Anda di halaman 1dari 2

Nama: Muhamad Ari Ardiansyah

Kelas: XII AK 2
Kutipan Novel: Kekalahan Kerajaan Malaka

Kutipan Novel Sejarah Struktur

Malaka merupakan salah satu pusat perdagangan rempah


di Asia yang sangat besar dan ramai. Kapal-kapal
perdagangan dari Gujarat, Bengali, Persia, dan Negara
lainnya berdatangan ke Malaka untuk berdagang. Hal
tersebut menjadikan kerajaan Malaka semakin makmur
dan berkembang. Namun, hal tersebut pula yang Orientasi
menyebabkan negara lain tertarik dengan potensi yang
dapat dihasilkan oleh jalur perdagangan Malaka. Salah
satu negara yang tertarik adalah Portugis. Maka Portugis
pun merencanakan dan melakukan ekspedisi laut menuju
Malaka.

Kedatangan Portugis ke wilayah Malaka langsung


menimbulkan kecurigaan rakyat Malaka. Hal tersebut
dikarenakan mereka datang berbondong-bondong atas
nama negaranya, bukan atas nama perseorangan seperti Pengungkapan Peristiwa
pedagang lainnya. Pedagang tidak mungkin membawa
armada sebesar dan sekokoh itu untuk melakukan
transaksi jual beli di tanah nusantara.

Kapal-kapal yang berdatangan pun bukan kapal


sembarangan apalagi kapal dagang. Kapal yang mereka
bawa ke perwira Malaka merupakan kapal perang yang
diperlengkapi dengan meriam-meriam besar yang siap
untuk ditembakkan kapan saja.Armada Portugis yang
datang pertama kalinya di perairan Malaka dipimpin Menuju Konflik
oleh Diego Lopez de Sequcira. Mereka datang dengan
alasan untuk berdagang ,bahkan pimpinan mereka pun
datang meminta izin kepada Sultan Mahmud Syah.
Namun permintaan tersebut ditolak karena rakyat dan
Sultan Mahmud Syah telah mengetahui tujuan
sebenarnya dari Portugis. Yakni, untuk menguasai jalur
perdagangan di perairan Malaka.
Akhirnya, rakyat Malaka yang curiga  segera menyerang
armada Portugis. Kemudian, serangan tersebut dijadikan
alasan oleh Albuquerque, pemimpin pasukan Portugis,
untuk mengadakan serangan balasan. Perang Puncak Konflik
berlangsung  dengan cukup lama, sangat dahsyat dan
menelan banyak korban di kedua belah pihak.

Pertempuran demi pertempuran dilalui dan pada


akhirnya Kerajaan Malaka tidak mampu menahan
serangan Portugis yang bertubi-tubi. Sayangnya kerajaan Resolusi
dan rakyat Malaka tidak dapat berkutik karena harus
menghadapi persenjataan Portugis yang jauh lebih
modern.

Pada akhirnya Malaka berhasil ditaklukkan oleh Portugis


pada tahun 1511. Sultan Malaka terpaksa melarikan diri
ke Pulau Bintan. Meskipun begitu, perlawanan rakyat Koda
Malaka tidak berhenti  disana saja. Perlawanan rakyat
terus berjalan meskipun dalam skala kecil dan bersifat
local saja.

Anda mungkin juga menyukai