Anda di halaman 1dari 8

JOURNAL OF MARINE RESEARCH

Volume 3,, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 642-649


Online di: http://ejournal
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr

BIOMETRIKA KERANG DARAH (Anadara


Anadara granosa)
granosa
PADA TAMBAK BUDIDAYA DI DESA MENCO KECAMATAN WEDUNG
KABUPATEN DEMAK

Rizky Imtihan R*), Retno Hartati,, Jusup Suprijanto


Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Diponegoro Kampus Tembalang, Semarang 50275 Telp/Fax. 024 024-7474698
7474698
Email : Journalmarineresearch@gmail.com

Abstrak

Kerang Darah (Anadara granosagranosa)) termasuk ke dalam kelas Bivalvia yang kebanyakan hidup di
laut terutama di daerah litoral, dasar perairan yang berlumpur atau berpasir, tetapi dapat juga
dibudidayakan di Tambak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Biometrika Kerang Darah Dara
(Anadara granosa ) pada 3 Tambak yang berbeda. 1200 sampel Kerang Darah diambil dari 3 Tambak
di Desa Menco, Kecamatan Wedung, Demak selama bulan Januari sampai Maret 2014 dengan interval
2 minggu sekali untuk diamati pertumbuhan dan indeks kondisinya kondisinya. Hasil penelitian ini berupa bentuk
model pertumbuhan absolut atau mutlak panjang Kerang Darah (Anadara granosa) pada stasiun 1, 2,
dan 3 yaitu = Lt = 12,9944 ( 1 - e –0.0713(t-0,492017)) , Lt = 11,21197 ( 1 - e –0,0618(t-0,756669)
0,756669)
), dan Lt =
–0,0565(t-0,620325)
10,68319 ( 1 - e ). Model pertumbuhan absolut atau mutlak berat kerang darah dara pada
Stasiun 1, 2 dan 3 yaitu = Wt = 13,4798 ( 1 - e –0,0716(t-0,485747)), Wt = 13,1795 ( 1 - e –0,0713(t-0,490326)),
dan Wt = 13,1795 ( 1 - e –0,0713(t
0,0713(t-0,490326)
). Nilai indeks kondisi dominan kategori sedang (2,5 – 4,5)
berjumlah 254 ekor (Stasiun 1), 206 ekor (Stasiun 2), dan 276 ekor (Stasiun 3) kemudian kategori
gemuk (>4,5) berjumlah 133 ekor (Stasiun 1), 175 ekor (Stasiun 2), dan 87 ekor (Stasiun 3).

Kata kunci : Anadara granosa,, Biometrika, indeks kondisi

Abstract

Blood cockles (Anadara granosa


granosa) belong to the class Bivalvia who mostly live in the sea,
especially in littoral areas , the bottom waters are muddy or sandy. but it can also be cultivated in
Fishponds. This study aims to determine Biometrics Blood cockles (Anadara granosa) granosa at 3 different
Fishpond. 1200 Blood cockles samples were taken from 3 FishPond
Menco Village, District Wedung, Demak during January to March 2014 with an interval of 2 weeks to
observe the growth and condition index. The results of this Reseach is the model form or the absolute
length of the absolute growth of Blood cockles ((Anadara granosa)) at stations 1, 2, and 3 ie = Lt =
12,9944 ( 1 - e –0.0713(t-0,492017)) , Lt = 11,21197 ( 1 - e –0,0618(t-0,756669)), and Lt = 10,68319 ( 1 - e –
0,0565(t-0,620325)
). rowth model absolute or absolute weight of blood cockles in Station 1,1 2 and 3 ie = Wt
= 13,4798 ( 1 - e –0,0716(t-0,485747)),, Wt = 13,1795 ( 1 - e –0,0713(t-0,490326)), and Wt = 13,1795 ( 1 - e –
0,0713(t-0,490326)
). Condition index values are dominant category (2.5 to 4.5) totaled 254 specimes
(Station 1), 206 specimens (StationStation 2), and 276 specimens (Station 3) and then meaty category (>
4.5) totaling 133 specimens (station 1), 175 specimens (station 2), and 87 specimens (station 3).

Keywords: Anadara granosa, Biometrics


Biometrics, condition index.

