Anda di halaman 1dari 8

ELISA Indirect

Kelompok 2
Paralel 4
Anis Arifatu Mufida B04180085
Ruth Agriva B04190092
Adnan Rizal Suhendi B04190093
Magfirah Aliyya N.I.T B04190094
Erin Decole Himawan B04190095
Firman Brilian R B04190096
Rievandi Dwi Ardianto B04190098
Definisi

Indirect ELISA merupakan jenis ELISA yang digunakan untuk mendeteksi dan
mengukur konsentrasi antigen atau antibodi. Karakteristik dari I-ELISA yaitu
antigen tidak menempel langsung pada antibodi detector (indirect). Antigen akan
berikatan dengan antibodi lain terlebih dahulu. Antibodi tersebut kemudian akan
berikatan dengan antibodi yang telah dilabeli (Ghurafa 2019).
Menurut Kannan (2019), metode indirect ELISA menggunakan antibodi primer tanpa label
(specific antibody) yang dihubungkan dengan antibodi sekunder yang dilabeli. Oleh karena,
antibodi sekunder yang dilabeli ditujukan terhadap semua antibodi dari spesies tertentu (cth.
anti-mouse), antibodi sekunder tersebut dapat digunakan pada berbagai macam antibodi
primer (cth: seluruh antibodi monoklonal pada tikus).
Kelebihan
(Ghurafa 2019)

● Sensitifitas tinggi dan sinyal amplifikasi yang tinggi


● Bersifat fleksibel yang dapat menggunakan antibodi deteksi primer yang berbeda
dengan antibodi sekunder berlabel tunggal
● Hemat biaya karena antibodi berlabel yang diperlukan sedikit. Hal ini dikarenakan
antibodi primer yang dapat digunakan cukup bervariasi.
Kekurangan

● Kekurangan indirect ELISA yaitu membutuhkan waktu yang lama (Ghurafa 2019).
● Menurut Hidayat dan Wulandari (2021), cross reaction dapat terjadi dengan antibodi
sekunder sehingga akan muncul hasil signal non-spesifik. Dikarenakan antibodi yang
digunakan dapat bersifat fleksibel, namun hal itu juga meningkatkan resiko
terjadinya reaksi silang dengan antibodi sekunder lain di luar antibodi sekunder yang
ingin dideteksi.
Penggunaan

● Porcine epidemic diarrhea virus(PED) (Lin et al. 2018)


● Bruselosis(Ghurafa 2019)
● HIV (Alhajj dan Farhana 2022)
● Lyme disease (Alhajj dan Farhana 2022)
● Minute Virus of Mice (MVM)
● Mastitis (Bu et al. 2015)
Daftar Pustaka
Alhajj M dan Farhana A. 2022. Enzyme Linked Immunosorbent Assay. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing

Bu RE, Wang JL, DeBroy C, Wu JH, Xi LGW, Liu Y, Shen ZQ. 2015. Development of an indirect ELISA for bovine mastitis
using Sip protein of Streptococcus agalactiae. Iran J Vet Res. 16(3): 283-287

Ghurafa R. 2019. Indirect Enzyme Linked Immunosorbent Assay (I-Elisa) sebagai metode untuk mendeteksi bruselosis
pada sapi perah [Thesis]. Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana, IPB University.

Hidayat R, Wulandari P. 2021. Enzyme linked immunosorbent assay (ELISA) technique guideline. Bioscientia Medicina:
Journal of Biomedicine & Translational Research: 447-453

Kannan I. 2019. Immunology. Chennai (IN): MJP Publishers.

Lin H, Zhous H, Gao L, He K, Fan H. 2018. Development and application of an indirect ELISA for the detection of
antibodies to porcine epidemic diarrhea virus based on a recombinant spike protein. BMC Veterinary Research.
14(243): 1-8.

Anda mungkin juga menyukai