Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan-Israini Suriati & Yusnidar (23 X 15,5 CM)
Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan-Israini Suriati & Yusnidar (23 X 15,5 CM)
Komunikasi
Dalam Praktik
Kebidanan
BAHAN AJAR
Komunikasi
Dalam Praktik Kebidanan
PENULIS
ISRAINI SURIATI
YUSNIDAR
Editor :
Harmita Sari
Tata letak dan Desain Sampul :
Rahmawati Nur Annisa
ISBN :
978-623-91725-9-6
Penerbit :
LPPI UM Palopo
Kantor :
Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Universitas Muhammaadiyah
Palopo
Lt.2 Gedung MCC Universitas Muhammadiyah Palopo Jl. Jenderal
Sudirman Km. 3 Binturu, Palopo, Telp. 0471-327429, e-mail:
lppi@umpalopo.ac.id
PRAKATA
P
uji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Karena berkat limpahan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan
penulisan buku Ajar dengan judul Komunkasi Dalam Praktik
Kebidanan. Didalam penyusunan Buku ajar ini penulis telah
berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis demi
penyelesaian buku ajar ini. Tetapi sebagai manusia biasa, penulis tak luput
dari kesalahan ataupun kekhilafan baik pada segi teknik penulisan ataupun
tata bahasa itu sendiri.
Kami menyadari tanpa suatu arahan dari pihak –pihak yang telah
memberikan masukan – masukan dan membantu, Mungkin kami tidak
bisa menyelesaikan buku ajar ini. Buku Ajar ini dibuat sedemikian rupa
semata-mata hanya untuk membangkitkan kembali minat baca mahasiswa
dan bisa menjadikan referensi dalam konteks komunikasi dalam praktik
kebidanan sebagai motivasi dalam berkarya khususnya pada karya tulis.
Maka dengan kerendahan hati penulis hanya bisa menyampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses
penyelesaian ini.
Sekian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan mudah
dipahami bagi penulis khususnya serta para pembaca pada umumnya.
Penulis
Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Israini Suriati.& Yusnidar
DAFTAR ISI
A. Pengertian Komunikasi................................................................ 2
A. Pengertian................................................................................... 93
KONSEP DASAR
BAB
BAB KOMUNIKASI DAN
KONSELING
II
A. Tujuan Umum
Untuk memahami konsep dasar komunikasi dan konseling
B. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui dan memahami pengertian komunikasi
2) Untuk mengetahui dan memahami unsur-unsur komunikasi
3) Untuk mengetahui dan memahami komponen komunikasi
4) Untuk mengetahui dan memahami proses komunikasi
5) Untuk mengetahui dan memahami faktor yang
mempengaruhi komunikasi
6) Untuk mengetahui dan memahami bentuk komunikasi
Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Israini Suriati.& Yusnidar
A. Pengertian Komunikasi
B. Unsur Komunikasi
(channel) atau media. Media dapat berupa lisan (oral), tertulis atau
elektronik.
a. Media lisan
Dapat dilakukan dengan menyampaikan sendiri pesan
secara lisan (oral), baik melalui telepon atau saluran yang
lainnya kepada perorangan, kelompok kecil, kelompok besar,
atau masa. Keuntungannya adalah si penerima pesan
mendengar langsung tanggapan atau pertanyaan,
memungkinkan disertai nada atau warna suara, gerak-gerik
tubuh atau raut wajah, dan dapat dilakukan dengan cepat.
b. Media Tertulis
Pesan disampaikan secara tertulis melalui surat,
memo, handout, gambar dan lain-lain. Keuntungannya adalah
ada catatannya sehingga data dan informasi tetap utuh untuk
tidak dapat berkurang atau tambah seperti informasi lisan,
member waktu untuk dipelajari isinya, cara penyusunannya
dan rumusan kata-katanya.
c. Media Elektronik
Disampaikan melalui faksimili, email, radio, televisi.
Keuntungannya adalah prosesnya cepat, data bisa disimpan.
Penggunaan media dalam penyampaian pesan tentunya
dapat mengalami gangguan atau masalah sehingga dapat
menghambat komunikasi.
Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Israini Suriati.& Yusnidar
C. Komponen Komunikasi
D. Proses Komunikasi
2. Perspektif Mekanis
Ini berlangsung saat komunikator menstransfer dengan bibir atau
tangan, pesan sampai tertangkap komunikan. Ini dapat dilakukan
dengan indera telinga atau indera lainnya. Komunikasi secara
mekanis menurut Wulandari (2009) dibedakan atas:
a) Proses Komunikasi Primer
Proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada
komunikan menggunakan lambang (symbol) sebagai media atau
saluran. Lambang verbal maupun non verbal.
b) Proses Komunikasi Sekunder
Penyampaian pesan dengan menggunakan alat atau sarana
sebagai media setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Biasanya karena jauh tempatnya.
c) Proses Komunikasi Linier
Penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan
sebagai titik terminal. Biasanya terjadi pada komunikasi
bermedia kecuali telepon.
d) Proses Komunikasi Sirkular
Terjadinya feedback atau umpan balik dari komunikan ke
komunikator.
F. Bentuk Komunikasi
2. Komunikasi Interpersonal
a. Menurut sifatnya komunikasi interpersonal dibedakan menjadi dua
yaitu:
1) Komunikasi diadik (dyadic communication)
Komunikasi antara dua orang dalam situasi tatap muka
dalam bentuk percakapan, dialog dan wawancara dalam
situasi yang lebih intim, akrab, lebih personil, sedang
wawancara lebih serius.
2) Komunikasi triadic (triadic communication)
Komunikais antar pribadi yang pelakunya lebih dari tiga
orang yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan,
berlangsung secara dialogis sehingga memungkinkan
interaksi dan dianggap komunikasi yang paling ampuh
dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku
komunikan, karena dilakukan secara tatap muka.
b. Ada 3 perilaku dalam komunikasi interpersonal yaitu:
1) Perilaku spontan (spontaneous behavior) adalah perilaku
berdasarkan desakan emosi dan dilakukan tanpa sensor serta
revisi secara kognisi.
2) Perilaku menurut kebiasaan (script behavior) adalah
perilaku berdasarkan kebiasaan kita.
3) Perilaku sadar (contrived behavior) adalah perilaku yang
dipilih berdasarkan situasi yang ada.
c. Kompetensi dan Kecakapan Komunikasi Interpersonal
Tingkat perilaku kita dalam komunikasi interpersonal sesuai dan
cocok dengan situasi dan membantu kita mencapai tujuan
komunikasi interpersonal yang kita lakukan dengan orang lain.
Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Israini Suriati.& Yusnidar
BAB PRINSIP-PRINSIP
HUBUNGAN ANTAR
II MANUSIA
A. Tujuan Umum
Untuk memahami prinsip-prinsip hubungn antar manusia
B. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui dan memahami hubungan antar manusia
2) Untuk mengetahui dan memahami tujuan hubungan antar
manusia
3) Untuk mengetahui dan memahami teknik-teknik hubungan
antar manusia
Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Israini Suriati.& Yusnidar
3. Teori Permainan
Memperhatikan fase manusia sepanjang siklus kehidupannya,
dimulai sejak masa kanak-kanak, dewasa, sampai tua. Pada masa
kanak-kanak, hubungan cenderung bersifat manja. Pada masa
dewasa, pergaulan atau hubungan antar manusia menjadi suatu
kesadaran, tanggung jawab, dan lugas. Di masa ini, manusia akan
menyadari akibat dan risiko dari suatu hubungan. Sedangkan pada
masa tua, manusia akan memaklumi kesalahan orang lain dan
hubungan diartikan sebagai suatu perasaan saling menyayangi.
