BPOM/PER ) Terkait
Registrasi Obat dengan Obat Tradisional, Registrasi Obat dengan Kosmetika, Registrasi
Obat dengan Alkes, Registrasi Obat dengan PKRT
KELAS D ( SORE )
Disusun oleh:
KELOMPOK 1
Fakultas Farmasi
Ka. BPOM. No. pasal 2 (1) Obat tradisional, obat herbal terstandar dan
HK.00.05.41.1384 Tahun 2005 fitofarmaka yang dibuat dan atau diedarkan di
wilayah Indonesia wajib memiliki izin edar dari
Kepala Badan.
Permenkes. no. 007 Tahun pasal 9, 10, 11, Registrasi obat tradisional produksi dalam
2012 12, 13 negeri hanya dapat dilakukan oleh
IOT, UKOT, atau UMOT yang memiliki izin
persyaratan registrasi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 10
(1) Registrasi obat tradisional kontrak hanya
dapat dilakukan oleh pemberi
kontrak dengan melampirkan dokumen kontrak.
(2) Pemberi kontrak sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat berupa IOT,
UKOT, atau UMOT yang memiliki izin sesuai
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Pemberi dan penerima kontrak bertanggung
jawab atas keamanan,
khasiat/manfaat, dan mutu obat tradisional yang
diproduksi berdasarkan
kontrak.
(4) Penerima kontrak hanya dapat berupa IOT
atau UKOT yang memiliki izin
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
dan sertifikat CPOTB
untuk sediaan yang dikontrakkan.
Bagian Ketiga
Registrasi Obat Tradisional Lisensi
Pasal 11
Registrasi obat tradisional lisensi hanya dapat
dilakukan oleh IOT atau UKOT
penerima lisensi yang memiliki izin sesuai
ketentuan peraturan perundangundangan.
Bagian Keempat
Registrasi Obat Tradisional Impor
Pasal 12
(1) Registrasi obat tradisional impor hanya dapat
dilakukan oleh IOT, UKOT,
atau importir obat tradisional yang mendapat
penunjukan keagenan dan
hak untuk melakukan registrasi dari industri di
negara asal.
(2) Importir sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus memenuhi
persyaratan:
a. memiliki fasilitas distribusi obat tradisional
sesuai ketentuan yang
berlaku; dan
b. memiliki penanggung jawab Apoteker.
(3) Penunjukan keagenan dan hak untuk
melakukan registrasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) hanya dapat diberikan
untuk 1 (satu) nama
produk kepada 1 (satu) IOT, UKOT, atau
importir.
(4) Pemenuhan persyaratan CPOTB bagi
industri di luar negeri dibuktikan
dengan sertifikat cara pembuatan yang baik
untuk obat tradisional dan
jika diperlukan dilakukan pemeriksaan setempat
oleh petugas yang
berwenang.
(5) Sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) harus dilengkapi dengan
data inspeksi terakhir paling lama 2 (dua) tahun
yang dikeluarkan oleh
pejabat berwenang setempat.
(6) Ketentuan mengenai tata cara pemeriksaan
sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Badan.
Bagian Kelima
Registrasi Obat Tradisional Khusus Ekspor
Pasal 13
(1) Registrasi obat tradisional khusus ekspor
dilakukan oleh IOT, UKOT, dan
UMOT yang memiliki izin sesuai ketentuan
peraturan
perundangundangan.
(2) Obat tradisional khusus ekspor sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
harus memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6.
(3) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) bila
ada persetujuan tertulis dari negara tujuan.
Permenkes. no. 007 Tahun Bab II pasal 2 (1) Obat tradisional yang diedarkan di wilayah
2012 Indonesia wajib memiliki izin
edar.
(2) Izin edar sebagaimana dimaksud pada ayat
5 IZIN EDAR (1) diberikan oleh Kepala
Badan.
(3) Pemberian izin edar sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilaksanakan
melalui mekanisme registrasi sesuai dengan
tatalaksana yang ditetapkan.
Permenkes. no. 007 Tahun pasal 18 (1) Kepala Badan memberikan persetujuan
2012 berupa izin edar atau penolakan
registrasi berdasarkan rekomendasi yang
diberikan oleh Tim Penilai
Keamanan, Khasiat/Manfaat, dan Mutu,
dan/atau Komite Nasional
Penilai Obat Tradisional.
(2) Kepala Badan melaporkan pemberian izin
edar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) kepada Menteri setiap 1 (satu)
tahun sekali.
Ka. BPOM. No. pasal 11, 12, Pasal 11
HK.00.05.41.1384 Tahun 2005 13, 14, 15, 16, (1) Pendaftaran diajukan oleh pendaftar kepada
17, 18, 19 Kepala Badan.
Pasal 12
(1) Hasil pra penilaian diberitahukan secara
tertulis kepada pendaftar dan bersifat mengikat.
Pasal 13
Data dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan penilaian dalam rangka pendaftaran
dijaga kerahasiaannya oleh Kepala Badan.
Pasal 14
Terhadap pendaftaran dikenakan biaya sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 15
(1) Pengajuan pendaftaran dilakukan dengan
menyerahkan berkas pendaftaran yang terdiri
dari formulir atau disket pendaftaran yang telah
diisi, dilengkapi dengan dokumen administrasi
dan dokumen pendukung.
Pasal 16
(1) Dokumen pendukung obat tradisional, obat
herbal terstandar dan fitofarmaka sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) terdiri dari:
Pasal 18
Pendaftaran obat tradisional kontrak, obat herbal
terstandar kontrak dan fitofarmaka kontrak, obat
tradisional lisensi dan obat tradisional impor
selain harus memenuhi ketentuan peraturan
pendaftaran obat tradisional, obat herbal
terstandar dan fitofarmaka juga harus memenuhi
ketentuan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 4.
Pasal 19
(1) Untuk pendaftaran baru sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2), berkas yang
diserahkan sesuai Lampiran 5 terdiri dari:
6 PENANDAAN
7 IKLAN
Ka. BPOM. No. pasal 35 (1) Pelanggaran terhadap ketentuan dalam
HK.00.05.41.1384 Tahun 2005 peraturan ini dapat dikenai sanksi administratif
berupa :
a. peringatan tertulis;
b. penarikan obat tradisional, obat herbal
terstandar dan fitofarmaka dari peredaran
termasuk penarikan iklan;
c. penghentian sementara kegiatan pembuatan,
distribusi, penyimpanan, pengangkutan dan
8 SANKSI
penyerahan obat tradisional, obat herbal
terstandar dan fitofarmaka dan impor obat
tradisional;
d. pembekuan dan atau pencabutan izin edar
obat tradisional, obat herbal terstandar dan
fitofarmaka.
(2) Selain dikenai sanksi administratif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dikenai sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Permenkes. no. 007 Tahun pasal 23 (1) Kepala Badan dapat memberikan sanksi
2012 administratif berupa pembatalan
izin edar apabila:
a. obat tradisional tidak memenuhi kriteria
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 berdasarkan data terkini;
b. obat tradisional mengandung bahan yang
dilarang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7;
c. obat tradisional dibuat dan/atau diedarkan
dalam bentuk sediaan
yang dilarang sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8;
d. penandaan dan informasi obat tradisional
menyimpang dari
persetujuan izin edar;
e. pemegang nomor Izin edar tidak
melaksanakan kewajiban
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22;
f. izin IOT, UKOT, UMOT, dan importir OT
yang mendaftarkan,
memproduksi atau mengedarkan dicabut;g.
pemegang nomor izin edar melakukan
pelanggaran di bidang
produksi dan/atau peredaran obat tradisional;
h. pemegang nomor izin edar memberikan
dokumen registrasi palsu
atau yang dipalsukan; atau
i. terjadi sengketa dan telah mempunyai
kekuatan hukum tetap.
