Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK KAPITA SELEKTA KENOTARIATAN

Mata Kuliah : PeraturanLelang

AnggotaKelompok : - Bianca Aurelle Santoso 217211031

- Gerardus Aldo Salim 217211032

- Lorraine AnggiTaruli 217211002

Hutagalung

- Claudia Yolanda Pricilla 217211041

- Jeni Lappy 217211014

- ChyntiaPhillo 217211052

PEJABAT LELANG KELAS I PEJABAT LELANG KELAS II


Wewenang Pejabat Lelang Kelas I Wewenang Pejabat Lelang Kelas II
1. Pasal 1 PMK No.189/PMK.06/2017
1.Pasal 10 PMK No. 94/PMK.06/2019
Pejabat Lelang Kelas II
PejabatLelang Kelas I berwenanguntuk:
adalahPejabatLelangswasta yang
a. mengajukanusul, saran, dan berwenangmelaksanakanLelangNonekse
pendapatkepadaKepalaKPKNL; kusiSukarela.
b. menandatanganitandaterima uang 2. Pasal 35 ayat 1 PMK
Jammanpenawaranlelangdenganpenenmaantunaiden No.189/PMK.06/2017
ganjumlah paling PejabatLelang Kelas II
banyaksesuaiketentuanperaturanperundang- berwenangmelaksanakanLelangatasperm
undangan; ohonanBalaiLelang dan Penjual
3. Pasal 35 ayat 2 PMK
c.mengesahkanpemenanglelang;
No.189/PMK.06/2017
d .membatalkanpengesahanpembelilelang yang
PelaksanaanLelang oleh PejabatLelang
wanprestasi;
Kelas II sebagaimanadimaksud pad aayat
e. menandatanganirincian uang hasillelang; (1) terbatas padaLelang
f. NoneksekusiSukarelatermasuktetapitidak
menolakmelaksanakanlelangdalamhaltidakyakinakan terbatas pada:
kebenaran formal a. LelangBarang Milik Bad an Usaha
berkaspersyaratanlelangberdasarkanalasan yang Milik NegarajDaerah (BUMN/ D)
dapatdipertanggungjawabkan; berbentukpersero;

g. mengambiltindakan yang b. Lelanghartamilik bank

diperlukandalamrangkamenjagaketertibanpelaksanaa dalamlikuidasikecualiditentukan lain

nlelangyaitumenegur dan/ ataumengeluarkanpeserta oleh peraturanperundangundangan;


dan/ c. LelangBarang Milik Perwakilan

ataupengunjunglelangjikamengganggujalannyapelak Negara Asing; dan

sanaanlelang dan/ ataumelanggar tata d. LelangBarang Milik peroranganatau


tertibpelaksanaanlelangsertamenghentikanpelaksanaa badan usahaSwasta.
nlelanguntuksementarawaktu;

h .memberikanusulkepada Kepa la KPKNL


Larangan Pejabat Lelang Kelas I
atauPenjual/PemohonLelanguntukmemintabantuanap
aratkeamanandalamhaldiperlukan; Pasal 38 PMK No.189/PMK.06/2017

i. menolakkeikutsertaanpesertalelang yang Pejabat Lelang Kelas II dalam


tidakmemenuhipersyaratansesuaiketentuan. melaksanakan jabatannya dilarang:

2. Pasal 14 PMK No. 94/PMK.06/2019 a. melaksanakan Lelang di luar

PejabatLelang Kelas I kewenangannya;

berwenangmelaksanakanlelang, b. dengan sengaja tidak hadir dalam

apabilaberkedudukan pada KPKNL pelaksanaan Lelang yang telah


dijadwalkan;
Larangan Pejabat Lelang Kelas I
c. membeli barang yang dilelang di
Pasal13 PMK No. 94/PMK.06/2019
hadapannya secara langsung maupun
Pejabat Lelang Kelas I dilarang: tidak langsung;
a. memimpim lelang tanpa disertai surat tugas d. menerima Jaminan Penawaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7; Lelang dan Kewajiban Pembayaran
b. dengan sengaja tidak hadir dalam pelaksanaan Lelang dari Pembeli, dalam hal Balai
lelang yang telah dijadwalkan kecuali telah Lelang sebagai pemohon Lelang;
mendapatkan persetujuan dari Kepala KPKNL; e. melakukan pungutan lain di luar yang
c. membeli barang pada lelang yang dipimpinnya telah ditentukan dalam peraturan
baik secara langsung maupun tidak langsung; perundang-undangan yang berlaku;
d. melakukan pungutan lain di luar yang telah f. melakukan tindakan yang tidak
diatur dalam ketentuan peraturan perundang- sesuai dengan kepatutan sebagai
undangan; Pejabat Lelang;
e. melibatkan keluarga sedarah dalam garis lurus ke g. menolak permohonan Lelang,
atas dan ke bawah derajat pertama, suami/ isteri sepanJang dokumen persyaratan
serta saudara sekandung Pejabat Lelang Kelas I Lelang sudah lengkap dan telah
menjadi peserta lelang dalam pelaksanaan lelang memenuhi legalitas formal subjek
yang dipimpinnya; dan/atau dan objek Lelang;
f. melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan h. merangkap sebagai Aparatur Sipil
kepatutan sebagai Pejabat Lelang Kelas I. Negara/TNI / Polri, Pejabat Negara,
Kurator, Penilai, dan/ atau Pengacara/
Wilayah Jabatan Pejabat Lelang Kelas I
Advokat;
Pasal 15 PMK No. 94/PMK.06/2019 i. merangkap sebagai Dewan
Komisaris, Anggota Direksi, atau
Pejabat Lelang Kelas I mempunyai wilayah jabatan
karyawan Balai Lelang; J. mener1ma
tertentu sesuai dengan wilayah kerja KPKNL, tempat
permohonan Lelang, menetapkan
kedudukan Pejabat Lelang Kelas I.
jadwal Lelang, dan melaksanakan
Tempat Kedudukan Pejabat Lelang Kelas I
Lelang dalam masa cuti;
Pasal 14 PMK No. 94/PMK.06/2019 j. melibatkan keluarga sedarah dalam
Pejabat Lelang Kelas I berwenang melaksanakan garis lurus ke atas dan ke bawah
lelang, apabila berkedudukan pada KPKNL. derajat pertama, suami/ isteri serta
saudara sekandung Pejabat Lelang
Sanksi Pejabat Lelang Kelas I
dalam pelaksanaan Lelang yang
Pasal 24 PMK No. 94/PMK.06/2019
dipimpinnya;
Sanksi yang dijatuhkan kepada Pejabat Lelang Kelas k. melaksanakan Lelang atas objek
I terdiri atas: tanah dan/ atau bangunan dengan
a. peringatan tertulis; nilai limit paling sedikit Rp l . OOO.
b. pembebastugasan; atau OOO .OOO,OO (satu miliar rupiah)
c. pemberhentian tidak dengan hormat. yang ditetapkan tidak berdasarkan

Pasal 25 PMK No. 94/PMK.06/2019 hasil penilaian dari Penilai; m.


melaksanakan Lelang atas objek
Peringatan tertulis
tanah danj atau bangunan dengan
1) Sanksi berupa peringatan tertulis sebagaimana
nilai limit di bawah Nilai Jual Objek
dimaksud dalam Pasal 24 huruf a dijatuhkan
Pajak (NJOP) ;
kepada Pejabat Lelang Kelas I dalam hal:
l. menggunakan logo Kementerian
a. melakukan kesalahan dalam pembuatan Keuangan dalam surat, papan nama,
Risalah Lelang, termasuk namun tidak dan kartu nama; dan/ atau o.
terbatas pada perbedaan data objek lelang, melaksanakan Lelang tidak sesuai
harga lelang, pengenaan tarif Bea Lelang; dengan ketentuan.
b. tidak melaksanakan tugas sebagaimana
Wilayah Jabatan Pejabat Lelang Kelas II
dimaksud dalam Pasal 8; dan/ atau
Pasal 20 PMK No.189/PMK.06/2017
c. terlambat membuat Minuta Risalah Lelang.
1. Pejabat Lelang Kelas II hanya dapat
2) Kepala Kantor Wilayah selaku Pengawas Lelang
melaksanakan Lelang dalam wilayah
(Superintenden) menjatuhkan sanksi kepada jabatannya.

