Anda di halaman 1dari 21

Tugas Perundang-Undangan dan Etika Kefarmasian

“Perbandingan Persyaratan dan Proses Perizinan Sesuai Per-UU-an untuk


Memperoleh Izin Edar, antara Obat dan Obat Tradisional”

KELOMPOK A1
Epriza Yolanda 1943700003
Bramantio Primadana 1943700091
Bryce Maria B. Sikawin 1943700155
Sepia Pedeyana 1943700218

KELAS : APOTEKER PAGI C

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
JAKARTA
2019
Menginvertarisasi Secara Hirarkis Perundang-undangan yang ada/Referensi
dan Terkait Tugas Masing-masing

HIRARKI UU, PP, PMK, PerKaBPOM TERKAIT PERSYARATAN DAN


PROSES UNTUK MEMPEROLEH IZIN EDAR OBAT

UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

PP No. 72 Tahun 1998


Tentang Pengamanan Sediaan Farmasi

PMK No. 1010 Tahun 2008 Tentang Registrasi Obat

PerKA BPOM No.15 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas


Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor 24 Tahun 2017 Tentang Kriteria dan Tata Laksana
Registrasi Obat

Keterkaitan Hirarki Perundang-undangan Secara Hirarkis:


1. Obat
 UU no 36 tahun 2009 : pasal 106 tentang sediaan farmasi harus memiliki izin
edar
- Menimbang UU no 23 tahun 1992 tentang kesehatan sudah tidak berlaku lagi.
 PP 72 tahun 1998 : pasal 9, 10, dan 11 tentang izin edar
- Menimbang sebagai pelaksanaan dari UU no 23 tahun 1992 tentang kesehatan
sehingga perlu ditetapkan PP tentang pengamanan sediaan farmasi dan alkes.
 PMK 1010/2008 : tentang registrasi obat
- Menimbang ketentuan registrasi obat yang telah diatur dalam PMK 949/2000
perlu disederhanakan dan disesuaikan dengan perkembangan globalisasi dan
kebijakkan pemerintah.
- Mengingat UU no 23 tahun 1992, PP 72 tahun 1998 tentang pengamanan
sediaan farmasi dan alkes.
 PerKaBPOM no 15 tahun 2019 : tentang kriteria dan tata laksana registrasi obat
- Menimbang untuk mempercepat pelayanan publik, ketentuan kriteria dan tata
laksana registrasi obat khususnya jalur evaluasi obat dan surat pemberitahuan
persetujuan yeng telah diatur dalam perKaBPOM 24 tahun 2017 sudah tidak
sesuai denganperkembangan kebutuhan hukum dan IPTEK sehingga perlu
diubah.
- Mengingat UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan dan PMK 1010 tahun
2008 tentang registrasi obat.
HIRARKI UU, PP, PMK, PerKaBPOM TERKAIT PERSYARATAN DAN
PROSES UNTUK MEMPEROLEH IZIN EDAR OBAT TRADISIONAL

UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

PP No. 72 Tahun 1998


Tentang Pengamanan Sediaan Farmasi

PMK 007 Tahun 2012 Tentang Registrasi Obat Tradisional

PerKa.BPOM NO 12 Tahun 2014 Tentang Persyaratan


Mutu Obat Tradisional

PerKa.BPOM HK 00.05.41.1384 Tahun 2005 Tentang


Kriteria dan Tatalaksana pendaftaran Obat Tradisional,
Obat Herbal Berstandar dan Fitofarmaka

Keterkaitan Hirarki Perundang-undangan Secara Hirarkis:

2. Obat Tradisional
 UU no 36 tahun 2009 : pasal 106 tentang sediaan farmasi harus memiliki izin
edar
- Menimbang UU no 23 tahun 1992 tentang kesehatan sudah tidak berlaku lagi.
 PP 72 tahun 1998 : pasal 9, 10, dan 11 tentang izin edar
- Menimbang sebagai pelaksanaan dari UU no 23 tahun 1992 tentang kesehatan
sehingga perlu ditetapkan PP tentang pengamanan sediaan farmasi dan alkes.
 PMK 007 tahun 2012 : tentang registrasi obat tradisional
- Menimbang untuk melindungi masyarakat dari obat tradisional yang tidak
memenuhi persyaratan keamanan, khasiat/manfaat, dan mutu maka perlu
dilakukan penilaian melalui registrasi sesuai yang diedarkan dan pengaturan
pendaftaran obat tradisional dalam PMK 246 tahun 1990 tentang izin usaha
industri dan registrasi obat sudah tidak sesuai dengan IPTEK registrasi obat
tradisional.
- Mengingat UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan, PP 72 tahun 1998 tentang
pengamanan sediaan farmasi dan alkes.
 PerKaBPOM HK.00.05.41.1384 tahun 2005 : tentang kriteria dan tata laksana
pendaftaran obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka
- Menimbang Menimbang untuk melindungi masyarakat dari obat tradisional
yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan, khasiat/manfaat perlu
dilakukan pendaftaran evaluasi sebelum diedarkan mengikuti perkembangan
IPTEK.
- Mengingat UU no 23 tahun 1992 tentang kesehatan.
 PerKaBPOM no 12 tahun 2014 : tentang persyaratan mutu obat tradisional
- Menimbang melaksanakan ketentuan pasal 6 ayat (2) PMK 007 tahun 2012
tentang registrasi obat tradisional perlu menetapkan perKaBPOM tentang
persyaratan mutu obat tradisional.
- Mengingat UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan, PP 72 tahun 1998 tentang
pengamanan sediaan farmasi dan alkes, PMK 007 tahun 2012 tentang
registrasi obat tradisional, dan perKaBPOM HK.00.05.41.1384 tahun 2005
tentang kriteria dan tata laksana pendaftaran obat tradisional, obat herbal
terstandar dan fitofarmaka.
Membuat Rangkuman Isi Perundang-Undangan/Referensi yang Ada dan
Terkait Tugas Masing-masing

Rangkuman Isi Perundang-Undangan Tentang Izin Edar Obat dan Obat Tradisional
1. Obat
- UU No. 36 tahun 2009 pasal 106
Obat harus memiliki izin edar untuk bisa diedarkan setelah memenuhi
persyaratan objektifitas dan kelengkapan, tetpi jika terbukti obat tidak
memenuhi persyartan mutu, keamanan, dan kemanfaatan maka pemerintah
berwenang dapat mencabut izin edar obat dan penarikan obat yang beredar.
- PP No. 72 tahun 1998 pasal 9, 10, dan 11
Suatu obat dilakukan uji mutu, keamanan dan kemanfaatan untuk bisa
diedarkan dengan melakukan permohonan kepada menteri.
- PMK No. 1010 Tahun 2008 pasal 2, 3, dan 4
Izin edar obat didapatkan dari kepala badan yang telah diberikan wewenang
oleh menteri dengan melakukan registrasi terlebih dahulu dengan kriteria izin
edar yaitu kemananan yang telah diuji secara klinis, mutu yang baik serta
informasi obat yang lengkap.
- PerKaBPOM No. 15 Tahun 2019 Pasal 2 dan 4
Izin edar obat diperoleh setelah melakukan registrasi yang diajukan kepada
kepala badan dengan kriteria izin edar yaitu obat harus berkhasiat, bermutu, dan
informasinya lengkap.