HAM dalam arti luas yaitu komunikasi persuasif yang dilakukan
oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala
situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga
menimbulkan kebahagiaan dan kepuasaan hati pada kedua belah
pihak. Suksesnya seseorang dalam melaksanakan “Human
Relations” karena ia berkomunikasi secara etis, ramah, sopan,
menghargai, dan menghormati orang lain. Human Relations ini
dilakukan di mana saja seperti di rumah, pasar, kampus, toko,
dalam bus, kereta api, dan sebagainya. Menurut beberapa pakar
yang dikutip oleh Tyastuti (2010) hubungan antar manusia dibagi
menjadi yaitu:
a. Cabot dan Kahl (1967): HAM adalah suatu sosiologi yang
konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah
interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi
mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara
timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian
dengan situasi baru.
b. H. Bonner (1975): interaksi adalah hubungan antara dua atau
lebih individu manusia dan perilaku individu yang satu
Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Israini Suriati.& Yusnidar
C. Hubungan Antarpribadi
1) Keterbukaan
Mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi antar
pribadi yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajak
berinteraksi. Hal ini bukanlah berarti bahwa seseorang harus
dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya kepada
orang lain. Sebaliknya, harus ada kesediaan membuka diri atau
mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan. Aspek
keterbukaan yang kedua mengacu pada kesediaan seseorang untuk
bereaks secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang
diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya akan
menjenuhkan apabila melakukan hubungan dengan orang lain.
Aspek ketiga menyangkut kepemilikan perasaan dan pikiran
(Bochner dan Kelly, 1974). Terbuka dalam pengertian ini adalah
mengakui bahwa perasan dan pikiran merupakan milik individu
dan harus dipertanggungjawabkan.
2) Empati
Empati adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui apa
yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut
pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu. Jadi dapat
dikatakan, berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang
mengalaminya, berada di kondisi yang sama, merasakan perasaan
yang sama, dengan cara yang sama. Bersimpati, dipihak lain,
adalah merasakan bagi orang lain, misalnya ikut larut dalam
kesedihan orang lain. Orang yang empati mampu memahami
motifasi, pengalaman, perasaan, sikap, harapan, dan keinginan
orang lain. Dengan empati yang tinggi maka seseorang akan
Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Israini Suriati.& Yusnidar
Adapun konsep diri menurut Stuart dan Laraia (2001), konsep diri
adalah semua nilai, ide, perasaan, pikiran, dan keyakinan yang kuat
tentang diri sendiri yang mempengaruhi hubungan dengan orang lain.
Sedangkan, Keliat (1992) mengemukakan bahwa konsep diri adalah
persepsi individu tentang karakteristik dan kemampuannya, interaksi
dengan orang lain dan lingkungannya, serta nilai yang berkaitan dengan
pengalaman.
MODEL JOHARI WINDOW ( JENDELA JOHARI )
Model jendela Johari (Johari Window) menggambarkan tentang
perilaku, pikiran, dan perasaan seseorang melalui gambar berikut
:Text Box: JOHARI WINDOWS
(Jendela Johari) Diri Terbuka (diketahui diri sendiri dan orang lain)
Diri Buta (tidak diketahui diri sendiri, tapi diketahui orang lain) Diri
Tersembunyi/Rahasia (diketahui diri sendiri, tapi tidak diketahui
orang lain) Diri Gelap (tidak diketahui diri sendiri maupun orang lain)
Kuadran 1 (diri terbuka-open) adalah kuadran yang terdiri atas
perilaku, pikiran, dan perasaan yang diketahui oleh individu dan
Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Israini Suriati.& Yusnidar
III
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami tentang komunikasi efektif
B. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui dan memahami pengertian komunikasi
efektif
2) Untuk mengetahui dan memahami proses komunikasi efektif
3) Untuk mengetahui dan memahami unsur-unsur dalam
membangun komunikasi efektif
4) Untuk mengetahui dan memahami prinsip dasar komunikasi
efektif
5) Untuk mengetahui dan memahami bentuk komunikasi efektif
Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Israini Suriati.& Yusnidar
MEMPRAKTIKAN
BAB KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
IV TERMASUK KONSELING
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan mampu mempraktikan komunikasi
interpersonal termasuk konseling.
B. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui dan memahami pengertian komunikasi
interpersonal dan konseling
2) Untuk mengetahui dan memahami faktor penghambat
komunikasi interpersonal dan konseling
3) Untuk mengetahui dan memahami pengaruh pemahaman diri
terhadap komunikasi interpersonal dan konseling
Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Israini Suriati.& Yusnidar
dapat didefinisikan sebagai area sendiri studi, itu juga terjadi dalam
konteks lain seperti kelompok dan organisasi.
