Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN II

MARLINA UMAFAGUR

NH0417051

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2021
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan


1. Pengertian Antenatal Care
Antenatal Care (ANC) Kehamilan adalah Pertumbahan dan
perkembangan janin intrauterine mulai sejak konsepsi dan berakhir
sampai permulaan persalinan. Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi
sampai partus kira-kira 280 hari (40 minggu) juga disebut kehamilan
matur (cukup bulan) lebih dari 43 minggu disebut postmatur dan
kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minngu disebut kehamilan
premature (Miftahul, 2019).
Kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu:

a Trimester I dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan kehamilan.


b Trimester II dimulai dari bulan ke 4 sampai 6 bulan kehamilan.
c Trimester III dimulai dari bulan ke 7 sampai 9 bulan (Saifuddin,
2002:89)
2. Etiologi
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi,
yaitu: ovum, sperma, konsepsi dan nidasi.
a. Ovum dan sperma
1) Ovum
Ovum atau sel telur adalah suatu sel besar dengan diameter
sekitar 0, 1 mm. Ovum terdiri dari satu nucleus yang terapung-
apung dalam vitelus, dilingkari oleh zona pellusida dan di lapisi
oleh korona radiate
a) Proses pertumbuhan ovum
b) Dengan pengaruh FSH, folikel primer mengalami
perubahan menjadi folikel de Graff, yang menuju
permukaan ovarium disertai pembentukan cairan liquor
folikuli.
c) Desakan folikuli de Graff ke permukaan ovarium
menyebabkan penipisan dan disertai devaskularisasi.
d) Selama pertumbuhan menjadi folikel de Graff, ovarium
mengeluarkan hormone estrogen yang dapat memengaruhi:
e) Dengan pengaruh LH yang semakin besar dan fluktuasi
yang mendadak, terjadi proses pelepasan ovum yang
disebut ovulasi.
f) Dengan gerak aktif tuba yang mempunyai rumbai (fimbrie),
ovum yang telah dilepaskan segera ditangkap oleh fimbrie
tuba. Proses penangkapan ini disebut ovum pick up
mechanism.
g) Ovum yang tertangkap terus berjalan mengikuti tuba
menuju uterus, dalam bentuk pematangan pertama (siap
untuk dibuahi).
2) Sperma (Spermatozoa)
Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang
kompleks, yaitu:
a) Spermatogonium berasal dari sel primitive tubulus
b) Menjadi spermatosit pertama
c) Menjadi spermatosit kedua
d) Menjadi spermatid, dan
e) Menjadi spermatozoa

Pertumbuhan spermatozoa dipengaruhi oleh mata rantai


hormone yang kompleks pancaindra, hipitalamus, hipofisis dan
sel interstitial Leydig, Sehingga spermatogonium dapat
mengalami proses mitosis. Spermatozoa berbentuk seperti
kecebong, terbagi menjadi 3 bagian yaitu: kepala, leher, dan
ekor. Bagian kepala berbentuk lonjong agak gepeng,
mengandung bahan nucleus dan berjuta-juta sel sperma. Bagian
ekor berfungsi untuk bergerak maju dan bagian leher berbentuk
silindrik sebagai penghubung kepala dan ekor. Sel sperma
mempunyai kecepatan yang cukup tinggi sehingga dalam satu
jam, sel sperma sudah sampai di tuba melalui kanalis dan kavum
uteri.

