Modul 9 : Produktivitas
Hery Purnomo, S.E., M.M.
A. PENGERTIAN PRODUKTIVITAS
Pada dasarnya, kata produktivitas adalah kata serapan yang diambil dari bahasa
Inggris, yaitu productivity. Namun, productivity itu sendiri adalah gabungan dari dua kata
yang digabung menjadi satu, yaitu product dan activity. Jadi berdasarkan asal katanya
tersebut, seperti yang dilansir dari laman dictionary.cambridge, arti produktivitas adalah
suatu bentuk aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk barang atau jasa.
Sedangkan arti produktivitas secara umum adalah kemampuan setiap orang, sistem atau suatu
perusahaan dalam menghasilkan sesuatu yang diinginkan dengan cara memanfaatkan sumber
daya secara efektif dan juga efisien. Arti kata produktivitas sendiri masih memiliki
kandungan yang sama dengan daya produksi dan keproduktifan. Kata tersebut biasa
digunakan untuk menilai tingkat efisiensi suatu pabrik, mesin, perusahaan, sistem atau
seseorang dalam mengubah input menjadi output yang diinginkan.
Jadi, berdasarkan penjelasan di atas, bisa kita pahami bahwa produktivitas sendiri
mempunyai tiga unsur penting di dalamnya. Pertama, efektivitas yang dijadikan sebagai nilai
dari ketepatan dalam memilih cara dalam melakukan sesuatu agar bisa mencapai target.
Kedua, efisiensi yang digunakan untuk menilai ketepatan dalam melaksanakan sesuatu
dengan cara menghemat sumber daya yang ada. Ketiga, kualitas yang akan menyatakan
seberapa jauh tingkat pemenuhan atas berbagai persyaratan, spesifikasi, atau harapan
pelanggan.
1
Teknik Pengambilan Keputusan Manajerial
Modul 9 : Produktivitas
Hery Purnomo, S.E., M.M.
Eddy Herjanto mengatakan bahwa arti produktivitas adalah suatu nilai yang menyatakan
bagaimana sebaiknya suatu sumber daya diatur dan juga digunakan guna mencapai sesuatu
secara maksimal.
Husein Umar
Husein Umar menjelaskan bahwa arti produktivitas adalah suatu perbandingan antara output
yang diraih dengan memanfaat sumber daya input.
Muchdarsyah Sinungan
Muchdarsyah Sinungan mengatakan bahwa arti produktivitas adalah hubungan hasil nyata
produk dan input yang sebenarnya.
J. Ravianto
Ravianto menjelaskan bahwa arti produktivitas berdasarkan konsep akan menunjukan
hubungan antara hasil kerja dengan suatu satuan waktu yang diperlukan untuk menciptakan
produk dari seorang pekerja.
1. Faktor Teknis
2
Teknik Pengambilan Keputusan Manajerial
Modul 9 : Produktivitas
Hery Purnomo, S.E., M.M.
Beberapa poin yang harus diperhatikan dalam faktor teknis adalah penentuan lokasi, ukuran
pabrik, tata letak, mesin produksi, cara menggunakan mesin dan beberapa peralatan lain,
pengembangan, dan juga penerapan komputerisasi. Faktor teknis ini sangat mempengaruhi
tingkat produksi suatu perusahaan. Tingkat produktivitas suatu perusahaan akan semakin baik
jika mampu menggunakan teknologi terbaru dengan cara yang tepat.
2. Faktor Produksi
Beberapa poin yang masuk dalam faktor produksi antara lain adalah koordinasi, perencanaan,
kualitas bahan baku, pengendalian produksi, dan standarisasi proses produksi.
3. Faktor Organisasi
Terdapat lima poin yang masuk dalam faktor organisasi, antara lain adalah jenis organisasi
yang diterapkan, otoritas dan tanggung jawab individu atau departemen, keahlian pekerjaan,
serta pembagian atau alokasi pekerjaan, dan pendefinisian organisasi.
