Anda di halaman 1dari 15

REKAYASA IDE (RI) – Manajemen Strategi

“Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan: 1) PT. Telkom


Indonesia Tbk, 2) CV. Puri Lautan Mutiara, 3) UKM di Madiun”

(Dosen pengampu: Lokot Muda Harahap, SE., M.Si)

Disusun Oleh :

❖ Alya Audina (7203510018)


❖ Devi Ramayani Sembiring (7203210041)
❖ Mega Sagak Rotua Lumban Tobing (7202510002)
❖ Nadhira Zahra Siregar (7203210018)
❖ Rita Ramadhani (7203510038)
❖ Sofialola Naibaho (7203210002)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hikmat dan berkat-Nya, kami dapat
menyelesaikan salah tugas KKNI yaitu Rekayasa Ide, berjudul Analisis Lingkungan Internal
dan Eksternal Perusahaan: 1) PT. Telkom Indonesia Tbk, 2) CV. Puri Lautan Mutiara, 3) UKM
di Madiun. Yang mana bertujuan sebagai salah satu tugas perkuliahan ‘Manajemen Strategi’.

Rekayasa Ide berikut disusun untuk membahas materi mata kuliah Manajemen Strategi, yang
penyajiannya berdasarkan pengamatan dari beberapa sumber yaitu dengan mencari informasi
di internet berupa jurnal, buku, dan sumber lainnya.

Kami selaku penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yaitu Bapak
Lokot Muda Harahap, SE., M.Si yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Rekayasa
Ide berikut. Ucapan yang sama juga kami sampaikan kepada kedua orang tua yang selalu
mendukung pada saat senang maupun susah.

Kami menyadari bahwa Rekayasa Ide berikut memiliki banyak kekurangan. Untuk itu saran
dan kritik dari para pembaca sangat kami harapkan untuk menyempurnakan laporan Rekayasa
Ide berikut, sehingga menjadi lebih baik dan bermanfaat kedepannya.

Medan, November 2021

Kelompok Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2 Tujuan Penulisan .........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3

BAB III SIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................10

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................10

3.2 Saran ...........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan merupakan sumber yang sangat penting dan bermakna bagi perubahan lingkungan
dan strategi. Lingkungan adalah suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu keadaan suatu paristiwa
yang saling berhubungan dimana organisasi mempunyai atau tidak mempunyai kemampuan
untuk mengendalikannya.

Kebanyakan perusahaan menghadapi lingkungan eksternal yang berkembang secara cepat,


kompleks dan global yang membuat semangkin sulit diinterpretasikan. Untuk menghadapi
lingkungan yang sering kali tidak jelas dan tidak lengkap, perusahaan dapat menempuh cara
yang disebut analisis lingkungan eksternal proses ini meliputi empat kegiatan yaitu: scanning,
monitoring, forecasting dan assesing. Analisis lingkungan eksternal adalah pemindaian
terhadap lingkungan eksternal perusahaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi ancaman dan
peluang yang mempengaruhi kinerja perusahaan.

Lingkungan internal adalah situasi di dalam perusahaan yang meliputi kekuatan dan kelemahan
perusahaan di dalam operasional maupun managerial. Analisis lingkungan internal adalah
proses di mana perencanaan stategi mengkaji faktor-faktor internal perusahaan untuk
menentukan di mana perusahaan memiliki kelemahan dan kekuatan sehingga dapat mengelola
peluang secara efektif dalam menghadapi ancaman yang terdapat dalam lingkungan.

Penelitian pada rekayasa ide ini memfokuskan untuk mendapatkan ide-ide baru atau solusi
pada pengaruh lingkungan eksternal pada PT. Telkom Indonesia Tbk dan lingkungan internal
dan eksternal pada CV. PURI LAUTAN MUTIARA, dan UKM di Madiun yang
mempengaruhi keunggulan bersaing dan kinerja, yang mana diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang cukup besar untuk kemajuan dan perkembangan perusahaan, sehingga mampu
menyerap tenaga kerja yang lebih besar.

1
1.2 Tujuan Penulisan

1. Memenuhi tugas Rekayasa Ide yang diberikan oleh dosen pengampu dalam mata kuliah
Manajemen Strategi.
2. Menemukan ide atau gagasan baru dalam Manajemen Strategi mengenai Analisis
Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan: 1) PT. Telkom Indonesia Tbk, 2) CV.
Puri Lautan Mutiara, 3) UKM di Madiun.

