Askeb INC 2
Askeb INC 2
OLEH
HASNIATIN L
P00324019017
No. Register : 25 81 21
Tgl masuk : 25-11-2021, jam 04.00 wita
Tgl. Pengkajian : 25-11-2021, jam 04:40 wita
Diagnosa : G4 P2 A0, Inpartu kala I Fase aktif
Nama Pengkaji : HASNIATIN L
G4 P2 A0, Umur kehamilan 39 minggu , Intra Uterina, Janin Tunggal, Janin Hidup,
Punggung Kanan, Presentase Kepala, Kepala sudah masuk PAP ( 3 / 5 ), Inpartu
Kala I Fase Aktif, Keadaan Ibu dan Janin baik, dengan masalah nyeri perut tembus
belakang disertai pengeluaran lendir bercampur darah.
1. G4 P2 A0
Dasar :
Data Subjektif :
- Ibu hamil untuk pertama kalinya
- Ibu tidak pernah mengalami keguguran
Data Objektif
- Tonus otot perut tegang
- Tampak striae albicantes
- Pembesaran perut sesuai umur kehamilan
Analisa dan Interpretasi :
- Pada pemeriksaan fisik tonus otot perut tegang, hal ini disebabkan karena
bagian rahim antara serviks dan korpus isthmus atau segmen bawah rahim
belum pernah mengalami peregangan sebelumnya.
- Striae albicans timbul sebagai akibat meningkatnya hormon MSH (Melanophosa
Stimulating Hormone). Diklat kuliah : (Obstetri dan Ginekologi, Fat Tesno The,
2006).
Dasar :
Data Subjektif :
- Sejak amenorhe ibu tidak pernah mengalami nyeri perut yang hebat dan tidak
pernah keluar darah ( spooting ).
Data Objektif :
- Pembesaran perut sesuai umur kehamilan
Analisa dan Interpretasi
- Pada saat palapsi ibu tidak merasa nyeri perut yang hebat menandakan ibu
hamil intra uterina, hasil konsepsi berimplantasi di endometrium dan selama
hamil ibu tidak pernah merasa adanya pengeluaran darah ( spooting ).
- Jika terjadi kehamilan ekstra uterina, maka umur kehamilan bisa berlangsung
terus sampai 16 – 20 minggu setelah itu akan terjadi perdarahan.
( Hanifa Wiknjosastro, Ilmu Kandungan, 2006 )
4. Janin Tunggal
Dasar :
Data Subjektif :
- Ibu telah merasakan pergerakan janin sejak umur kehamilan 20 minggu
Data Objektif :
- Pada pemeriksaan leopold hanya teraba 3 bagian besar dari janin yaitu
kepala dan bokong.
Analisis dan interpretasi :
Pada pemeriksaan Leopold hanya teraba 3 bagian besar dari janin yaitu
teraba bokong pada bagian fundus dan pada segmen bawah uterus teraba
kepala, serta pada auskultasi DJJ hanya terdengar pada kuadran kiri bawah
perut ibu, ini menandakan janin tungal.
Diktat kuliah : ( Obstetri dan Ginekologi, Fat Tesno The, 2006 )
5. Janin hidup
Dasar :
Data Subjektif :
- Ibu telah merasakan pergerakan janin sejak umur kehamilan 20 minggu
Data Objektif.:
- Saat auskultasi, denyut jantung janin terdengar jelas dan kuat pada kuadran
kanan bawah perut ibu dengan frekwensi 130 x/menit.
Analisis dan interpretasi :
Ibu telah merasakan pergerakan janinnya sejak umur kehamilan 20 minggu
dan pada pemeriksaan auskultasi DJJ ( + ) terdengar jelas dan kuat pada
kuadran kanan bawah perut ibu, ini menandakan janin tunggal.
( Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 2006 )
6. Punggung kanan
Dasar :
Data Subjektif :
- Ibu merasakan pergerakan janin sejak umur kehamilan 20 minggu pada
kuadran kanan bawah perut ibu.
Data Objektif :
- Pada palpasi leopold II teraba bagian – bagian terkecil janin pada
sebelah kiri.
Analisis dan interpretasi :
Pada palpasi leopold II teraba tahanan yang paling besar dan teraba datar di
sebelah kiri perut ibu dan pada sebelah kanan teraba bagian – bagian
terkecil janin serta bergerak pada daerah kiri abdomen ibu, menandakan
punggung kiri.
