Anda di halaman 1dari 8

Bahasa Indonesia

Analisis Teks Sejarah Dan Teks Cerita Sejarah


XII IPS C

Anggota Kelompok
- Christi Alexandra (07)
- Dean Maulidi Yani (08)
- Pandu Pramana (25)
- Rifky Arvianto (30)
- Tegar Maulana (34)
 Teks Sejarah

Kekalahan Kerajaan Malaka


Paragraf 1
Malaka adalah salah satu pusat perdagangan rempah di Asia yang
sangat besar dan ramai. Kapal-kapal perdagangan dari Gujarat, Bengali, Persia,
dan negara lainnya berdatangan ke Malaka buat berdagang. Hal tersebut
menjadikan kerajaan Malaka semakin makmur dan berkembang. Tapi, hal itu juga
yang menyebabkan negara lain tertarik dengan potensi yang bisa dihasilkan oleh
jalur perdagangan Malaka. Salah satu negara yang tertarik yaitu Portugis. Maka,
Portugis juga merencanakan dan melakukan ekspedisi laut menuju Malaka.
Paragraf 2
Kedatangan Portugis ke wilayah Malaka langsung menimbulkan kecurigaan
rakyat Malaka. Karena, mereka datang berbondong-bondong atas nama negaranya,
bukan atas nama perseorangan seperti pedagang lainnya. Pedagang tidak mungkin
membawa armada sebesar dan sekokoh itu buat melakukan transaksi jual beli di
tanah nusantara. Kapal-kapal yang berdatangan juga bukan kapal sembarangan,
apalagi kapal dagang. Kapal yang mereka bawa ke perwira Malaka adalah kapal
perang yang diperlengkapi dengan meriam-meriam besar yang siap buat
ditembakkan kapan aja. Armada Portugis yang datang pertama kalinya di
perairan Malaka dipimpin oleh Diego Lopez de Sequcira. Mereka datang
dengan alasan buat berdagang, bahkan pimpinan mereka juga datang meminta izin
pada Sultan Mahmud Syah. Tapi, permintaan itu ditolak karena rakyat dan Sultan
Mahmud Syah udah mengetahui tujuan sebenarnya dari Portugis, yaitu buat
menguasai jalur perdagangan di perairan Malaka.
Paragraf 3
Akhirnya, rakyat Malaka yang curiga menyerang armada Portugis.
Tepat pada 10 Agustus 1511, Portugis di bawah pimpinan Albuquerque
melancarkan serangan ke Malaka, lalu diikuti penyerangan kedua pada 15
Juli tahun 1511. Perang berlangsung lama, sangat dahsyat dan menelan banyak
korban di kedua belah pihak.
Paragraf 4
Pertempuran demi pertempuran dilalui dan pada akhirnya Kerajaan Malaka
tidak mampu menahan serangan Portugis yang bertubi-tubi. Sayangnya kerajaan
dan rakyat Malaka tidak bisa berkutik, karena harus menghadapi persenjataan
Portugis yang jauh lebih modern. Pada akhirnya, Malaka berhasil ditaklukkan
oleh Portugis pada tahun 1511. Sultan Malaka terpaksa melarikan diri ke Pulau
Bintan. Meski begitu, perlawanan rakyat Malaka tidak berhenti disitu aja.
Perlawanan rakyat terus berjalan meski dalam skala kecil dan bersifat lokal saja.
 Analisis Teks Sejarah
- Paragraf 1:
Malaka adalah salah satu pusat perdagangan rempah di Asia yang sangat
besar dan ramai.
Alasan: Malaka menjadi kota pelabuhan penting yang banyak menjual hasil
bumi, seperti emas, timah, lada, dan kapur. Letak Selat Malaka yang sangat
strategis, terlindungi oleh barisan bukit dan fenomena pasang air laut,
membuat wilayah itu menjadi sebuah pelabuhan sebagai tempat untuk
melakukan perniagaan dengan bangsa lain, sekaligus sebagai tempat
membangun perekonomian.
- Paragraf 2:
Armada Portugis yang datang pertama kalinya di perairan Malaka dipimpin
oleh Diego Lopez de Sequcira.
Alasan: Tertulis pada banyak artikel sejarah bahwa Kabar kemakmuran
Malaka sampai pula ke telinga Raja Portugal Manuel I, maka diutuslah
Admiral Diogo Lopes de Sequeira berlayar ke Malaka guna menjalin
persekutuan dagang dengan penguasanya sebagai wakil Portugal di timur
India. Sequeira tiba di Malaka pada 1509 dan menjadi orang Eropa pertama
yang memijakkan kakinya di Malaka sekaligus di Asia Tenggara.
- Paragraf 3:
Akhirnya, rakyat Malaka yang curiga menyerang armada Portugis. Tepat
pada 10 Agustus 1511, Portugis di bawah pimpinan Albuquerque
melancarkan serangan ke Malaka, lalu diikuti penyerangan kedua pada 15
Juli tahun 1511.
Alasan: Pada awalnya Sequeira disambut baik oleh Sultan Mahmud Syah.
Akan tetapi, para pedagang muslim India berhasil meyakinkan sultan bahwa
orang Portugis sangat berbahaya dan merupakan ancaman berat bagi
Malaka. Sultan kemudian berbalik menyerang Sequeira dan mengusir kapal
Portugis dari perairan Malaka. Kemudian Portugis balik menyerang Malaka,
penyerangan pertama dilakukan pada 10 Agustus 1511, sebanyak 17 hingga
18 kapal besar berbendera Portugis beramai-ramai mengepung Kesultanan
