Anda di halaman 1dari 7

KEBAHAGIAAN YANG KUHARAP

Writen by
Muhammad Farhan Ammar

Draft 1 : 24 Februari 2022

farhan.ammar108@gmail.com
1. INT. KAMAR KOS BERANTAKAN – SORE HARI
Terlihat kamar kos sempit yang berantakan dan acak-acakan.
Pakaian berserakan di lantai, piring dan gelas kotor menumpuk
dihinggapi lalat. Pintu terbuka dengan keras akibat ditendang
oleh Rehan (25) yang baru saja pulang sambil memegang sebuah
kardus berisi barang-barang dia dari kantor. Ia membanting
kardus tersebut ke lantai dengan marah. Ia melepaskan
sepatunya sambil melemparnya. Lalu berbaring dengan gelisah
dan emosi karena baru saja dipecat dari kantor tempatnya
bekerja.

REHAN
(marah)
Aaaaaarghh !!! Hancur semuaa ! Semuanya
sudah hancurr !!!
(menangis terisak)
Aku sudah tidak punya apa-apa lagi ! Aku
sudah tidak punya siapa-siapa lagi !
(menangis)
Ini semua salah mama ! Ini semua salah
papa ! Aku benci mereka ! Aku benci
diriku !
(menangis)
Seandainya aku cukup berani, seandainya
aku tidak lari ! seandainya aku tidak
bodoh

Aaaaaaah
(teriak menangis lalu sambil menutup
muka dengan satu tangannya lalu terdiam)

Cut to black

2. INT. KAMAR TIDUR – PAGI


Dalam kegelapan, terdengar suara sayup sayup memanggil
Rehan.

MAMA REHAN
An. Aan. An. Aan. Aan Bangun An

Rehan membuka mata setelah dibangunkan mamanya yang sedang


buru buru siap siap akan berangkat kerja.

MAMA REHAN
Buruan bangun, an. Mama bisa terlambat
ini. Ayo buruan mandi sana, habis itu
sarapan.
Rehan masih terlihat bingung setelah bangun. Ia memandang
sekitarnya. Ia memperhatikan tangannya yang mengecil
seperti tangan anak kecil. Ia masih kebingungan.

MAMA REHAN
ayo an, jangan di Kasur terus dong.
Bangun sana buruan. Papa udah berangkat
duluan ke kantor daritadi

Rehan kecil pun bangun dari Kasur bergegas ke kamar mandi


sambil melewati sebuah cermin. Ia tersadar bahwa dirinya
telah berubah menjadi anak kecil. Kembali ke tubuhnya di
masa kecil. Ia memperhatikan dengan takjub refleksi dirinya
di cermin sambil tersenyum heran.

Mama Rehan menghampiri berdiri di samping Rehan kecil,


menunjuk ke jam tangannya menunjukan bahwa dia akan
terlambat jika Rehat tidak segera mandi.

CUT TO :

3. EXT. DEPAN GERBANG SEKOLAH


Rehan sampai di depan gerbang sekolah setelah diantar
mamanya berjalan kaki.

MAMA REHAN
Nah, udah sampai

Mama rehan membungkuk untuk berbicara dengan Rehan kecil.

MAMA REHAN
Kamu sekolahnya yg bener ya, yang
pinter. Biar jadi kebanggaan Mama Papa.
(terdiam)
Cuma kamu harapan Mama saat ini yang
Mama punya

Tersenyum sedih sambil mengelus muka Rehan kecil. Lalu


mengeluarkan uang 4000 dan memberikannya pada Rehan.

MAMA REHAN
Ini jajannya. Udah yaa mama berangkat
kerja dulu.
(tersenyum)
Mama rehan pun berjalan menjauhi Rehan sambil melambaikan
tangannya. Rehan pun membalas lambaian tangan mama nya
sambil tersenyum.

MAMA REHAN
Sukses ya ulangannya !

Senyum rehan perlahan memudar, lalu ia terlihat heran.

REHAN
Haah ?
CUT TO :

4. INT. RUANG KELAS – SIANG HARI


Rehan memperhatikan kertas soal ulangannya dengan heran.

REHAN
Hah ? Soal apa ini ?

Rehan tetap memperhatikan soal ulangan matematika kelas 3


itu dengan heran sambil tersenyum.

REHAN
Haha soal begini mah gampang
banget, seperti soal anak SD

GURU
Kenapa Rehan ? ada soal yang
sulit ?

REHAN
Eh tidak kok Pak, hehe

CUT TO :

5. EXT. JALAN DEPAN RUMAH – SORE HARI


REHAN KECIL BERJALAN PULANG SAMBIL MEMEGANG KERTAS
ULANGANNYA YANG BERNILAIKAN 100 DENGAN SENANG.

REHAN KECIL
Hahaha, benarkan 100. Ternyata
aku pintar juga ya. Eh tapi
perasaan dulu sewaktu sekolah
aku tak pernah sekalipun dapat
100. Haha ternyata begini
rasanya. Mama pasti senang.
6. INT. RUANG DEPAN – SORE HARI
REHAN KECIL MASUK KE DALAM RUMAH NYA DENGAN SUMRINGAH INGIN
MENUNJUKAN HASIL ULANGANNYA.

