Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

KOMPRES HANGAT
DI RUANG BEDAH HERBRA
RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

Nama : Niken Rohdiyah


NIM : 132123143011
Angkatan : 2017

PRAKTIK PROFESI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2022
A. Definisi
Kompres adalah salah satu metode fisik untuk menurunkan suhu tubuh anak
yang mengalami demam. Kompres hangat adalah tindakan dengan menggunakan kain
atau handuk yang telah dicelupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian
tubuh tertentu sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan menurunkan suhu tubuh.
Pemberian kompres hangat pada daerah pembuluh darah besar merupakan upaya
memberikan rangsangan pada area preoptik hipotalamus agar menurunkan suhu
tubuh. Sinyal hangat yang dibawa oleh darah ini akan menuju area hipotalamus
merangsang preoptik mengakibatkan pengeluaran sinyal oleh sistem efektor. Sinyal
ini akan menyebabkan terjadinya pengeluaran panas tubuh yang lebih banyak melalui
dua mekanisme yaitu dilatasi pembuluh darah perifer dan berkeringat (Potter & Perry,
2010).
Berdasarkan penelitian Purwanti & Ambarwati (2013) menunjukkan
bahwa rerata suhu tubuh pasien sebelum dilakukan tindakan kompres hangat sebesar
38,9 ̊C dan sesudah dilakukan intervensi rerata suhu tubuh pasien adalah 37,9 ̊C.
Penelitian Hartini & Pertiwi (2015) juga menunjukkan bahwa efektifitas penurunan
suhu tubuh pada anak demam sebelum perlakuan kompres air hangat adalah 38,65 ̊C
dan sesudah diberikan perlakuan kompres air hangat suhu tubuh menjadi 37,27 ̊C.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kompres hangat sangat direkomendasikan sebagai
tindakan keperawatan untuk menurunkan demam terutama pada anak.

B. Tujuan
1. Menurunkan suhu tubuh
2. Memberikan rasa nyaman

C. Standar Operasional Prosedur


No. Kegiatan
Pra-interaksi
1. a. Membaca status klien
b. Mencuci tangan
c. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan
1) Termos berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-45C)
2) 1 buah baskom berukuran sedang
3) 1 handuk kecil
4) 1 buah perlak/alas
5) Handscoon
Orientasi
2. a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan nama perawat
c. Mengidentifikasi klien (nama, tanggal lahir, nomor RM dan lain-lain)
d. Menyampaikan tujuan pemberian tindakan
e. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan diberikan
f. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan dimulai
Kerja
3. a. Menjaga privasi klien
b. Mencuci tangan
c. Menggunakan handscoon
d. Memasang alas perlak
e. Membuka pakaian klien agar tidak basah saat kompres diberikan
f. Menuangkan air hangat ke baki secukupnya
g. Memasukkan kain kompres ke baki kemudian diperas
h. Meletakkan kain kompres ke bagian tubuh yang ingin dikompres (dahi,
lipatan aksila, atau lipatas paha)
i. Observasi selama ± 15-20 menit
j. Mengganti kain kompres setiap 5 menit sekali
k. Memakaikan kembali pakaian klien, dianjurkan memakai pakaian yang tipis
dan mudah menyerap keringat
l. Merapikan semua alat
m. Melepaskan handscoon dan mencuci tangan
Terminasi
4. a. Mengevaluasi perasaan atau keadaan klien setelah diberikan tindakan
b. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
c. Akhiri kegiatan dengan baik
Dokumentasi
5. a. Catat waktu pelaksanaan tindakan
b. Catat respon klien
c. Paraf dan nama perawat pelaksana

D. Daftar Pustaka
1. Hartina & Pertiwi. (2015). Efektifitas Kompres Air Hangat Terhadap Penurunan
Suhu Tubuh Anak Demam Usia 1-3 Tahun Di SMC RS Telogorejo
Semarang.http://publikasihilmiah.umc.ac.id.
2. Potter & Perry. (2010). Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta: Salemba
Medika
3. Purwanti & Ambarwati. (2013). Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Perubahan
Suhu Tubuh Pada Pasien Anak Hipertermia Di Ruang Rawat Inap RSUD
Dr.MoewardiSurakarta.http://publikasihilmiah.umc.ac.id.

Anda mungkin juga menyukai