Disusun Oleh :
Kelas C
Kelompok 10
HIERARKI PERUNDANG-UNDANGAN
Standar Obat Standar PKRT
UU No. 36 Tahun 2009 UU No. 36 Tahun 2009
PP RI No. 72 tahun 1998 PP RI No. 72 tahun 1998
PMK No. 1120 tahun 2008 PMK No. 1189 tahun 2010
PMK NOMOR 1799/MENKES/PER/XII/2010 PMK NOMOR 1190/MENKES/PER/VIII/2010
PERATURAN BPOM NOMOR 13 TAHUN 2018 PMK No. 20 tahun 2017
3 TAHAPAN UU No. 36 Sediaan farmasi dan alat UU No. 44 tahun Pemerintah dan Pemerinta daerah
PROSES tahun 2009 kesehatan hanya dapat 2009 bertanggung jawab untuk
PERIZINAN diedarkan setelahmendapat mengatur pendistribusian
DAN izin edar. danpenyebaran Alkesberteknologi
PERSYARATAN tinggi danbernilai tinggi
PP No. 72 tahun Sediaan farmasi dan alat PP No. 72 Tahun Sediaan farmasi dan alat
1998 kesehatan dapat diedarkan 1998 kesehatan dapat diedarkan setelah
setelahmemperolah izin edar memperolah izin edar dari
dari Menteri. Sediaan farmasi Menteri. Sediaan farmasi dan alat
dan alat kesehatan kesehatan yang dimohonkan
yangDimohonkan untuk untuk memperolah izin edar dari
memperolah izin edar dari segi mutu, keamanan dan
segi mutu, keamanandan kemanfaatan
kemanfaatan
PMK 1148 Setiap pendirian PBFwajib PMK No. Alat kesehatan dan/atau PKRT
tahun 2011 memiliki izin dari Direktur 1190/Menkes/Per/ yang akan diimpor, digunakan
Jenderal. Setiap PBF dapat VIII/2010 dan/atau diedarkan di wilayah
mendirikan PBF Cabang. republik Indonesia Harus Terlebih
Setiap Pendirian PBF cabang dahulu memiliki izin edar
wajib memperoleh pengakuan
dari Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi di wilayah PBF
Cabang berada. Izin PBF
berlaku 5 (lima) tahun dan
dapat diperpanjang selama
memenuhi persyaratan.
Pengakuan PBF Cabang
berlaku mengikuti jangka
waktu izin PBF.
PMK No.1010 Pendaftar yang telah PMK 62 Tahun Permohonan izin edar
tahun 2008 mendapat izin edarwajib 2017 PKRT dalam negeri
memproduksi atau diajukan oleh: Produsen
mengimpor dan mengedarkan a. Produsen yang
selambat-lambatnya 1(satu) memberi Makloon
tahun setelah tanggal b. Produsen yang
persetujuandikeluarkan. melakukan perakitan
Pelaksanaan ketentuan c. Produsen yang
dilaporkankepada Kepala memproduksi PKRT
Badan. yang OEM.
(1) Pemohon harus Pemohonan izin edat
mengajukan permohonan PKRT impor diajukan
kepada Direktur Jenderal oleh
dengan tembusan kepada a. AgenTunggal/Distri
Kepala Badan, Kepala Dinas butor
Kesehatan Provinsi dan Tunggal/Distributor
Kepala Balai POM dengan Eksklusif;
menggunakancontoh b. Importir PKRT yang
Formulir 1sebagaimana memiliki surat
terlampir. penunjuka dari
(2) Permohonan harus Pabrikan atau
ditandatangani oleh Prinsipal dan diberi
direktur/ketua danapoteker kuasa untuk
calon penanggung jawab mendaftarkan PKRT
disertai dengankelengkapan di Indonesia;
administratif sebagai berikut: c. PAK atau Importir
a. fotokopi Kartu Tanda PKRT Pemilik
Penduduk (KTP)/identitas Produk yang
direktur/ketua; memiliki surat
b. susunan direksi/pengurus; perjanjian kerja
c. pernyataan sama dengan
komisaris/dewan pengawas Pabrikan;
danireksi/pengurus tidak (1) Permohonan baru
pernah terlibat pelanggaran Izin Edar PKRT
peraturan perundang- dilakukan secara
undangan di bidang farmasi; online melalui portal
Indonesia National
d. akta pendirian badan SingleWindow atau
hukum yang sah sesuai regalkes.kemkes.
ketentuan peraturan (2) Permohonan baru
perundang-undangan; Izin Edar PKRT
e. surat Tanda Daftar dilengkapi dengan
Perusahaan; persyaratan
f. fotokopi Surat IzinUsaha administrasi dan
Perdagangan; teknis yang
g. fotokopi Nomor Pokok merupakan bagian
Wajib Pajak; tidak terpisahkandari
h. surat bukti penguasaan Peraturan Menteri
bangunan dan gudang; ini.
i. peta lokasi dan denah (3) Pemohon
bangunan bertanggung jawab
terhadap
kelengkapan,
kebenaran dan
keabsahan dokumen
permohonan yang
diunggah dalam
sistem elektronik.