2. Obat Tradisional
- UU No 36 Tahun 2009 Pasal 106
Obat harus memiliki izin edar untuk bisa diedarkan setelah memenuhi
persyaratan objektifitas dan kelengkapan, tetpi jika terbukti obat tidak
memenuhi persyartan mutu, keamanan, dan kemanfaatan maka pemerintah
berwenang dapat mencabut izin edar obat dan penarikan obat yang beredar.
- PP No. 72 Tahun 1998 Pasal 9, 10, dan 11
Suatu obat dilakukan uji mutu, keamanan dan kemanfaatan untuk bisa
diedarkan dengan melakukan permohonan kepada menteri.
- PMK No. 007 Tahun 2012 Pasal 2, 3, dan 6
Izin edar obat tradisional diberikan oleh Kepala Badan dengan mekanisme
registrasi sesuai dengan tata laksana yang ditetapkan dengan kriteria harus
memenuhi keamanan dan mutu sesuai CPOB dan terbukti khasiatnya secara
turun temurun atau secara ilmiah serta telah berisi infomasi yang lengkap dan
izin edar ini berlaku selama 5 tahun.
- PerKaBPOM HK 00.05.41.1384 Tahun 2005 Pasal 2 dan Pasal 4
Obat tradisional diberikan oleh Kepala Badan yang telah dibuat sesuai
dengan ketentuan CPOTB dan CPOB yang berlaku dengan menggunakan
bahan yang berkhasiat dan memenuhi persyaratan mutu serta keamanan yang
berisi penandaan informasi lengkap dan objektif.
Membuat Rangkuman Perbandingan Isi Perundang-undangan atau referensi
yang Ada dan Terkait Tugas

1. Perundang-Undangan yang Digunakan


Obat Obat Tradisional
- UU No. 36 tahun 2009 pasal 106 - UU No. 36 Tahun 2009 Pasal 106
- PP No. 72 tahun 1998 pasal 9, 10, - PP No. 72 Tahun 1998 Pasal 9, 10,
dan 11 11
- PMK No. 1010 tahun 2008 pasal - PMK No. 007 Tahun 2012 Pasal 2,
2, 3 dan 4 3, dan 6
- perKaBPOM No. 15 tahun 2019 - PerKaBPOM No. 00.05.41.1384
pasal 2 dan 4 Tahun 2005 Pasal 2 dan 4

