Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL THESIS

PENGARUH STRATEGI COORPORATIVE LEARNING TYPE STUDENT


TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM HASIL BELAJAR SISWA
MAN INSAN CENDEKIA BATAM PADA MATERI MASA
KEJAYAAN/GOLDEN AGE DINASTI ABBASIYAH (786-833 M)
Dosen Pengampu : Dr.Nur Khoiri, M.Ag

Di Susun oleh :

Dea Rahmatika ( 1800018025)

PASCASARJANA

PROGRAM ILMU AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

TAHUN

2019
DAFTAR ISI

A. LatarBelakang...................................................................................................1
B. Penegasan Istilah.............................................................................................. 3
C. RumusanMasalah..............................................................................................3
D. Tujuan dan ManfaatPenelitian..........................................................................4

BAB II

A. Deskripsi Teori.................................................................................................5
1. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan islam..................................................5
2. Materi Kejayaan Dinasti Abasiyah............................................................5
B. Kajian Penelitian yang relevan.........................................................................5
C. Rumusan Hipotesis...........................................................................................8

BAB III

A. Metodologi Penelitian.......................................................................................8
1. Jenis penelitian dan Pendekatan................................................................8
B. Waktu dan tempat penelitian............................................................................9
C. Variable penelitian............................................................................................9
D. Variabel dan IndikatorPenelitian dan Kisi-Kisi Instrumen Penelitian............10
E. Pupulasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel........................................ 10
F. Teknik Pengumpulan Data............................................................................. 11
1. Tes ........................................................................................................... 11
2. Angket.......................................................................................................11
3. Dokumentasi.............................................................................................12
G. Teknik Analisis Data.......................................................................................12
1. Uji Instrumen Soal....................................................................................12
a. Uji Validitas Soal..............................................................................12
b. Uji Reliabelitas Soal.........................................................................13
c. Indeks Kesukaran Soal.................................................................... 14
d. Uji Daya Pembeda........................................................................... 14
2. Uji Instrumen Angket Motivasi Belajar................................................... 15
a. Uji Validitas....................................................................................... 15
b. Uji reliabilitas..................................................................................... 16
c. Analisis Data Anget Motivasi Belajar............................................... 17
3. Uji Analisis Data Populasi (penentuan sampel).......................................18
a. Uji Normalitas....................................................................................18
b. Uji Homogenitas.................................................................................19
4. Analisis Tahap Awal................................................................................ 20
a. Uji Normalitas................................................................................... 20
b. Uji Hemogenitas................................................................................ 21
c. Uji kesamaan rata-rata....................................................................... 21
5. Analisis Tahap Akhir............................................................................... 22
a. Uji Normalitas.................................................................................... 22
b. Uji Homogenitas................................................................................ 23
c. Uji Hipotetesis I................................................................................. 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejarah peradaban islam merupakan rangkaian peristiwa kehidupan yang
kaya dan menginspirasi manusia modern saat ini. sejarah juga pernah mencatat bahwa
umat Islam pernah mnecapai masa keemasannya yang dikenal dengan golden age
yang membentang dari dataran Spanyol hingga Iraq sangat kontras dengan peradaban
Barat pada masa itu yang kelam penuh dengan kebodohan dimana-mana. Islam
dengan segala peradannya menjadi titik terang dari seluruh ilmu pengetahuannya,
menjadi sebuah harapan dan cikal bakal perkembangan sebuah peradaban ratusan abad
yang akan datang
Kisah sejarah masa Dinasti Abbasiyah (750-1258). Sangat menarik dikaji
melihat perkembangan dinamika intelektualnya, Perkembangan ilmu perkembangan
pada masa disnasti Abbasiyah ini sangat gemilang dengan lahirnya tokoh ilmuan
muslim seperti al-Khawarizmi (780M-850M), bidang Matematika, Astronomi dan
Geografi, Al-Farabi (820M-950 M), bidang filsafat Al-Ghazali (W 1111 M) dan masih
banyak lagi tokoh-tokohyang berpengaruh dan masih bisa dirasakan pada abad
modern ini.
Pada tulisan ini, penulis secara khusus menelliti tentang faktor rmendasar
yang meempengaruhi kegemilangan pada masa Dinasti Abbasiyah, karena faktor
kegemilangan ini menjadi pembelajaran bagi umat Islam. Maka dari itu bagi generasi
muda islma untuk mengambil ibrah dari kisah sejarah tersebut, yang berkhususkan
pada masa keemasan dan kegemilangan karena faktor tersebut menjadi refleksi untuk
lebih meningkatan kualitas diri dalam menghadapi tantangan global.
Terlebih lagi setelah melakukan observasi mengenai pemahaman siswa
terrhadap mata pelajaran SKI materi faktor kegemilangan Dinasti Abbasiyah masih
banyak sekali siswa yang belum memahami materi tersebut secara menyeluruh dan
mendalam. Selain itu dengan adanya bincang-bincang dengan siswa tentang
pembelajaran SKI kurang semangat karena guru jarang menggunakan strategi atau
metode pembelajaran yang kurang menarik minat siswa.
Situasi ini menunjukan bahwa skill seorang guru sungguh menjadi faktor
terbesar dalam peningkatan atau kemerosotan hasil belajar siswa dan perlunya seorang
pendidik mencari solusi tepat untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialamai siswa
