Anda di halaman 1dari 10

CLINICAL PATHWAY

ST ELEVATION MYOCARDIAL INFARCTION (STEMI)


Rumah Sakit Kelas B
No. RM : …………
Nama Pasien : ……………………… BB : ………Kg
Jenis Kelamin : ………………………. TB : ………cm
Tanggal Lahir : ………………………. Tgl.Masuk : …………. Jam : ………..
Diagnosa Masuk RS : ………………………. Tgl.Keluar : …………. Jam : ………..
Penyakit Utama : ………………………. Kode ICD Lama Rawat : ……….Hari
Penyakit Penyerta : ………………………. Kode ICD : …………. Rencana Rawat
Komplikasi : ………………………. Kode ICD : …………. R. Rawat/ kelas : ……./…….
Tindakan : ………………………. Kode ICD : …………. Rujukan : Ya / Tidak
………………………. Kode ICD : ………….
Dietary Counseling and
Surveillance Kode ICD : Z71.3

KETERANGAN
KEGIATAN 1 2 3 4 5
URAIAN KEGIATAN

1 2 3 4 5
1. ASESMEN AWAL
Dokter IGD Pasien masuk melalui IGD
ASESMEN AWAL MEDIS
Dokter Spesialis Pasien masuk melalui RJ
Perawat Primer:
Kondisi umum, tingkat kesadaran,
tanda-tanda vital, riwayat alergi, Dilanjutkan dengan asesmen bio,
ASESMEN AWAL KEPERAWATAN skrining gizi, nyeri, status psiko, sosial, spiritual dan
fungsional : bartel index, risiko jatuh, budaya
risiko decubitus, kebutuhanedukasi
dan budaya
2. EKG Kriteria EKG untuk diagnosis Acute
STEMI tanpa LBBB adalah ST
Elevasi baru, paling tidak pada dua
contiguous leads > 2 mm (0,2 mV)
pada laki-laki, atau > 1,5 mm (0,15
mV) pada perempuan di lead V2-V3
dan/ atau > 1 mm (0,1 mV) pada
contiguous leads lainnya atau limb
leads

Kriteria EKG untuk diagnosis acute


STEMI dengan LBBB
baru/persangkaan baru juga disertai
dengan elevasi segmen ST ≥1 mm
pada sadapan dengan kompleks QRS
positif (skor 5),depresi segmen ST ≥1
mm di V1-V3 (skor 3), diskordan ST
elevasi > 5 mm pada lead dengan
QRS negatif (skor 2). Bila skor lebih
atau sama dengan 3 maka dikatakan
positif.
Darah Lengkap
Serum Cardiac Biomarker : CKMB,
Troponin
Ureum/Creatinin
GDS
SGOT/SGPT Dapat diulang sewaktu-waktu
3.LABORATORIUM
Elektrolit : Na, K, Ca, Cl sesuai klinis

Profil lipid : kolesterol total, LDL,


HDL, TG
GDP, GD2PP
HbA1C
Asam urat
Rontgen Thorax AP
4. RADIOLOGI/IMAGING
Ekokardiografi

5. KONSULTASI Varian

6. ASESMEN LANJUTAN
a. ASESMEN MEDIS Dokter DPJP Visite harian/ Follow up
Dokter non DPJP/dr. Ruangan Atas Indikasi/ Emergency

c. ASESMEN KEPERAWATAN Perawat Penanggung Jawab Dilakukan dalam 3 Shift


Lihat risiko malnutrisi melalui
skrining gizi dan mengkaji data
antropometri, biokimia, fisik/
d. ASESMEN GIZI Tenaga Gizi (Nutrisionis/Dietisien) klinis, riwayat makan termasuk
alergi makanan serta riwayat
personal. Asesmen dalam waktu
48 jam.
Telaah Resep Dilanjutkan dengan intervensi
e. ASESMEN FARMASI farmasi yang sesuai hasil Telaah
Rekonsiliasi Obat dan Rekonsiliasi obat
7. DIAGNOSIS

STEMI

a. DIAGNOSIS MEDIS
Varian

Nyeri akut

Penurunan curah jantung Masalah keperawatan yang


dijumpai setiap hari. Dibuat oleh
b. DIAGNOSIS KEPERAWATAN Intoleransi aktivitas perawat penanggung jawab.
Mengacu pada diagnosis
Risiko penurunan perfusi jaringan
NANDA. Int
jantung
Risiko kelebihan volume cairan
Sesuai dengan data asesmen,
Kelebihan asupan lemak dan kemungkinan saja ada diagnosis
c. DIAGNOSIS GIZI
kolesterol lain atau diagnosis berubah
selama perawatan.
Identifikasi Kebutuhan Edukasi &
Latihan Selama Perawatan Program pendidikan pasien dan
8. DISCHARGE PLANNING
keluarga
Identifikasi kebutuhan di rumah