4. Faktor Personal
Enam poin yang termasuk dalam faktor personal adalah penempatan posisi, kualitas SDM,
pelatihan serta pengembangan SDM, kesempatan berkarir, kesempatan dalam memberikan
saran atau pendapatan, dan kondisi lingkungan kerja.
5. Faktor Finansial
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa seluruh bisnis akan bisa dijalankan dengan baik jika
memiliki kondisi finansial yang baik. Untuk itu, pengelolaan keuangan atau pengendalian
keuangan serta modal kerja harus dilakukan dengan penuh perhitungan. Tingkat produktivitas
perusahaan atau organisasi akan lebih baik jika mampu menjalankan manajemen keuangan
yang baik pula.
6. Faktor Manajemen
Manajemen perusahaan harus mampu memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang
tersedia agar mampu menghasilkan sesuatu dengan biaya yang cukup rendah. Adanya
pemanfaatan teknologi terbaru dalam suatu produksi, lingkungan kerja yang baik, dan
motivasi yang tinggi terhadap karyawan, juga secara signifikan mampu meningkatkan
kegiatan produktivitas perusahaan.
3
Teknik Pengambilan Keputusan Manajerial
Modul 9 : Produktivitas
Hery Purnomo, S.E., M.M.
7. Faktor Lokasi
Tingkat produktivitas suatu perusahaan juga bisa dipengaruhi dengan lokasi. Beberapa poin
yang tergolong dalam faktor lokasi antara lain adalah jarak lokasi dengan sumber bahan baku,
jarak dengan pasar, fasilitas infrastruktur, keahlian SDM, dll.
8. Faktor Pemerintah
Berbagai peraturan dan kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah juga mampu
mempengaruhi tingkat produktivitas suatu organisasi, seperti peraturan ketenagakerjaan, dan
kebijakan fiskal.
https://accurate.id/bisnis-ukm/arti-produktivitas/
Sebenarnya isu produktivitas telah merebak dan menjadi perhatian kalangan bisnis
sejak era manajemen ilmiah, ketika Frederic W. Taylor, dan kawan-kawannya seperti
Frank dan Lillian Gilbreth melakukan studi tentang metode kerja untuk meningkatkan
efisiensi tenaga kerja. Kemudian tahun 1970-an, produktivitas kembali menjadi salah satu
isu paling penting, baik pada tingkatan mikro - organisasi-, maupun pada tingkatan makro
- nasional. Jauh-jauh hari sebelum itu, Jepang termasuk salah satu negara yang perhatian
besar atas soal produktivitas dan sangat paham mengenai soal itu. Dari satu kata yang
disebut produktivitas tersebut, kemudian Jepang menjabarkannya ke dalam strategi yang
holistik-integratif, yakni strategi pembangunan, strategi pendidikan, strategi
pembudayaan-pemberdayaan masyarakat, dan strategi industri.
Hasilnya, pada periode tahun 1967 sampai 1974, Jepang sukses meningkatkan
produktivitasnya sampai pada angka 99,6%. Sementara, pada periode yang sama
produktivitas Jerman - waktu itu Jerman Barat - hanya mencapai angka 43,3% dan
Amerika Serikat lebih rendah lagi yaitu 29,25% (David R Anderson: 1984). Sekarang,
Jepang dapat dijadikan contoh dan bukti bahwa produktivitas membantu bangsa itu
mencapai posisi yang lebih kompetitif di pasar internasional dan ketahanan ekonomi yang
kuat.