(2) Selain dapat memberikan sanksi
administratif sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala Badan dapat memberikan
sanksi administratif lain
berupa perintah penarikan dari peredaran
dan/atau pemusnahan obat
tradisional yang tidak memenuhi standar
dan/atau persyaratan.
Hirarki Registrasi Kosmetika
Izin Edar
Pasal : 9, 10, 11
Registrasi
Pasal : 3 registreasi
11 , 20
Pasal : 5, 6, 7, 8
Persyaratan Registrasi
Persyaratan Kosmetik
Peraturan BPOM Nomor 26 Peraturan BPOM Nomor 12 Ka. BPOM. No. HK. 2010
Tahun 2018 Tahun 2020
Pasal : 2, 3, 4, 5, 8, 27
Pasal : 13 Pasal : 7
ASPEK REGISTRASI Registrasi Kosmetika
2 BAHAN BAKU
Kep.Ka.BPOM. No Pasal 4 Bahan kosmetik sebagaimana
HK.00.05.4.1745 dimaksud dalam Pasal 2 huruf (a)
harus memenuhi persyaratan mutu
sesuai dengan Kodeks Kosmetik
Indonesia atau standar lain yang
diakui.
PP. No. 72. Tahun 1998 Pasal 2 "(1) Sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang diproduksi dan/atau
diedarkan harus memenuhi keamanan,
dan kemanfaatan
(2) keamanan, dan kemanfaatan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
untuk ; Sediaan farmasi yang berupa
kosmetika sesuai dengan peryaratan
PERSYARATAN dalam buku Kodeks Kosmetika
4 KEAMANAN/KEMANFAATA Indonesia yang ditetapkan oleh
N Menteri.
Permenkes menimban Masyarakat perlu dilindungi dari
No.1176/Menkes/Per/VIII/2010 g peredaran dan penggunaan kosmetika
, yang tidak memenuhi persyaratan
mutu, keamanan dan kemanfaatan
PP. No. 72. Tahun 1998 Pasal 9 (1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan
hanya dapat diedarkan setelah
memperoleh izin edar dari Menteri.
(2) Dikecualikan dari ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
bagi sediaan farmasi yang berupa obat
tradisional yang diproduksi oleh
perorangan
IZIN EDAR
Pasal 10 (1) Izin edar sediaan farmasi dan alat
kesehatan diberikan atas dasar
permohonan secara tertulis kepada
Menteri.
(2) Permohonan secara tertulis
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
disertai dengan keterangan dan/atau
data mengenai sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang dimohonkan untuk
memperoleh izin edar serta contoh
sediaan farmasi dan alat kesehatan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai
tata cara permohonan izin edar
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dan ayat (2) diatur oleh Menteri.
Pasal 11 Sediaan farmasi dan alat kesehatan
yang dimohonkan untuk memperoleh
izin edar diuji dari segi mutu,
keamanan, dan kemanfaatan.
Permenkes Pasal 3 (1)Setiap kosmetika hanya dapat
No.1176/Menkes/Per/VIII/2010 (ayat 1,2 diedarkan setelah mendapat izin edar
dan 3) dari Menteri.
(2)Izin edar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berupa notifikasi.
(3)Dikecualikan dari ketentuan
notifikasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) bagi kosmetika yang
digunakan untuk penelitian dan sampel
kosmetika untuk pameran dalam
jumlah terbatas dan tidak
diperjualbelikan
5
Pasal 5 (1)Kosmetika yang dinotifikasi harus
ayat (1,2 dibuat dengan menerapkan CPKB dan
dan 3) memenuhi persyaratan teknis.
(2)Persyaratan teknis sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi
persyaratan keamanan, bahan,
penandaan, dan klaim.