*)
Penulis penanggung jawab

642
JOURNAL OF MARINE RESEARCH
Volume 3,, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 642-649
Online di: http://ejournal
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr

PENDAHULUAN dijadikan tempat budidaya Kerang Darah


Kerang Darah (Anadara
Anadara granosa
granosa) (Anadara granosa). Tujuan penelitian ini
termasuk ke dalam kelas Bivalvia yang adalah untuk mengetahui Biometrika
kebanyakan hidup di laut terutama di Kerang Darah (Anadara
Anadara granosa ) pada 3
daerah litoral, dasar perairan yang Tambak yang berbeda.
berlumpur atau berpasir. Kerang Darah
(Anadara granosa)) merupakan ciliary Materi dan Metode
feeder (sebagai deposit feeder atau filter Materi penelitian ini adalah 1200
feeder). Sebagai filter feeder kerang Kerang Darah (Anadara
Anadara granosa)
granosa yang
menyaring makanannya menggunakan dibudidayakan oleh petani tambak di desa
insang. Makanan utamanya adalah Menco, Demak. Metode yang dipakai
plankton, terutama fitoplankton dalam penelitian
litian ini adalah metode
(Suwignyo, 2005). Biota ini mampu eksploratif. Penelitian eksploratif
mengakumulasikan logam berat sehingga merupakan penelitian yang menggali
dapat dimanfaatkan sebagai indikator secara luas keadaan suatu tempat atau
pencemaran (Nurdin et al.,, 2006). Desa hal-hal
hal yang mempengaruhi terjadi atau
Menco terletak di Kecamatan Wedung tidaknya suatu kejadian (Dane, 1990).
Kabupaten Demak. Merupakan an kawasan Lokasi sampling ditentukan dengan
pemukiman yang padat penduduk. Di metode purposive
osive sampling yaitu
Desa Menco banyak terdapat tambak tambak- pemilihan sekelompok subjek berdasarkan
tambak yang dijadikan tempat budidaya atas ciri-ciri
ciri yang sudah diketahui
Udang dan Bandeng, sehingga banyak sebelumnya (Hadi, 1993).
1993 Tempat
sisa pakan dan juga sisa metabolisme pengambilan sampel dibagi menjadi tiga
(feces)) dari biota tersebut yang stasiun yaitu tiga tambak yang berbeda
dimanfaatkan sebagai pakan bagi K Kerang yang berada di Desa Menco. Dasar
Darah (Anadara granosa)) sehingga para pertimbangan dalam penentuan stasiun
petani tambak tidak perlu mengeluarkan adalah berdasarkan letak, jarak dan
biaya yang besar. Kawasan tersebut juga tingkat produktivitas tambak.
mempunyai struktur yang cocok untuk

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian di Desa Menco, Kecamatan Wedung, Demak

643
JOURNAL OF MARINE RESEARCH
Volume 3,, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 642-649
Online di: http://ejournal
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr

Stasiun 1 berjarak 10 m dari Stasiun 2


dan 25 meter dari Stasiun 3 yang Penimbangan dilakukan terhadap
merupakan Stasiun terdekat dari Laut. berat total, berat daging basah, berat
Tambak lokasi penelitian dikelilingi oleh daging kering, dan berat cangkang. Berat
vegetasi mangrove, seperti pada stasiun 1 total tubuh diperoleh dengan menimbang
dikelilingi vegetasi mangrove dari spesies kedua cangkang dan berat dagingnya.
Avicenia marina,, sedangkan pada stasiun Menurut Imai (1971), berat total adalah
2 vegetasi mangrove yang mendom
mendominasi gabungan dari seluruh jaringan dengan
adalah Rizhopora mucronata,, akan tetapi cangkangnya. Penimbangan berat daging
pada stasiun 3 vegetasi mangrovenya basah dilakukan setelah
telah pemisahan
sedikit karena banyak ditebang oleh jaringan lunak dengan cangkangnya
petani tambak, pada stasiun ini spesies diatas timbangan analitik tik dengan alas
yang mendominasi adalah Avicenia alumunium foil. Setelah dilakukan
marina.. Pengambilan sampel Kerang penimbangan dilanjutkan dengan
Darah (Anadara granosa)) dilakukan pengovenan jaringan lunak kerang pada
secara manual menggunakan tangan. suhu 100 °C hingga mencapai berat
Pengambilan sampel Kerang Darah konstan atau selama kurang lebih lebi 4 Jam
(Anadara granosa)) dilakukan sebanyak untuk didapatkan berat kering.
empat kali periode waktu dengan jeda 2 Pengukuran berat cangkang dilakukan
minggu, yaitu pada tanggal 18 Januari, 1 dengan menggunakan timbangan analitik
dan 17 Februari, dan 2 Maret 2014. setelah dipisahkan dari jaringan lunaknya.
Sampel kerang darah (Anadara
Anadara granosa)
yang didapatkan dicuci dengan air bersih Penghitungan Indeks Kondisi
kemudian dimasukkan ke dalam wadah Proses penghitungan nilai indeks
yang telah diberi label sesuai stasiun kondisi dilakukan pada masing-masing
masing
(Stasiun 1, 2 dan 3). Pengukuran Kerang individu,
ndividu, dengan rumusan berikut :
Darah (Anadara granosa)) meliputi Mengacu pada metode yang
pengukuran panjang, tinggi, dan tebal disarankan oleh ( Davenport dan Chen,
cangkang dilakukan dengan
engan menggunakan 1978).
jangka sorong. Indeks kondisi = berat kering jaringan
/ berat cangkang × 100%

Hasil perhitungan kemudian dimasukkan


dalam tiga kategori (Davenport dan Chen,
1978) yaitu :
Gambar 2. Pengukuran Panjang, Tinggi 1. Nilai indeks kondisi < 2,5 :
dan Tebal Kerang (Gimin et kategori kurus
al., 2004). 2. Nilai indeks kondisi 2,5-4,5
2,5 :
kategori sedang
Dimana : 3. Nilai indeks kondisi >4,5 :
L : Panjang Kerang (mm) kategori gemuk
H : Tinggi Kerang (mm)
B : Tebal Kerang (mm)

644
JOURNAL OF MARINE RESEARCH
Volume 3,, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 642-649
Online di: http://ejournal
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr

Pertumbuhan Pengukuran Parameter lingkungan


Pertumbuhan panjang Kerang Pengukuran parameter lingkungan
dapat diduga dengan menggunakan dilakukan secara insitu yang meliputi
persamaan Von Bertalanffy (Sparre dan pengukuran suhu, salinitas, DO dan pH.
Venema, 1999), sebagai berikut: Pengukuran parameter lingkungan ini
Lt = L∞ (1 – e –K(t-t0)
t0)
) dilakukan sebagai data pendukung untuk
dimana : mengetahui gambaran kondisi habitat
Lt : Ukuran panjang Kerang pada saat Kerang Darah (Anadara
Anadara granosa).
granosa
umur t (mm)
L∞:
∞: Panjang maksimum Kerang yang Hasil dan Pembahasan
dapat dicapai (mm) Berdasarkan hasil pengukuran
e : Dasar logaritma natural panjang cangkang diperoleh 12 kelas
t : Umur Kerang ukuran Kerang Darah (Anadara
Anadara granosa),
granosa
t0 : Parameter kondisi awal pembagian kelas ukuran panjang
K : Koefisien Pertumbuhan berdasarkan jarak panjang terendah,
terendah
yaitu 15,00 mm dan tertinggi 39,00
39 mm
Pertumbuhan berat Kerang dapat dengan jarak 2,00 mm untuk tiap ukuran
diduga dengan menggunakan persamaan kelas. Sedangkan berdasarkan
Von Bertalanffy (Sparre dan Venema, pengukuran berat Kerang Darah (Anadara
(
1999), sebagai berikut: granosa)) diperoleh 16 kelas ukuran
Wt = W∞ (1 – exp –K(t K(t-t0) 3
) Kerang Darah (Anadara
Anadara granosa)
granosa dari
dimana : kelas ukuran terendah, yaitu 2,00 2 g
Wt : Ukuran berat kerang pada saat sampai ukuran tertinggi 18,00
18 g dengan
umur t (g) jarak 1,00 g untuk tiap t kelasnya.
W∞:∞: Berat maksimum kerang yang Berdasarkan pengamatan berat cangkang,
dapat dicapai (g) berat daging kering dan penghitungan
e : Dasar logaritma natural indeks kondisi Kerang Darah (Anadara
(
t : Umur kerang granosa)) maka dapat diketahui kategori
t0 : Parameter kondisi awal indeks kondisi sebagai berikut.
berikut
K : Koefisien Pertumbuhan

