Anda di halaman 1dari 6

Bahan Diskusi Permasalahan

Pajak BPHTB PT. INALUM


di Kab. Asahan
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Latar Belakang
Surat dari PT. Indonesia Asahan Aluminium (PT INALUM) Nomor LIGHT-
1 PT INALUM menerima penambahan PMN
085/2022 tanggal 16 Market 2022 perihal Pembayaran Bea Perolehan Hak
berupa lahan eks-Otorita Asahan seluas
atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) di Kabupaten Asahan
1.211,10 ha yang terletak di 4 (empat)
Kabupaten di Sumatera Utara, salah satunya di
Kabupaten Asahan seluas 207,05 ha.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun
2016 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara
Republik Indonesia Ke Dalam Modal Saham
Perusahaan Perseroan PT INALUM.
Permohonan diskusi serta
pemberian masukan terkait
permasalahan pengenaan
2 PT INALUM berkewajiban melakukan pembayaran
BPHTB atas Perolehan Hak
BPHTB kepada Pemerintah Kab. Asahan
Tanah/Bangunan melalui
Penyertaan Modal Negara
di PT INALUM
Terdapat perbedaan dalam penentuan objek
3 BPHTB.
PT INALUM berpendapat bahwa objek BPHTB adalah
lahan PMN yang diserahkan melalui PP No.76 Tahun
2016, sementara Pemerintah Kab Asahan berpendapat
objek BPHTB adalah lahan PMN yang diserahkan
melalui PP No.76 Tahun 2016 dan bangunan di
atasnya yang merupakan aset PT INALUM.

www.kemenkeu.go.id 2
Dasar Hukum UU No. 28/2009 tentang PDRD Pasal 85

1) Objek Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan 3) Hak atas Tanah dan/atau Bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Bangunan adalah Perolehan Hak atas Tanah dan/atau meliputi:
Bangunan. a. hak milik;
2) Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan b. hak guna usaha;
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: c. hak guna bangunan
a. pemindahan hak karena: d. hak pakai;
1. jual beli; e. hak milik atas satuan rumah susun; dan
2. tukar-menukar; f. hak pengelolaan.
3. hibah; 4) Objek pajak yang tidak dikenakan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
4. hibah wasiat; adalah objek pajak yang diperoleh:
5. waris; a. Perwakilan diplomatic dan konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal
6. pemasukan dalam perseroan atau badan balik;
hukum lain; b. negara untuk penyelenggaraan pemerintahan dan/atau untuk
7. pemisahan hak yang mengakibatkan pelaksanaan pembangunan guna kepentingan umum;
peralihan; c. badan atau perwakilan lembaga internasional yang ditetapkan dengan
8. penunjukan pembeli dalam lelang; Peraturan Menteri Keuangan dengan syarat tidak menjalankan usaha
9. pelaksanaan putusan hakim yang atau melakukan kegiatan lain di luar fungsi dan tugas badan perwakilan
mempunyai kekuatan hukum tetap; organisasi tersebut;
10. penggabungan usaha; d. orang pribadi atau Badan karena konversi hak atau karena perbuatan
11. peleburan usaha; hukum lain dengan tidak adanya perubahan nama;
12. pemekaran usaha; atau f. orang pribadi atau Badan karena wakaf; dan
13. hadiah; dan g. orang pribadi atau Badan yang digunakan untuk kepentingan ibadah.
b. pemberian hak baru karena:
14. kelanjutan pelepasan hak; atau
15. di luar pelepasan hak.
www.kemenkeu.go.id 3
Dasar Hukum UU No. 1/2022 tentang HKPD Pasal 44

1) Objek BPHTB adalah Perolehan Hak atas Tanah 3) Hak atas Tanah dan/atau Bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
dan/atau Bangunan. a. hak milik;
2) Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan b. hak guna usaha;
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: c. hak guna bangunan
a. pemindahan hak karena: d. hak pakai;
1. jual beli; e. hak milik atas satuan rumah susun; dan
2. tukar-menukar; f. hak pengelolaan.
3. hibah; 4) Yang dikecualikan dari objek BPHTB adalah Perolehan Hak atas Tanah dan/atau
4. hibah wasiat; Bangunan:
5. waris; a. untuk kantor Pemerintah, Pemerintahan Daerah, penyelenggara negara dan
6. pemasukan dalam perseroan atau badan lembaga negara lainnya yang dicatat sebagai barang milik negara atau barang
hukum lain; milik Daerah;
7. pemisahan hak yang mengakibatkan b. oleh negara untuk penyelenggaraan pemerintahan dan/atau untuk pelaksanaan
peralihan; pembangunan guna kepentingan umum;
8. penunjukan pembeli dalam lelang; c. untuk badan atau perwakilan lembaga internasional dengan syarat tidak
9. pelaksanaan putusan hakim yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan lain di luar fungsi dan tugas badan
mempunyai kekuatan hukum tetap; atau perwakilan lembaga tersebut yang diatur dengan Peraturan Menteri;
10. penggabungan usaha; d. untuk perwakilan diplomatik dan konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal
11. peleburan usaha; balik;
12. pemekaran usaha; atau e. oleh orang pribadi atau Badan karena konversi hak atau karena perbuatan
13. hadiah; dan hukum lain dengan tidak adanya perubahan nama;
b. pemberian hak baru karena: f. oleh orang pribadi atau Badan karena wakaf;
14. kelanjutan pelepasan hak; atau g. oleh orang pribadi atau Badan yang digunakan untuk kepentingan ibadah; dan
15. di luar pelepasan hak. h. untuk masyarakat berpenghasilan rendah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
www.kemenkeu.go.id 4
Rekomendasi

Terhadap bangunan di atas tanah seluas 207,05 ha,


perlu dipisahkan terlebih dahulu antara bangunan milik PT INALUM dengan
bangunan yang bukan milik PT INALUM

1 2
BPHTB atas bangunan di atas luasan Dalam hal bangunan milik PT INALUM didirikan/dibangun oleh PT
tanah tersebut hanya terutang atas INALUM setelah terjadinya penambahan PMN oleh Pemerintah,
bangunan yang telah ada pada saat maka pada dasarnya tidak dapat dikenakan BPHTB mengingat
penambahan PMN oleh Pemerintah. objek BPHTB adalah perolehan hak baik melalui pemindahan hak
(jual beli, hibah, tukar menukar, penggabungan usaha, dll) maupun
pemberian hak baru (yang sebelumnya merupakan milik negara
atau kelanjutan pembebasan milik masyarakat), sehingga tidak
mencakup bangunan yang dibangun sendiri.

www.kemenkeu.go.id 5
Diskusi

www.kemenkeu.go.id 6

Anda mungkin juga menyukai