Malaka. Tidak kurang 1.200 tentara Portugis berada di kapal itu di bawah
komando Alfonso de Albuquerque. Lalu pada 15 Juli 1511 Portugis
melancarkan serangan kedua setelah permintaan liciknya untuk berdamai
ditolak, Pertempuran kedua pada 15 Juli 1511 tak bisa terelakan. Bahkan
kali ini tidak hanya antara Malaka dan Portugis, para pedagang yang terusik
oleh ulah Portugis turut membantu mempertahankan martabat.
- Paragraf 4:
Malaka berhasil ditaklukkan oleh Portugis pada tahun 1511.
Alasan: Portugis berhasil memenangkan peperangan yang tidak imbang dari
sisi pasukan dan persenjataan itu. Pasalnya, para pejuang Malaka
menggunakan senjata tradisional, senjata kecil yang dari Pegu dan Siam,
bola-bola besi meriam dari Cina dan meriam dari Calicut. Malaka juga
belum memiliki pengalaman perang, sebaliknya Portugis sangat
berpengalaman dalam peperangan dengan dukungan persenjataan yang
modern. Tepat 26 Juli 1511, Malaka jatuh ke tangan Portugis. Sejak saat itu
Portugis bercokol di Malaka 130 tahun hingga VOC datang dan merebutnya
pada 1641 M.
 Teks Cerita Sejarah
Tangkuban Perahu
Dahulu kala di tanah Pasundan, Jawa Barat, ada seorang dewi surgawi
yang cantik jelita. Namanya Dayang Sumbi. Dia tinggal di sebuah gubuk di hutan
bersama anjing setianya, Tumang.
Suatu hari, saat menenun kain, dia kehilangan salah satu alatnya. Bosan
mencari kemana-mana, Dayang Sumbi berkata pada dirinya sendiri, “Barangsiapa
bisa menemukan alat yang hilang dan mengembalikannya kepadaku, jika dia laki-
laki, aku akan menjadikannya seorang suami dan jika dia perempuan, aku akan
menjadikannya besar. Saudara.” Yang mengejutkan, Tumang menemukan alat dan
mengembalikannya kepadanya. Mau tidak mau, Dayang Sumbi harus
memenuhi janjinya sendiri untuk menikahi Tumang, yang dulunya pernah
dikutuk oleh penyihir jahat menjadi seekor anjing.
Secara kebetulan Dayang Sumbi melahirkan seorang bayi laki-laki dan
menamakannya Sangkuriang. Sangkuriang tumbuh menjadi remaja sehat yang
suka berburu binatang di hutan. Dayang Sumbi tidak pernah memberi tahu
Sangkuriang bahwa Tumang adalah ayahnya.
Suatu hari, Sangkuriang dan Tumang sedang berburu rusa di hutan. Segera
mereka bertemu dengan babi hutan. Sangkuriang bertanya-tanya, "Mengapa tidak
ada rusa hari ini? Tapi, saya pikir babi hutan tidak akan membuat perbedaan."
Sangkuriang berteriak Tumang, "Pergi dan lawan babi hutan. Bunuh saja
untukku!"
Anehnya, Tumang tidak membunuh babi hutan karena babi hutan
tersebut adalah ibu Dayang Sumbi. Babi itu pergi dengan selamat. Ini membuat
Sangkuriang sangat marah, dia membunuh Tumang. Kemudian, dia mengambil
hati seekor anjing dan memberikannya kepada Dayang Sumbi.
Setelah makan hati tersebut, Dayang Sumbi bertanya kepada Sangkuriang,
"Ngomong-ngomong, di mana Tumang? Saya belum pernah melihatnya sejak
Anda kembali dari berburu. "
"Ibu," jawab Sangkuriang pelan. "Saya membunuh Tumang karena
ketidaktaatan. Hati yang Anda makan adalah hati Tumang."
"Kamu! Kamu adalah anak yang bodoh!" Teriak Dayang Sumbi sambil
memukulkan sendok sup ke kepala Sangkuriang dengan keras hingga kepalanya
berdarah. "Pergi dari mukaku, dasar pembunuh. Beraninya kamu membunuh
ayahmu sendiri? Kamu adalah anak yang tidak berguna!"
Dengan kepala yang berdarah, Sangkuriang lari ke hutan dan naik ke bukit.
Bertahun-tahun berlalu, Sangkuriang berubah menjadi pemburu yang tampan dan
terampil. Dia telah melupakan semua masa lalu yang pahit karena dia telah
kehilangan ingatannya. Dia bahkan lupa namanya.
Suatu hari, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita cantik di hutan
yang dia cintai. Wanita itu adalah Dayang Sumbi, yang tidak bisa menjadi tua
karena dia seorang dewi. Sangkuriang tidak mengenali ibunya sendiri, tetapi
Dayang Sumbi mengenali Sangkuriang dari bekas luka lama di kepalanya.
Mabuk cinta, Sangkuriang melamarnya. Untuk menghindari pernikahan
terlarang antara ibu dan anak, Dayang Sumbi memintanya untuk membuat
danau dan perahu dalam satu malam sebagai hadiah pernikahan untuknya.
Dengan bantuan makhluk gaib dari hutan, Sangkuriang membangun sebuah danau
dan perahu. Dayang Sumbi mengetahuinya dan ia mengelabui para jin dengan
menyulut api sehingga seolah olah matahari telah terbit. Mengetahui hal tersebut,
Sangkuriang sangat marah sehingga dia menendang perahu dan perahu itu
terbalik. Ini menjadi gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat.