STASIUN 1 STASIUN 2
79 84 71
100 59 54 46 62 100 4843 4653
Jumlah (ekor)

Jumlah (ekor)

38 38 28
10 11 3 0 0 8 8 9 1 1
0 0
18-Jan 01-Feb 17-Feb 02-Mar Feb 02-Mar
18-Jan 01-Feb 17-Feb

< 2,5 (kurus) 2,5--4,5 (sedang) < 2,5 (kurus) 2,5-4,5


4,5 (sedang)
>4,5 (gemuk) >4,5 (gemuk)

645
JOURNAL OF MARINE RESEARCH
Volume 3,, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 642-649
Online di: http://ejournal
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr

STASIUN 3
100 84 71
Jumlah (ekor) 48 43 46 53
50 28
8 8 9 1 1
0
18
18-Jan 01-Feb 17-Feb 02-Mar

< 2,5 (kurus) 2,5-4,5 (sedang) >4,5 (gemuk)

Gambar 2. Grafik Nilai Indeks Kondisi Kerang Darah ( Anadara granosa)


granosa pada Saat
Penelitian

Dari grafik diatas dapat diketahui kohort dapat dilihat dengan adanya
bahwa nilai indeks kondisi yang pergeseran puncak ke kanan yang
mendominasi adalah 2,5 – 4,5 (sedang) menandakan bahwa Kerang Darah
pada tiap stasiun pengambilan sampel. (Anadara granosa)) mengalami
pada stasiun 1 sebanyak 254 ekor
ekor, pada pertumbuhan.
rtumbuhan. Hal ini disajikan dalam
stasiun 2 sebanyak 206 ekor dan pada bentuk grafik-grafik
grafik kohort pada tiap
stasiun 3 sebanyak 276 ekor. stasiunnya.
Adapun pertumbuhan Kerang
Darah (Anadara granosa)) pada grafik

Gambar 3. Grafik Pertumbuhan Panjang (mm) Kerang Darah ((Anadara


Anadara granosa)
granosa
Berdasarkan Analisis Kohort

646
JOURNAL OF MARINE RESEARCH
Volume 3,, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 642-649
Online di: http://ejournal
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr

Gambar 3. Grafik Pertumbuhan Berat (g) Kerang Darah (Anadara


Anadara granosa)
granosa Berdasarkan
Analisis Kohort

Dari penelitian ini didapatkan hasil kerang tersebut untuk menacapai panjang
analisis pertumbuhan Kerang Darah asimtot (L∞).
∞). Hal ini sesuai dengan
(Anadara granosa)) berdasarkan panjang penelitian Del Norte-Campon Campon (2004)
pada stasiun 1 dengan nilai L∞ ∞ = 12,9944 dalam Natan (2008). Berdasarkan hasil
mm dan nilai koefisien pertumbuhan (K) penelitian Biometrika Kerang Darah
yaitu 0,0713, pada stasiun 2 dengan nilai (Anadara granosa)) pada Tambak Budidaya
L∞ = 11,21197 mm dan nilai koefisien di Desa Menco,
nco, Demak, didapatkan nilai K
pertumbuhan (K) yaitu 0,0618, dan pada yang berbeda pada setiap Stasiun
stasiun 3 dengan nilai L∞ = 10,68319 mm Penelitian, baik itu Pertumbuhan panjang
dan nilai koefisien pertumbuhan (K) yaitu maupun berat. Pada stasiun 1 nilai K yang
0,0565. Adapun hasil analisis didapatkan pada pertumbuhan panjang =
pertumbuhan Kerang Darah ((Anadara 0,0713, sedangkan pada pertumbuhan
granosa)) berdasarkan berat pada stasiun berat = 0,0716. Adapun pada stasiun 2
1 dengan nilai W∞ = 13,4791 gram dan diadapatkan nilai K = 0,0618, sedangkan
nilai koefisien pertumbuhan (K) yaitu pada pertumbuhan berat = 0,0713. Dan
0,0716, pada stasiun 2 dengan nilai W∞ = pada stasiun 3 didapatkan nilai K pada
13,17952 gram dan koefisien pertumbuhan panjang = 0,0565,
pertumbuhan (K) yaitu 0,0713, dan pada sedangkan pertumbuhan beratnya =
stasiun 3 dengan nilai W∞ ∞ = 13,53371 0,0712. Dari hasil tersebut dapat
gram dan nilai koefisien pertumbuhan (K) diketahui bahwa laju kecepatan
yaitu 0,0712. pertumbuhan n Kerang darah (Anadara (
Nilai K menunjukkan kecepatan granosa)) pada stasiun 1 baik itu panjang
laju pertumbuhan kerang, semakin besar maupun berat memiliki kecepatan
nilai K, maka kecepatan untuk mencapai tertinggi daripada stasiun penelitian
panjang asimtot (L∞) ∞) semakin cepat, lainnya, hal ini dapat terjadi karena
sedangkan semakin kecil nilai K, maka beberapa faktor pendukung seperti
sepert
semakin lama waktu yang dibutuhkan melimpahnya fitoplankton yang