dalam memahami materi faktor kegemilangan Dinasti Abbasiyah. Materi ini begitu
penting karena mengingat bahwa seluruh kemajuan ilmu dalam bidang apapun
bermuara ke masa kegemilangan Dinasti ini.
Keberhasilan proses pembelajran dalam suatu sekolah sangant dipengaruhi
oleh kompetensi guru sebagai pendidik profesional. Peraturan pemerintah nomor 74
tahun 2008 tentang guru disebutkan bahwa guru adalah oendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.1
Diperlukan bebrerapa cara yang interestik guna memenuhi hasil belajar agar
sesuia dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), salah satunnya adalah
menggunakan strategi yang efektif. Sebuah strategi yang straegis yang sesuai dengan
prinsip-prinsip penggunaan strategi dan mampu menarik minat siswa dalam
memahami materi pelajaran yang disampaikan. Yaitu prinsip umum penggunaan
strategi pembelajran adalah tidak semua strategi pembelajran cocok digunakan untuk
mencapai semua tujuan dan semua keadaan.2
Setelah mempertimbangkan dan memperhatikan pentingnya pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) sangat bermanfaat unutk siswa dalam memahami
peristiwa masa lalu terutama terkait aktivitas manusia paa zaman keemasan umat
Islam, sebagai bukti catatan sejarah. Berdasarkan dari alasan ini peneliti melakukan
observasi berkaitan dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI materi Faktor
Masa Kejayaan/Golden Age Dinasti Abbasiyah di kelas XI MAN Insan Cendekia
Batam.
Salah satu strategi efektif yang ditawarkan dalam pembelajaran SKI adalah
strategi pembelajaran koperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD).
Strategi ini sangat tepat digunakan karena mata pelajaran SKI materi faktor kejayaan
1
Imam Wahyudi, Pengembangan Pendidikan: Strategi Inovatif dan Kreatif dalam Mengelola
Pendidikan Secara komperhensif, (jakarta : Prestasi Pustaka, 2012), h. 28
2
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajran Berorientasi Standar Proses Pendidkan, (Jakarta : Kencana,
2011) h. 131
Dinasti Abbasiyah melibatkan siswa berdiskusi sesamanya dengan memikirkan secara
langsung apa yang terjadi pada faktor kejayaan Dinasti Abbasiyah berdasarkan
sumber-sumber yang ditemukan dan dampaknya bagi kehidupan umat Islam kini.
Strategi ini dilaksanakan melalui sharing proses antara pendidik dan peserta didik,
sehingga dapat mewujdkan pemahaman bersama antara peserta didik itu sendiri.
Pembagian tema-tema berdasarkan materi tersebut dibagi dalam kelompok untuk
mengidentifkasi kajiannya sehingga diharapkan pemahaman siswa dapat membaik
dengan nilai melebihi KKM.
B. Pembatasan Masalah/ Penegasan Istilah
Setiap variable penelitian memiliki beberapa dimensi yang merupakan penjelasan
atas variable tersebut, yang ditentukan atas dasar konsep teoritik, hasil penelitian
sebelumnya serta pemikiran–pemikiran dari para peneliti. Adapun definisi
operasional masing – masing variable sebagai berikut:
1. Pengaruh (X)
Pengaruh dalam penelitian ini adalah pola tindakan yang timbul timbul dari
pendidik/guru yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan para
siswa
2. Hasil belajar (X)
Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa perubahan tingkah
laku setelah diajarkan dengan metode tertentu dari penddik/guru.
3. Strategi Coorporative Learning (X)
Strategi coorporative learning dalam penelitian ini adalah suatu strategi belajar
mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam belajar
disuatu kelompok
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara maka permasalahan penelitian ini
adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan setelah diterapkan STAD
pada hasil pembelajaran siswa?
2. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi faktor kemajuan Dinasti Abbasiyah
sebelum diterapkannya strategi Student Teams-Achievement Divisions (STAD)?
3. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi faktor kemajuan Dinasti Abbasiyah
setelah diterapkannya strategi Student Teams-Achievement Divisions (STAD)?
D. Tujuan Penelitian
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan analisis
tentang:
1. Pengaruh hasil belajar terhadap hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam tema
faktor kemajuan pada Dinasti Abbasiyah dengan strategi STAD
2. Hasil belajar Bagaimana hasil belajar siswa pada materi faktor kemajuan Dinasti
Abbasiyah sebelum diterapkannya strategi Student Teams-Achievement Divisions
(STAD)
3. hasil belajar siswa pada materi faktor kemajuan Dinasti Abbasiyah setelah
diterapkannya strategi Student Teams-Achievement Divisions (STAD)
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan sebagai berikut:
1. Dilihat dari segi teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya
dalam bidang pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Adapun kegunaanya
adalah:
a. Memberikan masukan kepada guru di sekolah tempat penelitian ini yang dapat
digunakan sebagai upaya peningkatan proses pembelajaran.
b. Memberikan sumbangan penelitian dalam bidang pendidikan yang ada
kaitannya dengan masalah upaya peningkatan proses pembelajaran
2. Dilihat dari segi praktis
Hasil-hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat dari segi praktis, yaitu:
a. Memberikan informasi atau gambara dalam menentukan alternatif model
pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
b. Memberikan masukan kepada guru SKI tentang berbagai kelebihan dan
kekurangan dari pembelajaran menggunakan Strategi Coorporative Learning
Type Student Teams Achievement Division (STAD).
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Kebudayaan Islam merupakan gabungan dari 3 suku kata yaitu
sejarah, kebudayaan dan islam. Masing-masing dari suku kata tersebut bisa
mengandung arti sendiri-sendiri. Dari ketiga kata tersebut setidaknya ada 2 kata
yang diuraikan untuk membangun sebuah pengertian dari sejarah kebudayaan
islam, yakni sejarah dan kebudayaan.3
Kata sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa
Arab. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata sejarah (ilmu) diartikan
sebagai “pengetahuan atau uraian tentang peristiwa-peristiwa dan kejadian-
kejadian yang benar-benar terjadi dimasa lampau.”4
Jadi dari pengertian sejarah dan kebudayaan diatas bisa diambil pengertian
bahwa Sejarah Kebudayaan Islam merupakan peristiwa-peristiwa yang benar-
benar terjadi dimasa lalu yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan kemampuan yang lain
serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2. Materi masa kejayaan Dinasti Abbasiyah
Istilah masa keemasan adalah metafora yang digunakan untuk suatu masa saat
karya-karya besar banyak dihasilkan
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
Dalam kajian pustaka ini, akan dideskripsikan beberapa karya yang relevan
dengan penulisan tesis sebagai bahan perbandingan. berdasarkan pengamatan yang
peneliti lakukan, beberapa penelitian yan relevan dengan penelitian ini yaitu:

1. Aryadi (2014) dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Model


Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achivement Division (STAD) pada Mata
Diklat Pengukuran Teknik Standar Kompetensi Menggunakan Alat-alat Ukur
(Measuring Tool) Siswa Kelas X TPBO SMKN 2 Depok Sleman Yogyakarata”. Hasil
penelitian menunjukan penerapan model pemebelajaran STAD dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. Pada siklus I rerata siswa sebesar 77,50 (meningkat 2,50)
3
 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 139.
4
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989),
hal. 794.
dengan presentase ketuntasan 62,50% (meningkat 15,50%), dan diklus III sebesar
84,84 (meningkat 7,34) dengan prensentase ketuntasan 87,50% (meningkat 25%).
2. Santoso & Rokyati (2007) dengan judul “Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Rangkaian Listrik Melalui Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY”. Hasil penelitian menunjukan
bahwa pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran rangkaian listrik. Hasil belajar mahasiswa mengalami peningkatan, dari
rerata 67,47 siklus I menjadi 74,78 siklus II. Sebesar 78,30% mahasiswa member
tanggapan setuju terhadap implementasi pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3. Maulana (2016) dengan judul “ Peningkan Hasil Belajar Mekanika Teknik
Menggunkan Model Pembelajaran STAD pada Siswa Paket Keahlian Gambar
Bangunan SMK Negeri 1 Magelang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terjadi
peningkatan keaktifan belajar siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata
skor kelas yaitu dari siklus I ke siklus II sebesar 10,75% dan dari siklus II ke siklus III
sebesar 5,50% dan (2) terjadi peningkatan hasil belajar siswa ditunjukkan dengan
peningkatan rata-rata nilai kelas dari pra siklus ke siklus I sebesar 10,97%, dari siklus
I ke siklus II sebesar 8,67, dan dari siklus II ke siklus III sebesar 4,13%.
C. Rumusan Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian terdiri dari dua jenis, yaitu hipotesis kerja atau yang
biasa disebut dengan hipotesis altenatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho). Hipotesis
alternatif menunjukkan adanya hubungan antara variabel X dan Y, sementara hipotesis
nol menyatakan tidak adanya hubungan antara dua variabel.5
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran strategi
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berbantu media
Power point. Sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar.
1. Ho : Tidak terdapat perbedaan yang positif dan signifikan hasil belajar (Y1)
antara sebelum dan sesudah model pembelajaran kooperatif tipe STAD
berbantu media power point (X) pada materi Masa Kejayaan/Golden Age
Dinasti Abbasiyah kelas VIII MAN Insan Cendekia Batam

5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
hlm. 112.
H1 : terdapat perbedaan yang positif dan signifikan hasil belajar (Y1) antara
sebelum dan sesudah model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu
media power point (X) pada materi Masa Kejayaan/Golden Age Dinasti
Abbasiyah kelas VIII MAN Insan Cendekia Batam
2. Ho : Tidak terdapat perbedaan penguasaan materi (Y2) antara sebelum dan
sesudah model pembelajaran strategi kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) berbantu media Power point. Pada materi Masa
Kejayaan/Golden Age Dinasti Abbasiyah kelas VIII MAN Insan Cendekia
Batam.
H1 : Terdapat perbedaan penguasaan materi (Y2) antara sebelum dan sesudah
model pembelajaran strategi kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) berbantu media Power point. Pada materi Masa
Kejayaan/Golden Age Dinasti Abbasiyah kelas VIII MAN Insan Cendekia
Batam.