2. Definisi/Kata Kunci
Obat Obat Tradisional

- UU No. 36 tahun 2009 - UU No. 36 tahun 2009


1.Kesehatan adalah keadaan sehat, baik 1.Kesehatan adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spritual maupun secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. ekonomis.
2. Sumber daya di bidang kesehatan 2. Sumber daya di bidang kesehatan
adalah segala bentuk dana, tenaga, adalah segala bentuk dana, tenaga,
perbekalan kesehatan, sediaan farmasi perbekalan kesehatan, sediaan farmasi
dan dan
alat kesehatan serta fasilitas pelayanan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan
kesehatan dan teknologi yang kesehatan dan teknologi yang
dimanfaatkan untuk menyelenggarakan dimanfaatkan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan yang dilakukan oleh upaya kesehatan yang dilakukan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat. masyarakat.
3. Perbekalan kesehatan adalah semua 3. Perbekalan kesehatan adalah semua
bahan dan peralatan yang diperlukan bahan dan peralatan yang diperlukan
untuk menyelenggarakan upaya untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan. kesehatan.
4. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, 4. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat,
obat tradisional, obat tradisional,
dan kosmetika. dan kosmetika.
5. Alat kesehatan adalah instrumen, 5. Alat kesehatan adalah instrumen,
aparatus, mesin dan/atau implan yang aparatus, mesin dan/atau implan yang
tidak mengandung obat yang digunakan tidak mengandung obat yang digunakan
untuk mencegah, mendiagnosis, untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan menyembuhkan dan meringankan
penyakit, merawat orang sakit, penyakit, merawat orang sakit,
memulihkan kesehatan pada manusia, memulihkan kesehatan pada manusia,
dan/atau membentuk struktur dan dan/atau membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh. memperbaiki fungsi tubuh.
6. Tenaga kesehatan adalah setiap orang 6. Tenaga kesehatan adalah setiap orang
yang mengabdikan diri dalam bidang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan dan/atau keterampilan melalui
di bidang kesehatan yang untuk jenis pendidikan di bidang kesehatan yang
tertentu memerlukan kewenangan untuk untuk jenis tertentu memerlukan
melakukan upaya kesehatan. kewenangan untuk melakukan upaya
7. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah kesehatan.
suatu alat dan/atau tempat yang digunakan 7. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan suatu alat dan/atau tempat yang
kesehatan, baik promotif, preventif, digunakan untuk menyelenggarakan
kuratif upaya pelayanan kesehatan, baik
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh promotif, preventif, kuratif
Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau maupun rehabilitatif yang dilakukan
masyarakat. oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
8. Obat adalah bahan atau paduan dan/atau masyarakat.
bahan, termasuk produk biologi yang 8. Obat adalah bahan atau paduan
digunakan untuk mempengaruhi atau bahan, termasuk produk biologi yang
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan digunakan untuk mempengaruhi atau
patologi dalam rangka penetapan menyelidiki sistem fisiologi atau
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, keadaan patologi dalam rangka
pemulihan, peningkatan kesehatan dan penetapan diagnosis, pencegahan,
kontrasepsi, untuk manusia. penyembuhan, pemulihan, peningkatan
9. Obat tradisional adalah bahan atau kesehatan dan kontrasepsi, untuk
ramuan bahan yang berupa bahan manusia.
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, 9. Obat tradisional adalah bahan atau
sediaan sarian (galenik), atau campuran ramuan bahan yang berupa bahan
dari bahan tersebut yang secara turun tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
temurun telah digunakan untuk sediaan sarian (galenik), atau campuran
pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dari bahan tersebut yang secara turun
dengan norma yang berlaku di masyarakat. temurun telah digunakan untuk
10. Teknologi kesehatan adalah segala pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai
bentuk alat dan/atau metode yang dengan norma yang berlaku di masyarakat.
ditujukan untuk membantu menegakkan 10. Teknologi kesehatan adalah segala
diagnosa, pencegahan, dan penanganan bentuk alat dan/atau metode yang
permasalahan kesehatan manusia. ditujukan untuk membantu menegakkan
11. Upaya kesehatan adalah setiap diagnosa, pencegahan, dan penanganan
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan permasalahan kesehatan manusia.
yang dilakukan secara terpadu, 11. Upaya kesehatan adalah setiap
terintregasi dan berkesinambungan untuk kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
memelihara dan meningkatkan derajat yang dilakukan secara terpadu,
kesehatan masyarakat dalam bentuk terintregasi dan berkesinambungan untuk
pencegahan penyakit, peningkatan memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan, pengobatan penyakit, dan kesehatan masyarakat dalam bentuk
pemulihan kesehatan oleh pemerintah pencegahan penyakit, peningkatan
dan/atau masyarakat. kesehatan, pengobatan penyakit, dan
12. Pelayanan kesehatan promotif adalah pemulihan kesehatan oleh pemerintah
suatu kegiatan dan/atau serangkaian dan/atau masyarakat.
kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih 12. Pelayanan kesehatan promotif adalah
mengutamakan kegiatan yang bersifat suatu kegiatan dan/atau serangkaian
promosi kesehatan. kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih
13. Pelayanan kesehatan preventif adalah mengutamakan kegiatan yang bersifat
suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu promosi kesehatan.
masalah kesehatan/penyakit. 13. Pelayanan kesehatan preventif
14. Pelayanan kesehatan kuratif adalah adalah suatu kegiatan pencegahan
suatu kegiatan dan/atau serangkaian terhadap suatu masalah
kegiatan pengobatan yang ditujukan kesehatan/penyakit.
untuk penyembuhan penyakit, 14. Pelayanan kesehatan kuratif adalah
pengurangan penderitaan akibat penyakit, suatu kegiatan dan/atau serangkaian
pengendalian penyakit, atau pengendalian kegiatan pengobatan yang ditujukan
kecacatan agar kualitas penderita dapat untuk penyembuhan penyakit,
terjaga seoptimal mungkin. pengurangan penderitaan akibat penyakit,
15. Pelayanan kesehatan rehabilitatif pengendalian penyakit, atau pengendalian
adalah kegiatan dan/atau serangkaian kecacatan agar kualitas penderita dapat
kegiatan untuk mengembalikan bekas terjaga seoptimal mungkin.
penderita ke dalam masyarakat sehingga 15. Pelayanan kesehatan rehabilitatif
dapat berfungsi lagi sebagai anggota adalah kegiatan dan/atau serangkaian
masyarakat yang berguna untuk dirinya kegiatan untuk mengembalikan bekas
dan masyarakat semaksimal mungkin penderita ke dalam masyarakat sehingga
sesuai dengan kemampuannya. dapat berfungsi lagi sebagai anggota
16. Pelayanan kesehatan tradisional masyarakat yang berguna untuk dirinya
adalah pengobatan dan/atau perawatan dan masyarakat semaksimal mungkin
dengan cara dan obat yang mengacu sesuai dengan kemampuannya.
pada pengalaman dan keterampilan turun 16. Pelayanan kesehatan tradisional
temurun secara empiris yang dapat adalah pengobatan dan/atau perawatan
dipertanggungjawabkan dan diterapkan dengan cara dan obat yang mengacu
sesuai dengan norma yang berlaku di pada pengalaman dan keterampilan turun
masyarakat. temurun secara empiris yang dapat
17. Pemerintah Pusat, selanjutnya dipertanggungjawabkan dan diterapkan
disebut Pemerintah adalah Presiden sesuai dengan norma yang berlaku di
Republik Indonesia yang memegang masyarakat.
kekuasaan Pemerintah Negara Republik 17. Pemerintah Pusat, selanjutnya
Indonesia sebagaimana disebut Pemerintah adalah Presiden
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang memegang
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. kekuasaan Pemerintah Negara Republik
18. Pemerintah daerah adalah gubernur, Indonesia sebagaimana
bupati, atau walikota dan perangkat dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
daerah sebagai unsur penyelenggara Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
pemerintahan daerah. 18. Pemerintah daerah adalah gubernur,
19. Menteri adalah menteri yang lingkup bupati, atau walikota dan perangkat
tugas dan tanggung jawabnya di bidang daerah sebagai unsur penyelenggara
kesehatan. pemerintahan daerah.
19. Menteri adalah menteri yang
- PP No. 72 tahun 1998 lingkup tugas dan tanggung jawabnya di
1. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, bidang kesehatan.
obat tradisional dan kosmetika.
2. Alat kesehatan adalah bahan, - PP No. 72 tahun 1998
instrumen, aparatus, mesin, implan yang 1. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat,
tidak mengandung obat yang digunakan obat tradisional dan kosmetika.
untuk mencegah, mendiagnosa, 2. Alat kesehatan adalah bahan,
menyembuhkan dan meringankan instrumen, aparatus, mesin, implan yang
penyakit, merawat orang sakit serta tidak mengandung obat yang digunakan
memulihkan kesehatan pada manusia untuk mencegah, mendiagnosa,
dan/atau membentuk struktur dan menyembuhkan dan meringankan
memperbaiki fungsi tubuh. penyakit, merawat orang sakit serta
3. Produksi adalah kegiatan atau proses memulihkan kesehatan pada manusia
menghasilkan, menyiapkan, mengolah, dan/atau membentuk struktur dan
membuat, mengemas, dan/atau mengubah memperbaiki fungsi tubuh.
bentuk sediaan farmasi dan alat kesehatan. 3. Produksi adalah kegiatan atau proses
4. Peredaran adalah setiap kegiatan atau menghasilkan, menyiapkan, mengolah,