( Hanifa Wiknjosastro, Ilmu Kebidanan, 2006 )
7. Presentasi Kepala
Dasar :
Data Subjektif :
- Ibu sering merasakan bagian bawah perutnya terasa berat.
Data Objektif :
- Pada pemeriksaan leopold III teraba bagian yang bundar, keras dan
melenting di daerah bagian bawah abdomen ibu ( kepala ).
Analisis dan interpretasi :
Pada pemeriksaan palpasi leopold III bertujuan untuk mengetahui bagian
terendah dari janin, dan pada pemeriksaan ini teraba bagian yang bundar,
keras dan melenting menandakan bagian terendah dari janin adalah kepala.
(Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan, Musrifatul Uliyah, 2006).
8. Kepala sudah masuk PAP ( 3 / 5 )
Dasar :
Data Subjektif :
-
Data Objektif :
-Pada leopold IV kepala janin sudah masuk PAP
-Pada pemeriksaan dalam bagian terendah janin turun setinggi SIAS kiri dan
kanan.
Analisis dan interprestasi :
- Leopold IV digunakan untuk menentukan seberapa jauh masuknya
bagian terendah janin dalam rongga panggul.
- Pada leopold IV kedua tangan tidak bertemu, hal ini menandakan bahwa
kepala janin sudah masuk PAP ( Divergen ).
( Hanifa Wiknjosastro, Ilmu Kebidanan, 2006 )
9. Inpartu kala I fase aktif
Dasar :
Data Subjektif :
- Ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah tembus belakang disertai
pengeluaran lendir campur darah sejak pukul 03.00 wita.
Data Objektif :
- Kontraksi uterus yang adekuat (4 kali dalam 10 menit, durasi 40 – 45
detik)
- Adanya pelepasan lendir bercampur darah
- Adanya pembukaan serviks 5 cm
Analisis dan Interpretasi :
- Saat plasenta sudah tua, terjadi insufisiensi sehingga kadar progesterone
menurun dan estrogen meningkat menyebabkan kekejangan terjadi pada
pembuluh darah sehingga timbul his
- Selama kehamilan , terjadi peningkatan kadar lendir serviks lebih kental dan
saat serviks mulai tertarik dan menipis karena kontraksi lendir serviks akan
keluar melalui vagina bercampur darah dan hormone prostaglandin memberi
pengaruh terhadap matang dan melembutnya serviks uteri.
( HanifaWinkjosastro, Ilmu Kebiadanan, 2006 ).
10. Keadaan ibu dan janin baik
Dasar :
Data Subjektif :
- Ibu telah merasakan pergerakan janin sejak umur kehamilan 20 minggu.
Data Objektif :
- Kesadaran ibu composmentis
- Tanda – tanda vital ibu dalam batas normal :
TD : 110/80 mmHg
N : 80 ×/ menit
S : 36,5 º c
P : 20 ×/ menit
- Tidak ada oedema pada wajah dan ekstremitas.
- Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus.
- DJJ ( + ), terdengar jelas dan kuat dengan frekuensi 148x / menit.
Analisis dan interpretasi :
- Kesadaran ibu composmentis, TTV dalam batas normal, tidak ada
oedema pada wajah dan ekstremitas, konjungtiva tidak anemi, serta
sklera tidak ikterus menunjukkan keadaan ibu baik.
- Janin dalam keadaan baik dimana detak jantungnya terdengar jelas
dan kuat serta frekuensinya dalam batas normal yaitu 120 – 160 x /
menit.
( Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 2006 ).
11. Masalah nyeri perut tembus belakang disertai pengeluaran lendir bercampur
darah
Dasar :
Data Subjektif :
- Ibu mengeluh nyeri perut tembus belakang disetai pengeluaran lendir
bercampur darah pada tanggal 04-11-2021 pada pukul 03.00 WITA
Data Objektif :
- Kontraksi uterus 4 kali dalam 10 menit, durasi 40 – 45 detik.
- Tampak pengeluaran lendir bercampur darah.
Analisis dan interpretasi
- Nyeri his disebabkan oleh anoxia dari sel – sel otot – otot waktu
kontraksi, tekanan pada ganglion dalam serviks dan segmen bawah
rahim oleh serabut – serabut otot – otot yang berkontraksi atau regangan
dari serviks karena kontraksi atau regangan dan tarikan peritoneum
waktu kontraksi.