(4) Direktur Jenderal
melakukan penilaian
dan verifikasi
persyaratan
administrasi dan
teknis terhadap
setiap permohonan
Izin Edar PKRT.
(5) Dalam hal PKRT
sebagaimana
menggunakan
teknologi, zat aktif
baru dan/atau
dengan klaim yang
tidak lazim, harus
mendapatkan
pertimbangan dari
Tim Ahli yang
ditetapkan oleh
Direktur Jenderal.
(6) Tim Ahli
sebagaimana
dimaksud terdiri atas
unsur instansi
terkait, praktisi,
perguruan tinggi,
organisasi profesi
dan/atau asosiasi
pelaku usaha.
(7) Penilaian dan
verifikasi
persyaratan
administrasi dan
teknis
PKRT dilakukan sesuai
dengan jangka waktu
yang ditentukan.
Dilakukan sebagai
berikut:PKRT kelas 1
paling lama 10(sepuluh)
hari, kelas 2 paling lama
20 (dua puluh) hari, dan
kelas 3 paling lama 30
(tiga puluh) hari.
(8) Jangka waktu
penilaian dan
verifikasi
persyaratan
administrasi dan
teknis untuk PKRT
Impor dilakukan
sebagai berikut:
PKRT kelas 1paling lama
15 (lima belas) hari, kelas
2 paling lama 30 (tiga
puluh) hari, dan kelas 3
paling lama 45 (empat
puluh lima) hari.
(9) Berdasarkan hasil
penilaian dan
verifikasi dinyatakan
lengkapdantelah
memenuhi
persyaratan
administrasi dan
teknis, paling
lama10 (sepuluh)
hariDirektur
Jenderalmenerbitkan
Izin Edar.
PMK no. 1010 Registrasi diajukan PMK Nomor Permohonan izin edar alat
tahun 2008 kepada Kepala Badan. 1190/Menkes/Per/ kesehatan dan/atau PKRT
Tentang Kriteria dan tata VIII/2010 diajukan kepada Direktur Jenderal
Registrasi Obat laksana registrasi dengan mengisi formulir
ditetapkan oleh pendaftaran dan
Kepala Badan melampirkan kelengkapan yang
Dokumen registrasi diperlukan
merupakan dokumen
rahasia yang PERSYARATAN
dipergunakan terbatas ADMINISTRASI
hanya untuk Permohonan pendaftaran
keperluan evaluasi Sertifikat Produksi Surat kuasa
oleh yang berwenang. sebagai Agen tunggal/Distributor
Terhadap registrasi Tunggal/Distributor Eksklusif
dikenakan biaya Certificate of Free Sale (CFS) dari
Ditetapkan sesuai Peraturan lembaga yang berwenang (produk
perundang- undangan Impor) Dokumen quality
Pemohon harus memenuhi management system (ISO 9001,
persyaratan sebagai berikut: GMP) 6. Sertifikat merek (jika
a. berbadan hukum ada)
berupa perseroan
terbatas atau koperasi; PERSYARATAN TEKNIS
b. memiliki Nomor INFORMASI PRODUK
Pokok Wajib Pajak Material, formulasi, uraian
(NPWP); produk, deskripsi, dan fitur
c. memiliki secara tetap produk Standar dan proses
apoteker Warga Produksi
Negara Indonesia
sebagai penanggung PERSYARATAN SPESIFIKASI
jawab; DAN JAMINAN MUTU
d. komisaris/dewan Spesifikasi bahan baku dan
pengawas dan MSDS
direksi/pengurus tidak Spesifikasi kemasan Hasil
pernah terlibat, baik pengujian laboratorium
langsung atau tidak (Certificate of Analysis (CoA),
langsung dalam uji stabilitas)
pelanggaran peraturan
perundang-undangan
di bidang farmasi;
e. menguasai bangunan
dan sarana yang
memadai untuk dapat PERSYARATAN KHUSUS
melaksanakan Izin dari Kementerian Pertanian
pengadaan, sebagai Pestisida Rumah Tangga
penyimpanan dan
penyaluran obat serta PERSYARATAN PENANDAAN
dapat menjamin Contoh dan penjelasan penandaan
kelancaran Petunjuk penggunaan, peringatan,
pelaksanaan tugas dan perhatian, dan keterangan lain
fungsi PBF; Data pendukung klaim
f. menguasai gudang
sebagaitempat
penyimpanan dengan
perlengkapan yang
dapat menjamin
mutu serta keamanan
obat yang disimpan;
dan memiliki ruang
penyimpanan obat
yang terpisah dari
ruangan lain sesuai
CPOB.
PKa BPOM No. Obat yang akan diedarkan
24 diwilayah Indonesia wajib
Tahun 2017 memiliki Izin Edar. Untuk
Jenis izin memperoleh Izin Edar harus
dilakukan Registrasi, yang
diajukan oleh Pendaftar
kepada Kepala Badan.
