Penanaman Rumput
Penanaman Rumput
Definisi masalah
Bahan ajar untuk sesi saling ajar dalam kelompok Dipersiapkan oleh
Tunjukkan borang kepada fasilitator untuk diparaf pada akhir sesi pendefinisian masalah. Borang ini
diperlukan pada sesi ajar-mengajar Simpan borang ini untuk dikumpulkan bersama laporan
kelompok.
1. Tanaman rumput merupakan tipe tanaman yang penggunaannya khas. Sifat pertumbuhan tanaman
yang tumbuh rapat sehingga menutupi permukaan tanah dan tahan injakan sehingga tanaman ini
populer digunakan sebagai lantai pada taman atau pada beragam sport field. Tanaman ini juga
digunakan untuk konservasi tebing pada beragam site seperti pada tebing jalan, atau tebing pada lahan
yang sedang dikembangkan seperti pada kawasan perumahan dan industri. Selain itu tanaman rumput
ini sudah diperkenalkan untuk penggunaan pada vertical garden. Pada spesies rumput tipe semak
digunakan untuk keperluan estetika.
2. Dalam penggunaan rumput sebagai bahan tanaman untuk surfacing baik untuk taman atau untuk
sport field sering ditemukan hamparan rumput atau turfgrass yang tidak tumbuh sesuai harapan karena
tidak memenuhi standar kualitas visual maupun standar fungsional. Sudah umum terlihat lapangan
rumput yang tidak menunjukkan warna hijau tua yang seragam, tetapi berwarna kuning atau hijau
kuning. Sering juga didapati pada saat hujan atau setelah hujan terdapat genangan air pada hamparan
rumput sehingga pada sportfield ini tidak dapat segera digunakan.
3. Di lain hal agar hamparan rumput dapat digunakan untuk permainan yang baik, terlebih agar dapat
digunakan untuk kompetisi, maka lapangan harus memenuhi standar visual dan standar fungsional
masing masing jenis permainan. Hamparan rumput untuk lapangan sepakbola memiliki standar.
Demikian pula lapangan golf memiliki standar rumput pada tiap bagian lapangan golf.
4. Untuk penanaman rumput tidak selalu dihadapkan dengan lahan yang ideal, tetapi penanaman
rumput ini sering dilakukan pada halaman gedung yang baru selesai proses konstruksinya atau
penanaman akan dilakukan pada lahan yang sudah di cut and fill, sehingga untuk penanaman perlu
penyiapan lahan yang baik.
5. Beragam penggunaan rumput, dilain hal terdapat beragam kondisi ekologis pada lahan yang akan
ditanami, dan beragam beragam spesies dan varietas rumput yang tersedia. Sehubungan dengan itu
untuk membentuk hamparan rumput perlu diterapkan good planting practice (GPP) agar terbentuk
hamparan rumput yang diinginkan disamping itu dalam pengelolaan hamparan trumput tidak memberi
beban dampak negatif ke lingkungan. GPP utuk rumput ini diawali dengan pemilihan spesies rumput
bahkan varietas rumput, penyediaan media yang tepat, penanaman dengan memilih metode
perbanyakan yang praktis dilakukan, dan pemeliharaan yang terprogram. Khusus untuk sport field media
tanam diperlukan konstruksi yang khusus agar menyediakan media yang memilki sifat drainase yang
baik, disampaing menyediakan media yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
6. Hamparan rumput untuk sportfiled harus memenuhi standar untuk permainan, sehingga diperlukan
pemeliharaan yang terprogram. Pemeliharaan ini mencakup bagaimana irigasi yang menjamin
ketersediaan air, pemangkasan untuk menjaga standar tinggi rumput, pemupukan dan pemeliharaan
lainnya yang perlu dilakukan secara efektif dan efisien.
7. Seperti pada penggunaan tanaman lainnya dalam lanskap, hamparan rumput tidak luput dari
kerusakan akibat serangan OPT. OPT ini mencakup hama, penyakit dan gulma. Untuk pengendalian OPT
ini tahapan penting yang perlu dilakukan adalah pemantauan yang teratur, apakah terdapat gangguan
hpt. Pemantauan yang teratur akan dapat diketahui munculnya OPT secara dini, sehingga kerusakan
masih ringan pengendalian sudah dapat dilakukan. Selanjutnya identifikasi jenis OPT yang menjadi
penyebab kerusakan. Pada tahap berikutnya dilakukan tindakan pengendalian. Pengendalian ini
mencakup pengendalian secara kimiawi, atau mekanis dengan eradikasi bagian hamparan yang
terserang.