Pejabat Lelang Kelas I sebagaimana dimaksud 2. Pejabat Lelang Kelas II mempunyai


pada ayat (1) paling lambat 30 (tiga puluh) hari wilayah jabatan tertentu sesuai

kerja sejak tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan dengan ketentuan formasi jabatan

Langsung atau Pemeriksaan Tidak Langsung. Pejabat Lelang Kelas II yang

3) Dalam hal Pejabat Lelang Kelas I yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal atas

dijatuhi sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat nama Menteri dengan Keputusan

(1) tidak memenuhi peringatan tertulis dalam Menteri.

jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari Tempat Kedudukan Pejabat Lelang Kelas
kerja sejak diterimanya surat peringatan, Kepala II
Kantor Wilayah mengusulkan pembebastugasan Pasal 21 PMK No.189/PMK.06/2017
Pejabat Lelang Kelas I kepada Direktur Jenderal
1. Pejabat Lelang Kelas II mempunyai
dengan tembusan kepada Direktur.
tempat kedudukan di kabupaten atau
Pasal 26 PMK No. 94/PMK.06/2019 kota dalam wilayah jabatannya.
Pembebastugasan 2. Pejabat Lelang Kelas II yang

Sanksi berupa Pembebastugasan sebagaimana berprofesi sebagai Notaris danjatau

dimaksud dalam Pasal 24 huruf b dijatuhkan kepada Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)

Pejabat Lelang Ke las I dalam hal: mempunyai tempat kedudukan yang


sama dengan tern pat kedudukannya
a. adanya usulan pembebastugasan se bagaimana
sebagai Notaris dan/ a tau Pejabat
dimaksud dalam Pasal 25 ayat (3)
Pembuat Akta Tanah (PPAT) .
b. melanggar larangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13; atau
Sanksi Pejabat Lelang Kelas II
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri
Sipil karena telah ditahan dan berstatus sebagai Pasal 54 PMK No.189/PMK.06/2017
tersangka/terdakwa dalam perkara pidana dengan Sanksi yang dijatuhkan kepada Pejabat
ancaman hukuman penjara. Lelang Kelas II meliputi:
a. peringatan tertulis;
b. pembebastugasan;
Pasal 27 PMK No. 94/PMK.06/2019
c. pemberhentian tidak dengan hormat;
1) Pembebastugasan Pejabat Lelang Kelas I dan/ atau
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 diusulkan d. denda.
oleh:
Pasal 55PMK No.189/PMK.06/2017
a. Kepala KPKNL melalui Kepala Kantor
Peringatan tertulis
Wilayah;
1) Peringatan tertulis dijatuhkan kepada
b. Kepala Kantor Wilayah; atau
Pejabat Lelang Kelas II dalam hal:
c. Pejabat Eselon II pada kantor pusat DJKN,
a. melakukan kesalahan dalam
kepada Direktur Jenderal.
pembuatan Risalah Lelang,
2) Penyampaian usulan sebagaimana dimaksud termasuk tetapi tidak terbatas
pada ayat (1) disertai dengan: pada perbedaan data objek
a. peringatan tertulis dari Kepala Kantor Lelang, Harga Lelang, dan
Wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal pengenaan Tarif Bea Lelang;
25 ayat (2); b. tidak melaksanakan kewajiban
b. bukti adanya pelanggaran sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam
dimaksud dalam Pasal 26 huruf b; Pasal 37;
c. bukti bahwa Pejabat Lelang Kelas I berstatus c. terlambat membuat min uta
sebagai terdakwa dalam perkara pidana risalah lelang; dan/ atau
dengan ancaman hukuman penjara; dan/ atau d. tidak menyetorkan Denda
d . surat keputusan pemberhentian sementara Keterlambatan Penyetoran bea
sebagai Pegawai Negeri Sipil. lelang.

Pasal 28 PMK No. 94/PMK.06/2019 2) Kepala Kantor Wilayah menjatuhkan


peringatan tertulis berdasarkan hasil
1) Berdasarkan usulan sebagaimana dimaksud
Pemeriksaan Langsung atau
dalam Pasal 27 ayat (1) Direktur Jenderal
Pemeriksaan Tidak Langsung
berdasarkan kewenangan dalam bentuk mandat
terhadap Pejabat Lelang Kelas II.
menetapkan keputusan pembebastugasan Pejabat
3) Peringatan tertulis sebagaimana
Lelang Kelas I atas nama Menteri.
dimaksud pada ayat (2) dilakukan
2) Format keputusan pembebastugasan Pejabat
paling lambat 14 (empat belas) hari
Lelang Kelas I sebagaimana dimaksud pada ayat
kerja sejak tanggal pelaporan hasil
(1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan
pemeriksaan.
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
4) Pejabat Lelang Kelas II yang tidak
ini
3) Salinan keputusan pembebastugasan Pejabat memenuhi peringatan tertulis dalam
Lelang Kelas I sebagaimana dimaksud pada ayat jangka waktu 14 (empat belas) hari
(1) disampaikan kepada Direktur, pimpinan unit sej ak diterimanya Surat Peringatan
kerja tempat kedudukan terakhir Pejabat Lelang atau mengulang perbuatan yang sama
Kelas I yang bersangku tan, dan Kepala Kantor sebagaimana dimaksud pada ayat
Wilayah selaku/Pengawas Lelang ( 1), oleh Kepala Kantor Wilayah
(Superintenden). diusulkan untuk dibebastugaskan
4) Keputusan pembebastugasan sebagaimana kepada Direktur Jenderal c.q.
dimaksud pada ayat (1) berisi larangan Direktur.
melaksanakan jabatannya selama 6 (enam) bulan Pasal 56 PMK No.189/PMK.06/2017
sejak tanggal ditetapkan. Pembebastugasan

Pasal 29 PMK No. 94/PMK.06/2019 1) Pembebastugasan Pejabat Lelang


Kelas II dilakukan oleh Direktur
1) Pejabat Lelang Kelas I yang telah mendapatkan
Jenderal atas nama Menteri.
sanksi berupa pembebastugasan sebagaimana
2) Pembebastugasan dijatuhkan kepada
dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) melakukan
Pej abat Lelang Kelas II dalam hal
pelanggaran yang sama atau pelanggaran lainnya
adanya usulan pembebastugasan oleh
sebagai Pejabat Lelang Kelas I, Direktur Jenderal
Kepala Kantor Wilayah karena:
menetapkan keputusan pembebastugasan kedua
a. tidak memenuhi peringatan
yang berisi larangan melaksanakan jabatannya
tertulis dalam jangka waktu 14
selama 1 (satu) tahun.
(empat belas) hari sej ak
2) Dalam hal Pejabat Lelang Kelas I yang telah
diterimanya Surat Peringatan atau
mendapatkan sanksi berupa pembebastugasan
mengulang perbuatan yang sama
kedua kali sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sebagaimana dimaksud dalam
melakukan pelanggaran yang sama atau
Pasal 55 ayat (4) ;
pelanggaran lainnya, Direktur Jenderal
b. melanggar larangan sebagaimana
menetapkan keputusan pemberhentian tidak
dimaksud dalam Pasal 38;
dengan hormat selaku Pejabat Lelang Kelas I.
c. melaksanakan Lelang tanah atau
Pasal 30 PMK No. 94/PMK.06/2019
tanah dan bangunan tanpa
1) Dikecualikan dari ketentuan Pasal 29 ayat (1) dilengkapi Surat Keterangan
dan ayat (2), jangka waktu pembebastugasan Tanah/ Surat Keterangan
Pejabat Lelang Kelas I yang berstatus sebagai Pendaftaran Tanah (SKT I SKPT)

