PERISHABLE
Perishable merupakan item yang memiliki masa expired pendek, item yang fresh dan barng item
yang mudah rusak.
Pemesanan buah lokal dilakukan oleh DC Jombang ke MD, Kemudian MD akan melakukan
pemesanan kordinasi dengan Devloment untuk menghitung biaya, kemudian MD akan memesan
ke Supplier buah lokal. Supplier buah lokal akan membawa PO (Purcesing Order) dan Faktur
yang berisi item dan biaya harga pada buah tersebut. DC Jombang melihat Faktur dan PO sesuai
atau tidak, jika tidak sesuai maka akan di coret sesui dengan faktur, jika faktur tidak sesuai
dengan item maka akan dituliskan sesuai item yang datang. Pihak DC Jombang akan melakukan
pembuatan BPBP (Bukti Penerimaan Barang Permintaan) malalui aplikasi Approve BPBP di
computer. DC jombang akan memberikan kembali PO, faktur yang distempel dan Kwitansi biaya
harga buah lokal tersebut. Pada saat pengecekan buah lokal akan dilihat kriteria kemanisan buah
seperti : 1. Semangka harus min Bix 8 %, 2. Melon Sky Brix 9%, 3. Melon Golden Brix 9%.
Untuk melihat kadar manis pada buah lokal tersebut digunakan alat reakfaktur meter.
Alur pemesanan Chilled food:
Pemesanan chilled food dilakukan melalui perhitungan PB oleh admin Perishble dikirimkan ke
MD unruk dilakukan pemesanan ke Supplier, Supplier akan mengirimkan barang chilled food ke
DC Jombang. Barang Chillde food akan dilakukan pencekan sesuai PO dan Faktur yang dibawa
oleh driver Supplier kemudian dicek oleh cheker perishable. Pada saat pencekan PO dilihat
terlebih dahulu tanggal exp PO, jika tanggal PO sudah exp maka dilakukan kordinasi ke MD
agar dibuat tanggal PO yang baru. PO dan faktur akan disesuaikan jika terjadi selisih pada PO
dan Faktur maka PO akan dicoret sesuai yang di Faktur. Cheker akan memerikasa tanggal exp
item, jika sudah kadaluarsa akan dilakukan penolkan item tersebut. Driver Supplier akan
membawa PO dan Faktur yang telah di Stempel ke admin Receiving. Untuk distempel.
Pada pengiriman barang buah import dan chilled food. Untuk barangnya yang datang hari ini ke
DC Jombang, tidak langsung dikirim ke toko, namun terlebih dahulu, barang yang ada di
perishable, jika masih ada di perishable maka yang di dalam culler akan dikirm terlebih dahulu
karena expirednya akan lebih dahulu habis.
1. Jika buah lokal datang hari ini maka harus dilakukan pengiriman hari ini juga ke toko.
2. Jika buah import datang hari ini maka buah tersebut dimasukkan terlebih dahulu ke
culler dengan suhu 4oC sampai 7oC. untuk pengiriman buah ke toko harus buah yang
telah terlebih dahulu di culler kemudian di wrapping dan dikirimkan ketoko.
3. Jika chilled food hari ini datang maka akan dimasukkan kedalam culler terlebih dahulu
dan untuk pengiriman chilled food ke toko dilakukan dengan chilled food yang telah di
culler dikarenakan yang telah di culler memiliki exp yang lebih cepat dibandingkan yang
baru datang.
Wrapping adalah proses melakukan pembungkusan buah import seperti jeruk, anggur, apel dan
lemon. Untuk apel didalam satu strofoam harus 2 bauh apel, untuk satu strofoam harus 3 lemon.
Wraping dilakukan ketika buah akan dikirimkan ketoko maupun di masukkan kedalam culler.
Nota Barang Rusak ( NBR) merupakan list untuk barang buah yang rusak di perishable.
Proses loading di Perishble dilakukan dengan menyiapkan buah yang ada di form buah,
kemudian diletakan ke atas palet sesuai urutan toko yang ada di list form tersebut. Proses loading
dilakukan oleh helper perishable dan checker perishable. Dalam proses pemuatan barang
dilakukan dengan toko yang terjauh di muat pertama kemudian toko awal akan di muat terkhir.
Admin PBEH Perishble akan membuat form, kemudian akan dilakukan picking oleh helper
perishable, biasanya yang di picking buah import dan chilled food. Proses picking akan
dilakukan per rute karena didalam form akan terlihat inisial tokonya. Jika sudah di picking maka
akan dilakukan penginputan di tempat scanning. Yang di input sesuai item fisik yang ada yang
telah picking. Jika ada saat input didalam scanner tersebut terlebih dahulu kordinasi dengan
admin Perishble.
NPX ialah Nota Penerimaan Buah yang merupakan acuan driver sebagai acuan untuk
mengirimkan buah atau chilled food ke toko.
1. Faktur dan PO dilihat terlebih dahulu kemudian disesuaikan item barang, jika barang
tidak sesuai di faktur maka dicoret sesuai item barang.
2. Masukkan barang item sesuai pcs yang ada di dalam handheld kedalam aplikasi search
receiving kemudian masukkan no antrian yang telah didapat dari secure park.
3. Masukkan item dan no value jika WHL ( ditambahkan 3 nol dibelakang).
4. Dibuku backup tulis no PO dan total RP seluruh item, tuliskan nama supplier dan
itemnya.
Pada saat proses picking, didapat permintaan barang dari toko terlalu kecil pada form list item
pcs, atau tidak sesuai maka perlu terlebih dahulu di update kembali oleh admin DC Jombang
perishable.
Missal: mangga harusnya satuan 5000 di scanner namun tertulis 5, jika terjadi salah masukkan
data di input scanning maka harus dipertanyakan, atau dilakukan proses perubahan karena pada
mangga tersebut bukan 5 melainkan 5000.
Barang retur akan di cek menggunakan TTD ( Tanda Terima Dokumen), sesuaikan kode toko
dan No NRB fisik item, kemudian diberikan NRB dan barang retur ke Driver Supplier Chilled
food. Pada saat List Item retur yang ada di handheld maka sesuaikan yang ada fisiknya, jika
terjadi perbedaan maka harus dilakukan draft ubah di computer.
Roti
Mr. Bread yang datang akan ditengok jumlah krat yang datang, sehingga yang di cek Cuma
jumlah krat aja.
Sari Roti yang datang akan dicek per pcs item tersebut.
Untuk MR Bread barang akan di turunkan oleh tim DC dan dibantu oleh tim Supplier.
Untuk Proforma MR Bread ialah jika barang hilang per PCS maka dibebankan oleh Supplier.
Jika hilang per krat maka akan di infokan ke DC Surabaya agar dibebankan ke pabrik. Jika tidak
di kordinasikan maka akan di bebankan ke DC Jombang.
Proses kedatangan MR bread jam 08 malam, Sari Roti jam 10 malam setiap harinya.
Barang dry yang telah disiapkan oleh tim warehouse berupa container dan bronjong, tim
helper loading akan menyesuaikan item barang sesuai dengan nota rangkuman barang yang
diberikan oleh officer delivery ke tim helper issuing loading. Barang yang disiapkan sesuai
dengan nota rangkuman barang, dengan memperhatikan nama toko yang berupa inisial toko di
stiker yang diletakkan di container maupun di bronjong. Stiker kemudian di chek oleh checker
issuing loading, jika ada barang yang tidak di letakkan di loading issuing maka harus kordinator
dengan tim kurir warehouse agar segera ditemukan, jika tidak ditemukan maka dilakukan
intransit, dibebankan ke tim warehouse. Dalam proses cek yang dilakukan tim checker issuing di
scan stiker toko dan dituliskan berapa container dan bronjong yang akan dimuat ke mobil niaga.
Dalam menyusun container dan bronjong harus terlebih dahulu toko yang stikernya 3/3, 2/3
kemudian 1/3. Sebelum memasukan barang kedalam mobil niaga terlebih dahulu dimasukkan
cashbox kedalam mobil niaga yang lokasinya diatas dalam mobil niaga beserta gemboknya.
Mobil niaga kemudian di tutup dan digembok cluster kemudian diikat dengan segel yang warna
putih. Tim helper dan cheker issuing memberikan nota rangkuman barang yang telah diisikan
barang yang akan dikirim ke officer delivery, kemudian officer deliveri akan memanggil driver
yang akan berangkat ke toko. Driver akan membawa surat jalan, STNK, Nota Rangkuman
barang, buku KIR, dan sebagainya. Pada saat ingin keluar dari DC, TIM inventori Control akan
mencek mobil niaga, yang akan di cek bensin mobil, kelengkapan kendaraan, dan sebagainya.
Intransit yang terjadi di tempat loading issuing yaitu barang yang belum ketemu di lokasi loading
issuing kemudian akan dikordinator dengan tim kurir warehouse.
Alur Issuing delivery:
Barang yang telah dimuat kedalam mobil niaga akan di kirimkan oleh driver ke toko
dengan membawa perlengkapan dokumen dan sebagainya. Dalam proses clustering ialah
pengiriman barang dari DC ke toko yang terdekat sampai yang terjauh, maka nya dilakukan
pemuatan barang kedalam mobil niaga berdasarakan stikernya 3/3, 2/3 kemudian 1/3.
