Jurnal Screening 17a Rafianola Mawarni 051
Jurnal Screening 17a Rafianola Mawarni 051
Screening
Rafianola Mawarni* (1), Nadhifa Aqiila S (2)
Marchel Abednego
Ir. Agung Subyakto, MS.
Departemen Teknik Kimia Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
2019
Abstrak
Screening atau pengayakan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan
perbedaan ukuran partikel. Screening atau pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran
partikel padatan yang mempunyai berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan. Proses
pengayakan juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisah kontaminan yang ukurannya berbeda
dengan bahan baku. Pengayakan memudahkan kita untuk mendapatkan suatu bahan dengan ukuran
yang seragam. Tujuan dari Percobaan screening ini adalah untuk menentukan ukuran 120 mesh dan
160 mesh untuk sebuah partikel dari sampel Nutrijel “Jellybar” dan Tepung Pisang “Kobe”. Selain
itu, untuk menentukan dan mengetahui nilai TAAD (True Arithmatic Diameter), Dp (Mean Surface
Diameter), dan Dv (Mean Volume Diameter) sebuah partikel dari sampel. Prosedur Percobaan pada
praktikum screening ini tahap pertama yang dilakukan adalah tahap persiapan dilanjutkan dengan
tahap percobaan. Untuk hal pertama dilakukan adalah menyiapkan alat ayakan dengan ukuran 120
dan 160 mesh, lalu timbang sampel yang telah dihaluskan, ayak sampel dengan menggunakan ayakan
dengan masing-masing variabel waktu yang telah ditentukan kemudian timbang produk oversizenya.
Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah ayak sampel undersize dari screen dengan screen ukuran
dengan masing-masing variabel waktu yang ditentukan, timbang berat undersize dan oversizenya,
yang terakhir adalah hitung hasil percobaan presentase oversize dan unersizenya. Hasil Pembahasan
adalah pada praktikum bilangan screening ini pada sampel Tepung Pisang “KOBE” menghasilkan
TAAD sebesar 4,93176E-12 pada waktu 5 menit dan 3,77717E-12 pada waktu 10 menit. Pada
percobaan sampel Nutrijell “Jellybar” menghasilkan TAAD sebesar 1,5395E-12 pada waktu 5 menit,
1,56616E-12pada waktu 10 menit, 1,99479E-12 pada waktu 15 menit, 2,29505E-12 pada waktu 20
menit, 2,05556E-12 pada waktu 25 menit dan 2,24125E-12 pada waktu 30 menit.
1.0 Pendahuluan
Screening atau pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran partikel padatan
yang mempunyai berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan. Proses pengayakan
juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisah kontaminan yang ukurannya berbeda dengan
bahan baku. Pengayakan memudahkan kita untuk mendapatkan suatu bahan dengan ukuran
yang seragam. Dengan demikian pengayakan dapat didefinisikan sebagai suatu metode
pemisahan berbagai campuran partikel padat sehingga didapat ukuran partikel yang seragam
serta terbebas dari kontaminan yang memiliki ukuran yang berbeda dengan menggunakan
alat ayakan. (Kusnanto, 2017)
Dalam proses industri, biasanya digunakan material yang berukuran tertentu dan
seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu dilakukan pengayakan. Pada
proses pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau dilemparkan ke permukaan pengayak.
Partikel yang dibawah ukuran atau yang kecil (undersize), atau halusan (fines), lulus
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
melewati bukaan ayak, sedangkan untuk yang diatas ukuran atau yang besar (oversize), atau
buntut (tails) tidak lulus. Pengayakan lebih lazim dalam keadaan kering (McCabe, 1999).
Oleh karena itu, pada praktikum screening ini ada dua tujuan yaitu untuk untuk
menentukan ukuran 120 mesh dan 160 mesh untuk sebuah partikel dari sampel. Selain itu,
untuk menentukan dan mengetahui nilai TAAD (True Arithmatic Diameter), Dp (Mean
Surface Diameter), dan Dv (Mean Volume Diameter) sebuah partikel dari sampel. Screening
atau pengayakan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan perbedaan ukuran
partikel. Manfaat dari pengayakan adalah kita bisa mendapatkan bahan yang seragam dari
segi ukurannya, sehingga kualitas bahan yang diayak dapat terjaga (McCabe,1993).
