Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN ANTARA PARENTAL ATTACHMENT DAN PEER

ATTACHMENT PADA SISWA KELAS VIII SMPIT AS-SYIFA BOARDING


SCHOOL, SUBANG

Endita Ayumi Kartika*, Laila Qodariah, M.Psi*


*
Fakultas Psikologi, Universitas Padjadjaran
Jalan Bandung-Sumedang km. 21, Jawa Barat, Indonesia

Menurut Armsden & Greenberg (1987),


I. LATAR BELAKANG
peer attachment adalah persepsi individu
SMPIT As-Syifa Subang merupakan
tentang sejauh mana ia dan teman-teman
salah satu boarding school berbasis sekolah
sebayanya dapat saling memahami, Islam Terpadu di Jawa Barat yang memiliki
berkomunikasi dengan baik, dan banyak peminat dari berbagai daerah di
mendapatkan rasa aman dan nyaman Indonesia. Dengan begitu banyak rangkaian
dari relasinya tersebut. Dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan di
mengembangkan attachment dengan sekolah dan asrama, individu dituntut untuk
teman sebaya, sekolah merupakan setting dapat survive dalam menjalani semua
kegiatan tanpa pendampingan dari orang tua.
yang paling mendominasi sebagai tempat
Para siswa harus menjalin hubungan
untuk bersosialisasi dengan teman kedekatan dengan teman sebayanya di
sebaya. Saat ini banyak berkembang sekolah agar dapat beradaptasi dan dapat
sistem pendidikan khusus di Indonesia diterima di lingkungannya.
seperti Sekolah Terpadu dan Boarding Menurut Anderman & Mueller (2009),
School (sekolah berasrama). Menurut tahun pertama pada sekolah menengah
Armsden & Greenberg (1987), salah satu pertama merupakan masa-masa sulit bagi
banyak siswa untuk bisa beradaptasi
faktor yang mempengaruhi relasi
(Santrock, 2009). Pada masa tersebut,
pertemanan pada saat remaja adalah individu mengalami top-dog-phenomenon,
hubungan attachment yang dibangun perubahan dari siswa yang paling tua, besar,
individu dengan orang tuanya. Dalam dan kuat saat Sekolah Dasar menjadi siswa
suatu penelitian, remaja yang secara kuat yang paling muda, kecil, dan lemah saat
dekat dengan orang tua juga dekat memasuki Sekolah Menengah Pertama
(Santrock, 2009). Tahun pertama dalam
dengan teman sebaya, begitu pula
sekolah menengah pertama, khususnya yang
sebaliknya, remaja yang tidak dekat memiliki fasilitas asrama, merupakan masa
dengan orang tua juga tidak dekat adaptasi bagi individu untuk lebih mengenal
dengan teman sebayanya (Armsden & lingkungan sekolah dan lingkungan asrama.
Greenberg, 1984). Tahun kedua dan selanjutnya seharusnya
jalinan pertemanan antara individu dan
Kata-kata kunci: parental attachment, teman sebayanya semakin dekat dan kuat
peer attachment, remaja awal, boarding karena telah melewati masa-masa adaptasi
school di tahun pertama. Namun menurut hasil
survey terhadap 10 siswa-siswi kelas VIII dimilikinya (Bowlby dalam Collins &
yang bersekolah di SMPIT As-Syifa Subang Feeney, 2004).
didapatkan hasil bahwa masih terdapat dua Internal working models merupakan
siswa yang tidak memiliki teman dekat saat representasi yang terorganisasi dari tingkah
di sekolah. Meskipun siswa-siswa tersebut laku dan pengalaman masa lampau yang
telah menginjak tahun ke dua di sekolah, menyediakan kerangka untuk memahami
namun permasalahan home sick atau rindu pengalaman baru dan mengarahkan interaksi
dengan keluarga di rumah masih menjadi sosial (Shaver, 1995). Internal working
permasalahan umum yang terjadi di models yang berkembang dari hubungan
kalangan para siswa boarding school. Hal yang dibangun dengan figur parental pada
ini menandakan bahwa penting bagi masa anak-anak akan mempengaruhi
individu untuk menemukan figur yang hubungan yang dibangun individu pada
memberikan rasa aman selain dari figur masa mendatang, baik dengan orang tua
orang tua di rumah. Dari dua orang yang maupun dengan teman sebayanya.
