Anda di halaman 1dari 28

Pendekatan Teknis, Metodologi

dan Program Kerja

5.1. PENDEKATAN TEKNIS

Pendekatan Teknis ini dimaksudkan agar setiap personil dapat mengembangkan


tugas dan wewenang masing-masing sesuai keahlian dan kemampuan pada bidang
yang ditugaskan serta mengontrol kegiatan pekerjaan di lapangan selama
pelaksanaan fisik dimulai sampai serah terima pekerjaan.

5.1.1. PEMAHAMAN TERHADAP TUJUAN PROYEK

Setelah mempelajari secara mendalam terhadap isi dari Kerangka Acuan Kerja
(KAK) serta penjelasan dari pemberi pekerjaan yang tertuang dalam Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan (Aanwizjing) secara umum uraian dan materi Kerangka Acuan
Kerja (KAK) sudah cukup jelas, meskipun Kerangka Acuan Tugas pekerjaan ini
belum dituangkan dengan jelas, akan tetapi konsultan sudah memberikan
usulan/masukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam bab sebelumnya
yaitu pemahaman terhadap kerangka acuan kerja sehingga diharapkan paling tidak
sudah mencakup segala aspek yang diperlukan dalam suatu pekerjaan Pengawasan
Teknis meskipun demikian dalam implementasi pelaksanaan di lapangan apabila
ada permasalahan yang tidak sesuai dengan kondisi proyek, akan dikonsultasikan
dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Konsultan telah mempelajari secara mendalam mengenai dokumen pelelangan


berikut addendumnya, data dan informasi yang tersedia serta penjelasan mengenai
pelelangan pekerjaan SUPERVISI PEMBANGUNAN DERMAGA
PENYEBERANGAN SEBA TAHAP VII.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) tersebut telah memuat segala keterangan yang dapat
dipakai oleh Konsultan untuk dapat melaksanakan pekerjaan pengawasan/supervisi.

SAHWANA 53
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

Keterangan yang ada di dalam kerangka acuan kerja telah sangat jelas dan terinci
memuat apa yang harus dikerjakan oleh Konsultan dan hasil apa yang harus
diserahkan kepada PPK, dengan demikian Konsultan dapat menyusun Dokumen
Usulan Teknis yang mana merupakan rangkuman dari pemahaman Kerangka Acuan
Kerja.

Beberapa masalah yang belum dimengerti telah diajukan pada waktu penjelasan
pelelangan dan sudah dijawab langsung oleh Panitia Penyedia Jasa Konsultansi
serta jawaban atau penjelasan tersebut juga telah disajikan dalam bentuk Adendum
Dokumen Pelelangan Pengadaan Jasa Konsultansi. Jadi pada umumnya Konsultan
telah mengerti betul apa tugas dan tanggung jawab Konsultan, hal ini tercermin
dalam seluruh rangkaian dokumen penawaran (Administrasi, Teknik dan Biaya).
Namun tidak tertutup kemungkinan akan meminta penjelasan lagi pada PPK
dikemudian hari apabila pada waktu pelaksanaan timbul masalah yang sebelumnya
tidak atau belum muncul.

5.1.2. PEMAHAMAN TERHADAP JENIS DAN LINGKUP PEKERJAAN

Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) serta hasil penjelasan pekerjaan
(Aanwizjing), jenis dan lingkup pekerjaan, yang perlu dipahami adalah sebagai
berikut:

1) Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus melakukan konsultasi


dan koordinasi terlebih dahulu dengan PPK guna mendapatkan penjelasan
dan informasi yang jelas mengenai teknis pelaksanaan pekerjaan ini.

2) Lokasi pekerjaan SUPERVISI PEMBANGUNAN DERMAGA


PENYEBERANGAN SEBA TAHAP VII ini terletak di Kecamatan Sambi
Rampas Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur di
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti terlihat pada gambar 5.1
berikut.