(3)Ketentuan lebih lanjut mengenai
pedoman CPKB dan persyaratan teknis
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) ditetapkan oleh Kepala
Badan
Per.Ka.BPOM No.
HK.03.1.23.12.10.12459 Thn 2010
Bagian Pasal 6
Pertama (1) Pemohon yang akan mengajukan
Pendaftara permohonan notifikasi harus
n Pemohon mendaftarkan diri kepada Kepala
Notifikasi Badan.
Pasal 6, 7 (2) Pemohon sebagaimana dimaksud
dan 8 pada ayat (1) terdiri atas:
a. industri kosmetika yang berada di
wilayah Indonesia yang telah memiliki
izin produksi;
b. importir yang bergerak dibidang
kosmetika sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; atau
c. usaha perorangan/badan usaha yang
melakukan kontrak produksi dengan
industri kosmetika yang telah memiliki
izin produksi.
(3) Importir sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf b harus memiliki
surat penunjukan keagenan dari
industri di negara asal.
Pasal 7
(1) Pendaftaran sebagai pemohon
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
ayat (1) dilakukan dengan cara mengisi
template melalui sistem elektronik
yang disampaikan ke website Badan
Pengawas Obat dan Makanan dengan
alamat http://www.pom.go.id.
(2) Contoh template sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum pada
Lampiran 2 yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
(3) Setelah dilakukan verifikasi data,
pemohon notifikasi akan mendapatkan
User ID dan Password.
Pasal 8
(1) Pendaftaran sebagai pemohon
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
hanya dilakukan 1 (satu) kali,
sepanjang tidak terjadi perubahan data
pemohon.
(2) Pemohon harus menyampaikan
pemberitahuan perubahan data
pemohon notifikasi atau mengajukan
pendaftaran kembali jika terjadi
perubahan seperti tercantum pada
Lampiran 3 yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
(3) Pemberitahuan perubahan data
pemohon notifikasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) harus disertai
dengan data pendukung dan
disampaikan kepada Kepala Badan
melalui email ke alamat
penilaian_kosmetik@pom.go.id.
(4) Pendaftaran kembali sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dilakukan
sesuai dengan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7.
Pasal 11 (1) Notifikasi berlaku dalam jangka
(ayat 1 dan waktu 3 (tiga) tahun.
2) (2) Setelah jangka waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berakhir,
pemohon harus memperbaharui
notifikasi.
Per.Ka.BPOM. No 12. Tahun Pasal 7 Industri Kosmetika sebagaimana
2020 dimaksud pada ayat (1) yang
mengajukan permohonan notifikasi
Kosmetika harus memenuhi
persyaratan dokumen sebagai berikut:
a. NIB; b. fotokopi KTP/identitas
direksi dan/atau pimpinan Perusahaan;
c. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak;
d. fotokopi sertifikat CPKB atau surat
keterangan Penerapan CPKB sesuai
dengan bentuk dan jenis sediaan yang
akan dinotifikasi dengan sisa masa
berlaku paling singkat 6 (enam) bulan
sebelum berakhir; dan e. surat
pernyataan direksi dan/atau pimpinan
industri Kosmetika tidak terlibat dalam
tindak pidana di bidang Kosmetika.
Per.Ka. BPOM No. Pasal 8 Penandaan paling sedikit harus
HK.03.1.23.12.10.12459 Tahun mencantumkan:
2010 a. Nama kosmetika;
b. Kegunaan;
c. Cara penggunaan;
d. Komposisi;
e. Nama dan negara produsen;
f. Nama dan alamat lengkap pemohon
notifikasi;
g. Nomor bets;
h. Ukuran, isi, atau berat bersih;
i. Tanggal kedaluwarsa;
j. Peringatan/perhatian dan keterangan
6 PENANDAAN lain.
Kep.Ka. BPOM No. Pasal 27 (1) Ukuran, isi atau berat bersih dapat
HK.00.05.4.1745 dicantumkan dengan istilah “netto”
(2) Pernyataan netto sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus
menunjukkan secara seksama ukuran
atau isi atau berat bersih dalam wadah
(3) Pernyataan netto pada kosmetik
yang berbentuk aerosol adalah isi
termasuk propelan.
(4) Pernyataan netto harus dinyatakan
dalam satuan metrik, atau satuan
metrik dan satuan lainnya.
Permenkes. No 1787. Tahun Pasal 1 Media adalah alat dan/ atau sarana
2010 komunikasi massa yang meliputi
media cetak, elektronik, maupun
media luar ruang
UU no 36 tahun 2009
pasal 1 Definisi
pasal 106 Izin edar
pasal 106 Penandaan
pasal 98 Iklan
pasal 188, 196, 197, 198 Sanksi
UU no 8 tahun 1999
pasal 9 Iklan
PP No 72 tahun 1998
Pasal 9 a Izin edar
pasal 31 Iklan
pasal 70, 71, 75, 77, 79 Sanksi
PERMENKES RI no.1189/MENKES/PER/VII/2010
pasal 1 Definisi
pasal 3 Fungsi/kegunaan
Pasal 16 (ayat 1), Pasal 17 Bahan Baku
pasal 1 Persyaratan mutu
pasal 16 (ayat 2) Persyaratan
keamanan/kemanfaatan
PERMENKES RI no.1189/MENKES/PER/VIII/2010
pasal 33 (ayat 3), pasal 48, pasal 197, pasal 198 Sanksi
Permenkes No.1190 tahun 2010
pasal 26 ayat 1 Penandaan
Permenkes No: 386/Menkes/SK/IV/1994
Lampiran 3 Iklan
Permenkes 1787 tahun 2010
pasal 1, pasal 4, pasal 7 Iklan
Permenkes No.96/Men.Kes/Per/V/1977
Pasal 38 Iklan
Permenkes No.1190 tahun 2010
Pasal 29 Iklan
ASPEK REGISTRASI Registrasi Alkes
UU no. 36 - 2009
Perundang-undangan
tentang Kesehatan
PERMENKES NO.1190 THN 2010 Pasal 26 (ayat Penandaan dan informasi alat
1) kesehatan dan/atau PKRT
dilaksanakan untuk melindungi
masyarakat dari informasi alat
kesehatan dan/atau PKRT yang
tidak obyektif, tidak lengkap,
serta menyesatkan.
PP No.72 Tahun 1998 tentang pasal 31 Iklan Sediaan Farmasi dan alkes
Pengamanan Sediaan Farmasi dan yg diedarkan harus memuat
Alat Kesehatan keterangan mengenai sediaan
farmasi dan alat kesehatan secara
objektif, lengkap dan tidak
menyesatkan.
Permenkes 1787 Tahun 2010 tentang Pasal 4 Iklan Alat Kesehatan, Kosmetika
iklan dan publikasi pelayanan dan Perbekalan Kesehatan
kesehatan Rumah Tangga harus :
a. Obyektif, yaitu menyatakan
hal yang benar sesuai dengan
kenyataan.
b. Tidak menyesatkan, tidak
berlebihan perihal asal, sifat,
kualitas, kuantitas, komposisi,
kegunaan, keamanan dan batasan
sebagai Alat Kesehatan,
Kosmetika dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga.
c. Lengkap, yaitu tidak hanya
mencantumkan informasi tentang
kegunaan tetapi juga
memberikan informasi tentang
peringatan dan hal-hal lain
yang harus diperhatikan oleh
pemakai
Permenkes 1787 Tahun 2010 tentang pasal 7 (1) Iklan pelayanan kesehatan
iklan dan publikasi pelayanan dapat dilakuakan di semua
kesehatan media.
(2) Publikai pelayanan kesehatan
dapat dilakuakn di semua media
dalam bentuk antara lain berita,
banner, tulisan berjalan, artikel,
atau features
Lampiran Kep. Menkes No. 1. Alat Kesehatan, Kosmetika
386/MEN.KES/SK/IV/1994 Tentang dan Perbekalan Kesehatan
Pedoman Periklanan Obat Bebas, Rumah Tangga tidak boleh
Obat Tradisional, Alat Kesehatan, diiklankan dengan menggunakan
Kosmetika, Perbekalan Kesehatan rekomendasi dari suatu
Rumah Tangga Dan Makanan- laboratorium, instansi
Minuman pemerintah, organisasi profesi
kesehatan atau kecantikan dan
atau tenaga kesehatan.
2. Alat Kesehatan, Kosmetika
dan Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga tidak boleh
diiklankan dengan penggunakan
peragaan tenaga kesehatan atau
yang mirip dengan itu.
4. Iklan Alat Kesehatan,
Kosmetika dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga harus
mendidik dan sesuai dengan
norma kesusilaan yang ada.
Permenkes 1787 Tahun 2010 tentang Iklan dan/ atau publikasi
iklan dan publikasi pelayanan pelayanan kesehatan tidak
kesehatan diperbolehkan apabila bersifat:
1. menyerang dan/atau pamer
yang bercita rasa buruk seperti
merendahkan kehormatan dan
derajat profesi tenaga kesehatan.
2. memberikan informasi atau
pernyataan yang tidak benar,
palsu, bersifat menipu dan
menyesatkan. 3. Memuji
diri secara berlebihan, termasuk
pernyataan yang bersifat
superlatif dan menyiratkan kata
"satu-satunya" atau bermakna
sama mengenai keunggulan,
keunikan atau kecanggihan
sehingga cenderung bersifat
menyesatkan 4. Memublikasikan
metode, obat, alat dan/atau
teknologi pelayanan kesehatan
baru atau non konvensional yang
belum diterima oleh masyarakat
kedokteran ada/atau kesehatan
karena manfaat dan
keamanannya sesuai dengan
ketentuan masing-masing masih
diragukan atau belum terbukti
5. Mengiklankan alat kesehatan
yang tidak memiliki izin edar
atau tidak memenuhi standar
mutu dan keamanan
6. memberikan testimoni dalam
bentuk iklan atau publikasi di
media massa
Permenkes No. pasal 38 Dilarang mengiklankan
96/Men.Kes/Per/V/1977 tentang kosmetika atau alat kesehatan :
Wadah, Pembungkus, Penandaan a. Yang belum terdaftar atau
Serta Periklanan Kosmetika Dan belum mendapat nomor
Alat Kesehatan pendaftaran
b. Dengan menggunakan kalimat,
kata-kata, pernyataan yang isinya
tidak sesuai dengan penandaan
atau keterangan yang tercantum
pada formulir permohonan
pendaftaran yang telah disetujui;
c. Dengan menggunakan
rekomendasi dari suatu
laboratorium, instansi
pemerintah, organisasi profesi
kesehatan atau kecantikan dan
atau tenaga kesehatan;
d. Dengan menggunakan
peragaan tenaga kesehatan atau
yang mirip dengan itu;
e. Seolah-olah sebagai obat
PERMENKES NO.1190 THN 2010 pasal 29 (1) Penilaian terhadap iklan alat
tentang Izin Edar Alat kesehatan dan kesehatan dan/atau PKRT setelah
PKRT ditayangkan di media massa atau
disebarluaskan dilakukan oleh
Tim yang ditetapkan oleh
Menteri dalam rangka
melindungi masyarakat dari
informasi yang menyesatkan dan
tidak sesuai dengan etika
periklanan.
(2) Tim sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri dari pakar
dari organisasi profesi, asosiasi
terkait, perguruan tinggi, praktisi
dan instansi terkait.
UU NO . 36 TAHUN 2009
Pasal : 197,201
PERMENKES
NO.1190/MENKES/PER/VIII TAHUN
2010