Anda di halaman 1dari 3

Nama: Muhammad Maulana Yusuf Sabri Gandanegara

Jurusan/Kelas: Sejarah Peradaban Islam/IV-D

Tugas Mata Kuliah Sosiologi


Resume Perkuliahan Pertama
Tanggal 02/Maret/2020
Sosiologi adalah ilmu yang membahas mengenai perihal tata cara perkawanan.
Manfaat Ilmu Sosiologi bagi Sejarah adalah dimana sosiologi dapat memberikan
metode/teori dan konsep terhadap ilmu sejarah.
Metode di dalam pendekatan sejarah melalui sosiologi terbagi menjadi beberapa
macam, yaitu:
1. Kuantitatif, terbagi menjadi dua:
1) Angka,
2) Statistik.
2. Kualitatif, terbagi menjadi menjadi empat, yaitu:
1) Narasi
2) Partisipan
3) Observasi
4) Wawancara

Pengalaman hidup yang terkenang


Aku ditugaskan untuk tinggal di rumah saudaraku yang lokasinya berada di geger
kalong, untuk menjaga adikku yang melarikan diri dari rumah karena dirinya selalu dilarang
untuk bermain game kesukaannya. Pada akhirnya, aku diminta oleh saudaraku untuk ikut
membantu mengawasi adikku, dengan cara merayuku dibelikan sepeda motor. Sebelum aku
memutuskan, aku berbincang dengan orang tuaku, untuk menanyakan bagaimana lebih
baiknya mengenai permasalahan ini, diriku tak pernah berani memutuskan suatu hal yang
menyangkut meminta izin kepada orang tua, karena bagiku dengan gaya didikan orang tuaku
yang waktu dulu, ketika aku berpendapat selalu bertentangan dengan orang tuaku, sehingga
pada akhirnya, aku tak pernah berani meyakini pilihanku, melainkan melakukan hal yang
memaksakan diri dengan pertimbangan melawan arus, walau orang tuaku memerintahkan aku
untuk memilih aku tetap hanya memberikan semua pertimbangan yang terpikirkan olehku,
untuk dipilih oleh orang tuaku. Pada akhirnya pun aku diperintahkan untuk menemani
adikku.
Keseharian yang terus berulang, tanpa ada waktu luang untuk berkeluh kesah. Karena
semua hari yang kujalani, aku melangkah dengan sepenuh hati meyakini bahwa, keindahan
itu ada. Aku pergi seperti biasa, mulai jam 06.00 pagi, menuju tempatku mencari ilmu, yang
jaraknya sekitar 20km, kujalani dengan memanaskan terlebih dahulu kendaraanku, sambil
menyiapkan semua peralatan untuk berangkat menuntut ilmu. Karena keberadaanku disini,
untuk membantu adikku yang sedang bermasalah. Karena itu, setiap seusai kuliah. Harus
dipastikan aku sudah berada dirumah secepat mungkin. Karena jika tidak seperti itu, adikku
tak akan bisa pulang kesekolah tepat waktu, dan jika .
Tanpa terasa aku sudah menjalankan hal ini selama 6 bulan, dan pada suatu hati,
adikku mengajak untuk pergi berenang, dengan alasan agar dia bisa lepas dengan
kebiasaannya. Aku pun berangkat dari rumah dengan meminta izin untuk berenang, kamipun
diizinkan dan diberi uang tambahan untuk pergi berenang. Aku pun melaju kebeberapa
tempat untuk mencari tempat berenang yang sesuai dengan keuanganku, akan tetapi setelah
mencoba mencarinya kebeberapa tempar, aku pun tak kunjung menemukannya. Kamipun
merasa lelah dan kami beristirahat disebuah toko sambil berbincang mengenai kemanakah
kita akan mencari tempat untuk selanjutnya tak lama dari itu, adikku mengajak untuk pergi ke
rumah saudara yang terdekat, untuk menanyakan tempat berenang yang terdekat di daerah itu