- Lendir yang bercampur darah ini berasal dari lendir kanalis karena
serviks mulai membuka atau mendatar sedangkan darahnya berasal dari
pembuluh-pembuluh kapiler yang berada disekitar kanalis servikalis
pecah karena pergeseran-pergeseran ketika serviks membuka.
( HanifaWinkjosastro, Ilmu Kebidanan, 2006 ).
Rencana asuhan :
1. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu
Rasional :
Agar ibu mengetahui hasil pemeriksaan yang dilakukan
2. Beri informasi tentang nyeri kala I.
Rasional :
Agar ibu mengerti bahwa nyeri yang dirasakan disebabkan oleh kontraksi uterus.
3. Beri dukungan pada ibu.
Rasional :
Dukungan yang baik dalam memberikan semangat dan sikap optimis seorang ibu
dalam menghadapi persalinan.
4. Anjurkan ibu untuk memilih posisi yang menguntungkan bagi janin dengan tidur
miring ke salah satu sisi secara bergantian.
Rasional :
Tidur miring ke salah satu sisi secara bergantian dapat meningkatkan oksigenasi
janin karena tidur miring di salah satu sisi mencegah penekanan vena kava inferior
oleh uterus yang berkontraksi.
5. Observasi kontraksi uterus ( his ).
Rasional :
Untuk mengetahui kontraksi yang adekuat pada saat ada his.
6. Observasi Tanda – tanda vital dan Detak Jantung Janin.
Rasional :
Dengan mengobservasi TTV ibu dan DJJ akan dapat membantu tindakan
selanjutnya.
7. Beri ibu makan dan minum sebagai sumber kalori.
Rasional :
Makan dan minum dapat mencegah dehidrasi dan kelelahan serta memberi
kekuatan saat mengedan dalam proses persalinan.
8. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih.
Rasional :
Agar kontraksi uterus tidak terganggu dengan kandung kemih yang penuh.
9. Ajarkan pada ibu untuk mengedan yang baik dan benar saat ada his.
Rasional :
His dan proses mengedan yang baik dan benar berguna untuk proses persalinan.
10. Persiapan alat pakai.
Rasional : Agar dalam melakukan suatu tindakan berjalan dengan lancar karena
semua alat telah disiapkan dengan baik dan ergonomis.
DATA SUBJEKTIF ( S )
1. Ibu hamil untuk pertama kalinya.
2. Ibu tidak pernah mengalami keguguran.
3. HPHT : 18-02-2021
4. Ibu telah merasakan pergerakan janin sejak umur kehamilan 20 minggu.
5. Ibu sering merasakan pergerakan janinnya di daerah abdomen sebelah kiri.
6. Sejak amenorrhea ibu tidak pernah mengalami nyeri perut yang hebat dan tidak
pernah keluar darah ( spooting ).
7. Ibu merasakan sakit perut tembus belakang disertai pengeluaran lendir bercampur
darah tanggal 25-11-2021 sejak pukul 03.00 wita.
8. Ibu tidak pernah menderita penyakit yang serius.
9. Imunisasi Tetanus Toxoid ( TT ) lengkap.
DATA OBJEKTIF ( O )
1. G4 P2 A0
2. TP : 25-11-2021
3. Kesadaran composmentis
4. Tanda – tanda vital ibu dan DJJ dalam batas normal :
TD : 110/80 mmHg
N : 80 ×/ menit
S : 36,5 º c
P : 20 ×/ menit
DJJ : 135 x / menit
5. Tidak ada kelainan pada pemeriksaan fisik.
ASSESMENT ( A )
G4 P2 A0, Umur kehamilan 39 minggu, Intra Uterina, Janin Tunggal, Janin Hidup,
Punggung Kanan, Presentase Kepala, Kepala sudah masuk PAP ( 3 / 5 ), Inpartu
Kala I Fase Aktif, Keadaan Ibu dan Janin baik, dengan masalah nyeri perut tembus
belakang disertai pengeluaran lendir bercampur darah.
PLANNING ( P )
Tanggal 25-02-2021 jam 05:00 wita
Kriteria Keberhasilan :
- Tanda-tanda vital dalam batas normal :
TD : 110/70 – 120/90 mmHg
N : 60 – 80 x / menit
P : 16 – 24 x / menit
S : 36,50C– 37,5 ° C
- Kala II tidak lebih dari 30 menit
- Bayi lahir spontan dengan LBK tanpa trauma
- Kontraksi uterus baik ( Tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan
berlangsung selama 40 detik / lebih ).
