Bab 2
Bab 2
KAJIAN PUSTAKA
tidak dapat menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul
beberapa jurnal yang terkait dengan penelitian yang dilakukan sebagai beikut:
21
lokal dalam pengembangan
wisata edukasi di kampung
coklat.
2 (Ferdina Esty Hasil penelitian ini Persamaan:
Wilujeng) menunjukkan bahwa
Pengelolaan pengelolaan wisata Penelitian ini sama-sama
Wisata Eduksi edukasi kampung coklat meneliti tentang
Kampung Coklat di Desa Plosorejo pengembangan wisata
di Desa Plosorejo kecamatan Kademangan edukasi berbasis
Kecamatan kabupaten Blitar tersebut masyarakat.
Kademangan telah sesuai. Dalam
Kabupaten Blitar. pengelolaan wisata Perbedaan:
edukasi kampung coklat
di Desa Plosorejo (Ferdina Esty Wilujeng)
kecamatan Kademangan meneliti tentang tahapan
kabupaten Blitar melalui dalam pengelolaan wisata
beberapa tahap. Tahapan edukasi sebagai pendidikan
tersebut yakni mulai dari non formal, sedangkan jika
perencanaan, peneliti akan meneliti
pelaksanaan dan tentang keterlibatan
evaluasi. Ketiga hal masyarakat lokal dalam
tersebut dijalankan untuk pengembangan wisata
mengelola wisata edukasi edukasi di kampung coklat.
kampung coklat.
3 (Revalda A. J. B. Hasil penelitian ini Persamaan:
Salakory) menunjukkan bahwa
Pengembangan Pengembangan Penelitian ini sama-sama
Ekowisata ekowisata berbasis meneliti tentang
Berbasis masyarakat di Kepulauan Pengembangan wisata
Masyarakat di Banda didasarkan pada edukasi berbasis
Kepulauan Banda, prinsip pengembangan masyarakat.
Kabupaten destinasi wisata agar
Maluku Tengah. berkelanjutan secara Perbedaan:
ekonomi, sosial dan
lingkungan dengan (Revalda A. J. B. Salakory)
membentuk suatu meneliti tentang
organisasi ekowisata pengembangan ekowisata
yang terdiri dari dengan menjadikan rumah
masyarakat yang penduduk sebagai homestay
berkompeten di bidang demi peningkatan
ekowisata serta kesejahteraan, sedangkan
melibatkan masyarakat jika peneliti akan meneliti
dalam pelaksanaan jasa tentang tentang keterlibatan
ekowisata. masyarakat lokal dalam
pengembangan wisata
edukasi di kampung coklat
22
4 (Arsvira Dani Hasil penelitian ini Persamaan:
Ardhala, 2016) menunjukkan bahwa
Konsep dalam pengembangan Penelitian ini sama-sama
Pengembangan kawasan industri kreatif meneliti tentang
Kawasan kampung sepatu sebagai pengembangan wisata
Kampung Sepatu kawasan wisata edukasi edukasi berbasis
Sebagai Kawasan mampu memberikan masyarakat.
Wisata Industri dampak yang sangat
Kreatif Di Kota signifikan dalam Perbedaan:
Mojokerto. mendukung proses
kegiatan produksi (Arsvira Dani Ardhala,
prototype alas kaki. 2016) meneliti tentang
Selain itu, kegiatan ini pengembangan kawasan
dapat menambah kampung wisata edukasi
lapangan pekerjaan bagi sebagai kawasan industri
masyarakat sehingga kreatif dari sisi produksi
mampu mengurangi prototype alas kaki
jumlah pengangguran. sedangkan jika peneliti
akan meneliti tentang
keterlibatan masyarakat
lokal dalam pengembangan
wisata edukasi di kampung
coklat.
5 (Oda I.B. Hasil penelitian ini Persamaan:
Hariyanto, Rian menunjukkan bahwa
Andriani, Yuliana dalam pengembangan Penelitian ini sama-sama
Pinaringsih destinasi wisata kampung meneliti tentang
Kristiutami, 2018) tulip sebagai wisata pengembangan wisata
Pengembangan edukasi mampu edukasi berbasis
Kampung Tulip mendorong pesatnya masyarakat.
Sebagai Wisata perkembangan pariwisata
Edukasi di di Kota Bandung. Hal ini Perbedaan:
Bandung) banyak bermunculan
berbagai macam produk (Oda I.B. Hariyanto, Rian
wisata yang menarik Andriani, Yuliana
sesuai dengan kebutuhan Pinaringsih Kristiutami,
dan minat masyarakat. 2018) meneliti tentang
Konsep wisata edukasi pengembangan kawasan
ini merupakan konsep kampung wisata edukasi
wisata one stop dari sisi one stop
destination yang destination yang
menyediakan aktivitas menyediakan aktivitas dan
dan fasilitas rekreasi fasilitas rekreasi sedangkan
yang dapat dinikmati jika peneliti akan meneliti
oleh semua golongan dan tentang keterlibatan
memberikan pengetahuan masyarakat lokal dalam
kepada wisatawan. pengembangan wisata
edukasi di kampung coklat.
23
2.2 Tinjauan Pustaka
yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari satu tempat ke tempat lain
dengan maksdu tujuan tertentu. Pariwisata yang berakar kata wisata menurut UU
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh pengusaha, masyarakat, dan
1) Wisata Edukasi
24
berpendapat bahwa “pariwisata minat khusus merupakan
unsur belajar.
penghargaan.
ciri sarana dan jasa wisata edukasi (edutourism) menuju pada jenis
25
b. Memiliki dampak minimal terhadap lingkungan alami selama masa
alami).
26
berpendapat bahwa pariwisata berbasis masyarakat sebagai
kontribusi masyarakat.
27
bagi keduanya, tetapi juga melibatkan komunitas (dan eksternal)
beruntung di pedesaan.
28
d) Membangun kemitraan dengan para pemangku kepentingan
yang relevan.
martabat manusia.
transparan.
regional.
masyarakat.
sumber daya
29
5. Menonjolkan karakter wilayah
yang dikunjunginya
30
3) Manfaat Pengembangan Wisata dari segi Peluang dan Kesempatan
Kerja
menarik.
hidup lainnya.
31
b) Pengembangan Wisata dari Aspek Daya Tarik
datang mengunjunginya.
lainnya.
32
Pengembangan wisata juga dibutuhkan adanya fasilitas
kampung coklat
tindakan individu sepanjang tindakannya itu mempunyai makna atau arti subjektif
bagi dirinya dan diarahkan kepadan tindakan orang lain. Sebaliknya tindakan
invidu yang diarahkan kepada benda mati atau objek fisik semata tanpa di
aktor yang kreatif dan realitas sosial bukan merupakan alat yang statis dari pada
paksaan fakta sosial. Artinya tindakan manusita tidak sepenuhnya ditentukan oleh
norma, kebiasaan, nila, dan sebagainya yang tercakup di dalam konsep fakta
terdapat struktur sosial dan pranata sosial. Dikatakan bahwa struktur sosial dan
pranata sosial merupakan dua konsep yang saling berkaitan dalam membentuk
tindakan sosial.
33
Weber secara khusus mengklasifikasikan tindakan sosial yang memiliki
arti subjektif tersebut kedalam empat tipe. Atas dasar rasionalitas tindakan sosial,
menilai dan menentukan tujuan itu dan bisa saja tindakan itu dijadikan
Tipe tindakan sosial ini lebih didominasi perasaan atau emosi tanpa
34
Dalam tindakan jenis ini, seseorang memperlihatkan perilaku
menghasilkan nilai guna bagi individu atau kelompok yang mampu mengolahnya.
Dengan kreatifitas dan inovasi yang ada pada kampung coklat ini, tindakan
tentang bagaimana budidaya pengolahan biji buah coklat yang diolah menjadi
berbagai makanan atau minuman. Proses edukasi yang didapat secara langsung
mampu meningkatkan kreatifitas dan inovasi terhadap hal yang mereka pelajari.
Penulis beranggapan bahwa di era modern seperti ini, sudah tidak tepat
lagi jika kita masih terlalu sempit memandang sesuatu hal berdasarkan dikotomi-
dikotomi ada sejak sejak dulu. Dengan adanya proses edukasi yang didapat, secara
langsung menunjukkan bahwa sudah perlu adanya pergeseran saat ini, bahwa
dikotomi selama ini, sudah waktunya mengalami perubahan dan masyarakat perlu
35