Laporan
Laporan
DisusunOleh:
YOGY PRATAMA
111.150.118
PLUG 1
2018
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2018
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
METODE
15. Setelah itu hitung nilai porostas neutron terkoreksi (ØNcorr) menggunakan
rumus yang telah ada
16. Dari data nilai porositas neutron terkoreksi tadi plotkan ke chart Por-
13b sehingga diperoleh nilai Porositas Neutron (ØN)
17. Lakukan hal yang sama pada sona shale untuk menentukan Correction
Factor Neutron Shale (CFnshcorr), nilai porostas neutron shale terkoreksi
(ØNshcorr), dan Porositas Neutron Shale (ØNsh).
18. Setelah itu, hitung nilai Porositas Neutron terkoreksi zona lempung
(ØNC) dengan menggunakan rumus yang telah ada.
19. Kemudian hitung porositas efektif (Øe)
20. Tentukan niali LLDcorr dengan menggunakan chart Rcor-2b dengan
mengeplotkan nilai LLD /Rm dimana Rm = 0.22.
21. Setelah diplot, hasil yang diperoleh dikalikan denga LLD sehingga di
peroleh nilai RLLDcorr. Lakukan hal yang sama pada zona shale.
22. Tentukan zona air kemudian tentukan nilai MSFL dan LLD
23. Hitung nilai Gradien Hydrothermal (GT) sesuai dengan rumus yang ada
serta Temperature Formation (Tf)
24. Tentukan nilai Rw dan Rmf@tf pada zona air tadi.
25. Kemudian lengkapi kolom Rt, Tf, Rmf dan, Rxo sesuai dengan ketentuan
26. Tentukan nilai Rti dengan menggunakan Pickettplot.
27. Hitung nilai resistivitas air (Rwi) pada interval midpoint zona target dengan
persamaan Archie (1942)
28. Hitug nilai saturasi air (Sw) menggunakan persamaan Indonesia (1971)
29. Hitung nilai saturasi air zona terusir/invasi (Sxo) dengan persamaan yang
ada.
30. Hitung nilai saturasi hidrokarbon (Sh) dengan persamaan yang sudah ada
31. Kemudian hitung nilai saturasi hidrokarbon residu (Shr) sesuai dengan
persamaan yang ada
32. Lalu hitung Index Movement Hydrocarbon (IMH) denga persamaan yang
sudah ada.
33. Simpulkan dari nilai yang sudah diperoleh.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Batupasir (Sandstonei)
Litologi ini diperoleh dari hasil analisis Log Gamma Ray dimana pada
log tersebut batupasir akan menenjukkan penyimpangan ke arah kiri atau
memiliki nilai yang kecil. Pada log sumur ini, batuan ini berada pada kedalaman
434 m – 437 m, 470 m – 473 m, 565 m – 568 m, 607 m – 617 m, 675 m – 680
m, 685 – 695 m, 710 m – 714 m, 764 m - 766 m, dan 778 m – 783 m di bawah
permukaan tanah. Batuan ini bertindak sebagai reservoar berdasarkan hasil
pengamatan log sumur.
2. Serpih (Shale)
Sama halnya dengan penentuan batupasir, penetuan serpih pun
menggunakan Log Gamma Ray dimana log tersebut akan menyimpang ke kanan
yang menandakan bahwa litologi yang dilewati memiiki kandungan radioaktif
yang tinggi. Litologi dengan kandungan radioaktif yang tinggi tersebut adalah
serpih.
3. Serpih pasiran (Sandy shale)
Sama seperti litologi Batupasir serpihan, litologi inipun ditandai dengan
penyimpangan kurva yang tidak terlalu besar dan masih berada di dekat dari
Shale Base Line. Penyimpangan kurva tersebut sedikit ke arah kanan dari Shale
Base Line.
1. Fluida Gas
Merupakan fluida hidrokarbon yang bila dilihat dari pengamatan pada
log sumur akan menunjukkan nilai resistivitas yang tinggi serta adanya
Crossover dengan bukaan yang cukup lebar antara kurva log density (RHOB)
dan kurva log Neutron (NPHI). Pada log sumur yang dianalisa ini, keterdapatan
gas berada pada kedalaman 433 m – 437 m di bawah permukaan tanah.