Menurut Perry (1984), faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan screen adalah
1. Kapasitas, kecepatan hasil yang dinginkan
2. Kisaran ukuran (size range)
3. Sifat bahan : densitas, kemudahan mengalir (flowability)
4. Unsur bahaya bahan : mudah terbakar, berbahaya, debu yang ditimbulkan
5. Ayakan kering atau basah
Pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran partikel padatan yang mempunyai
berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan. Proses pengayakan juga digunakan
sebagai alat pembersih, pemisah kontaminan yang ukurannya berbeda dengan bahan baku.
Pengayakan memudahkan kita untuk mendapatkan suatu bahan dengan ukuran yang seragam.
Dengan demikian pengayakan dapat didefinisikan sebagai suatu metode pemisahan berbagai
campuran partikel padat sehingga didapat ukuran partikel yang seragam serta terbebas dari
kontaminan yang memiliki ukuran yang berbeda dengan menggunakan alat ayakan.
(Kusnanto, 2017).
Pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran partikel padatan yang
mempunyai berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan. Proses pengayakan juga
digunakan sebagai alat pembersih, pemisah kontaminan yang ukurannya berbeda dengan
bahan baku. Pengayakan memudahkan kita untuk mendapatkan pasir dengan ukuran yang
seragam. Dengan demikian pengayakan dapat didefinisikan sebagai suatu metoda pemisahan
berbagai campuran partikel padat sehingga didapat ukuran partikel yang seragam serta
terbebas dari kontaminan yang memiliki ukuran yang berbeda dengan menggunakan alat
pengayakan. (Suharto, 1991)
Menurut Fellows (1990) pengayakan adalah suatu unit operasi dimana suatu campuran
dari berbagai jenis ukuran partikel padat dipisahkan kedalam dua atau lebih bagian-bagian
kecil dengan cara melewatkannya di atas screen atau ayakan. Dengan kata lain pengayakan
adalah suatu proses pemisahan bahan berdasarkan ukuran lubang kawat yang terdapat pada
ayakan, bahan yang lebih kecil dari ukuran mesh atau lubang akan masuk, sedangkan yang
berukuran besar akan tertahan pada permukaan kawat ayakan. Setiap fraksi tersebut menjadi
lebih seragam dalam ukurannya dibandingkan campuran aslinya. Screen adalah suatu
permukaan yang terdiri dari sejumlah lubang-lubang yang berukuran sama. Permukaan
tersebuat dapat berbentuk bidang datar (horizontal atau miring), atau dapat juga berbentuk
silinder. Screen yang berbentuk datar yang mempunyai kapasitas kecil disebut juga
ayakan/pengayak.
Hasil dari proses pengayakan yaitu, oversize yang merupakan partikel dengan ukuran
lebih besar daripada ukuran lubang-lubang ayakan dan undersize merupakan partikel yang
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
ukurannya lebih kecil daripada ukuran lubang-lubang ayakan. Partikel yang dibawah ukuran
atau yang kecil (undersize), atau halus (fines) akan lolos melewati permukaan ayakan,
sedangkan partikel yang mempunyai ukuran besar (oversize) akan tertahan pada permukaan
ayakan. Pengayakan seharusnya dilakukan dalam keadaan kering agar hasil yang diperoleh
lebih optimal. (McCabe, 1999)
Pengayakan dengan berbagai rancangan telah banyak digunakan dan dikembangkan
secara luas pada proses pemisahan butiran - butiran berdasarkan ukuran. Pengayakan yaitu
pemisahan bahan berdasarkan ukuran mesin kawat ayakan, bahan yang mempunyai ukuran
lebih kecil dari diameter mesin akan lolos dan bahan yang mempunyai ukuran lebih besar
akan tertahan pada permukaan kawat ayakan. Bahan-bahan yang lolos melewati lubang
ayakan mempunyai ukuran yang seragam dan bahan yang tertahan dikembalikan untuk
dilakukan penggilingan ulang. (Suharto, 1991)
Beberapa dimensi atau ukuran yang digunakan untuk menyatakan ukuran suatu
campuran antara lain :
1. True Arithmatic Average Diameter (TAAD)
𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
TAAD = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
∑𝐷𝑖
TAAD = 𝑀 𝑋𝑖
∑
𝜌 𝑐 𝐷𝑖3
Keterangan:
M = massa partikel (gram)
𝜌 = berat jenis partikel (gram/in3)
Xi = fraksi massa partikel
Di = Diameter partikel (in)
𝑋
∑
𝐷
Dp =√ 𝑋
∑ 3
𝐷
Keterangan:
Xi = fraksi massa partikel
Di = Diameter partikel (in)
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
3 ∑𝑋
Dv = √ 𝑋
𝑐∑
𝑐 𝐷3
Keterangan:
Xi = fraksi massa partikel
Di = Diameter partikel (in)
C = Konstanta partikel
2.2 Metodologi
Prosedur percobaan yang kami lakukan yang pertama adalah menyiapkan alat ayakan
(screening) dengan ukuran 120 mesh dan 160 mesh. Kemudian Menimbang sampel Nutrijell
“Jellybar” dan Tepung Pisang “Kobe” sebanyak masing-masing 75 gram per sampel yang
telah dihaluskan. Setelah itu, mengayak sampel Nutrijell “Jellybar” dan Tepung Pisang
“Kobe” dengan menggunakan ayakan dengan masing-masing variabel waktu dengan waktu 5
menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit, 30 menit kemudian ditimbang produk
oversizenya. Lalu, ayak sampel Nutrijell “Jellybar” dan Tepung Pisang “Kobe” undersize
dari screen dengan screen ukuran dengan masing-masing variabel waktu yang ditentukan, dan
timbang berat undersize dan oversizenya. Sedangkan langkah yang dilakukan adalah
menghitung hasil percobaan presentase oversize dan undersize.
3.0 Pembahasan
Dari percobaan yang telah kami lakukan didapatkan beberapa data berat oversize dan
undersize di setiap variabel waktu yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Pengukuran Berat Oversize dan Undersize Sesuai Variabel Waktu
Berat
Waktu Oversize 120 Oversize 160 Undersize 160
Awal
(menit) (gram) (gram) (gram)
Tepung Pisang (gram)
"KOBE"
5 75 38,6 6 27,9
15 75 1 31,7 41,2
Nutrijel
"JellyBar"
20 10 20,4 43,3
Keterangan :
Diameter ayakan 120 mesh = 0,0122 cm
Diameter ayakan 160 mesh = 0,0098 cm
Densitas Tepung Pisang “KOBE” = 0,287 g/ml
Densitas Nutrijel “Jellybar” = 0,194 g/ml
C (partikel berbentuk bola) = 0,523
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah dengan menggunakan Tepung Pisang
“Kobe” dan Nutrijel Jelly Jar dengan berat masing-masing adalah 75 gram yang diayak
dengan ayakan berukuran 120 mesh dan 160 mesh dengan masing-masing variabel adalah 5
menit dan 10 menit. Sedangkan untuk bahan Nutrijel “ Jelly Bar” memiliki variabel waktu
yaitu 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit, dan 30 menit. Pada sampel ini juga
menggunakan ayakan 120 mesh dan 160 mesh. Kemudian setelah diayak ditentukan setiap
variabel waktu ditimbang berat oversize dan undersize.