setelah kita beristirahat. Sesampainya dirumah saudara, aku pun bercengkrama dengan
saudaraku, dan kemudian tak lama dari itu aku pun tertidur. Mungkin karena banyaknya
tugas di akhir semester, membuatku memaksakan diri untuk mengerjakan tugas hingga larut
malam.
Hari pun menjadi sore, matahari mulai kembali untuk meninggalkan cahaya di hariku,
aku pun berangkat kerumah saudaraku kembali, setelah sesampainya di rumah, aku
menjelaskan bahwa kami tidak jadi berenang karena sudah mencari tidak kunjung
menemukan tempat yang murah. Disanapun aku dimarahi hingga larut malam, karena pada
saat di rumah saudara, adikku kembali bermain game yang menjadi sebuah permasalahan
didalam dirinya. Aku dimarahi hingga larut malam, sehingga waktuku untuk mengerjakan
tugas kuliah, terpotong karena aku dimarahi.
Keesokan harinya, aku terbangun dan terkejut!, karena waktu sudah menunjukan
pukul 06.00 pagi, aku bergegas bersiap-siap untuk berangkat kuliah, saat berangkat aku
meminta jatah harianku yang aku titipkan kepada saudaraku, akan tetapi jumahnya tidak
seperti biasanya. Mungkin karena saudaraku masih kesal mengenai kejadian kemaren, dan
aku pun terkena akibatnya. Aku tetap ikhlas akan kejadia hari itu, dan tetap melangkah
dengan sabar. Ketika perkuliahan telah selesai, temanku mengajak aku untuk berolah raga
sepak bola seperti biasa, akupun mengiyakannya, karena kalau aku pulang, aku masih
merasakan ketidaknyaman kondisi dirumah. Semuanya telah kujalani, hatiku sudah siap
untuk menghadapi permasalahan yang belum terselesaikan.
Diperjalanan menuju pulang, akupun teringat akan data-data tugas, yang ingin
kupinjam dari temanku, dan untungnya dia sedang berada di kampus, akupun kembali
menuju kampusku, dan seusainya, melanjutkan perjalanan pulangku. Selama diperjalanan,
rasa lelah mulai menggrogoti tubuhku, perlahan tubuhku merasa lemas, akupun berusaha
mencari tempat peristirahatan, dan ketika sedang mencoba untuk mencari, tanpa kusadari,
mataku sudah menunjukan betapa lelahnya diriku, hingga semuanya terlihat gelap.
Suara benturan yang keraspun terjadi, seketika pikiranku memasrahkan keadaanku,
karena aku sudah tau kalau aku terlalu memaksakan diri. Kedua kakiku membentur sebuah
benda yang yang keras dan posisi ku berputar dan berlawanan arah dengan posisi aku
bendaraan. Ketika aku mencoba untuk bangkit dan kembali melanjutkan perjalananku, karena
bagiku kejadian ini bukanlah hal yang pertama, seketika kaki kananku terasa begitu keram
dan sangat kesakitan, tanpa kusadari sudah banyak orang yang berkumpul disekitarku, dan
aku dibawa menuju mobil pickup yang entah milik siapa. Ketika orang-orang yng
mengitariku membantu untuk memindahkanku menuju kendaraan, disaat itulah aku merasa
aneh dan sadar, bahwa kakiku patah.
Tubuhku terasa semakin lemas, hatiku bergetar dan pasrah, kalau kenyataan pada
akhirnya, aku akan kehilangan kakiku. Kejadian ini merupakan ha yang tabu bagiku, aku
hanya bisa menyerahkan semua permasalahan ini kepada yang Maha Kuasa. Aku
memejamkan mataku untuk menerima kenyataan pahit ini, dan seketika harapanku terasa
oleh hatiku, semuanya menjadi sirna dan terganggu oleh kejadian ini.

Anda mungkin juga menyukai