2. Fluida Minyak (Oil)
Merupakan fluida hidrokarbon yang bila dilihat dari pengamatan pada
log sumur akan menunjukkan nilai resistivitas yang lebih rendah dibandingak
dengan gas serta crossover yang tidak terlalu lebar bukaannya antara kurva log
density (RHOB) dan kurva log Neutron (NPHI). Pada log sumur yang dianalisa
ini, keterdapatan minyak berada pada kedalaman 607 m – 617 m, 664 m – 700
m, 759 m – 773 m, dan 778 m – 783 m di bawah permukaan tanah.
Mid
No GR LLD RHOB NPHI MSFL Grmax Grmin t CFgr Grmaxcorr Grmincorr Grcorr LLD NPHI RHOB MSFL
point
1 612.50 90.00 6.00 2.30 0.20 5.00 135.00 43.00 4.79 0.95 128.25 40.85 85.50 1.50 0.28 2.35 1.50
2 618.75 90.00 3.10 2.20 0.20 3.00 135.00 43.00 4.79 0.95 128.25 40.85 85.50 1.50 0.28 2.35 1.50
3 625.00 75.00 5.00 2.20 0.17 4.00 135.00 43.00 4.79 0.95 128.25 40.85 71.25 1.50 0.28 2.35 1.50
0.51 2.30 0.23 23.00 0.19 0.13 4.80 24.80 29.20 7.50 35.50 39.00 0.09 0.11 0.92 0.90 5.52 1.35
0.51 2.20 0.29 29.00 0.19 0.29 4.80 24.80 29.20 7.50 35.50 39.00 0.09 0.19 0.92 0.90 2.85 1.35
0.35 2.20 0.29 29.00 0.19 0.29 5.00 22.00 26.50 7.50 35.50 39.00 0.13 0.21 0.92 0.90 4.60 1.35
5.52 158.09 0.11 5.00 32.00 0.483 0.821 0.64 0.179 0.36 1.283
2.85 158.89 0.11 3.00 9.00 0.412 0.898 0.597 0.102 0.403 1.504
4.6 159.69 0.11 4.00 6.00 0.330 0.708 0.661 0.292 0.339 1.071
1.35 1.5
Interva Tf
Water BS MSFL MSFLcorr LLD RLLDcorr LLDcorr GT Rw Rmf@Tf
l WBS
1. Porositas
Terdapat tiga jenis porositas yang dihitung dalam analisis ini, yaitu:
- Porositas Density (ØD)
Data ini diperoleh dari hasil pembacaan log densitas (RHOB) yang
kemudian dimasukkan kedalam persamaan yang telah ada serta pada chart
Por-5 (Schlumberger, 1985). Dari hasil analisis tersebut maka diperoleh
nilai porositas ini setelah dikoreksi masing-masing adalah 0.13 pada
kedalaman 607 m, 0.29 pada kedalaman 612 m, dan 0.29 pada kedalaman
618 m.
- Porositas Neutron (ØN)
Data ini diperoleh dari hasil pembacaan log neutron (NPHI) yang
kemudian dikoreksi menggunakan persamaan yang telah ada. Setelah
dikoreksi diplotkan pada chart Por-13b (Schlumberger, 1985). Dari hasil
analisis tersebut maka diperoleh nilai porositas neutron masing-masing
adalah 29.2 pada kedalaman 607 m, 29.2 pada kedalaman 612 m, dan 26.5
pada kedalaman 618 m
- Porositas efektif (Øe)
Setelah porositas densitas (ØD) dan porositas neutron (ØN) ditemukan,
nilai porositas efektif dapat ditentukan dengan persamaan:
(ØD c+ ØNc )
Øe =
2
BAB IV
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Asquith, G.B and Gibson, C.R. 1982. Basic Well Log Analysis Second Edition. Tulsa:
AAPG Tulsa
Maulana, M Iqbal, Widya Utama, dan Anik Hilya. 2016. Analisis Petrofisika dan
Penentuan Zona Potensi Hidrokarbon Lapangan “Kaprasida” Formasi
Baturaja Cekungan Sumatera Selatan. Surabaya: Jurnal Teknik ITS Vol. 5 No.
2 (2016) ISSN: 23337-3539 (2301-9271 Print)
Tim Dosen dan Staff Asisten Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi. 2018. Buku
Panduan Praktikum Geologi Minyak dan Gas Bumi. Yogyakarta:
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi, Jurusan Teknik Geologi,
Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta.
LAMPIRAN