Anda di halaman 1dari 25

BENTHOS

Oleh

LINDA WULANDARI,S.Pi. MS
Pengertian Benthos

⚫ Kata benthos berasal dari bahasa Yunani yang


artinya dasar
⚫ Organisme baik nabati (fitobenthos) maupun
hewani (zoobenthos), yang tinggal di dalam atau
di atas substrat/sedimen di dasar suatu perairan
(Welch & Lindell, 1980;Haryadi et al., 1992;
Odum, 1994)
Berdasarkan ukurannya benthos dapat digolongkan menjadi 3
yaitu:

Haryadi et al., 1992 Soegianto, 2004


⚫ Microbenthic (< 50 µm) ⚫ Mikrobenthos (< 0,1 mm)

⚫ Meiobenthic (0,05-1mm) ⚫ Meiobenthos (0,1-0,5 mm)

⚫ Macrobenthic (0,425-15 mm) ⚫ Makrobenthos (> 0,5 mm)


Menurut Wetzel (2000), organisme penyusun
hewan benthos di perairan tawar meliputi :

⚫ Protozoa, Protista
⚫ Porifera (Sponge)
⚫ Cnideria (Coelenterata)
⚫ Tubelaria (cacing pipih)
⚫ Gastrotricha
⚫ Nematoda (cacing batang)
⚫ Nematomorpha (cacing bulu kuda)
⚫ Bryozoa
⚫ Oligochaeta (cacing bersegmen chaeta),
⚫ Hirudinea (lintah)
⚫Tardigrada (water bears)
⚫Hydrachinida
⚫Ostracoda (udang primitif)
⚫(Malacostrata : Mysis, Isopoda, Decapoda
dan Ampipoda)
⚫Mollusca : Gastropoda (siput-siputan) dan
Pelecypoda (kerang-kerangan) serta
⚫Serangga atau Insekta
Berdasarkan kebiasaan hidup dan adaptasinya benthos
diklasifikasikan menjadi:

⚫Epibenthos
Organisme benthos yang menempel
secara permanen atau temporal pada
permukaan substrat

⚫Infauna
Organisme benthos yang hidup dalam
sedimen
⚫Interstitial Fauna
Organisme benthos yang hidup disela-sela
butiran pasir atau sedimen, umumnya
terdiri dari meiobenthos

⚫Boring Fauna
Organisme benthos yang mempunyai
kemampuan untuk menembus substrat
dengan cara mekanik maupun kimiawi
⚫Swimmer Fauna
Organisme benthos yang bila istirahat
berada di permukaan dasar perairan,
tetapi bila bergerak akan menggunakan
kemampuan berenangnya
Menurut Wilhm (1975), berdasarkan tingkat
kepekaan jenis makrozoobenthos terhadap limbah
organik dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu
:

➢ Organisme toleran
Organisme yang dapat tumbuh dan
berkembang dalam kisaran perubahan
kondisi lingkungan yang lebar dan
organisme sering dijumpai pada perairan
berkualitas buruk. Contoh antara lain
adalah cacing Tubificinae.
➢ Organisme fakultatif/intermediat atau
moderat
organisme yang dapat bertahan hidup pada kisaran
perubahan kondisi lingkungan yang tidak terlalu lebar.
Kelompok ini dapat bertahan hidup pada perairan yang
banyak mengandung bahan organik. Meskipun
demikian kelompok ini tidak dapat mentolerir tekanan
lingkungan dan cukup peka terhadap penurunan kualitas
perairan. Kelompok yang termasuk dalam kelompok ini,
antara lain sebagian jenis dari Odonata, Gastropoda,
Diptera dan Crustacea.
➢ Organisme intoleran
organisme yang hanya dapat tumbuh dan
berkembang dalam kisaran perubahan kondisi
lingkungan yang sempit. Organisme ini jarang
ditemui di perairan yang kaya akan bahan
organik serta sangat peka terhadap penurunan
kualitas perairan. Yang termasuk dalam
kelompok ini antara lain sebagian jenis
Ephemeroptera, Trichoptera, Coleoptera, dan
Plecoptera.
Individu Perairan yang Berkualitas Baik
No Class Ordo Family Nama Umum Individu Species
1 Insects Plecoptera Perlidae Stonefly Nymphs Neoperla
2 Insects Plecoptera Perlidae Common Stonefly Nymph Phasganophora
3 Insects Plecoptera Peltoperlidae Roac-like Stonefly Nymphs Peltoperla
4 Insects Plecoptera Capniidae Slender Winter Stonefly Nymph Allacapnia
5 Insects Ephemeroptera Oligoneuridae Brush-Legged Mayfly Nymph Homoeoneuria
6 Insects Ephemeroptera Heptageniidae Flatheaded Mayfly Nymph Cinygma
7 Insects Ephemeroptera Ephemeridae Mayfly Nymph Pentagenia
8 Insects Trichoptera Hydropsychidae Net-spinning Caddis Larva Hydroptilia
9 Insects Trichoptera Philopotamidae Fingernet Caddis Larva Neureclipsis
10 Insects Trichoptera Ryacophilidae Free-living Caddis Larva Ryacophilia fenestra
11 Insects Megaloptera Corydalidae Dobsonfly Corydalu cornatus
12 Insects Coleoptera Psephenidae Water Penny Phesephenus herricki
13 Insects Coleoptera Elmidae Riffle Beetle Stenecmis literaliss
14 Mollusca Gastropoda Viviparidae Gilled Snail Vivivarus subpurpureus

Sumber : Norton et al., 2002


Individu Perairan yang Berkualitas Sedang
No Class Ordo Family Nama Individu Species
1 Insects Odonata Petaluridae Dragonfly Nymph Tanypteryx, Tachopteryx

