Materi Koas
Materi Koas
Penumpatan tetap:
24. Setelah 1 minggu, pastikan semua keluhan subjektif hilang dan pemeriksaan objektif
menunjukkan kelainan di periapical sudah sembuh
○ Menanyakan keluhan pasien
○ Memeriksa tambalan sementara masih baik
○ Melihat jaringan sekitarnya tidak ada kemerahan dan warna pucat
25. Buka tumpatan sementara dengan ekskavator atau bur metal bulat low speed
26. Ambil kapas ChKM lalu irigasi dengan saline steril (NaCl 0,9%)
27. Keringkan saluran akar dengan paper point
28. Manipulasi ZOE di atas paper pad pada mixing slab hingga konsistensi dempul
29. Pilin memanjang untuk gigi anterior, bentuk membulat untuk gigi posterior
30. Masukkan ZOE ke dalam saluran akar dan kondensasi vertikal dengan finger plugger
hingga orifis
31. Beri selapis tipis kapas steril
32. Tutup dengan tumpatan sementara lalu evaluasi dengan foto ro untuk memeriksa
apakah hasil hermetis
33. Jika hasil hermetis, maka bongkar / buang tumpatan sementara dengan eskavator
34. Manipulasi zinc fosfat tanpa paper pad langsung diatas mixing slab dengan cement
spatle. Dengan tehnik figure of 8 hingga konsistensi dempul
35. Aplikasikan zinc fosfat sebagai basis diatas ZOE
36. Beri selapis tipis kapas steril
37. Aplikasikan tumpatan sementara di atas kavitas dan instruksikan pasien untuk kembali
1 minggu setelahnya
38. Periksa keadaan subjektif dan obyektifnya. Jika tidak ada keluhan maka lanjutkan
dengan SCC / policarbonat crown
PULPEKTOMI NONVITAL
Penumpatan tetap:
22. Setelah 1 minggu, pastikan semua keluhan subjektif hilang dan pemeriksaan objektif
menunjukkan kelainan di periapical sudah sembuh
- Menanyakan keluhan pasien
- Memeriksa tambalan sementara masih baik
- Melihat jaringan sekitarnya tidak ada kemerahan dan warna pucat
23. Buka tumpatan sementara dengan ekskavator atau bur metal bulat low speed
24. Bersihkan pasta CaOH tipe non-setting lalu irigasi dengan saline steril (NaCl 0,9%)
25. Keringkan saluran akar dengan paper point
26. Manipulasi ZOE di atas mixing slab hingga konsistensi dempul
27. Pilin memanjang untuk gigi anterior, bentuk membulat untuk gigi posterior
28. Masukkan ZOE ke dalam saluran akar dan kondensasi vertikal dengan finger plugger
hingga orifis
29. Beri selapis tipis kapas steril
30. Tutup dengan tumpatan sementara lalu evaluasi dengan foto ro untuk memeriksa
apakah hasil hermetis
31. Jika hasil hermetis, maka bongkar / buang tumpatan sementara dengan eskavator
32. Manipulasi zinc fosfat tanpa paper pad langsung diatas mixing slab dengan cement
spatle. Dengan tehnik figure of 8 hingga konsistensi dempul
33. Aplikasikan zinc fosfat sebagai basis diatas ZOE
34. Beri selapis tipis kapas steril
35. Aplikasikan tumpatan sementara di atas kavitas dan instruksikan pasien untuk kembali
1 minggu setelahnya
36. Periksa keadaan subjektif dan obyektifnya. Jika tidak ada keluhan maka lanjutkan
dengan SCC / policarbonat crown
PERIO
Sementasi tetap:
1. Isolasi daerah gigi yang dipreparasi / disementasi dengan cotton roll
2. Keringkan gigi
3. Lakukan manipulasi semen tetap (GIC tipe 1) sesuai dengan petunjuk pabrik (1:1) diatas
paper pad pada mixing slab dengan semen spatle dengan tehnik fold and press sampai
konsistensi pasta
4. Aplikasi semen ke fitting surface / bagian dalam MTP / GTJ dengan plastis filling instrument
5. Pasang MTP / GTJ pada gigi yang dipreparasi dengan posisi yang tepat dan tekan dengan
jari sampai kelebihan semen keluar
6. Pasien diminta untuk menggigit ringan cotton roll