b. Fertilitas dan implantasi


1) Fertilitas (konsepsi)
Peristiwa bertemunya sperma dan ovum umumnya terjadi di
ampula tuba. Pada hari 11-14 dalam siklus menstruasi,
perempuan mengalami ovulasi, yaitu peristiwa matangnya sel
telur sehingga siap dibuahi. Pada saat fertilitas terjadi,
spermatozoa dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke
vitelus.
2) Implantasi (nidasi)
Masuknya inti spermatozoa ke dalam sitoplasma (vitellus)
membangkitkan kembali pembelahan dalam inti ovum, yang
berada dalam keadaan metaphase.
Proses penanaman blastula disebut nidasi atau implantasi yang
terjadi pada hari ke 6-7 setelah konsepsi (Asrinah, 2010)
3. Lingkup Asuhan Kehamilan
a. Keterampilan dasar
Keterampilan ini merupakan keahlian yang wajib dimiliki oleh bidan
untuk bisa mengasuh dengan baik. Berikut keterampilan dasar
tersebut:
1) Mengumpulkan data riwayat kesehatan
2) Melakukan pemeriksaan fisik
3) Menilai keadaan janin
4) Menghitung usia kehamilan
5) Mengkaji status nutrisi
6) Mengkaji kenaikan berat badan
7) Memberikan penyuluhan
8) Penatalaksanaan pada anemia ringan, hipertensi gravidarum
tingkat 1, abortus iminen dan pre eklamsia ringan
b. Keterampilan tambahan
Selain keterampilan dasar, akan sangat membantu bila bidan juga
memiliki bekal keterampilan tambahan, yaitu:
1) Menggunakan dopler
2) Memberikan pengobatan
3) Melaksanakan Long Life Skill (LLS) dalam manajemen pasca
operasi.
4. Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan
a. Proses kehamilan merupakan proses yang alamiah dan fisiologis.
b. Pengasuh menggunakan cara-cara yang sederhana atau menghindari
segala bentuk intervensi yang tidak dibutuhkan.
c. Aman bagi keselamatan hidup ibu. Asuhan yang diberikan, ditunjang
oleh pengobatan berdasarkan bukti (Evidence based medicine).
d. Menjaga privasi klien.
e. Membantu klien agar merasa aman dan nyaman serta memberi
dukungan emosional.
f. Memberikan informasi serta konseling yang cukup.
g. Klien dan keluarga berperan aktif dalam pengambilan keputusan.
h. Menghormati praktik adat istiadat, kebudayaan serta kenyakinan
atau agama dilingkungan setempat.
i. Memelihara kesehatan fisik, psikologis, sosial serta spiritual klien
dan keluarga.
j. Melakukan usaha penyuluhan kesehatan dan penjegahan penyakit.
5. Tujuan Asuhan Kehamilan
a. Membantu kemajuan kehamilan, memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, serta
sosial dan bayi.
c. Menemukan sejak dini bila ada masalah atau gangguan dan
komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan.
d. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat, baik ibu
maupun bayi, dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI ekslusif
berjalan normal.
f. Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam
memelihara bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
6. Refocusing Asuhan Kehamilan
Tujuan asuhan antenatal fokus meliputi:
a. Peningkatan kesehatan dan kelangsungan hidup melalui:
1) Pendidikan dan konseling kesehatan tentang:
a) Tanda-tanda bahaya dan tindakan yang tepat.
b) Gizi termasuk suplemen mikronutrisi serta hidrasi.
c) Persiapan untuk pemberian ASI ekslusif segera.
d) Pencegahan dan pengenalan gejala IMS.
e) Pencegahan malaria.
2) Pembuatan rencana persalinan termasuk kesiapan menghadapi
persalinan komplikasi.
3) Penyediaan TT
4) Suplemen zat besi dan folat, vitamin A, yodium dan kalsium
5) Penyediaan pengobatan/pemberantasan penyakit cacing dan
daerah endemi malaria.
6) Melibatkan ibu secara aktif dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
dan kesiapan menghadapi persalinan.
b. Deteksi dini penyakit yang dapat memengaruhi kesehatan ibu dan
janin.
1) Anemia berat.
2) Protein urin.
3) Hipertensi.
4) Syphilis dan IMS.
5) HIV.
6) Malpresentasi janin stelah minggu ke 36.
7) Gerakan janin dan DJJ.
c. Intervensi yang tepat waktu untuk penatalaksanaan suatu penyakit
atau komplikasi.
1) Anemia berat.
2) Perdarahan selama kehamilan.
3) Hipertensi, pre eklamsi dan eklamsi.
4) Syphilis, chalamidia, GO, herpes serta IMS lainnya.
5) Malpresentasi janin stelah minggu ke 36.
6) Kematian janin dalam kandungan.
7) Penyakit lainnya seperti TBC, DM dan hepatitis.
d. Peningkatan kesehatan dan komunikasi antar pribadi
1) Pendidikan kesehatan yang bersifat mengikutsertakan dan tidak
memecahkan masalah kekhawatiran dari pada klien sering kali
“dipersyratkan” sebagai bagian dari asuhan antennal yang rutin.
2) Klien harus dilibatkan sebagai peserta aktif dalam pendekatan
terhadap pendidikan beserta pemecahan masalahnya.
3) Kesiapan mental untuk melahirkan dan mengasuh kelahiran
yang akan datang.
e. Kesiapan kelahiran yang terfokus pada klien dan masyarakat
1) Rencana persalinan: tempat persalinan, penolong yang terampil,
serta perlengkapan ibu dan bayi, transportasi yang inovatif serta
sistem rujukan, dana darurat.
2) Asuhan antenatal secara terus menerus terfokus pada klien dan
lingkungannya untuk memaksimalkan kesempatan memperoleh
hasil kehamilan yang sehat untuk ibu dan bayi (Dartiwen, 2019)