Pendapat James R. Evans dalam bukunya Applied Production and Operation
Management. Beliau mengatakan bahwa produktivitas yang rendah dapat memberikan
konsekuensi-konsekuensi seperti meningkatnya kesulitan dalam menjual produk baik
domestik, maupun di pasar internasional, menyulitkan dalam pencapaian tujuan-tujuan
4
Teknik Pengambilan Keputusan Manajerial
Modul 9 : Produktivitas
Hery Purnomo, S.E., M.M.
kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial. Selain itu, produktivitas yang rendah
dapat juga berakibat pada tingginya harga jual, dan meningkatnya kebutuhan akan
sumber-sumber masukan, yang selanjutnya akan mendorong inflasi. Sebaliknya,
produktivitas yang tinggi dapat berdampak pada penurunan biaya operasi sehingga
mendukung daya saing, peningkatan keluaran industri dan keuntungan sehingga
menciptakan lebih banyak pekerjaan, serta perbaikan kepuasan dan semangat kerja.
Produktivitas sering dianggap sama dengan efektivitas, prestasi, hasil, atau kerja
keras. Paham yang salah semacam itu akan mengakibatkan kekacauan semantik, di mana
orang memakai kata yang sama - produktivitas - untuk pengertian yang berbeda-beda.
Yang menjadi kekhawatiran adalah bahwa kekacauan semantik ini memberikan dampak
ikutan pada pelbagai strategi dan implementasi tindakan yang mengatasnamakan
produktivitas, pada hal yang dimaksudkan lain sama sekali.
Produktivitas bukanlah berarti sama dengan jumlah keluaran ataupun hasil.
Produktivitas juga bukan berarti proses produksi/operasi atau kerja keras ataupun sibuk.
Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan kaitan antara keluaran
atau hasil yang dicapai dengan sumber atau masukan yang digunakan untuk
mencapai hasil (J Sadiman : 1983) . Dengan kata lain, produktivitas menggambarkan
kaitan antara tingkat efektivitas yang dicapai dengan tingkat efisiensi penggunaan sumber
daya (J. G. Belcher Jr. : 1984).
Dalam pengertian produktivitas yang dinyatakan oleh J Sadiman, maupun oleh J.
G. Belcher terkandung makna bahwa ada lebih dari satu kemungkinan kombinasi atau
bauran masukan yang dapat digunakan untuk menghasilkan tingkat keluaran tertentu.
Dengan demikian, tingkat efisiensi produktif total akan tercapai bila terpenuhi
kondisi di mana:
1. untuk berbagai-bagai bauran masukan yang digunakan dalam menghasilkan tingkat
kuantitas dan kualitas keluaran tertentu, tidak ada kombinasi kuantitas masukan lain
yang lebih kecil, yang dapat digunakan untuk menghasilkan tingkat keluaran yang
sama (technical efficiency)
2. kombinasi masukan tertentu yang memenuhi kondisi pertama, dipilih kombinasi
masukan yang biayanya terendah (price efficiency).
5
Teknik Pengambilan Keputusan Manajerial
Modul 9 : Produktivitas
Hery Purnomo, S.E., M.M.
Dari pesan itu juga, dapat digali cara-cara bagi terciptanya efisiensi produktif
total. Dalam hal memenuhi kondisi technical efficiency, cara yang dilakukan antara lain
dengan menemukan suatu kombinasi penggunaan masukan yang lebih sedikit untuk
menghasilkan tingkat kuantitas dan kualitas keluaran yang sama.
Sementara, untuk mendapatkan kondisi price efficiency, dapat dilakukan dengan
cara menemukan alternatif pengganti masukan yang harganya mahal dengan masukan
yang harganya relatif lebih murah.
6
Teknik Pengambilan Keputusan Manajerial
Modul 9 : Produktivitas
Hery Purnomo, S.E., M.M.
Pengukuran berdasarkan pendekatan rasio output per input dapat menggunakan satuan
fisik dari output dan input (ukuran berat, panjang, isi dan lain-lainnya) atau satuan
moneter dari output dan input (dolar, rupiah, pound sterling, dan lain-lainnya).
CONTOH PERHITUNGAN
PT ABC mempunyai data (dalam satuan juta rupiah) tentang output yang dihasilkan
selama tahun 2018 sebagai berikut.