Percobaan screening ini bertujuan untuk menentukan ukuran 120 mesh dan 160 mesh
untuk sebuah partikel dari sampel. Selain itu, untuk menentukan dan mengetahui nilai TAAD
(True Arithmatic Diameter), Dp (Mean Surface Diameter), dan Dv (Mean Volume Diameter)
sebuah partikel dari sampel. Pada praktikum ini juga memiliki tujuan untuk memisahkan
partikel berdasarkan hasil ayakan dari perbedaan variabel waktu 5 menit, 10 menit, 15 menit,
20 menit, 25 menit, 30 menit.
membuat semakin banyak partikel yang dapat lolos sehingga luas permukaan partikel
semakin kecil. Menurut literatur dari Arizhal (2014) Bahan yang mempunyai ukuran lebih
kecil dari diameter lubang ayakan (undersize) akan lolos. Untuk ukuran partikel lebih besar
daripada ukuran lubang ayakan (oversize) akan mudah terjerap pada ayakan tersebut. Partikel
yangmemiliki ukuran besar akan tertahan pada permukaan ayakan. Bahan-bahan yang lolos
melewati lubang ayakan mempunyai ukuran yang seragam dan bahan yang terjerap
dikembalikan untuk dilakukan penggilingan ulang.
Tujuan dilakukannya perhitungan Dv pada partikel dalam proses screening adalah untuk
menghitung volume total campuran partikel saat dilakukannya proses pengayakan
(screening). Pada percobaan yang telah dilakukan dengan sampel Tepung Pisang “Kobe”,
diperoleh nilai Dv (Mean Volume Diameter) dengan variabel waktu 5 menit sebesar
0,037617482 dan 10 menit sebesar 0,062507149. Pada percobaan sampel Nutrijel “Jellybar”
menghasilkan Dv sebesar 0,00610736 pada waktu 5 menit, 0,006169701 pada 10 menit,
0,007579397 pada 15 menit, 0,007869955 pada 20 menit, 0,007619793 pada 25 menit, dan
0,007652745 pada 30 menit.
Sesuai hasil percobaan, Dv semakin lama waktu pengayakan maka hasilnya semakin
kecil. Hal ini dikarenakan, semakin lama waktu pengayakan akan membuat semakin banyak
partikel yang dapat lolos sehingga luas permukaan partikel semakin kecil. Menurut Handra
(2016) Dengan demikian dapat dipisahkan antara partikel lolos ayakan (butiran halus) dan
yang tertinggal di ayakan (butiran kasar). Ukuran butiran tertentu yang masih dapat melintasi
ayakan disebut dengan butiran batas.
Tujuan perhitungan True Arithmatic Diameter (TAAD) adalah untuk menghitung massa
atau jumlah partikel yang dapat lolos pada waktu proses screening.
Tujuan Perhitungan Mean Surface Diameter (Dp) adalah untuk menghitung luas
permukaan total pada partikel yang lolos dalam proses pengayakan.
Tujuan dilakukannya perhitungan Mean Volume Diameter (Dv) pada partikel dalam
proses screening adalah untuk menghitung volume total campuran partikel saat dilakukannya
proses pengayakan (screening).
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
Perubahan Massa Sampel Nutrijel “Jellybar” Pada Oversize 120 mesh Terhadap
Penambahan Waktu Percobaan ditampilkan pada Grafik 1.
8
6
4
2
0
0 10 20 30 40
Waktu (menit)
Massa (gram)
50
40
30
20
10
0
0 10 20 30 40
Waktu (menit)
50
Massa (gram)
40
30
20
10
0
0 10 20 30 40
Waktu (menit)
2E-12
1.5E-12
TAAD
1E-12
5E-13
0
0 10 20 30 40
Waktu (menit)
Grafik 4. Hubungan TAAD terhadap waktu percobaan
Pada percobaan sampel Nutrijel “Jellybar” menghasilkan True Arithmatic Diameter
(TAAD) sebesar 1,5395E-12 pada waktu 5 menit, 1,56616E-12 pada waktu 10 menit,
1,99479E-12 pada waktu 15 menit, 2,29505E-12 pada waktu 20 menit, 2,05556E-12 pada
waktu 25 menit dan 2,24125E-12 pada waktu 30 menit.