7. Standar Asuhan Kehamilan


a. Pelayanan kebidanan meliputi 24 standar yang dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
1) Standar pelayanan umum (2 standar)
2) Standar pelayanan antenatal (6 standar)
3) Standar pertolongan persalinan (4 standar)
4) Standar pelayanan nifas (3 standar)
5) Standar penanganan kegawatdaruratan obstetric neonatal (9
standar)

Terdapat 6 standar dalam standar pelayanan antenatal sebagai


berikut:

1) Standar 1 : Identifikasi ibu hamil


2) Standar 2 : Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
3) Standar 3 : Palpasi abdominal
4) Standar 4 : Pengelolaan anemia pada kehamilan
5) Standar 5 : Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
6) Standar 6 : Persiapan persalinan
b. Pelayanan standar yaitu 7 T. sesuai dengan kebijakan Departemen
Kesehatan, standar minimal pelayanan pada ibu hamil yaitu:
1) Timbang berat badan.
2) Ukur tekansan darah.
3) Ukur tinggi fundus uteri
4) Pemberian imunisasi TT lengkap.
5) Pemberian tablet besi (Fe) minimal 90 tablet selama kehamilan
dengan dosis satu tablet setiap harinya.
6) Lakukan tes penyakit menular seksual (PMS).
7) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (Asrinah, 2010)

8. Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi Pada Ibu Hamil


a. Sistems reproduksi
1) Uterus
Uterus merupakan organ yang telah dirancang sedemikian rupa,
baik struktur, posisi, fungsi dan lain sebagainya, sehingga betul-
betul sesuai dengan kepentingan proses fisiologis pembentukan
manusia.
Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling
nyata pada ibu hamil. Peningkatan kosentrasi hormone estrogen
dan progesterone pada awal kehamilan akan menyebabkan
hipertrofi myometrium. Hipertrofi tersebut dibarengi dengan
peningkatan yang nyata dari jaringan elastin dan akumulasi dari
jaringan fibrosa sehingga struktur dinding uterus menjadi lebih
kuat terhadap regangan dan distensi. Hipertrofi myometrium
juga diserta dengan peningkatan vaskularisasi dan pembuluh
limfatik.
2) Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis
(berbatasan/menembus dinding dalam vagina) dan pars
supravaginalis.
3) Corpus uteri
Terdiri dari: paling luar, lapisan serosa/peritoneum yang melekat
pada ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan
muscular/myometrium berupa otot polos tiga lapis ( dari luar ke
dalam, arah serabut otot longitudinal, anyaman dari sirkular),
serta dalam, lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum
uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh
hormone-hormon ovarium.
4) Ligamenta peyangga uterus
Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri,
ligamentum cardinal, ligamentum ovarii, ligamentum
sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum,
ligamentum vesicouterina, ligamentum rectrouterina.
5) Vaskularisasi uterus
Terutama dari arteri uterine cabang arteri hypogastrica/illiaca
interna, serta arteri ovarica cabang aorta abdominalis.
6) Salping/Tuba falopi
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri.
Sepasang tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm berfungsi sebagai
jalan transportasi ovum dari ovarium sampai cavum uteri
7) Pars isthmica (proksimal/isthmus)
Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter
uterotuba pengendali transfer gamet.
8) Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah
ampula/infundibulum, dan pada hamil ektopik (patologik) sering
juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.
9) Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada
ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae
berfungsi untuk menangkap ovum yang keluar saat ovulasi dari
permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.
10) Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada
usus).
11) Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak didalam rongga
peritoneum, sepasang kiri-kanan. Ovarium dilapisi mesovarium,
sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf, terdiri
dari korteks dan mendula. Ovarium berfungsi dalam
pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum ( dari sel
epitel germinal primordial di lapisan terluar epitel ovarium pada
korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi
hormone-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel,
progesterone oleh kirpus luteum pasca ovulasi).
12) Payudara
Seluruh susunan kelenjar payudara berada dibawah kulit di
daerah pectoral. Organ ini terdiri dari massa payudara yang
sebagian besar mengandung jaringan lemak, berlobus-lobus (20-
40 lobus), tiap lobus terdiri dari 10-100 alveoli, yang di bawah
pengaruh hormone prolactin memproduksi air susu. Dari lobus-
lobus air susu dialirkan melalui duktus, yang bermuara di daerah
papilla/putting. Fungsi utama payudara adalah laktasi, yang
dipengaruhi hormone prolactin dan oksitosin pascapersalinan
(Asrinah, 2010)
b. Sistem endokrin
1) Hormon plasenta
Sekresi hormone plasenta dan HCG dari plasenta janin
mengubah organ endokrin secara langsung.
2) Kelenjar hipofisis
Berat kelenjar hipofisis anterior meningkat antara 30-50%, yang
menyebabkan perempuan hamil menderita pusing.
3) Kelenjar tiroid
Dalam kehamilan, normalnya ukuran kelenjar tiroid akan
mengalami pembesaran kira-kira13% akibat adanya hiperplasi
dari jaringan glandula dan peningkatan vaskularitas.
4) Kelenjar adrenal
Karena dirangsang oleh hormone estrogen, kelenjar adrenal
memproduksi lebih banyak kortisol plasma bebas dan juga
kortikosteroid, termasuk ACTH, dan ini terjadi sejak usia 12
minggu hingga masa aterm.
c. Sistem kekebalan
HCG mampu menurunkan respon imun pada perempuan hamil.
d. Sistem perkemihan
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menurun akibat
pengaruh estrogen dan progesteron
e. Sistem pencernaan
Estrogen dan HCG meningkat, dengan efek samping mual dan
muntah-muntah.
f. Sistem musculoskeletal
Meningkatnya pergerakan pelvic menyebabkan juga pergerakan
pada vagina.
g. Sistem kardiovaskuler
Meningkatnya beban kerja menyebabkan otot jantung mengalami
hipertrofi, terutama ventrikel kiri sebagai pengatur pembesaran
jantung.
h. Sistem integument
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi
karena pengaruh Melanophore Stimulating Hormon lobus hipofisis
anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis.
i. Metabolisme
Dengan terjadinya kehamilan, metabolism tubuh mengalami,
perubahan yang mendasar, di mana kebutuhan nutrisi menjadi makin
tinggi untuk pertimbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
j. Berat badan dan indeks masa tubuh (IMT)
Peningkatan berat badan ibu selama kehamilan menandakan adanya
adaptasi ibu terhadap pertumbuhan janin.
k. Darah dan pembekuan darah
Penurunan tahanan vaskuler perifer selama kehamilan terutama
disebabkan oleh relaksasi otot polos sebagai pengaruh dari hormone
progesterone.
l. Sistem pernapasan
Pada kehamilan terjadi perubahan system repirasi untuk bisa
memenuhi kebutuhan oksigen. Disamping itu terjadi desakan
diafragma akibat dorongan rahim yang membesar pada usia
kehamilan 32 mimggu.
m. Sistem persarafan
Pada ibu hamil akan ditemukan rasa sering kesimutan atau
acroestresia pada ekstemitas disebabkan postur tubuh ibu yang
membungkuk.
9. Perubahan dan Adaptasi Psikologis Dalam Masa Kehamilan
a. Pada kehamilan trimester I
Segera setelah konsepsi, kadar hormone progesterone dan estrogen
dalam tubuh akan meningkat. Ini menyebabkan timbulnya mual dan
muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan membesar payudara
b. Pada kehamilan trimester II
Trimester kedua biasanya ibu sudah merasa sehat. Tubuh ibu telah
terbiasa dengan kadar hormone yang lebih tinggi dan rasa tidak
nyaman karena hamil sudah berkurang
c. Pada kehamilan trimester III
Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada
sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran
bayinya. Kadang ibu merasa khawatir kalau bayinya lahir tidak
normal
10. Hak-Hak Wanita Hamil
a. Mendapatkan pelayanan kesehatan komprehensif yang diberikan
secara bermatabat dan dengan rasa hormat.
b. Harus dapat dicapai, diterima, terjangkau untuk semua perempuan
dan keluarga.
c. Berhak memilih dan memutuskan tentang kesehatannya.
d. Mendapatkan keterangan mengenai kesehatannya.
e. Mendiskusikan keprihatinannya di dalam lingkungan di mana ia
merasa percaya.
f. Mendapatkan penjelasan jenis prosedur yang akan dilakukan.
g. Memperoleh rasa nyaman ketika menerima pelayanan.
h. Mengutarakan pandangan dan pilihannya mengenai layanan yang di
terimanya.
i. Mendapatkan penjelasan oleh tenaga kesehatan yang memberikan
asuhan tentang efek-efek potensial langsung/tidak langsung dari
penggunaan obat atau tindakan selama masa kehamilan, persalinan,
kelahiran atau menyusui.
j. Mendapat informasi terapi alternative sehingga dapat mengurangi
atau meniadakan kebutuhan akan obat dan intervensi obstetric
k. Merawat bayinya sendiri bila bayinya normal.
l. Memperoleh informasi tentang siapa yang akan menjadi
pendampingnya selama persalinan.
m. Memperoleh/memiliki catatan medis dirinya serta bayinya dengan
lengkap, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
n. Mendapat informasi efek tindakan yang akan dilakukan baik pada
ibu maupun janin.
o. Ditemani selama masa-masa yang menegangkan pada saat
kehamilan dan persalinan.
p. Memperoleh catatan perincian biaya rumah sakit/tindakan atas
dirinya.
q. Mendapat informasi sebelum/bila diantisipasi akan dilakukan SC.
r. Mendapat informasi tentang merk obat dan reaksi yang akan
ditimbulkan atau reaksi obat yang pernah di alaminya.
s. Mengetahui nama-nama yang memberikan obat atau melakukan
prosedur tindakan.
t. Memilih konsultasi medic untuk memilih posisi persalinan yang
dapat menurunkan sters (Dartiwen, 2019)

