Audit Lap o Rank Euan Gan
Audit Lap o Rank Euan Gan
net/publication/324768119
CITATIONS READS
0 24,468
1 author:
Indrayati Indrayati
Politeknik Negeri Malang
19 PUBLICATIONS 8 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
ON TRANSFORMING MONOTONOUS CLASSES: IMPLEMENTING PROBLEM BASED LEARNING CONJOINED WITH COOPERATIVE LEARNING IN COLAGE CLASSROOMS View
project
All content following this page was uploaded by Indrayati Indrayati on 26 April 2018.
Toto Nusantara
Sistem
Dinamik
PENGAUDITAN
(AUDIT LAPORAN KEUANGAN)
Linear
PENGAUDITAN
(Audit Laporan Keuangan)
Desain Sampul
• Ardika Ferianto
Desain Isi
• Much. Imam Bisri
Diterbitkan oleh:
Aditya Media Publishing
Anggota IKAPI No. 003/DIY/94
Alamat:
• Jl. Telogosuryo No. 49 Tlogomas Malang
Tlp./Faks. (0341) 568752
• Jl. Bimasakti No. 19 Yogyakarta 55221
Tlp./Faks. (0274) 520612-520613
e-mail: adityamedia.publishing@gmail.com
Ukuran: 17 x 24 cm
Jumlah: x + 206 halaman
ISBN: 978-602-323-045-7
Dengan mengucap rasa syukur kehadirat Allah SWT, bahan ajar Pengauditan
ini dapat diselesaikan dengan baik. Bahan ajar ini diharapkan akan dapat diper
gunakan di kalangan mahasiswa Jurusan Akuntansi yang menempuh mata kuliah
Pengauditan.
Bahan ajar ini berisi materi tentang Teori dan konsep Pengauditan atas laporan
keuangan dan pembuatan kertas kerja serta soal-soal atas audit per rekening atas
laporan keuangan yang meliputi audit atas asset, liabilitas, ekuitas dan laba rugi.
Akhirnya, bahan ajar ini diharapkan dapat mempermudah mahasiswa dalam
mempelajari dan memahami Pengauditan atas laporan keuangan sesuai dengan
Standar Profesi Akuntan yang berlaku.
Secara khusus ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pihak-pihak
berikut ini:
1. Ir. Tundung Subali Patma, MT, selaku Direktur Politeknik Negeri Malang.
2. Dr. Dra. Kurnia Ekasari,MM,Ak.,CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Malang.
3. Rekan-rekan yang membantu penyelesaian bahan ajar ini.
Semoga bahan ajar ini dapat memberikan manfaat yang besar untuk semua
pihak yang membutuhkan.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
v
Laporan Auditor Independen...................................................................... 36
Laporan Auditor Indepnden........................................................................ 38
Laporan Auditor Indepnden........................................................................ 40
Laporan Auditor Indepnden........................................................................ 42
Latihan soal: ............................................................................................... 44
vi
Bab IX Pemeriksaan Pendapatan Dan Beban (Audit Profit And Loss)............ 73
9.1. Pengertian Pendapatan....................................................................... 73
9.2. Pengertian Beban .............................................................................. 74
9.3. Tujuan Pemeriksaan Pendapatan dan Beban (Perkiraan laba Rugi)
menurut Agoes, Soekrisno (1996: 89):.............................................. 75
9.4. Prosedur Audit dalam test pengendalian dan test substantive
yang disarankan:............................................................................... 76
Soal latihan .............................................................................................. 77
vii
Bab XIII Pemeriksaan Persediaan (Inventories)............................................. 105
13.1. Pengertian Persediaan........................................................................ 105
13.2. Tujuan pemeriksaan Persediaan menurut Agoes, Soekrisno (1996: 219):. 106
13.3. Prosedur pemeriksaan atas Persediaan untuk test pengendalian
dan test substantif:............................................................................. 107
Latihan soal: 108
Soal Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan 1. . ............................................. 109
viii
Bab XVII Pemeriksaan Kewajiban Jangka Pendek........................................ 129
17.1. Pengertian Kewajiban jangka pendek................................................. 129
17.2. Tujuan pemeriksaan Kewajiban jangka Pendek menurut Agoes,
Soekrisno (1996: 13):........................................................................ 130
17.3. Prosedur Pemeriksaan Kewajiban jangka Pendek untuk test
pengendalian dan test substantive:.................................................... 130
Soal latihan .............................................................................................. 132
ix
Bab I
1
pengecualian), berarti pengguna laporan keuangan bisa yakin bahwa laporan keuangan tersebut bebas
dari salah saji yang material dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum d
Indonesia dan diterapkan secara konsisten.
Laporan keuangan yang tidak diaudit kemungkinan masih mengandung kesalahan baik yang disengaja
Laporan keuangan yang tidak diaudit kemungkinan masih mengandung kesa
maupun yang tidak disengaja, sehingga kurang dipercaya kewajarannya oleh pihak-pihak yang
lahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, sehingga kurang dipercaya
berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut. Oleh karena itu maka profesi akuntan publik akan
kewajarannya oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan
sangat dibutuhkan.
tersebut. Oleh karena itu maka profesi akuntan publik akan sangat dibutuhkan.
Hubungan antara manajemen, profesi akuntan publik dan pengguna dari laporan keuangan yang diaudi
Hubungan antara manajemen, profesi akuntan publik dan pengguna dari
laporan adalah sebagai
keuangan berikut:
yang diaudit adalah sebagai berikut:
Pemegang
Saham,
Pembuat asersi kreditor,dll
Laporan Menyajikan
Manajemen
Manajemen Menyajikan Keuangan
Perusahaan LK
Perusahaan Auditan
Mengaudit Laporan
Audit
Profesi
Akuntan
Publik
Menyajikan
Quality review ada dua yaitu: regular review dan voluntary review.
Contoh quality review adalah review atas keadaan umum kantor akuntan
publik, sistem rekruitmen, sumber daya manusia, sistem administrasi, sistem ke
arsipan.
STANDAR PROFESIONAL
AKUNTAN PUBLIK
S tandar profesional akuntan publik adalah standar yang mengatur mutu pekerjaan
dari kantor akuntan publik dalam melakukan penugasan.
Standar professional akuntan public, per 1 Januari 2001 terdiri dari 5 standar,
yaitu:
1. Pernyataan standar auditing (PSA) yang dilengkapi dengan Interpretasi Per
nyataan Standar Auditing (IPSA).
2. Pernyataan Standar Atestasi (PSAT) yang dilengkapi dengan Interpretasi Per
nyataan Standar Atestasi (IPSAT).
3. Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR) yang dilengkapi dengan
Interpretasi Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (IPSAR).
4. Pernyataan Standar Jasa Konsultasi (PSJK) yang dilengkapi dengan Interpretasi
Pernyataan Jasa Konsultasi (IPSJK).
5. Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (PSPM) yang dilengkapi dengan
Interpretasi Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (IPSM).
13
Kelima standar professional akuntan public tersebut dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
Perikatan Atestasi Perikatan Non Atestasi
Pernyataan pendapat
atas laporan keuangan
secara keseluruhan
Interpretasi
Interprtasi Interpretasi
pernyataan Pernyataan
Standar Pernyataan
Standar Standar
Auditing Auditing
(IPSA) Auditing
(IPSA) (IPSA)
ISA 320 menyatakan bahwa tujuan auditor adalah menerapakn secara tepat
konsep materialitas dalam merencanakan dan melaksanakan audit.
ISA 540 menyatakan bahwa: tujuan auditor adalah memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat mengenai apakah: a) estimasi akuntansi termasuk nilai esti
masi akuntansi dengan nilai wajar dalam laporan keuangan, yang diakui atau yang
Latihan soal:
Jawablah pernyataan berikut ini dengan benar atau salah
1. Standar auditing berkenaan dengan kriteria atau ukuran mutu pelaksanaan
serta dikaitkan dengan tujuan yang hendak dicapai dengan menggunakan
prosedur yang bersangkutan.
2. Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh IAI terdiri dari se
puluh standar yang dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar, yaitu:
Standar Umum (3 standar), Standar Pekerjaan lapangan (4 standar) dan Stan
dar Pelaporan (3 standar).
3. Standar umum yang kedua mengatakan bahwa: auditor harus bersikap inde
penden artinya tidak mudah dipengaruhi dalam sikap mental harus diper
tahankan oleh auditor.
4. Standar umum yang ketiga mengatakan bahwa: Dalam pelaksanaan audit
dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profe
sionalnya dengan cermat dan seksama.
5. Standar pekerjaan lapangan yang kedua mengatakan bahwa: pemahaman
yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan
audit dan nenentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
6. Standar pekerjaan lapangan yang ketiga mengatakan bahwa: bukti audit kom
peten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan
keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pen
dapat atas laporan keuangan yang diaudit.
7. Standar pelaporan yang pertama menyatakan bahwa: laporan audit harus
menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
8. Standar pelaporan yang ketiga menyatakan bahwa: pengungkapan informatif
dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain
dalam laporan auditor.