BAB III METODE PENELITIAN


A. Metodologi Penelitian (jenis dan Pendekatan Penelitian)
Untuk memperoleh hasil penelitian yang valid, maka peneliti akan menerangkan
beberapa metode yang pergunakan dalam skripsi ini sebagai berikut:
1. Jenis dan pendekatan
Untuk memperoleh hasil penelitian yang valid, maka peneliti akan
menerangkan beberapa metode yang dipergunakan dalam skripsi ini sebagai
berikut:
a. Jenis penelitian
Jenis peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif, yaitu
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik
satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan antara variabel, satu dengan variabel yang lain.
Penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan apakah dan
mendeskripsikan hasil penelitian. Dengan demikian, peneliti akan
memberikan kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian
laporan.
b. Pendekatan penelitian
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dimana data penelitian berupa angka-angka dan
analisis menggunakan statistik untuk memperoleh kesimpulan. Jenis
metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dan
desain yang digunakan adalah penelitian quasi eksperimental. Desain ini
mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel yang diduga berpengaruh terhadap pelaksanaan
eksperimen.
Bentuk design eksperimen dalam penelitian ini adalah nonequivalent
control group design. Desain ini membandingkan dua kelompok penelitian
yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol namun sampel tidak
dipilih secara random. Kelompok eksperimen diajar menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan media Power Point,
sedangkan pada kelas kontrol diajar dengan menerapkan model
pembelajaran konvensional. Dalam penelitian ini sebelum diberikan
perlakuan, kedua kelas diberikan prestest untuk mengetahui keadaan awal
peserta didik apakah terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
Hasil pretes yang baik terjadi apabila tidak terjadi perbedaan yang
signifikan antara kedua kelompok. Dalam penelitian ini setelah diberikan
perlakuan X yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan
media power point pada kelas eksperimen dan model pembelajaran
konvensional pada kelas kontrol, kemudian kedua kelas diberikan postest.
Postest ini digunakan untuk mengetahui keadaan akhir dari kedua kelas
setelah diberi perlakuan.6
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MAN Insan Cendekia Batam dan dimulai pada
tanggal 25 November – 12 Desember 2019.
C. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.7 Variabel dalam penelitian ini ada tiga,
yaitu:
1. Variabel Bebas (Independent) X
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas pada
penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan
media power point.
2. Variabel Terikat (Dependent) Y
Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. 8 Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar.

6
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung,:Alfabeta, 2016), hlm. 114-116.
7
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)..., hlm. 63.
8
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)..., hlm. 64.
D. Indikator Penelitian (Instrument Penelitian; Validitas dan Reliabilitas)
Instrumen penelitian ini disusun berdasarkan kajian teori atau asumsi dari setiap
variable penelitian dan berpedoman pada cara penyusunan butir angket yang baik.
Adapun kisi – kisi untuk setiap variable yang diteliti adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar
Indikator No. item Jumlah
(+) (-)
1. Adanya hasrat dan keinginan belajar 1, 3, 4 2, 5, 6, 7 7
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam 8, 9, 10, 11, 12 7
belajar 13, 14
3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan 15, 17, 18, 16, 19, 7
21 20
4. Adanya rasa percaya diri dan kepuasan 22, 23, 24 25, 26, 6
dalam belajar karena adanya penghargaan 27
dalam belajar
5. Adanya kegiatan yang menarik dalam 28, 30, 33, 29, 31, 7
belajar 34 32,
6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif 35, 37, 39 36, 38, 6
40
Jumlah 40

E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel


Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini
adalah semua peserta didik kelas VIII MAN Insan Cendekia tahun pelajaran
2019/2020 yang terdiri dari 3 kelas, yaitu kelas A,B,C. yang berjumlah 60 orang.
Adapun sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut9.
Sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan uji data populasi yaitu uji
normalitas, uji homogenitas. Kelas-kelas yang dipilih sebagai sampel penelitian adalah

9
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 119-
120.
kelas-kelas yang mempunyai kemampuan pelajaran bahasa Arab yang homogen.
Untuk mengetahui kelompok kelas yang homogen, data nilai Ujian Akhir Semester
mata pelajaran bahasa Arab dianalisis dengan menggunakan uji homogenitas. Setelah
diketahui nornal dan homogen kemudian ditentukan mana kelas eksperimen dan mana
kelas kontrol.
F. Teknik Pengumpulan Data
Berikut ini adalah teknik pengumpulan data dalam penelitian ini:
1. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.10 Dalam
penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan tes tertulis untuk
mengetahui penguasaan kosa kata peserta didik pada materi Masa
Kejayaan/Golden Age Dinasti Abbasiyah. Tes diberikan kepada kedua kelas
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan alat tes yang sama dan
dilakukan dua kali yakni di awal (pretest) dan di akhir (posttest). Hal ini
bertujuan untuk mendapatkan data apakah terdapat perbedaan nilai rata-rata
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan.
2. Angket
Dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup, yaitu angket yang
sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.11 Dalam
penelitian ini menggunakan angket motivasi belajar. Penyusunan pilihan
jawaban angket menggunakan skala likert. Dengan skala Likert variabel yang
akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator tersebut
dijadikan titik tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen berupa
pertanyaan atau pernyataan.
Angket dalam penelitian ini sebelum digunakan harus diujicobakan
terlebih dahulu dengan tujuan untuk mengetahui apakah item-item tersebut