serangkaian kegiatan penyaluran atau membuat, mengemas, dan/atau
penyerahan sediaan farmasi dan alat mengubah bentuk sediaan farmasi dan
kesehatan baik dalam rangka alat kesehatan.
perdagangan, bukan perdagangan, atau 4. Peredaran adalah setiap kegiatan atau
pemindah tanganan; serangkaian kegiatan penyaluran atau
5. Pengangkutan adalah setiap kegiatan penyerahan sediaan farmasi dan alat
atau serangkaian kegiatan dalam rangka kesehatan baik dalam rangka
memindahkan sediaan farmasi dan alat perdagangan, bukan perdagangan, atau
kesehatan dari satu tempat ke tempat lain, pemindah tanganan;
dengan cara atau moda atau sarana 5. Pengangkutan adalah setiap kegiatan
angkutan apapun dalam rangka produksi, atau serangkaian kegiatan dalam rangka
peredaran, dan/atau perdagangan sediaan memindahkan sediaan farmasi dan alat
farmasi dan kesehatan dari satu tempat ke tempat lain,
alat kesehatan. dengan cara atau moda atau sarana
6. Kemasan sediaan farmasi dan alat angkutan apapun dalam rangka produksi,
kesehatan adalah bahan yang digunakan peredaran, dan/atau perdagangan sediaan
untuk mewadahi dan/atau membungkus farmasi dan
sediaan farmasi dan alat kesehatan baik alat kesehatan.
yang bersentuhan langsung maupun tid ak. 6. Kemasan sediaan farmasi dan alat
7. Menteri adalah Menteri yang kesehatan adalah bahan yang digunakan
bertanggung jawab di bidang kesehatan. untuk mewadahi dan/atau membungkus
sediaan farmasi dan alat kesehatan baik
- PMK No. 1010 tahun 2008 yang bersentuhan langsung maupun tid ak.
1. lzin edar adalah bentuk persetujuan 7. Menteri adalah Menteri yang
registrasi obat untuk dapat diedarkan di bertanggung jawab di bidang kesehatan.
wilayah lndonesia.
2. Obat adalah obat jadi yang merupakan - PMK No. 007 Tahun 2012
sediaan atau paduan bahan-bahan termasuk 1. Obat tradisional adalah bahan atau
produk biologi dan kontrasepsi, yang siap ramuan bahan yang berupa bahan
digunakan untuk mempengaruhi atau tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan sediaan sarian (galenik) atau campuran
patologi dalam rangka penetapan diagnosa, dari bahan tersebut yang secara turun
pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan temurun telah digunakan untuk
peningkatan kesehatan. pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai
3. Produk biologi adalah vaksin, dengan norma yang berlaku di masyarakat.
imunosera, antigen, hormon, enzim, produk 2. Izin edar adalah bentuk persetujuan
darah dan produk hasil fermentasi lainnya registrasi obat tradisional untuk dapat
(termasuk antibodi monoklonal dan produk diedarkan di wilayah Indonesia.
yang berasal dari teknologi rekombinan 3. Registrasi adalah prosedur pendaftaran
DNA) yang digunakan untuk dan evaluasi obat tradisional untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem mendapatkan izin edar.
fisiologi atau keadaan patologi dalam 4. Importir adalah badan hukum yang
rangka pencegahan, penyembuhan, bergerak di bidang perdagangan obat
pemulihan dan peningkatan kesehatan tradisional yang memiliki izin importir
4. Registrasi adalah prosedur pendaftaran sesuai peraturan perundang-undangan.
dan evaluasi obat untuk mendapatkan izin 5. Cara Pembuatan Obat Tradisional
edar yang Baik yang selanjutnya disingkat
5. Obat kontrak adalah obat yang CPOTB adalah seluruh aspek kegiatan
pembuatannya dilimpahkan kepada industri pembuatan obat tradisional yang
farmasi lain. bertujuan untuk menjamin agar produk
6. Pemberi kontrak adalah industri farmasi yang dihasilkan senantiasa memenuhi
yang melimpahkan pekerjaan pembuatan persyaratan mutu yang ditetapkan sesuai
obat berdasarkan kontrak. dengan tujuan penggunaannya.
7. Penerima kontrak adalah industri 6. Industri Obat Tradisional yang
farmasi yang menerima pekerjaan selanjutnya disebut IOT adalah industri
pembuatan obat berdasarkan kontrak. yang dapat membuat semua bentuk
8. Obat impor adalah obat hasil produksi sediaan obat tradisional.
industri farmasi luar negeri. 7. Usaha Kecil Obat Tradisional yang
9. Penandaan adalah keterangan yang selanjutnya disebut UKOT adalah usaha
lengkap mengenai khasiat, keamanan, cara yang dapat membuat semua bentuk
penggunaannya serta informasi lain yang sediaan obat tradisional, kecuali bentuk
dianggap perlu yang dicantumkan pada sediaan tablet dan efervesen.
etiket, brosur dan kemasan primer dan 8. Usaha Mikro Obat Tradisional yang
sekunder yang disertakan pada obat. selanjutnya disebut UMOT adalah usaha
10. Obat palsu adalah obat yang diproduksi yang hanya membuat sediaan obat
oleh yang tidak berhak berdasarkan tradisional dalam bentuk param,
peraturan perundang-undangan yang tapel,pilis, cairan obat luar dan rajangan.
berlaku atau produksi obat dengan 9. Usaha jamu racikan adalah usaha
penandaan yang meniru identitas obat lain yang dilakukan oleh depot jamu atau
yang telah memiliki izin edar. sejenisnya yang dimiliki perorangan
11. Psikotropika adalah zat atau obat, baik dengan melakukan pencampuran sediaan
alamiah maupun sintetis yang berkhasiat jadi dan/atau sediaan segar obat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada tradisional untuk dijajakan langsung
susunan saraf pusat yang menyebabkan kepada konsumen.
perubahan khas pada aktivitas mental dan 10. Usaha jamu gendong adalah usaha
perilaku. yang dilakukan oleh perorangan dengan
12 Narkotika adalah zat atau obat yang menggunakan bahan obat tradisional
berasal dari tanaman atau bukan tanaman dalam bentuk cairan yang dibuat segar
baik sintetis maupun semi sintetis yang dengan tujuan untuk dijajakan langsung
dapat menyebabkan penurunan atau kepada konsumen.
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, 11. Simplisia adalah bahan alam yang
mengurangi sampai menghilangkan telah dikeringkan yang digunakan untuk
rasa nyeri, dan dapat menimbulkan pengobatan dan belum mengalami
ketergantungan. pengolahan, kecuali dinyatakan lain suhu
13. Peredaran adalah setiap kegiatan atau pengeringan tidak lebih dari 60oC.
serangkaian kegiatan penyaluran atau 12. Sediaan galenik adalah sediaan
penyerahan obat, baik dalam rangka kering, kental atau cair dibuat dengan
perdagangan, bukan perdagangan, atau menyari simplisia nabati atau hewani
pemindah tanganan. menurut cara yang cocok, di luar
14. Produk yang dilindungi paten adalah pengaruh cahaya matahari langsung.
produk yang mendapatkan perlindungan 13. Obat tradisional produksi dalam
paten berdasarkan Undang-undang Paten negeri adalah obat tradisional yang
yang berlaku di Indonesia. dibuat dan/atau dikemas di dalam negeri.
15. Menteri adalah Menteri yang 14. Obat tradisional kontrak adalah obat
beretanggung jawab di Bidang Kesehatan. tradisional yang seluruh atau sebagian
16. Kepala Badan adalah Kepala Badan tahapan pembuatan dilimpahkan kepada
yang bertanggung jawab dibidang industri obat tradisional atau usaha kecil
Pengawasan Obat dan Makanan. obat tradisional berdasarkan kontrak.
15. Obat tradisional lisensi adalah obat
- PerKaBPOM no 15 tahun 2019 tradisional yang seluruh tahapan
1. Registrasi Obat yang selanjutnya disebut pembuatan dilakukan oleh industri obat
Registrasi adalah prosedur pendaftaran tradisional atau usaha kecil obat tradisional
dan evaluasi Obat untuk mendapatkan di dalam negeri atas dasar lisensi.
persetujuan. 16. Obat tradisional impor adalah obat
2. Obat adalah obat jadi termasuk tradisional yang seluruh proses
Produk Biologi, yang merupakan bahan pembuatan atau sebagian tahapan
atau paduan bahan digunakan untuk pembuatan sampai dengan pengemasan
mempengaruhi atau menyelidiki sistem primer dilakukan oleh industri di luar
fisiologi atau keadaan patologi dalam negeri, yang dimasukkan dan diedarkan di
rangka penetapan diagnosis, pencegahan, wilayah Indonesia.
penyembuhan, pemulihan dan 17. Pemberi kontrak adalah industri
peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi obat tradisional, usaha kecil obat
untuk manusia. tradisional, atau usaha mikro obat
3. Produk Biologi adalah produk yang tradisional yang melimpahkan pekerjaan
mengandung bahan biologi yang berasal pembuatan obat tradisional berdasarkan
dari manusia, hewan atau kontrak.
mikroorganisme yang dibuat dengan cara 18. Penerima kontrak adalah industri
konvensional, antara lain ekstraksi, obat tradisional atau usaha kecil obat
fraksinasi, reproduksi, kultivasi, atau tradisional yang menerima pekerjaan
melalui metode bioteknologi, antara lain pembuatan obat tradisional berdasarkan
fermentasi, rekayasa genetika, kloning, kontrak.
termasuk tetapi tidak terbatas pada enzim, 19. Sertifikat Cara Pembuatan Obat
antibodi monoklonal, hormon, sel punca, Tradisional yang Baik yang selanjutnya
terapi gen, vaksin, produk darah, produk disingkat Sertifikat CPOTB adalah bukti
rekombinan DNA, dan imunosera. tertulis atas pemenuhan Cara Pembuatan
4. Kontrasepsi adalah Obat atau alat yang Obat Tradisional yang Baik.
mengandung Obat yang tujuan 20. Menteri adalah menteri yang
penggunaannya untuk mencegah menyelenggarakan urusan pemerintahan di
terjadinya konsepsi. bidang kesehatan.
5. Narkotika adalah Obat yang berasal 21. Kepala Badan Pengawas Obat dan
dari tanaman atau bukan tanaman, baik Makanan, yang selanjutnya disebut
sintetis maupun semisintetis, yang dapat Kepala Badan adalah Kepala Badan yang
menyebabkan penurunan atau perubahan tugas dan tanggung jawabnya di bidang
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi pengawasan obat dan makanan.
sampai menghilangkan rasa nyeri dan
dapat menimbulkan ketergantungan, yang - PerKaBPOM HK.00.05.41.1384
dibedakan ke dalam golongan Tahun 2005
sebagaimana diatur dalam Undang- 1. Obat tradisional adalah bahan atau
