Anda di halaman 1dari 3

Nama: Gadis Azzra Ramadhani

Kelas: XII IPA 2

Carilah sebuah tema peristiwa sejarah dalam kehidupan anda.


Kembangkan tema tersebut dengan menentukan unsur instrinsik teks cerita yang akan anda
buat.
Buatlah kerangka berdasarkan struktur teks cerita sejarah.
Kemudian kembangkan kerangka yang anda buat menjadi sebuah teks cerita sejarah pribadi
yang menarik!

Jawaban:

Tema: Perjuangan dalam mengikuti olimpiade sains kabupaten

Unsur Instrinsik

1. Tema:
Perjuangan dalam mengikuti olimpiade sains kabupaten.

2. Penokohan:
 Gadis Azzra Ramadhani (Protagonis)
 Bu Inna (Tritagonis)
 Sandi (Tritagonis)
 Aura (Tritagonis)
 Etek (Tritagonis)
 Abang (Tritagonis)
 Peserta olimpiade (Figuran)

3. Latar:
Sekolah dan Rumah

4. Alur (Plot):
Maju

5. Gaya bahas:
Nonformal

6. Sudut pandang:
Sudut pandang orang pertama

7. Amanat:
Jadikanlah kegagalan sebagai motivasi untuk berusaha lebih keras lagi, sampai kamu
berhasil mendapatkan apa yang kamu inginkan.
Kerangka cerita berdasarkan struktur teks

1. Orientasi
 Awal mula Gadis terpilih dalam olimpiade.

2. Komplikasi
 Gadis kehilangan semangat belajarnya,

3. Klimaks
 Gadis berniat mengundurkan diri dari olimpiade biologi.

4. Resolusi
 Gadis mulai menemukan semangat belajarnya.

5. Koda
 Gadis menyelesaikan olimpiade biologi nya.
 Akhirnya Gadis mulai bisa berdamai dengan keadaan.

Perjuangan Dalam Mengikuti Olimpiade Biologi

Pada bulan Februari, tiga hari setelah meninggalnya mama ku, aku mendapat kabar kalau aku
berhasil terpilih untuk mewakili sekolah dalam ajang olimpiade biologi. Awalnya, sebelum
kepergian mama, aku sangat bersemangat agar bisa terpilih dalam olimpiade ini. Tapi saat itu,
perasaanku sungguh tidak menentu, rasa nya olimpiade ini sudah tidak ada artinya lagi. Saat
itu aku merasa, tidak ada alasan yang membuat aku harus berjuang lagi.

Sampai akhirnya, seminggu setelah itu aku berpikir untuk mengundurkan diri dari olimpiade
biologi. Aku mulai membicarakan nya dengan abang dan etek ku (bibi).
"Tek, bang... Kalau Gadis mengundurkan diri aja gimana ya?" Ucapku kepada mereka.
"Semua keputusannya ada di tangan Gadis, kalau Gadis memang gak mau ikut, ya gak
papa... Tapi ngomong nya harus dari sekarang biar pembina nya bisa segera cari pengganti
Gadis" Ucap etek.
"Nah iya, menurut ku juga gitu ... Kalau memang udah gak mau ikut lagi, ya gak papa ... Tapi
saranku sih di coba aja, seenggaknya untuk pengalaman" Ucap abang.

Akhirnya, aku memutuskan untuk ke sekolah menemui pembina olimpiade ku, Bu Inna.
Sebelum menemui bu Inna, aku bertemu dengan dua teman ku, Sandi dan Aura. Mereka
terlihat sangat bersemangat untuk mengikuti olimpiade ini, mereka menghampiri ku, sambil
membicarakan perihal olimpiade. "Kak Sandi, itu Kak Gadis" Ucap Aura. "Nah, Gadis ...
Akhirnya muncul juga, gimana mumpung ada Gadis kita belajar bareng aja? lagian kan
jarang-jarang dia bisa ke sini, sekarang tinggal di Bandar Jaya kan ya Dis?" Ucap Sandi.
"Iya San" Jawab ku.
Setelah itu, aku menemui bu Inna... Saat itu, bu Inna memberiku sedikit motivasi, sambil
memberi bahan-bahan untuk persiapan olimpiade. "Tenang saja, masih ada waktu, ibu
percaya sama kalian." Ucap bu Inna sambil melihat mata kami satu-persatu.

Sepulang dari sekolah, aku langsung masuk ke kamar ku, merebahkan diri di kasur sambil
merenung sejenak. Melihat semangat teman-temanku dan ucapan bu Inna, aku mulai sadar,
semuanya belum selesai ... Aku masih harus berjuang lagi, untuk mama, untuk aku, dan untuk
semua orang yang menaruh harap kepadaku. Kepergian mama, bukan berarti mama
menghilang ... Mama masih hidup, di hati ku ... Dan di hati mereka yang menyayangi mama.
Oleh karena itu, aku harus berjuang lagi... Menjadi sukses agar mama bisa melihat dari sana,
kalau anak nya sudah berhasil menggapai apa yang ia inginkan.

Sebulan kemudian, olimpiade pun di mulai, para peserta menempati meja nya masing-
masing, perasaan tegang sungguh terlihat dari wajah teman-temanku.
Dan aku, dengan tangan yang mulai berkeringat karena gugup dan perasaan yang bahagia
bercampur dengan takut pun mulai mengisi data peserta di komputer yang telah disediakan.

Dua minggu kemudian, pengumuman olimpiade pun di berikan. Alhamdulillah, teman ku


Sandi berhasil mendapatkan juara dua. Sedangkan aku dan Aura belum berhasil untuk
mendapat gelar juara. Namun, aku tetap bersyukur ... Melalui olimpiade ini, aku banyak
belajar dan menemukan semangat ku lagi. Aku sadar, selama masih diberikan kesempatan
oleh Tuhan untuk hidup, selama masih bisa bernafas, kita tidak boleh berhenti untuk
berjuang. Rasa sakit dan kegagalan adalah bagian dari proses hidup yang tidak bisa kita
hindari, karena dari situlah kita bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, lagi, lagi dan
lagi. Sampai Tuhan menyudahi perjuangan kita, dan mengizinkan kita untuk beristirahat
selamanya.

Anda mungkin juga menyukai