Produktivitas Parsial
7
Teknik Pengambilan Keputusan Manajerial
Modul 9 : Produktivitas
Hery Purnomo, S.E., M.M.
Terlihat nilai produktivitas parsial untuk tenaga kerja adalah 8,00 menunjukkan bahwa
setiap penggunaan input tenaga kerja sebesar 1 juta rupiah akan menghasilkan output
sebesar 8 juta rupiah (karena dihitung dalam jutaan rupiah). Demikian pula dengan nilai
produktivitas parsial untuk input lainnya, cara mencarinya sama dengan produktivitas
tenaga kerja
= 1500 / 800
= 1,875
Nilai produktivitas multifaktor sebesar 1,875 dapat diartikan bahwa setiap penggunaan
input tenaga kerja dan modal secara bersama sebesar 1 juta rupiah akan menghasilkan
Produktivitas Total
= 2400 / 1700
= 1,41
8
Teknik Pengambilan Keputusan Manajerial
Modul 9 : Produktivitas
Hery Purnomo, S.E., M.M.
Terlihat bahwa nilai produktivitas total sebesar 1,41 rupiah dapat diartikan bahwa setiap
penggunaan input total sebesar 1 juta rupiah menghasilkan output total sebesar 1,41 juta
rupiah.
Keterangan :
-Produktivitas cenderung stabil, hanya pada tahun 2016 agak menurun berarti terdapat
masalah internal, mungkin berkaitan dengan efisiensi penggunaan sumber daya
perusahaan.
https://www.jtanzilco.com/blog/detail/1467/slug/produktivitas-cara-menghitung-
produktivitas-2-3hitung-produktivitas
Bentuk matematik yang sederhana tersebut ternyata tidak dapat melepaskan
ukuran-ukuran produktivitas dari persoalan-persoalan yang memang inheren dengan
kesederhanaan yang dimiliki. Beberapa persoalan yang perlu diperhatikan antara lain
adalah:
1. bahwa ukuran-ukuran produktivitas merupakan angka-angka statistik matematik.
Sebagaimana halnya statistik matematik, angka-angka produktivitas sangat mudah
untuk dimanipulasi dan disalahgunakan sehingga melahirkan informasi yang
terdistorsi dan memihak pada kepentingan-kepentingan tertentu.
2. bahwa persamaan matematik di atas akan memberikan angka-angka ukuran
produktivitas yang bisa jadi sangat berbeda, bergantung pada bagaimana ukuran
keluaran-masukan dinyatakan. Apakah satuan keluaran-masukan akan dinyatakan
dalam satuan kuantitas fisik yang nantinya akan memberikan ukuran produktivitas
operasional, ataukah dalam satuan unit moneter yang memberikan ukuran
produktivitas finansial ?
3. Persoalan ketiga yang berkaitan dengan pengukuran produktivitas adalah cakupan
masukan yang diperhitungkan dalam menentukan angka produktivitas. Apakah
masukan yang digunakan dihitung secara parsial sehingga angka produktivitas yang
dihasilkan adalah produktivitas parsial setiap jenis masukan ? Ataukah keseluruhan
masukan yang digunakan, seperti tenaga kerja, modal, bahan baku, energi, dan
9
Teknik Pengambilan Keputusan Manajerial
Modul 9 : Produktivitas
Hery Purnomo, S.E., M.M.
10
Teknik Pengambilan Keputusan Manajerial
Modul 9 : Produktivitas
Hery Purnomo, S.E., M.M.
11
Teknik Pengambilan Keputusan Manajerial
Modul 9 : Produktivitas
Hery Purnomo, S.E., M.M.
12
Teknik Pengambilan Keputusan Manajerial
Modul 9 : Produktivitas
Hery Purnomo, S.E., M.M.
