Anda di halaman 1dari 9

JOHN WESLEY

BERMISI KE GEORGIA
Tidak Sepenuhnya Gagal Bermisi
Tapi, berhasil Menempa Kerohanian

MENGENAL
METHODIST
MENGENAL
METHODIST

Berlayar ke Georgia, Amerika Serikat


John Wesley Penuh dengan Semangat Bermisi
James Oglethrope, gubernur di daerah koloni Georgia,
mengundang John Wesley untuk menginjili suku Indian dan para
kolonis Eropa yang ada di Savannah, Georgia, Amerika Serikat
Wesley bersaudara menaiki kapal tersebut bersama-sama dengan
orang-orang Moravia yang berjumlah dua puluh enam orang,
Kelompok inilah yang nantinya membawa John Wesley kepada
sebuah pengalaman iman Kristen yang baru

John dan Charles Wesley


14 Okt berangkat dari Gravesand, Inggris
1735 ke Georgia dengan menumpang
kapal Simmonds
MENGENAL
METHODIST

Berbulan-bulan Melayari Lautan Atlantik


John Wesley ternyata "Takut Mati"
John Wesley mencatat bahwa berkali-kali dia terbangun karena
hantaman kapal dengan angin dan ombak yang mengamuk

Kondisi perjalanan yang menakutkan ini membuat John Wesley dan


penumpang lainnya sangat ketakutan dan kehilangan pengharapan.
Di sini, John Wesley menyadari bahwa ia hanya "tahu" Yesus sebagai
Juruselamat dunia dan ia hanya memiliki iman yang lemah

Pelayaran melintasi Samudera


Atlantik pada abad ke-18 adalah
perjalanan yang cukup mengerikan
- Kenneth J. Collins (John Wesley: A Theological Journey, 57) -
MENGENAL
METHODIST

Pertemuan dengan Kaum Moravia


John Wesley Berbincang tentang Iman
John Wesley terkesan dengan orang-orang Moravia yang justru dapat
bernyanyi tanpa rasa takut mati ketika kapal dihantam oleh badai
Pertemuannya dengan kaum Moravia tidak berakhir di atas kapal
Simmons. Perbincangan dengan Spangenberg, salah satu kaum
Moravia. Melalui perbincangan ini, John Wesley mempelajari
tentang makna kepastian keselamatan di dalam Yesus Kristus
Spangenberg : "Apakah Anda mengenal Yesus Kristus?"
John Wesley : "Aku tahu, Dia adalah Juruselamat dunia."
Spangenberg : "Benar, tetapi apakah Anda tahu bahwa
Yesus telah menyelamatkan Anda?"
John Wesley : (dengan suara lemah dan nada bimbang)
"Aku berharap Yesus telah mati untuk
menyelamatkanku."

Di kemudian hari, John Wesley


mengakui bahwa jawabannya kepada
Spangenberg sama sekali tidak
bermakna, hanya basa basi saja.
-Richard M. Daulay (Episkopal Koneksional, 14) -
MENGENAL
METHODIST

"Holy Club" Buka Cabang di Georgia


Cara John Wesley Tidak Cocok dengan Para Kolonis
John Wesley melayani para kolonis dengan
membentuk persekutuan yang mempraktikkan
disiplin hidup ketat, melakukan penelahaan
Alkitab, dan saling bersaksi tentang iman
"Holy Club" versi Georgia tidak bisa bertahan
karena para kolonis ini lebih mengutamakan
pertarungan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru yang keras dan menakutkan,
daripada urusan kerohanian mereka

Gaya pelayanan yang diberikan oleh kedua


Wesley bersaudara tidak dapat diterima oleh
para kolonis. Tidak jarang, John Wesley
dikritik karena isi khotbahnya dipandang
berisi sindiran terhadap orang-orang tertentu.
Charles Wesley juga diserang dengan gosip
yang berisi informasi yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya
MENGENAL
METHODIST

Penginjilan kepada Suku Indian di Georgia


John Wesley Salah Prediksi tentang Suku Indian
Sebelumnya, John Wesley berharap bahwa orang-
orang Indian akan menyambut Injil seperti anak
kecil. Namun, ia malah menemukan orang Indian
yang mencuri, berbohong, membunuh, rakus, dan
tidak berminat sama sekali dengan Injil
-Richard M. Daulay (Episkopal Koneksional, 14) -

