Anda di halaman 1dari 11

TI 2002 - Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi I

MR 2206 - Praktikum Manajemen Rekayasa I

MODUL 4
3D Printing

Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Bandung
2021

1|Page
TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum modul ini adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa mampu memahami additive manufacturing
2. Mahasiswa mampu menentukan parameter pembentukan produk pada slicer
3. Mahasiswa mampu merancang produk menggunakan 3D Print
4. Mahasiswa mampu mengonversi CAD menjadi file *.STL
5. Mahasiswa mampu merancang support untuk keperluan 3D Print.

INPUT PRAKTIKUM
Input dari praktikum ini adalah CAD modifikasi produk.

OUTPUT PRAKTIKUM
Output dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. File *.STL produk modifikasi dengan aplikasi Solidworks
2. File drawing produk modifikasi dengan aplikasi Solidworks dalam format *.pdf
3. File *.fpp produk modifikasi beserta support-nya dengan aplikasi Flashprint
4. File gcode dalam format *.gx dengan aplikasi Flashprint
5. Laporan

ADDITIVE MANUFACTURING
Additive manufacturing merupakan proses penggabungan atau penambahan material untuk
membuat suatu objek berdasarkan data model tiga dimensi, biasanya dilakukan layer-by-layer, dan
merupakan kebalikan dari subtractive manufacturing (Chua, 2017). Additive manufacturing memiliki
kemampuan untuk mengubah data digital, umumnya dalam format file standard triangle language
(STL), menjadi part dalam bentuk fisik. Oleh karena itu, additive manufacturing dapat memproduksi
part dengan kompleksitas yang tinggi. Praktikum kali ini akan berfokus pada salah satu jenis additive
manufacturing yaitu 3D Printing.

Beberapa teknologi additive manufacturing adalah sebagai berikut.

1. Fused Deposition Modelling (FDM)


FDM lebih dikenal dengan sebutan 3D printing. FDM menggunakan prinsip pemanasan filamen
yang bersifat termoplastik menjadi semi-liquid state dengan diameter umum 1,75 mm atau 3 mm.
Kemudian, filamen yang berbentuk semi-liquid dikeluarkan melalui sebuah nozzle yang terdapat
pada mesin extrusion FDM. Filamen merupakan bahan dasar yang digunakan dalam FDM.
Umumnya, filamen terbuat dari acrylonitrile butadiene styrene (ABS) atau polylactic acid (PLA).

2|Page
Gambar 1 Fused deposition modeling
Sumber: all3dp.com

2. Stereolithography (SLA)
SLA menggunakan sinar laser untuk mengeraskan cairan photopolymers dalam proses konstruksi
yang bergerak layer by layer.

Gambar 2 SLA
Sumber: all3dp.com

3|Page
3. Selective Laser Sintering (SLS)
Teknologi SLS menggunakan sinar laser yang bergerak untuk melebur powder membentuk area
tertentu berdasarkan model CAD untuk membentuk solid part pada satu lapisan per waktu.
Setelah suatu lapisan selesai disinari laser, lapisan baru berisikan powder disebarkan lagi
kemudian ketinggian lapisan akan dikalibrasi oleh counter-rotating roller.

Gambar 3 SLS
Sumber: all3dp.com

PROSES 3D PRINTING
Material 3D printing (filamen) ditarik dari filament spool oleh feed mechanism masuk ke extrusion
head. Filamen umumnya terbuat dari material ABS atau PLA. Selanjutnya, terjadi proses pemanasan
di dalam extrusion head sebelum dikeluarkan melalui nozzle. FDM extrusion head ini akan bergerak
berdasarkan bentuk part serta parameternya. Pencetakkan part dengan 3D printing dilakukan per
layer di atas build bed. Ketika filamen dikeluarkan dari nozzle, terjadi solidifikasi, di mana layer akan
mengalami pendinginan dan mengeras. Filamen yang mengalami solidifikasi akan menempel dengan
layer sebelum dan sesudahnya.

Gambar 4 Skema mesin 3D printing


Sumber: all3dp.com

4|Page
Terdapat dua jenis filamen yang digunakan, yaitu filamen support untuk menahan material yang
sedang dicetak dan filamen model yang digunakan untuk mencetak part. Setelah part selesai dicetak,
support material ini dipisahkan dari part utama.