terdakwa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dari Kantor Pertanahan; atau

huruf c diberikan setiap 6 (enam) bulan dan dapat d. telah berstatus sebagai terdakwa

diperpanjang paling lama kumulatif jangka dalam perkara pidana dengan

waktu pembebastugasan selama 18 (delapan ancaman hukuman penjara.

belas) bulan. Pasal 57 PMK No.189/PMK.06/2017

2) Usulan perpanjanganpembebastugasan Usulan pembebastugasan Pejabat Lelang


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan Kelas II diajukan oleh Kepala Kantor
oleh Kepala Kantor Wilayah tempat kedudukan Wilayah kepada Direktur Jenderal
Pejabat Lelang Kelas I kepada Direktur J enderal. dengan melampirkan:
Pasal 31 (1) Dalam hal berdasarkan putusan yang a. surat peringatan dari Kepala

telah mempunyai kekuatan hukum tetap, Pejabat Kantor Wilayah sebagaimana

Lelang Kelas I L. www.jdih.kemenkeu.go.id - 18 dimaksud dalam Pasal 55 ayat (2)

- sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf c ;

dinyatakan tidak terbukti bersalah, Kepala b. bukti adanya pelanggaran

Kantor Wilayah tempat kedudukan Pejabat sebagaimana dimaksud dalam

Lelang Kelas I memberitahukan kepada Direktur Pasal 56 ayat (2) huruf b a tau

Jenderal. (2) Berdasarkan pemberitahuan Kepala huruf c; dan/ a tau

Kantor Wilayah sebagaimana dimaksud pada c. surat keterangan dari Pejabat

ayat (1), Direktur Jenderal: yang berwenang bahwa Pej abat


Lelang Kelas II berstatus sebagai
a. mencabut sanksi pembebastugasan; atau
terdakwa.
b. menetapkan keputusan pengangkatan
Pasal 58 PMK No.189/PMK.06/2017
kembali Pejabat Lelang Kelas I, dalam hal
1) Pembebastugasan sebagaimana
Pejabat Lelang Kelas I telah diberhentikan
dimaksud dalam Pasal 56 diberikan
dengan hormat.
kepada Pejabat Lelang Kelas II oleh
3) Format keputusan pengangkatan kembali
Direktur Jenderal dengan menetapkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
Keputusan Pembebastugasan yang
tercantum dalam Lampiran yang tidak
berisi larangan melaksanakan
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
jabatannya selama 6 (enam) bulan
Pasal 32 PMK No. 94/PMK.06/2019 sejak tang gal ditetapkan dengan
Pemberhentian tidak dengan hormat tembusan kepada Kepala Kantor
Wilayah setempat.
1) Sanksi berupa pemberhentian tidak dengan
2) Jika Pejabat Lelang Kelas II yang
hormat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24
telah dibebastugaskan:
huruf c dijatuhkan kepada Pejabat Lelang Kelas I
a. mengulangi perbuatan yang sama
dalam hal:
sebagaimana dimaksud dalam
a. Memimpin dan/atau mengesahkan pemenang
Pasal 56 ayat (2) huruf a atau
lelang tanpa surat tugas Kepala KPKNL;
huruf c;
b. melakukan pelanggaran sebagaimana
b. mengulangi pelanggaran yang
dimaksud dalam Pasal 29 ayat (2);
sama sebagaimana dimaksud
c. dijatuhi hukuman pidana penJara berdasarkan
dalam Pasal 56 ayat (2) huruf b;
putusan Pengadilan yang telah memperoleh
atau
kekuatan hukum tetap; atau
c. melakukan pelanggaran lainnya,
d. dijatuhi hukuman disiplin berat berdasarkan
Direktur Jenderal menetapkan
ketentuan peraturan perundang-undangan di
Keputusan Pemberhentian Tidak
