1. Menjelaskan teknik Teknik persiapan 1.1 Pemilihan lokasi 1. Ceramah 1. Laptop/LCD 270 1 Abdullah, D.
persiapan lahan lahan pada tambak budidaya 2. Tanya Projector menit (2013)
pada budidaya lawi- budidaya lawi- 1.2 Persyaratan teknis jawab 2. Whiteboard (6 jp) Optimalisasi
lawi di tambak lawi di tambak 1.3 Persiapan tambak 3. Curah 3. Bahan Ajar Jarak Tanam
pendapat yang Tepat
4. Diskusi terhadap
Pertumbuhan
2. Mejelaskan Pengadaan 2.1 Pemilihan dan 1. Ceramah 1. Laptop/ LCD 180 lawi-lawi
pengadaan bibit bibit pada penangan bibit 2. Tanya Projector menit (Caulerpa sp)
pada budidaya budidaya lawi- 2.2 Metode jarak jawab 2. Whiteboard (4 jp) dalam wadah
lawi-lawi di tambak lawi di tambak tanam 3. Curah 3. bahan ajar terkontrol .
2.3 Penebaran bibit pendapat 2. Abdullah, D.
4. Diskusi (2013). Teknik
Kelompok Budidaya
Rumput aut
3 Melakukan Perawatan dan 3.1 Perawatan 1. Ceramah 1. Laptop/LC 270 lawi-lawi
Perawatan dan Pemanenan pada 3.2 Pemanean 2. Tanya Projector menit (Caulerpa sp)
Pemanenan pada budidaya lawi- jawab 2. Whiteboard (6 jp) di BBAP
budidaya lawi-lawi di lawi di tambak 3. Curah 3. Bahan Ajar Takalar
NO INDIKATOR MATERI SUB MATERI METODE ALAT BANTU/ ESTIMASI REFERENSI
HASIL BELAJAR POKOK POKOK MEDIA WAKTU
tambak pendapat 3. Badan
Standadisasi
Nasioanal
(BSN) RSNI
–1
Rancangan
Standar
Nasional
Indonesia.
Produksi
Rumput Laut
Strain lawi-
lawi (Caulerpa
sp) di Tambak
a. Materi Pokok
2.6 Mendiskusikan LK
dengan anggota
2.7 Menyimpulkan pendapat dari kelompok
peserta mengenai LK yang
dibagikan. 2.7 Mempresentasikan/
Menyimpulkan hasil
3. Penutup 3.1 Membuat rangkuman 3.1 Membuat rangkuman, 1. Ceramah 1. Laptop/ LCD 5 menit
bersama peserta; menanggapi/bertanya 2. Tanya Projector
Jawab 2. Whiteboard
3.2. Melaksanakan evaluasi dan 3.2 Menyimak dan mencatat 3. Diskusi 3. Bahan ajar
umpan balik pembelajaran kelompok
secara umum yang
sebelumnya diberikan
8. REFERENSI
1. Badan Standadisasi Nasioanal (BSN) RSNI – 1 Rancangan Standar Nasional Indonesia. Produksi Rumput
Laut Strain lawi-lawi (Caulerpa sp) di Tambak.
2. Balio, D.D. and Tookwinas, S. 2002. Manajemen Budidaya Udang yang Baik dan Ramah Lingkungan di
Daerah Mangrove. Petunjuk Pelaksanaan Pengolahan Akuakultur No. 25. Kerjasama SEAFDATCH Asean.
3. Dasep A, 2013 Optimalisasi Jarak Tanam yang Tepat terhadap Pertumbuhan lawi-lawi (Caulerpa sp) dalam
wadah terkontrol
4. Dasep A, 2013. Teknik Budidaya Rumput aut lawi-lawi (Caulerpa sp) di BBAP Takalar
5. Hutabarat, S. 2000. Produktivitas Perairan dan Plankton Telaah terhadap Ilmu Perikanan dan Kelautan. Badan
Penerbit UNDIP, Semarang, 159 hlm.
6. Masyahoro dan Mappiratu. 2010. Respon Pertumbuhan pada Berbagai Kedalaman Bibit dan Umur Panen
Rumput Laut Eucheuma cottonii di Perairan Teluk Palu, Media Litbang Sulteng, 3(2):104-111. ISSN : 1979-
5971.
7. Susilowati, T, Sarah Nur Iskandar, Sri Rejeki, Titik (2015) Pengaruh Bobot Awal yang Berbeda terhadap
Pertumbuhan (Caulerpa lentillifera) yang Dibudidayakan dengan Metode Long Line di Tambak Bandengan,
Jepara Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 21-27
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jamt .
8. www. Seaplant.net, 2016. Petunjuk Praktis Mengelola Pasca Panen Rumput Laut. Diakses tanggal 27
September 2016
9. www.rumputlaut.org, 2016 Diakses tanggal 27 September 2016
10. Yudasmara. G.A, 2014 Budidaya Anggur Laut (Caulerpa racemosa) Melalui Media Tanam Rigid Quadrant
Nets Berbahan Bambu Jurnal Sains dan Teknologi |468 ISSN: 2303-3142 Vol. 3, No. 2, Oktober 2014 Jurusan
Budidaya Kelautan, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja-Bali e-mail: ariyudasmara@gmail.com
9. EVALUASI PEMBELAJARAN
HASNAWATI, S.Pi.,M.Si
NIP.198106072011012006
SOAL SSAY
NO SOAL SKOR
Formasi perlakuan jarak tanam 25 cm (setiap permeter persegi. Jumlah titik tanam 25 plot (20
3 gram/plot). Kepadatan 500 gram/m2 . Hitung Jumlah Bibit yang digunakan . Apabila Luas Lahan 40
/tambak Panjang 15 Meter Lebar 5 Meter
PEDOMAN PENSKORAN
▪ Bentuknya yang seperti anggur dengan bulatan – bulatan berwarna hijau transparan.
▪ Tanaman lawi – lawi memiliki thallus atau batang dengan bentuk lembaran serta tekstur lunak dan kenyal
hampir seperti jelly.
▪ Terdapat rumpun yang sederhana hingga kompleks pada susunan tanaman rumput laut sebagai
representatif batang, daun dan akar.
▪ Lawi-lawi berkembang melalui perkawinan gamet atau spora.
▪ Bulatan-bulatan tanaman lawi-lawi ini akan pecah ketika di kunyah didalam mulut sehingga menimbulkan
rasa asin yang berasal dari cairan yang terdapat didalam tanaman tersebut.
▪ Bercabang banyak dan rimbun
▪ Tidak terdapat bercak dan terkelupas
▪ Warna spesifik (cerah)
▪ .Umur 25 – 35 hari.
▪ Berat bibit yang ditanam adalah antara 50 – 100 gram per rumpun
2. Ciri-ciri bibit yang akan ditebar
▪ Bibit di bagi-bagi ke dalam bagian-bagian kecil (tallus dipotong), namun bisa tenggelam di air.
▪ Turunkan air jika perlu hingga 30 – 50 cm
▪ Bibit di biarkan dalam keadaan basah dan lembab serta (disimpan di waring di dalam tambak)
▪ Hindari bibit masih dalam kondisi muda (warna putih/bening)
▪ Sebarkan bibit secara merata di tambak, Jika peru lakukan penebaran pada jarak tertentu seperti menanam
padi (dilakukan di Philipina).
3.