1. Hakikat keadilan
Tiga ciri khas penanda keadilan : keadilan tertuju pada orang lain,
keadilan harus ditegakan, dan keadilan menuntut persamaan. Tiga unsur
hakiki yang terkandung dalam pengertian keadilan itu perlu dijelaskan
lebih lanjut.
Oleh karena itu dalam konteks keadilan bias dipakai “bahasa hak”
atau “bahasa kewajiban”, tanpa mengubah artinya. Dalam mitologi
Romawi dewi Iustitia (keadilan) digambarkan dengan memegang
timbangan dalam tangan. Timbangan menunjuk kepada cirri kedua:
keadilan harus dilaksanakan persis sesuai dengan bobobt hak seseorang.
2. Pembagian Keadilan
Jenis-Jenis keadilan :
1. Pembagian Klasik
Cara membagi keadilan ini terutama ditemukan dalam kalangan
thomisme, aliran filsafat yang mengikuti jejak filsuf dan teolog besar,
Thomas Aquinas (1225-1274). Dia juga mendasrkan pandangan
filosofisnya atas pemikiran Aristoteles dalam masalah keadilan pun
demikian. Keadilan dapat menyangkut kewajiban individu-individu
terhadap masyarakat, lalu kewajiban masyarakat terhadap individu-
individu dan akhirnya kewajiban antara individu-individu sata sama lain.
Tiga macam keadilan itu masing-masing disebut keadilan umum,
distributive dan komutatif. Hal itu sekarang perlu dijelaskan lebih rinci.
1. Prinsip formal
Menyatakan bahwa kasus-kasus yang sama harus diperlakukan
dengan cara yang sama, sedangkan kasus-kasus yang tidak sama boleh
saja diperlakukan dengan cara yang tidak sama.
2. Prinsip material
Beauchamp dan Bowie menyebut 6 prinsip mengenai prinsip material
yang melengkapi prinsip moral. Keadilan distributif terwujud, kalau
diberikan :
1. Teori Egalitarianisme
Teori ini didsarkan pada prinsip pertama yaitu bahwa kita baru membagi
dengan adil, bila semua orang mendapat bagian yang sama (equal).
Pemikiran ini merupakan keyakinan umum sejak Revolusi Prancis
menumbangkan monarki absolut dan feodalisme. Dalam artikel
pertamanya yaitu Deklarasi Hak Manusia dan Warga Negara (1789).
Beberapa tahun sebelumnya di Amerika Serikat dalam The Declaration of
Independence (1776) sudah ditegaskan “All men are created equal”.
1. Teori Sosialistis
1. Teori Liberalistis
orang, dan
Prinsip kedua: ketidak samaan sosial dan ekonomis diatur demikian
rupa sehingga :
Nozick menjadi terkenal karena bukunya Anachy, State, and Utopia (1974)
yang memuat pemikiran liberalistisnya tentang keadilan. Teorinya tentang
keadilan distributif disebutnya “entilement theory”. Menurutnya kita
memiliki sesuatu dengan adil, jika pemilikan itu berasal dari keputusan
bebas yang mempunyai landasan hak. Ada 3 kemungkinan yang
mengeluarkan 3 prinsip. Pertama, prinsip original acquisition: kita
memperoleh sesuatu untuk pertama kali. Kedua, prinsip transfer: kita
memiliki sesuatu karena diberikan oleh orang lain. Ketiga, prinsip
rectification of injustice: kita mendapat sesuatu kembali yang sebelumnya
dicuri dari kita.
6. Keadilan ekonomis