Disusun Oleh :
Kelompok 1B Kelas B
PKa BadanPOM No 24
tahun 2017 (Pasal 25)
- Dokumen registrasi
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal25 ayat (2)
terdiri atas:
a. bagian I : dokumen
administratif,
Informasi Produk dan
Label.
b. bagian II : dokumen mutu.
c. bagian III :
dokumen nonklinik.
d. bagian IV : dokumen klinik.
3 Izin Edar UU No. 36 Tahun 2009 (Pasal PP No. 72 Tahun 1998
106) Pasal 4 ayat (1) :
-Sediaan farmasi dan alat
kesehatan hanya dapat - Ketentuan
diedarkan setelah mendapat sebagaimana
izin edar.
dimaksud dalam
PMK 1010/Menkes/Per/XI/2008 Pasal 3 tidak berlaku
-Izin edar adalah bentuk bagi sediaan farmasi
persetujuan registrasi obat untuk yang berupa obat
dapat diedarkan di wilayah tradisional yang
Indonesia. Registrasi adalah diproduksi oleh
prosedur pendaftaran dan evaluasi perorangan.
obat untuk mendapatkan izin edar.
PMK No. 007 Tahun 2012
Pasal 60 (PKa BadanPOM No tentang Registrasi Obat
24 tahun 2017 Tentang Kriteria Tradisional Pasal 1 ayat 2
dan Tata Laksana Registrasi
Obat)
- Izin edar adalah bentuk
1. Industri Farmasi yang telah persetujuan registrasi obat
mendapatkan Izin Edar wajib tradisional untuk
membuat dan mengirimkan dapat diedarkan di wilayah
laporan produksi atau Indonesia.
laporan pemasukan Obat
Impor kepada Kepala Badan.
2. Laporan produksi atau
laporan pemasukan Obat
Impor sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan PMK No. 007 Tahun 2012
perundang-undangan. tentang Registrasi Obat
3. Laporan produksi atau Tradisional Pasal 21 ayat 1
laporan pemasukan Obat
Impor sebagaimana
- Terhadap Obat Tradisional
dimaksud pada ayat (1) tidak
menghapuskan kewajiban yang telah diberikan izin
bagi Industri Farmasi untuk edar dapat dilakukan
menyampaikan laporan lain evaluasi kembali.
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- PMK No. 007 Tahun 2012
undangan. tentang Registrasi Obat
Pasal 61 Tradisional Pasal 22 ayat 1
1. Pemilik Izin Edar Obat wajib
melakukan pemantauan - Pemegang nomor izin edar
khasiat, keamanan dan mutu wajib melakukan
Obat selama Obat diedarkan pemantauan terhadap
dan melaporkan hasilnya keamanan, khasiat/manfaat,
kepada Kepala Badan. dan mutu produk yang
2. Pemantauan khasiat, beredar
keamanan, dan mutu Obat
selama Obat diedarkan
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4 Persyaratan UU 36 Tahun 2009 tentang
Industri Kesehatan Pasal 98 Ayat (1)
dan pasal 105 ayat (1)
- Pencatatan dilakukansecara
manual atau dengan alat
pencatat selama pembuatan
yang menunjukkan bahwa
semua langkah yang
dipersyaratkan dalam prosedur
telah dilaksanakan &
penyimpangan dicatat secara
lengkap dan diinvestigasi.