2
BAB II

PEMBAHASAN

(1) PT. Telkom Indonesia Tbk

Analisis lingkungan eksternal adalah identifikasi faktor-faktor dalam merumuskan strategi


dalam menghadapi ancaman dan peluang pada PT. Telkom Indonesia Tbk. Analisis ini
ditujukan agar dapat mengambil keuntungan dari peluang dan menghindar dari ancaman.

Berikut ini adalah peluang dan ancaman yang berasal dari lingkungan eksternal perusahaan,
antara lain:

1. Peluang perusahaan antara lain:

a. Permintaan masyarakat yang tinggi terhadap akses internet adalah pasar yang potensial
bagi perusahaan.
b. Industri telekomunikasi dan informasi akan terus berkembang seiring pertumbuhan
nasional
c. Jumlah penduduk Indonesia yang besar dapat menjadi peluang pasar yang baik bagi
pertumbuhan bisnis perusahaan.

2. Ancaman perusahaan antara lain:


a. Kebijakan pemerintah dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi sewaktu-waktu
dapat berdampak langsung terhadap perusahaan.
b. Krisis keuangan global akan berdampak buruk terhadap material perusahaan.
c. Masyarakat menuntut mobilitas dan fleksibilitas sehingga telepon rumah tradisional
tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
d. Perusahaan terus bertarung untuk mendapatkan pelanggan dalam persaingan yang
ketat.

Strategi yang ditetapkan PT. Telkom Indonesia Tbk dalam menghadapi ancaman yaitu Strategi
build, borrow, dan buy yang diterapkan PT. Telkom Indonesia Tbk yang mampu membuat
perusahaan unggul dibandingkan perusahaan sejenis meskipun dalam masa pandemi covid-19.
Strategi 3B (build, borrow, buy) yang diterapkan PT. Telkom Indonesia bertujuan untuk

3
meningkatkan digital capabilities dan pengembangan bisnis perusahaan. Perusahaan juga
mengembangkan ekosistem digital seperti Amoeba dan Indigo.

▪ Dalam konsep buy, perusahaan akan memanfaatkan sumber daya eksternal yang
dilakukan dengan start-up, unicorn, maupun decacorn.
▪ Pada konsep build, perusahaan akan melakukan pengembangan sumber daya yang sudah
ada seperti mengadakan training bagi karyawan agar lebih produktif dalam bekerja.
▪ pada konsep borrow, perusahaan akan melakukan skema kemitraan. Perusahaan akan
berinvestasi pada gojek yang telah memiliki ekosistem digital yang cukup baik sehingga
akan memperkuat bisnis perusahaan

Setelah perusahaan menerapkan konsep build, borrow, dan buy pada tahun 2020, perusahaan
mengantongi pertumbuhan lalu lintas data industri sebesar 76% sehingga menghasilkan pangsa
pasar sebesar 53% dibandingkan tahun lalu yang hanya 51%. Telkomsel melakukan
konsolidasian tiga merk prabayar yaitu kartu AS, Simpati, dan Loop menjadi satu merk
“Telkomsel Prabayar” yang melakukan komersialisasi 5G. Telkomsel juga bermitra dengan
Gojek dan mempunyai beberapa proyek seperti integrasi Telkomsel dengan goBiz, onboarding
mitra UMKM Gojek untuk menjadi reseller tsel, dan pemasaran bersama untuk layanan game.
Dengan bekerja sama dengan mitra dan beberapa proyek, perusahaan membukukan pendapatan
hingga Rp 141,70 triliun dengan laba bersih Rp 22,13 triliun pada tahun 2021. Selain itu hal
yang mendukung sukses nya strategi build, borrow, dan buy yang diterapkan PT. Telkom
Indonesia Tbk yaitu Manajemen serta kinerja yang baik dalam mengoperasikan perusahaan
membuat perusahaan ini mampu meningkatkan pendapatan dan laba bersih selama dua tahun
terakhir meskipun terkena dampak covid-19. Keberhasilan kinerja perusahaan dikarenakan
perusahaan berhasil dalam melakukan analisis lingkungan eksternal.