Pada tabel 1, dapat dilihat bahwa bila dibandingkan dengan angka patokan, yakni
angka yang dianggarkan, maka situasi dalam skenario I menunjukkan produktivitas
tenaga kerja lebih tinggi 11%, dan di sisi lain produktivitas bahan mentah lebih rendah
2%. Sementara skenario II, III dan IV menampilkan kinerja produktivitas yang lebih
tinggi 11% untuk produktivitas tenaga kerja dan 25% untuk produktivitas bahan
dibanding yang dianggarkan.
Untuk dapat melakukan penelusuran lebih jauh tentang apa yang terjadi di balik
angka-angka indeks produktivitas pada tabel 1, tidak cukup hanya dengan melihat pada
ukuran-ukuran teknis operasional, tetapi diperlukan juga analisis yang mengupas angka-
angka produktivitas tersebut dari sisi finansial. Pada tabel 2 berikut, ditampilkan hasil
perhitungan tinjauan dampak finansial dari kinerja produktivitas untuk setiap skenario
yang ada.
13
Teknik Pengambilan Keputusan Manajerial
Modul 9 : Produktivitas
Hery Purnomo, S.E., M.M.
14
Teknik Pengambilan Keputusan Manajerial
Modul 9 : Produktivitas
Hery Purnomo, S.E., M.M.
Pada skenario II dan III, keduanya menunjukkan produktivitas tenaga kerja dan
bahan mentah yang lebih tinggi dari angka patokan anggaran. Dibandingkan dengan
angka patokan anggaran, terdapat perbaikan produktivitas tenaga kerja sebesar 11%, dan
produktivitas bahan mentah sebesar 25% untuk skenario II maupun skenario III.
Perbaikan produktivitas kedua komponen masukan tersebut memberikan dampak
finansial yang positif. Terbaca dari adanya selisih positif antara total biaya yang
dianggarkan dengan total biaya aktual. Pada skenario II terdapat selisih positif sebesar
Rp.132,50, dan selisih positif sebesar Rp.65,00 pada skenario III. Ini berarti bahwa pada
tingkat jumlah keluaran dan harga jual per satu satuan keluaran yang sama dengan yang
dipatokkan, akan terjadi kenaikkan keuntungan untuk skenario II maupun skenario III,
yang masing-masing kenaikkannya sebesar Rp.132,50 dan Rp.65,00.
Detail dari skenario II dan III memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan tingkat
biaya per satu satuan tenaga kerja di antara kedua skenario tersebut. Pada skenario III,
biaya per satu satuan tenaga kerja sebesar Rp.15,00. Angka ini 50% lebih besar dari
patokan, dan 100% lebih besar dari yang diberikan pada skenario II.
Perbaikan produktivitas tenaga kerja maupun bahan mentah pada skenario yang
terakhir, yaitu skenario IV, tidak mampu memberikan dampak finansial yang
menggembirakan, dengan catatan tingkat harga jual aktual per satu satuan keluaran sama
dengan harga jual yang dijadikan patokan.
Selisih negatif antara total biaya yang dianggarkan dengan yang aktual sebesar
Rp.1.970,00 menunjukkan adanya penurunan keuntungan sebesar angka tersebut,
sehingga bila tingkat harga jual per unit keluaran sebesar Rp.25,00, akan menyebabkan
kerugian sebesar Rp.70,00. Akan tetapi, kerugian tersebut dapat dihindari karena harga
jual per unit keluaran pada skenario IV adalah sebesar Rp.27,00, atau Rp.2,00 lebih tinggi
dari yang dianggarkan. Artinya, bahwa perubahan biaya komponen masukan dapat
ditutup oleh perubahan penghasilan, atau dengan kata lain ada price recovery.
15
Teknik Pengambilan Keputusan Manajerial
Modul 9 : Produktivitas
Hery Purnomo, S.E., M.M.
pada bulan ketiga, namun jumlah produk matangnya meningkat menjadi 170 kg. Lantas,
perhitungan produktivitas perusahaan tersebut pada bulan pertama dan bulan ketiga adalah
sebagai berikut.