Komunikasi interpersonal adalah termasuk pesan pengiriman dan
penerimaan pesan antara dua atau lebih individu. Hal ini dapat
mencakup semua aspek komunikasi seperti mendengarkan,
membujuk, menegaskan, komunikasi nonverbal, dan banyak lagi.
Sebuah konsep utama komunikasi interpersonal terlihat pada tindakan
komunikatif ketika ada individu yang terlibat tidak seperti bidang
komunikasi seperti interaksi kelompok, mungkin ada sejumlah besar
individu yang terlibat dalam tindak komunikatif menyatakan:
“komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah
komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang
memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara
langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal” (Mulyana, 2005: 73).
Individu juga berkomunikasi pada tingkat interpersonal
berbeda tergantung pada siapa mereka terlibat dalam komunikasi.
Sebagai contoh, jika seseorang berkomunikasi dengan anggota
keluarga, bahwa komunikasi akan lebih dari mungkin berbeda dari
jenis komunikasi yang digunakan ketika terlibat dalam tindakan
komunikatif dengan teman atau penting lainnya. Secara keseluruhan,
komunikasi interpersonal dapat dilakukan dengan baik dan tidak
langsung media komunikasi langsung seperti tatap muka interaksi,
serta komputer-mediated-komunikasi. Sukses mengasumsikan
bahwa baik pengirim pesan dan penerima pesan akan menafsirkan
dan memahami pesan-pesan yang dikirim pada tingkat mengerti
makna dan implikasi.
Tujuan komunikasi boleh jadi memberikan keterangan tentang
sesuatu kepada penerima, mempengaruhi sikap penerima,
memberikan dukungan psikologis kepada penerima, atau
Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Israini Suriati.& Yusnidar
STRATEGI DALAM
BAB MEMBANTU
PENGAMBILAN
V KEPUTUSAN KLIEN
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami strategi dalam membantu
pengambilan keputusan klien
B. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui dan memahami teori inti pengambilan
keputusan klien
2) Untuk mengetahui dan memahami faktor yang mempengaruhi
tipe pengambilan keputusan
3) Untuk mengetahui dan memahami elemen dasar pengambilan
keputusan
4) Untuk mengetahui dan memahami pemberian informasi
keputusan efektif
5) Untuk mengetahui dan memahami saat-saat sulit dalam
penerapan KIP/K kesulitan saat konseling
6) Untuk mengetahui dan memahami upaya untuk mengatasi
kesulitan
Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Israini Suriati.& Yusnidar
K
emampuan dalam mengambil keputusan adalah sangat penting
bagi klien untuk menyelesaikan masalah kegawatdaruratan
terutama yang berhubungan dengan kebidanan. Dalam
konseling pengambilan keputusan mutlak diambil oleh klien,
bidan hanya membantu agar keputusan yang diambil klien tepat.
Empat strategi membantu klien dalam mengambil keputusan:
a. Membantu klien meninjau kemungkinan pilihannya. beri
kesempatan klien untuk melihat lagi beberapa alternatif
pilihannya, agar tidak menyesal atau kecewa terhadap pilihannya.
b. Membantu klien dalam mempertimbangkan keputusan pilihan,
dengan melihat kembali keuntungan atau konsekuensi positif dan
kerugiannya atau konsekuensi negatif.
c. Membantu klien mengevaluasi pilihan. Setelah klien menetapkan
pilihan, bantu klien mencermati pilihannya.