SAHWANA 54
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

GAMBAR 5.1 Peta Lokasi Pekerjaan

3) Lingkup tugas yang harus ditangani oleh Konsultan Pengawas dapat diuraikan
dalam beberapa kegiatan, antara lain :

a. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam melaksanakan tugas


dan kewajibannya dalam mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar
pekerjaan dapat dikerjakan sesuai dengan gambar rencana, persyaratan

SAHWANA 55
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak serta


jadual waktu yang telah ditetapkan.

b. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam memahami dan


melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum dalam
Dokumen Kontrak, terutama sehubungan dengan pemenuhan kewajiban
dan tugas Kontraktor.

c. Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran dan


perhitungan volume pembayaran, sehingga semua pengukuran pekerjaan
perhitungan desain, membuat gambar perhitungan volume dan
pembayaran didasarkan kepada ketentuan yang tercantum dalam
Dokumen Kontrak.

d. Melaporkan monitoring dan pengecekan secara terus menerus sehubungan


dengan pelaksanaan pekerjaan termasuk keterlambatan pencapaian target
fisik, serta usaha-usaha penanggulangan dan langkah perbaikan yang
diperlukan dengan terlebih dahulu mengkonsultasikannya kepada Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK).

e. Melaksanakan monitoring dan pengecekan secara terus menerus


sehubungan dengan pengendalian mutu dan volume pekerjaan serta
menandatangani pengajuan permintaan termyin kontraktor apabila mutu
dan pelaksanaan pekerjaan telah memenuhi semua ketentuan dan
persyaratan yang telah ditentukan.

f. Konsultan harus memberitahukan secara tertulis kepada Kontraktor atas


adanya penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan dan persyaratan baik
mutu dan volume bahan dan pekerjaan dan copy surat-surat
pemberitahuan tersebut harus disampaikan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan diarsipkan secara baik.

g. Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar-gambar terlaksana


(As Built Drawing) yang menggambarkan secara terinci setiap bagian
pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor, serta membantu

SAHWANA 56
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) meneruskan gambar-gambar tersebut


kepada Satker Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Reo.

h. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menyusun laporan bulanan


tentang kegiatan-kegiatan pelaksanaan pekerjaan untuk dilaporkan kepada
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

i. Menyusun laporan akhir (Final Report) yang mencakup laporan kemajuan


pekerjaan dan laporan keuangan akhir proyek serta masalah-masalah yang
ditemui di lapangan.

j. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam pelaksanaan Serah


Terima Pertama Pekerjaan (Provosional Hand Over) dan “Final Hand Over”
terutama dalam menyusun daftar kerusakan dan penyimpangan yang perlu
diperbaiki.

5.2. METODOLOGI PELAKSANAAN

5.2.1. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Sebagaimana ketetapan dalam syarat- syarat teknis dari Kerangka Acuan Kerja
pekerjaan SUPERVISI PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SEBA
TAHAP VII, maka ruang lingkup pekerjaan secara global antara lain mencakup :

Pekerjaan Persiapan
Pengawasan Detail Teknik
Penyelesaian Pekerjaan Konstruksi

Menanggapi ruang lingkup pekerjaan yang telah ditetapkan, selanjutnya disusun


prosedur dan urutan kegiatan pelaksanaan pekerjaan beserta rincian uraian
metodologinya yang sekaligus merupakan patokan dalam penyusunan jadwal
pelaksanaan pekerjaan maupun jadwal pengerahan tenaga ahli. Dengan demikian
penanganan pekerjaan ini diharapkan dapat berlangsung secara terarah, terukur,
dan tepat waktu. Sehingga, keluaran yang diinginkan dari hasil pekerjaan supervisi
ini adalah :

“Terjaminnya mutu pelaksanaan pekerjaan SUPERVISI PEMBANGUNAN


DERMAGA PENYEBERANGAN SEBA TAHAP VII, sehingga ketahanan dan

SAHWANA 57
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

keawetan konstruksi sesuai dengan umur rencana konstruksi yang


ditetapkan.”

5.2.2. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN


Secara keseluruhan prosedur pelaksanaan pekerjaan pengawasan dapat kita
rangkum ke dalam urutan kegiatan yang digambarkan secara sistimatik, seperti
yang kita lihat pada Gambar 5.2 Bagan Alir Pelaksanaan Pengawasan.

 SPESIFIKASI TEKNIK
 GAMBAR KERJA
PENGAWASAN
TEKNIS

TUJUAN
DATA PROYEK
LAPANGAN PENGAWASAN
ADMINISTRASI

SYARAT UMUM
KONTRAK

GAMBAR 5.2 Bagan Alir Pelaksanaan Pengawasan

Uraian detail terhadap rencana kegiatan yang akan dipergunakan dalam


melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis ini akan kami bahas pada sub bab
berikut ini.

5.2.2.1 PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan persiapan segera dimulai setelah pihak Kontraktor menerima surat


Perintah Kerja dari Pejabat Pembuat Komitmen. Tahapan pekerjaan pengawasan ini
merupakan kegiatan awal yang sangat penting untuk dapat melaksanakan tahap
pelaksanaan konstruksi dengan baik. Secara umum pekerjaan persiapan akan
mencakup kegiatan evaluasi data perencanaan terhadap kondisi lapangan yang ada,
proses mobilisasi kontraktor dan koordinasi awal.

Dalam tahap kegiatan pekerjaan persiapan, Konsultan akan melakukan detail


aktivitas sebagai berikut :

SAHWANA 58
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

1. Koordinasi Awal

Dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi diperlukan koordinasi antara


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Konsultan dan Kontraktor, Koordinasi kerja
diperlukan untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan serta pencapain hasil
pekerjaan sebaik – baiknya.

Untuk itu diperlukan kejelasan mengenai tugas, wewenang dan tanggungjawab


masing-masing pihak. Dalam hal ini, Konsultan Supervisi, bertugas membantu
PPK dalam pengawasan teknis, memberi usul dan saran penyelesaian
permasalahan serta administrasi proyek. Selanjutnya koordinasi yang erat
selama periode pelaksanaan konstruksi dilakukan dengan mengadakan
pertemuan berkala secara teratur.

Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperlancar segala
urusan surat menyurat sebagai sarana dalam berkomunikasi dengan pihak-
pihak terkait dalam proyek.

2. Evaluasi Dokumen Kontrak

Konsultan akan melakukan pengecekan secara detail terhadap seluruh


kelengkapan data yang akan dipergunakan sebagai acuan pelaksanaan
konstruksi, antara lain :

Persyaratan Kontrak;
Spesifikasi Teknik;
Gambar Rencana.

Hasil yang diinginkan adalah pemahaman terhadap dokumen kontrak,


selanjutnya di implementasikan di dalam pelaksanaan pengawasan sehingga
dapat menjamin tercapainya mutu pekerjaan yang diharapkan.

3. Rapat Pra Konstruksi

Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah dalam rangka mengatur strategi
pelaksanaan dan menyatukan visi antara pihak konsultan Pengawas, PPK dan
Kontraktor.

Hasil yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah kesepakatan mengenai :

SAHWANA 59
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

Persiapan Kontraktor;
Jadual Mobilisasi Personil dan Peralatan Kontraktor;
Pemeriksaan terhadap jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah
dibuat oleh kontraktor;
Metode pelaksanaan;
Metode pengujian mutu bahan dan pekerjaan terlaksana;
Prosedur pengajuan dan persetujuan melaksanakan pekerjaan;
Sistim pelaporan;
Rapat koordinasi.

Konsultan akan memeriksa, membuat koreksi perbaikan dan memberikan


masukan agar diperoleh efisiensi waktu dan biaya pelaksanaan konstruksi
dengan pertimbangan yang dapat diterima secara teknis.

5.2.2.2 PENGAWASAN DETAIL TEKNIK

Konsultan akan melakukan pengawasan dan monitor secara rutin setiap hari
terhadap seluruh kegiatan Kontraktor yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi.
Secara garis besarnya kegiatan pengawasan detail teknik ini akan mencakup aspek
– aspek berikut ini.

1. Pengendalian Mutu

Kendali mutu merupakan salah satu aspek penting dalam pengawasan teknik
ini, Konsultan akan menggunakan metode, langkah pengawasan serta sistim
pelaporan yang teliti sehingga dapat menjamin setiap pekerjaan konstruksi
terlaksana sesuai dengan Spesifikasi, Pekerjaan pengendalian mutu akan
meliputi kegiatan – kegiatan seperti berikut ini :

a) Penentuan titik referensi pengukuran


Sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi dimulai, Konsultan bersama
dengan Kontraktor akan memeriksa semua patok bench mark sebagai titik
kontrol vertikal dan horisontal. Untuk kemudahan pelaksanaan konstruksi
dapat dibuat patok bench mark tambahan.

SAHWANA 60
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

Konsultan juga akan memeriksa ketepatan seluruh stake–out yang dibuat


Kontraktor.

Setiap penyimpangan akan dicatat diselesaikan bersama dengan


kontraktor. Seluruh data survey ini akan dirangkum dalam bentuk Buku
Lapangan.

b) Pengujian bahan dan pekerjaan terlaksana

Pekerjaan pengujian mutu dilakukan oleh Kontraktor dengan


menggunakan peralatan test di lapangan maupun laboratorium yang
disediakan Kontraktor serta mengikuti standar prosedur pengujian seperti
yang tercantum didalam Dokumen Kontrak. Pengujian mutu dilakukan
secara rutin dengan mengambil contoh secara acak terhadap pekerjaan
yang sudah dilaksanakan.

Secara garis besarnya pekerjaan pengujian bahan/material meliputi :

Pekerjaan Beton
Semua bahan/material yang akan digunakan untuk setiap bagian
pekerjaan harus diperiksa di laboratorium. Kontraktor wajib
menyerahkan contoh material misalnya untuk pekerjaan beton.
Selanjutnya material yang telah disetujui dilakukan percobaan
campuran (Mix Design) untuk kekuatan karakteristik beton yang
disyaratkan dalam spesifikasi teknis (RKS).

Baja Tulangan
Mutu baja tulangan harus sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan dan diameter baja tulangan yang dipakai harus sama
dengan gambar rencana.

Begisting
Bahan begisting adalah dari klas kayu yang sesuai dengan
persyaratan dari PPKI 1970 atau kayu local yang setara.

c) Pengawasan detail dan Inspeksi


Pekerjaan ini merupakan dasar untuk menjamin mutu pekerjaan terlaksana
sesuai dengan spesifikasi. Selain melakukan pengawasan dan monitor

SAHWANA 61
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

pelaksanaan konstruksi, Konsultan akan melakukan setiap usaha


membantu kontraktor dalam menyelesaikan permasalahan yang ada,
menghindari kesalahan konstruksi, mengoptimalisasikan biaya dan waktu
pelaksanaan.

Untuk memulai suatu pekerjaan tertentu, Kontraktor harus mengajukan


surat permintaan memulai kerja kepada konsultan (request). Dalam
pengajuan tersebut harus dilengkapi dengan penjelasan detail mengenai
jenis pekerjaan, lokasi pekerjaan, gambar kerja, perkiraan volume, rencana
jadwal kerja, metode pelaksanaan pengujian bahan yang akan
dipergunakan, konsultan akan membuat koreksi-koreksi dan meminta
tambahan kelengkapan lainnya yang diperlukan. Apabila seluruh
persyaratan telah dipenuhi, maka konsultan akan menyatakan persetujuan
akan memulai atau melanjutkan pekerjaan tersebut.

Konsultan akan melakukan pengawasan secara rutin dan detail terhadap


metode pelaksanaan, jumlah buruh, kondisi peralatan, tingkat dan mutu
produksi, penggunaan material yang lolos uji, pekerjaan pengujian mutu
serta keselamatan kerja. Konsultan akan memonitor secara rutin terhadap
tingkat produksi dan kemajuan pekerjaan untuk disesuaikan dengan
rencana kerja.

Konsultan akan membuat laporan kegiatan harian yang mencakup seluruh


aspek kegiatan pelaksanaan pekerjaan antara lain : lokasi kerja, kondisi
cuaca jumlah tenaga jenis dan jumlah peralatan, perkiraan hasil pekerjaan
serta kondisi – kondisi khusus yang terjadi berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan. Rangkuman dari seluruh hasil pengawasan dan monitor akan
dituangkan dalam bentuk Laporan Kemajuan Bulanan.

Hal–hal khusus yang diperlukan untuk penyelesaian akan dilaporkan


secara tertulis atau dengan mengadakan pertemuan yang membahas
perincian permasalahan yang ada dan usulan pemecahannya.

Pada setiap bagian pekerjaan yang telah selesai , Konsultan akan


melakukan inspeksi akhir. Apabila pekerjaan telah dilaksanakan sesuai
dengan spesifikasi dan ketentuan lain dalam Dokumen Kontrak, Konsultan

SAHWANA 62
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

segera membuat rekomendasi secara resmi kepada PPK untuk


penyerahan pekerjaan. Pekerjaan yang tidak dapat diterima yang
disebabkan oleh hasil kerja yang buruk dan tidak sesuai dengan spesifikasi
akan dilaporkan kepada PPK, selanjutnya ditolak secara tertulis berikut
catatan dan alasan penolakannya.

2. Pengendalian Pekerjaan Di Lapangan

Pengendalian dilakukan untuk mengawasi sampai dimana program atau


rencana yang telah digariskan itu dilaksanakan. Dengan demikian dapat
diketahui kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengendalian guna kelancaran pekerjaan
antara lain :

a) Pekerjaan Pembesian
Semua tulangan terlebih dahulu diperiksa untuk memastikan
ketelitian penempatan dan kebersihannya.
Tulangan harus dijaga jarak antara tulangan dengan begisting dan
diberi beton decking.
Dudukan tulangan harus kuat agar dijamin tidak bergeser waktu
pengecoran.

b) Pekerjaan Pengecoran
Sebelum pengecoran dimulai, semua peralatan, material serta
tenaga yang diperlukan sudah harus siap setelah mendapat
persetujuan dari konsultan pengawas.
Pengecoran boleh dihentikan pada tempat-tempat yang
diperhitungkan aman.
Untuk penyambungan pengecoran, sebelumnya harus dibersihkan
lebih dulu permukaannya dan disiram dengan air semen.
Setelah pengecoran selesai, maka harus dilakukan penyiraman
dengan air bersih selama 1 (satu) minggu.

SAHWANA 63
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

3. Pengendalian Biaya Konstruksi


Konsultan akan melakukan setiap usaha pengendalian biaya yang berhubungan
dengan proyek dari pemulaan hingga akhir tahap konstruksi. Sistim pengolahan
data pengontrolan biaya proyek akan dilakukan secara cepat dan teliti agar
dapat dicapai optimalisasi biaya sesuai dengan prosedur administrasi tanpa
mengakibatkan keterlambatan terhadap kemajuan pekerjaan.

Konsultan akan memeriksa surat penagihan pembayaran dari kontraktor.


Jumlah pembayaran akan diteliti dan dihitung terhadap pekerjaan terlaksana
yang telah selesai dan diterima secara kuantitatif maupun kualitatif yaitu
berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan kuantitas serta hasil pengujian
mutu yang telah diperiksa dan disetujui PPK dan Konsultan.

Konsultan akan memeriksa berita acara pemeriksaan pekerjaan yang telah


selesai untuk pengajuan termyn kontraktor. Setelah ditandatangani oleh
Konsultan dan Kontrakor kemudian diteruskan kepada PPK untuk pemeriksaan
terakhir serta persetujuan pembayaran.

Konsultan akan menyimpan setiap data pembayaran proyek secara berurutan


dan menjumlahkan secara akumulasi sampai dengan data pembayaran termyn
terakhir.
Di samping itu, Konsultan akan membuat evaluasi secara berkala terhadap
pekerjaan sisa yang masih akan dilaksanakan untuk membuat perkiraan biaya.
Perkiraan keseimbangan biaya pekerjaan sisa secara berkesinambungan akan
dilaporkan kepada PPK. Untuk itu konsultan akan menyiapkan jadual
pembayaran berdasarkan kemajuan pekerjaan yang diperkirakan dan akan
diperbaharui secara berkala sejalan dengan kemajuan pekerjaan yang
sebenarnya termasuk adanya setiap perubahan jadual pekerjaan.

4. Pengendalian Jadual Pelaksanaan

Jadual pelaksanaan pekerjaan secara menyeluruh telah ditetapkan pada tahap


pekerjaan persiapan, demikian pula jadual kerja untuk setiap jenis pekerjaan
harus diajukan Kontraktor dalam surat permohonan melalui pekerjaan dan
ditetapkan sebelum pelaksanaan suatu jenis pekerjaan dimulai.

SAHWANA 64
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

Konsultan akan memonitor dan mengevaluasi jadual kerja Kontraktor secara


berkesinambungan berdasarkan data kemajuan pekerjaan mingguan. Hal ini
dilakukan untuk memperoleh data tingkat kemajuan pekerjaan, mendeteksi
kemungkinan terjadi keterlambatan termasuk faktor penyebabnya dan
menentukan langkah–langkah perbaikan yang harus di ambil secara lebih awal.

Penyebab keterlambatan antara lain dapat berupa kelemahan organisasi kerja,


metoda pelaksanaan, program pengendalian mutu, penyediaan material,
penugasan personil, penggunaan peralatan, sub Kontraktor ( bila ada ) dan lain
– lain.
Apabila keterlambatan akan mempengaruhi critical path, Konsultan segera
mengadakan rapat khusus dengan kontraktor untuk mendiskusikan seluruh item
pekerjaan yang berkaitan dengan masalah tersebut, menunjukan secara tepat
permasalahannya, memberikan pengarahan untuk pemecahannya dan
menginstruksikan Kontraktor untuk segera mengambil tindakan.

Penyelenggaraan program kendali waktu juga dilakukan didalam rapat


koordinasi mingguan. Dalam rapat ini dikonfirmasikan data – data tingkat
kemajuan pekerjaan mingguan terlaksana, penentuan rencana kerja mingguan
selanjutnya, pelaporan permasalahan dan penentuan langkah – langkah
perbaikan. Dengan koordinasi yang baik akan dimungkinkan tercapainya
kendali waktu pelaksanaan pekerjaan secara optimal.

5. Pekerjaan Tambah Kurang

Dalam periode pelaksanaan pekerjaan, terdapat kemungkinan timbulnya


perubahan beberapa jenis pekerjaan yang akan tertuang dalam bentuk Perintah
Perubahan Pekerjaan (Contract Change Order).
Kosultan akan melakukan evaluasi yang diperlukan sehubungan dengan
rencana perubahan pekerjaan, Sebagai bahan evaluasi, Konsultan akan
menyiapkan data penunjang dan membuat analisa terhadap :

Rencana Pendahuluan pekerjaan perubahan


Perkiraan kuantitas pekerjaan
Kebutuhan personil dan peralatan
Perkiraan biaya konstruksi
SAHWANA 65
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

Perkiraan waktu pelaksanaan


Persyaratan umum dan spesifikasi teknik
Aspek – aspek yang mempengaruhi keseluruhan proyek.

Selanjutnya hasil evaluasi Konsultan ini akan diserahkan kepada PPK untuk
evaluasi akhir dan pengambilan keputusan. Apabila rencana perubahan
pekerjaan diterima, Konsultan akan menyiapkan Perintah Perubahan Pekerjaan
untuk ditandatangani oleh PPK dan Kontraktor.

Pekerjaan yang tercantum dalam perintah perubahan akan dinilai pada harga
satuan sesuai Dokumen Kontrak, Konsultan akan membuat analisa harga
satuan baru untuk dipergunakan oleh PPK dalam penentuan harga dengan
kontraktor.
6. Koordinasi Kerja
Dengan mengadakan koordinasi kerja yang harmonis antara PPK, Konsultan
dan Kontraktor akan dapat dicapai hasil yang sebaik–baiknya dalam
menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Koordinasi kerja akan
dilakukan dengan mengadakan pertemuan secara rutin maupun pada waktu
tertentu, bilamana diperlukan.

a) Rapat Mingguan

 Tim Konsultan
Rapat Intern Konsultan dilakukan pada akhir pekan dan dihadiri oleh
tenaga ahli dan tenaga teknis Konsultan Supervisi. Tim akan
membahas segala aktivitas mingguan Kontraktor yang mencakup
pekerjaan pengujian, hasil inspeksi pekerjaan, kemajuan pekerjaan,
pengukuran kuantitas dan permasalahan di lapangan serta
menyiapkan agenda untuk pertemuan mingguan untuk pihak
Kontraktor.

 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) – Konsultan – Kontraktor


Rapat ini dilakukan pada awal pekerjaan untuk merangkum segala
kegiatan yang dilaksanakan dalam periode minggu yang lalu dan
menjelaskan kegiatan kerja minggu berikutnya termasuk

SAHWANA 66
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

permasalahan dan solusi yang akan ditempuh. Konsultan akan


menyusun risalah hasil rapat ini sebagai salah satu arsip proyek.

b) Rapat Bulanan

Rapat ini dilakukan pada akhir atau awal bulan dan dihadiri oleh PPK
beserta staf, tenaga ahli Konsultan dan tim inti Kontaktor. Konsultan akan
menyampaikan agenda rapat dan melaporkan hasil pengawasan bulanan
terhadap kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang mencakup masalah
kemajuan pekerjaan, kendali mutu, pengajuan pembayaran serta
penanganan permasalahan yang ada. Status kemajuan pekerjaan terakhir
disajikan dalam grafik dan ditetapkan sebagai acuan untuk kemajuan
pekerjaan selanjutnya.
Konsultan akan menyiapkan risalah hasil rapat yang merupakan arsip
proyek.

5.2.2.3 PENYELESAIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

Penyerahan Pekerjaan Tahap I

Konsultan akan menyiapkan langkah–langkah yang diperlukan untuk


membantu tahap penyelesaian konstruksi secara teliti. Sekurang – kurangnya
30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal penyelesain pekerjaan. Konsultan akan
meminta dan memeriksa rencana demobilisasi Kontraktor yang mencakup
pekerja, peralatan konstruksi dan laboratorium, gedung dan kantor, gambar
kerja dan gambar terlaksana, pelaporan dan sebagainya. Konsultan akan
melakukan inspeksi pendahuluan dan membuat daftar koreksi kekurangan yang
masih ada. Inspeksi akhir dilaksanakan untuk menjamin penyelesaian
pekerjaan yang lengkap dan memuaskan sesuai dengan dokumen kontrak dan
konsultan akan memberikan rekomendasi kepada PPK untuk proses
penerimaan proyek.

Konsultan akan membantu PPK dalam pelaksanaan provisional Hand Over


yaitu dalam menyiapkan seluruh kelengkapan teknis dan administratif yang
diperlukan.

SAHWANA 67
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

Selanjutnya konsultan akan melakukan pengawasan pelaksanaan pemeliharan


pekerjaan sampai dengan penugasan tim konsultan supervisi selesai.
Dalam periode ini konsultan akan menyusun dan melengkapi laporan bulanan
terakhir, laporan akhir serta mengajukan surat permohonan mobilisasi.

5.2.2.4 PELAPORAN

Konsultan akan menyusun dan menyerahkan laporan pelaksanaan proyek berupa


laporan kemajuan pekerjaan berupa laporan harian, laporan mingguan, dan laporan
bulanan serta laporan akhir saat pekerjaan dinyatakan sudah selesai. laporan-
laporan tersebut akan diserahkan secara tepat waktu kepada Pejabat Pembuat
Komitmen.

Lebih rinci laporan-laporan yang diserahkan tersebut, antara lain :


(1) Laporan Harian
Memuat segala hal yang terjadi setiap hari selama masa pelaksanaan
konstruksi. menyangkut kegiatan jenis pekerjaan yang dilaksanakan,
bahan/material yang didatangkan, tenaga dan peralatan yang digunakan,
keadaan cuaca, hal-hal khusus yang terjadi di lapangan.

(2) Laporan Mingguan


Terdiri dari laporan kemajuan/progres pelaksanaan pekerjaan fisik dalam
bentuk prosentase pekerjaan yang sudah diselesaikan, dan rekapitulasi
laporan harian.

(3) Laporan Bulanan


Berisi evaluasi pelaksanaan pekerjaan selama satu bulan. Progres fisik yang
sudah dicapai, hambatan yang ditemui, perubahan yang perlu dilakukan
terhadap jenis-jenis pekerjaan, realisasi pembayaran, masalah yang ada dan
usulan saran penyelesaiannya; disertai risalah rapat/pertemuan yang
diadakan juga dokumentasi foto pelaksanaan pekerjaan.

SAHWANA 68
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

(4) Laporan Akhir Pengawasan


Merupakan laporan secara keseluruhan terhadap pekerjaan-pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas dimuat di sini : Kronologis
pelaksanaan pekerjaan termasuk didalamnya hal-hal khusus yang penting
untuk disampaikan dan untuk diketahui. Disertakan di sini dokumen foto dari
awal pelaksanaan sampai dengan selesai termasuk berita acara adanya
pekerjaan tambah-kurang dan berita acara lainnya.

Selain laporan akhir, Konsultan akan menyerahkan gambar terlaksana (as-


built drawing) dengan seluruh data pendukungnya kepada PPK pada akhir
kontrak Konsultan Supervisi atau selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah
Provisional Hand Over.

Pelaporan merupakan salah satu bagian terpenting dari aktivitas kerja Konsultan
Pengawas, dimana produk laporan tersebut merupakan interpretasi dari kondisi
pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan.
Ketepatan waktu dalam penyerahan produk laporan sangat dipentingkan, mengingat
sistim informasi yang diperlukan dalam memantau pekerjaan konstruksi, sehinggga
kendala / hambatan yang terjadi dapat diantisipasi sedini mungkin.

Proses pembuatan pelaporan oleh Konsultan Pengawas, dapat digambarkan dalam


bentuk bagan alir seperti di bawah ini.

Laporan
Harian

DATA
DATA
DATA Laporan
LAPANGAN
LAPANGAN
LAPANGAN Bulanan

Laporan
Mingguan

Laporan
Akhir
GAMBAR 5.8. Bagan Alir Sistim Pelaporan

SAHWANA 69
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

5.3. PROGRAM KERJA

Secara garis besar pekerjaan Supervisi Pembangunan Dermaga Penyeberangan


Kalabahi II Tahap III, mencakup kegiatan-kegiatan sebagaimana yang telah
diuraikan dalam penjelasan sebelumnya. Selanjutnya akan dijelaskan bagaimana
setiap jenis alokasi kegiatan akan dilaksanakan dalam waktu yang telah
direncanakan, disertai jadual waktu pelaksanaan pekerjaan dan jadual penugasan
personil.
Kegiatan-kegiatan pengawasan yang akan dilakukan konsultan supervisi dalam
menangani pelaksanaan pekerjaan di lapangan adalah sebagai berikut :

5.3.1. PEKERJAAN PERSIAPAN


a). Koordinasi Awal
Pekerjaan ini meliputi koordinasi antara pihal-pihak proyek antara lain
Pejabat Pembuat Komitmen, Konsultan Pengawas dan Kontraktor dalam
rangka konsolidasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Jangka waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah selama 1 (satu)
minggu, dimulai dari minggu pertama sejak menerima Surat Perintah Kerja.

