Anda di halaman 1dari 3

Nama : Azriella Alifa

Nim : SR18212062

Mata Kuliah : Keperawatan Dasar Trauma dan Jantung

Resume materi ke 1
 Code Blue adalah suatu tanda atau sinyal yang digunakan oleh rumah sakit untuk memberitahu
bahwa seseorang membutuhkan tindakan resusitasi, yaitu pasien yang mengalami henti nafas
dan henti jantung.
 Tim Code Blue adalah suatu tindakan yang terdiri dari dokter dan paramedis dan dibentuk oleh
rumah sakit yang bertugas merespons kondisi code blue didalam area rumah sakit secara cepat
ke pasien.
 BHD (Bantuan Hidup Dasar) adalah suatu cara memberikan bantuan atau pertolongan hidup
dasar yang meliputi bebasnya jalan napas (Airway/A), pernafasan yang adekuat (Breathing/B).
Sirkulasi yang adekuat (Circulation/C).
 Tahapan RJP : 3A (Aman diri, Aman lingkungan, Aman pasien), cek respon, panggil bantuan, cek
nadi dan napas, selanjutnya kompresi RJP.
 Koordinator Tim Code Blue dibagi menjadi 3 yaitu penanggung jawab medis, Tim Resusitasi,
Perawat pelaksana.
 Penilaian Code Blue

Primary Survey
Assessment Action
ABC Help, O2, Monitor
Secondary Survey
Assessment Action
Riwayat, TTV, Pemfis Tindakan / treatment
Code Blue
Assessment Action
Irama, Nadi CPR/Defib, EPI
 Fase Code Blue dibagi menjadi 4 yaitu Alert sistem, intervensi, tim code blue, dan perawatan
definitif.
 Gangguan pernafasan dengan henti jantung pada kejadian covid 19 dengan presentase 87,5%
 Asistole dengan kejadian covid 19 dan henti jantung dengan presentase 88%
 Dan VT tanpa nadi dan VF dengan kejadian covid 19 dan henti jantung dengan presentase 7%
 Tingkat keparahan COVID 19 dan resiko henti jantung => kebanyakan kasusnya ringan. Semakin
parahh, maka semakin tinggi resiko HENTI JANTUNG.
- 80% ringan (infeksi saluran pernafasan atau tidak komplikasi)
- 15% parah (pneumonia atau sesak nafas berat)
- 5% kritis ( gagal napas, syok, dan gagal multi organ tubuh)
 COVID 19 dan RJP dewasa => jika seorang korban dewasa mengalami henti jantung dan anda
khawatir tertular covid 19, anda tetap dapat menolong korban dengan Hands-only CPR.
- Hubungi 119 dan ambil AED
- Tutup mulut & hidung penolong dengan masker atau kain
- Tutup mulut & hidung korban dengan masker atau kain
- Lakukan Hands Only CPR (100-120 x/menit)
- Pasang AED sesegera mungkin saat tersedia

Resume materi ke 2
 National Early Warning Score adalah sistem penilaian komulatif yang menstandarkan penilaian
tingkat keparahan penyakit akut.
 Alat sederhana
 Track & Triggering Warning Sistem
 Digunakan disemua rumah sakit
 Menunjukkan tanda-tanda awal pemburukkan
 Skor dihitung menggunakan tanda vital pasien
 Parameter penilaian didasarkan pada parameter ViEWS yang divalidasi untuk pasien medis dan
bedah
 Berdasarkan pengembangan NEWS pertama tahun 2012
 Hal yang penting mengenai EWS
- EWS tidak menggantikan penilaian klinis yang kompeten
- Ketika staf khawatir tentang perawatan pasien harus ditingkatkan dapat ditingkatkan
terlepas dari skor
- Dalam presentase kecil pasein, EWS tidak mengidentifikasi kemerosotan dalam kondisi
pasien
- EWS dilanjutkan skrinning untuk sepsis saat ada EWS dari >5
 Rantai Delivery Oxygen (DO2)
Persamaan ini menghitung jumlah oksigen yang dikirim ke jarinagn per menit

DO2 = (SVxHR) x (HB) x SaO2 x 1.39 ) + PaO2 x 0.003

Arterial Saturation dependens on : Airway, Breathing, Circulation


 EWS dalam masa pandemi COVID ada beberapa modifikasi terutama di bagian skor dan
pengkategorian pasien
 EWS tidak menggantikan penilaian yang klinis yang kompeten
 Menunjukkan tanda-tanda awal perubahan
 Ada modifikasi EWS dewasa pada masa pandemik COVID 19 yaitu penambahan usia dan
pengkategorian pasien yang berbeda

Anda mungkin juga menyukai