 Analisis Teks Cerita Sejarah


Paragraf 1:
Dahulu kala di tanah Pasundan, Jawa Barat, ada seorang dewi sugarwi yang cantik
jelita.
Alasan: Tidak terdapat tanggal dan tahun yang pasti kejadian ini terjadi.

Paragraf 2:
Mau tidak mau, Dayang Sumbi harus memenuhi janjinya sendiri untuk menikahi
Tumang, yang dulunya pernah dikutuk oleh penyihir jahat menjadi seekor anjing
Alasan: Terdapat kejadian yang tidak logis dimana Dayang Sumbi yang seorang
manusia atau dewi menikahi seekor anjing bernama Tumang.

Paragraf 3:
Secara kebetulan Dayang Sumbi melahirkan seorang bayi laki-laki dan
menamakannya Sangkuriang.
Alasan: Situasi yang ada pada kalimat di paragraf ini hanya berasal dari imajinasi
saja, dimana Dayang Sumbi dapat melahirkan seorang bayi laki – laki hasil dari
hubungan pernikahan dari seorang anjing bernama Tumang. Tidak logis
dikarenakan tidak ada atau tidak dapatnya manusia dan juga binatang
menghasilkan keturunan.

Paragraf 5: Anehnya, Tumang tidak membunuh babi hutan karena babi hutan
tersebut adalah ibu Dayang Sumbi.
Alasan : Pada paragraf ini dituliskan bahwa babi hutan merupakan Ibu dari
Dayang Sumbi, hal ini dikatakan tidak logis dikarenakan tidak ada satupun
manusia yang dilahirkan melalui rahim binatang. Dapat dilihat bahwa ini
merupakan imajinasi semata.

Paragraf 8: “Beraninya kamu membunuh ayahmu sendiri? Kamu adalah anak


yang tidak berguna!”
Alasan: Di paragraf ini sang Ibu, yaitu Dayang Sumbi mengamuk setelah
Sangkuriang memberitahu bahwa ia membunuh Tumang. Dayang Sumbi berteriak
membentak Sangkuriang yang membunuh Ayahnya sendiri. Pernyataan ini tidak
logis dikarenakan tidak adanya kemungkinan pernikahan antara binatang dan
manusia yang melahirkan seorang anak.

Paragraf 11 :
- Dayang Sumbi memintanya untuk membuat danau dan perahu dalam satu
malam sebagai hadiah pernikahan untuknya.
Alasan : Permintaan Dayang Sumbi akan Sangkuriang untuk membuatkan
danau dan perahu dalam satu malam terdengar sangat mustahil untuk
dilakukan seorang manusia dalam satu malam, sehingga kalimat ini
terdengar sangat tidak logis.
- Mengetahui hal tersebut, Sangkuriang sangat marah sehingga dia
menendang perahu dan perahu itu terbalik. Ini menjadi gunung Tangkuban
Perahu di Jawa Barat.
Alasan: Pada paragraf ini tertulis bahwa Sangkuriang menendang perahu
yang ia buat sehingga terbalik dan menjadi gunung Tangkuban Perahu, hal
ini sangat tidak logis dikarenakan gunung terbentuk dikarenakan faktor
alam, bukan dikarenakan kemarahan Sangkuriang yang menerbalikkan
perahu buatannya sehingga terbentuklah Gunung Tangkuban Perahu. Jelas
sekali bahwa hal ini merupakan fiktif belaka.

KESIMPULAN
Teks Sejarah merupakan teks yang benar – benar terjadi dan telah
dikaji oleh para ahli dan juga kebenarannya dapat dibuktikan, serta terdapat
fakta konkrit mengenai apa, siapa, kapan, dan dimana peristiwa sejarah
terjadi, situasi maupun keadaan yang dijelaskan juga sesuai dengan
kenyataan sesungguhnya. Sedangkan Teks Cerita Sejarah merupakan teks
berupa imajinasi dan sesuatu yang tidak pernah ada. Cerita ini memiliki
kalimat tidak logis dan tidak masuk akal, serta tidak mesti terakit dengan
fakta sejarah dan tidak memerlukan bukti atau saksi, situasi, dan kondisinya
hanya imajinasi dari si penulis.

Anda mungkin juga menyukai