structures are altered: learners may omit necessary items or add unnecesary
ones, they may misform items or misorder them.” Dari pernyataan tersebut dapat
atau menambahkan elemen yang tidak perlu dan tidak sesuai dengan gramatikal,
selain itu juga salah dalam penempatan elemen serta salah dalam menyusun
mereka pelajari. Selain itu, dengan adanya deskripsi penjelasan kesalahan yang di
dapat dari surface strategy taxonomy maka para pengajar akan dengan sendirinya
mengetahui solusi atas kesalahan yang dibuat siswa yaitu dengan memberikan
strategy taxonomy dibutuhkan oleh pengajar bahasa kedua guna mengetahui letak
Omission
setiap siswa yang belajar Bahasa Inggris pasti melakukan kesalahan ini. Hal ini
sangat wajar terjadi terutama pembelajar Bahasa Inggris yang merupakan penutur
Bahasa Indonesia. Kesalahan ini disebabkan karena tidak adanya “to be / copular
b. Penghilangan “article”
bentuk singular atau plural pada sebuah nomina dalam sebuah kalimat.
plural countable noun maka setelahnya harus diletakan fonem –s yang berfungsi
Misalnya: There are many car. ( Seharusnya There are many cars)
Misalnya: Andy house is very big. (Seharusnya Andy‟s house is very big)
Dalam kala Simple Present Tense, setelah subjek she dan he maka verbanya harus
Addition
tataran level ini, para pembelajar telah mendapatkan aturan gramatikal bahasa
a. Double markings
untuk kasus yang lain. Misalnya dalam kalimat, “ She doesn‟t knows his name”
dan “ They didn‟t went here”. Pada kedua kalimat tujuan sudah benar namun
kuarang tepat. Pada kalimat yang pertama kata bantu untuk menegasikan subjek
terletak pada knows yang merupakan penanda kata kerja orang ketiga tunggal,
seharusnya know saja karena sudah terwakili oleh doesn‟t . Pada kalimat
“went” seharusnya diubah ke dalam bentuk verba present tense “go”. Sehingga,
kesalahan dari contoh kedua kalimat seperti diatas disebut double markings.
b. Regularization
Dulay, et al (1981:157) menjelaskan regularization yaitu “A type of
added to exceptional items of given class that do not take a marker.” Kesalahan
dari regularization adalah dengan mengubah suatu item dengan cara menyamakan
aturan yang irregular ke dalam yang regular. Misalnya bentuk jamak dari nomina
irregular verb „write‟ menjadi „writed‟ dalam past tense padahal seharusnya
c. Simple addition
markings dan regularization. Misalnya pada kalimat “The fishes doesn‟t live in
the water.” Letak kesalahan kalimat tersebut adalah dengan menambahkan fonem
errors are those characterized by the use of the wrong form of the morpheme or
yang salah pada morfem atau struktur. Misformation terbagi ke dalam tiga
a. Regularization
Regularization merupakan penanda yang menyatakan regular yang
ditempatkan pada bentuk irregular, seperti dalam goed untuk went, mousses
b. Archi-forms
kesalahan pemilihan determiners ( this, that, these, those) dalam sebuah kalimat.
Contohnya “That dogs are naughty” yang seharusnya “Those are naughty dogs”.
c. Alternating forms
Kesalahan ini ditandai dengan kesalahan dalam pemilihan kata yang tepat.
Kesalahan ini terjadi pada saat pembelajar bahasa kedua berada pada level
vocabulary and grammar grow (tahap pemula). Misalnya meletakkan subjek “I”
Misordering
seperti dalam “ I don‟t know who is she” seharusnya “I don‟t know who she is”.
Kesalahan berbahasa adalah upaya untuk menginformasikan kesalahan-
berlaku atau sebagai pelanggaran terhadap kaidah tata bahasa yang terjadi karena
dan bukti bagaimana mahasiswa belajar dan strategi apa yang digunakan; dan
(3) kesalahan yang dibuat dapat juga sebagai sumber atau materi atau bahan
untuk belajar berikutnya yang pada gilira nnya mahasis wa tahu dan memaha
Menurut Lyons (1968:54) dalam belajar bahasa Inggris, salah satu masalah
terbesar yang dihadapi pelajar yaitu tata bahasa. Lebih lanjut Lyons menjelaskan
bahwa “tata bahasa adalah bentuk kata-kata dari bahasa itu sendiri dan cara
kombinasi mereka dalam frasa, klausa dan kalimat” atau dapat dikatakan bahwa
tata bahasa memberikan aturan tentang bagaimana mengkombinasikan kata-kata
menjadi kalimat.
Tarigan (1998) menjelaskan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi perlu diketahui dan
dikaji secara mendalam, sebab kesalahan tersebut merupakan bagian dari suatu
proses pembelajaran siswa agar tidak melakukan kesalahan atau eror dalam penulisan
kesalahan yang dibuat. Kesalahan ini biasanya dipengaruhi oleh bahasa pertama
atau bahasa ibu yang diterapkan dalam bahasa kedua dan juga kompetensi siswa
pembelajaran bahasa Inggris entah itu pada minat belajar siswa atau sistem
sering terjadi karena bahasa Inggris merupakan sebagai bahasa asing bagi siswa-
siswa tersebut.
bahasa inggris adalah tata bahasa (English Grammar). Makadari itu tata bahasa
sudah seharusnya diperhatikan kembali oleh para pengajar baik di tingkat dasar
bahasa yang buruk bisa menjadi kelemahan para pembelajar dalam menyajikan
meakukan beberapa hal seperti; Pertama, latihan menulis yang jarang dilakukan
para pembelajar untuk menyajikan ide dalam bentuk tulisan dan kurang mampu
pembelajar kurang menguasai tata bahasa bahkan untuk level yang paling
mendasar seperti penggunaan beyang mendominasi kesalahan dalam penelitian
ini.
Dulay,Heidi, et al.1982. Language Two. New York: Oxford University Press.
Chen, Li-Ling. 2006. Journal of The Effect of L1 and CAI on Grammar Learning:
An Error Analysis of Taiwanese Beginning EFL Learners' English Essays
(www.asian-efl-journal.com/pta_January_06_pk.php).
Coghill, Jeffrey and Stacy Magendanz. 2003. English Grammar. New York:
Wiley Publishing, Inc. Equivalence. New York: Univ. Press