mengaku tidak memiliki teman dekat di Individu yang mendapat secure
sekolah, satu orang menganggap bahwa ia attachment akan mengembangkan sebuah
tidak dekat dengan kedua orang tuanya working model tentang dirinya sebagai
(ayah dan ibu), sedangkan satu orang lagi orang yang dicintai dan memandang orang
menganggap bahwa ia hanya dekat dengan lain dekat, perhatian, dan responsif terhadap
ibu saja dan tidak dekat dengan ayahnya. kebutuhan mereka. Di sisi lain, individu
Dalam suatu penelitian, remaja yang yang mendapat insecure attachment akan
secara kuat dekat dengan orang tua juga mengembangkan working model tentang
dekat dengan teman sebaya, begitu pula dirinya sebagai orang yang tidak berharga
sebaliknya, remaja yang tidak dekat dengan atau tidak kompeten, dan memandang orang
orang tua juga tidak dekat dengan teman lain menolak atau tidak responsif terhadap
sebayanya (Armsden & Greenberg, 1984). kebutuhan mereka (Collins & Feeney,
Attachment pada masa remaja merupakan 2004).
kesinambungan (continuity) dari attachment
yang dikembangkan oleh anak dengan
caregiver selama masa awal kehidupan dan II. TEORI DAN METODE PENELITIAN
akan terus berlanjut sepanjang rentang Attachment adalah persepsi individu
kehidupan (Cassidy, 1999). tentang seberapa baik figur caregivers
Menurut Bowlby dan Ainsworth mampu menyediakan sumber keamanan
(Santrock, 2010), individu yang memiliki psikologis bagi dirinya (Armsden &
secure attachment memiliki rasa percaya Greenberg, 1987). Armsden dan Greenberg
diri, optimis, serta mampu membina (1987) melakukan analisis faktor sehingga
hubungan dekat dengan orang lain, terbentuk model tiga dimensi dari IPPA,
sedangkan individu yang insecure yaitu communication, trust, dan alienation.
attachment memiliki sifat menarik diri, tidak Communication (komunikasi) merupakan
nyaman dalam sebuah kedekatan, emosi analogi remaja terhadap pencarian
yang berlebihan, dan sebisa mungkin kedekatan seperti yang dilakukan oleh bayi.
mengurangi ketergantungan terhadap orang Trust (kepercayaan) dalam alat ukur ini
lain. Perasaan secure dan insecure yang berhubungan dengan perasaan aman remaja,
dimiliki seseorang tergantung dari internal dimana remaja mempersepsi bahwa figur
working models of attachment yang attachment sensistif dan responsif terhadap
keinginan dan kebutuhan mereka serta siap
membantu dengan kepedulian. Sementara
itu, dimensi alienation (keterasingan) Tabel 1 Prosedur Skoring
merupakan jarak dari partner yang Skor Skor
cenderung tidak empatik. Dimensi Jawaban
Item Item
alienation dalam peer attachment Responden
Positif Negatif
merupakan perasaan terasing dan terisolir
dengan teman sebaya, tetapi merasa butuh Tidak Pernah 1 5
untuk lebih dekat dengan mereka (Armsden Jarang 2 4
& Greenberg, 1987). Kadang-
Rancangan penelitian yang digunakan 3 3
Kadang
adalah penelitian non-eksperimental dengan Sering 4 2
menggunakan metode korelasional dan
analisis yang digunakan berupa kuantitatif. Selalu 5 1
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas VIII SMPIT As-Syifa Subang Jumlah sampel pada uji coba alat ukur ini
yaitu sebanyak 280 siswa. Jumlah sampel berjumlah 67 responden dengan
minimum 74 sampel, dihitung menggunakan karakteristik yang sama dengan subjek
rumus Slovin. Dalam penelitian ini, peneliti penelitian yang sesungguhnya. Nilai
melebihkan jumlah sampel menjadi 114 reliabilitas alat ukur adalah 0.864 untuk
subjek. Teknik pengambilan sampel pada mother attachment, 0.912 untuk father
penelitian ini adalah teknik sampling Non- attachment, 0.929 untuk peer attachment.