10
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,..., hlm. 193
11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,..., hlm.195.
telah memenuhi syarat angket yang baik atau belum. Setelah dianalisis dan
telah mengalami perbaikan, angket motivasi belajar diberikan kepada peserta
didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.
Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini agak tidak begitu
sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum
berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi
benda mati.12 Metode ini digunakan untuk memperoleh data terkait nama
peserta didik, nilai uas, silabus, RPP, yang digunakan guru dalam
pembelajaran.
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Instrumen Soal
a. Uji Validitas Soal
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan instrumen
yang digunakan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari
variabel-variabel yang diteliti secara tepat.
Uji validitas tes yang digunakan adalah uji validitas item terhadap tiap
item soal. Kemudian dilakukan pengujian analisis per item soal.13
Untuk mengukur validitas butir soal dalam penelitian, digunakan
rumus korelasi point biserial sebagai berikut:14

rpbi =
M p+ M t
SDt √ p
q

keterangan:

12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik..., hlm. 274.
13
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 90.
14
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), hlm. 258.
rpbi : koefisien point biserial
Mp : rerata skor peserta didik yang menjawab benar
Mt : rerata skor peserta didik total
SDt : standar deviasi dari skor total
p : proporsi peserta didik yang menjawab benar
q : 1-p
b. Uji Reliabilitas Soal
Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reliability
dalam bahasa Inggris, berasal dari kata reliable yang artinya dapat
dipercaya. Instrumen tes dikatakan dapat dipercaya (reliable) jika
memberikan hasil yang tetap atau ajeg (konsisten) apabila diteskan berkali-
kali.15
Perhitungan reliabilitas internal untuk instrument menggunakan rumus
KR-20, dengan rumus sebagai berikut:16
s −∑ pq
2
k
r11 = ( )( )
k−1 s
2

Keterangan:
r11 : reliabilitas secara keseluruhan
p : proporsi subjek yang menjawab item
dengan benar
q : proporsi subjek yang menjawab item
dengan salah
q 1-p
k : banyaknya item
∑pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q
S2 : standar deviasi dari tes (standar deviasi
adalah akar varian)
Rumus varians:

15
Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian , (Yokyakarta: Pustaka Belajar,
2018), hlm. 157
16
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2016), hlm. 359-361
2 2
2∑ x −(∑ X ) /N
S=
N
c. Indeks Kesukaran soal
Indeks kesukaran soal merupakan bilangan yang menunjukkan sukar
dan mudahnya suatu soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu
mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang
siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya, soal yang
terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak
mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.
Untuk menghitung tingkat kesukaran soal pilihan ganda sebagai berikut: 17
B
P¿ JS
Keterangan:
P = indeks kesukaram
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering
diklarifikasikan sebagai berikut:18
1) Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
2) Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang
3) Soal dengan P 0,71 sampai 1.00 adalah soal mudah
d. Uji Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan
siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan
besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D). Rumus yang
digunakan pada butir soal objektif adalah: 19

BA BB
D= − =¿ P − P ¿
J A JB A B

17
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan ,..., hlm. 222-223.
18
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,... hlm. 225.
19
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,... hlm. 226.
Keterangan:
D : daya pembeda soal
JA : jumlah peserta kelompok atas
JB : jumlah peserta kelompok bawah
BA : jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB : jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (ingat P
sebagai indeks kesukaran)
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
2. Uji Instrumen Angket Motivasi Belajar
Uji instrumen angket motivasi belajar bertujuan untuk mengetahui item-
item butir angket tersebut memenuhi syarat yang baik atau tidak. Adapun uji
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui tingkat keabsahan item-
item pertanyaan dalam angket. Untuk menghitung validitas item pada
angket motivasi belajar menggunakan teknik korelasi product moment
dengan cara mencari hasil kali perkalian data nilai tiap variable yang
dikorelasikan. Langkah-langkah pada uji validitas adalah sebagai
berikut:20
1) Membuat table hasil uji coba angket
2) Menghitung angket dengan menggunakan rumus:
N ∑ XY −( ∑ X ) (∑ Y )
rxy =
{N ∑ X −( ∑ X ¿ ¿¿ 2 } {N ∑Y −¿ ¿
2 2

Keterangan:
rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N : banyaknya peserta yang melakukan tes
X : skor uji coba
Y : jumlah skor total
∑X : jumlah skor item

20
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,..., hlm. 213.
∑X2 : jumlah kuadrat skor item
∑Y2 : jumlah kuadrat skor total
∑XY hasil perkalian
:
3) Membandingkan nilai rxy (rhitung) dengan rtabel yang diperoleh dari tabel
r product moment diambil dari banyaknya jumlah peserta yang ikut
(n) dengan taraf signifikan 5%.

