Anda di halaman 1dari 11

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BISNIS IKLAN DARI

YOU TUBE DENGAN SISTEM PPC (PAY PER CLIK)

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Oleh:
SAIFUL IHWAN
150711100001

PRODI HUKUM BISNIS SYARIAH


FAKULTAS KEISLAMAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2018
A. Latar Belakang
Pada zaman era Milineal ini penggunaan situs media sosial sebagai media
berinteraksi sosial secara online sudah begitu sangat meluas bahkan mendunia.
Banyak manfaat yang bisa didapat dengan bergabung dalam situs jejaring sosial
seperti blogger, friendster, facebook, twitter, youtube, instagram, dan masih
banyak yang lainnya. Manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan jejaring
sosial diantaranya adalah dapat berinteraksi dan berkoneksi dengan teman, baik
itu teman baru atau teman lama, dengan keluarga, dapat pula sebagai tempat
bisnis online dan lain-lain.

Dari sekian banyak aspek kehidupan manusia, salah satu yang terkena dampak
internet adalah aspek bisnis yang notabene merupakan salah satu sektor yang paling
cepat tumbuh dan berkembang. Aplikasi internet saat ini telah memasuki berbagai
segmen aktivitas manusia, baik dalam sektor politik, sosial, budaya, maupun ekonomi
dan bisnis. Saat ini, beberapa website untuk berbelanja secara online telah
bermunculan di Internet. Dengan adanya website website tersebut, kita dapat
membeli berbagai barang yang kita butuhkan dengan mudah. Kita tidak perlu
mendatangi toko atau pabrik pembuat barang tersebut. Kita hanya perlu duduk di
depan komputer, mencari produk yang diinginkan, lalu memesannya secara
online melalui Internet.1

Dalam dunia bisnis, internet telah membuka mata dunia tentang sebuah dunia baru,
interaksi baru, marketplace baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia tanpa batas. Disadari
atau tidak, internet telah mengubah pola interaksi bisnis yang sudah mapan sebelumnya
dan inilah yang mempengaruhi ekonomi, sosial dan budaya yang sudah ada. Internet
telah memberikan kontribusi besar bagi masyarakat, perusahaan maupun pemerintah.
Internet telah menunjang efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan, terutama
dalam hal komunikasi, publikasi serta mendapatkan berbagai informasi yang
dibutuhkan oleh sebuah perusahaan atau lembaga lainnya. 2
1
Mashadi, Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Kelas IX (Jakarta: Pusat Pembukuan 2010),
hlm. 14.
2
Edi Suthanta, Pengantar teknologi informasi (Yogyakarta, Graha Ilmu, 2005), hlm. 537.

1
Salah satu model bisnis yang terkena dampak internet adalah periklanan.

Periklanan yang pada mulanya hanya sebatas pada media cetak, banner,

baliho, dan media elektronik lainnya, kini telah merambah pada jaringan

online dan sering disebut sebagai online advertising atau lebih dikenal dengan

periklanan online, Internet marketing, e-marketing, atau online-marketing.3

Perkembangan dunia periklanan sudah begitu cepat, bahkan sebagian

pemasukan dari hampir semua jejaring sosial yang ada saat ini hampir

keseluruhan didapat dari periklanan. Disadari atau tidak, saat ini ketika kita

menjelajahi internet, iklan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam

berbagai situs online. Seperti iklan yang ada pada halaman facebook, twitter,

instagram, youtube , dan web di halaman beranda, terkadang kita benar-benar

tidak menyadari jika jejaring sosial tersebut menyisipkan iklan di tempat

tersebut.

Iklan yang ditayangkan tersebut akan muncul pada halaman hasil

pencarian sesuai dengan relevansi keyword yang dicari. Iklan yang tampil

menggunakan warna dan format yang berbeda dibandingkan dengan hasil

pencarian biasa. Selain menampilkan iklan pada hasil pencarian, Google juga

menampilkan dalam Google Network sepeti Youtube, Gmail, Android. Di

samping itu Google juga melakukan ekspansi dengan bekerja sama dengan

para pemilik website untuk dipasang iklan Google pada website tersebut,

3
Wikipedia, “Online Advertising”, dalam https://en.wikipedia.org/wiki/Online_advertising,
diakses tanggal 28 Oktober 2018.

2
dengan kerja sama yang saling menguntungkan. Kerja sama dengan pihak

kedua inilah yang melahirkan Google Adsense.