Probability Convenience Sampling. Pada Pengambilan data ini dilaksanakan pada
convenience sampling, responden dipilih bulan September 2016 dengan memberikan
berdasarkan ketersediaan dan kesediaan kuesioner pada siswa-siswi yang telah
mereka untuk mengikuti penelitian ini terpilih sebagai sampel.
(Shaughnessy et al, 2009). Teknik
convenience sampling dilakukan karena III. HASIL DAN PEMBAHASAN
alasan kemudahan atau kepraktisan menurut
peneliti. Hipotesis penelitian ini adalah sebagai
Alat ukur yang digunakan dalam berikut:
penelitian ini adalah Inventory of Parent and “Terdapat hubungan antara parental
Peer Attachment-Revised (IPPA-R), yang attachment dan peer attachment pada siswa
disusun oleh Gay Armsden dan Mark T. kelas VIII SMPIT As-Syifa Boarding
Greenberg pada tahun 2004, kemudian School, Subang.
diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Alat
Hipotesis statistik dalam penelitian
ukur ini terdiri dari tiga bagian kuesioner,
yaitu mother attachment, father attachment, ini dirumuskan sebagai berikut:
dan peer attachment. Prosedur penilaian  H0 (rs = 0): Tidak terdapat hubungan
menggunakan Likert’s Rating Scale (Skala antara parental attachment dan peer
Penilaian Likert) yang mencantumkan attachment pada siswa kelas VIII
kategori pilihan. Masing-masing item SMPIT As-Syifa Boarding School
menyediakan lima pilihan jawaban, yaitu
 H1 (rs ≠ 0): Terdapat hubungan antara
Tidak Pernah, Jarang, Kadang-Kadang,
Sering, dan Selalu. Alat ukur ini terdiri dari parental attachment dan peer
item positif dan item negatif. Penilaian atas attachment pada siswa kelas VIII
jawaban adalah sebagai berikut : SMPIT As-Syifa Boarding School
Berdasarkan pengumpulan data terhadap sebaya, namun bukan sebagai satu-satunya
114 responden kelas VIII di SMPIT As- penentu kualitas peer attachment. Terdapat
Syifa Boarding School Subang, diperoleh 85,56% faktor-faktor lain yang lebih
data yang merupakan jawaban responden dominan dalam menentukan kualitas peer
pada kuesioner mother attachment, father attachment.
attachment, dan peer attachment yang Korelasi yang cenderung lemah antara
dianalisis dengan menggunakan uji korelasi parental attachment dan peer attachment
Spearman Rank. Pengolahan data dilakukan disebabkan oleh adanya individu yang
dengan bantuan program SPSS 15.0 For memiliki high security of attachment pada
Windows. Berikut merupakan hasil figur orang tua namun memiliki low security
perhitungan korelasi antara parental of attachment pada figur teman sebaya, yaitu
attachment dan peer attachment. sebanyak 7 responden (6,14%). Kemampuan
individu untuk menjalin hubungan
Tabel 2 Korelasi antara Parental Attachment attachment pada figur teman sebaya diduga
dan Peer Attachment berhubungan dengan kemampuan individu
Asym Kriteria Kesimp dalam penyesuaian sosial (social
R adjustment). Menurut Ryan & Patrick
p sign Uji ulan
(1996), peer attachment berhubungan positif
Parental H0 dengan penyesuaian sosial (Santrock, 2009).