HIERARKI PERUNDANG-UNDANGAN
Proses Perizinan dan Persyaratan Obat Proses Perizinan dan Persyaratan PKRT
UU No. 36 tahun 2009 UU No. 44 tahun 2009
2. Laporan Industri
Farmasi
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (1)
disampaikan
kepada Direktur
Jenderal dengan
tembusan kepada
Kepala Badan.
3. Laporan Industri
Farmasi
Sebagaimana
dimaksud pada
ayat (1) huruf a
disampaikan
paling lambat
tanggal 15
Januari dan
tanggal 15 Juli.
4. Industri Farmasi
Sebagaimana
dimaksud pada
ayat (1) huruf b
disampaikan
paling lambat
tanggal 15 Januari.
5. Laporan
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (1) dapat
dilaporkan secara
elektronik.
6. Direktur Jenderal
dapat mengubah
bentuk dan isi
formulir laporan
HIERARKI PERUNDANG-UNDANGAN
KEGIATAN / PROSES PRODUKSI DAN DISTRIBUSI
Kegiatan/Proses Produksi dan Distribusi Obat Kegiatan/Proses Produksi dan Distribusi
PKRT
UU NOMOR 36 TAHUN 2009 UU NOMOR 36 2009
PP 72 TAHUN 1998
PMK No.1799 Tahun 2010 PMK No.1189 Tahun 2010
PMK 1148 Tahun 2011 PMK No. 1190 Tahun 2010
Pka BPOM No 13 Tahun 2018
HIERARKI PERUNDANG-UNDANGAN
PENCATATAN & PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan Obat Pencatatan dan pelaporan PKRT
PMK No. 13 tahun2015 PMK Nomor 70 Tahun 2014
PMK 1799 TAHUN 2010 PMK 1190 TAHUN 2010
7 SANKSI UU Nomor 5 tahun 1997 Dalam rangka UU Nomor 5 Dalam rangka pengawasan, Menteri
pengawasan, Menteri tahun 1997 berwenang mengambil tindakan
berwenang mengambil administratif terhadap pabrik obat,
tindakan administratif pedagang besar farmasi yang
terhadap pabrik obat, melakukan pelanggaran terhadap
pedagang besar farmasi ketentuan undang-undang ini.
yang melakukan Tindakan administratif, dapat berupa
pelanggaran terhadap :
ketentuan undang-
undang ini. Tindakan teguran lisan;
administratif, dapat teguran tertulis;
berupa : penghentian sementara
kegiatan;
denda administratif;
teguran lisan; pencabutan izin praktik
teguran tertulis;
penghentian
sementara
kegiatan;
denda
administratif;
pencabutan
izin praktik
PP No. 72 Tahun 1998 Apabila hasil PP No. 72 Apabila hasil pemeriksaan oleh
pemeriksaan oleh tenaga Tahun 1998 tenaga pengawas menunjukkan
pengawas menunjukkan adanya dugaan atau patut diduga
adanya dugaan atau patut adanya pelanggaran hukum di bidang
diduga adanya sediaan farmasi dan alat kesehatan
pelanggaran hukum di segera dilakukan penyidikan oleh
bidang sediaan farmasi penyidik yang berwenang sesuai
dan alat kesehatan segera dengan ketentuan peraturan
dilakukan penyidikan perundang- undangan yang berlaku
oleh penyidik yang Jika pelanggaran hukum dilakukan
berwenang sesuai oleh tenaga kesehatan, Tindakan
dengan ketentuan administratif dikenakan oleh Menteri
peraturan perundang- berupa :
undangan yang berlaku.
Jika pelanggaran hokum Teguran
dilakukan oleh tenaga Pencabutan izin untuk
kesehatan,tindakan melakukan upaya kesehatan.
administrative dikenakan
oleh mentri berupa:
Teguran
Pencabutan izin
untuk melakukan
upaya kesehatan
PMK No. 1148 Tahun Pelanggaran terhadap PMK No.1190 Penarikan kembali Alkes
2011 semua ketentuan dalam Tahun 2010 dan/atau PKRT dari
Peraturan Menteri ini peredaran karena tidak
dapat dikenai sanksi memenuhi persyaratan
administrative dapat
berupa:
peringatan;
penghentian
sementara
kegiatan;
pencabutan
pengakuan; atau
pencabutan izin.
Pka BPOM NOMOR Pelanggaran terhadap
HK.03.1.34.11.12.7542 ketentuan Pedoman
TAHUN 2012 Teknis CDOB dapat
dikenai sanksi
administratif sebagai
berikut:
Peringatan
tertulis
Penghentian
sementara
kegiatan; dan
Pencabutan
Sertifikat CDOB.
Pengenaan sanksi
administratif berupa
Pencabutan Sertifikat
CDOB diberikan dalam
hal:terjadi
penyimpangan
penerapan CDOB yang
mengakibatkan penyalah
gunaan pendistribusian
obat dan/atau bahan
obat; atau PBF atau PBF
Cabang dengan sengaja
melakukan tindakan
yang mengakibatkan
tidak terlaksananya
penerapan CDOB.
HIERARKI PERUNDANG-UNDANGAN