647
JOURNAL OF MARINE RESEARCH
Volume 3,, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 642-649
Online di: http://ejournal
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr

merupakan makanan utama tama dari Kerang Budidaya Kerang Darah (Anadara
(
Darah (Anadara granosa). ). Hal ini granosa)) di Desa Menco, Demak pada
berdasarkan hasil pengamatan komposisi ukuran panjang adalah 0,0713,
Fitoplankton pada saat penelitian sedangkan pada ukuran berat adalah
berlangsung. Kelimpahan fitoplankton 0,0716. Dari hasil tersebut dapat
pada stasiun 1 lebih besar daripada dibandingkan bahwa kecepatan laju
stasiun penelitian lainnya. Adapun genus genus- pertumbuhan kerang pada Tambak
genus fitoplankton yang mendominasi Budidaya Kerang Darah
arah (Anadara
(
adalah Rhizosolenia, Nitzschia, dan granosa)) di Desa Menco, Demak lebih
Gyrosigma (Wulandari, 2014). cepat daripada kecepatan laju
Adapun faktor lain yang pertumbuhan kerang pada Tambak
berpengaruh terhadap kecepatan Budidaya Kerang Darah (Anadara
(
pertumbuhan Kerang Darah ((Anadara granosa)) di Kelurahan Mangunharjo,
granosa)) adalah lokasi penelitian yang Semarang. Hal ini dikarenakan Tambak
merupakan Tambak Budidaya Bandeng Budidaya Kerang Darah (Anadara
(
(Chanos-chanos)) produktif yang granosa) di Desa Menco, Demak adalah
mempunyai kandungan bahan organik Tambak produktif sedangkan Tambak di
tanah sebesar 15% (Suryono et al., Kelurahan Mangunharjo, Semarang adalah
2005). Dan juga tambak lokasi penelitian Tambak tidak produktif (puso).
dikelilingi oleh vegetasi Mangrove dari
beberapa Spesies mangrove yang kaya Kesimpulan
akan bahan organik sehingga membantu Hasil analisis pertumbuhan Kerang
pertumbuhan
ertumbuhan Kerang Darah ((Anadara Darah (Anadara
Anadara granosa)
granosa berdasarkan
granosa), ), adapun vegetasi mangrove Model von Bertalanffy menunjukkan
yang mendominasi lokasi penelitian bahwa pada stasiun 1 mengalami
adalah dari spesies Avicenia marina dan pertumbuhan panjang dan berat paling
Rizhopora mucronata. Pemilihan lokasi cepat dengan nilai L∞ = 12,9944 mm dan
yang baik merupakan faktor utama untuk nilai koefisien pertumbuhan (K) yaitu
mendapatkan hasil budidaya yang baik baik. 0,0713 dan W∞ = 13,4791 g dan nilai
Dasar perairan berlumpur lunak dan koefisien pertumbuhan (K) yaitu 0,0716.
memiliki hutan bakau di sekitar pantai
sebagai sumber unsur hara perairan Ucapan Terima Kasih
pesisir merupakan salah satu faktor yang Penulis mengucapkan terimakasih
dapat mendukung kelangsungan sungan hidup kepada Ibu Ir. Retno Hartati, M.Sc,
M.S
Kerang Darah (Latifah, 2011). selaku pembimbing utama dan Bapak
B Dr.
Berdasarakan hasil penelitian Irani Ir. Jusup Suprijanto,DEA selaku
(2012)
012) pada Tambak Budidaya Kerang pembimbing anggota, atas bimbingan,
Darah (Anadara granosa)) di Kelurahan motivasi, dan nasehatnya, dan semua
Mangunharjo, Semarang. didapatkan hasil pihak yang telah banyak membantu
bahwa nilai K tertinggi pada ukuran sehingga tugas akhir ini dapat
panjang adalah 0,034, sedangkan nilai K diselesaikan.
tertinggi pada ukuran berat adalah 0,033.
Adapun nilai K tertinggi pad pada Tambak