bidang kepegawaian.
Dengan Hormat terhadap yang
2) Sanksi pemberhentian tidak dengan hormat bersangkutan selaku Pejabat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, Lelang Kelas II .
huruf c, dan huruf d tidak didahului dengan surat Pasal 59 PMK No.189/PMK.06/2017
peringatan. 1) Jangka waktu pembebastugasan
diberikan untuk setiap 6 (enam) bulan
dan dapat diperpanjang paling lama
18 (delapan belas) bulan, untuk
Pejabat Lelang Kelas II yang
bersta1us sebagai terdakwa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
56 ayat (2) huruf d
2) UsulaperpanJangan pembebastugasan
sebagaimana dimaksud pad a ayat
( 1) dilakukan oleh Kepala Kantor
Wilayah yang bersangkutan kepada
Direktur Jenderal.
3) Dalam hal jangka waktu
pembebastugasan sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1) telah
berakhir, namun proses perkara
belum selesai, yang bersangkutan
diberhentikan dengan hormat selaku
Pejabat Lelang Kelas II .
4) Dalam hal Pejabat Lelang Kelas II
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
56 ayat (2) huruf d tidak terbukti
bersalah berdasarkan putusan yang
telah mempunyai kekuatan hukum
tetap, Pejabat Lelang Kelas II yang
telah diberhentikan dengan hormat
atau sedang dalam masa
pembebastugasan dapat mengajukan
permohonan pengangkatan kembali
atau pencabutan pembebastugasan
kepada Kepala Kantor Wilayah
setempat.
5) Dalam hal berdasarkan putusan yang
telah mempunya1 kekuatan hukum
tetap, Pejabat Lelang Kelas II
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
56 ayat (2) huruf d terbukti bersalah,
yang bersangkutan diberhentikan
tidak dengan hormat selaku Pejabat
Lelang Kelas II.
Pasal 60 PMK No.189/PMK.06/2017
Permohonan pengangkatan kembali atau
pencabutan pembebastugasan Pejabat
Lelang Kelas II sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 59 ayat (4) , dengan
melampirkan:
a. fotokopi salinan keputusan
Pengangkatan Pejabat Lelang
Kelas II;
b. fotokopi salinan keputusan
pemberhentian dengan
hormatjpembebastugasan; dan
c. fotokopi salinan putusan
pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum
tetap.
Pasal 61 PMK No.189/PMK.06/2017
Denda
1) Pejabat Lelang Kelas II yang tidak
melaksanakan kewajiban penyetoran
bea lelang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 37 ayat (3) huruf b,
dikenakan denda keterlambatan
sesua1 Peraturan Pemerintah yang
mengatur mengenai jenis dan tarif
atas jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) yang berlaku pada
Kementerian Keuangan.
2) Denda sebagaimana dimaksud pada
ayat ( 1) dikenakan per bulan dari
jumlah yang terlambat dibayar.
3) Dalam menghitung pengenaan
denda, bagian dari bulan dihitung
menjadi 1 (satu) bulan penuh.
4) Pembayaran denda dihitung sejak
jatuh tempo penyetoran bea lelang ke
kas negara sampa1 dengan paling
banyak 24 (dua puluh empat) bulan.
5) Denda sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus disetorkan ke kas
negara oleh Pejabat Lelang Kelas II
sebagai Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) dan dilaporkan kepada
Kepala Kantor Wilayah dan
tembusan kepada Direktur.

Anda mungkin juga menyukai