Google Adsense merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh

Google dalam memperluas jaringan periklanan yang ada. Dengan

menggunakan motto “Make money online trough website

monetization” Google Adsense menggandeng pemilik website untuk me-

monetize atau meng-uangkan website mereka. Dengan menerapkan sistem

prosentase keuntungan yang dibagi secara bersama-sama dengan sistem Pay

Per Click (PPC) dan Pay Per Views (PPV). Mekanisme Google Adsense dapat

dilihat dalam skema berikut;

Gmail Youtube
Advertiser

Adsanse Publiser

Google

Gambar. 1.1

Dengan melihat prosentase pengguna internet saat ini, fungsi youtube

bukan sekedar untuk mengakses Youtube untuk menonton video yang

sifatnya hiburan. Padahal, dengan memiliki akun sendiri dan membuat video

yang kreatif, seseorang bisa juga mendapatkan penghasilan tambahan dari

video yang diunggahnya. manfaat youtube selain untuk hiburan, lebih dari itu

3
youtube sering digunakan oleh kebanyakan orang ataupun perusahaan untuk

melakukan pemasaran produk mereka secara keseluruhan sehingga mampu

menjaring pelanggan yang lebih luas. Hal ini yang dilirik oleh Google dalam

menarik pemilik youtube untuk mendaftarkan situs mereka dalam periklanan

online sebagai pekerjaan sampingan. Model iklan yang ditawarkan seperti

halnya gambar dan banner video pendek.

Berdasarkan fenomena di atas, peneliti tertarik mengkaji hal tersebut dalam

kajian dan penelitian tesis yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap

Bisnis Iklan Dari You Tube Dengan Sistem Ppc (Pay Per Clik)”

B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana praktek bisni iklan pada you tube?
2. Bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap praktek bisnis iklan pada you
tube dengan sistem PPC (Pay Per Clik)?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Adapun Tujuan penulis dalam penelitian ini selain untuk memenuhi
persyaratan dalam menyelesaikan program Strata 1 (SI) yaitu:
a. Untuk mengetahui bagaimana praktek bisni iklan pada you tube.
b. Untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktek
bisnis iklan pada you tube dengan sistem PPC (Pay Per Clik).
2. Adapun kegunaan dari penelitian ini sebagai berikut:
a. Untuk memperkaya ilmu pengetahuan, sekaligus bisa digunakan sebagai
bahan kajian untuk generasi selanjutnya.
b. Diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan yang dapat memberikan
informasi mengenai tinjauan hukum Islam terhadap praktek bisnis iklan

4
pada you tube dengan sistem PPC (Pay Per Clik) dan penyelesaian
masalah yang berkaitan dengan bidang muamalah pada umumnya dan
jual beli pada khususnya.
D. Tinjauan Pustaka
Untuk mempermudah dalam melakukan penelitian maka sangat perlu bagi
peneliti untuk melakukan penelaahan terhadap buku – buku yang relevan dengan
objek kajian yang diteliti dan membaca hasil karya orang lain yang sudah
berbentuk skripsi untuk dijadikan pedoman dan acuan dalam melakukan
penelitian dan menyusun karya ilmiah tersebut menjadi skripsi, diantaranya :
1. Skripsi yang ditulis oleh Dliyaul Haq yang berjudul “Bisnis Periklanan
Online Dalam Tinjauan Etika Bisnis Islam (Studi terhadap BM Community
di Kota Malang)”, pada tahun 2011 menyimpulkan bahwa tinjauan etika
bisnis terhadap Google Adsense menjadi suatu keharusan dan standar dalam
memandang mekanisme periklanan online. Karena perkembangan Google
Adsense yang sangat signifikan dibutuhkan standar etika bisnis sebagai salah
satu variabel yang secara otomatis akan berdampak pada etika transaksi
bisnis online yang lain. Dalam penelitian tersebut penulis hanya fokus pada
tinjauan akad dan tidak menganalisis dari aspek akad.4
2. Skripsi yang ditulis Husain Muhammad Arsyad dengan judul “Tinjauan
Hukum Islam Terhadap Bisnis Adsense Youtube”. Pada tahun 2014 Dalam
tulisan tersebut diuraikan tentang mekanisme bisnis Adsense Youtube dan
secara hukum bisnis tersebut tidak dianggap melanggar aturan dan prinsip
syariah selama publisher dapat mengantisipasi hal-hal yang sudah dijelaskan
secara menyeluruh mulai dari akad yang digunakan sampai pada tahap
regulasi hak cipta. Bila terjadi penyimpangan dalam akad atau ada unsur
manipulasi atau tindakan moral hazard maka bisnis Adsense Youtube
dianggap tidak sah karena melanggar aturan main dalam hukum Islam (fikih

4
Dliyaul Haq, “Bisnis Periklanan Online Dalam Tinjauan Etika Bisnis Islam (Studi
terhadap BM Community di Kota Malang)”, Tesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2011).

5
Muamalat). Dalam penelitian tersebut penulis hanya fokus pada aspek etika
dan tidak menyentuh aspek akad.5
E. KerangkaTeoritik
1. Definisi Syirkah
2. Rukun Syirkah
F. MetodePenelitian
Penelitian pada dasarnya mencari dan mendapatkan data yang selanjutnya
akan dilaporkan dalam bentuk laporan hasil penelitian agar dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah.
1. Jenis Penelitian
Metode yang akan digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan
jenis penelitian lapangan (field research). Metode penelitian lapangan
merupakan metode yang dilakukan di tempat lokasi atau lapangan. Jenis
penenlitian ini bertujuan untuk menemukan kebenaran data yang
berdasarkan logika keilmuan hukum yang akan ditarik menjadi sebuah
kesimpulan.
Dengan menggunakan jenis metode penelitian lapangan maka peneliti
dalam penelitiannya secara langsung melakukan observasipada Mahasiswa
di Universitas Trunojoyo Madura.
2. Sifat Penelitian
Sifat penelitian yang akan dilakukan bersifat deskriptif analitis, yaitu
data yang diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan dikumpulkan
kemudian dianalisa dengan menggunakan sudut pandang Hukum Islam yang
disajikan dalam bentuk uraian dengan pemikiran induktif, yaitu kumpulan
fakta yang terjadi di lapangan dikumpulkan, dianalisis kemudian ditarik
kesimpulan.
3. Pendekatan Penelitian

5
Husain Muhammad Arsyad, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Bisnis Adsense Youtube”,Skripsi,
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2014).