REHAN KECIL
Mamaaaaa

SEKETIKA SENYUM SUMRINGAHNYA PERLAHAN MEMUDAR KETIKA IA


MASUK KE DALAM DAN MELIHAT APA YANG BARU SAJA TERJADI DI
DALAM RUMAH. TAMPAK MAMA REHAN DENGAN RAMBUT BERANTAKAN
YANG TERDUDUK DI LANTAI MEMEGANGI PIPINYA YANG LEBAM AKIBAT
DIPUKUL DENGAN KERAS OLEH AYAHNYA. AYAH REHAN MENGALIHKAN
PANDANGANNYA KE ARAH REHAN KECIL YANG TERDIAM, LALU
MENGHAMPIRI DAN MEMEGANGI PUNDAK REHAN KECIL.

PAPA REHAN
Aan, Maafkan Papa. Papa benar-
benar menyesal. Tapi ini semua
demi kebaikan kita semua, demi
kebaikan Mama, demi kebaikan Kamu.
Papa ingin ....

REHAN KECIL MENYELA PERCAKAPAN AYAHNYA SAMBIL MELEPASKAN


GENGGAMAN TANGAN AYAHNYA.

REHAN KECIL
Kebaikan apa pa ?! Kebaikan apa
yang papa maksud ?! Tidak ada
kebaikan seperti ini Pa ? Hidup aku
hancur Pa, Hancur ! Semua
berantakan ! Aku tidak punya apa-
apa ! Aku tidak punya siapa-siapa !
Kalo aku tau semua akan seperti
ini, aku tidak ingin ingin
dilahirkan daridulu !
(menangis)

REHAN KECIL
Mama sama Papa sama saja. Sama-sama
egois. Setelah ini kalian pikir
kalian akan tetap peduli padauk.
Tapi ternyata tidak ! Kalian tidak
akan peduli sama sekali padaku.
Kalian meninggalkanku sendirian demi
ego kalian

REHAN KECIL
Kalian pikir ini semua yang terbaik.
Tapi kalian tidak tahu bahwa setelah
ini kehancuran apa yang kurasa.
berkali-kali sudah kuingin
mengakhiri hidupku karena kalian.

REHAN KECIL PUN MEMELUK PAPANYA

REHAN KECIL
Aku mohon pa, ma. Kalo papa mama ingin semua
yang terbaik, bukan begini caranya. Aku tidak
ingin seperti ini. Lakukanlah demi aku, bukan
demi ego kalian masing-masing.

PAPA DAN MAMA REHAN KECIL PUN TERDIAM. PAPA MERANGKUL REHAN
SAMBIL MENANGIS. MAMA REHAN PUN MENDEKAT DAN MERANGKUL
MEREKA BERDUA SAMBIL MENANGIS JUGA. MEREKA BERTIGA LARUT
DALAM DEKAPAN TANGISAN.

CUT TO :

7. INT. KAMAR TIDUR – PAGI HARI


REHAN TERBANGUN DARI TIDUR SETELAH MENDENGAR PANGGILAN DARI
SESEORANG.

ISTRI REHAN
mas, mass, mas Rehan bangun mas. mas

REHAN PUN TERBANGUN SAMBIL MEMANDANG HERAN KE ISTRINYA

REHAN
Ah ? kamu siapa ?

ISTRI REHAN
Ngomong apa sih kamu mas ? masih ngigau ya ?
ayo buruan, mereka udah nungguin tuh di bawah

REHAN
Hah ? mereka siapa ?

ISTRI REHAN
Hadeeh, buruan gih cuci muka dulu
sana, biar seger.

ISTRI REHAN MENINGGALKAN REHAT YANG MASIH TAMPAK


KEBINGUNGAN.

8. INT. RUANG KELUARGA – PAGI HARI


REHAN MEMBUKA PINTU KAMARNYA, DAN BERJALAN MENUJU RUANG
KELUARGA, MERASA LEBIH TERKEJUT DENGAN SUASANA YANG ADA
DI RUANG KELUARGA SAAT INI. SEBUAH PESTA ULANG TAHUN
ANAKNYA YANG DIHADIRI OLEH PAPA MAMANYA YANG SEDANG DUDUK
TERTAWA BAHAGIA BERSAMA CUCU MEREKA YANG DIPANGKU.

REHAN
Papa ? Mama ? Ini benar kalian ? kalian ada disini ?

REHAN BERJALAN PERLAHAN KE ARAH MEJA MAKAN SAMBIL TERUS


MEMPERHATIKAN DENGAN PENUH KEHERANAN.

REHAN
Bagaimana bisa ?

TAMPAK PAPA REHAN MEMBERIKAN SEBUAH KADO PADA CUCU MEREKA


YANG TAMPAK SUMRINGAH MENERIMANYA. REHAN MULAI TERSENYUM
HARU MELIHAT KEHANGATAN DI KELUARGANYA DENGAN KEHADIRAN
PAPA DAN MAMANYA YANG AKUR.

REHAN
Kalian mendengarkanku ? Kalian benar-benar mendengarkanku
?
REHAN
Inilah .... Kebahagian yang kuharap
(tersenyum haru lalu menangis)

Cut to :

9. INT. KAMAR KOS – PETANG HARI


Rehan tampak tersenyum haru sambil menangis, duduk di meja
makan di kamar kosnya sendirian.

Cut to black

Anda mungkin juga menyukai