4) Menarik kesimpulan
Butir soal angket dikatakan valid jika rhitung > rtabel, sebaliknya jika
rhitung ≤ rtabel maka butir soal dinyatakan tidak valid. Setelah hasil uji
coba instrumen dianalisis validitasnya, akan diperoleh butir soal
angket yang valid dan tidak valid. Butir soal yang tidak valid harus
dibuang sampai butir soal valid semua. Setelah butir soal angket valid
semua selanjutnya dilakukan uji reliabilitas.
b. Uji Reliabilitas
Setelah didapat butir soal angket yang valid, kemudian butir soal
tersebut akan diuji reliabilitas. Langkah-langkah pada uji reliabilitas adalah
sebagai berikut:21
1) Membuat tabel nilai untuk uji coba reliabilitas atau menggunakan tabel
dari uji validitas yang datanya telah dinyatakan valid
2) Menghitung variansi tiap-tiap butir soal dengan menggunakan rumus:
2
(∑ Xi)
∑ X 2i −
Si2 = N
N
Keterangan:
Xi : skor awal dikurangi skor pada akhir
∑ X 2i : jumlah kuadrat skor awal
∑Xi : jumlah skor awal
N : banyaknya peserta didik

21
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,..., hlm. 238-239
3) Menghitung variansi total dari seluruh butir soal dengan menggunakan
rumus:
2
∑Y
2 ∑ Y 2−
S = t N
N
Keterangan:
Y = jumlah skor item
∑Y2 = jumlah kuadrat skor
N = banyaknya peserta tes
4) Setelah diperoleh nilai dari variansi tiap butir soal dan variansi total
soal, selanjutnya menghitung nilai reliable soal dengan rumus:
2
n ∑ Si
r11 = (1- 2 )
n−1 St
Keterangan:
r11 : koefisien reliabilitas tes
N : banyaknya butir soal yang dikeluarkan
dalam tes
∑ S2i : jumlah varian skor tiap-tiap butir item
2
St : varian total
5) Membandingkan nilai r11 (rhitung) yang didapat dengan rtabel yang
diperoleh dari tabel distribusi r dengan taraf signifikan α = 5%.
6) Menarik kesimpulan jika rhitung > rtabel maka instrumen yang
diujicobakan reliable.
c. Analisis Data Angket Motivasi Belajar
Jawaban setiap instrument motivasi belajar menggunakan rentang skor
1 sampai 4. Kriteria skoring untuk pertanyaan positif dan negative
ditunjukkan pada table berikut:
Tabel 1.3 Skoring Angket Motivasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam
Untuk Pernyataan Positif
Alternatif Jawaban Skor/Nilai
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Setuju 3
Sangat Setuju 4

Tabel 1.2 Skoring Angket Motivasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam


Untuk Pernyataan Negatif
Alternatif Jawaban Skor/Nilai
Sangat Tidak Setuju 4
Tidak Setuju 3
Setuju 2
Sangat Setuju 1

3. Uji Analisis Data Populasi (Penentuan Sampel)


Analisis data populasi dilakukan untuk mengetahui adanya keadaan awal
populasi. Sampel akan diambil secara cluster random sampling, sehingga harus
diketahui apakah ketiga kelas mempunyai kemampuan yang sama dengan uji
normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data sampel menggunakan uji Chi-Kuadrat.
Pengujian normalitas data dengan rumus Chi-Kuadrat dapat dilakukan oleh
siapa saja karena tidak memerlukan sarana khusus seperti pengujian dengan
kertas probabilitas normal.22 langkah-langkah uji normalitas sebagai berikut:
1) Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah
2) Membuat interval kelas dan menentukan batas kelas
3) Menghitung rerata dan simpangan baku
4) Mengonversi batas-batas interval kelas ke dalam bilangan baku-z

22
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,...,hlm. 360
X i− X
Z=
s
5) Menghitung frekuensi yang diharapkan fe
6) Menguji normalitas berdasarkan table distribusi X2 dengan
menggunakan rumus:
X2= ¿ ¿
7) Membandingkan harga Chi-Kuadrat dengan tabel Chi-Kuadrat dengan
taraf signifikasi 5% sedangkan untuk derajat kebebasan digunakan df= c-
1-k
Keterangan:
df = derajat kebebasan
c = banyaknya kelompok
k = banyaknya parameter
8) Menarik kesimpulan, berdistribusi normal jika
X2hitung ≤ X2tabel
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa populasi
penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen, yang selanjutnya
untuk menentukan rumus uji-t yang akan digunakan dalam pengujian
hipotesis. Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah populasi
mempunyai varians yang sama atau tidak.23 Hipotesis yang digunakan dalam
uji ini adalah sebagai berikut:
Ho : σ 21 = σ 22 artinya kedua kelas eksperimen berasal dari populasi
dengan variansi sama atau homogen
H1 : σ 21 ≠ σ 22 artinya kedua kelas eksperimen berasal dari populasi
dengan variansi tidak sama atau tidak homogen.
Untuk menguji homogenitas tiap sampel digunakan rumus sebagai
berikut:
Langkah-langkah uji Barlett adalah sebagai berikut: 24
1) Mencari varians gabungan dari semua sampel
23
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 261
24
Sudjana, Metode Statistika,..., hlm. 262-263.
S =
2 ∑ (¿−1) si
2