Sesuai hasil percobaan pada sampel Nutrijel “Jellybar” ini semakin lama waktu
pengayakan maka hasilnya True Arithmatic Diameter (TAAD) yang dihasilkan semakin
banyak. Hal ini sesuai dengan gambar Grafik 4 dikarenakan makin banyaknya partikel yang
lolos pada alat ayakan tersebut. Menurut Perry (2009) semakin lama waktu pengayakan,
maka hasil TAAD akan semakin banyak. Hal ini dikarenakan, semakin lama waktu
pengayakan akan membuat semakin banyak partikel yang dapat lolos sehingga produk
undersize makin banyak. Semakin kecil ukuran mesh pada ayakan maka semakin besar
partikel yang tertahan pada ayakan. Semakin lama pengayakan maka akan didapatkan produk
akhir yang semakin besar. Prinsip percobaan dari proses pengayakan pada bahan pangan
adalah berdasarkan ukuran partikel bahan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari diameter
mesh agar lolos dan bahan yang mempunyai ukuran lebih besar dari diameter mesh akan
tertahan pada permukaan kawat ayakan.
Hubungan dari hasil perhitungan Dp terhadap waktu percobaan yang ditampilkan pada
Grafik 5 sebagai berikut:
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
0.004
0.003
0.002
0.001
0
0 10 20 30 40
Waktu (menit)
Grafik 6. Hubungan Dv terhadap Waktu Percobaan
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
Pada sampel Nutrijel “Jellybar” menghasilkan Mean Volume Diameter (Dv) sebesar pada
waktu 0,006107365 menit, 0,006169701 pada 10 menit, 0,007579397 pada 15 menit,
0,007869955 pada 20 menit, 0,007619793 pada 25 menit dan 0,007652745 pada 30 menit.
Sesuai hasil percobaan Dp semakin lama waktu pengayakan maka hasilnya semakin kecil.
Hal ini dikarenakan, semakin lama waktu pengayakan akan membuat semakin banyak
partikel yang dapat lolos sehingga luas permukaan partikel semakin kecil. Menurut literatur
dari Arizhal (2014) Bahan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari diameter lubang ayakan
(undersize) akan lolos. Untuk ukuran partikel lebih besar daripada ukuran lubang ayakan
(oversize) akan mudah terjerap pada ayakan tersebut. Partikel yangmemiliki ukuran besar
akan tertahan pada permukaan ayakan. Bahan-bahan yang lolos melewati lubang ayakan
mempunyai ukuran yang seragam dan bahan yang terjerap dikembalikan untuk dilakukan
penggilingan ulang. Semakin lama pengayakan maka akan didapatkan produk akhir yang
semakin besar.
4.0 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan praktikum screening didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Semakin luas ukuran mesh yang digunakan akan mempercepat proses pengayakan
dan kapasitas alat semakin meningkat yang menyebabkan semakin banyaknya partikel
di undersize
2. Pada sampel Tepung Pisang “Kobe” menghasilkan TAAD sebesar 4,93176E-12 pada
waktu 5 menit dan 3,77717E-12 pada waktu 10 menit. Pada percobaan sampel
Nutrijel “Jellybar” menghasilkan TAAD sebesar 1,5395E-12 pada waktu 5 menit,
1,56616E-12 pada waktu 10 menit, 1,99479E-12 pada waktu 15 menit, 2,29505E-12
pada waktu 20 menit, 2,05556E-12 pada waktu 25 menit dan 2,24125E-12 pada
waktu 30 menit.
3. Pada sampel Tepung Pisang “Kobe” menghasilkan Mean Surface Diameter (Dp)
sebesar 0,009907105 pada waktu 5 menit dan 0,007388782 pada waktu 10 menit.
Pada sampel Nurijel “Jellybar” menghasilkan Mean Surface Diameter (Dp) sebesar
0,005522985 pada 5 menit, 0,005608471 pada 10 menit, 0,007672338 pada 15 menit,
0,008019328 pada 20 menit, 0,007653064 pada 25 menit, dan 0,007691529 pada 30
menit.
4. Pada percobaan yang telah dilakukan dengan sampel pada Tepung Pisang “Kobe”,
diperoleh nilai Dv (Mean Volume Diameter) dengan variabel waktu 5 menit sebesar
0,037617482 dan 10 menit sebesar 0,062507149. Pada percobaan sampel Nutrijel
“Jellybar” menghasilkan Dv sebesar 0,00610736 pada waktu 5 menit, 0,006169701
pada 10 menit, 0,007579397 pada 15 menit, 0,007869955 pada 20 menit,
0,007619793 pada 25 menit dan 0,007652745 pada 30 menit.