648
JOURNAL OF MARINE RESEARCH
Volume 3,, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 642-649
Online di: http://ejournal
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr

Daftar Pustaka Bogor. Jurnal Karakteristik dan


Dane. F. C. 1990. Reseach Methods. Morfologi Kerang Darah.
Wadsworth. California. 348 p. Natan, Y. 2008. Studi Ekologi dan
Davenport, J,.X. Chen, 1978. A. Reproduksi Populasi Kerang
Comparison of Methods for Lumpur (Anodonta
Anodonta edentula)
edentula pada
assessment of condition in the Ekosistem Mangrove
ngrove Teluk Ambon
mussel (Mytilus
Mytilus edulis L.). J. bagian dalam. [Disertasi] . IPB.
Mollusca Study 53 : 239
239-297. 179 Halaman.

Gimin, R. Mohan, R. Thin, L.V. and Nurdin, J., N. Marusin, Izmiarti, A.


Griffiths, A.D. 2004. The Asmara, R. Deswandi dan J.
relantionship of shell dimentions Marzuki. 2006. Kepadatan populasi
and shell volume to live weight and dan pertumbuhan kerang darah
soft tissue weight in mangrove Anadara antiquate L. (Bivalvia:
clam, Polymesoda erosa (Solander, Arcidae)) di Teluk Sungai Pisang,
1786) From Notrthen Australia. Kota Padang, Sumatra Barat.
NAGA, 27 (3 & 4) : 32 – 35. Jurnal Makara Sains,
Sains 10(2). 96-
101.
Hadi, s. 1993. Metodologi Research :
Penulisan Paper, Skripsi, Tesis dan Sparre P dan Venema SC. 1999.
Disertasi. Fakultas Psikologi UGM. Introduksi Pengkajian Stok Ikan
Yogyakarta, 125 Halaman. Tropis. Buku 1 Manual Pusat
Penelitian dan Pengembangan
Imai, T. 1971. Aquaculture in Shallow
Perikanan. Jakarta. 438 Halaman.
Seas, Oxford and IBH Publ. Co New
Delhi, pp 25-27. Suryono, Nur Taufiq S.P.J., B. Rochaddi.
2005. Pemuliaan dan Pembesaran
Irani , I.D. 2012. Pertumbuhan Kerang
Kerang Darah (Anadara
Anadara granosa).
granosa
Darah ( Anadara granosa ) Pada
Semarang : Undip press.
Tambak Tidak Produktif di
Kelurahan Mangunharjo Tugu Suwignyo, 2005. Avertebrata air jilid I.
Semarang [Skripsi].. Ilmu Kelautan Jakarta: Penebar Swadaya.
Universitas Diponegoro. Wulandari, I.D. 2014. Komposisi
Latifah, Asti. 2011. Karakteristik Morfologi Fitoplankton Pada tambak
Kerang Darah (Anadara granosa
granosa). Budidaya Kerang Darah (Anadara
(
Departemen Teknologi Hasil granosa). [Poses
ses Laporan
Perairan, Fakultas Perikanan dan Penelitian]. Ilmu Kelautan
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Universitas Diponegoro.

649

Anda mungkin juga menyukai