Undang tentang Narkotika. ramuan bahan yang berupa bahan
6. Psikotropika adalah Obat baik tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
alamiah maupun sintetis bukan sediaan sarian (galenik) atau campuran
Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif dari bahan tersebut, yang secara turun-
melalui pengaruh selektif pada susunan temurun telah digunakan untuk pengobatan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan berdasarkan pengalaman.
khas pada aktifitas mental dan perilaku. 2. Jamu adalah obat tradisional Indonesia.
7. Izin Edar adalah bentuk persetujuan 3. Obat herbal terstandar adalah sediaan
Registrasi untuk dapat diedarkan di obat bahan alam yang telah dibuktikan
wilayah Indonesia. keamanan dan khasiatnya secara ilmiah
8. Pemilik Izin Edar adalah Pendaftar dengan uji praklinik dan bahan bakunya
yang telah mendapatkan Izin Edar untuk telah di standarisasi.
Obat yang diajukan Registrasi. 4. Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan
9. Label adalah informasi yang alam yang telah dibuktikan keamanan dan
dicantumkan pada kemasan. khasiatnya secara ilmiah dengan uji
10. Ringkasan Karakteristik praklinikdan uji klinik, bahan baku dan
Produk/Brosur adalah informasi lengkap produk jadinya telah di standarisasi.
yang disetujui oleh Kepala Badan terkait 5. Sediaan galenik adalah hasil ekstraksi
deskripsi Obat, khasiat dan keamanan simplisia yang berasal dari tumbuh-
Obat dari data hasil uji klinik, dan tumbuhan atau hewan.
informasi lain yang dianggap perlu serta 6. Obat tradisional dalam negeri adalah
berfungsi sebagai sumber informasi bagi obat tradisional yang dibuat dan dikemas
petugas kesehatan dan menjadi acuan oleh industri di dalam negeri meliputi obat
dalam penyusunan Informasi Produk untuk tradisional tanpa lisensi, obat tradisional
Pasien. lisensi dan obat tradisional kontrak.
11. Informasi Produk adalah keterangan 7. Obat tradisional lisensi adalah obat
lengkap mengenai Obat yang disetujui tradisional yang dibuat di Indonesia atas
oleh Kepala Badan, meliputi khasiat, dasar lisensi.
keamanan, cara penggunaannya serta 8. Obat tradisional kontrak, obat herbal
informasi lain yang dianggap perlu yang terstandar kontrak dan fitofarmaka kontrak
dicantumkan pada Ringkasan adalah produk yang pembuatannya
Karakteristik Produk/Brosur dan/atau dilimpahkan kepada industri obat
Informasi Produk untuk Pasien. tradisional lain atau industri farmasi
12. Informasi Produk untuk Pasien berdasarkan kontrak.
adalah informasi untuk pasien yang 9. Obat tradisional impor adalah obat
disetujui oleh Kepala Badan terkait tradisional yang dibuat oleh industri di luar
khasiat, keamanan dan cara penggunaan negeri, yang dimasukkan dan diedarkan di
Obat serta informasi lain yang dianggap wilayah Indonesia.
perlu dengan menggunakan bahasa 10. Izin edar adalah bentuk persetujuan
Indonesia yang mudah dimengerti dan pendaftaran obat tradisional, obat herbal
dipahami oleh pasien. terstandar, dan fitofarmaka yang diberikan
13. Pendaftar adalah Industri Farmasi oleh KepalaBadan untuk dapat diedarkan
yang telah mendapatkan izin Industri di wilayah Indonesia.
Farmasi sesuai dengan ketentuan 11. Pemberi kontrak adalah industri di
peraturan perundang-undangan. bidang obat tradisional yang melimpahkan
14. Industri Farmasi adalah badan usaha pekerjaan pembuatan obat tradisional, obat
yang memiliki izin dari Menteri herbal terstandar dan fitofarmaka
Kesehatan untuk melakukan kegiatan berdasarkan kontrak.
pembuatan Obat atau bahan Obat. 12. Penerima kontrak adalah industri di
15. Industri Farmasi Dalam Negeri bidang obat tradisional atau industri
adalah Industri Farmasi yang berlokasi di farmasi yang menerima pekerjaan
wilayah Indonesia. pembuatan obat tradisional, obat herbal
16. Registrasi Baru adalah Registrasi terstandar dan fitofarmaka berdasarkan
untuk Obat yang belum mendapatkan Izin kontrak.
Edar di Indonesia. 13. Disket adalah disket dengan format
17. Registrasi Variasi adalah Registrasi khusus untuk pendaftaran obat tradisional,
perubahan pada aspek administratif, obat herbal terstandar dan fitofarmaka.
khasiat, keamanan, mutu, dan/atau 14. Formulir adalah formulir pendaftaran
Informasi Produk dan Label Obat yang obat tradisional, obat herbal terstandar dan
telah memiliki Izin Edar di Indonesia. Fitofarmaka.
18. Registrasi Variasi Major adalah 15. Variasi adalah perubahan terhadap
Registrasi Variasi yang berpengaruh aspek apapun pada produk obat tradisional,
bermakna terhadap aspek khasiat, obat herbal terstandar dan fitofarmaka,
keamanan dan/atau mutu Obat. termasuk tetapi tidak terbatas pada
19. Registrasi Variasi Minor adalah perubahan formulasi, metode, industri,
Registrasi Variasi yang tidak termasuk tempat produksi, spesifikasibahan baku
kategori Registrasi Variasi Major dan produk jadi, wadah, kemasan dan
maupun Registrasi Variasi Notifikasi. penandaan.
20. Registrasi Variasi Notifikasi adalah 16. Komposisi adalah susunan kualitatif
Registrasi Variasi yang berpengaruh dan kuantitatif bahan berkhasiat dalam
minimal atau tidak berpengaruh sama sekali obat tradisional, obat herbal terstandar dan
terhadap aspek khasiat, keamanan, dan/atau fitofarmaka.
mutu Obat, serta tidak mengubah informasi 17. Formula adalah susunan kualitatif dan
pada Izin Edar. kuantitatif bahan berkhasiat dan bahan
21. Registrasi Ulang adalah Registrasi tambahan.
perpanjangan masa berlaku Izin Edar. 18. Penandaan adalah keterangan yang
22. Produk Biosimilar adalah Produk lengkap mengenai khasiat, keamanan dan
Biologi dengan profil khasiat, keamanan, cara penggunaan serta informasi lain yang
dan mutu yang similar/serupa dengan dianggap perlu yang dicantumkan pada
Produk Biologi yang telah disetujui. etiket dan atau brosur yang disertakan pada
23. Cara Pembuatan Obat yang Baik obat tradisional, obat herbal terstandar dan
yang selanjutnya disingkat CPOB adalah fitofarmaka dan pada pembungkus.
cara pembuatan Obat yang bertujuan 19. Wadah adalah kemasan yang
untuk memastikan agar mutu Obat yang bersentuhan langsung dengan isi.
dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan 20. Pembungkus adalah kemasan yang
tujuan penggunaan. tidak bersentuhan langsung dengan isi.
24. Zat Aktif adalah komponen Obat 21. Bets adalah sejumlah produk obat
yang mempunyai efek farmakologis. tradisional,obat herbal terstandar dan
25. Eksipien adalah komponen Obat fitofarmaka yang dibuat dalam satu siklus
yang tidak mempunyai efek farmakologis. pembuatan yang mempunyai sifat dan
26. Komposisi adalah susunan kualitatif mutu yang seragam.
dan kuantitatif Zat Aktif dalam Obat. 22. Kepala Badan adalah Kepala Badan
27. Formula adalah susunan kualitatif Pengawas Obat dan Makanan Republik
dan kuantitatif Zat Aktif dan Eksipien Indonesia.
dalam Obat. 23. Deputi adalah Deputi Bidang
28. Obat Baru adalah Obat dengan Zat Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik
Aktif baru, bentuk sediaan baru, dan Produk Komplemen Badan Pengawas
kekuatan baru atau kombinasi baru yang Obat dan Makanan.
belum pernah disetujui di Indonesia.
29. Obat Generik Bermerek adalah Obat
dengan nama dagang yang mengandung
Zat Aktif dengan Komposisi, kekuatan,
bentuk sediaan, rute pemberian, indikasi
dan posologi sama dengan Obat
originator yang sudah disetujui di
Indonesia.
30. Obat Generik adalah Obat dengan
nama sesuai International Nonproprietary
Names Modified yang ditetapkan Badan
Kesehatan Dunia (World Health
Organization) atau nama yang ditetapkan
dalam program kesehatan nasional.
31. Obat Generik Pertama adalah Obat
Generik yang pertama didaftarkan di
Indonesia dengan Zat Aktif sama
dengan Obat originator yang disetujui di
Indonesia.
32. Obat Produksi Dalam Negeri adalah
Obat yang dibuat atau dikemas primer oleh
Industri Farmasi di Indonesia.
33. Pemberi Kontrak adalah Industri
Farmasi yang melimpahkan pekerjaan
pembuatan Obat berdasarkan kontrak.
34. Penerima Kontrak adalah Industri
Farmasi yang menerima pekerjaan
pembuatan Obat berdasarkan kontrak.
35. Obat Impor adalah Obat yang dibuat
oleh industri farmasi di luar negeri dalam
bentuk Produk Jadi atau Produk Ruahan
dalam kemasan primer yang akan
diedarkan di Indonesia.
36. Produk Jadi adalah produk yang
telah melalui seluruh tahap proses
pembuatan.
37. Produk Ruahan adalah bahan yang
telah selesai diolah dan tinggal
memerlukan kegiatan pengemasan untuk
menjadi Obat.
38. Obat Kontrak adalah Obat yang
pembuatannya dilimpahkan kepada Industri
Farmasi lain.
39. Obat Lisensi adalah Obat yang
dibuat oleh Industri Farmasi Dalam
Negeri atas dasar Lisensi.
40. Lisensi adalah pelimpahan hak dan
wewenang penggunaan hasil penelitian
dan pengembangan yang menyangkut
khasiat, keamanan, mutu dan alih
teknologi dalam pembuatan, dan/atau
penggunaan nama dagang serta penjualan
suatu Obat.
41. Obat yang Dilindungi Paten adalah
Obat yang mendapatkan perlindungan
paten berdasarkan UndangUndang Paten
yang berlaku di Indonesia.
42. Obat Pengembangan Baru adalah
Obat atau bahan Obat berupa molekul
baru atau Formula baru, Produk
Biologi/bioteknologi yang sedang
dikembangkan dan dibuat oleh institusi
riset atau Industri Farmasi di Indonesia
dan/atau di luar negeri untuk digunakan
dalam tahapan uji nonklinik dan/atau uji
klinik di Indonesia dengan tujuan untuk
mendapatkan Izin Edar di Indonesia.
43. Orphan Drug adalah Obat yang
sangat dibutuhkan untuk pengobatan
penyakit langka dan telah dibuktikan
keamanan dan efektivitasnya.
44. Formulir adalah formulir registrasi.
45. Hari adalah hari kerja.
46. Kepala Badan adalah Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan.