0,000 0,380
& Peer H0 ditolak Berdasarkan data penunjang, ditemukan
bahwa dari 7 responden yang memiliki low
Mother ditolak H0
0,000 0,379 security of attachment pada figur teman
& Peer jika sig. ditolak sebaya terdapat 5 responden (4,38%) yang
Father <0.05 H0 mengaku memiliki kesulitan dalam
0,000 0,331 penyesuaian diri di lingkungan sekolah dan
& Peer ditolak
asrama. Meskipun telah memasuki tahun ke
dua, individu ini masih merasa kesulitan
Dapat dilihat dari tabel 2 bahwa semua dalam melakukan penyesuaian sosial.
H0 ditolak, hal ini dapat menunjukkan Ketidakmampuan individu dalam
bahwa terdapat korelasi positif dan melakukan penyesuaian sosial membuat
termasuk dalam korelasi yang cenderung individu memandang negatif dunia di
lemah pada hubungan antara parental sekelilingnya. Interaksi yang terjalin dengan
attachment dan peer attachment pada siswa teman sebaya tidak intim dan intens,
kelas VIII SMPIT As-Syifa Boarding sehingga membuat hubungan attachment
School, Subang. dengan teman sebaya menjadi rendah.
Kualitas parental attachment hanya Selain itu, significant person pada masa
menjelaskan varians peer attachment remaja ternyata tidak hanya bertumpu pada
sebesar 14,44%. Internal working models teman sebaya, namun juga pada peran wali
yang telah terbentuk dari hubungan dengan asrama. Berdasarkan temuan data
figur orang tua merupakan kerangka untuk penunjang, sebagian besar responden
memulai attachment baru dengan teman
(51,89%) memilih untuk mencurahkan keluh models yang menjadi kerangka bagi individu
kesahnya pada wali asrama dibanding untuk membentuk relasi baru dengan teman
dengan teman sebaya yang hanya 10,75%. sebayanya di sekolah. Kerangka internal
Kerangka internal working model yang telah working models menjadi salah satu
terbentuk dari hubungan individu dengan penyebab terbentuknya hubungan
figur orang tua digunakan oleh individu attachment individu dengan teman sebaya,
untuk berelasi dengan wali asramanya. Figur karena parental attachment memberikan
wali asrama dianggap sebagai significant korelasi yang cenderung lemah pada kualitas
person yang dapat memberikan rasa peer attachment. Terdapat faktor-faktor lain
keamanan psikologis bagi individu, sama yang lebih mendominasi seperti kemampuan
seperti yang dilakukan oleh figur orang tua. penyesuaian sosial (social adjustment) yang
Dari hasil perhitungan korelasi antar dimiliki individu dan peran significant
dimensi pada variabel parental attachment person selain teman sebaya, yaitu adanya
dan peer attachment diperoleh data bahwa peran wali asrama pada sekolah boarding
korelasi antar dimensi trust adalah dimensi school.
yang berkorelasi paling tinggi dibanding
dengan korelasi antar dimensi
DAFTAR PUSTAKA
communication dan alienation. Hal ini
[1]
sejalan dengan teori dasar attachment dari Armsden, G. C., and Greenberg, M. T. 1987.
Bowlby bahwa titik berat hubungan The Inventory of Parent and Peer Attachment:
Relationships to well-being in adolescence.
attachment berada pada dimensi trust. Saat Journal of Youth and Adolescence, 16 (5), 427-
individu dapat mengembangkan rasa 454.
[2]
percaya pada figur orang tua, merasa Armsden, Gay & Greeberg, Mark T. 2004.
Inventory of Parent and Peer Attachment. Ask
dipahami dan diterima oleh figur orang permission at: mxg47@psu.edu
[3]
tuanya, maka individu ini akan memiliki Cassidy, Jude and Shaver, Philip R. 1999.
kerangka pemahaman bahwa teman-teman Handbook of Attachment: Theory, research, and
Clinical Applications. New York: The Guilford
sebayanya merupakan figur-figur yang dapat Press.
ia percayai, dapat memahaminya, dan [4]
Christensen, Larry B. 2007. Experimental
menerima dirinya apa adanya (Armsden & Methodology, 10th Edition. USA: Pearson
Education.