(2) CV. Puri Lautan Mutiara

CV. Puri Lautan Mutiara (PLM) adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang
export kerajinan, terutama kerajinan perhiasan perak. Usaha yang berdiri sejak tahun 1997 ini
pada awalnya adalah sebuah usaha nonproduksi yang bergerak dibidang jasa jual beli saja.
Lambat laun perusahaan ini mulai memproduksi sendiri produknya yang mengakibatkan CV
PLM, berkembang menjadi perusahaan manufaktur.

4
Analisis lingkungan internal adalah proses dimana perencanaan stategi mengkaji faktor-faktor
internal perusahaan untuk menentukan dimana perusahaan memiliki kelemahan dan kekuatan
sehingga dapat mengelola peluang secara efektif dalam menghadapi ancaman yang terdapat
dalam lingkungan. Sebelum perusahaan melakukan kegiatan hendaknya mawas diri dalam
mengkaji kekuatan dan kelemahan diri sebelum menentukan atau mengubah tujuan dan
menggariskan tindakan pencapaian tujuan yang merupakan konsekuensi logis yang perlu
ditempuh perusahaan agar lancar dalam operasinya.

Lingkungan eksternal perlu dianalisis sehingga dapat diantisapasi pengaruhnya terhadap


perusahaan. Selain pengaruh yang buruk, peluang juga banyak bermunculan dari lingkungan
eksternal. Pasar yang lebih luas dengan diterapkannya perdagangan bebas dapat memudahkan
perusahaan dalam melakukan ekspansi pasar di negara lain.

KEKUATAN KOMENTAR
Produksi handmade memiliki selera tinggi di Diminati oleh pangsa pasar
Amerika dan Eropa
Jaringan pemasaran ke luar negeri dengan Mengepakkan sayap industri ke negara maju
eksport produk sampai ke Amerika dan
Eropa
Kondisi keuangan stabil dan cenderung Daya dukung investasi
meningkat
Reputasi yang baik dalam pelayanan baik Pelayanan dan profesionalisme yang bagus
pemesanan, produksi dan kecepatan dalam
pengiriman barang

KELEMAHAN KOMENTAR
Belum menggunakan tenaga mesin sehingga Produksi produk dengan jenis rantai harus
mengurangi volume produksi dilakukan metode import terlebih dahulu
Tidak memiliki motif perak sendiri yang bisa Adanya pemberian hak paten dari pihak WN
dijadikan komuditi utama asing terhadap motif asli perak
Perencanaan sistem produksi belum Celuk Produksi dilakukan saaat ada
maksimal, dimana perencanan ditentukan pemesanan barang
dari besar kebutuhan

5
Tidak adanya pelatihan secara khusus kepada Perlu diadakan pelatih untuk karyawan
para karyawan baru sehingga proses
produksi terganggu

PELUANG KOMENTAR
Adanya program GSP (The Generalised Memberikan kemudahan bagi negara
System of Preferences) kepada Indonesia Indonesia untuk eksport barang
Adanya dukungan pemerintah dalam hal Mengadakan pameran perhiasan sebagai
pengenalan produk kerajinan perhiasan sarana promosi
dengan mengadakan pameran-pameran
perhiasan
Besarnya minat warga Amerika dan Eropa Pemakain dan penggantian motif perhiasan
terhadap kerajinan perak Bali untuk tampil yang unik menjadi daya tarik
gaya
Adanya kenaikan ekspor perhiasan Indonesia Pertumbuhan ekspor kerajinan perak Bali
sepanjang tahun 2014 hingga September tahun 2014 tumbuh
hingga 5 persen

ANCAMAN KOMENTAR
Munculnya China dan Vietnam sebagai Jumlah produksi yang lebih banyak dengan
kompetitor utama menggunakan tenaga mesin
Adanya pihak asing yang memberikan hak Membuat para pengrajin susah untuk
paten kepada motif perak khas Bali memproduksi karena ancaman hukum
Munculnya sektor usaha baru yang membuat Bangkitnya sektor pariwisata membuat para
karyawan lebih memilih profesi lain yang karyawan beralih profesi dengan masuk ke
menguntungkan dunia pariwisata
Adanya pesaing besar yang juga melakukan Mulai masuknya perusahaan pengrajin perak
ekspor perhiasan yang ikut dalam kegiatan ekspor barang