3. Jenis/Kategori Produk
Obat Obat Tradisional
- UU no 36 tahun 2009 : sediaan - UU No. 36 Tahun 2009 : Obat
Farmasi (Obat) Tradisional
- PP no 72 tahun 1998 : sediaan - PP No. 72 Tahun 1998 : Sediaan
farmasi (Obat) farmasi berupa (Obat Tradisional)
- PMK 1010 tahun 2008 : - PMK No. 007 Tahun 2012 :
a. Obat Produksi Dalam Negeri a. Obat Tradisional Kontrak
b. Obat Narkotika b. Obat Tradisional lisensi
c. Obat Kontrak c. Obat Tradisional Import
d. Obat Impor d. Obat Tradisional Produksi dalam
e. Obat Khusus Ekspor Negeri
f. Obat Yang Dilindungi Paten Dengan Jalur Khusus :
Dengan jalur khusus: 1. Jamu Racik dan gendong
a. Obat penggunaan khusus atas 2. Simplisia
permintaan dokter; 3. Sediaan Galenik
b. Obat Donasi; -PerKaBPOM HK 00.05.41.1384 Tahun
c. Obat untuk Uji Klinik; 2005
d. Obat Sampel untuk Registrasi. a. Jamu
- PerKaBPOM No. 15 tahun 2019 : b. Obat Herbal Terstandar
a. Obat Baru c. Fitofarmaka
b. Produk Biologi, d. Sediaan Galenik
c. Produk Biosimilar e. Obat Tradisional dalam Negeri
d. Obat Generik f. Obat Tradisional Lisensi
e. Obat generik Bermerek g. Obat Tradisional Kontrak
f. Obat dengan teknologi khusus h. Obat Tradisional Import
4. Persayaratan dan Proses Registrasi

