Pricilia Yusita Putri - Tugas Mopt - Makalah Ipm
Pricilia Yusita Putri - Tugas Mopt - Makalah Ipm
(MOPT)
INTEGRATED PEST MANAGEMEN (IPM)
DISUSUN OLEH:
PRICILIA YUSITA PUTRI
20025010093
AGROTEKNOLOGI C
Penggunaan pestisida sebagai pengendalian terhadap hama terjadi diantara tahun 1940-
an sampai dengan tahun 1960-an. Diawali dengan penemuan dan penggunaan Diklor Difenol
Trikloroetan (DDT). Sifat DDT ini yang ditemukkannya oleh ahli kimia Swiss yaitu Paul
Muller. Penemuan DDT ini dapat menyebabkan rusaknya lingkungan sekitar.
Meskipun ahli entomologi University of California pada 1950-an appreciated kekuatan kontrol
biologis klasik dan studi ekologis yang cermat, mereka juga sangat akrab dengan banyak
insektisida sintetis yang baru diidentifikasi. Wawasan utama mereka dalam menciptakan infact
IPM bertumpu pada kesadaran mereka bahwa praktik penindasan terbaik terletak pada
melestarikan musuh dan menggunakan insektisida baru hanya bila diperlukan untuk
melengkapi efek represif musuh alami. (Peshin et al, 2009).
Pada tahun 1962 Rachel Carson menulis buku berjudul “Silent Spring”. Buku tersebut
membawa masalah yang diakbitakan oleh pestisida berlebih. Rachel Carson secara efektif
menyatukan kekhawatiran polusi yang sudah ada sebelumnya dari reformis perkotaan dan
industri terhadap sensitivitas ekologis konservasi sumber daya dan pelestarian hutan belantara.
Dengan adanya buku tersebut, istilah IPM pertama kali digunakan pada tahun 1967. (Peshin et
al, 2009).
Prinsip Integrated Pest Management
Salah satu prinsip pengendalian hama terpadu adalah merancang metode pemantauan
sehingga jika hama menyerang dapat ditemukan dan dihilangkan dengan cepat sebelum sempat
bereproduksi dan membangun populasi yang tinggi. (Gibb, 2015). Masalah hama timbul karena
kombinasi faktor-faktor lingkungan yang mendukung pertumbuhan populasinya. Pemantauan
terhadap perkembangan populasi hama, peranan musuh alami, iklim dan lingkungan harus
dilakukan untuk mengetahui keadaan ekosistem lahan yang selalu berubah dan berkembang.
Keadaan pertanaman dari musim ke musim menunjukkan bahwa tidak setiap saat tanaman
terserang hama. Dalam keadaan tanaman tidak terserang, alam dapat mempertahankan
keseimbangan sehingga populasi hama tidak tinggi dan tidak menyebabkan kerugian. Keadaan
keseimbangan demikian disebut dengan keseimbangan hayati. (Indiati et al., 2017).
DAFTAR PUSTAKA
Indiati, Sri Wahyuni., & Marwoto. (2017). Penerapan Pengendalian Hama Terpadu
(PHT) pada Tanaman Kedelai. BULETIN PALAWIJA: vol. 15 no. 2: 87–100
Peshin, R., Bandral, R. S., Zhang, W., Wilson, L., & Dhawan, A. K. (2009). Integrated
pest management: a global overview of history, programs and adoption. Integrated pest
management: innovation-development process, 1- 49.
Smith, RF. & H.T. Reynold. 1996 Principles, Definitions, and scope of Integrated Pest
Control. Proc. FAO Symposium on Integrated Pest Control 1: 11-17.
Stren, V.W., R.F. Smith, R. Van Den Bosch & K.S. Hagen 1959. The Integreted Control
Concept. Hilgardia 29 (2): 81-101.