Greenberg, 1987). [5]
Collins, N. L. & Feeney, B. C. (2004). Working
Jika ditinjau secara keseluruhan, maka models of attachment shape perceptions of
penelitian ini mendukung penelitian social support: Evidence from experimental and
observational studies. Journal of Personality and
sebelumnya yang dilakukan oleh Yemima Social Psychology. Volume 87, 363-383.
Anindya pada remaja madya bahwa pada [6]
Friedenberg, Lisa. 1995. Psychological Testing:
terdapat hubungan positif antara parental Design, Analysis, and Use. Massachusetts:
Allyn and Bacon
attachment dan peer attachment, namun [7]
Kaplan, Robert M. dan Dennis P., Saccuzzo.
korelasi yang terjadi tergolong pada korelasi 2001. Psychological Testing: Principles,
lemah moderat. Hubungan yang dibangun Application, and Issues. Belmont: Wadsworth
[8]
Maknun, Dr. Johar. 2007. Pengembangan
antara individu dan orang tuanya sejak masa
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Boarding
bayi akan membentuk internal working School Berbasis Keunggulan Lokal, 9-13.
Diunduh dari
http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDI psychologie applique, 54, 251-260. doi:
DIKAN_IPA/196803081993031- 10.1016/j.erap.2004.04.003
JOHAR_MAKNUN/smk-boarding-school.pdf
[9]
Marliasari, Sri. 2006. Gambaran Emotional
Autonomy dari Pola-Pola Attachment pada
Mahasiswa Tingkat Pertama yang Tinggal
Terpisah dari Orang Tua. Skripsi: Fakultas
Psikologi Universitas Padjadjaran.
[10]
Newman, Barbara M. Newman, Philip R. 2015.
Development Through Life: A Psychosocial
Approach. USA: Wadsworth.
[11]
Pace, et al. 2011. The Factor Structure of
Inventory of Parent and Peer Attachment
(IPPA): A Survey of Italian Adolescents.
Personality and Individual Differences, 51, 83-
88. doi: 10.1016/j.paid.2011.03.006
[12]
Papalia, et al. 2009. Human Development, 11th
Edition. New York: Mc Graw-Hill
[13]
Papini, D., Roggman, L. 1992. Adolescent
perceived attachment to parents in relation to
competence, depression, and anxiety: A
longitudinal study. The Journal of Early
Adolescence.12 (4), 420-440. doi:
10.1177/0272341692012004005
[14]
Santrock, John W. 2010. Adolescence, 13th
Edition. New York: Mc Graw-Hill
[15]
Santrock, John W. 2009. Life-Span
Development 12th Edition. New York: Mc
Graw-Hill
[16]
Sasri, Yemima Anindya. 2011. Hubungan
Antara Peer Atachment dan Parental
Attachment Pada Siswa Boarding School.
Skripsi: Fakultas Psikologi Universitas
Padjadjaran
[17]
Schneiders, Alexander. 1964. Personal
Adjustment and Mental Health. New York:
Hoolt, Rinehart and Winston.
[18]
Shaughnessy, et al. 2009. Research Methods in
Psychology 8th Edition. New York: McGraw-
Hill
[19]
Shaver, Philip R. 1995. Attachment Styles and
Internal Working Models of Self and
Relationship Partners. Hillsdale, NJ: Erlbaum.
[20]
Soedibjo, Bambang S. 2005. Pengantar Metode
Penelitian. Bandung: STIE-STMIK Pasim.
[21]
Sudjana. 1996. Metode Statistika Edisi Keenam.
Bandung: Transito.
[22]
Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
[23]
Vignoli, E., & Mallet, P. 2004. Validation of a
brief measure of adolescents’ parent attachment
based on Armsden and Greenberg’s three-
dimension model. Reveu europeene de

Anda mungkin juga menyukai