Rencana Tindakan :
1. Pastikan adanya tanda gejala kala II
Rasional :
Dengan memastikan adanya tanda gejala kala II, pada saat ada his Ibu sudah dapat
dianjurkan mengedan.
2. Pastikan kelengkapan alat dan bahan dan obat-obatan.
Rasional :
Kelengkapan alat dan bahan serta obat –obatan dalam proses persalinan akan
memperlancar proses persalinan.
3. Siapkan ibu dan diri untuk menolong, pakai celemek
Rasional :
Dengan menggunakan celemek dapat melindungi tubuh penolong dari kontaminasi
cairan, lendir,dan darah dari pasien.
4. Cuci tangan sebelum menolong
Rasional :
Mencegah penyebaran infeksi dari penolong ke pasien
5. Pakai sarung tangan DTT
Rasional :
Penggunaan sarung tangan DTT untuk mencegah terjadinya infeksi
6. Siapkan oxytocin dalam spoit
Rasional :
Kesiapan oxytocin untuk memudahkan penolong penolong saat melakukan
manajemen aktif kala III
7. Gunakan sarung tangan dan bersihkan vulva dan perineum dengan kkapas DTT
Rasional : Mencegah terjadinya infeksi jalan lahir akibat kuman yang berasal dari
vulva dan perineum
8. Lakukan pemeriksaan dalam
Rasional :
Untuk memastikan bahwa pembukaan sudah lengkap,sehingga bisa dilakukan
amniotomi jika ketuban masih ada dan memastikan tidak teraba bagian-bagian kecil
dari janin dan penumbungan tali pusat
9. Dekontaminasi sarung tangan yang sudah dipakai
Rasional :
Untuk mencegah infeksi silang
10. Periksa DJJ
Rasional :
Untuk memastikan DJJ dalam batas normal. Pastikan DJJ tidak seirama dengan
denyut nadi ibu.
11. Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap
Rasional :
Agar ibu mempersiapkan diri untuk meneran pada saat ada his
12. Anjurkan ibu untuk mengedan pada saat ada his dengan posisi setengah duduk dan
kedua tangan menarik paha, dagu menempel ke dada dan mata melihat ke perut.
Rasional :
Mengedan dengan posisi setengah duduk pada saat his akan mempercepat
persalinan.
13. Pimpin ibu meneran jika ada his dan anjurkan ibu istirahat diantara kontraksi
Rasional :
Kekuatan ibu dengan mengedan yang baik dapat mempercepat kelahiran dan
istirahat diantara his agar ibu tidak kelelahan sehingga pada saat ada his,ibu masih
mempunyai kekuatan yang adekuat.
14. Letakan handuk bersih dan kering di atas perut ibu.
Rasional :
Memudahkan perawatan bayi dan langsung dikeringkan serta mencegah hipotermi
pada bayi.
15. Pasang kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dan diletakkandi bawah bokong ibu.
Rasional :
Kain bersih mencegah infeksi silang dari tempat bayi atau tempat persalinan dan
kain yang dilipat 1/3 bagian digunakan untuk menyokong kepala bayi.
16. Buka partus set
Rasional :
Untuk memudahkan mengambil peralatan persalinan yang tersimpan dalam partus
set.
17. Pasang sarung tangan pada kedua tangan.
Rasional :
Sarung tangan untuk mencegah terjadinya infeksi silang antara ibu, bayi dan
penolong.
18. Pimpin persalinan dengan menyokong perineum dan tahan puncak kepala.
Rasional :
Menahan / menyokong perineum untuk mencegah terjadinya ruptur pada perineum
dan menahan puncak kepala agar mencegah terjadinya defleksi kepala yang terlalu
cepat saat kepala lahir sehingga tidak menyebabkan ruptur.
19. Periksa lilitan tali pusat pada bayi.
Rasional :
Lilitan tali pusat pada bayi yang erat dapat menyebabkan asfiksia pada bayi baru
lahir.
20. Tunggu sampai kepala melakukan putaran paksi luar.
Rasional :
Dengan putaran paksi luar yang sempurna kepala akan searah dengan panggul dan
memudahkan bahu anterior dan posterior lahir.