MATERIAL TAMBAHAN
Support adalah material tambahan yang dicetak bersamaan dengan part untuk menopang bagian
bawah permukaan part yang tidak menyentuh bed. Setelah proses pencetakan selesai, support yang
menempel pada part dibuang dengan beberapa cara, seperti: pemisahan manual dengan tangan,
pemisahan dengan alat, pelarutan dengan merendam part dalam substansi (deterjen) untuk
material support yang berbeda dengan part utama sehingga support larut.

Gambar 5 Linear support (kiri) dan treelike support (kanan)


Sumber: all3dp.com

Platform adhesion material adalah material tambahan yang dicetak bersamaan dengan part untuk
mengatasi permasalahan seperti bed adhesion, warping atau penyusutan bagian ujung part, dan
kebutuhan pembuatan pondasi part. Terdapat tiga macam platform adhesion material yang
digunakan dalam 3D printing, yaitu sebagai berikut.

• Raft merupakan permukaan horizontal yang berada di bawah part yang berguna untuk mencegah
kerusakan part ketika dipisahkan dari bed. Kerusakan part disebabkan oleh bed adhesion atau
permukaan part yang secara langsung menempel pada bed. Raft lebih cocok digunakan ketika
terdapat sedikit kontak antar part dengan bed.
• Brim merupakan material tambahan yang menempel pada bagian ujung permukaan bawah part
yang menyentuh bed. Brim digunakan untuk mencegah bed adhesion pada bagian ujung
permukaan bawah part dan mencegah warping atau penyusutan bagian ujung part. Brim lebih
cocok digunakan ketika terdapat banyak kontak antar part dengan bed.
• Skirt merupakan material outline yang dicetak membentuk permukaan tampak bawah objek.
Skirt digunakan untuk memastikan kelancaran aliran filamen (steady flow) dari extruder.

5|Page
Gambar 6 (a) skirt, (b) brim, (c) raft
Sumber: all3dp.com

PARAMETER 3D PRINTING
Terdapat berbagai parameter yang mempengaruhi hasil akhir dari 3D printing. Beberapa di
antaranya adalah infill density, infill pattern, extrusion temperature, layer height, printing speed, dan
shells.

1. Infill density (percentage)


Infill density menunjukan kepadatan dari part yang dicetak. Part yang kosong menyerupai
cangkang akan memiliki infill percentage yang bernilai 0%, sedangkan part yang penuh (solid)
akan memiliki infill percentage bernilai 100%.

Gambar 7 Infill density


Sumber: 3dhubs.com

6|Page
2. Infill pattern
Infill pattern menunjukan bagaimana nozzle bergerak untuk mengisi infill layers atau bagian
dalam dari produk 3D printing. Umumnya, terdapat tiga jenis infill pattern, yaitu linear, diamond,
dan, hexagonal.

Gambar 8 Infill pattern


Sumber: 3dhubs.com

3. Extrusion temperature
Extrusion temperature merupakan suhu ketika filamen dikeluarkan dari nozzle. Suhu yang
terlalu rendah dapat menyebabkan garis-garis horizontal antar-layer akibat solidifikasi yang
terlalu cepat sebelum pencetakkan layer lain. Sebaliknya, suhu yang terlampau tinggi
menyebabkan waktu solidifkasi menjadi terlalu lama sehingga memungkinkan dimensional
error yang lebih tinggi. Selain itu, suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi juga dapat
menyebabkan terjadinya pores pada permukaan part yang dicetak.

4. Layer height
Layer height atau layer thickness menunjukan ketebalan dari setiap layer produk yang dicetak.
Layer height yang rendah akan menghasilkan produk dengan dimensi yang lebih akurat.

Gambar 9 Perbedaan parameter layer height


Sumber: all3dp.com

5. Printing speed
Printing speed menunjukan kecepatan gerak nozzle ketika proses 3D printing dilakukan.
Pergerakan nozzle yang cepat akan meminimasi waktu printing, tetapi akan mempengaruhi
kondisi akhir part yang dicetak. Part yang dicetak dengan kecepatan yang terlampau tinggi
dapat menyebabkan deviasi bentuk akhir karena waktu cetak antar-layer terlalu cepat.

7|Page
Gambar 10 Perbedaan parameter printing speed
Sumber: Labor für Additive Fertigung

6. Number of shells (outer perimeter)


Jumlah shell atau outer perimeter merepresentasikan jumlah lapisan dinding pada produk yang
dicetak.