11. Tanda-Tanda Kehamilan


Untuk bisa memastikan kehamilan ditetapkan dengan melakukan
penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala hamil, antara lain :
a. Pasti
Seseorang yang dinyatakan positif hamil ditandai dengan:
1) Terlihatnya embrio atau kantung kehamilan melalui USG pada
4-6 minggu sesudah pembuahan.
2) Denyut jantung janin ketika usia kehamilan 10-20 minggu,
didengar dengan stetoskop leanec, alat kardiotokografi, alat
dopler, atau dilihat dengan ultrasonografi.
3) Terasa janin dalam rahim. Pada primigravida bisa dirasakan
ketika kehamilan berusia 18 minggu, sedangkan pada
multigravida di usia 16 minggu. Terlihat atau teraba gerakan
janin dan bagian-bagian janin.
b. Tidak pasti
Ada beberapa tanda dan gejala kehamilan yang dialami seorang
perempuan tetapi belum tentu hamil, yaitu:
1) Amenore (tidak adanya menstruasi)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya
pembentukan folikel de graaf dan ovulasi. Gejala ini sangat
penting karena umumnya perempuan hamil tidak mendapat
haid.
2) Mual di pagi hari (tanpa muntah) terjadi pada 2-8 minggu
setelah pembuahan.
Pengaruh hormone estrogen dan progesterone menyebabkan
pengeluaran asam lambung, yang berlebihan. Eneq terjadi pada
umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan, kadang-kadang
disertai oleh emesis.
3) Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi
menghilang seiring semakin tuanya usia kehamilan
4) Sering buang air kecil
Pada awal masa kehamilan, karena adaya desakan rahim ke
depan, kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi.
5) Pingsan
Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan adanya iskemia susunan saraf pusat dan
menimbulkan syncope atau pingsan.
6) Mamae menjadi tegang dan membesar
Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh hormone estrogen dan
progesterone yang merangsang duktuli dan alveoli pada
mammae Glandula montgomeri. Ujung saraf tertekan sehingga
menyebabkan rasa sakit, terutama pada hamil pertama
7) Anoreksia (tidak nafsu makan)
Pada bulan-bulan pertama, kadang terjadi anoreksia. Tetapi
setelah itu, nafsu makan kembali. Hendaknya nafsu makan tetap
di jaga, jangan sampai salah pengertian makan untuk dua orang,
sehingga berat badan tidak sesuai dengan usia kehamilan
8) Konstipasi dan Obstipasi
Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltic usus dan
menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
9) Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan usia 12 minggu ke atas.
Ada beberapa bagian dimana pigmentasi terlihat jelas yaitu:
a) Sekitar pipi: Cloasma gravidarum
b) Dinding perut
(1) Striae livide
(2) Striae nigra.
(3) Linea alba menjadi hitam.
c) Sekitar payudara
(1) Hiperpigmentasi areola mammae.
(2) Putting susu makin menonjol.
(3) Kelenjar montgomomery makin menonjol.
(4) Pembuluh darah menifes sekitar payudara.
10) Epulis
Suatu hipertrofi papilla gingivae/hipertrofi gusi. Sering terjadi
pada trimester I.
11) Varises
Karena pengaruh dari estrogen dan progesterone terjadi
penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang
mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah tersebut terjadi
di sekitar genetalia eksterna, kaki, betis, dan payudara.
c. Kemungkinan
Tanda-tanda yang memungkinkan seorang perempuan hamil adalah:
1) Rahim membesar: sesuai dengan tuanya kehamilan
2) Pada pemeriksaan dijumpai:
a) Tanda hegar.
b) Tanda piscaseck.
c) Tanda chandwicks.
d) Kontraksi Braxton hicks.
e) Teraba ballottement.
3) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
Sebagian kemungkinan positif palsu (Asrinah, 2010)

12.
13. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan
a. Faktor fisik
1) Status kesehatan
a) Kehamilan pada usia tua
(1) Segi negative kehamilan di usia tua
(a) Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35
tahun akan sangat menentukan proses
kelahirannya.
Hal ini turut memengaruhi kondisi janin.
(b) Pada proses pembuahan, kualitas sel telur
perempuan pada usia ini telah menurun jika
dibandingkan dengan sel telur pada perempuan
dengan usia reproduksi sehat (25-30 tahun).
(2) Segi positif hamil di usia tua
(a) Kepuasan peran sebagai ibu
(b) Merasa lebih siap
(c) Pengetahuan mengenai perawatan kehamilan dan
bayi lebih baik
(d) Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
(e) Mampu mengambil keputusan
(f) Karir baik, status ekonomi lebih baik
(g) Perkembangan intelektual anak lebih tinggi
(h) Periode menyusui lebih lama
(i) Toleransi pada kelahiran lebih besar
b) Kehamilan ganda
(1) Pada kasus kehamilan multiple (kehamilan lebih dari
satu janin), biasanya kondisi ibu lemah.
(2) Ketika bayi sudah lahir kemungkinan ketegangan
dalam merawat bayi akan terjadi, karena ibu harus
berkosentrasi dua kali lipat lebih tinggi dari pada bayi
tunggal.
c) Kehamilan dengan HIV
DAFTAR PUSTAKA

Miftahul Khoiro & Arkha. 2019. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Surabaya : Cv


Jakad Publishing

Erina Eka Hartina. 2018. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Malang : Wineka Media

Dartiwen & Yati. 2019. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yoyakarta : ANDI

Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta : Graha


Ilmu

Anda mungkin juga menyukai