Pelayanan John Wesley ditolak oleh suku Indian


dan kelompok ini dipandang olehnya sebagai
orang yang bebal dan tidak dapat diajar
Gubernur Oglethrope melarang John Wesley
untuk masuk ke perkampungan orang Indian
karena takut dia akan dibunuh oleh kaum ini
dan tidak ada orang yang dapat melayani para
kolonis. John Wesley tetap mencari semua
kesempatan untuk bisa berinteraksi dengan
suku asli dari benua Amerika ini. Wesley
mempertanyakan pengetahuan mereka
tentang Tuhan, tetapi orang-orang Indian ini
tidak tertarik dengan pertanyaan dari John.
MENGENAL
METHODIST

Kisah dengan Sophia Hopkey


Relasi Percintaan John Wesley di Georgia
Gubernur Oglethrope menjodohkan John Wesley dengan Sophia
Hopkey, seorang gadis berusia 18 tahun. Benih-benih cinta mulai
tumbuh ketika Wesley menunjukkan kasih dan perhatiannya ketika
ia memberikan pelatihan bahasa Perancis dan latihan spiritual
kepada nona Hopkey.
Konflik mulai terjadi di dalam relasi mereka ketika John Wesley
mengungkapkan bahwa ia belum akan menikah setelah ia berhasil
menginjili suku Indian. Namun, hal ini tidak dapat diterima oleh
Sophia. Relasi mereka mulai renggang dan akhirnya Sophia
menolak Wesley dan menikah dengan Williamson. Meresponi
tindakan mereka ini yang dipandang oleh Wesley tidak
bertanggung jawab secara moral, John Wesley menolak untuk
melayani mereka di dalam Perjamuan Kudus.
Keluarga besar dari Williamson dan Sophia kemudian menyebarkan
rumor bahwa Wesley melakukan pengucilan sebagai bentuk balas
dendam. Wesley mulai merasa bahwa pelayanannya sudah tidak
lagi efektif dan tidak ada peluang untuk mengajari orang Indian.
Akhirnya, John Wesley memutuskan untuk meninggalkan Georgia.

LOVE

Keputusan untuk
Kembali ke Inggris 22 Des
Hanya 1 tahun 9 bulan saja 1737
John Wesley Melayani di Georgia
Wesley menulis di dalam catatan
hariannya: "Saya pergi ke Amerika untuk
mengubah orang Indian, tetapi saya
sendiri belum diubahkan oleh Tuhan."
-Richard M. Daulay (Episkopal Koneksional, 15) -

Di dalam pelayaran kembali ke


kampung halamannya, John Wesley
meninjau kembali kondisi pelayanan
dan kerohaniannya selama di Georgia.
Akhirnya, ia menyadari bahwa ia
belum memiliki vitalitas rohani

John Wesley berdoa dan memohon


kepada Tuhan agar ia diberikan
ketenangan baik dalam hidup maupun
dalam kematian serta kerendahan hati
dapat memenuhi hatinya mulai dari
saat itu sampai selamanya

MENGENAL
METHODIST
Misi ke Georgia Tidak
Sepenuhnya Gagal
John Wesley Meninggalkan Kesan
yang Mendalam di Georgia
Hasil pelayanan John Wesley di Georgia
menjadi cikal bakal Gereja Methodist di
Amerika. George Whitefield di dalam
catatan hariannya ketika ia berkunjung
ke Georgia beberapa tahun kemudian,
ia menuliskan pujian atas hasil
pekerjaan John Wesley di Georgia
-Richard M. Daulay (Episkopal Koneksional, 15) -

Pengalaman pelayanan di Georgia


adalah peristiwa kelahiran kedua dari
gerakan Methodisme. John Wesley
memasuki babak baru dari
pengalaman imannya, yang menuntun
perjalanan kerohaniannya kepada
kelahiran baru dan kepastian
keselamatan.

MENGENAL
METHODIST

Anda mungkin juga menyukai