6
Hunger dan Wheelen (2003:203) strategi pertumbuhan (Growth strategy), strategi
pertumbuhan adalah strategi yang paling sering dicari, perusahaan yang melakukan bisnis
dalam lingkungan yang dinamis harus terus bertumbuh agar dapat bertahan. Pertumbuhan
adalah strategi yang sangat menggoda karena dua alasan prinsip berikut ini :

1) Perusahaan yang sedang tumbuh dapat menutupi kesalahan dan ketidakefisienan dengan
mudah dibandingkan perusahaan yang stabil. Aliran pendapatan yang terus berkembang ke
dalam perusahaan besar dapat menciptakan sumber daya yang tidak terpakai, yang dapat
dipakai untuk menyelesaikan masalah dan pertentangan antar departemen dan divisi dengan
cepat. Pertumbuhan juga memberi penahan, siapa tahu manajemen membuat kesalahan
strategis.

2) Perusahaan yang sedang berkembang menawarkan banyak peluang bagi kemajuan, promosi,
dan pekerjaan-pekerjaan menarik. Pertumbuhan itu sendiri adalah sesuatu yang mengasyikkan
bagi para CEO. Perusahaan yang berkembang cenderung dipandang sebagai ‘pemenang’ oleh
pasar dan investor potensial. Kompensasi bagi eksekutif cenderung naik bersamaan dengan
semakin besarnya ukuran organisasi. Perusahaan-perusahaan besar lebih sulit diakuisisi
dibanding perusahaan kecil, sehingga pekerjaan-pekerjaan para eksekutif akan lebih aman. Dua
strategi dasar pertumbuhan adalah : konsentrasi pada satu industri dan diversifikasi ke dalam
industri yang lain. Dari tabel di atas dihasilkan faktor internal dan eksternal yang positif, berarti
bahwa kekuatan CV. Puri Lautan Mutiara relatif lebih unggul dibandingkan dengan
kelemahannya, sedangkan lingkungan yang saat ini dihadapi lebih besar daripada ancamannya

(3) Kinerja Usaha Kecil Menengah (UKM) Di Madiun

Perkembangan UKM di Madiun diharapkan akan tetap berlanjut dengan cara pemerintah dan
pihak terkait memiliki acuan yang jelas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan
kinerja usaha tersebut. Kinerja sektor usaha kecil menengah (UKM) dipengaruhi oleh dua
faktor utama yakni lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan internal meliputi
aspek SDM (pemilik, manajer, dan karyawan); aspek keuangan, aspek teknis produksi; dan
aspek pemasaran. Sedangkan lingkungan eksternal terdiri dari kebijakan pemerintah, aspek
sosial budaya dan ekonomi, serta peranan lembaga terkait seperti Pemerintah, Perguruan
Tinggi, Swasta, dan LSM.

Kinerja adalah terjemahan dari kata job performance atau actual performance yang mempunyai
arti yaitu prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang. Kinerja tersebut

7
pada umumnya sebagai kesuksesan seseorang didalam melaksanakan tugas atau pekerjaan
yang dibebankan kepadanya. Selain itu, kinerja perusahaan adalah prestasi kerja atau hasil
kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai perusahaan persatuan periode
waktu.

A. Pengaruh Lingkungan Internal terhadap Keunggulan Bersaing


Lingkungan internal mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keungulan bersaing.
Melakukan inovasi terhadap produk sangat diperlukan. Inovasi bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan pelanggan yang semakin bervariasi. Adanya inovasi produk akan
semakin membuat pelanggan tertarik memilih produk yang ada, faktor internal ini juga akan
membuat keunggulan bersaing dengan pesaing lainnya, karena adanya kelengkapan dan variasi
produk yang ada, maka pesaing akan semakin sulit untuk mengikuti. Adanya variasi produk
harus diikuti dengan kebijakan untuk menerima pesanan dalam skala kecil atau eceran, hal ini
dilakukan untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan dan memenuhi kebutuhannya.
Faktor-faktor lingkungan tersebut mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap strategi daya saing diindustri/usaha berskala kecil. Untuk meningkatkan daya saing
industri berskala kecil dibutuhkan usaha dari asosiasi produsen atau industri tersebut dalam
beberapa aspek seperti ketetapan bahan baku, menetapkan harga produk, dan pemasaran.
Pelatihan, pendidikan, dan riset perlu untuk dikembangkan dan ditingkatkan oleh pemerintah
lokal dan institusi pendidikan lebih tinggi.