d. Membantu klien menyusun rencana kerja, untuk menyelesaikan
KETERAMPILAN INTI
BAB KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
VI /KONSELING
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami tentang keterampilan inti
komunikasi interpersonal/konseling
B. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui dan memahami pengertian KIP/K
2) Untuk mengetahui dan memahami faktor penghambat
KIP/K
3) Untuk mengetahui dan memahami pengaruh pemahaman
diri terhadap proses KIP/K
4) Untuk mengetahui dan memahami observasi tingkah laku
verbal dan non verbal
5) Untuk mengetahui dan memahami membina hubungan
baik
6) Untuk mengetahui dan memahami teknik mendengar aktif,
bertanya dan refleksi isi dan perasaan
Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Israini Suriati.& Yusnidar
A. Pengertian KIP/K
Komunikasi interpesonal sangatlah dibutuhkan dalam keadaan
tertentu. Komunikasi interpersonal selalu kita terapkan dalam
pelayanan kebidanan. Komunikasi interpersonal merupakan proses
penyebaran dan berbagi informasi yang dilakukan oleh minimal dua
orang secara langsung, tatap muka dan bersifat dua arah. Aspek
komunikasi interpersonal meliputi komunikasi satu arah versus dua
arah, komunikasi verbal versus non verbal, cara bertanya dan
mendengar efektif, serta membuat kesimpulan (Lindawati, 2014)
4) Kecepatan (racing)
Keberhasilan komunikasi verbal dipengaruhi oleh kecepatan bicara
dan tempo bicara yang tepat. Tingkah laku nonverbal adalah pesan
yang disampaikan dalam komunikasi dikemas dalam bentuk
nonverbal tanpa kata-kata.
KETERAMPILAN
BAB KOMUNIKASI DALAM
KEGIATAN KELOMPOK
VII
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami keterampilan komunikasi dalam
kegiatan kelompok
B. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui dan memahami pengantar kegiatan
kelompok
2) Untuk mengetahui dan memahami kepemimpinan dalam
kelompok
3) Untuk mengetahui dan memahami ciri-ciri kelompok yang
kompak
4) Untuk mengetahui dan memahami pengorganisasian kegiatan
kelompok
5) Untuk mengetahui dan memahami membangun tim atau
kelompok/team building
6) Untuk mengetahui dan memahami strategi bidan untuk
membantu kelompok yang negatif sesuai tipe kelompok
Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Israini Suriati.& Yusnidar
Adapun salah satu bentuk ketiga ciri tersebut di atas ialah bagaimana
cara menyelesaikan masalah dalam kelompok itu dimulai dengan
kelompok pembuat keputusan, ada personal atau tim yang ditunjuk
oleh manajer untuk menyelesaikan masalah tertentu. Anggota
kelompok yang lain memberikan sumbang saran, cepat, agar terjadi
pemahaman dalam penyelesaian masalah. Itulah tanda adanya ciri-ciri
kelompok kompak dan prakteknya. Di samping itu, pada kelompok
yang kompak memiliki empat dasar pelaksanaan sumbang saran yang
harus ditaati, yakni:
1) Tidak boleh dilakukan penilaian pada ide-ide sampai acara selesai
2) Kelompok harus menganggap dirinya sebagai penghasil sejumlah
besar ide dan tidak mengkhawatirkan kualitas dari ide-ide
3) Anggota kelompok harus dibiarkan untuk berfikir dengan bebas
Ide-ide yang ditawarkan anggota kelompok harus dihargai dan
dikembangkan oleh anggota kelompok lain. Gaya kepemimpinan
dalam suatu kelompok komunikasi ada dua yakni:
1) Gaya tunggal yaitu berdasarkan pencapaian tugas yang telah
ditentukan bagi kelompok
2) Gaya eklektik yaitu berdasarkan gaya-gaya yang berpusat pada
anggota kelompok atau berdasarkan pembagian pada tugas
Karakteristik kelompok menurut Hargreavest (1975) adalah:
1) Anggotanya memiliki hubungan tatap muka
2) Terdapat lebih dari satu anggota
3) Anggotanya memiliki tujuan atau maksud bersama
4) Anggotanya dibeda-bedakan kedalam struktur
5) Anggotanya menganut sekumpulan norma-norma
Sekarang bagaimana kekompakan sutu kelompok didasarkan besar
kecilnya kelompok?
Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Israini Suriati.& Yusnidar
Proses Pengorganisasian
Langkah-langkah dalam proses pengorganisasian menurut Stoner (1996)
dan Deddy Mulyana (2005) terdiri dari lima langkah:
a. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk
mencapai tujuan organisasi
b. Membagi beban kerja ke dalam kegiatan-kegiatan yang secara
logis dan memadai dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh
sekelompok orang.
c. Mengkombinasi pekerjaan anggota perusahaan dengan cara yang
logis dan efisien
d. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota
organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis
e. Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah
penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan
efektivitas.
Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Israini Suriati.& Yusnidar
Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Israini Suriati.& Yusnidar
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami konsep pengambilan keputusan
B. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari
pengambilan keputusan
2) Untuk mengetahui dan memahami teori-teori pengambilan
keputusan teori pengambilan keputusan teori pengambilan
keputusan
3) Untuk mengetahui memahami dan mempraktikan model
pengambilan keputusan model pengambilan keputusan
Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Israini Suriati.& Yusnidar
A. Pengertian
Proses pengambilan keputusan bisa juga diartikan sebagai pemilihan
alternatif terbaik dari beberapa pilihan alternatif yang tersedia. Proses
pengambilan keputusan merupakan bagian dasar dan integral dalam
praktik suatu profesi dan keberadaanya sangat penting karena akan
menentukan tindakan selanjutnya. Menurut Terry, pengambilan keputusan
adalah memilih alternatif yang ada. Sedangkan pengambilan keputusan
klinis yang dibuat oleh seorang tenaga kesehatan sangat menentukan
kualitas pelayanan kesehatan. Pengambilan keputusan klinis dapat terjadi
mengikuti suatu proses yang sistematis, logis, dan jelas. Proses
pengambilan keputusan klinis dapat dijelaskan, diajarkan, dan dipraktikkan
secara gamblang. Kemampuan ini tidak hanya tergantung pada
pengumpulan informasi, tetapi tergantung juga pada kemampuan untuk
menyusun, menafsirkan, dan mengambil tindakan atas dasar informasi
yang didapat saat pengkajian. Kemampuan dalam pengambilan keputusan
klinis sangat tergantung pada pengalaman, pengetahuan, dan
latihan/praktik. Beberapa faktor ini nantinya akan sangat berpengaruh
dalam pengambilan keputusan klinis yang dibuat sehingga menentukan
tepat tidaknya tindakan yang petugas kesehatan berikan pada klien (Deddy
Mulyana, 2005).
1. Teori Utilitarisme
5. Teori Kebaikan
4. Moral “Model”
PETUNJUK SOAL.
1. Bacalah soal dengan cermat.
2. Saudara harus menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kehamilan
3. Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling benar dengan
memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D dan E pada lembar
jawaban yang sudah disediakan.
Hubungan antara klien dan bidan hanya sebatas pemebrian konseling saja.
Seorang ibu datang kebidan praktek swasta bersama suaminya, hamil anak
kedua dan memiliki riwayat abortus sebelumnya, umur kehamilannya
sekarang sudah 37 minggu 2 hari, keluhan yang dirasakan sakit perut
tembus belakang dan sudah ada pelepasan lendir darah sejak 2 hari yang
lalu, KU lemah, TD 90/60, nadi 100x/mnt, suhu 37ºC, Pernapasan
24x/mnt, suami klien merasa panik dan memukul meja meminta bidan
untuk merujuk istinya ke rumah sakit secepatnya.
2. Dari kasus diatas perbuatan atau tingkah laku yang ditunjukkan oleh
suaminya melalui bahasa atau kata-kata dan dicerminkan dengan
intonasi, kecepatan bicara merupakan?
a. Pengamatan objektif
b. Penafsiran
c. Tingkah laku verbal
Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Israini Suriati.& Yusnidar
c. Komunikasi efektif
d. Komunikasi rasional
e. Komunikasi teraupetik
Seorang ibu datang ke bidan praktek swasta bersama suaminya hamil anak
kedua dan memiliki riwayat abortus sebelumnya umur kehamilannya
sekarang sudah 37 minggu 2 hari keluhan yang dirasakan sakit perut
tembus belakang dan sudah ada pelepasan lendir darah sejak 2 hari yang
Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Israini Suriati.& Yusnidar
KUNCI JAWABAN
NO KET NO KET
1 B 11 B
2 C 12 D
3 E 13 E
4 A 14 B
5 C 15 C
6 E 16 B
7 E 17 E
8 E 18 E
9 E
10 A
Bahan Ajar Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Israini Suriati.& Yusnidar
DAFTAR PUSTAKA
25. Wahyunigrum, Ema dan Yogi Andhi Lestari. 2010. Buku Saku
Komunikasi dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan. Jakarta :
Trans Info Media.
TENTANG PENULIS