Sehingga dapat disimpulkan pula bahwa semakin lama waktu pengayakan, maka produk
undersize akan semakin banyak dan produk oversize akan semakin sedikit. Hal ini
disebabkan karena, semakin lama waktu pengayakan maka semakin besar kesempatan
partikel untuk dapat lolos pada diameter pengayakan.
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
6.0 Appendiks
1. Fraksi Massa (X)
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙
Fraksi massa partikel = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛
a. Oversize pada screen 120 mesh Tepung Pisang “KOBE” t = 5 menit
38,6
= = 0,514
75
b. Oversize pada screen 160 mesh Tepung Pisang “KOBE” t = 5 menit
6
= 75 = 0,080
c. Undersize pada screen 160 mesh Tepung Pisang “KOBE” t = 5 menit
27,9
= = 0.372
75
d. Oversize pada screen 120 mesh Tepung Pisang “KOBE” t = 10 menit
27,3
= = 0,364
75
e. Oversize pada screen 160 mesh Tepung Pisang “KOBE t = 10 menit
4,5
= = 0,060
75
f. Undersize pada screen 160 mesh Tepung Pisang “KOBE” t = 10 menit
40,3
= = 0.537
75
g. Oversize pada screen 120 mesh Nurijel “Jellybar” t = 5 menit
4,6
= = 0.061
75
h. Oversize pada screen 160 mesh Nurijel “Jellybar” t = 5 menit
58,1
= = 0,774
75
i. Undersize pada screen 160 mesh Nurijel “Jellybar” t = 5 menit
11,6
= = 0.154
75
j. Oversize pada screen 120 mesh Nurijel “Jellybar” t = 10 menit
4,5
= = 0,060
75
k. Oversize pada screen 160 mesh Nurijel “Jellybar” t = 10 menit
57,4
= = 0,765
75
l. Undersize pada screen 160 mesh Nurijel “Jellybar” t = 10 menit
12,3
= = 0.164
75
m. Oversize pada screen 120 mesh Nurijel “Jellybar” t = 15 menit
1
= 75 = 0,013
n. Oversize pada screen 160 mesh Nurijel “Jellybar” t = 15 menit
31,7
= = 0,422
75
o. Undersize pada screen 160 mesh Nurijel “Jellybar” t = 15 menit
41,2
= = 0.549
75
p. Oversize pada screen 120 mesh Nurijel “Jellybar” t = 20 menit
10
= 75 = 0,133
q. Oversize pada screen 160 mesh Nurijel “Jellybar” t = 20 menit
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
20,4
= = 0,272
75
r. Undersize pada screen 160 mesh Nurijel “Jellybar” t = 20 menit
43,3
= = 0.577
75
s. Oversize pada screen 120 mesh Nurijel “Jellybar” t = 25 menit
9,3
= = 0,124
75
t. Oversize pada screen 160 mesh Nurijel “Jellybar” t = 25 menit
21,2
= = 0,282
75
u. Undersize pada screen 160 mesh Nurijel “Jellybar” t = 25 menit
47,8
= = 0.637
75
v. Oversize pada screen 120 mesh Nurijel “Jellybar” t = 30 menit
9,7
= = 0,129
75
w. Oversize pada screen 160 mesh Nurijel “Jellybar” t = 30 menit
18,7
= = 0,249
75
x. Undersize pada screen 160 mesh Nurijel “Jellybar” t = 30 menit
44,4
= = 0.592
75
2. Presentase Massa
Presentase massa = fraksi massa x 100%
a. Oversize pada screen 120 mesh Tepung Pisang “KOBE” t = 5 menit
= 0,514 x 100% = 51,4 %
b. Oversize pada screen 160 mesh Tepung Pisang “KOBE” t = 5 menit
= 0,080 x 100% = 8 %
c. Undersize pada screen 160 mesh Tepung Pisang “KOBE” t = 5 menit
= 0,372 x 100% = 37,2 %
d. Oversize pada screen 120 mesh Tepung Pisang “KOBE” t = 10 menit
= 0,364 x 100% = 36,4 %
e. Oversize pada screen 160 mesh Tepung Pisang “KOBE” t = 10 menit
= 0,060 x 100% = 6,0 %
f. Undersize pada screen 160 mesh Tepung Pisang “KOBE” t = 10 menit
= 0,537 x 100% = 53,7 %
g. Oversize pada screen 120 mesh Nurijel “Jellybar” t = 5 menit
= 0,061 x 100% = 6,1%
h. Oversize pada screen 160 mesh Nurijel “Jellybar” t = 5 menit
= 0,774 x 100% = 77,4 %
i. Undersize pada screen 160 mesh Nurijel “Jellybar” t = 5 menit
= 0,154 x 100% = 15,4 %
j. Oversize pada screen 120 mesh Nurijel “Jellybar” t = 10 menit
= 0,060 x 100% = 6,0 %
k. Oversize pada screen 160 mesh Nurijel “Jellybar” t = 10 menit
= 0.765 x 100% = 76,5 %
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
3. Massa Partikel
a. Oversize pada screen 120 mesh Tepung Pisang “KOBE” t = 5 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 1,1081E-07
= 1,66327E-08
b. Oversize pada screen 160 mesh Tepung Pisang “KOBE” t = 5 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 5,74352E-08
= 8,62107E-09
c. Undersize pada screen 160 mesh Tepung Pisang “KOBE” t = 5 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 5,74352E-08
= 8,62107E-09
d. Oversize pada screen 120 mesh Tepung Pisang “KOBE” t = 10 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 1,1081E-07
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
= 1,66327E-08
e. Oversize pada screen 160 mesh Tepung Pisang “KOBE” t = 10 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 5,74352E-08
= 8,62107E-09
f. Undersize pada screen 160 mesh Tepung Pisang “KOBE” t = 10 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 5,74352E-08
= 8,62107E-09
g. Oversize pada screen 120 mesh Nutrijel “Jellybar” t = 5 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 1,1081E-07
= 1,1243E-08
h. Oversize pada screen 160 mesh Nutrijel “Jellybar” t = 5 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 5,74352E-08
= 5,82749E-09
i. Undersize pada screen 160 mesh Nutrijel “Jellybar” t = 5 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 5,74352E-08
= 5,82749E-09
j. Oversize pada screen 120 mesh Nutrijel “Jellybar” t = 10 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 1,1081E-07
= 1,1243E-08
k. Oversize pada screen 160 mesh Nutrijel “Jellybar” t = 10 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 5,74352E-08
= 5,82749E-09
l. Undersize pada screen 160 mesh Nutrijel “Jellybar” t = 10 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 5,74352E-08
= 5,82749E-09
m. Oversize pada screen 120 mesh Nutrijel “Jellybar” t = 15 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 1,1081E-07
= 1,1243E-08
n. Oversize pada screen 160 mesh Nutrijel “Jellybar” t = 15 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 5,74352E-08
= 5,82749E-09
o. Undersize pada screen 160 mesh Nutrijel “Jellybar” t = 15 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 5,74352E-08
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
= 5,82749E-09
p. Oversize pada screen 120 mesh Nutrijel “Jellybar” t = 20 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 1,1081E-07
= 1,1243E-08
q. Oversize pada screen 160 mesh Nutrijel “Jellybar” t = 20 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 5,74352E-08