9. EDUKASI TERINTEGRASI

a. EDUKASI/ INFORMASI MEDIS Penjelasan Diagnosis Oleh semua pemberi asuhan


Faktor risiko dan gaya hidup sehat

Rencana terapi

Informed Consent
Menurunkan asupan energi total
e. EDUKASI & KONSELING GIZI berdasarkan kebutuhan dan juga
Menurunkan proporsi lemak jenuh
berdasarkan Discharge Planning.
Meningkatkan asupan serat
Cara menurunkan nyeri Pengisian formulir informasi dan
Ajarkan pasien dan keluarga untuk edukasi terintegrasi oleh pasien
menghindari melakukan maneuver dan atau keluarga
valsava
h. EDUKASI KEPERAWATAN Edukasi gizi dilakukan saat awal
Pengelolaan cairan: anjurkan pasien
masuk dan atau pada hari ke 4
untuk puasa, sesuai dengan
atau hari ke 5
kebutuhan
Pengelolaan energi: mobilisasi
bertahap
Meningkatkan kepatuhan pasien
Efek terapi dan efek samping obat meminum/menggunakan obat
Cara pakai obat khusus nitrat
b. EDUKASI FARMASI (sublingual)
Kepatuhan minum obat
Modifikasi gaya hidup
PENGISIAN FORMULIR INFORMASI DAN
Di TTD Keluarga/Pasien
EDUKASI TERINTEGRASI
10 . TERAPI/ MEDIKAMENTOSA

a.OKSIGENASI O2 2-4 lpm


b.INJEKSI Jika masih nyeri dada dapat
Morfin 2-4 mg iv
diulang sampai 3 kali pemberian
dengan jeda 5 menit

Nitrat (ISDN) i.v 1-10 mg/jam atau Jika masih nyeri dada dapat
nitrogliserin 5-200 mikro/menit diulang 3 kali

UF heparin bolus 60 Unit/kgBB


maksimal 4000 unit dilanjutkan
dengan dosis rumatan 12 unit/kgb
maksimal 1000 unit/jam

Atau
Enoxaparin 2x60 mg (sebelumnya
dibolus 30 mg iv)
Atau

Fondaparinux 1x2,5 mg

e.CAIRAN INFUS Kristaloid 30cc/kgBB/24 jam


Aspilet 160 mg kunyah(dosis awal)
dilanjutkan 1x80 mg (dosis
pemeliharaan)
Clopidogrel 300 mg (untuk usia < 75
th dan jika pasien mendapatkan
fibrinolitik
atau

Clopidogrel 600mg atau Ticagrelor


180mg jika pasien mendapatkan
primary PCI untuk pasien yang
mendapatkan primary PCI)

dilanjutkan Clopidogrel 1x75 mg


atau Ticagrelor 2 x 90mg (dosis
pemeliharaan)
f. OBAT ORAL
Jika masih nyeri dada
Nitrat sublingual 5 mg
Atorvastatin 1x40 mg atau
Rosurvastatin 1x20mg
jika fungsi ginjal bagus, jika
Bisoprolol 1x1,25 mg fungsi ginjal menurun Carvedilol
2 x 3,125 mg
jika terdapat infark anterior atau
LV fungsi menurun EF < 50%
diberikan jika tidak ada
Ramipril 1x2,5 mg kontraindikasi atau

Jika intoleran dengan ACEI


dapat diberikan golongan ARB
Candesartan 1x 16mg
Valsartan 2x80 mg
Obat pencahar : Lactulose 2x1
Diazepam 2x5 mg

11. TATA LAKSANA/INTERVENSI


Kontraindikasi absolut fibrinolitik
 Perdarahan intrakranial
Jika onset < 12 jam: kapanpun
- Fibrinolitik  Stroke iskemik kurang dari 3
Jenis bulan dan lebih dari 3 jam
 Tissue plasminogen Activator  Tumor intrakranial
a. TATA LAKSANA/INTERVENSI (tPA) : 15 mg bolus iv lanjutkan 50  Adanya kelainan stuktur
MEDIS mg selama 30 menit lalu 35 mg vaskular serebral (AVM)
selama 60 menit atau  Kecurigaan diseksi aorta
 Streptokinase : 1,5 juta unit iv  Perdarahan internal aktif
selama 1 jam atau  Cedera kepala tertutup atau
 cedera wajah dalam 3 bulan
terakhir

 Bila terdapat fasilitas,


 primary PCI (di Cathlab) dan SDM di cathlab
siap melakukan dalam
2 jam
Pemantauan regulasi hemodinamik