2 Insects Odonata Agrionidae Damselfly Nymph Archilestes


3 Insects Diptera Anthomyiidae Yellowish Larvae Lymnophora aequifrons

4 Insects Megaloptera Sialidae Alderfly Larvae Sialis

5 Insects Diptera Tipulidae Cranefly Larvae Tipula ignobilis


6 Insects Coleoptera Amphizoedae Beetle Larvae Laccophillus terminalis

7 Insects Coleoptera Gyrinidae Whirligig Beetle Larva Gyrinus


8 Insects Coleoptera Dystiscidae Predaceous Diving Beetle Larva Dyticus marginalis

9 Insects Coleoptera Haliplidae Crawling Water Beetle Larva Haliplus


10 Crustaceae Amphipoda Gammaridae Scuds Gammarus fasciatus

11 Crustaceae Isophoda Asellidae Sowbugs Asellus

12 Crustaceae Decapoda Cambaridae Crsyfish Palaemunetes paludosus

Sumber : Norton et al., 2002


Individu Perairan yang Berkualitas Buruk
No Class Ordo Family Nama Individu Species

1 Insects Diptera Chironomidae Midge Larva Chironomus

2 Insects Diptera Simulidae Blackfly Larva Simulium venustrum

3 Mollusca Gastropoda Physidae Pouch Snail Physa gyrina

4 Mollusca Gastropoda Planorbidae Planorbid Snail Planorbula

5 Hirudinea Rynchobdellida Piscicolidae Leech Piscicoloria reducta

6 Oligochaeta Plesophora Tubificidae Aquatic Worm Tubifex tubifex

Sumber : Norton et al., 2002


Makrozoobenthos umumnya lebih banyak dipakai
dalam pemantauan kualitas air karena memenuhi
beberapa kriteria yaitu :

➢Sifat hidupnya yang relatif menetap/tidak


berpindah-pindah, meskipun kualitas air
tidak mengalami perubahan.
➢Dapat dijumpai pada beberapa zona
habitat akuatik, dengan berbagai kondisi
kualitas air.
➢Masa hidupnya cukup lama, sehingga
keberadaannya memungkinkan untuk
merekap kualitas lingkungan disekitarnya.
➢Terdiri atas beberapa jenis yang memberi
respon berbeda terhadap kualitas air.

➢Relatif lebih mudah untuk dikenali


dibandingkan mikroorganisme.

➢Mudah dalam pengumpulan/pengambilannya,


karena hanya dibutuhkan alat yang sederhana
yang dapat dibuat sendiri.
Dalam penentuan kualitas suatu perairan umumnya jenis ideal yang
dapat digunakan sebagai indikator biologis adalah organisme akuatik
yang tidak memiliki tulang belakang yaitu:

⚫ larva Plecoptera (stonefly)


⚫ larva Ephemeroptera (kumbang perahu)
⚫ larva Trichoptera (kutu air)
⚫ Platyhelminthes (cacing pipih)
⚫ larva Odonata (capung)
⚫ Crustacea (udang-udangan)
⚫ Mollusca (siput dan kerang)
⚫ larva Hemiptera (kepik)
⚫ Coleoptera (kumbang air)
⚫ Hirudinea (lintah)
⚫ Oligochaeta (cacing)
⚫ larva Diptera (Nyamuk, lalat)
Klasifikasi Derajat Pencemaran Perairan
berdasarkan nilai keanekaragaman Jenis Benthos

Derajat Pencemaran Indeks Keanekaragaman Jenis


(H’)
Belum Tercemar >2
Tercemar Ringan 1,6 - 2
Tercemar sedang 1 - 1,5
Tercemar Berat <1
Sumber : Lee et al., 1978
Kriteria Penyebaran Jenis Biota Dalam Komunitas
Berdasarkan Indeks Keseragaman
Indeks Keadaan Penyebaran Kategori
Keseragaman (E) Jenis
DalamKomunitas
< 0,20 Tidak Merata Sangat Buruk
0,21 – 0,40 Cukup Merata Buruk
0,41 – 0,60 Merata Sedang
0,61 – 0,80 Lebih Merata Baik
> 0,81 Sangat Merata Sangat Baik
Sumber : Hidayat, 2007
Teknik Pengambilan Sampel Benthos

⚫Metoda Kolonisasi (Container


sampler/core sampler)

⚫Metoda Perangkap (Trap sampler)

⚫Metoda Tangkap Segera (Immediate


sampler yaitu Surbur net dan Grab)
Ponar grab Sample

Wash with water


and sieve

Ekman grab
Sorting under
Sorting process disseting microscope
Sieve/net

Species
Polypedilum sp
Identification
Identification process

Entry data

Corbicula fluminea
Analysis data
Zoobenthos samples collection
Kepadatan/Density Benthos

n x 10.000
N = ---------------
A

Keterangan :
N = Kepadatan (ind/m2)
n = Jumlah individu yang ditemukan dalam luasan grab
(Ekman/ponar/dll)
A = Luasan grab/ponar/dll (cm2)
KEANAEKARAGAMAN (H’)

s
H’ = -  ni/N log2 ni/N
i=1

KESERAGAMAN (E)

E = H’/H max H max = log2S

DOMINASI (D)
s
D =  (ni/N)2
i =1
INDEKS STRUKTUR SPESIES
KEANAEKARAGAMAN (H’)
s
H’ = -  ni/N log ni/N
i=1

KESERAGAMAN (E)

E = H’/H max H max = log S

DOMINASI (D)
s
D =  (ni/N)2
i =1
KEANAEKARAGAMAN (H’)

s
H’ = -  ni/N ln ni/N
i=1

KESERAGAMAN (E)

E = H’/H max H max = ln S

DOMINASI (D)
s
D =  (ni/N)2
i =1

Anda mungkin juga menyukai