Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ilham Putra Prakarsa

NIM : 042111333216
Fak/Prod : FEB/Akuntansi
Kelas Á-3.4

Tugas
Maulid Nabi

Di kampung saya perayaan maulid nabi dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2021 pada
ba’da isya’. Dikarenakan masih pandemic perayaannya diadakan di jalan depan mushollah
Darut-Taqwa dengan beralaskan tikar. Karena gang dikampung saya tidak terlalu besar, jadi
yang berada di depan sendiri ibu-ibu, remaja perempuan, dan anak-anak kecil. Lalu, disusul
remaja laki-laki dan bapak-bapak dibelakang. Tentunya ketika datang untuk mengikuti acara tsb,
kita diberikan 2 kotak makanan dan snack yang dikumpulkan dari hasil sumbangan
makanan/snack dari tiap warga kampung saya.

Pada pembukaan acara tsb diisi penampilan grup rebana ibu-ibu An-Nuriyah (yang
anggotanya ibu-ibu dikampung saya). Lalu, disusul dengan penamilan anak-anak TPQ di
mushollah Darut-Taqwa. Setelah itu, ada pembukaan dari MC dan sambutan-sambutan ketua
takmir dan perwakilan remaja mushollah. Lalu, ada pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan sari
tilawah dan disusul Sholawat Nabi (Maqom) oleh grup rebana. Dan acara puncaknya adalah
pengajian umum yang diisi oleh Ust. Zainul Muttaqin.

Materi yang dibawakan/disampaikan oleh Ust. Zainul tentang tugas Nabi Muhammad
yang diutus untuk membenahi Akhlak manusia. Selain itu, dijelaskan juga bagaimana sifat lemah
lembut dan juga kasih sayang Nabi Muhammad kepada semua makhluknya Allah. Dicontohkan
oleh Ust. Zainul ketika sahabat Abu Bakar bertanya kepada anaknya sekaligus istri Nabi
Muhammad, Aisyah tentang apa yang biasanya dilakukan Nabi Muhammad tetapi belum ia
lakukan. Lalu, Aisyah menjawab kalau Nabi Muhammad setiap paginya menemui seorang
pengemis buta didekat pasar dan memberikan makanan pada pengemis tsb. Keesokan harinya
Abu Bakar dengan membawa makanan datang ke pengemis buta tsb. Betapa terkejutnya Abu
Bakar melihat seorang pengemis buta yahudi yang mengolok-olok Rasul dengan umpatan
pembohong, penipu, penyihir, dll. Lalu, Abu Bakar mencoba untuk menyuapi pengemis tsb
makanan tetapi apa yang dibilang pengemis tsb ? Pengemis tsb bertanya pada Abu Bakar “ siapa
kamu? ”, lalu Abu Bakar menjawab, aku adalah orang yang biasanya menyuapimu. Akan tetapi
pengemis tsb menjawab kalau Abu Bakar bukanlah orang yang menyuapinya selama ini karena
orang yang menyuapinya selama ini adalah orang yang lembut, berbeda dengan Abu Bakar yang
dirasa oleh pengemis tsb terlalu kasar saat menyuapi. Seketika itu, Abu Bakar tertegun, lalu ia
memberi thu kepada pengemis tsb kalau orang yang selama ini menyuapinya sudah wafat dan
beliau adalah Nabi Muhammad yang setiap harinya kamu olok-olok. Seketika itu, pengemis yang
buta tsb menangis dan memutuskan untuk memeluk agama Islam. Begitulah salah satu cerita
bagaimana lembutnya Nabi Muhammad kepada makhluk Allah, meskipun setiap harinya dia
mengolok-olok nabi teteapi oleh nabi orang tsb masih diberlakukan secara lembut.

Pada penutupan acara diisi dengan doa yang dipimpin oleh Ust. Zainul Muttaqin.
Foto tsb saat acara IFest 2021/ Islamic Festival 2021 yang dilaksanakan oleh Forkim
Universitas Brawijaya dengan pemateri Habib Husein Ja’far dengan tema Maulid Nabi
Momentum Milenial Punya Sumbangsih. Acara tsb dilaksanakan secara daring pada hari Sabtu
tanggal 23 Oktober 2021 dan dihadiri oleh lebih dari 700 peserta.

Ilmu yang saya dapatkan dari materi yang disampaikan Habib Husein adalah tentang
perayaan Maulid Nabi Muhammad ini bukanlah bid’ah yang telah disampaikan oleh beberapa
kalangan Islam. Dijelaskan bahwa Nabi Muhammad sendiri pada hari Senin berpuasa, lalu
ditanyailah oleh para sahabat “Mengapa engkau berpuasa pada hari Senin?”, lalu Nabi menjawab
bahwa pada hari Senin adalah hari lahir beliau.

Materi selanjutnya Mendekatkan diri pada Nabi Muhammad dengan Mempelajari Akhlak
Nabi Muhammad. Salah satunya yang dicontohkan oleh Habib Husein adalah mata nabi yang
berakhlak, maksudnya nabi tidak membeda-bedakan orang baik mereka orang kaya, miskin,
berpangkat, dll. Tujuan nabi juga mempersatukan semua golongan yang dapat kita lihat ketika
nabi di Madinah, Beliau mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Ansor. Lalu, Beliau juga
mempersatukan semua umat dari Islam, Yahudi, Kristen, dll dalam 1 bangsa (kemanusiaan).

Terakhir pesan dari Habib Husein adalah orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya akan senantiasa cinta pada keduanya. Mereka tidak akan punya pikiran untuk melakukan
maksiat, ketika tidak ada orang disekitarnya karena ia tahu kalau Allah akan senantiasa
mengawasinya dan mereka akan merasa malu jika melakukan hal tsb.

Anda mungkin juga menyukai