Manajemen nyeri

Monitor pernapasan

Terapi oksigen
b. TATA LAKSANA/INTERVENSI Monitor cairan Mengacu pada NIC
KEPERAWATAN
Manajemen cairan

Observasi tanda-tanda vital

Monitor neurologi
Bantu pemenuhan Activity Daily
Living
Puasa 6 jam
Bentuk makanan, kebutuhan zat
c. TATA LAKSANA/INTERVENSI GIZI Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi/gizi gizi disesuaikan dengan usia dan
kondisi klinis, secara bertahap
Diet Jantung 30 kkal/kgbb/24 jam
Rekomendasi kepada DPJP

 Rekomendasi pemilihan dan cara


pemberian antihipertensi
 Rekomendasi pemakaian dan
d. TATA LAKSANA/INTERVENSI pemilihan antikoagulan Sesuai dengan hasil monitoring
FARMASI  Rekomendasi alternatif terapi
jika ada interaksi obat
Pemantauan terapi obat

Monitoring efek samping obat

12. MONITORING & EVALUASI


Asesmen Ulang & Review Verifikasi
a. DOKTER DPJP Monitor perkembangan pasien
Rencana Asuhan
Monitoring tanda-tanda vital pasien

Monitoring tingkat nyeri

Monitoring pernafasan
Monitoring keefektifan pompa
jantung
b. KEPERAWATAN Monitoring status sirkulasi Mengacu pada NOC
Monitoring toleransi terhadap
aktivitas
Monitoring perfusi jaringan kardiak
Monitoring status hidrasi pasien
meliputi balance cairan, terapi
intravena dan tanda-tanda dehidrasi
Sesuai dengan masalah gizi dan
tanda gejala yang akan dilihat
kemajuannya. Monev pada hari
ke 4atau ke 5 kecuali asupan
Monitoring asupan makan
c. GIZI makanan

Mengacu pada IDNT


(Internasional Dietetic &
Nutrition Terminology)
Monitoring antropometri
g. FARMASI Efektifitas terapi : Menyusun Software interaksi
a. Nitrat : Nyeri dada
b. Beta – Blocker : TD, Nadi,
Nyeri dada
c. Trombolitik : CK- MB dan
Troponin ↓
d. Heparin : APTT
Efek Samping Obat
a. Trombolitik : pendarahan
b. Heparin : pendarahan
Dilanjutkan dengan intervensi
c. Statin : nyeri otot
farmasi yang sesuai
Interaksi obat
a. Antiplatelet-antikoagulan,,
antiplatelet – trombolitik :
risiko pendarahan ↑
b. Nitrat + Beta Blocker : TD ↓
c. Beta Blocker – Morfin :
Nadi↓
13. MOBILISASI / REHABILITASI

Tirah baring

Duduk
a. MEDIS
Berdiri Tahapan mobilisasi sesuai
Jalan kondisi pasien

Duduk
b. KEPERAWATAN
Jalan

c. FISIOTERAPI

14. OUTCOME/HASIL
80% Pasien dengan elevasi segmen
ST kurang dari 12 jam dilakukan
a. MEDIS reperfusi primer (PCI/ Fibrinolitik)
Hemodinamik stabil

Nyeri terkontrol

b. KEPERAWATAN TD, HR, RR dalam batas normal


Status neurologis dalam rentang yang
diharapkan
Keseimbangan asupan dan haluaran
dalam 24 jam

Asupan makan ≥80% dari kebutuhan Status Gizi Normal berdasarkan


antropometri Berat Badan/Umur
(BB/U),Tinggi Badan menurut
umur (TB/U), Berat Badan
c. GIZI menurut Panjang/Tinggi Badan
Optimalisasi status gizi (BB/TB), Indek Masa Tubuh
menurut Umur (IMT/U), Lingkar
Lengan Atas menurut Umur
(LLA/U)
Terapi obat sesuai indikasi Meningkatkan kualitas hidup
d. FARMASI
Obat rasional pasien

Umum : tanda vital baik,


hemodinamik stabil
Status pasien/tanda vital sesuai
15. KRITERIA PULANG Khusus : tidak ada angina & dispneu,
dengan PPK
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang kembali normal/perbaikan
Resume Medis dan Keperawatan
Pasien membawa Resume
16. RENCANA PULANG / EDUKASI Penjelasan diberikan sesuai dengan
Perawatan/ Surat Rujukan/ Surat
PELAYANAN LANJUTAN keadaan umum pasien
Kontrol/Homecare saat pulang.
Surat pengantar kontrol
VARIAN

_____-____-_____
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verivikasi

(____________________) (__________________) (____________


Keterangan :
Yang harus dilakukan
Bisa atau tidak
√ Bila sudah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai