Modul Pembelajaran
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2020
i
KATA PENGANTAR
Modul pengajaran pada mata kuliah Psikologi Umum 2 ini dibuat guna
memenuhi hal tersebut diatas. Modul ini memuat segala kegiatan yang direncanakan
untuk dilaksanakan dalam proses belajar mengajar yang meliputi standar kompetensi,
kompetensi dasar, deskripsi mata kuliah, kegiatan perkuliahan, evaluasi, referensi,
jadwal pertemuandan materi pelajaran.
Penulis
i
PERSETUJUAN
Modul “Psikologi Dasar ” yang ditulis oleh Dr.Nurlaela Widyarini, S.Psi., M.Si, dkk
disetujui untuk digunakan dalam proses belajar mengajar mata kuliah Psikologi
Dasar pada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Jember
ii
DAFTAR ISI
................................................
Halaman Sampul i
................................................
Kata Pengantar ii
................................................
Persetujuan iii
................................................
Daftar Isi iv
................................................
Silabus V
iii
SILABUS
ANALISIS INSTRUKSIONAL
v
Mampu menjelaskan Mahasiswa dapat Mereview, praktikum dan Perkembangan Penugasan Tugas Buku 1-3
konsep, factor-faktor yang menjelaskan diskusi Psikologi Kognitif
mempengaruhi dan dinamika perkembangan Psikologi Teori pemrosesan
Kognitif Informasi
Mahasiswa dapat Ingatan Jangka
menjelaskan teori Pendek dan Faktor-
pemrosesan informasi faktor yang
Mahasiswa dapat Mempengaruhinya
menjelaskan ingatan Ingatan Jangka
jangka pendek dan Panjang dan Faktor-
faktor-faktor yang faktor yang
Mempengaruhinya Mempengaruhinya
Mahasiswa dapat
menjelaskan ingatan
jangka panjang dan
faktor-faktor yang
mempengaruhinya
Mampu menjelaskan Mahasiswa mampu Mereview, praktikum dan Pengertian Emosi Penugasan Tugas Buku 1-3
konsep, factor-faktor yang menjelaskan pengertian Diskusi Respon Emosi
mempengaruhi dan emosi dan bentuk Teori Emosi
dinamika emosi pada respon emosi
manusia Mahasiswa mampu
menjelaskan factor-
faktor yang
mempengaruhi emosi
Mahasiswa dapat
menjelaskan teori emosi
Mahasiswa dapat
menjelaskan dinamika
emosi
vi
Mampu menjelaskan Mahasiswa mampu Mereview dan Diskusi Pengertian motivasi Penugasan Tugas Buku 1-3
konsep, factor-faktor menjelaskan pengertian Teori Motivasi
yang mempengaruhi dan motivasi dan jenis Jenis Motivasi
dinamika motivasi pada Mahasiswa mampu Faktor-faktor yang
menjelaskan factor- Mempengaruhi
manusia
faktor yang Motivasi
mempengaruhi motivasi
Mahasiswa dapat
menjelaskan teori
motivasi
Mahasiswa dapat
menjelaskan dinamika
motivasi
Daftar pustaka :
Utama :
Daftar Pustaka :
1. Wade, C & Travis, C. 2007. Psikologi. Penerbit Erlangga. Jakarta.
2. King, L.A. 2010. Psikologi Umum : Sebuah Pandangan Apresiatif. Buku 1.Penerbit Salemba Humanika. Jakarta.
3. King, L.A. 2010. Psikologi Umum : Sebuah Pandangan Apresiatif. Buku 2.Penerbit Salemba Humanika. Jakarta.
Pendukung :
4. Kalat, J.W. 2010. Biopsikologi. Buku 1. Penerbit Salemba Humanika. Jakarta.
vii
KONTRAK PERKULIAHAN PSIKOLOGI UMUM 2
1. MANFAAT
Dengan mempelajari mata kuliah Psikologi Umum 2, mahasiswa
Semester II mempunyai pemahaman tentang kesadaran, Ingatan,
emosi dan motivasi, konflik dan stres. Diharapkan mahasiswa
dapat mengaplikasikan konsep dasar ini pada mata kuliah
Psikologi kognitif.
vii
i
5. ORGANISASI MATERI
TIU
6. STRATEGI PERKULIAHAN
Perkuliahan ini akan dilakukan dengan cooperative learning dan
collaborative learning sehingga mahasiswa diharapkan dapat
menyampaikan gagasan atau pendapat secara pribadi atau
kelompok terhadap masalah yang diberikan. Dalam beberapa kali
pertemuan, dosen akan memberikan tutorial, mahasiswa
melakukan percobaan, diskusi kelompok terhadap permasalahan
yang diberikan dan mempresentasikannya.
8. TATA TERTIB
a. Keterlambatan ditoleransi 15 menit.
b. HP disilent
c. Pakaian sesuai dengan kesepakatan.
ix
9. KRITERIA PENILAIAN
Nilai akhir terdiri atas :
a. Kehadiran (10%)
b. Tugas Individu (kuis) : berupa abstraksi beberapa teori
(10%)
c. Tugas Kelompok observasi sebagai pengganti UTS :
penilaian didasarkan pada laporan observasi (35%)
d. UAS : membahas fenomena dari media dengan
menggunakan teori yang telah dipelajari (bobot : 35%).
Penilaian didasarkan pada :
Ketepatan teori
Kedalaman pembahasan
Sistematika Penulisan
Patokan Penilaian :
A : ≥ 80
B : 66-79
C : 56-65
D : 46-55
E : ≤ 45
MINGGU KE REFERENSI
NO TOPIK BAHASAN
1 Pengantar : kompetensi, kontrak 1. Buku 1, hal 249-283
I
perkuliahan dan standar penilaian
Pokok Bahasan
Kesadaran
Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian
b. Bentuk Kesadaran
c. Teori tentang Kesadaran
x
2 II Pokok Bahasan
Kesadaran
Sub Pokok Bahasan
d. Tidur
e. Mimpi
f. Meditasi
g. Obat-obatan Psikoaktif
h. Hipnotis
3 III Pokok Bahasan 1. Buku 1, hal 341-380
Pengantar Memory 2. Buku 5 : hal 52-90
Sub Pokok Bahasan
Penugasan Kelompok
4 IV Pokok Bahasan
Ingatan
Sub Pokok Bahasan
a. Ingatan Jangka Pendek
b. Ingatan Jangka Panjang
c. Forgetting
d. Teknik Mengingat
Presentasi Tugas Kelompok 1-
4
5 V Pokok Bahasan 1. Buku 1, hal 341-380
Ingatan 2. Buku 5 : hal 52-90
Sub Pokok Bahasan
a. Ingatan Jangka Pendek
b. Ingatan Jangka Panjang
c. Forgetting
d. Teknik Mengingat
Presentasi Tugas Kelompok 5-
9
6 VI Pokok Bahasan 1. Buku 5 : hal 104-141
Emosi 2. Buku 4 : hal 97-123
Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian Emosi
b. Teori Emosi
c. Respon Emosi
Tugas Kelompok Analisis jurnal :
Kelompok 1 : aspek biologis dari emosi
Kelompok 2 : aspek kognitif dari emosi
Kelompok 3 : aspek budaya dalam ekspresi
emosi
Kelompok 4 : Perbedaan emosi ditinjau dari
gender (jenis kelamin)
xi
7 VII Pokok Bahasan 1. Buku 5 : hal 104-141
Emosi 2. Buku 4 : hal 97-123
Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian Emosi
b. Teori Emosi
c. Respon Emosi
Presentasi Tugas Kelompok Analisis jurnal :
Kelompok 1 : aspek biologis dari emosi
Kelompok 2 : aspek kognitif dari emosi
Kelompok 3 : aspek budaya dalam ekspresi
emosi
Kelompok 4 : Perbedaan emosi ditinjau dari
gender (jenis kelamin)
Penugasan Kelompok :
Kelompok 1 : Mendefinisikan stres dan
jenisnya
Kelompok 2 : Aspek fisiologis stres
Kelompok 3 : aspek psikologis stres
Kelompok 4 : jenis Coping
Pekan UTS
xii
10 X Pokok Bahasan 1. Buku 3, hal 34-302
Stres dan Kesehatan 2. Buku 4 : hal : 404-438
3. Buku 5 : hal : 285-317
Presentasi Penugasan Kelompok :
Kelompok 1 : Mendefinisikan stres dan
jenisnya
Kelompok 2 : Aspek fisiologis stres
Kelompok 3 : aspek psikologis stres
Kelompok 4 : jenis Coping
Tugas Kelompok :
Mencari fenomena untuk dibahas dengan
teori
14 XIV Pokok Bahasan
Diskusi kelompok
15 XIV Pokok Bahasan
Diskusi kelompok
UAS
Daftar Pustaka :
a. Atkinson, Rita L., Atkinson, Richard C & Hilgard, Ernest R. 1999.
Pengantar Psikologi. Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
b. Atkinson, Rita L., Atkinson, Richard C & Hilgard, Ernest R 1993.
Pengantar Psikologi. (Terjemahan). Jilid 2. Edisi kedelapan, cetaka
kedua. Erlangga. Jakarta.
c. Nevid, Jeffrey S; Rathus, Spencer A & Greene, Beverly. Psikologi
Abnormal (Terjemahan). Jilid 1. Edisi kelima. Erlangga
d. King, Laura A. Psikologi Umum : Sebuah Pandangan Apresiatif.
2010.Penerbit Salemba Humanika. Jakarta.
e. Wade, C & Tavris, C. 2007. Psikologi (Terjemahan). Edisi ke-9, Jilid 2.
Erlangga. Jakarta
xii
i
11. TATA TERTIB PERKULIAHAN PSIKOLOGI UMUM II
JUDUL
PENDAHULUAN (Berisi latar belakang, permasalahan, tujuan dan
manfaat)
TINJAUAN PUSTAKA
KASUS
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Daftar Pustaka
xi
v
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
BAB I
KESADARAN
1. Definisi
Psikologi Dasar--------------------------------1
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
2. Macam Kesadaran
Proses pada tepi (surface) kesadaran : setiap benda atau kejadian
yang memiliki karakteristik tertentu (intensitas, kejutan atau
perubahan) yang berpotensi untuk dapat menarik perhatian
seseorang.
Bila benda atau kejadian tersebut menjadi pusat perhatian
seseorang, maka stimulus tersebut berada pada pusat kesadaran.
Namun bila stimulus tersebut tidak dengan sengaja dihayati, maka
proses yang terjadi berada pada tepi kesadaran.
Rational, planful, mediating dimension Information
of personality in your immediate awarenes
Conscious
Ego
Superego Preconscious
Information which can easily be
made conscious
Moralistic, judgmental, perfectionist dimension of personality
Unconscious
Id Thoughts, feelings,
urges, and other information that is difficult to bring to conscious
3. Melamun
Melamun merupakan suatu keadaan kesadaran normal yang ditandai
dengan adanya peralihan perhatian dari tugas yang dihadapi pada hal-hal
yang lebih internal (seringkali merupakan khayal peristiwa yang lalu atau
masa yang akan datang, pada umumya subyek berada dalam kondisi
tenang dan santai). Mengapa orang melamun ? Cara kreatif utuk
melepaskan diri dari kebosanan, cara untuk memecahkan masalah dan
mengatasi perasaan bimbang.
Psikologi Dasar--------------------------------2
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
4. Tidur
Tidur adalah kondisi kesadaran yang berubah. Kondisi tidur berada
pada keawasan bawah sadar. Kondisi tidur berkaitan dengan ritme
biologis (biological rhythms) yaitu fluktuasi biologis periodeik dalam tubuh.
Ritme ini dikendalikan oleh jam biologis, yang mencakup :
a. Siklus musiman dan tahunan (annual or seasonal cycle), misalnya
fluktuasi musiman kebiasaan manusia.
b. Siklus 28 hari, seperti siklus menstruasi perempuan, dengan rata-
rata 28 hari.
c. Siklus 24 jam, seperti siklus tidur atau bangun dan perubahan suhi
dalam tubuh. Jadual tidur : bayi (6 bulan setelah lahir) mengalami
penuruanan waktu tidur dari 16 jam menjadi 13 jam perhari. Orang
dewasa rata-rata tidur 3-7,5 jam tiap malam.
Manusia menggunakan jam biologis (biological clock) yang dikenal
dengan irama circa (circadian rhythm) yang dengan tepat akan mengikuti
perubahan waktu dunia. Irama tidur ini akan berbeda antara orang yang
satu dengan yang lain.
Kepulasan tidur : melalui penelitian yang menggunakan
electroencephalogram (outputnya adalah grafik yang menunjukkan
perubahan elektris gelombang otak. Dapat diketahui (1) perubahan
elektris aktivitas otak saat tidur (2) gerakan mata yang pada saat
terjadinya mimpi. Terdapat 5 tahapan tidur (tahap 1-4 disebut dengan non
REM (Rapid Eye Movement) dan tahap 5 (tidur dengan REM yang ditandai
dengan adanya mimpi). Sedangkan pada tidur non REM ditandai dengan
kurangnya kecepatan gerakan mata dan subyek mengalami “sedikit”
mimpi.
MIMPI adalah perubahan kesadaran yang ditandai dengan bayangan
yang diingat dan fantasi sementara tercampur dengan kenyataan dari luar.
Psikologi Dasar--------------------------------3
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Mimpi terjadi pada saat REM Sleep. Bahkan subjek dapat berbicara dan
berjalan saat tidur.
TEORI MIMPI. Menurut freud Mimpi adalah produk mental yang
dapat dipahami dan ditafsirkan. Mimpi menyangkut harapan atau
kebutuhan yang belum terpenuhi yang harus direpress. Harapan ini
kemudian muncul dalam bentuk simbolis sebagai latent content yang
berisikan karakter dan persitiwa yang membentuk cerita nyata mimpi.
Menurut teori kognitif (cognitive theory of dreaming), mimpi dapat
dipahami dengan menerapkan konsep-konsep yang sama yang digunakan
untuk meneliti pikiran ketika terjaga. Bermimpi melibatkan pengolahan
informasi, ingatan dan pemecahan masalah. Mimpi merupakan suatu
alam, tempat yang memungkinkan kita untuk berpikir kreatif dan
memecahkan masalah.
Sedangkan menurut teori aktivasi-sintesis (activation-sythesis theory),
mimpi terjadi ketika korteks serebrum mensitesiskan sinyal-sinyal syaraf
yang dihasilkan oleh aktivitas di bagian otak yang lebih rendah. Menurut
teori ini, mimpi merefleksikan usaha otak untuk memahami aktivitas
syaraf yang terjadi saat tidur.
Gangguan Tidur : kesulitan untuk tidur atau tidak dapat tidur
nyenyak sepanjang malam yang disebabkan oleh permasalahan medis
atau psikologis.
Insomnia : sulit tidur secara kuantitas(sebagian melaporkan benar-
benar tidak tidur selama 30 menit dalam semalam atau kualitas
(merasa seperti tidak dapat tidur sama sekali).
Narcolepsy : seseorang yang dapat tidur pada saat beraktivitas.
Apnea : Seseorang yang sulit bernafas ketika tidur (mungkin karena
batang tenggorokan tersumbat atau pusat otak yang mengatur
pernafasan tidak berfungsi dengan baik.
Psikologi Dasar--------------------------------4
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
5. MEDITASI
Meditasi adalah usaha untuk mencapai keadaan sadar yang
diinginkan dengan melakulan ritual tertentu. Efek meditasi : persepsi
yang lebih kuat, kemampuan retrospeksi, kemampuan mengendalikan
pengaruh stimulus, menyenangkan dan menenangkan. Mindfulness
meditation merupakan sebuah teknik yang dapat diterapkan untuk
mengurangi rasa sakit. Teknik meditasi yang diterapkan dalam setting
medis membuat pasien dapat mengurangi rasa sakit sehingga mampu
menoleransi ketidaknyamanan fisik akibat dari penyakit yang diderita.
Psikologi Dasar--------------------------------5
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
7. KEADAAN HIPNOSIS
Hipnosis didefinisikan sebagai keadaan kesadaran yang terubah atau
suatu keadaan psikologis berupa perhatian yang terubah sehingga
individu mampu menerima sugesti. Keadaan hipnosis adalah suatu upaya
yang dapat membuat subjek (yang berkemauan dan kooperatif)
melepaskan semua kendali atas perilakunya pada ahli hipnotis dan
menerima beberapa distorsi kenyataan.
Ciri-ciri keadaan hipnotik : tidak adanya rencana, perhatian yang
terbagi dan menjadi lebih selektif, fantasi yang dalam dan siap untuk
dibangkitkan, distorsi kenyataan diterima, kemampuan menerima sugesti
meningkat dan amnesia pasca hipnotik.
Penerapan hipnosis dalam bidang medis telah disetujui pertama
kalipada tahun 1959 di Amerika. Hipnosis dapat membantu perawatan
alkoholism, sonabulism, kecenderungan bunuh diri, gangguan stres pasca
trauma, gangguan makan dan merokok. Walaupun demikian berdasarkan
beberapa penelitian hipnosis kurang efektif untuk mengurangi kebiasaan
merokok maupun mengurangi makan yang berlebihan. Hipnosis akan
lebih efektif apabila dikombinasikan dengan psikoterapi.
Psikologi Dasar--------------------------------6
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Psikologi Dasar--------------------------------7
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
BAB II
MEMORY
a. SENSORY MEMORY
Fungsi- Mempertahankan informasi dalam karakteristik fisiknya
dan menyiapkannya untuk diproses lebih lanjut.
Kapasitas : besar
Dapat menangkap beberapa informasi pada saat yang sama
Durasi – berlangsung cepat
Psikologi Dasar--------------------------------8
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
b. WORKING MEMORY
Sensory
Attention Working or Short-term
Sensor
y
Input Memor
y
Psikologi Dasar--------------------------------9
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Apa yang terjadi jika kita tidak melakukan pengulangan yang terus
menerus? Tentunya kita menjadi mudah lupa terhadap suatu
informasi.
Untuk membuktikannya, sekali lagi ingatlah baik-baik nomor
berikut ini (angka akan ditunjukkan dalam jeda waktu
tertentu)
Baddeley (1992)
3 interacting components
Visuospatial Phonological
Central
Sketch Pad Loop
Executive
Psikologi Dasar------------------------------10
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Maintenance Rehearsal
ELABORASI
Menekankan pada arti sebuah informasi untuk menemukan
‘kode’ yang tepat ketika menyimpan informasi tsb di LTM
o Bukan sekedar mengulang informasi tsb.
o Kaitkan informasi tsb dengan informasi dalam ingatan
o Disebut juga elaborative rehearsal
Cara Melakukan Elaborasi
Psikologi Dasar------------------------------11
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Deep
Type of Process ing
Shallow -Acoustic
Shallow - Visual
01 2 Pe 3 ent4 5 6rec 7led 8 910
rc of words al
Organisasi Informasi
a. Chunking
Mengelompokkan bagian-bagian informasi menjadi unit
yang lebih besar.
Manakah yang mudah untuk diingat?
o 483792516
o 483 792 516
b. Organisasi hirarkis
Menghubungkan item-item yang dikelompokkan berdasarkan
kategori yang baru.
Membantu mengingat daftar item dengan lebih
baik berdasarkan kategorinya
Psikologi Dasar------------------------------12
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Mammals
Dogs Cats
German Shepherds
Scottish Terriers
Siamese Calico
Forgetting Theories
Kegagalan Encoding : Informasi tidak pernah dikodekan dalam
LTM
Psikologi Dasar------------------------------13
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Peran waktu
Ingatan akan memudar bila tidak digunakan
Waktu memiliki peran yang penting.
Problem: banyak hal yang berubah seiring dengan perubahan
waktu.
Teori Interferensi
“Suatu ingatan terganggu oleh ingatan yang lain”
Forgetting BUKAN sekedar disebabkan oleh faktor waktu
Disebabkan oleh adanya informasi baru
Ada 2 bentuk interferensi
Types of interference
Retroactive Interference
Proactive Interference
Psikologi Dasar------------------------------14
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Retroactive Interference
Bila ingatan yang baru mengganggu ingatan informasi yang lama.
Example: ketika no telepon baru menggangu sso mengingat no
telepon yang telah tersimpan sebelumnya.
Example: Mempelajari materi baru mengganggu kemampuan
meningat materi sebelumnya.
Proactive Interference
Kebalikan dari retroactive interference
Bila ingatan lama mengganggu informasi yang baru
Example: ingatan ttg tempat anda memarkir kendaraan beberapa
minggu lalu mengganggu anda untuk mengingat menemukan
tempat parkir anda hari ini.
Example: Informasi lama mengganggu informasi baru.
Long-term Memory
Explicit Memory
Dikenal juga sebagai declarative or conscious memory
Yaitu memory secara sadar dapat dipanggil kembali. Ada 2 macam
explicit memory
Episodic memory adalah memori yang berhubungan dengan
pengalaman pribadi, contoh : Pengalaman anda di akhir pekan?
Pengalaman terindah masa kecil? Disebut sebagai explisit memory
Psikologi Dasar------------------------------15
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Implicit Memory
Procedural Memory adalah memory yang memungkinkan kita
untuk menunjukkan keterampilan atau kebiasaan tertentu.
Contoh : mengendarai kendaraan bermotor, berbicara secara
teratur sesuai EYD. Disebut sebagai implicit memory karena kita
tidak dapat secara langsung dan sigap menggambarkan memory
tersebut, namun bila kita diminta untuk mempraktekkan kembali
maka kita mampu menunjukkannnya dengan tepat.
Priming adalah mengaktifkan satu atau lebih ingatan kita dengan
stimulus.
Psikologi Dasar------------------------------16
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
BAB III
EMOSI
1. Definisi Emosi
Psikologi Dasar------------------------------17
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Psikologi Dasar------------------------------18
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Psikologi Dasar------------------------------19
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
3. Bentuk Emosi
Pada dasarnya emosi memiliki dua bentuk, yaitu negatif dan
positif. Emosi negatif adalah bentuk emosi yang muncul ketika
Psikologi Dasar------------------------------20
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
pencapaian tujuan tidak tercapai. Emosi positif adalah bentuk emosi yang
muncul ketika tercapainya tujuan yang ingin diraih. Kedua bentuk emosi
ini akan dijelaskan dalam uraian berikut ini dan selanjutnya, emosi negatif
merupakan jenis emosi yang menjadi perhatian dalam penelitian ini.
a. Emosi negatif
Berdasarkan cara merespon, emosi ditunjukkan dengan adanya
perubahan fisiologis, kecenderungan untuk melakukan suatu tindakan
dan pengalaman subyektif individu yang sering disebut dengan perasaan
(affect) (Lazarus, 1991). Terdapat lima bentuk emosi negatif yang sering
diteliti yaitu marah, cemas, merasa bersalah, sedih dan iri (Rozin & Fallon
dalam Lazarus, 1991). Kelima bentuk emosi negatif ini pada umumnya
muncul ketika ditetapkannya tujuan, pada saat tujuan tersebut tidak
berhasil dicapai dan bila suatu kondisi dapat mengganggu keterlibatan
ego (ego involvement) dalam pencapaian tujuan.
(1) Marah (anger)
Marah merupakan salah satu bentuk emosi yang paling kuat.
Bentuk marah ini berupa menyalahkan orang lain, diri sendiri atau
obyek lain. Bila dikaitkan dengan munculnya emosi marah yang
mengiringi tidak berhasilnya meningkatnya perilaku sehat sebagai
tujuan, maka ketika ditetapkan perilaku sehat sebagai tujuan, maka
akan memberikan suatu konsekuensi bahwa akan terjadi
perubahan perilaku dan hal ini akan terus dipantau. Penetapan
tujuan ini dapat memunculkan perasaan marah. Dalam proses
selanjutnya, ketika pencapaian tujuan ini tidak berhasil dan dapat
membahayakan eksistensi diri atau ego individu, maka emosi
marah pun akan muncul.
Emosi marah dapat berbentuk menyalahkan. Pelampiasan
menyalahkan ini tergantung kepada seseorang atau sesuatu yang
Psikologi Dasar------------------------------21
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Psikologi Dasar------------------------------22
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Psikologi Dasar------------------------------23
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Psikologi Dasar------------------------------24
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Psikologi Dasar------------------------------25
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
3. Teori Emosi
a. Teori Commonsense
Persepsi terhadap stimulus menyebabkan keterbangkitan tubuh
(fisik) yang dipicu oleh emosi.
Psikologi Dasar------------------------------26
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Psikologi Dasar------------------------------27
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
BAB IV
MOTIVASI
Motivasi adalah berbagai faktor yang berasal dari dalam atau luar
individu yang mendorongnya untuk berperilaku tertentu pada saat
tertentu.
1. TEORI INSTING :
Menurut McDougall, insting diartikan sebagai pola perilaku yang tidak
dipelajari (unlearned), ditunjukkan oleh organisme dalam bentuk yang
sama dan bersifat universal pada suatu spesies. Co : perilaku agresi,
perilaku hewan dalam membuat sarang.
2. TEORI DRIVE
Drive merupakan suatu keadaan yang timbul sebagai hasil dari
beberapa kebutuhan biologis yang mendorong yang dapat
membuat organisme berada dalam keadaan “tegang” (tension)
sehingga mendorong organisme berperilaku untuk mencapai
homeostasis (co : lapar, haus, dorongan seksual)àDRIVE
REDUCTION THEORYzHomeostasis : kondisi internal yang relatif
stabil yang secara aktif akan diwujudkan oleh tubuh secara aktif.
Psikologi Dasar------------------------------28
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
3. TEORI INSENTIF
Incentives adalah tujuan EKSTERNAL atau reinforcers yang
berasal dari lingkungan di luar individu (Co : nilai yang baik,
makanan, dll)
Sumber motivasi berada di luar organisme yaitu lingkungan.
Berbeda dengan teori Drive, bahwa sumber motivasi berada di
dalam diri individu.
Expectancy Value Model (Atkinson & Birch, 1978) : motivasi
seseorang untuk berperilaku tertentu ditentukan oleh 2 hal : (1)
seberapa besar harapan (expectancy) individu dalam
kesempatannya meraih insentif. (2) nilai (value) yang diberikan
oleh individu terhadap insentif yang akan diraih.
Psikologi Dasar------------------------------29
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Psikologi Dasar------------------------------30
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
6. Motif Afiliasi
a. Definisi
Motif Afiliasi adalah kebutuhan untuk berhubungan dan menjalin
ikatan sosial dengan orang lain.
Afiliasi mencakup kebutuhan seseorang untuk menjalin
pertemanan, mencintai dan perasaan bahwa seseorang merupakan
bagian dari kelompok sosial.
Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, seseorang cenderung
akan mengalami distres.
b. Perbedaan Individual
Pada sebagian orang, kebutuhan afiliasinya lebih tinggi dari orang
lain.
Salah satu bentuk tes psikologi yang dapat mengungkap
kebutuhan afiliasi ini adalah Thematic Apperception Test (TAT).TAT
adalah tes proyektif (subyek diminta untuk menresppon stimulus
yang ambigu) yang mampu menunjukkan motif dan trait
personalnya.
Orang yang memiliki kebutuhan afiliasi tinggi ditunjukkan
dengan :
- menghabiskan lebih banyak waktunya untuk aktivitas
interpersonal. Co : menjadi bagian dari kelompok atau
organisasi tertentu (Smart, 1965); menelphon dan menulis
surat lebih sering dari yang lain (Mc Clelland, 1983).
- Memiliki kecemasan yang lebih tinggi tentang penerimaan
orang lain terhadapnya. Co : cemas bila dievaluasi oleh
Psikologi Dasar------------------------------31
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Psikologi Dasar------------------------------32
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
b. Perbedaan Individual
Perilaku orang yang memiliki motif berprestasi yang tinggi antara
lain : bekerja lebih keras, berorientasi pada tugas; memiliki
perencanaan jangka panjang; menyukai pekerjaan yang
kompetitif.
Motivasi berprestasi yang tinggi akan berkorelasi
dengan kesuksesan dalam karir.
c. Aspek Situasional dari Perilaku Berprestasi
Dorongan untuk berprestasi (Aspek Kepribadian—yang relatif stabil)
bukanlah satu-satunya penentu seserius apakah seseorang bekerja,
tetapi ada faktor situasional yang dapat mempengaruhi perilaku
berprestasi, yaitu (1) probabilitas untuk berhasil, ditentukan oleh
karakteristik tugas (2) nilai incentif kesuksesan (berdasarkan pada
berharga tidaknya reward yang akan diperoleh bila sukses). Co :
Kecenderungan untuk mendapatkan nilai tertinggi dalam mata
kuliah PU tergantung pada motivasi untuk mencapai kesuksesan
tersebut, estimasi pada tingkat keberhasilan mencapainya dan
“nilai” yang diberikan (seberapa penting kah..) ketika berhasil
mendapatkan nilai tertinggi.
Bila tugas yang dihadapi memiliki kesulitan yang rendah, maka
keberhasilan mencapainya kurang memberikan kepuasan,
demikian pula sebaliknya.
d. Menghindari kegagalan
Atkinson : orang yang menghindari kegagalan adalah salah satu
bentuk perilaku mencapai prestasi. Sebagaimana motif
mencapai kesuksesan, motif ini juga dipengaruhi oleh faktor
situasional.
Seseorang akan belajar dengan sungguh-sungguh menghadapi
ujian agar terhindar dari kegagalan yang dapat membuatnya
Psikologi Dasar------------------------------33
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
malu.
Psikologi Dasar------------------------------34
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Psikologi Dasar------------------------------35
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
BAB 5
STRES DAN KESEHATAN
Psikologi Dasar------------------------------36
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Psikologi Dasar------------------------------37
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Psikologi Dasar------------------------------38
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Psikologi Dasar------------------------------39
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Psikologi Dasar------------------------------40
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Psikologi Dasar------------------------------41
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
Psikologi Dasar------------------------------42
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
DAFTAR PUSTAKA
Psikologi Dasar------------------------------43