6
Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan normatif, yaitu suatu pendekatan yang berpijak pada aturan dasar
dari hukum Islam, baik itu dari al-Qur’an, Hadits, dan Fiqh Muamalah.
4. Tempat dan Objek Penelitian
Lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian adalah kampus
Universitas Trunojoyo Madura Kec. Kamal Kab. Bangkalan, dengan objek
penelitian para mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura yang
melaksanakan bisnis jual beli pin konveksi.
5. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terbagi dalam dua jenis data, yakni
data primer dan data sekunder:
a. Sumber data primer
Sumber data primer merupakan sumber data utama dari subjek
penelitian agar dapat memberikan informasi atau keterangan yang dicari
secara langsung dari lokasi penelitian. Maka dengan ini peneliti
melakukan observasi dan wawancara kepada mahasiswa UTM yang
pernah melaksanakan praktek jual beli pin konveksi..
b. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber data yang dapat diperoleh
secara tidak langsung. Sumber data ini dapat diperoleh dengan
melakukan studi kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian
terdahulu serta berbagai literatur yang terkait dengan penelitian baik itu
dari jurnal ataupun literatur buku dan dokumen yang berhubungan
dengan penelitian.
7. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan mengambil sampel
di kampus Universitas Trunojoyo Madura. Mengenai pengumpulan data
yang akan dipakai dalam penelitian ini meliputi :
a. Wawancara

7
Adalah proses memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab,
sambil bertatap muka antara si penanya dengan si penjawab dengan
menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara).6Pengumpulan data langsung secara lisan kepada
mahasiswa UTM yang pernah melaksanakan praktek jual beli pin
konveksi.
b. Observasi
Adalah sebuah pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian, yaitu terhadap
obyek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa sehingga tidak
terbatas pada orang, tetapi juga obyek – obyek alam yang lain.7
Penerapan metode ini dengan mengadakan pengamatan dan
pencatatan langsung di lokasi yang diteliti yang meliputi letak geografis,
keadaan sarana dan prasarana setempat termasuk keadaan sumur bor
serta proses pengusahaannya.
c. Dokumentasi
Dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki
benda – benda tertulis seperti catatan, transkip, buku, gambar, agenda
dan sebagainya.8
Dengan teknik ini peneliti akan mencari dan meneliti dokumen atau
arsip yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti yang bisa
didapatkan di Dinas Pertanian setempat.
8. Analisis Data
Analisis data dalam metode kualitatif ini digunakan untuk menjawab
rumusan masalah. Analisis data ini juga merupakan proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, atau bahan-bahan lainnya. Dalam hal ini peneliti dalam
6
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung:CV. Pustaka Setia, tahun 2002),
hlm.130
7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, (Bandung:Alfabeta, tahun 2014), hlm.145
8
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:PT Rineka Cipta,
tahun 2006), hlm. 231

8
menganalisis data menggunakan data deskriptif-analisis. Dengan
memberikan penjelasan terhadap permasalahan yang terjadi di lapangan,
kemudian dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan.
Dengan pendekatan ini peneliti akan menganalisis tentang praktek
jual beli pin konveksi.
G. Sistematika Pembahasan
Dalam penelitian skripsi ini peneliti akan susun atas lima bab, masing –
masing bab akan membahas persoalan sendiri – sendiri, namun dalam
pembahasan keseluruhan antara bab yang satu dengan yang lainnya saling
berkaitan. Secara garis besar sistematika pembahasan skripsi ini adalah
sebagai berikut:
BAB I : Merupakan pendahuluan yang berisi: Latar belakang, rumusan
masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka,
kerangka teoritik dan sistematika pembahasan.
BAB II : Berisi tentang landasan teori, yang mendeskripsikan tentang konsep
akad jual beli, latar belakang dan gambaran umum pin konveksi.
BAB III : Berisi tentang metode penelitian, yang akan digunakan oleh peneliti
dengan tujuan penelitian tersebut dapat dilakukan dengan teratur
dan sistematis.
BAB IV : Hasil penelitian dan analisis yang terdiri dari hasil penelitian yang
meliputi bagaimana gambaran praktek jual beli pin konveksi di
kalangan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dan
analisis hukum Islam terhadap praktek tersebut.
BAB V : Penutup, yang berisi tentang kesimpulan dan saran – saran serta kata
penutup.
H.

9
DAFTAR PUSTAKA

10

Anda mungkin juga menyukai