B. Pengaruh Lingkungan Eksternal terhadap Keunggulan Bersaing


Lingkungan eksternal mempunyai pengaruh positif terhadap keungulan bersaing. Usaha yang
tidak memiliki badan hukum akan kesulitan dalam pengajuan kredit di lembaga keuangan,
maka adanya badan hukum akan memudahkan pemilik usaha untuk mencari pinjaman atau
kredit di lembaga keuangan. Adanya kredit yang diberikan kepada pengusaha khususnya
UKM, sangat mambatu pengusaha untuk mengembangkan usahanya. Kredit yang biasa
diperoleh UKM berasal dari bank-bank pemerintah, salah satunya BRI. Kredit yang diterima
UKM digunakan untuk mengembangkan usahanya guna memenuhi kebutuhan konsumen yang
semakin hari semakin bervariatif. Faktor-faktor pembentuk indikator-indikator yang relevan
dalam hubungan antara faktor internal dengan keunggulan bersaing adalah keistimewaan
desain produk, pelayanan purna jual yang memuaskan, tersedianya bahan baku, pengalaman
kerja dan prestasi manajemen puncak yang memadai, serta tersedianya sumber daya keuangan.

C. Pengaruh Lingkungan Internal terhadap Kinerja UKM

8
Lingkungan internal mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja UKM. Melakukan inovasi
guna memenuhi kebutuhan pelanggan sangatlah penting, karena ini dapat meningkatkan laba
usaha. Variasi produk akan membuat konsumen semakin tertarik dan melakukan pembelian,
sehingga semakin banyak variasi produk yang dijual, maka semakin besar kemungkinan
konsumen memutuskan membeli produk yang dilihatnya. Faktor-faktor eksternal mempunyai
pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja usaha mikro dan kecil.

D. Pengaruh Lingkungan Eksternal terhadap Kinerja UKM


Lingkungan eksternal mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja UKM. Semakin
terkenalnya nama usaha, maka akan semakin banyak orang yang datang mengunjunginya.
Selain itu, apabila usaha dilakukan telah memiliki badan hukum, maka konsumen atau
pelanggan akan lebih percaya bahwa usaha yang dilakukan lebih bonafit daripada lainnya.
Faktor-faktor eksternal mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja
usaha mikro dan kecil.

E. Pengaruh Keunggulan Bersaing terhadap Kinerja UKM


Keunggulan bersaing mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UKM.
UKM di Madiun telah mempunyai keunggulan bersaing dengan UKM di daerah lainnya, hal
ini diperlihatkan dari order yang diterima UKM, dimana kebanyakan UKM mampu
memproduksi secara kontinu dan meningkatkan produksinya tiap tahun. Kondisi ini
memperlihatkan bahwa UKM di Madiun mempunyai kinerja yang cukup baik karena adanya
dukungan tenaga kerja yang telah berpengalaman di bidangnya. Keunggulan bersaing akan
meniciptakan kinerja perusahaan yang baik dimana kinerja perusahaan ini dipengaruhi oleh
perencanaan strategi. Semakin baik perencanaan strategi suatu perusahaan akan meningkatkan
kinerja perusahaan. Keunggulan bersaing dapat dihasilkan bila perusahaan sukses membangun,
memelihara dan mengembangkan berbagai keunggulan khas perusahaan (company specific
advantage) sebagai hasil beroperasinya berbagai aset stratejik yang dimiliki dan dikembangkan
oleh perusahaan. Keunggulan bersaing juga dihasilkan karena adanya sumber daya dan
kompetensi yang merupakan sumber potensial perusahaan.

9
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Strategi yang diterapkan di masa pandemi ini adalah konsep build, borrow, dan buy terbukti
berhasil. Setelah perusahaan menerapkan konsep ini pertumbuhan pendapatan menjadi
meningkat sebesar 76%. Strategi ini menjadi salah satu penyebab perusahaan masih bertahan
dimasa pandemi covid-19. Manajemen serta kinerja yang baik dalam mengoperasikan
perusahaan membuat perusahaan ini mampu meningkatkan pendapatan dan laba bersih selama
dua tahun terakhir meskipun terkena dampak covid-19. Keberhasilan kinerja perusahaan
dikarenakan perusahaan berhasil dalam melakukan analisis lingkungan eksternal.