= 5,82749E-09
r. Undersize pada screen 160 mesh Nutrijel “Jellybar” t = 20 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 5,74352E-08
= 5,82749E-09
s. Oversize pada screen 120 mesh Nutrijel “Jellybar” t = 25 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 1,1081E-07
= 1,1243E-08
t. Oversize pada screen 160 mesh Nutrijel “Jellybar” t = 25 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 5,74352E-08
= 5,82749E-09
u. Undersize pada screen 160 mesh Nutrijel “Jellybar” t = 25 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 5,74352E-08
= 5,82749E-09
v. Oversize pada screen 120 mesh Nutrijel “Jellybar” t = 30 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 1,1081E-07
= 1,1243E-08
w. Oversize pada screen 160 mesh Nutrijel “Jellybar” t = 30 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 5,74352E-08
= 5,82749E-09
x. Undersize pada screen 160 mesh Nutrijel “Jellybar” t = 30 menit
= ρ x C x D3
= 0,287 x 0,523 x 5,74352E-08
= 5,82749E-09
5. D average
𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 120 𝑚𝑒𝑠ℎ + 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 160 𝑚𝑒𝑠ℎ
= 2
0.0122 + 0.0098
= 2
= 0.011 inchi
6. TAAD, Dp, Dv
∑𝐷
Menghitung TAAD = ∑𝑁𝑖
a. Pada sampel Tepung Pisang “KOBE” pada t = 5 menit
∑𝐷
= ∑𝑁𝑖
0,012519692
= 2538586751
= 4,93176E-12
𝑋
∑
Menghitung Mean Surface Diameter (Dp) = √ 𝐷
𝑋
∑ 3
𝐷
232,0373916
= √2364092,163
= 0,007388782
b. Pada sampel Tepung Pisang “KOBE” pada t = 10 menit
𝑋
∑
𝐷
Dp =√ 𝑋
∑ 3
𝐷
243,4468284
= √4459215,273
= 0,007388782
c. Pada sampel Nutrijel “Jellybar” pada t = 5 menit
𝑋
∑
𝐷
Dp =√ 𝑋
∑ 3
𝐷
256,0268733
= √8393396,955
= 0,005522985
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
256,0913346
= √8141529,354
= 0,005608471
e. Pada sampel Nutrijel “Jellybar” pada t = 15 menit
𝑋
∑
𝐷
Dp =√ 𝑋
∑ 3
𝐷
258,4935887
=√
4391311,767
= 0,008019328
f. Pada sampel Nutrijel “Jellybar” pada t = 20 menit
𝑋
∑
𝐷
Dp =√ 𝑋
∑ 3
𝐷
252,2653619
= √3922668,598
= 0,008019328
g. Pada sampel Nutrijel “Jellybar” pada t = 25 menit
𝑋
∑
𝐷
Dp =√ 𝑋
∑ 3
𝐷
253,1276153
= √4321841,818
= 0,007653046
h. Pada sampel Nutrijel “Jellybar” pada t = 30 menit
𝑋
∑
𝐷
Dp =√ 𝑋
∑ 3
𝐷
252,389946
= √4266253,327
= 0,007691529
3 ∑𝑋
Menghitung Mean Volume Diameter (Dv) = √ 𝑋
𝑐∑
𝑐 𝐷3
3 1
= √0.523 𝑥 4520252,702
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
= 0,037617482
b. Pada sampel Tepung Pisang “KOBE” pada t = 10 menit
3 ∑𝑋
Dv = √ 𝑋
𝑐∑
𝑐 𝐷3
3 1
= √0.523 𝑥 8526224,2
= 0,062507149
c. Pada sampel Nutrijel “Jellybar” pada t = 5 menit
3 ∑𝑋
Dv = √ 𝑋
𝑐∑
𝑐 𝐷3
3 1
= √0.523 𝑥 8393396,955
= 0,00610736
d. Pada sampel Nutrijel “Jellybar” pada t = 10 menit
3 ∑𝑋
Dv = √ 𝑋
𝑐∑
𝑐 𝐷3
3 1
= √0.523 𝑥 8141529,354
= 0,0061697
3 1
= √0.523 𝑥 4391311,767
= 0,0075794
f. Pada sampel Nutrijel “Jellybar” pada t = 20 menit
3 ∑𝑋
Dv = √ 𝑋
𝑐∑
𝑐 𝐷3
3 1
= √0.523 𝑥 3922668,598
= 0,00786995
3 1
= √0.523 𝑥 432184,818
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
= 0,00761979
3 ∑𝑋
h. Pada sampel Nutrijel “Jellybar” pada t = 30v = √ 𝑋
𝑐∑
𝑐 𝐷3
3 1
= √0.523 𝑥 426653,327
= 0,00765274