Obat Obat Tradisional

PMK No. 1010 Tahun 2008 PMK No. 007 Tahun 2012
Persyaratan : Persyaratan
- Berkhasiat dan aman - Bermutu dan aman
- Memenuhi persyaratan mutu CPOB - Menerapkan CPOB
- Penandaan berisi informasi lengkap - Memenuhi Persyaratan Farmakope
dan objektif Herbal Indonesia
- Sesuai dengan kebutuhan nyata - Berkhasiat secara empiris
masyarakat - Label objektif, lengkap, tidak
Proses Registrasi: menyesatkan
- Registrasi diajukan kepada Kepala Proses Registrasi:
Badan. - Pemohon diajukan pada Ka. BPOM
- Kriteria dan tata laksana registrasi - Dilakukan evaluasi BPOM oleh
ditetapkan oleh Kepala Badan komite penilaian obat tradisional, dan
Dokumen Registrasi : tim penilaian keamanan, khasiat dan
- Dokumen kontrak mutu.
- Dokumen CPOB - Tim penilai memberikan
- Sertifikat Paten rekomdendasi
- Ka. BPOM mengeluarkan izin edar
PerKaBPOM No. 15 tahun 2019 - Ka. BPOM akan melaporkan daftar
Persyaratan: izin edar setahun sekali kepada
- Obat Produksi Dalam Negeri Menteri
a. memiliki izin Industri Farmasi; dan - Produsen mengedarkan atau
b. memiliki sertifikat CPOB yang mengimpor produk selambat-
masih berlaku sesuai dengan jenis lambatnya 1 tahun setelah
dan bentuk sediaan yang persetujuan.
diregistrasi. Dokumen registrasi:
- Obat Kontrak Produksi Dalam Negeri - Dokumen registrasi CPOB
a. Memiliki izin Industri Farmasi; - Dokumen kontrak
b. Memiliki paling sedikit 1 (satu)
fasilitas produksi yang telah PerKaBPOM HK 00.05.41.1384 Tahun
memenuhi persyaratan CPOB; dan 2005
c. c. memiliki dokumen perjanjian Persyaratan :
kontrak. - Harus memenuhi persyaratan mutu,
- Obat Impor keamanan, dan khasiat/kemanfaatan.
a. Harus dilengkapi dengan - Sesuai dengan ketentuan
justifikasi bahwa Obat yang CPOTB/CPOB yang berlaku
bersangkutan tidak dapat diproduksi - Penandaannya berisi informasi yang
di Indonesia. lengkap dan objektif
b. Harus mendapatkan persetujuan Proses Registrasi :
tertulis dari industri farmasi di luar - Permohonan diajukan kepada kepala
negeri, yaitu: badan
 izin industri farmasi dari otoritas - Dilakukan prapenilaian dan penilaian
negara setempat; Prapenilaian mencakup pemeriksaan,
 sertifikat CPOB yang masih kelengkapan dan keabsahan dokumen
berlaku atau dokumen lain yang Penilaian mencakup proses evaluasi
setara yang dikeluarkan oleh terhadap dokumen dan data
otoritaspengawas Obat setempat pendukung.
dan/atau otoritas pengawas Obat - Hasil prapenilaian diberitahukan
negara lain; dan kepada pemohon selambat-lambatnya
 laporan hasil inspeksi terakhir 10 hari kerja
dan perubahan terkait paling lama Dokumen registrasi :
2 (dua) tahun yang dikeluarkan - Dokumen administrasi
oleh otoritas pengawas Obat - Formulir pendaftaran
setempat dan/atau otoritas - Dokumen pendukung
pengawas Obat negara lain.  Dokumen mutu dan tekhnologi
- Obat Narkotika  Dokumen pendukung klaim
Harus memiliki izin khusus untuk indikasi
memproduksi Narkotika dari Menteri
Kesehatan.
- Obat lisensi
a. Memiliki izin Industri Farmasi;
b. Memiliki sertifikat CPOB yang
masih berlaku sesuai dengan
jenis dan bentuk sediaan yang
diregistrasi; dan
c. Memiliki dokumen perjanjian
lisensi.
- Obat Impor khusus ekspor
a. Memiliki izin Industri Farmasi;
b. Memiliki sertifikat CPOB yang
masih berlaku sesuai dengan
jenis dan bentuk sediaan yang
diregistrasi; dan
c. Mendapatkan persetujuan tertulis
dari industri farmasi di luar negeri.
- Obat yang dilindungi Paten
a. Harus dibuktikan dengan sertifikat
paten.
- Obat Generik pertama
a. Informasi tanggal berakhirnya
masa perlindungan paten dari
instansi yang berwenang; dan
b. Data ekivalensi dan/atau data
lain untuk menjamin kesetaraan
khasiat, keamanan dan mutu.
Proses Registrasi :
1. Tahap praregistrasi; dan
2. Tahap registrasi.
Dokumen registrasi:
a. Dokumen administratif, Informasi
Produk dan Label.
b. Dokumen mutu.
c. Dokumen nonklinik.
d. Dokumen klinik.
5. SDM yang diperlukan untuk mendapatkan Izin Edar
Obat Obat Tradisional