KODE ETIK
AKUNTAN INDONESIA
23
Delapan bab dan sebelas pasal tersebut antara lain yaitu:
Bab I: Kepribadian
Pasal 1
1. Setiap anggota harus selalu mwmpertahankan nama baik rofesi dan menjun
jung tinggi peraturan dan etika profesi serta hokum Negara dimana ia melak
sanakan pekerjaannya.
2. Setiap anggota harus mempertahankan integritas dan obyektivitas dalam
melaksanakan tugasnya. Dengan mempertahankan integritas, ia akan bertindak
jujur, tegas dan tanpa pretense. Dengan mempertahankan obyektivitas, ia akan
bertindak adil tanpa dipengaruhi tekanan aau permnitaan pihak tertentu atau
kepentingan pribadinya.
Pasal 3
Setiap anggota yang tidak bekerja sebagai akuntan public tidak boleh mem
berikan pernyataan pendapat akuntan, kecuali bagi akuntan yang menurut per
undang-undangan yang erlaku harus mwemberikan pernyataan pendapat akuntan.
Pasal 5
Setiap anggota harus bias mempertanggungjawabkan mutu pekerjaan atau
pelaksanaan tugasnya. Ia tidak boleh terlibat dalam usaha atau pekerjaan lain pada
saat yang bersamaan, yang bias menyebabkan penyimapangan obyektivitas atau ke
tidak konsistensian dalam pekerjaannya.
Pasal 8
1. Dewan Pertimbangan Profesi bertugas untuk menjaga ketaatan terhadap kode
etik. Tata cara mengenai Dewan Pertimbangan Profesi diatur dalam ketentuan
tersenidiri.
2. Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud daam ayat 1 pasal ini,
Dewan Pertimbangan Profesi dapat mengenakan sanksi atas pelanggaran kode
etik, sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
Ikatan Akuntan Indonesia.
Prinsip etika profesi ikatan akuntan Indonesia yang terdiri dari delapan
prinsip tersebut adalah antara lain sebagai berikut:
1. Prinsip pertama adalah tanggungjawab profesi yang berisi bahwa:
Dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai professional, setiap anggota
harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan professional dalam
semua kegiatan yang dilakukannya.
2. Prinsip kedua adalah kepentingan public yang berisi bahwa:
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam rangka
pelayanan kepada public, menghormati kepercayaan public, dan menunjukkan
komitmen atas profesionalisme.
3. Prinsip ketiga adalah Integritas yang berisi bahwa:
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan public, setiap anggota
harus memenuhi tanggungjawab profesionalnya dengan Integritas setinggi
mungkin.
4. Prinsip keempat Obyektivitas yang berisi bahwa:
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan
kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
5. Prinsip kelima Kompetensi dan Kehati-hatian professional yang berisi
bahwa:
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-hatian,
kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk memper
tahankan pengetahuan dan ketrampilan professional pada tingkat yang
LAPORAN AKUNTAN
No. : A 02/II/KAP/02
Tanggal : 1 Februari 2011
Kepada Yth:
Direksi dan Dewan Komisaris
PT Angkasa Putra
Jln. Merdeka No. 55
Malang
No. : A 02/II/KAP/02
Tanggal : 1 Februari 2011
Kepada Yth:
Direksi dan Dewan Komisaris
PT Rajawali Abadi
Jln. Merdeka No. 50
Malang
No. : A 02/II/KAP/02
Tanggal : 1 Februari 2011
Kepada Yth:
Direksi dan Dewan Komisaris
PT Sentral Abadi
Jln. Merdeka No. 50
Malang
Kami telah mengaudit Neraca PT Sentral Abadi per 31 Desember 2010 serta
laporan Laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut serta ringkasan kebijakan akuntansi yang signi
fikan dan informasi penjelasan lainnya.
Laporan keuangan adalah tanggungjawab manajemen perusahaan. Mana
jemen bertanggungjawab atas penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Inter
national Financial Reporting Standards, dan atas pengendalian intern yang menurut
manajemen diperlukan untuk menyusun laporan keuangan yang bebas dari salah
saji yang material yang disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan.
Tanggungjawab kami adalah memberikan opini atas laporan keuangan ber
dasarkan audit kami,
Kami melaksanakan audit berdasarkan Internasional standar auditing. Standar
tersebut mengharuskan kami mematuhi kewajiban etika serta merencanakan dan
melaksanakan audit untuk memperoleh asurans yang layak mengenai apakah
laporan keuangan bebas dari salah saji yang material.
Suatu audit meliputi pelaksanaan prosedur-prosedur untuk memperoleh bukti
audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur
yang dipilih tergantung pada pertimbangan auditor termasuk penilaian risiko
mengenai salah saji yang material dalam laporan keuangan yang disebabkan oleh
kecurangan atau kesalahan. Dalam melaksanakan penilaian risiko etrsebut auditor
mempertimbangkan pengendalian intern yang relevan bagi perusahaan dalam
menyusun laporan keuangannya. Pertimbangan auditor mengenai pengendalian
No. : A 02/II/KAP/02
Tanggal : 1 Februari 2011
Kepada Yth:
Direksi dan Dewan Komisaris
PT Sentral Sejahtera
Jln. Merdeka No. 50
Malang
PENGENDALIAN INTERN
47
2. Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang
relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan
bagaimana risiko harus dikelola.
Risiko dapat timbul atau berubah karena keadaan berikut ini:
a. Perubahan dalam lingkungan operasi
b. Personel baru
c. Sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki
d. Teknologi baru
e. Lini produk, produk, atau aktivitas baru
f. Restrukturisasi korporasi
g. Operasi luar negeri
h. Standar akuntansi baru
3. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menja
min bahwa arahan manajemen dilaksanakan.
Umumnya aktivitas pengendalian dapat digolongkan sebagai kebijakan dan
prosedur yang berkaitan dengan hal-hal berikut ini:
a. Review terhadap kinerja
b. Pengolahan informasi
c. Pengendalian fisik
d. Pemisahan tugas
4. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasiaaan, penangkapan, dan
pertukaran infornasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan
orang melaksanakan tanggungjawab mereka.
Sistem informasi yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan yang meli
puti system akuntansi, yang terdiri dari metode dan catatan yang dibangun
untuk mencatat, mengolah, meringkas dan melaporkan transaksi entitas dan
untuk memelihara akuntabilitas bagi aktiva, utang dan ekuitas entitas. Kualitas
informasi yang dihasilkan oleh system akuntansi berguna dalam pengambilan
keputusan dalam mengendalikan aktivitas entitas dan menyiapkan laporan
keuangan yang andal.
Komunikasi terhadap laporan keuangan yang dihasilkan oleh system akuntansi
kepada para pemakai system dalam pengendalian terhadap aset, hutang dan
ekuitas entitas.
5. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian
intern sepanjang waktu. Mencakup penentuan design dan operasi pengendalian
tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi.
Latihan soal:
Jawablah pernyataan soal di bawah ini dengan benar atau salah
1. Pengendalian intern adalah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk
memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan usaha yang
spesifik akan dapat tercapai.
51
Compliance test biasanya dilakukan untuk transaksi berikut ini:
Jenis transaksi Jenis transaksi Sampel yang digunakan
a. Penjualan Sales test Faktur Penjualan
b. Penerimaan kas Cash Receipts Test Kuitansi
c. Pengeluaran kas Cash Disbursement Test No. Cek/Giro
d. Pembelian Purchase Test Purchase Order
e. Pembayaran gaji/upah Payroll Test Daftar gaji
f. Produksi Production test Bill of material
g. Jurnal koreksi/penyesuaian Journal voucher test Journal voucher
Tingkat reliabilitas dari bukti audit mulai yang teringgi sampai yang terendah
yaitu:
1. Phsycal evidence
2. Confirmation evidence
3. Mathematical evidence
4. Analytical evidence
5. Internal documents under conditions of strong Internal control
6. Internal documents under of Weak Internal control
7. Hearsay evidence
57
c. Analisis umur piutang
d. Rincian persediaan
e. Rincian utang
f. Rincian beban umum dan administrasi
g. Rincian beban penjualan
h. Surat pernyataan langganan
Analisis yang dibuat oleh auditor misalnya:
a. Berita acara kas opname
b. Pemahaman atas evaluasi Internal control termasuk ICQ
c. Analisis penarikan aktiva tetap
d. Analisis mengenai cukup tidaknya allowance for bad debts
e. Working balance sheet
f. Working profit and loss
g. Top schedule
h. Supporting schedule
i. Konsep laporan audit
j. Management letter
Berkas yang diperoleh dari pihak ketiga misalnya:
a. Jawaban konfirmasi piutang
b. Jawaban konfirmasi utang
c. Jawaban konfirmasi dari bank
d. Jawaban konfirmasi dari penasehat hokum perusahaan
Current file berisi kertas kerja yang mempunyai kegunaan untuk tahun
berjalan misalnya:
a. Neraca saldo
b. Berita acara kas opname
c. Rekonsiliasi bank
d. Rincian Piutang
e. Rincian Persediaan
f. Rincian utang
g. Rincian Biaya
Permanent file berisi kertas kerja yang mempunyai kegunaan untuk beberapa
tahun misalnya:
a. Akte pendirian
b. Buku pedoman akuntansi
Latihan soal:
Jawablah pernyataan soal di bawah ini dengan benar atau salah
1. Audit working paper terutama berguna untuk membantu akuntan publik
membuktikan apakah ia telah memenuhi standar auditing dalam melaksanakan
pekerjaannya dan memberikan dukungan yang penting atas pendapat yang
diberikan.