Pengukuran Produktivitas
Pada umumnya, pengukuran produktivitas karyawan dilakukan oleh seluruh pihak
manajemen perusahaan guna memantau performa kinerja dan prestasi yang mampu diraih
oleh setiap karyawan di dalam perusahaan tersebut. Dengan adanya pengukuran
produktivitas, maka akan membantu pihak manajemen perusahaan dalam mengukur dan
menilai kinerja seorang karyawan. Nantinya, hasil penilaian prestasi karyawan ini akan
menjadi patokan bagi pihak manajemen perusahaan dalam mengambil suatu tindakan.
Apabila proses penilaian prestasi kerja bisa dilakukan secara objektif dan juga jujur, maka hal
ini akan mampu meningkatkan motivasi karyawan untuk terus bekerja dengan giat lagi
kedepannya. Sedangkan proses penilaian karyawan tersebut akan memungkinkan karyawan
untuk mendapat pelatihan, dipromosikan, diberikan kompensasi, atau di demosikan.
Tujuan Adanya Pengukuran Produktivitas
Tujuan adanya pengukuran produktivitas secara umum adalah demi mendapatkan
informasi terkait jenis rasio mana yang akan diterapkan dari beberapa jenis nilai produktivitas
yang ada, dan produktivitas pada nilai tambah untuk nantinya bisa menilai peningkatan
16
Teknik Pengambilan Keputusan Manajerial
Modul 9 : Produktivitas
Hery Purnomo, S.E., M.M.
produktivitas serta pembagian hasilnya. Kenapa? Karena biasanya nilai tambah adalah
sumber dari adanya pembagian hasil produksi pada tingkat ekonomi.
Manfaat Pengukuran Produktivitas
Vincent Gaspersz dalam bukunya yang berjudul Manajemen Produktivitas Total
menjelaskan bahwa ada beberapa manfaat yang didapat perusahaan jika melakukan
pengukuran produktivitas, yaitu:
Perusahaan akan mendapatkan informasi dan bisa menilai efisiensi berbagai sumber
dayanya.
Upaya proses perencanaan sumber daya tentunya akan menjadi lebih efisien dan
efektif.
Perusahaan mampu menyelaraskan kembali tujuan ekonomis serta non-ekonomisnya
dengan cara membuat skala prioritas berdasarkan nilai produktivitasnya.
Perusahaan mampu mengubah perencanaan target tingkat produktivitas yang
dilakukan dimasa depan dengan berpatokan pada tingkat produktivitas saat ini.
Perusahaan bisa menetapkan strategi untuk memperbaiki kondisi produktivitas dengan
berpatokan pada kesenjangan produktivitas yang terdapat dalam tingkat perencanaan
dan yang mampu diukur.
Perusahaan bisa mendapatkan informasi terkait nilai produktivitasnya yang
dibandingkan dengan kompetitor lain.
Perusahaan bisa segera mengambil tindakan yang kompetitif untuk selalu berusaha
dalam meningkatkan produktivitas secara lebih berkelanjutan.
Kesimpulan
Pada umumnya, kata produktivitas ini seringkali dikaitkan dengan kegiatan
produktivitas produksi dalam dunia kerja. Produktivitas juga sering kali digunakan dalam
kegiatan sehari-hari manusia pada umumnya. Berdasarkan apa yang sudah kita bahas di atas,
bisa kita pahami bahwa arti produktivitas pada suatu perusahaan akan sangat tergantung pada
performa dan berbagai elemen lainnya secara keseluruhan. Seperti yang sudah disebutkan
diatas, faktor finansial adalah faktor utama yang mampu mempengaruhi produktivitas. Untuk
itu, jika Anda ingin meningkatkan produktivitas perusahaan atau bisnis Anda, maka Anda
harus memiliki manajemen keuangan yang baik.
https://accurate.id/bisnis-ukm/arti-produktivitas/
17