∑ (¿−1)
2) Mencari harga satuan B
B=¿
3) Mencari homogenitas
χ2 = (ln 10) {B - ∑ (¿−1 ) log si2)}

Keterangan:
ni : ukuran sampel
si2 : Varians
i : Menyatakan kelas
χ2 : Chi-kuadrat

Untuk menguji varians tersebut sama atau tidak maka X2 tabel dengan α
= 5% jika X2hitung ≤ X2tabel maka Ho diterima. Berarti kedua kelompok tersebut
varians yang sama atau dikatakan homogen.
4. Analisis Tahap Awal (pretest)
Analisis data tahap awal bertujuan untuk mengetahui kondisi awal dari
dua kelas penelitian apakah berawal dari kondisi yang sama atau tidak.
Analisis ini menggunakan nilai pretest motivasi belajar dan nilai tes pada
kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Uji ini meliputi:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas tahap awal sesuai dengan perhitungan uji normalitas
data populasi dengan menggunakan uji chi kuadrat dengan langkah-
langkah pengujian sebagai berikut:25
1) Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah
2) Membuat interval kelas dan menentukan batas kelas
3) Menghitung rerata dan simpangan baku
4) Mengonversi batas-batas interval kelas ke dalam bilangan baku-z

25
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,..., hlm. 360-362.
Xi−X
Z=
s
5) Menghitung frekuensi yang diharapkan fe
6) Menguji normalitas berdasarkan tabel distribusi χ2 dengan
menggunakan rumus:26
2
χ =∑ ¿ ¿
7) Membandingkan harga Chi-Kuadrat dengan tabel Chi-Kuadrat
dengan taraf signifikan 5%, sedangkan untuk derajat kebebasan
digunakan dk = k-1
8) Menarik kesimpulan, berdistribusi normal jika χ 2hitung ≤ χ 2tabel
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk menyelidiki apakah kedua data
pretest kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki
varian yang sama atau tidak. Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah
sebagai berikut:
H0: σ12 = σ22 artinya kedua kelas eksperimen dan kontrol berasal
dari data pretest dengan variansi sama atau data
homogen
H1: σ12 ≠ σ22 artinya kedua kelas eksperimen dan kontrol berasal
dari data pretest dengan variansi tidak sama atau
data tidak homogen

Untuk menguji homogenitas tiap sampel dengan menggunakan rumus


varians sebagai berikut:27
Variansterbesar
F=
Varians terkecil
Untuk menguji varians tersebut sama atau tidak, jika Fhitung < Ftabel dengan
taraf signifikan 5% maka Ho diterima.
c. Uji Kesamaan Rata-rata

26
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,..., hlm. 333.
27
Sudjana, Metoda Statistika,…, hlm. 250.
Uji kesamaan rata-rata pada tahap awal digunakan untuk menguji
apakah semua populasi mempunyai rata-rata yang sama pada tahap pretest.
Langkah-langkah uji kesamaan rata-rata adalah sebagai berikut:28
1) Menentukan rumusan hipotesisnya, yaitu:
H0 : µ1 = µ2 (tidak ada perbedaan rata-rata awal kedua kelas sampel)
H0 : µ1 ≠ µ2 (ada perbedaan rata-rata awal kedua kelas sampel)
2) Menentukan statistik yang digunakan yaitu uji t dua pihak
3) Menentukan taraf signifikan yaitu α = 5%
4) Kriteria pengujiannya adalah terima H0 apabila –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel
5) Menentukan statistik hitung menggunakan rumus
Ẍ 1−Ẍ 2
thitung =
s
√ √
1
n1
+
1
n2

( n 1−1 ) s 12 + ( n 2−1 ) s 22
dengan s =
2
n1+n 2−2
keterangan:
x1 = rata-rata data kelas eksperimen
x2 = rata-rata data kelas kontrol
n1 = jumlah peserta didik kelas eksperimen
n2 = jumlah peserta didik kelas kontrol
s2 = simpangan baku gabungan

5. Analisis Tahap Akhir (posttest)


Analisis tahap akhir dilakukan setelah pembelajaran selesai. Setelah
dilakukan pembelajaran pada kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol,
kemudian dilakukan tes untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta
didik. Langkah-langkah analisis tahap ini adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menentukan data berdistribusi normal
pada nilai angket motivasi belajar dan nilai tes kelompok eksperimen dan
28
Sudjana, Metode Statistika,..., hlm. 238-239.
kelompok kontrol. Langkah-langkah uji normalitas sama dengan langkah-
langkah uji normalitas pada analisis data populasi dan analisis tahap awal.

b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas
memiliki varians (penyebaran data) yang sama atau tidak. Uji homogenitas
pada tahap ini menggunakan uji F. Berikut adalah rumus uji F sebagai
berikut:29
varians terbesar
Fhitung:
varians terkecil
Dengan taraf signifikan 5%, penolakan Ho dilakukan dengan
membandingkan Fhitung dan Ftabel. Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima.
Berarti kedua kelompok tersebut mempunyai varians yang sama atau
dikatakan homogen.

c. Uji Hipotesis I
Uji hipotesis I bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara
motivasi belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah
diberi perlakuan yang berbeda yang telah diuji normalitas dan uji
homogenitas, maka selanjutnya dilakukan uji tahap akhir yaitu uji
hipotesis menggunakan uji-t satu pihak yaitu pihak kanan (Independent
Sample t-test).
Hipotesis yang digunakan untuk membandingkan motivasi belajar
kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut:
Ho: µ1 ≤ µ2
H1: µ1 > µ2
Keterangan:

29
Sudjana, Metoda Statistika,… , hlm. 250.
µ1 = rata-rata motivasi belajar peserta didik kelas eksperimen
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
berbantuan media power point
µ2 = rata-rata hasil belajar peserta didik kelas kontrol dengan
menggunakan model konvensional

Taraf kesalahan yang digunakan pada penelitian ini adalah α= 5%


dengan kriteria penerimaan Ho diterima apabila thitung < ttabel, ttabel didapat
1
dari daftar distribusi t dengan dk = (n1 + n2 – 2) dan peluang (1- α).
2
Penggunaan rumus t-test memperhatikan syarat ketentuan sebagai
berikut:30
1) Jika jumlah sampel n1 ≠ n2, dan varian homogen σ12 = σ22 dan untuk
melihat t-tabel digunakan dk = (n1 + n2 – 2) maka rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
X 1− X 2
t hitung=
√ ( n 1−1 ) S 21 + ( n 2−1 ) S 22 1 1
n1 +n2 −2 ( +
n1 n2 )
( n 1−1 ) S 12 +(n2−1) S 22
dengan S2 =
n 1+n 2−2

S=
√ ( n1−1 ) S 12 +(n 2−1)S 22
n 1+ n 2−2
Keterangan:
X 1 = rata-rata nilai posttest kelas eksperimen
X 2 = rata-rata nilai posttest kelas kontrol
n1 = jumlah peserta didik kelas eksperimen
n2 = jumlah peserta didik kelas kontrol
S12 = varians nilai posttest kelas eksperimen
S22 = varians nilai posttest kelas kontrol
S2 = varians nilai posttest gabungan

30
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,..., hlm. 272-274.
2) Jika jumlah sampel n1 = n2 dan varian homogen σ12 = σ22, dan untuk
melihat t-tabel digunakan dk = (n1 + n2 – 2) maka rumus yang digunakan
sebagai berikut:
X 1−X 2


t= 1 1
s +
n1 n2
3) Jika jumlah sampel n1 = n2 dan varian tidak homogen σ12 ≠ σ22, dan untuk
melihat t-tabel digunakan dk = n1 – 1 atau dk = n2 -1 maka rumus yang
digunakan sama seperti pedoman penggunaan rumus nomor 1 dan nomor
2
4) Jika jumlah sampel n1 ≠ n2 dan varian tidak homogen σ12 ≠ σ22 dan untuk
melihat t-tabel digunakan dk = n1 – 1 atau dk = n2 -1 maka rumus yang
digunakan adalah:
X 1−X 2


t= 1 1
s +
n1 n2

Langkah-langkah yang dilakukan pada uji hipotesis adalah sebagai


berikut:
1) Membuat tabel untuk data nilai posttest perhitungan uji t
2) Menghitung rata-rata nilai posttest dari kedua kelas
3) Menghitung variansi (s2) nilai posttest dengan rumus s2 = ∑¿ ¿
4) Menghitung simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus standar
deviasi:

S=
√ ( n1−1 ) S 12 +(n 2−1)S 22
n 1+ n 2−2

Keterangan:
n1 = jumlah peserta didik kelas eksperimen
n2 = jumlah peserta didik kelas kontrol
S12 = varians nilai posttest kelas eksperimen
S22 = varians nilai posttest kelas kontrol
S = simpangan baku (standar deviasi)
5) Menghitung nilai thitung dengan rumus yang sesuai syarat penggunaan
rumus t-test yang telah dijelaskan diatas
6) Membandingkan thitung dengan ttabel yang diperoleh dengan taraf
kesalahan α = 5%.
7) Menarik kesimpulan, jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan H1 ditolak,
artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata motivasi
belajar kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif dan
kelompok kontrol dengan media konvensional.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi, 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka, 1989.

Sanjaya, Wina, 2011. Strategi Pembelajran Berorientasi Standar Proses Pendidkan.


Jakarta : Kencana.

Sudijono, Anas, 1995. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, 2005 Metode Statistika. Bandung: Tarsito, 2005.

Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung, Alfabeta.

Syah, Muhibbin, 2007. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Wahyudi, Imam, 2012. Pengembangan Pendidikan: Strategi Inovatif dan Kreatif dalam
Mengelola Pendidikan Secara komperhensif. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Widoyoko, Eko Putro, 2018 Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yokyakarta:
Pustaka Belajar.

Anda mungkin juga menyukai