Lingkungan eksternal memiliki dua bagian utama yang pertama lingkungan umum (elemen
dalam masyarakat luas yang mempengaruhi industri dan perusahaan-perusahaan di dalamnya)
dan lingkungan industri (faktor-faktor ancaman masuknya peserta, pemasok, pembeli, produk
pengganti, dan intensitas persaingan yang mempengaruhi perusahaan dan tindakan serta
tanggapan bersaing). Melengkapi pengertian perusahaan akan lingkungan eksternal adalah
analisis pesaing. Analisis lingkungan sering kali harus mengasumsikan lingkungan bisnis yang
tidak terbagi atas Negara atau batas. Analisis lingkungan eksternal mencangkup empat langkah
yang pertama scanning, monitoring, forecasting dan assessing. Analisis lingkungan ini akan
menghasilkan identifikasi peluang dan ancaman.

Lingkungan umum (General environment), Mencakup elemen dalam masyarakat luas yang
dapat mempengaruhi suatu industri dan perusahaan-perusahaan di dalamnya. Elemen-elemen
ini dikelompokkan ke dalam segmen lingkungan (environmental segments), yang terdiri dari
segmen-segmen demografi, ekonomi, politik atau hukum, sosial-budaya, serta teknologi.
Perusahaan tidak dapat mengendalikan elemen-elemen ini secara langsung, karena tantangan
strategisnya adalah untuk mengerti setiap segemen dan implikasi masing-masing, sehingga
strategi yang tepat dapat dirumuskan dan diterapkan.

Lingkungan Industri (industry environment), Sekelompok factor ancaman masuknya


pendatang baru, pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan antar
pesaingyang mempengaruhi suatu perusahaan dan langkah serta tanggapan bersaingnya.
Secara keseluruhan, interaksi antara lima factor ini menentukan besar laba yang dapat dicapai.

10
Tantangannya adalah untuk menentukan posisi dalam industri dimana perusahaan dapat
mempengaruhi factor-faktor tersebut dengan baik atau dengan mempertahankan diri dari
pengaruh factor-faktor diatas. Semangkin besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi
lingkungan industrinya, akan semakin besar pula kecendurungan perolehan laba.

3.2 Saran

Dalam menghadapi persaingan perlu dilakukan analisis SWOT atau TOWS agar dapat
diketahui faktor sukses perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam
melakukan proses kegiatan perusahaan sebaikanya kita harus memperhatikan faktor-faktor apa
saja yang akan kita hadapi untuk perusahaan kita dimasa yang akan datang. Dengan adanya
analisis lingkungan eksternal ini dapat mengetahuai bagaimana menghadapi faktor lingkungan
umum yang terdiri dari demografis, ekonomis, sosial budaya, teknologi danpolitik. Sedangkan
dari faktor lingkungan industri dapat di lihat dari ancaman pesaing baru, kekuatan pemasok,
kekuatan pembeli, produk pengganti, dan intesitas persaingan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdulmuid, Muhibbuddin. (2013). Manajemen Strategi. Aini lutfiyah.

Harmen, Hilma. (2017). Manajemen Strategi. Medan: Madenatera.

Puji Suci , Rahayu. (2015). Esensi Manajemen Strategi. Sidoarjo: Zifatama Publishing.

Riyanto, Slamet. (2018). ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN INTERNAL DAN


EKSTERNAL TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING DAN KINERJA USAHA KECIL
MENENGAH (UKM) DI MADIUN. JURNAL MANAJEMEN BISNIS DAN INOVASI. Vol.5,
No.3, 159-168.

Sari, Kuspita dkk. (2021). Analisis Lingkungan Eksternal dalam Menghadapi Persaingan
Bisnis pada PT. Telkom Indonesia Tbk. Jurnal Pendidikan Tambusai. Volume 5, Nomor 2,
3051-3056.

Yudiaris, I Gde. (2015). ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL


DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS PADA CV. PURI LAUTAN MUTIARA.
Jurusan Pendidikan Ekonomi. Vol: 5, Nomor: 1.

12

Anda mungkin juga menyukai