7. Tunggu sampai setting
8. Bersihkan kelebihan semen dibagian servikal dengan sonde dan di bagian interdental
dengan dental floss, dan amati:
- Tidak menekan gingiva
- Tidak ada step antara crown dan gigi
- Periksa margin servikal
- Periksa proksimal
9. Cek oklusi dengan articulating paper dan pasien diminta menggigit dalam posisi oklusi
sentris, jika ada hambatan lakukan occlusal adjustment dengan finishing bur
10. Cek artikulasi dengan articulating paper dan pasien diminta menggerakkan rahang ke
kiri-kanan dan ke depan-belakang, jika ada hambatan lakukan occlusal adjustment dengan
finishing bur
11. Instruksi pasca pemasangan MTP / GTJ:
- Jangan makan dan minum minimal 30 menit sampai semen mengeras sempurna
- Jangan dipakai makan selama 1 hari, gunakan daerah yang tidak dilakukan perawatan
- Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi dan menggunakan dental floss, obat
kumur
- Tanyakan kepada pasien apakah masih ada hal yang ingin diketahui / ditanyakan
- Datang kembali untuk kontrol 3 hari kemudian dan 1 minggu setelah kontrol pertama
12. Kontrol:
- Menanyakan keluhan pada pasien
- Periksa daerah servikal dan sekeliling MTP / GTJ apakah ada kemerahan
- Periksa oral hygiene dengan menggunakan dental floss
- Periksa oklusi dan artikulasi dengan articulating paper
OS
DRY SOCKET
1. Masukkan benang kedalam jarum jahit, lalu buat simpul agar terfiksasi dengan baik. Dan
jarum siap digunakan
2. Menggunakan kedua tangan dalam melakukan penjahitan, tangan kanan memegang
needle holder, dan tangan kiri memegang pinset anatomis / bedah
3. Jarum dipegang oleh needle holder pada 2/3 jarum
4. Ujung jarum saat memasuki jaringan lunak (flap) harus tegak lurus jaringan. 3 - 5 mm dari
tepi luka
5. Simpul dilakukan minimal 2x dan maksimal 3x, dengan 2 putaran searah jarum jam pada
simpul pertama, dan 1 putaran berlawanan arah jarum jam pada simpul kedua, serta 1
putaran searah jarum jam bila ada simpul ketiga
6. Gunting benang dengan menggunakan gunting bedah
Suturing: Figure of 8
1. Masukkan benang kedalam jarum jahit, lalu buat simpul agar terfiksasi dengan baik. Dan
jarum siap digunakan
2. Menggunakan kedua tangan dalam melakukan penjahitan, tangan kanan memegang
needle holder, dan tangan kiri memegang pinset anatomis / bedah
3. Jarum dipegang oleh needle holder pada 2/3 jarum
4. Ujung jarum saat memasuki jaringan lunak (flap) harus tegak lurus jaringan. 3 - 5 mm dari
tepi luka
5. Ujung jarum dimasukkan dari mesiobukal kearah mesiolingual ke distobukal dan
distolingual kemudian simpul dibuat di mesiobukal
EKSTRAKSI – CLOSED METHOD (Intra alveolar)
TES SONDASI
TES KAVITAS
Analisis Sefalometri
Interpretasi:
● SNA: Kondisi maksila terhadap basis kranii (ortognati, prognati, retrognati). SNA 82 +- 2
● SNB: Kedudukan mandibula terhadap basis kranii (ortognati/prognati/retrognati). SNB
80 +- 2
● ANB: maloklusi skeletal klas I, II atau III (SNA – SNB)
● ISN: Inklinasi insisif atas terhadap basis kranii protrusive/retrusive/normal (104+-6)
● IMP: Interpretasi insisif bawah terhadap mandibula protrusive/retrusive/normal (90+-5)
Analisis Steiner INA INB: kedudukan insisif protrusive, retrusive atau normal.
INA/INB angular: tarik garis di sumbu gigi insisif rahang atas dengan garis NA. Normal 22-24
derajat. Kalo > proklinasi, kalo < retroklinasi
INA/INB linear: jarak antara bagian labial insisif atas atau bawah terhadap garis NA. Normal 4
mm. kalo > protrusive, kalo < retroposisi