Gambar 11 Perbedaan parameter number of shells


Sumber: all3dp.com

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN 3D PRINTING


Kelebihan dari metode 3D printing adalah kebebasan dalam pembuatan part yang memiliki geometri
kompleks tanpa perlu biaya lebih untuk pembuatan dies dan mold. Selain itu, 3D printing juga
memberikan kemudahan dalam pembuatan fitur internal karena prosesnya yang bersifat by layer.
3D printing juga dapat meminimalkan jumlah assembly dengan cara mencetak single-part assembly.

8|Page
Dari segi waktu, setup time dari 3D printing sangat singkat sehingga cocok untuk produksi dengan
variasi produk yang sangat tinggi.

Akan tetapi, terdapat beberapa batasan dalam 3D printing, yaitu staircase effect pada permukaan
yang berbentuk kurva, permukaan yang relatif kasar, biaya yang mahal untuk produksi dengan
jumlah yang banyak, dan diperlukannya penyangga untuk overhanging features. 3D printing
biasanya digunakan untuk keperluan medis, penelitian, pembuatan prototipe, pembuatan part lain
yang memerlukan akurasi dimensi yang sangat tinggi.

Gambar 12 Staircase effect


Sumber: 3dprint.com

MESIN 3D PRINTING DAN SLICER


Mesin 3D Print yang digunakan pada praktikum ini adalah Flashforge Adventurer 3. Berikut ini adalah
gambar mesin 3D Print yang digunakan.

Gambar 13 Flashforge Adventurer 3

Mesin tersebut memiliki aplikasi slicer sendiri. Slicer yang digunakan adalah Flashprint. Slicer
berguna untuk mengonversi file CAD menjadi gcode yang akan digunakan oleh mesin 3D print
sebagai perintah untuk melakukan printing.

9|Page
KEGIATAN PRAKTIKUM
Kegiatan praktikum pada modul 4 3D Printing adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa membuat produk 3D menggunakan SolidWorks berdasarkan drawing yang telah
diberikan dengan menambahkan fitur berupa: extrude boss, extrude cut, swept boss,
emboss/deboss.
2. Mahasiswa menentukan parameter perhitungan untuk slicing part dengan software.
3. Mahasiswa memasang support pada part dengan software.
4. Mahasiswa menentukan estimasi waktu pengerjaan 3D Printing dengan software.

PENGUMPULAN
1. File pengumpulan awal di-zip dengan nama
PPST1PMR1_MODUL4_KELOMPOKXX_PENGUMPULAN AWAL.zip dan dikirim ke google form
bit.ly/Modul4Awal. Batas pengumpulan awal adalah Senin, 5 April 2021 pukul 07.00 WIB.
• PPST1PMR1_MODUL4_KELOMPOK XX_CAD.STL (CAD produk modifikasi)
• PPST1PMR1_MODUL4_KELOMPOK XX_DRAWING.pdf (Gambar teknik produk modifikasi)
• PPST1PMR1_MODUL4_KELOMPOK XX_SUPPORT.fpp (Produk dengan Support)
• PPST1PMR1_MODUL4_KELOMPOK XX_GCODE.gx (Gcode)
• PPST1PMR1_MODUL4_KELOMPOK XX_LAPORAN.pdf (draft laporan)

2. File pengumpulan akhir di-zip dengan nama


PPST1PMR1_MODUL4_KELOMPOKXX_PENGUMPULAN AKHIR.zip dan dikirim ke google form
bit.ly/Modul4Akhir. Batas pengumpulan akhir adalah Jumat, 9 April 2021 pukul 18.00. File
pengumpulan akhir merupakan revisi dan penyelesaian dari file pengumpulan awal.

3. Laporan diketik pada kertas A4, dengan format sebagai berikut.


• Header
Kiri : Modul 4 PPST 1 PMR 1 – 3D Printing
Kanan : Nama asisten (NIM)
• Footer
Kiri : Kelompok XX
Kanan : Nomor halaman
• Font
Judul Bab : Cambria 14 (bold)
Subbab : Calibri 12 (bold)
Isi : Calibri 11
• Spacing Multiple 1.3, rata kanan kiri
• Margin : kiri 3 cm; kanan, atas, dan bawah 2 cm

10 | P a g e
• Isi laporan:
COVER
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Praktikum
1.2 Tujuan Praktikum
1.3 Flowchart Praktikum
BAB II PENGOLAHAN DATA
BAB III ANALISIS
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
4.2.1 Saran untuk Asisten
4.2.2 Saran untuk Praktikum
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai