Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas Rahmat, Iman,
Kesehatan dan Kesempatan yang diberikan kepada saya sehingga dapat
menyusun bahan ajar dengan judul “Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM)”.
Olehnya itu, saya mengucapkan banyak terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada:
1. Bapak. Dr. H. Rusdi, M.Pd sebagai Kepala Balai Pengembangan Penjaminan
Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan, Perikanan, dan Teknologi Informasi
Komunikasi (BPPMPV KPTK) Gowa.
2. Muhammad Nur Rizal, Ph. D & Novi Poespita Candra, Ph. D sebagao
Founder GSM Yogyakarta Indonesia
3. Rekan kerja sebagai widyaiswara pada BPPMPV KPTK Gowa
Saya menyadari bahwa, bahan ajar ini masih jauh dari kesempurnaan.
Olehnya itu, sangat mengharapkan sumbangan pikiran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan bahan ajar ini.

Gowa, Januari 2022

Thaha, S.Pd., M.Pd

i
DAFTAR ISI

Halaman

A. Visi & Misi......................................................................................................1

B. Inspirasi GSM................................................................................................1

C. Pengurus GSM..............................................................................................3

D. Program Kerja...............................................................................................4

E. Kemitraan......................................................................................................8

F. Penutup......................................................................................................... 9

KEPUSTAKAAN:................................................................................................10

ii
GERAKAN SEKOLAH MENYENANGKAN
(GSM) JENJANG SMK PUSAT KEUNGGULAN

A. Visi & Misi

B. Inspirasi GSM
GSM berawal dari pengalaman perubahan yang dialami oleh
pendirinya, Muhammad Nur Rizal, dan sang istri, Novi Poespita Candra.
Pengalaman ini didapatkan ketika Rizal dan Novi tinggal di Melbourne,
Australia untuk menempuh studi doktoral. Mereka menemukan inspirasi
dari ketiga buah hatinya yang sangat mencintai sekolahnya. Dari situ,
mereka melihat pendidikan Australia yang berbeda jauh dengan
pendidikan Indonesia. Bahkan bisa dibilang bahwa pendidikan Indonesia
tertinggal 128 tahun dari Australia. Pendidikan Australia unggul dari segi
kurikulum yang lebih bagus, lebih menyenangkan, dan disesuaikan
dengan kelebihan tiap anak. Bahkan, anak-anak mereka justru rindu pergi
ke sekolah saat liburan.
Inspirasi ini dikembangkan saat mereka pulang ke Indonesia
dengan membangun GSM pada tahun 2016. Rizal dan Novi merasa
prihatin dengan pendidikan Indonesia yang masih mematok nilai dan
ujian, padahal sebetulnya anak-anak bisa belajar dengan metode yang
lebih menyenangkan. Dalam praktiknya, GSM merangkul sekolah-sekolah
pinggiran yang tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah. Tujuannya
agar kualitas sekolah pinggiran juga bisa terangkat.

1
GSM merupakan gerakan yang mengedukasi proses
pembelajaran dengan mengedepankan pendekatan pemikiran bapak
Kihajar Dewantoro dan teori Daniel E. Berlyne yaitu curiocity, creativity,
dan divercity. Perpaduan pemikiran tersebut yang mengedepankan bahwa
peserta didik dalam menuntun pendidikan tidak dapat disamakan diantara
mereka. Kodrat alam dan kodrat zaman merupakan pemikiran Kihajar
Dewantara. Setian manusia memilik rasa ingin tahu (curiocity), memiliki
kreasi masing-masing (creativity) dan memiliki keinginan untuk
menyesuaikan diri sesuai lingkungannya (divercity).
GSM memiliki motto “Berubah Berbagi Kolaborasi”, selain itu juga
membidik sekolah jenjang SD, SMP, SMA dan SMK yang kesemuanya itu
yang tidak terlalu tersentuh oleh perhatian pemerintah atau yang
dipandang sebagai sekolah pinggiran dengan mengistilahkan “Gerakan
akar rumput”. Ada 4 Area GSM yaitu: 1) Belajar tanpa dipaksa; 2) Disiplin
tanpa ditakuti; 3) Berprestasi tanpa ditekan; 4) Empati tanpa diminta.

2
C. Pengurus GSM

3
D. Program Kerja

4
5
6
7
E. Kemitraan

8
F. Penutup
GSM merupakan platform pendidikan yang mengedepankan
pendekatan keunikan masing masing peserta didik untuk dapat belajar
sesuai dengan kemampuan peserta didik.Pendekatan yang dilakukan
adalah berpedoman pada pemikiran Bapak KHD menjelaskan bahwa
tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-
anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota
masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh
atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat
memperbaiki prilakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya
kekuatan kodrat anak” 1)

9
KEPUSTAKAAN:
1 "Kodrat Alam dan Merdeka Belajar ala Ki Hajar Dewantara - Heuristik." 28 Jun.
2020, https://heuristik.id/kodrat-alam-dan-merdeka-belajar-ala-ki-hajar-
dewantara/. Diakses pada 11 Jan. 2022.

https://sekolahmenyenangkan.or.id/, DIAKSES 11 Jan 2022

10

Anda mungkin juga menyukai