Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN WAWANCARA

“KETERLIBATAN PETANI PADA KELEMBAGAAN PERTANIAN DESA CILEMBANG


KECAMATAN CIHIDEUNG “
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Pertanian

Disusun Oleh :
Riffa Keysa Febriani (215009006)
Dede Haris Abdulah (215009045)
Annisa Maknun ( 215009505)

PROGAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2022

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah “Keterlibatan Petani Pada Kelembagaan” tepat pada waktunya.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pengantar Ekonomi Pertanian.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk membahas terkait keterlibatan petani pada kelembagaan
pertanian.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. hj. Rina Nuryati., Ir.,M.P dan bapak Faqihhuddin
S.P.,M.P.
Selaku dosen mata kuliah Pengantar Ekonomi Pertanian yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kami.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membagi Sebagian pengetahuannya
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini kami susun dengan semaksimal mungkin dan dikerjakan dengan sungguh-sungguh.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Kami berharap semoga laporan ini bisa bermanfaat
khususnya bagi para pembaca, semoga bisa menambah wawasan terkait keterlibatan petani pada
kelembagaan pertanian.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, 23 Februari 2022

Penyusun

2
Informasi Hasil Wawancara

Nama Uyu Wahyudi

Usia 67 Tahun

Pekerjaan Petani

Tanaman yang di budidayakan Padi, Bayam, Kangkung

Pendidikan Tamat SMA

Pelatihan -

Pokta Ya

Kartu tani Ya

Status kepemalikan Sewa

Luas tanah 100 Bata = 1400 m²

Alur Bisnis Penjualan langsung ke pasar

Modal Dana pribadi

Tanggungan 2

Sumber penghasilan -

3
A. Pengertian
1. Lembaga
Secara Umum, Lembaga/Institusi/pranata yang didalamnya ada seperangkat hubungan norma,
nilai, dan keyakinan yang nyata serta berpusat pada berbagai kebutuhan sosial dan serangkaian tindakan
yang penting.
Menurut Hendropuspito, lembaga yaitu bentuk lain organisasi yang tersusun secara tetap dari pola-
pola kelakuan, peranan-peranan, dan relasi sebagai cara yang mengikat buat tercapainya kebutuhan-
kebutuhan sosial dasar.
Menurut Kartodiharjo et al, lembaga merupakan suatu instrument yang mengatur hubungan antar
individu.
Norman T. Uphoof : lembaga adalah serangkaian norma dan perilaku yang udah bertahan selama
periode tertentu buat mencapai tujuan bersama-sama atau maksud-maksud lain yang bernilai sosial.
Menurut Macmillan, Lembaga adalah seperangkat hubungan norma-norma, nilai-nilai, dan
keyakinan-keyakinan yang terpusat pada kebutuhan sosial dan serangkaian tindakan yang penting serta
berulang.
Menurut Mubyarto, lembaga yaitu organisasi atau kaedah-kaedah baik formil maupun informil,
yang mengatur perilaku dan Tindakan anggota masyarakat tertentu baik dalam kegiatan rutin sehari-hari
maupun dalam usahanya untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Koentjoroningrat, Lembaga yaitu badan organisasi yang bertjuan memenuhi suatu
kebutuhan dalam berbagai lapangan kehidupan masyarakat.
Menurut Soerjono Soekanto, Lebaga adalah suatu bentuk dan sekaligus mengandung pengertian-
pengertian abstrak perihal adanya norma-norma dan peraturan-peraturan tertentu yang meliputi ciri dari
pada lembaga tersebut.
2. Kelembagaan
Kelembagaan merupakan wadah di mana msyarakat beraktivitas baik bersifat ekonomi maupun
non ekonomi.
Kelembagaan dapat merupakan hal yang asli/adat istiadat yang turun termurun atau yang baru
diciptakan baik yang datang dari luar maupun yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri.
3. Kelembagaan Pertanian
Kelembagaan pertanian adalah norma atau kebiasaan yang terstruktur dan terpola serta
dipraktekkan terus menerus untuk memenuhi kebutuhan anggota masyarakat yang terkait erat dengan
penghidupan dari bidang pertanian di pedesaan. Dalam kehidupan komunitas petani, posisi dan fungsi
kelembagaan petani merupakan bagian pranata sosial yang memfasilitasi interaksi sosial atau social
interplay dalam suatu komunitas. Kelembagaan pertani juga memiliki titik strategis (entry point) dalam
menggerakkan sistem agribisnis di pedesaan. Untuk itu segala sumberdaya yang ada di pedesaan perlu
diarahkan/diprioritaskan dalam rangka peningkatan profesionalisme dan posisi tawar petani (kelompok

4
tani). Saat ini potret petani dan kelembagaan petani di Indonesia diakui masih belum sebagaimana yang
diharapkan (Suradisastra, 2008).

B. Tipe Kelembagaan
Menurut Pembentukannya:
1. Lembaga yang asli dari adat kebiasaan yang turun- temurun
- Kepemilikan Tanah
- Jual beli dan Sewa menyewa
- Bagi Hasil
- Gotong royong
- Arisan dll
2. Lembaga yang baru diciptakan
- Bagi Hasil menjadi sewa menyewa
- BUUD/KUD
- Administrasi Pemerintah dan Pembangunan
- Penyuluhan Pertanian
- Perusahaan Pertanian
Menurut Asalnya:
1. Berasal dari dalam, timbul karena tuntutan keadaan
- Bagi Hasil
- Gotong Royong
- Arisan
2. Berasal dari luar, timbul karena intruksi atau pembinaan
- Badan Usaha Unit Desa (BUUD)
- Koperasi Unit Desa (KUD)
- Lembaga Musyawarah Desa (LMD)
- Administrasi Pemerintah dan Pembangunan
- Penyuluhan Pertanian
- Perusahaan Pertanian
Menurut Struktur Organisasinya :
1. Non Formal
- Bagi Hasil
- Gotong royong
- Aarisan
2. Formal
- Badan Usaha Unit Desa (BUUD)
- Koperasi Unit Desa (KUD)
- Lembaga Musyawarah Desa (LMD)
- Administrasi Pemerintah dan Pembangunan
- Penyuluhan Pertanian
- Perusahaan Pertanian

5
C. Kelembagaan Dalam Sistem Sosial
Berdasar konsep Parsons (1951), setiap sistem sosial diperlukan persyaratan fungsional. Di antara
persyaratan itu dijelaskan bahwa sistem sosial harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan
dengan tuntutan transformasi pada setiap kondisi tindakan warga (adaptation). Berikutnya, tindakan warga
diarahkan untuk mencapai tujuan bersama (goal attainment). Kemudian persyaratan lain adalah bahwa
dalam interaksi antarwarga setidaknya harus ada suatu tingkat solidaritas, agar struktur dan sistem sosial
berfungsi (integration). Berbicara tentang fungsi ternyata tidak hanya sekedar berkait dengan hal peran.
Relasi fungsi tidak selalu terpadu (integratif) karena dapat saja relasi yang saling konflik, lebih-lebih kalau
di dalamnya ada cukup banyak fraksi. Dalam fungsi terdapat struktur, dalam fakta sosial terdapat struktur
dan fungsi yang saling terkait erat (kalau tanpa kaitan berarti bukan struktur). Teori fungsi tidak dirancang
dalam kaitannya dengan perubahan, sehingga antara keduanya agak sulit untuk dikaitkan. Sering teori ini
hanya terbatas menyangkut hubunganhubungan yang serasi atau seimbang (equilibrium) saja. fungsi
pentingpyaitu AGIL (A) Adaptation, (G) Goal Attainment, (I) Integration, dan (L) Latensi10
Adaptation (adaptasi): sebuah sistem harus menanggulangi situasi eksternal yang gawat, sistem arus
menyesuaikan dengan lingkungannya. Goal attainment (pencapaian tujuan): sebuah sistem harus
mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya. Integration (integrasi): sebuah sistem harus mengatur antar
hubungan bagianbagian yang menjadi komponennya. Sistem juga harus mengatur antar hubungan fungsi
lain (A,G,L). Latency (pemeliharaan pola): sistem harus melengkapi, memelihara & memperbaiki, baik
motivasi individual maupun pola- pola kultural yang menciptakan dan menopang motivasi sosial
D. Aspek Kelembagaan sosial – ekonmi yang mempengaruhi pembangunan Pertanian
1. Administrasi Pemerintah dan Pembangunan
Administrasi (Kaliski, 1983), adalah manajemen operasi atau salah satu fungsi manajemen untuk
merencanakan, melaksanakan, mengorganisasi, mengkoordinasi dan mengawasi fungsi-fungsi manajemen
lainnya. Fungsi administrasi adalah tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap pemimpin atau manager.
Administrasi yang baik merupakan kunci keberhasilan dari program-program kebijaksanaan
pemerintah, karena setiap instruksi dan pedoman dari program-program yang harus dilaksanakan jelas serta
cepat dipahami maksud dan tujuannya.
Lembaga administrasi pemerintahan diperlukan untuk menjamin lancarnya hubungan pemerintah
dengan masyarakat. Administrasi pemerintah memiliki struktur dari mulai tingkat pusat sampai tingkat
daerah.
Administrasi Pemerintahan ini bertingkat – tingkat yaitu, tingkat pusat, provinsi, kabupaten,
kecamatan dan desa. Selain itu administrasi pemerintahan juga di bagi berdasarkan sektor misalnya sektor
pemerintahan dalam negeri, perindustrasian, perdagangan dan lain-lain.
Hal pokok dalam administrasi pemerintahan adalah adanya koordinasi didalam tindakan-tindakan
administrasi pemerintah dalam rangka melayani keperluan petani yang bermacam-macam seperti informasi
pertanian, bantuan tehnik, investasi, kredit, pemasaran dll.
- Pola hubungan yang harmonis,
- Upaya membangkitkan motivasi,
- Mendorong partisipasi petani dan penduduk desa dalam keseluruhan pembangunan pertanian.
- Sifat mobilitas kelembagaan, serta,
- Informasi adanya suatu inovasi baru, kredit, bantuan teknik pemasaran, dan lain-lain.

6
Masalah kelembagaan yaitu keperluan akan lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi tertentu pada
tahap pembangunan yang senantiasa berubah-ubah.
Persoalan administrasi pembangunan pertanian;
- Perihal mengatur suatu organisasi atau kegiatan sehingga peraturan dan tindakan yg akan
dilaksanakan tidak saling bertentangan atau simpang siur
- Hasil dari aturan bersama yang telah dikembangan diantara orang yang terlibat : iklim suportif dan
defensive, ketergantungan dan ketidaktergantungan, kemajuan atau kemunduran
2. Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan pertanian (agricultural extension)/Pendidikan non formal yaitu suatu bentuk
Pendidikan yang cara, bahan, dan sasarannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, waktu maupun
tempat petani. Jadi penyuluhan ini merupakan Pendidikan yang diselenggarakan secara bebas dimana saja.
Penyuluhan pertanian mempunyai peran untuk membantu petani agar dapat menolong
dirinya untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya secara baik dan memuaskan sehingga
meningkat derajat kehidupannya. Dengan demikian nilai penting yang dianut dalam penyuluhan
adalah pemberdayaan sehingga terbentuk kemandirian petani.
Pada era Orde Baru, pembangunan pertanian yang dikenal dengan revolusi hijau telah
dimanfaatkan oleh kepentingan pemerintah untuk tujuan peningkatan produktivitas dan produksi tanaman
pangan khususnya padi untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduknya yang terus meningkat.
Seiring dengan itu, penyuluhan pertanian juga ikut berubah. Jika semula penyuluhan ditekankan
pada bimbingan kepada petani dalam berusahatani yang lebih baik, berubah menjadi tekanan pada
alih teknologi yakni mengusahakan agar petani mampu meningkatkan produktivitas dan produksinya
terutama padi. Akibatnya petani menjadi tergantung, tidak mandiri dan kelembagaan lokal banyak
yang kurang berfungsi atau bahkan hilang.
3. Gotong Royong
Gotong royong adalah kegiatan bersama untuk mencapai tujuan bersama.
Ada beberapa syarat dan alas an agar kegiatan gotong royong dapat dilaksanakan.
- Pekerjaan yang dilakukan harus menyangkut kepentingan seluruh atau Sebagian besar warga
masyarakat.
- Pekerjaan yang bersangkutan merupakan proyek desa setempat dan tidak dibiayai oleh pemerintah
pusat atau pemerintah daerah.
- Pekerjaan yang bersangkutan biasanya sangat penting untuk diselesaiakan dengan cepat.
- Warga masyarakat yang ikut mengerjakan pekerjaan tersebut tidak mendapatkan upah.
Peran pemerintah dalam meningkatkan semangat gotong royong
- Membantu dalam bidang organisasi dengan menggabungkan potensi desa dengan sumber-sumber
ekonomi di luar desa.
- Menyediakan bahan dan alat-alat khusus.
- Bantuan teknik dan manajemen.
- Bantuan keuangan.
4. Prima Tani

7
UAI merupakam suatu organisasi dari seluruh unit usaha dalam satu rantai pasok vertical pada
suatu Kawasan. Sasaran prima tani adalah terbangunnya sistem usaha agribisnis berbasis pengetahuan dan
teknologi inovatif. Ciri utamanya adalah kesatuan tindak sehingga produk akhir rantai pasok dapat dikelola
penuh sesuai dengan preferensi konsumen dari produk-produk akhir yang dipasarkan.
Tujuan utama prima tani :
- Mempercepat waktu
- Meningkatkan kadar, dan memperluas pravalensi adopsi teknologi inovatif yang dihasilkan oleh
badan litbang pertanian, serta
- Memperoleh umpan balik mengenai karakteristik teknologi tepat guna.
5. Koperasi Tani (KOPTAN)
Koperasi tani adalah organisasi ekonomi petani yang berwatak sosial, beranggotakan orang atau
badan hukum yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan masyarakat khususnya anggotanya serta membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan Makmur
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
E. Peran Kelembagaan Pertanian
Kelembagaan petani dibentuk pada dasarnya mempunyai beberapa peran, yaitu:
a. tugas dalam organisasi (interorganizational task) untuk memediasi masyarakat dan negara,
b. tugas sumberdaya (resource tasks) mencakup mobilisasi sumberdaya lokal (tenaga kerja,
modal, material, informasi) dan pengelolaannya dalam pencapaian tujuan masyarakat,
c. tugas pelayanan (service tasks) mungkin mencakup permintaan pelayanan yang
menggambarkan tujuan pembangunan atau koordinasi permintaan masyarakat lokal, dan
d. tugas antar organisasi (extra-organizational task) memerlukan adanya permintaan lokal
terhadap birokrasi atau organisasi luar masyarakat terhadap campur tangan oleh agen-agen
luar (Esman dan Uphoff dalam Garkovich, 1989).

8
PENUTUP
Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, kami dapat menyimpulkan keterkaitan antara hasil


wawancara dengan keterlibatan petani pada kelembagaan pertanian.di Desa Cilembang
Kecamatan Cihideung.
1. Berdasarkan tipe kelembagaan yang bapak Uyu ikuti adalah jual beli dan sewa menyewa.
2. Dalam kelembagaan administrasi pemerintah, Bapak Uyu tidak mendapatkan subsidi keperluan
petani.
3. Bapak Uyu tidak termasuk kedalam penyuluhan pertanian/Pendidikan non formal dan gotong-
royong karena tidak aktif dalam kegiatan kelembagaan pertanian.
Berdasarkan wawancara menurut bapak uyu, kelembagaan pertanian ini kurang
berpengaruh terhadap produksi pertanian. Karena intruksi dalam suatu lembaga pertanian ini tidak
berpengaruh kepada hasil.

Saran
- Perlu dilakukan kajian lebih jauh lagi tentang kelembagaan pertanian yang ada di Desa
Cilembang Kecamatan Cihideung.
- Perlunya penyuluhan pertanian yang disertai dengan praktik pertanian agar para petani
akan lebih percaya atau menuruti arahan penyuluhan.
- Pemerintah melalui penyuluh pertanian dapat mengembangkan usahatani dengan
- memberikan bantuan modal dan alat mesin pertanian sesuai kebutuhan
- Diharapkan kepada petani lebih aktif mencari informasi yang dapat mendukung
- usahataninya tanpa menunggu kedatangan dari PPL
- Menambah responden yang lebih aktif dalam kegiatan kelembagaan pertanian supaya
penarikan kesimpulan lebih akurat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anantanyu, S. (2011). Kelembagaan petani: peran dan strategi pengembangan kapasitasnya. SEPA: Jurnal
Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 7(2).
Departemen Pertanian. 2001. Penyuluhan Pertanian. Yayasan Pengembangan Sinar Tani. Jakarta.

Irawan, B., & Suhartini, S. H. (2015). Kelembagaan Agribisnis pada Berbagai Tipe Desa.
Nasrul, W., & UMSB, D. F. (2012). PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PERTANIAN UNTUK
PENINGKATAN KAPASITAS PETANI TERHADAP PEMBANGUNAN PERTANIAN Oleh.
Pengertian Kelemagaan http://acitya-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-74972-ArtikelIAN-
Pengertian%20Lembaga.html
Sadono, D. (2008). Pemberdayaan petani: paradigma baru penyuluhan pertanian di Indonesia. Jurnal
penyuluhan, 4(1).
Suardi, O. P. D. I., Darmawan, D. P., & Sarjana, I. D. G. R. (2016). Potensi dan peran kelembagaan
pertanian dalam perlindungan lahan pertanian pangan di Provinsi Bali. Jurnal Manajemen Agribisnis, 4(1),
1-9.

10

Anda mungkin juga menyukai