UU No. 36 Tahun 2009 UU No. 36 Tahun 2009


- Pemohon - Pemohon
- Menteri - Menteri

PP No. 72 Tahun 1998 PP No. 72 Tahun 1998


- Pemohon - Pemohon
- Menteri - Menteri

PMK No. 1010 Tahun 2008 PMK No. 007 Tahun 2012
- Pemohon - Kepala BPOM
- Menteri - Komite Penilai Obat Tradisional
- Kepala Badan - Tim Penilai Keamanan, Khasiat dan
Mutu
PerKaBPOM No. 15 Tahun 2019 PerKaBPOM HK.00.05.41.1384 Tahun
- Pemohon 2005
- Menteri - Pemohon
- Kepala Badan - Kepala BPOM

6. Membuat Kesimpulan : Apa Saja Persamaan dan Apa Saja Perbedaan


untuk Semua Aspek

a. Persamaan
1) Menggunakan UU No. 36 Tahun 2009 dan PP No. 72 Tahun 1998
2) Keduanya sama-sama menggunakan izin edar berdasarkan UU No. 36 Tahun
2009 Pasal 106 dan PP No. 72 Tahun 1998 Pasal 9,10,11.
3) Definisi kata kunci digunakan sama-sama berdasarkan UU No. 36 Tahun 2009
dan PP No.72 Tahun 1998
4) Jenis Kategori produk yang digunakan sama-sama berdasarkan UU No. 36 Tahun
2009 dan PP No.72 Tahun 1998 yaitu sediaan farmasi
5) Persyaratan registrasi berdasarkan PMK No. 1010 Tahun 2008 dan PMK No. 007
Tahun 2012 yaitu harus aman, bermutu, dan sesuai CPOB
6) Dokumen yang digunakan untuk registrasi pada PerKaBPOM No. 15 Tahun 2019
dan PerKaBPOM HK.00.05.41.1384 Tahun 2005 yaitu dokumen administrasi
dan dokumen mutu
7) SDM yang diperlukan pada UU No. 36 Tahun 2009 dan PP No. 72 Tahun 1998
yaitu pemohon dan menteri.
8) SDM yang diperlukan pada PMK PMK No. 1010 Tahun 2008 dan PMK No. 007
Tahun 2012 yaitu terdapat Kepala Badan POM (Ka. BPOM)
9) SDM pada PerKaBPOM No. 15 Tahun 2019 dan PerKaBPOM
HK.00.05.41.1384 Tahun 2005 yaitu terdapat pemohon dan Kepala BPOM.
b. Perbedaan
Obat Obat Tradisional

- Menggunakan PMK No. 1010 Tahun - Menggunakan PMK No. 007 Tahun
2008 2012
- Menggunakan PerKaBPOM No. 15 - Menggunakan PerKaBPOM
Tahun 2019 HK.00.05.41.1384 Tahun 2005
- Pada PMK No. 1010 Tahun 2008 - Pada PMK No. 007 Tahun 2012
Definisi kata kunci yang digunakan Definisi kata kunci yang digunakan
terdapat terdapat
- Pada PerKaBPOM No. 15 Tahun 2019 - Pada PerKaBPOM HK.00.05.41.1384
Definisi kata kunci yang digunakan Tahun 2005 Definisi kata kunci yang
terdapat digunakan terdapat
- Pada PMK No. 1010 Tahun 2008 jenis - Pada PMK No. 007 Tahun 2012 jenis
kategori produk yang digunakan kategori produk yang digunakan
terdapat : terdapat :
a. Obat Produksi Dalam Negeri a. Obat Tradisional Kontrak
b. Obat Narkotika b. Obat Tradisional lisensi
c. Obat Kontrak c. Obat Tradisional Import
d. Obat Impor d. Obat Tradisional Produksi dalam
e. Obat Khusus Ekspor Negri
f. Obat Yang Dilindungi Paten
Dengan jalur khusus: Dengan Jalur Khusus :
a. Obat penggunaan khusus atas a. Jamu Racik dan gendong
permintaan dokter; b. Simplisia
b. Obat Donasi; c. Sediaan Galenik
c. Obat untuk Uji Klinik;
d. Obat Sampel untuk Registrasi

- Pada PerKaBPOM No. 15 Tahun 2019 - Pada PerKaBPOM HK.00.05.41.1384


jenis kategori produk yang digunakan Tahun 2005 jenis kategori produk
terdapat : yang digunakan terdapat :
a. Obat Baru a. Jamu
b. Produk Biologi, b. Obat Herbal Terstandar
c. Produk Biosimilar c. Fitofarmaka
d. Obat Generik d. Sediaan Galenik
e. Obat generik Bermerek e. Obat Tradisional dalam Negeri
f. Obat dengan teknologi khusus f. Obat Tradisional Lisensi
g. Obat Tradisional Kontrak
h. Obat Tradisional Import

- Pada PMK No. 1010 Tahun 2008 - Pada PMK No. 007 Tahun 2012
persyaratan registrasinya adalah tidak persyaratan registrasinya adalah
ada berkhasiat secara empiris berkhasiat secara empiris
- Pada PMK No. 1010 Tahun 2008 - Pada PMK No. 007 Tahun 2012
dokumen yang digunakan adalah dokumen yang digunakan tidak
Sertifikat Paten menggunakan sertifikat paten.
- Pada PerKaBPOM No. 15 Tahun 2019 - Pada PerKaBPOM HK.00.05.41.1384
adalah ada dokumen klinik dan non Tahun 2005 dokumen yang digunakan
klinik adalah Ada formulir pendaftaran
- SDM yang diperlukan ada Menteri - SDM yang digunakan tidak ada
menteri, tetapi Komite Penilai Obat
Tradisional, Tim Penilai Keamanan,
Khasiat dan Mutu

Anda mungkin juga menyukai