Buku yang dicetak oleh matematikawan sekaligus pemuka agama ini diberi nama atau judul
Summa De Arithmetica Proportioni et Proportionita. Isi dari buku adalah metode
pembelajaran cara mengelola keuangan yang dibuat secara khusus untuk para usahawan di
kala itu.
Namun beberapa waktu kemudian, sistem pembukuan berpasangan mulai dikenal di banyak
negara-negara besar yang lainnya. Bahkan negara sekelas Amerika Serikat juga
menggunakannya sekalipun dengan nama yang berbeda. Di Amerika sistem pembukuan
disebut sistem Anglo Saxon.
Versi-versi inilah yang sejatinya mulai dikenal dengan istilah kontinental di Belanda dan
Anglo Saxon 2 di Amerika. Ini terjadi kira-kira pada abad ke 19.
Teori ini mulai berkembang pesat di awal abad 20, yang mana di kala itu, Amerika Serikat
sudah mengenal komputer, yang membuat pengaplikasian akuntansi menjadi lebih mudah.
Tak hanya itu, penambahan teori di dalam pembukuan tersebut juga semakin diperkuat.
Maka dari itu, saat ini, bisa ditemukan teori akuntansi sebagai disiplin ilmu pengelolaan
keuangan yang kompleks dan seakan final. Karena segala bentuk pengelolaan finansial dari
yang tradisional hingga kontemporer ada di sana.
Sejarah akuntansi di Indonesia dinyatakan muncul pertama kali di abad 1642, yang mana di
kala itu, masyarakat tradisional sudah mengenal pencatatan keuangan termasuk kalkulasi laba
rugi. Kemampuan ini dibawa oleh pedagang-pedagang dari luar negeri yang memang
menjajakan barang dagangannya di Indonesia.
Negara yang dianggap pertama kali mengenalkan konsep akuntasi di Indonesia adalah
Belanda, Portugis dan Spanyol. Menurut kabarnya negara-negara ini mendapatkan
pengetahuan tersebut dari Romawi di abad sebelumnya.
Namun teori ini masih dilaksanakan secara parsial saja. Bahkan dianggap teori akuntansi
yang dipakai tidak terlalu utuh dan jelas. Baru pada tahun 1870 akuntansi mulai dijalankan
dengan lebih serius pasca dihapuskannya PP Tanam Paksa.
Ketika peraturan tersebut dihapuskan, maka banyak sekali investor asing terutama Belanda
yang menanamkan modalnya Di Indonesia. Maka dari itu, demi keteraturan finansial, teori
akuntansi pun mulai digunakan di tanah air.
Sekalipun demikian dalam perkembangannya, mulai banyak universitas lain yang juga
mengampu disiplin ilmu akuntansi. Baik kampus negeri maupun yang masih berstatus
perguruan tinggi swasta.
Menurut sejarahnya gelar pertama kali ini dimasukkan ke dalam regulasi pada tanggal 23
Desember 1957. Ini termaktub di dalam UU nomor 34 tahun 1954. Yang mana regulasi ini
berfungsi untuk mengatur pemberian gelar akuntan kepada sarjana akuntansi maupun para
ahli sejenis.
Perlu diketahui di kala itu, yang menurunkan regulasi tersebut bukan pemerintah, melainkan
Ikatan Akuntan Indonesia atau IAI. Organisasi inilah yang dalam perkembangan selanjutnya
berhasil menjaga semua aturan akuntansi di Indonesia tetap dilakukan dan dijaga entitas
keilmuannya.
Bahkan dalam perkembangannya, organisasi ini juga membuka 2 organisasi baru yang
disebut Seksi Akuntan Publik. Ini dibuat pada tahun 1978. Sedangkan organisasi yang kedua
adalah Seksi Akuntan Pendidik yang dirilis pada tahun 1980.
DAFTAR PUSTAKA
Bwarleling, T.H. (2010). Pendekatan Teori Akuntansi Positif dalam Kasus Derivatif PT.
Indosat. Jurnal Akuntansi Bisnis, UBM, 3 (2), 70-83.
Gie. (2020, April 20). Mengetahui Sejarah Akuntansi di Dunia dan Indonesia Secara
Lengkap. Januari 25, 2022. https://accurate.id/akuntansi/mengetahui-sejarah-akuntansi-
lengkap/.
Hery. (2017). Teori Akuntansi: Pendekatan Konsep dan Analisis. Jakarta: PT Grasindo.