1. Hubungan kerja yang terjadi antara pihak issuing delivery dengan bengkel yaitu issuing
delivery akan berkordinasi dengan pihak bengkel jika ada kendaraan niaga yang rusak,
misal ban mobil niaga bocor, rem blong dan lainnya.
2. Hubungan kerja yang terjadi antara pihak issuing delivery dengan General Affair yaitu
jika driver mengalami kecelakaan di perjalanan maka akan di kordinasikan ke General
Affair agar diberikan solusi. Kemudian jika terjadi mobil niaga berhenti dengan cukup
lama diperjalan maka tim issuing delivery akan mengkordinasikan dengan tim General
Affair.
3. RECEIVING
Supplier datang membawa barang berupa faktur, PO dan barang item, kemudian supplier
akan diberhentikan oleh security untuk didaftarkan no antrian di aplikasi secure park. Supplier
mendaftarkan di admin BPB receiving dengan menyerahkan faktur dan PO agar mendapatkan no
antrian bongkar barang. Barang dari supplier akan di cek oleh tim cheker receiving
menggunakan handheld agar terbentuk SLP (Slip Lokasi Penempatan). SLP yang keluar dari
printer SLP akan ditempelkan oleh cheker receiving dibagian kanan atas. Barang yang telah di
tempelkan SLP akan diletakkan di lokasi yang tersedia pada SLP tersebut. Barang yang
ditempelkan SLP akan di chek oleh second cheker tim warehouse, second cheker melihat NO
PLU, Item, dan tanggal Expired sesuai atau tidak kemudian akan ditulis dengan kertas dan
tulisan yang besar agar mudah keliatan. Supplier yang didaftarkan oleh admin BPB akan
otomatis terdaftar untuk returannya yaitu draft retur supplier. Kemudian supplier pergi ke tempat
retur untuk mengambil barang return dan kembali ke admin BPB receving untuk mengambil
surat jalan beserta dokumen lainnya agar dapat keluar dari DC. Dokumen yang diperoleh yaitu
faktur asli yang distempel dan BPBP ( Bukti Penerimaan Barang Permintaan).
Jika DC Jombang kelebihan barang akan dilakukan transfer antar gudang (TAG) ke DC
Surabaya, untuk prosesnya sama dengan seperti supplier ke DC namun tidak melalui security
( secure park). Dc Surabaya akan mengirimkan sesuai permintaan barang oleh DC Jombang,
kemudian Nota Pengiriman Barang akan diserahkan ke admin BPB Receiving.
Supplier jalur express akan membawa PO, Faktur, Surat jalan dan barang item, proses ini
merupakan supplier yang menggunakan jasa pihak lain. Untuk alurnya sama seperti supplier
biasa namun untuk driver jalur express hanya membawa surat jalan dari DC, Faktur dan PO nya
akan dikirimkan melalui email.
Program palletisasi:
Merupakan program meletakkan barang item dengan posisi dan jumlah kolian pada TIR
sesuai dengan TIR awal sampai TIR akhir. Untuk jumlah TIR pada setiap jenis item akan
berbeda, ada yang 7 kolian, 8 kolian, 10 kolian, 11 kolian dan lain sebagainya.
Jika didalam satu palet berbeda item itu merupakan supplier yang sama.
Permasalahan:
Jika barang yang dikirimkan supplier rusak atau tidak ada maka harus dibuatkan berita acara
(BA), BA berisi barang rusak atau tidak ada. Didalam BA akan dituliskan nama supir Supplier,
No Hp supplier, Plat no supir supplier dan tanda tangan supir supplier. BA yang telah diisi akan
di tanda tanganni oleh cheker receiving dan SPV kemudian akan diantar ke admin BPB.
Jika terjadi permasalahan di faktur atau PO: 50 namun fisiknya : 48 maka akan dicoret PO nya
dan ditulis sesuai Fakturnya. Namun jika barang rusak atau berbeda maka akan dibuat berita
acaranya.
Permasalahan
Jika terjadi tanggal pada PO, yaitu tanggal “berlaku sampai” kurang dari hari H, maka
admin BPB membuat surat berita acara ke MD untuk dikeluarkan tanggal terbaru. Jika terjadi
tidak sesuai PO dan Faktur maka yang di PO akan dicoret dan yang akan ditulis sesuai faktur.
Misal: di PO itemnya dengan jumlah kolian 170 namun di faktur 39 maka penulisan didalam
aplikasi form pendaftaran BPB dimasukkan sesuai faktur dan yang di PO dicoret diganti 39.
Fungsi no antrian pada security park ialah untuk menunjukkan urutan yang akan dipanggil,
bukan no bongkar tapi urutan terkecil yang akan dipanggil dengan pintu yang kosong.