2. Kertas`kerja pemeriksaan adalah semua berkas-berkas yang dikumpulkan
oleh auditor dalam menjalankan audit, yang berasal dari pihak klien dan dari
pihak ketiga (bank, pelanggan dan lain-lain).
3. Berkas yang berasal dari pihak ketiga misalnya: jawaban konfirmasi bank dan
rekonsiliasi bank.
4. Kertas kerja pemeriksaan mempunyai beberapa tujuan antara lain: mendukung
pendapat auditor mengenai kewajaran laporan keuangan, sebagai bukti bahwa
8.6.Audit Teknik
Audit teknik yaitu cara-cara untuk memperoleh bukti audit, seperti:
konfirmasi, observasi, inspeksi, tanya jawab dan lain-lain.
Latihan soal:
Jawablah pernyataan soal di bawah ini dengan benar atau salah
1. Standar pekerjaan lapangan kedua berbunyi sebagai berikut: “Pekerjaan harus
direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus di supervisi
dengan semestinya.”
2. Auditor sebagai penanggungjawab akhir atas audit, tidak dapat mendelegasikan
sebagian fungsi perencanaan dan supervisi auditnya.
3. Perencanaan audit meliputi pengembangan atrategi menyeluruh dari pelak
sanaan dan lingkup audit yang diharapkan.
4. Dalam perencanaan audit auditor tidak perlu mempertimbangkan masalah
yang berkaitan dengan industri dimana satuan usaha tersebut beroperasi di
dalamnya.
5. Prosedur yang dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam perencanaan dan
supervisi biasanya menckup review terhadap catatan auditor yang berkaitan
dengan satuan usaha dan diskusi dengan staf lain dalam kantor akuntan dan
pegawai satuan usaha tersebut.
6. Agar dapat merencanakan audit dengan sebaik-baiknya termasuk sifat dan jenis
usaha klien, struktur organisasinya, struktur permodalan, metode produksi,
pemasaran, distribusi da lain-lain.
7. Pengetahuan tentang bisnis klien, membantu auditor antara lain dalam:
mengidentifikasikan bidang yang memerlukan pertimbangan khusus, menilai
kewajaran representasi manajemen, menentukan apakah ada transaksi penting
yang tidak dicatat oleh perusahaan.
8. Walaupun para asisten sudah dibekali dengan audit program, mereka harus
diberitahu tentang tanggungjawab mereka dan tujuan prosedur audit yang
mereka laksanakan.
9. Auditor harus menyusun audit plan, segera setelah pemeriksaan lapangan
dimulai.
10. Dalam audit plan, auditor tidak perlu mencantumkan jenis jasa yang diberikan,
budget, baik dalam jumlah jam kerja maupun biaya pemeriksaan.
73
9.2.Pengertian Beban
Yang dimaksud dengan beban adalah semua pengeluaran yang dilakukan
oleh perusahaan untuk mendapatkan suatu penghasilan meliputi harga pokok
penjualan, beban administrasi dan umum, beban penjualan dan beban lain-lain.
Harga poko penjualan adalah perinciannya sebagai berikut:
Untuk perusahaan dagang:
Persediaan awal barang dagangan Rp xx
Pembelian bersih Rp xx +
Barang dagangan yang tersedia untuk dijual Rp xx
Persediaan akhir barang dagangan Rp xx -
Harga pokok penjualan Rp xx
PEMERIKSAAN KAS
DAN SETARA KAS
79
Yang tidak dapat digolongkan sebagai kas dan setara kas adalah:
1. Deposito berjangka (time deposit)
2. Check mundur dan check kosong
3. Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu (sinking fund)
4. Rekening giro yang tidak dapat segera digunakan baik dalam rupiah maupun
dalam mata uang asing.
Latihan soal:
Jawablah pernyataan soal di bawah ini dengan benar atau salah
1. Menurut Standar Akuntansi Keuangan: yang dimaksud dengan Bank adalah
sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas untuk
membiayai kegiatan umum perusahaan, dan deposito berjangka yang dimiliki
perusahaan.
2. Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu, check mundur dan check kosong,
tidak dapat digolongkan sebagai bagian dari kas dan bank di Neraca.
3. Salah satu tujuan pemeriksaan Kas dan setara Kas adalah untuk memeriksa
apakah ada pembatasan untuk penggunaan saldo kas dan setara kas.
4. Salah satu ciri internal control yang baik atas kas dan setara kas adalah:
pegawai yang membuat rekonsiliasi bank harus lain dari pegawai yang menger
jakan buku bank, dan rekonsiliasi bank tersebut harus dibuat setiap bulan dan
direview oleh kepala bagian akuntansi.
Dan check-check mundur dari langganan yang baru akan disetorkan pada
tanggal jatuh temponya yaitu terdiri dari:
Tanggal No. Check Bank Pembayar Jumlah
03-01-1987 XY 332451 Bank Duta P.T Kurnia Rp. 2.500.150,00
07-01-1987 BC 213232 Bank Bali P.T. Sejahtera Rp. 4.000.000,00
12-01-1987 BB 332456 Bank Bali P.T. Utomo&Co Rp. 1.400.750,00
20-02-1987 CC 222222 B.R.I P.T. Tempo Rp. 5.125.100,00
28-02-1987 DD 232323 B.D.N P.T. Six Balack RP. 5.850.000,00
29-03-1987 EE 323232 Bank EXIM C.V Saluyu RP. 1.275.500,00
Adapun saldo buku Bank P. T. Wijaya Utomo TH. ‘per 31 Desember 2010
yang saudara dapatkan menunjukkan angka-angka sebagai berikut:
Bank Duta Rp. 1.270.042,00
Bank Bali Rp. 4.165.736,00
Bank EXIM Rp. 4.652.989,00
Selain itu diketahui juga bahwa check-check hasil penjualan yang diterima
tanggal 30 Desember 2010 belum sempat disetorkan kepada Bank Bali, jumlahnya
sebesar Rp.2.000.000,00 yang baru disetor tanggal 5 Januari 2011.
87
11.2. Tujuan Pemeriksaan Piutang menurut Agoes, Soekrisno (1996:
183):
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian intern yang baik atas piutang
dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas.
2. Untuk memeriksa validity (keabsahan) dan authenticity (keotentikan) dari
pada piutang.
3. Untuk memeriksa collectibility (kemungkinan tertagihnya) piutang dan cukup
tidaknya perkiraan allowance for bad debts (penyisihan piutang tek tertagih).
4. Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat (contingent liability) yang
timbul karena pendiskontoan wesel tagih (notes receivable).
5. Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di Neraca sesuai dengan Standar
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Latihan soal:
Jawablah pernyataan soal di bawah ini dengan benar atau salah
1. Standar akuntansi keuangan menggolongkan piutang menurut sumber terja
dinya dalam dua kategori yaitu piutang usaha dan piutang lain-lain.
2. Piutang usaha adalah piutang yang berasal dari penjualan barang dagangan
secara kredit.
3. Salah satu tujuan pemeriksaan piutang adalah untuk memeriksa validity dan
authenticity dari pada piutang.
4. Jika allowance for bad debt yang dibuat perusahaan terlalu besar, maka aki
batnya laba menjadi terlalu besar (overstated).
5. Ada dua jenis konfirmasi piutang yaitu konfirmasi positif dan konfirmasi
negatif.
6. Validity, authenticity dan collectibility dari piutang usaha bisa diperiksa de
ngan mengirimkan surat konfirmasi piutang positif.
SOAL PIUTANG I
Saudara sedang melakukan pemeriksaan perkiraan Piutang Dagang dari P.T.
Wijaya Utomo TH untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
Berikut ini adalah daftar Piutang Dagang tersebut, yang jumlahnya telah
sesuai dengan buku besar piutang dagang:
PT. Maju Terus : Rp. 22.789.330,30
PT. Sejahtera : Rp. 37.134.106,60
Apotik Listia : Rp. 9.187.420,00
Apotik Cicadas : Rp. 10.027.700,00
PT. Sukarman : Rp. 27.738.947,00
PT. Zaman : Rp. 30.043.689,50
CV. Dulatip : Rp. 47.549.067,50
Piutang lain-lain : Rp. 212.649,90
Rp. 184.727.953,30
PT. SEJAHTERA
Tgl. No. Dokumen Jumlah
14/9 90/SI/X/2010 Rp. 79.734.795,00
25/10 /CRV/X/2010 (Rp. 33.000.000,00)
30/10 94/SI/X/2010 Rp. 23.565.300,00
1/11 /CRV/XI/2010 (Rp. 13.365.000,00)
28/11 /CRV/XI/2010 (Rp. 11.808.691,40)
12/12 101/SI/XII/2010 Rp. 22.007.700,00
11/1 /CRV/I/2011 (Rp. 6.325.000,00)
25/1 111/SI/2011 Rp. 14.544.200,00
21/1 /CRV/II/2011 (Rp. 2.482.700,00)
APOTIK LISTIA
Tgl. No. Dokumen Jumlah
12/10 93/SI/X/2010 Rp. 2566.355,00
6/11 /CRV/XI/2010 (Rp. 1.213.520,00)
15/12 102/SI/XII/2010 Rp. 9.020.000,00
15/12 /CRV/XII/2010 (Rp. 4.647.665,00)
17/12 104/SI/XII/2010 Rp. 3.300.000,00
19/12 /CRV/XII/2010 (Rp. 4.487.615,00)
25/12 106/SI/XII/2010 Rp. 6.325.000,00
30/12 /CRV/XII/2010 (Rp. 1.676.235,00)
23/1 /CRV/I/2011 (Rp. 2.585.165,00)
25/1 112/SI/I/2011 Rp. 3.666.300,00
2/2 /CRV/II/2011 (Rp. 4.592.500,00)
PT. SUKARMAN
Tgl. No. Dokumen Jumlah
28/8 87/VIII/2010 Rp. 23.488.300,00
14/9 /CRV/IX/2010 (Rp. 170.297.500,00)
2/10 /CRV/X/2010 (Rp. 2.392.720,00)
6/10 92/SI/X/2010 Rp. 15.127.750,00
15/11 99/SI/X/2010 Rp. 26.526.720,00
17/11 /CRV/XI/2010 (Rp. 26.898.712,50)
28/12 109/SI/XII/2010 Rp . 9.185.110,00
15/1 /CRV/I/2011 (Rp. 13.585.000,00)
2/2 /CRV/II/2011 (Rp. 6.793.050,00)
PT. DULATIP
Tgl. No. Dokumen Jumlah
3/5 80/SI/V/2010 Rp. 22.126.753,00
5/6 /CRV/VI/2010 (Rp. 16.733.750,00)
11/6 /CRV/VI/2010 (Rp. 25.602.500,00)
14/6 82/SI/VI/2010 Rp. 29.947.610,00
15/8 85/SI/VIII/2010 Rp. 40.964.357,50
28/8 86/SI/VIII/2010 Rp. 5.623.656,50
109/9 /CRV/IX/2010 (Rp. 33.165.825,50)
21/9 /CRV/IX/2010 (Rp. 25.850.825,50)
30/10 95/SI/X/2010 (Rp. 27.885.000,00)
5/11 /CRV/XI/2010 (Rp. 24.082.239,00)
15/12 103/XII/SI/2010 Rp. 46.436.839,00
15/2 /CRV/II/2011 (Rp. 31.625.330,00)
PT. ZAMAN
Tgl. No. Dokumen Jumlah
6/6 81/SI/VI/2010 Rp. 12.333.750,00
22/6 /CRV/VI/2010 (Rp. 11.123.320,00)
19/7 83/SI/VII/2010 Rp. 25.411.375,00
21/7 /CRV/VII/2010 (Rp. 9.058.623,00)
PT. WIRASWASTA
Tanggal Debit Kredit Saldo
1.1.84 - - 2.000.000
1.2.84 3.000.000 - 5.000.000
3.3.84 8.000.000 1.000.000 12.000.000
1.8.84 - 3.000.000 9.000.000
2.9.84 5.000.000 6.000.000 8.000.000
4.11.84 - 2.000.000 6.000.000
10.12.84 4.000.000 - 10.000.000
PT. UNGGUL
Tanggal Debit Kredit Saldo
1.1.84 - - -
15.3.84 15.000.000 - 15.000.000
25.4.84 30.000.000 - 45.000.000
10.5.84 - 10.000.000 35.000.000
30.6.84 25.000.000 - 60.000.000
15.8.84 30.000.000 - 90.000.000
11.9.84 - 25.000.000 65.000.000
11.11.84 - 40.000.000 25.000.000
PT. TEKUN
Tanggal Debit Kredit Saldo
01.01.84 - - 18.900.000
02.02.84 25.000.000 - 43.900.000
06.04.84 - 30.000.000 13.900.000
05.06.84 15.000.000 - 28.900.000
01.09.84 - 10.000.000 18.900.000
10.10.84 10.000.000 5.000.000 23.000.000
11.12.84 - 50.000.000 18.900.000
PT. SUKSES
Tanggal Debit Kredit Saldo
01.01.84 - - 40.000.000
03.03.84 10.000.000 - 50.000.000
02.04.84 - 25.000.000 25.000.000
06.06.84 20.000.000 - 45.000.000
02.08.84 - 5.000.000 40.000.000
04.11.84 17.000.000 - 57.000.000
15.12.84 - 18.000.000 39.000.000
PT. RUGI
Tanggal Debit Kredit Saldo
01.01.84 - - -
22.06.84 50.000.000 - 50.000.000
PEMERIKSAAN
SURAT BERHARGA DAN INVESTASI
12.1. Pengertian Surat Berharga
Investasi ke dalam surat berharga bisa dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Jangka pendek misalnya pembelian surat berharga berupa saham, obligasi,
deposito berjangka yang dapat dicairkan kurang dari satu tahun. Jangka panjang
apabila kepemilikan surat berharga lebih dari satu tahun.
Menurut PSAK:
Surat berharga diklasifikasikan sebagai aktiva lancar apabila surat berharga
tersebut diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal
Neraca dan jika lebih dari 12 bulan diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar.
Harga perolehan dari investasi adalah biaya pembelian ditambah dengan ko
misi broker, jasa bank, dan pungutan lain oleh bursa efek.
Penyajian di Neraca
Investasi lancar dicatat berdasarkan 1) mana yang lebih rendah antara biaya
perolehan dan nilai bersih yang direalisasi 2) nilai pasar.
99
Investasi jangka panjang dicatat berdasarkan harga perolehan, jika terdapat
penurunan surat berharga maka dicatat berdasarkan nilai pasar, penurunan nilai
dibebankan pada laporan laba rugi.
Latihan soal:
Jawablah pernyataan soal di bawah in i dengan benar atau salah
1. Investasi dalam surat berharga dapat merupakan aktiva lancar atau non lancar,
tergantung maksud atau tujuan dari pembelian surat berharga tersebut.
2. Temporary investment harus dinilai berdasarkan lower of cost or market (mana
yang lebih rendah antara harga perolehan dan harga pasar).
3. Dalam melakukan pemeriksaan phisik atas surat berharga auditor harus men
catat nomor seri dari surat berharga untuk mencegah penyalahgunaan surat
berharga tersebut oleh pegawai perusahaan yang ditugaskan untuk menyimpan
surat berharga tersebut.
4. Salah satu tujuan pemeriksaan surat berharga adalah untuk memeriksa apakah
semua pendapatan dan penerimaan yang berasalh dari surat berharga tersebut
telah dibukukan dan uangnya diterima oleh perusahaan.
PEMERIKSAAN PERSEDIAAN
(INVENTORIES)
13.1. Pengertian Persediaan
Menurut SAK persediaan adalah:
a. Aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan
c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam
proses atau pemberian jasa.
Sifat-sifat Persediaan:
1. Merupakan aktiva lancer karena masa perputarannya biasanya kurang atau sama
dengan satu tahun
2. Merupakan jumlah yang besar terutama dalam perusahaan dagang dan industry
3. Mempunyai pengaruh yang besar terhadap neraca dan laba rugi karena
kesalahan dalam penentuan persediaan akhir periode akan mengakibatkan
kesalahan dalam jumlah aktiva lancar, total aktiva, harga pokok penjualan,
laba kotor dan laba bersih, taksiran pajak penghasilan, pembagian deviden dan
105
laba ditahan, kesalahan tersebut akan berpengaruh terhadap laporan keuangan
periode berikutnya.
Persediaan diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi, mana yang lebih
rendah.
Contoh perkiraan yang biasa digolongkan sebagai persediaan:
a. Bahan baku (raw material)
b. Barang dalam proses (work in process)
c. Barang jadi (finished goods)
d. Suku cadang (spare parts)
e. bahan pembantu: olie, bensin, solar
f. Barang dalam perjalanan
g. Barang konsinyasi (consignment out)
113
14.2. Tujuan Pemeriksaan Biaya dan Pajak Dibayar Di muka menurut
Agoes, Soekrisno (1996: 249):
1. Untuk memeriksa apakah ada internal control yang cukup baik atas biaya dan
pajak dibayar di muka.
2. Untuk memeriksa apakah biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun
berikutnya sudah dicatat sebagai biaya dibayar di muka.
3. Untuk memeriksa apakah biaya dibayar di muka yang mempunyai kegunaan
untuk tahun berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai biaya tahun berjalan.
4. Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh bukti setoran/
pemungutan pajak yang sah dan lengkap sehingga bias diperhitungkan sebagai
kredit pajak pada akhir periode.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar di muka dalam
laporan keuangan sudah sesuai dengan standard akuntansi keuangan di
Indonesia /SAK/ETAP/IFRS.
Latihan soal:
Jawablah pernyataan soal di bawah ini dengan benar atau salah
1. Seluruh prepaid expenses dan prepaid taxes dilaporkan di Neraca sebagai
current asset.
2. Menurut standar akuntansi keuangan, bagian dari biaya dibayar dimuka yang
117
15.2. Tujuan Pemeriksaan Aset Tetap menurut Agoes, Soekrisno
(1996: 261):
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas asset
tetap.
2. Untuk memeriksa apakah asset tetap yang tercantum di laporan keuangan
betul-betul ada (existence) masih digunakan dan dimiliki oleh perusahaan.
3. Untuk memeriksa apakah penambahan aset tetap dalam tahun berjalan betul-
betul merupakan capital expenditure, diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang
berwenang dan didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan dicatat dengan
benar.
4. Untuk memeriksa apakah penarikan asset tetap sudah dicatat dengan benar
di buku perusahaan dan telah diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang ber
wenang.
5. Untuk memeriksa apakah pembebanan penyusutan dalam tahun yang di
periksa dilakukan dengan cara yang sesuai dengan SAK, konsisten dan apakah
perhitungan sudah benar.
6. Untuk memeriksa apakah ada asset tetap yang dijadikan sebagai jaminan.
7. Untuk memeriksa apakah penyajian asset ettap dalam laporan keuangan sesuai
dengan SAK.
Latihan soal:
Jawablah pernyataan soal di bawah ini dengan benar atau salah
1. Untuk bisa digolongkan sebagai aktiva tetap, suatu pengeluaran harus me
menuhi kriteria berikut: mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun,
jumlahnya cukup material.
2. Mobil yang dimiliki show room, seluruhnya merupakan inventory (barang
dagangan).
3. Biaya penyusutan aktiva tetap merupakan alokasi dari biaya penggunaan akti
va tetap selama masa manfaatnya, secara sistematis dan teratur.
4. Revenue expenditure merupakan pengeluaran yang dilakukan perusahaan
dalam rangka menghasilkan pendapatan dan dibebankan ke dalam laba rugi
pada saat terjadinya beban tersebut.
5. Capital expenditure adalah suatu pengeluaran modal baik jumlahnya material
maupun immaterial, dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun.
6. Salah satu audit objective dalam pemeriksaan aktiva tetap adalah untuk mene
ntukan apakah nilainya dicantumkan dalam Neraca berdasarkan cost or
market which ever is lower.
7. Untuk memeriksa apakah property, plant, machinery and equipment yang
tercantum di Neraca betul-betul ada dan dimiliki perusahaan, auditor harus
b. Tanah yang digunakan untuk pabrik saat ini memiliki 2 sertifikat hak milik salah
satunya, HM No. 51662 ada dalam penguasaan bank sebagai jaminan untuk
hipotik. Konfirmasi bank telah diperoleh dan menyatakan kebenarannya.
c. Sertifikat lain yang disimpan oleh manager keuangan adalah:
HM. No. 51651- 4.439 M2.
HM. No. 51608 – 1.002 M2
d. Building yang merupakan pabrik yang sedang dibangun setelah diselesaikan
penyelesaian akhirnya maka akhir bulan Januari 1979 siap untuk digunakan.
Penggunaannya baru dilakukan bulan berikutnya.
e. Laboratory Equipment baru diperoleh pada tanggal 30 Desember 1978,
karenanya belum dikatakan penyusunan pada tahun 1978.
f. Mobil Dodge dijual dan diganti dengan Moris Delevery Panel. Perusahaan
menjual mobil Dodge tersebut seharga Rp. 3.000.000,00,- dan telah
mengkredit dalam jumlah yang sama sebagai laba, nilai bukunya telah didebit
kembali pada aktiva.
g. Tanah yang dibeli pada tanggal 12 Oktober 1979 direncanakan untuk perusa
haan pabrik dimasa depan namun masih belum diketahui laporan akan di
bangun pabrik yang direncanakan.
h. Setiap bulan diadakan pencocokan antara subsidiary Ledger dengan controlling
accountnya, namun tidak diadakan pemeriksaan terhadap keadaan phi
siknya.
Soal latihan
1. Goodwill, hak patent, hak cipta, franchise, leasehold adalah beberapa contoh
dari aktiva tidak berwujud.
2. Aktiva tidak berwujud tidak mungkin menghasilkan pendapatan.
3. Aktiva tidak berwujud harus diamortisasi, tetapi tidak boleh dihapuskan.
4. Auditor tidak perlu mengevaluasi internal control atas aktiva tak berwujud.
5. Aktiva tak berwujud dapat diamortisasi dengan menggunakan metode straight
line atau double declining balance.
6. Menurut SAK aktiva tak berwujud yang diperoleh secara satuan harus dicatat
sebesar harga perolehan pada tanggal perolehannya.
PEMERIKSAAN KEWAJIBAN
JANGKA PENDEK
129
h. Pendapatan yang diterima dimuka (Unearned revenue)
i. Uang muka penjualan
j. Hutang pemegang saham
k. Hutang leasing
l. Hutang bunga
m. Hutang perusahaan afiliasi
Soal latihan
1. Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga,
yang jatuh tempo dalam waktu kurang atau sama dengan satu tahun dengan
menggunakan tetap perusahaan.
2. Bunga kredit modal kerja maupun kredit rekening Koran dihitung dari jumlah
kredit yang diberikan bank.
3. Bagian kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
yang akan datang, tidak boleh direklasifikasi sebagai kewajiban jangka pendek.
4. Hutang leasing untuk pembelian mesin pabrik seluruhnya harus disajikan
sebagai kewajiban jangka panjang.
5. Hutang perusahaan afiliasi adalah hutang yang diberikan oleh pemegang
saham utama, tanpa bunga dan tanpa batas waktu.
6. Salah satu tujuan pemeriksaaan kewajiban jangka pendek adalah untuk
memeriksa apakah kewajiban jangka pendek yang tercantum di neraca
didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan beasal dari transaksi yang betul-
betul terjadi.
7. Salah satu ciri internal control yang baik atas kewajiban jangka pendek adanya
pemisahan tugas antara bagian pembelian, bagian penerimaan barang, bagian
gudang, bagian akuntansi dan bagian keuangan.
8. Tidak digunakannya formulir-formulir yang bernomor urut tercetak untuk
permintaan pembelian, order pembelian, dan laporan penerimaaan barang
bukan merupakan suatu kelemahan dalam internal control suatu perusahaan.
9. Buku tambahan (subsidiary ledger) hutang dagang merupakan controlling
account dari hutang dagang.
10. Jika kewajiban jangka pendek berupa hutang dividen, maka harus didukung
oleh notulen rapat umum pemegang saham yang memberikan otorisasi untuk
pembagian dividen.
PEMERIKSAAN KEWAJIBAN
JANGKA PANJANG
133
Jenis obligasi adalah:
1. Registered bonds yaitu obligasi yang mencantumkan nama pemilik diser
tifikat obligasinya sehingga jika dipindahtangankan harus diendorse
dibagian belakangnya.
2. Coupon bonds yaitu obligasi atas unjuk yang tidak mencantumkan nama
pemilik disertifikat obligasinya sehingga tidak perlu diendors pada saat
dipindahtangankan.
3. Term bonds yaitu obligasi yang seluruhnya jatuh tempo pada suatu
tanggal tertentu.
4. Serial bonds yaitu obligasi yang tanggal jatuh temponya bertahap pada
beberapa tanggal tertentu.
5. Convertible bonds yaitunobligasi yang bias ditukar dengan surat berharga.
6. Callable bonds yaitu obligasi yang memberikan hak kepada perusahaan
yang mengeluarkan obligasi tersebut, untuk melunasi obligasi tersebut
sebelum tanggal jatuh temponya.
7. Secured bonds yaitu obligasi yang dijamin dengan harta perusahaan,
sehingga jika perusahaan yang mengeluarkan obligasi tersebut tidak
dapat melunasi obligasinya pada tanggal jatuh temponya, maka pemilik
obligasi dapat mengklaim harta yang dijaminkan untuk pelunasan obligasi
tersebut.
c. Wesel bayar (promissory notes) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.
Yaitu suatu pernyataan tertulis dari debitur bahwa ia berjanji untuk membayar
sejumlah tertentu, pada tanggal tertentu dengan memperhitungkan tingkat
bunga tertentu.
d. Hutang kepada pemegang saham atau kepada perusahaan induk
e. Subordinated loan (hutang subordinasi)
yaitu hutang dari pemegang saham atau perusahaan induk yang mempunyai
beberapa sifat: tanpa bunga, baru dibayar kembali pada saat perusahaan telah
mempunyai kemampuan untuk membayar kembali hutangnya, mempunyai
kemungkinan untuk dialihkan sebagai setoran modal.
f. Bridging loan
yaitu pinjaman sementara yang akan dikembalikan jika kredit investasi yang
dibutuhkan perusahaan sudah diperoleh. Tingkat bunga biasanya lebih tinggi
dari tingkat bunga pasar dan bias berupa short term loan atau long term loan.
18.3. Prosedur audit yang disarankan untuk test pengendalian dan test
substantive:
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas kewajiban jangka panjang.
2. Dapatkan dan periksa ringkasan perubahan kewajiban jangka panjang berikut
discount, premium dan bunga selama periode yang diperiksa.
PEMERIKSAAN EKUITAS
Dalam suatu firma, modal terdiri atas modal beberapa pemilik atau partner.
Modal masing-masing partner akan bertambah dengan adanya pembagian
laba tau tambahan setoran modal dan akan berkurang dengan adanya pembagian
kerugian atau pengambilan prive.
139
Dalam perusahaan berbentuk PT modal terdiri dari:
a. Modal menurut akte pendirian yang disahkan oleh menteri kehakiman dan
HAM yaitu modal dasar, modal ditempatkan, modal disetor.
b. Treasury stock yaitu saham perusahaan sudah beredar dibeli kembali oleh
perusahaan. Dengan tujuan untuk meningkatkan harga saham, untuk dibagikan
sebagai saham bonus kepada para manajer dan pegawai perusahaan. Treasury
stock tidak ber hak atas dividen.
c. Premium (agio) atau discount (disagio) dari penjualan saham baik saham biasa
maupun sahan preferent.
d. Selisih kurs atas modal disetor.
e. Selisih penilaian kembali atas aktiva tetap untuk perusahaan yang melakukan
revaluasi aktiva tetap berdasarkan peraturan pemerintah.
f. Retained earning atau defisit atau rugi
Dalam perusahaan yang berbentuk koperasi, saham terdiri dari simpanan
pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela maupun pinjaman-pinjaman,
penyisihan hasil usaha dan cadangan.
Soal latihan
Tulislah B jika benar dan S jika salah
1. Dalam badan hokum yang berbentuk koperasi, modal pokoknya adalah sim
panan pokok anggota, yang tak dapat dipindahtangankan dan dapat diambil
kembali pada saat seorang anggota mengundurkan diri.
2. Modal menurut akte pendirian Yang telah disahkan oleh menteri Kehakiman
dan HAM terdiri dari modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor.
3. Modal yang berasal dari sumbangan tidak bias dilaporkan sebagai bagian dari
tambahan modal disetor.
4. Treasury stock tidak berhak atas pembagian dividen. Karena itu jika suatu
perusahaan yang memiliki treasury stock membagikan cash dividen maka
dividen per saham akan menjadi lebih kecil.
5. Salah satu tujuan audit dalam memeriksa ekuitas adalah untuk memeriksa
apakah perubahan terhadap ekuitas telah mendapat otorisasi baik dari epjabat
perusahaan yang berwenang, RUPS maupun dari instansi pemerintah.
20.1. Pengertian
Subsequent events adalah peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal
Neraca tetapi sebelum diterbitkannya laporan audit. Yang mempunyai akibat yang
material terhadap laporan keuangan sehingga memerlukan penyesuaian atau
pengungkapan dalam laporan tersebut.
Ada 2 jenis Subsequent events:
1. Peristiwa yang memberikan tambahan bukti yang berhubungan dengan kon
disi yang ada pada tanggal Neraca dan berdampak terhadap taksiran yang
melekat dalam proses penyusunan laporan keuangan. Contohnya kerugian
akibat dari tidak tertagihnya Piutang dari pelanggan, maka laporan keuangan
harus disesuaikan.
2. Peristiwa yang menyediakan tambahan bukti yang berhubungan dengan kon
disi yang tidak ada pada tanggal Neraca, namun kondisi tersebut ada sesu
dah tanggal Neraca. Peristiwa ini memerlukan pengungkapan agar laporan
145
keuangan tidak menyesatkan. Contohnya: penjualan obligasi atau penerbitan
saham baru, pembelian bisnis, terjadinya tuntutan hokum karena peristiwa
yang terjadi setelah tanggal Neraca, kerugian aktiva tetap atau persediaan ka
rena kebakaran.
3. Ada 2 SE yang harus diaudit yaitu: a) subsequent collection (penagihan sesu
dah tanggal Neraca sampai mendekati selesainya pekerjaan lapangan) daalm
pemeriksaan piutang, barang dalam perjalanan; b) subsequent payment
(pembayaran sesudah tanggal Neraca sampai mendekati selesainya pekerjaan
lapangan) dalam pemeriksaan hutang dan biaya ymh dibayar.
Agoes, Sukrisno, Auditing, (Pemeriksaan Akuntan oleh KAP), Jilid 1 dan 2, Edisi
3, LPFEIU, 2004.
Agoes, Sukrisno, Bunga Rampai Auditing, Penerbit Salemba Empat, 2012.
Arens A, Alvin and Loebbecke K. James, AuditingAn Integrated Approach, Prentice
Hall International, Inc., Penerbit Erlangga, 1986.
Dria, Catur, dkk, Soal Jawab Auditing, Ganeca, Bandung, 1988.
Haryono Yusuf, Al, Auditing (Pengauditan), Buku 1 dan 2, Penerbit Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi, 2002.
Kell G Walter, Boynton C William and Ziegler E Richard, Modern Auditing, Jilid
1 dan 2, Edisi 7, 2003.
Kosasih, Ruchyat, Auditing, Penerbit Ananda, Yogyakarta, 1981.
Mulyadi, Auditing, Buku 1 dan 2, Edisi 6, Penerbit Salemba Empat, 2002.
Tuanakotta, Audit Berbasis ISA, Penerbit Salemba Empat, 2012.
151
Harga Perolehan K Rp. 40,000,000 Rp. Rp. Rp. 40,000,000 Rp. 40,000,000
Akumulasi Penyusutan K Rp. (20,000,000) Rp. Rp. Rp. (20,000,000) Rp. (10,000,000)
Nilai Buku Rp. 20,000,000 Rp. - Rp. - Rp. 20,000,000 Rp. 30,000,000
LAMPIRAN
HARTA LAIN-LAIN L Rp. 5,000,000 Rp. Rp. Rp. 5,000,000 Rp. 6,000,000
Jumlah Harta Rp. 160,000,000 Rp. - Rp. 7,000,000 Rp. 153,000,000 Rp. 149,250,000
Checked footing
DIBUAT OLEH : DIREVIEW OLEH : CLIENT : PT. ABC PERIODE : INDEX
: Working Balance KKP : WBS
TANGGAL : TANGGAL : SCHEDULE 31 - 12 - 2002
Sheet 1
Contoh Working Balance Sheet
Checked footing
DIBUAT OLEH : DIREVIEW OLEH : CLIENT : PT. ABC PERIODE : INDEX
TANGGAL : TANGGAL : SCHEDULE : Working Balance Sheet 31 - 12 - 2002 KKP : WBS 2
Contoh Working Profit and Loss
BIAYA OPERASI :
Biaya Penjualan U3 Rp. 11,500,000 Rp. 11,500,000 Rp. 10,000,000
Biaya Umum + Administrasi U4 Rp. 10,000,000 Rp. 10,000,000 Rp. 7,000,000
Jumlah Biaya Operasi Rp. 21,500,000 Rp. 21,500,000 Rp. 17,000,000
Ex Penjualan tunai
25 - 3 - 2002 CRV30/III/02 Rp 5,000,000 500
tanggal 25-3-02
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan
yang dijalankan sesuai dengan
prosedur audit yang tercantum
dalam audit program kas dan setara
kas kami berpendapat bahwa saldo
kas dan setara kas er 31-12-02
telah disajikan secara wajar
PERIODE
DIBUAT OLEH : DIREVIEW OLEH : CLIENT : PT. RENIKU INDEX
:
TANGGAL : TANGGAL : SCHEDULE : TOP SCHEDULE KAS KKP : C
31-12-2002
DAN SETARA KAS
to C
V = Cocokkan dengan Rekening Koran Bnak Desember 2002
Conf = Cocokkan dengan jawaban konfirmasi bank
= Periksa kebenaran penjumlahan
XC = Periksa subsequent clarance ke Rekening Koran bank Januari 2003
L = Cocokkan dengan buku besar dan buku kas/bank
DIBUAT OLEH : DIREVIEW OLEH : CLIENT : PT. RENIKU PERIODE : INDEX
TANGGAL : TANGGAL : SCHEDULE : Rekonsiliasi Bank-BBD KKP :
31-12-2002
Jakarta C3
Contoh Berita Acara Kas Opname
Dana di atas sebesar Rp. 1.000.000 mili PT. RENIKU telah dihitun dihadapan saya oleh Saudara Ni Ketut Gede petugas dari Kantor Akuntan Dra.
check footing
Contoh Rincian Peneluaran Kas Yang Belum Direimbused
�
to C1
� �
checked footing
Vo periksa petty cash voucher
�
ADJUSTED
WP PER BOOK ADJUSMENT BALANCE
BALANCE
Ref. 31 - 12 - 2002 DR CR 31 - 12 - 2002 31 - 12 - 2001
to WBS 1
Kesimpulan :
Berdasarkan prosedur audit yang dijalankan, sesuai dengan audit program piutang, kami menemukan beberapa kesalahan yang usulan audit
adjustmentnya sudah disetujui klien, sehingga menurut pendapat kami, saldo piutang per 31-12-2002 sudah disajikan secara wajar
Checked footing
to E
PBC
15/1/03
POSITIF NEGATIF
TANGGAL PENGIRIMAN
KONFIRMASI : 20-1-2003 KONFIRMASI PERTAMA KONFIRMASI KEDUA
% Dari
Rp. Pelanggan
Total Konfirmasi Yang Dikirim
Jumlah Piutang 300,000,000 23 Rp. Pelanggan Rp. Pelanggan
Jumlah konfirmasi yang dikirim 213,361,200 10 71% 43.50% 100.00% 100.00%
DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : Jelaskan penyelesaian dari perbedaan-perbedaan yang materiil, dan
PARAF TANGGAL PARAF TANGGAL perinci hasil konfrmai yang tidak diselesaikan secara memuaskan pada
lembaran terpisah.
Konfirmasi Piutang
Kepada Yth,
PT. RAMONA
Jln. Muara Baru No. 7
Jakarta Utara
Dengan hormat,
Sehubungan dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik kami terhadap laporan keuangan kami per 31 Desember 2002 kami mohon
bantuan anda untuk memeriksa kebenaran data dibawah ini. Setelah diisi dan ditandatangani, bagian bawah surat ini agar dikembalikan kepada Kantor Akuntan
Dra. Astrid Krisanti, MM Jl. Tanjung Duren No. 2R Jakarta 11470, dengan menggunakan amplop jawaban terlampir.
(RENNY OCTAVIA)
Accounting Manager
(ini bukan permintaan pembayaran)
Konfirmasi No. ART-09/REN
Menurut catatan kami, saldo hutang/piutang kami kepada PT. RENIKU pada tanggal
31 Desember 2002 sebesar Rp. 52.500.000,- adalah benar/dengan pengecualian dibawah ini :
Nama : Arief Budi
PT. RAMONA
Discount Rp 52,500,000 Tanda tangan : ...................
Yang benar Rp 500,000 Jabatan : Accounting Manager
Rp 52,000,000
to E
PERIODE INDEX
DIBUAT OLEH : DIREVIEW OLEH : CLIENT : PT. RENIKU
: :
KKP :
TANGGAL : 17/2/03 TANGGAL : 17/2/03 SCHEDULE : PIUTANG DIREKSI 31/12/2002
E4
Contoh Test Transaksi Persediaan
Tanggal PO No KETERANGAN JUMLAH No. AC A B C D E F
5-1-2002 P 007/J/02 PT. Supra Jaya, pembelian :
1.000 unit bahan baku A = Rp. 12,000,000 Rp 12,000,000 300
500 unit bahan baku B = Rp. 2,000,000 Rp 1,200,000 310
= Rp. 12,000,000
PPN 10% = Rp. 1,200,000
= Rp. 13,200,000
Work in process F2 Rp. 18,260,000 Rp. 3,000,000 Rp. - Rp. 21,260,000 Rp. 17,900,700
Finished goods F3 Rp. 56,489,500 Rp. 2,500,000 Rp. - Rp. 58,989,500 Rp. 62,700,900
Goods in transit F4 Rp. 7,500,800 Rp. - Rp. - Rp. 7,500,800 Rp. 10,700,000
Rp. 116,339,300 Rp. 5,500,000 Rp. 3,408,900 Rp. 118,430,400 Rp. 116,801,600
� � �
Kesimpulan :
Setelah memeriksa perkiraan persediaan, sesuai dengan audit prosedur
yang terdapat dalam audit program, kami menemukan beberapa audit
adjustment yang telah dibahas dan disetujui oleh klien. Selain itu kami
menemukan beberapa kelemahan dalam internal control atas persediaan
(immaterial weakness) yang akan dimasukkan dalam management letter
Kami menyimpulkan bahwa saldo persediaan per 31 Desember 2002
sudah disajikan secara wajar
Subsequent
PO NO. TANGGAL KETERANGAN JUMLAH
Clearance
1001 27/12/02 PT. Sukamura Mas Surabaya Rp 3,000,000 Vo Rp 3,000,000 W
1000 unit bahan baku XY
999 23/12/02 5 Drum olie dari PT. Medan Jaya Rp 1,750,800 Vo Rp 1,750,800 W
Medan
PBC
10/1/03
INDEX
DIBUAT OLEH : DIREVIEW OLEH : CLIENT : PT. RENIKU PERIODE
:
TANGGAL TANGGAL SCHEDULE : Goods in transit 31/12/02 KKP : 4
Kertas Kerja Compliance Test untuk Biaya dan Pajak Dibayar Dimuka
KELENGKAPAN
PERHITUNGAN
TANGGAL NO BUKTI KETERANGAN JUMLAH NO PERKIRAAN OTORISASI BUKTI
MATHEMATIS
PENDUKUNG
3-1-2002 BB/15/I/02 Pembayaran sewa untuk
rumah direksi Rp 60,000,000 235
(prepaid rent)
2-4-2002 BB/06/IV/02 Perpanjangan sewa gedung
kantor Rp 120,000,000 235
(prepaid rent)
2-5-2002 BB/07/V/02 Premi asuransi untuk mobil
direksi Rp 4,800,000 236
(prepaid
insurance)
2-7-2002 BB/13/VII/02 Premi asuransi untuk gudang Rp 6,000,000 236
(prepaid
insurance)
10-7-2002 BB/25/VII/02 PPh 25 bulan Juni 02 Rp 1,500,000 237
(Prepaid tax)
13-7-2002 BB/34/VII/02 Pembayaran untuk
barang-barang promosi Rp 10,000,000 238
(Prepaid others)
Rp
Prepaid Rent G1 Rp - Rp - Rp 60,000,000 Rp 30,000,000
60,000,000
Rp
Prepaid Insurance G1 Rp - Rp - Rp 4,600,000 Rp 4,600,000
4,600,000
Rp
Prepaid Advertising G1 Rp - Rp - Rp 5,000,000 Rp 2,000,000
5,000,000
Rp
Prepaid Taxes G1 Rp - Rp - Rp 21,900,000 Rp 40,000,000
21,900,000
Rp
Rp - Rp - Rp 91,500,000 Rp 40,100,000
91,500,000
� � � � � � �
Berdasarkan prosedur pemeriksaan yang telah dilakukan atas perkiraan-perkiraan prepaid taxes and expenses, kami tidak menemukan adanya kesalahan
pencatatan, sehingga menurut pendapat kami, saldo perkiraan prepaid taxes and expenses sudah disajikan secara wajar, sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia (paybudi)/PSAK
3-1-
1 Rumah Direksi 1-1-2002 s/d - BB/15/I/02 60,000,000 2,500,000 30,000,000 30,000,000
2002
Jl. Angin Segar 31-12-2003
No. 19 Jakarta
Barat
To use 1
V cocokkan dengan kertas kerja pemeriksaan tahun lalu
check mathematical accuracy
L cocokkan dengan general ledger
Vo periksa bku pembayaran dan lease agreement
DIBUAT OLEH :
DIREVIEW : CLIENT : PT. ABC PERIODE : INDEX :
TANGGAL : : Prepaid
TANGGAL : SCHEDULE 31/12/2002 G1
Rent
Perusa
No Aktiva Yang Jenis No. Polis Periode Nilai Saldo Pembayaran Tahun 2002 Premi Dibebankan Saldo Prepaid
haan
Sebagai Biaya
Asu- Asu- Pertang Tang No. Per Insurance
Urut Diasuransikan Asuransi 1-1-2002 Jumlah Tahun 2002
ransi ransi gungan gal Bukti Bulan 31-2-2002
1/1/02 s/d
1 AIU BMW B 123 SA TPL T 0079 120.000.000 1.000.000 V 250.000 1.000.000 -
30/4/2002
BMW B 123 SA Vo
1/5/02 s/d BB/07/
(Perpanjangan) TPL T 0079 120.000.000 2-5-02 4.800.000 400.000 3.200.000 1.600.000
30/4/03 V/99
1/1/02 s/d
2 PANIN Gudang Fire F 00520 300.000.000 3.000.000 500.000 3.000.000 -
3/6/02
INSU
RANCE
Gudang Vo
1/7/02 s/d BB/13/
(Perpanjangan) Fire F 00520 200.000.000 - 8-7-02 6.000.000 500.000 3.000.000 3.000.000
30/8/03 VII/94
4.000.000 10.800.000 10.200.000 4.600.000
PENYUSUTAN INSURANCE
WP PER BOOK PENAMBAHAN PENGURANGAN PER BOOK METODE % COVERAGE
REF 1-1-02 31-12-02 2002 2001 2002 2001
HARGA PEROLEHAN
AKUMULASI PENYUSUTAN
Penghapusan :
- Goodwill ex PT. B Rp 25.000.000 J
Rp (80.000.000)
Saldo per book 31-12-2002 Rp 845.000.000
Vo periksa bukti pengeluaran kas dan perjanjian Saldo awal terdiri dari :
V/ cocokkan dengan KKP tahun lalu - Goodwile ex PT. A dengan cost
L cocokkan dengan buku besar Rp. 600.000.000 sudah diamortisasi 10 tahun
chck footing/perkalian (sisa Rp. 300.000.000)
J periksa journal entry dan otorisasi direksi - Goodwile ex PT. B dengan cost
Rp. 100.000.000 sudah diamortisasi 15 tahun
(sisa Rp. 25.000.000)
to WBS
to N
AJE 17 :
Piutang usaha
DR.
55.000.000
CR. Hutang dagang 55.000.000
Untuk mereklasifikasikan saldo debit hutang dagang sebagai piutang usaha
/ cocok dengan subledger hutang
check footing
V/ cocok dengan kkp tahun lalu
Vo periksa bukti pembayaran sesudah tanggal neraca
DIBUAT OLEH : DIREVIEW : CLIENT : PT. RENIKU PERIODE : INDEX :
Saldo uang muka penjualan 31-12-2002 sebesar Rp. 75.000.000 merupakan uang muka penjualan
yang diterima dari :
to N
(Kami telah memeriksa delivery order yang ditandatangani bagian penerimaan barang pelanggan)
check footing
r periksa bukti penerimaan uang dan sales order
L cocok dengan buku besar
DIREVIEW
DIBUAT OLEH : CLIENT : PT. RENIKU PERIODE : INDEX :
:
TANGGAL TANGGAL SCHEDULE : Uang Muka Penjualan 31/12/2002 N-2
Supporting Schedule Biaya Yang Masih Harus Dibayar
Saldo 31/12/02 Subsequent Clearance (s/d 15/3/03)
Biaya listrik Desember 2002 Rp 1.525.000 Rp 1.525.000 Vo
Biaya telepon Desember 2002 Rp 2.750.000 (1) Rp 3.250.000 Vo
Biaya PAM Desember 2002 Rp 350.000 Rp 350.000 Vo
Biaya langganan starco November & Desember 02 Rp 550.000 (2) Rp 275.000 Vo
Biaya langganan surat kabar/majalah Desember 02 Rp 275.000 Rp 275.000 Vo
Biaya iuran keanggotaan 2001 & 2002 Rp 1.000.000 (3) Rp - Vo
Biaya gaji yang masih harus dibayar Rp 7.500.000 Rp 750.000 Vo
Biaya perjalanan direksi Rp 15.000.000 (4) Rp 10.775.000 Vo
Biaya bonus 2002 Rp 50.000.000 (5) Rp 55.000.000 Vo
Jumlah Rp 78.950.000 L Rp 78.950.000 Vo
�
AJE Rp 5.500.000
Rp (4.499.500)
Saldo per audit 31-12-02 Rp 79.950.500
AJE 18 to N
DR. Biaya telepon Rp 500.000
DR. Biaya y.m.h dibayar Rp 4.499.500
DR. Biaya bonus Rp 5.000.000
CR. Biaya y.m.h dibayar Rp 5.500.000
CR. Biaya langganan starco Rp 275.000
CR. Biaya perjalanan Rp 4.224.500
Untuk mengoreksi over/under accrued yang didasarkan pada subsequent payment
(1). Taksiran biaya telepon Desember 02 terlalu rendah Rp. 500.000 dibandingkan realisasi pembayarannya
(2). Langganan starco (10 buah) November 02 sudah dibayar di Desember 02, namun dicatat
dengan mendebit biaya langganan starco, seharusnya biaya yang masih harus dibayar
(3). Belum ditagih oleh asosiasi pedagang pertokoan
(4). Pertanggung jawaban biaya perjalanan di 25/2/03 ternyata lebih kecil dari jumlah yang diaccrue
(5). Accrued bonus didasarkan pada notulen rapat direksi 23/12/02, namun saat pembayaran
tanggal 15/3/03, direksi memutuskan untuk menambah jumlah bonus sebesar 10%.
check footing
L cocok dengan buku besar
Vo periksa bukti pembayaran sesudah tanggal neraca
DIBUAT OLEH : DIREVIEW : CLIENT : PT. RENIKU PERIODE : INDEX :
TANGGAL TANGGAL SCHEDULE : Biaya yang masih 31/12/2002 N-3
harus dibayar
Untuk mencatat kekurangan catat PPh 21, sesuai SPT PPh 21 tahun 2002 yang dimasukkan
perusahaan dan SSP PPh pasal 29
V/ cocokkan dengan KKP tahun lalu
check footing
L cocok dengan general ledger
Vo periksa bukti pengeluaran kas dan SSP
merupakan setoran akhir SPT PPh 21 tahun 2001
/ PPh yang dipotong dari gaji pegawai, sesuai daftar gaji
to N
PPh terhutang
�
10% x Rp 50.000.000 = Rp 5.000.000
15% x Rp 50.000.000 = Rp 7.500.000 �
30% x Rp 179.916.667 = Rp 23.975.000
Jumlah Rp 36.475.000
Saldo
Penjualan PPN Keluaran PPN Masukan Setoran PPN
Hutang PPN
Saldo hutang lain-lain per 31/12/2002 sebesar Rp. 750.000 merupakan hutang yang tidak jelas asal usulnya yang timbul sejak tahun 2000
Karena jumlahnya tidak material maka kami tidak melakukan suatu prosedur audit atas saldo tersebut.
Selain itu kami berpendapat bahwa hutang tidak bisa dihapuskan begitu saja
to M
to M
Kurs BI per 31-12-02 : beli Rp. 9.600
jual Rp. 9.700
Berarti kurs tengah Rp. 9.650
AJE No. 7 DR. Laba/rugi selisih kurs Rp 350.000.000
CR. Kewajiban jangka panjang
Rp 350.000.000
0
to M
�
Hutang kepada pemegang saham diterima di tahun 2000 dan direncanakan seluruhnya akan dibayar kembali di tahun 2004
to M
to U7-1
�
�
�
�
�
�
�
to T
�
Berdasarkan akte pendirian yang dibuat oleh Notaris Abadi Timothy, Sarjana Hukum, Nomor 7 tertanggal 13 Mei 1992, dengan perubahan-
perubahannya dan yang terakhir dengan akte No. 47, tertanggal 25 Januari 1993, yang dibuat dihadapan notaris yang sama, modal perusahaan
adalah sebagai berikut :
Modal dasar 15.000 lembar saham biasa, nominal @ Rp. 100.000 Rp 1.500.000.000
Modal ditempatkan dan disetor penuh, 10.000 lbr @ Rp. 100.000 Rp 1.000.000.000
yang ditempatkan bagian masing-masing oleh :
�
- Ny. Kriswati 1.000 lembar @ Rp 100.000 Rp 100.000.000
- Bapak Kurniawan 1.000 lembar @ Rp 100.000 Rp 100.000.000
- Bapak Ishak Ramli 1.000 lembar @ Rp 100.000 Rp 100.000.000
- Bapak Sempurna 1.000 lembar @ Rp 100.000 Rp 100.000.000
- Ny. Susilowati 1.000 lembar @ Rp 100.000 Rp 100.000.000
- Ny. Lie Thing 1.000 lembar @ Rp 100.000 Rp 100.000.000
- Ny. Veronica Kinarta 1.000 lembar @ Rp 100.000 Rp 100.000.000
- Ny. Renny Octavia 1.000 lembar @ Rp 100.000 Rp 100.000.000
- Ny. Sukradaning 1.000 lembar @ Rp 100.000 Rp 100.000.000
- Ny. Asmawati 1.000 lembar @ Rp 100.000 Rp 100.000.000
Jumlah 10.000 lembar @ Rp 100.000 Rp 1.000.000.000
Periksa perhitungan matematis
L cocok dengan buku besar
to WPL to WPL
PBC
25/1/02
�
� � �
�
to WPL
check footing
to WPL
check footing
cocokkan dengan general ledger
cocokkan dengan KKP tahun lalu
to WPL
check footing
cocokkan dengan general ledger
cocokkan dengan KKP tahun lalu