21. Lahirkan kepala dan bahu dengan kedua tangan secara biparietal.
Rasional :
Melahirkan bahu dengan kedua tangan secara biparietal, tarik ke bawah untuk
melahirkan bahu anterior dan tarik ke atas untuk melahirkan bahu posterior dan
mengurangi ruptur.
22. Lahirkan badan bayi dengan tangan kanan menyangga kepala,leher,dan bahu
sedangkan tangan kiri menyusuri badan sampai ke tungkai bayi,jari tengah berada
di antara kedua tungkai
Rasional :
Badan bayi dilahirkan dengan menyanggah dan menyusuri badan bayi sampai
ketungkai bawah janin untuk mencegah terjadinya ruptur dan trauma lahir.
23. Nilai bayi dengan cepat tangis,gerak,dan warna kulit
Rasional :
Menilai bayi dengan cepat untuk mengetahui apakah ada kegawatan pada bayi atau
tidak.
24. Keringkan dan hangatkan seluruh badan bayi.
Rasional :
Setelah bayi lahir, kemudian dikeringkan dan dibungkus dengan menggunakan
handuk yang bersih dan kering karena bayi basah dan pada suhu ruangan kurang
dari 350 C dapat menyebabkan hipotermi.
25. Jepit dan potong tali pusat.
Rasional :
Pemotongan tali pusat akan segera memudahkan melakukan perawatan bayi dan
tindakan resusitasi serta penanganan bayi baru lahir.
26. Ganti pembungkus bayi yang basah dengan kain yang kering.
Rasional :
Kain kering yang dibingkuskan pada bayi dapat menghangatkan tubuh bayi
sehingga hipotermi tidak terjadi.
27. Serahkan bayi pada ibunya untuk disusui.
Rasional :
Isapan bayi dapat memberikan rangsangan hipofisis posterior untuk mengeluarkan
oksitosin yang dapat memperbaiki kontraksi uterus.
28. Periksa / cek fundus uteri.
Rasional :
Fundus uteri diperiksa untuk memastikan apakah ada bayi kedua atau tidak.
LANGKAH V. EVALUASI
Tanggal 25-11-2021 Pukul 05:40 wita
DATA OBJEKTIF ( O )
1. Tanda – tanda vital :
TD : 110 / 80 mmHg
N : 80x / menit
S : 36,50 C
P : 20x / menit
2. Tanda dan gejala kala II
- Adanya dorongan untuk meneran
- Adanya tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan vagina
- Perineum tampak menonjol
- Vulva dan sfingter ani membuka
3. Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit dengan durasi 40 – 45 detik
4. Dilakukan pemeriksaan dalam :
Dinding vagina elastis, Pembukaan serviks 10 cm, Portio tidak teraba, Ketuban
(-), Presentasi Kepala, Posisi UUK kanan depan, tidak ada moulage,Penurunan
kepala Hodge IV,tidak ada penumbungan tali pusat, tidak teraba bagian – bagian
kecil janin seperti kaki dan tangan, Kesan panggul normal, dan DJJ 135x / menit.
ASSESMENT ( A )
G4 P2 A0, Inpartu kala II, keadaan ibu dan janin baik.
PLANNING ( P )
Tanggal 25-11-2021 jam 05:35 wita
1. Memastikan adanya tanda dan gejala kala II ; Adanya dorongan ibu untuk meneran,
adanya tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan vagina, perineum
tampak menonjol, vulva dan sfingter ani membuka.
2. Menyiapkan alat partus yang lengkap dan steril ; Persiapan alat sudah lengkap.
3. Mengajarkan ibu cara mengedan yang benar dengan posisi setengah duduk saat
ada his dan kedua tangan menarik paha, dagu dirapatkan ke dada dan mata
melihat ke perut ; Ibu mengerti dengan cara mengedan yang benar.
4. Memberitahu keluarga untuk memberi makan dan minum pada ibu saat tidak ada
his ; Keluarga mengerti dengan anjuran yang diberikan
5. Memasang handuk bersih dan kering di atas perut ibu ; Handuk sudah terpasang.
6. Memasang kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dan diletakkan di bawah bokong ibu ;
Kain sudah terpasang.
7. Memakai handscone pada kedua tangan ; Handscone sudah terpasang.
8. Memimpin persalinan dengan menyokong perineum dan tahan puncak kepala ;
Perineum disokong dan tangan yang satu menahan puncak kepala.
9. Membersihkan mulut, hidung dan muka dengan kain kasa steril ; Mulut, hidung dan
muka telah dibersihkan dengan kasa steril.
10. Memeriksa lilitan tali pusat pada bayi ; Tidak ada lilitan tali pusat.
11. Menunggu sampai kepala melakukan putaran paksi luar ; Kepala sudah melakukan
putaran paksi luar.
12. Melahirkan kepala dan bahu dengan kedua tangan secara biparietal ; Kepala dan
bahu sudah lahir.
13. Melahirkan seluruh badan bayi kemudian sanggah dan susur sampai tungkai ;
Seluruh badan telah lahir.
14. Mengeringkan dan menghangatkan seluruh badan bayi ; Bayi telah merasa hangat.
15. Menjepit dan memotong tali pusat ; Tali pusat telah dipotong.
16. Mengganti pembungkus bayi yang basah dengan kain yang kering ; Pembungkus
bayi telah diganti.
17. Menyerahkan bayi pada ibunya untuk disusui ; Bayi telah berada di samping ibu.
18. Memeriksa / cek fundus uteri ; TFU setinggi pusat.
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KALA III KALA URI
Tanggal 25-11-2021
DATA SUBJEKTIF ( S )
Ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah
DATA OBJEKTIF ( O )
1. Kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar.
2. TFU setinggi pusat.
3. Adanya pelepasan darah
ASSESMENT ( A )
Kala III ( Pelepasan placenta ), keadaan ibu dan bayi baik.
PLANNING ( P )
Tanggal 25-11-2021 pukul 05:50 wita
Tujuan :
1. Kala IV berlangsung normal.
2. Keadaan umum ibu dan bayi baik.
3. Tidak terjadi perdarahan.
Kriteria Keberhasilan :
1. Tanda-tanda Vital dalam batas normal :
TD : 110/70 – 120/90 mmHg
N : 60 – 80 x / menit
S : 36 – 37,5 ° C
P : 16 – 24 x / menit
2. Kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar
3. Perdarahan dalam batas normal < 500 cc
4. Kandung kemih kosong
Rencana Tindakan :
1. Observasi tanda-tanda vital.
Rasional :
Untuk mengetahui keadaan umum ibu baik / tidak.
2. Observasi kontraksi uterus.
Rasional :
Kontraksi uterus yang baik apabila teraba keras dan bundar.
3. Observasi perdarahan.
Rasional :
Untuk mengetahui jumlah perdarahan banyak atau sedikit.
4. Ajarkan pada ibu dan keluarganya bagaimana melakukan masase uterus dan
cara memeriksa kontraksi uterus.
Rasional :
Agar mereka dapat menjaga sehingga kontraksi uterus tetap baik dan dapat
dengan segera melapor kepada penolong jika kontraksi uterus tidak baik.
5. Bersihkan ibu dari darah, lenidr dan sisa air ketuban.
Rasional :
Membersihkan ibu dari darah, lenidr dan sisa air ketuban bertujuan agar ibu
merasa nyaman.
6. Dekontaminasi tempat persalinan.
Rasional :
Dekontaminasi tempat persalinan untuk mencegah terjadinya infeksi silang.
7. Rendam alat dengan menggunakan larutan clorin 0,5 % selama 15 menit.
Rasional :
Rendam alat dengan menggunakan larutan clorin 0,5 % untuk membunuh
kuman guna mencegah terjadinya infeksi silang.
8. Anjurkan pada keluarga untuk memberikan makan dan minum pada ibu.
Rasional :
Agar tenaga ibu yang hilang pada saat bersalin dapat pulih kembali dan ibu
merasa nyaman.
9. Ikat tali pusat bayi dan rawat tali pusat kemudian timbang berat badan dan ukur
panjang bayi.
Rasional :
Mengikat tali pusat dilakukan untuk mencegah terjadinya perdarahan tali pusat
dan agar tidak terjadi infeksi, lalu menimbang dan mengukur panjang bayi
apakah normal atau tidak.
10. Berikan bayi pada ibunya untuk disusui.
Rasional :
Menyusui bayi sesegera mungkin akan merangsang hormon oksitosin yang akan
merangsang kontraksi uterus sehingga perdarahan yang berlebihan tidak terjadi.
11. Cuci alat dan sterilkan kemudian simpan kembali di dalam bak partus.
Rasional :
Untuk mencegah infeksi silang dan untuk membunuh kuman.
12. Pasang gurita dan duk setelah 2 jam post partum serta membantu ibu memakai
pakaiannya.
Rasional :
Agar ibu merasa nyaman dan dapat beristirahat.
13. Buang sampah basah dan sampah kering.
Rasional :
Untuk mencegah infeksi silang.
14. Lengkapi Partograf
Rasional :
Pendokumentasian yang lengkap merupakan bukti dari semua tindakan dan
temuan yang kita lakukan serta memiliki kekuatan Hukum.
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 25-11-2021 pukul 06:00 WITA
1. Mengobservasi tanda-tanda vital :
- TD : 120/80 mmHg
- N : 80x/menit,
- S : 36,5˚C
- P : 20x/menit.
2. Mengobservasi kontraksi uterus.
3. Mengevaluasi jumlah perdarahan.
4. Mengajarkan pada ibu dan keluarganya bagaimana melakukan massase
uterus dan cara memeriksa kontraksi uterus.
5. Membersihkan ibu dari darah, lendir dan sisa air ketuban.
6. Mendekontaminasi tempat persalinan.
7. Merendam alat dengan menggunakan larutan clorin 0,5 % selama 15
menit.
8. Menganjurkan pada keluarga untuk memberikan makan dan minum pada
ibu.
9. Mengikat dan merawat tali pusat kemudian timbang berat badan ukur
panjang bayi.
10. Memberikan bayi pada ibunya untuk disusui.
11. Mencuci alat dan sterilkan kemudian simpan kembali di dalam bak partus.
12. Memasang gurita dan duk setelah 2 jam post partum serta membantu ibu
memakai pakaiannya.
13. Membuang sampah basah dan sampah kering ke dalam tempatnya.
14. Melengkapi Partograf.
DATA SUBJEKTIF ( S )
Ibu mengeluh masih nyeri pada perut bagian bawah dan perineum
DATA OBJEKTIF ( O )
1. Keadaan umum baik, kesadaran composmentis
2. Tanda – tanda vital Ibu
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x / menit
S : 36,5° C
P : 20 x / menit
3. Kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar.
4. Tinggi Fundus Uteri 2 jari di bawah pusat
5. Perdarahan ± 100 cc
6. Kandung kemih kosong
ASSESMENT ( A )
Kala IV ( Pengawasan )
PLANNING ( P )
Tanggal 25-11-2021 pukul 06:35 WITA
1. Mengobservasi tanda-tanda vital ; Tanda – tanda vital ibu dalam batas yang
normal :
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,5˚C
P : 20x/menit.
2. Mengobservasi kontraksi uterus : Baik, teraba keras dan bundar.
3. Mengevaluasi jumlah perdarahan ; Perdarahan dalam batas normal yaitu ± 100
cc
4. Mengajarkan pada ibu dan keluarganya bagaimana melakukan masase uterus
dan cara memeriksa kontraksi uterus ; Ibu dan keluarga telah mengerti.
5. Membersihkan ibu dari darah, lendir dan sisa air ketuban ; Membersihkan
dengan menggunakan air DTT.
6. Mendekontaminasi tempat persalinan ; Didekontaminasi menggunakan larutan
clorin 0,5 %.
7. Merendam alat dengan menggunakan larutan clorin 0,5 % selama 15 menit ;
Semua alat sudah direndam.
8. Menganjurkan pada keluarga untuk memberikan makan dan minum pada ibu ;
Ibu telah diberi makan dan minum.
9. Mengikat dan merawat tali pusat kemudian timbang berat badan dan ukur
panjang bayi ; Tali pusat telah diikat dan dibungkus dengan kasa steril, bayi
juga telah ditimbang dan diukur panjang badannya.
10. Memberikan bayi pada ibunya untuk disusui ; Bayi telah diberikan pada ibu tapi
ASI belum keluar.
11. Mencuci alat dan sterilkan kemudian simpan kembali di dalam bak partus ;
Semua alat telah disterilkan dan diletakkan kembali ke dalam bak partus.
12. Memasang gurita dan duk setelah 2 jam post partum serta membantu ibu
memakai pakaiannya ; Gurita dan duk akan terpasang setelah 2 jam post
partum.
13. Membuang sampah basah dan sampah kering ke dalam tempatnya ; Sampah
basah dan kering telah dibuang.
14. Melengkapi Partograf ; Partograf telah lengkap.