6 Sanksi yang di Pasal 63 (PKa Badan POM PERATURAN MENTERI
terima No 24 tahun 2017 Tentang KESEHATAN
Kriteria dan Tata Laksana REPUBLIK INDONESIA
Registrasi Obat) NOMOR 007 TAHUN 2012
-Pelanggaran terhadap ketentuan TENTANG
dalam Peraturan Kepala Badan ini REGISTRASI OBAT
dapat dikenai sanksi administratif
TRADISIONAL
berupa:
a. peringatan tertulis; Pasal 23 ayat (1) dan (2)
b. pembatalan proses Registrasi; 1) Kepala Badan dapat
c. pembekuan Izin Edar Obat; memberikan sanksi administratif
d. pencabutan Izin Edar Obat; berupa pembatalan izin edar
dan/atau apabila:
e. larangan untuk melakukan a. obat tradisional tidak
pendaftaran selama 2 memenuhi kriteria sebagaimana
(dua) tahun. dimaksud dalam Pasal 6
-Sanksi administratif sebagaimana berdasarkan data terkini;
dimaksud pada ayat (1) huruf b b. obat tradisional mengandung
dan/atau huruf e dapat dikenai bahan yang dilarang
berdasarkan atau dalam hal: sebagaimana dimaksud dalam
-tidak memenuhi ketentuan
Pasal 7;
sebagaimana dimaksud dalam
c. obat tradisional dibuat
Pasal 4;
-tidak memenuhi ketentuan dan/atau diedarkan dalam bentuk
sebagaimana dimaksud dalam sediaan yang dilarang
Pasal 32 ayat (1) huruf b; dan/atau sebagaimana dimaksud dalam
-data tidak sahih sebagaimana Pasal 8;
dimaksud dalam Pasal 46. d. penandaan dan informasi obat
-Sanksi administratif sebagaimana tradisional menyimpang dari
dimaksud pada ayat (1) huruf c persetujuan izin edar;
dan/atau huruf d dapat dikenai e. pemegang nomor Izin edar
berdasarkan atau dalam hal: tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 22;
f. izin IOT, UKOT, UMOT, dan
importir OT yang mendaftarkan,
memproduksi atau mengedarkan
dicabut;
binfar.depkes.go.id
- Barangsiapa dengan
sengaja memproduksi
dan/atau mengedarkan
sediaan farmasi berupa
obat atau bahan obat yang
tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) dan ayat (2) huruf
a, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 15
(lima belas tahun dan
pidana denda paling
banyak Rp
300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah) sesuai dengan
ketentuan dalam Pasal 80
ayat (4) Undang-undang
Nomor 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan.
7 Pelanggaran Per. Ka BPOM No 24 Tahun
2017
Pelanggaran terhadap
ketentuan dalam Peraturan
Kepala Badan ini dapat dikenai
Sanksi
administratif berupa:
a. peringatan tertulis;
b. pembatalan proses
Registrasi;
c. pembekuan Izin Edar Obat;
d. pencabutan Izin Edar Obat;
dan/atau
e. larangan untukmelakukan
pendaftaran selama 2 (dua)
Tahun
Sanksi administratif
sebagaimana dimaksud pada
huruf b dan/atau huruf e dapat
dikenai
berdasarkan atau dalam hal:
a. tidak memenuhi
ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal
4;
b. tidak memenuhi
ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 32 ayat
(1) huruf b;
dan/atau
c. data tidak sahih sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 46.
Sanksi administratif
sebagaimana dimaksud pada
huruf c dan/atau huruf d dapat
dikenai
berdasarkan atau dalam hal:
a. tidak melaksanakan
kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 60 ayat
(1) dan ayat (2);
b. izin Industri Farmasi
Pemilik Izin Edar dicabut;
dan/atau
c. Pemilik Izin Edar melakukan
pelanggaran di bidang
produksi, distribusi, promosi,
dan/atau label obat
8 Aspek sumber - Obat diproduksi dalam
daya manusia negeri : industry
bersangkutan.
- Obat kontrak : pemberi
kontrak.
- Obat impor : penerima
infor.
- Narkotika : industry
dengan izin khusus.
- Obat lisensi : penerima
lisensi .
- Obat ekspor : insudtri
bersangkutan.
- Obat paten : pemilik atau
penerima paten.
- Obat pengembangan baru,
industry yang
bersangkutan.
- Obat generic, industry
yang bersangkutan.