Tenaga yang terlibat : Site Engineer dan Chief Inspector.

b). Evaluasi Dokumen Kontrak


Pekerjaan ini meliputi pemeriksaan terhadap kelengkapan data / dokumen
kontrak sebagai acuan pelaksanaan konstruksi, antara lain persyaratan
kontrak, spesifikasi teknis dan gambar rencana. Jangka waktu yang
dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 1 (satu) minggu, dimulai pada
minggu kedua.

Tenaga yang terlibat : Site Engineer dan Chief Inspector.

c). Rapat Pra Konstruksi (Pre Construction Meeting)


Pekerjaan ini meliputi kegiatan Pertemuan / Rapat Persiapan antara PPK,
Konsultan dan pihak Kontraktor dalam rangka menyatukan persepsi dalam
melaksanakan kegiatan pekerjaan konstruksi.

Jangka waktu yang dialokasikan pada kegiatan ini adalah selama 1 (satu)
hari, dimulai pada minggu ketiga.

SAHWANA 70
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

Tenaga yang terlibat : Site Engineer, Chief Inspector, Inspector dan


Surveyor.

5.3.2. PENGAWASAN DETAIL TEKNIK


a). Pengendalian Mutu
Kegiatan ini meliputi antara lain; menentukan titik referensi pengukuran
(patok BM), pengujian bahan, pengujian hasil pekerjaan di lapangan,
pengujian campuran bahan, serta pengawasan yang konsisten dengan
spesifikasi yang diisyaratkan.
Jangka waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah selama masa
pelaksanaan.
Tenaga yang terlibat : Site Engineer, Chief Inspector, Inspector dan
Surveyor.

b). Pengendalian Pekerjaan di Lapangan


Kegiatan ini meliputi antara lain; mengontrol dan mengawasi kualitas dan
kuantitas pekerjaan di lapangan sehingga mutu pekerjaan terlaksana
sesuai dengan spesifikasi yang diisyaratkan.
Jangka waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah selama masa
pelaksanaan.
Tenaga yang terlibat : Chief Inspector danInspector.

c). Pengendalian Biaya Konstruksi


Kegiatan ini meliputi antara lain; pemeriksaan terhadap Pembayaran
Termyn yang diajukan oleh Kontraktor, harus di back up dengan data
lapangan yang ril.
Jangka waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah selama masa
pelaksanaan.
Tenaga yang terlibat : Chief Inspector danInspector.

d). Pengendalian Jadual Pelaksanaan


Kegiatan ini adalah dalam rangka memonitor dan mengevaluasi kemajuan
pekerjaan di lapangan, sehingga penyebab keterlambatan atau
permasalahan dan hambatan yang terjadi, dapat segera terdeteksi sedini
mungkin.

SAHWANA 71
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

Jangka waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah selama masa
pelaksanaan.
Tenaga yang terlibat : Chief Inspector danInspector.

e). Pekerjaan Tambah Kurang


Kegiatan ini adalah mengevaluasi bila terjadi perubahan pekerjaan di
lapangan yang selanjutnya dituangkan dalam usulan perubahan pekerjaan
(contract change order).
Jangka waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah selama masa
pelaksanaan.
Tenaga yang terlibat : Chief Inspector danInspector.

f). Koordinasi Kerja


Kegiatan ini meliputi antara lain rapat mingguan yang dilaksanakan di lokasi
proyek dengan Kontraktor, dan rapat bulanan yang dilakukan dengan PPK,
dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan yang telah
dilaksanakan.
Jangka waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah selama 3 hari,
pada tiap pertengahan bulan.

Tenaga yang terlibat : Chief Inspector.

5.3.3. PENYELESAIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI


a). Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO)
Kegiatan ini meliputi inspeksi akhir pelaksanaan pekerjaan. Konsultan
dalam hal ini membantu menyiapkan seluruh kelengkapan data teknis
dan administrasi yang diperlukan guna Serah Terima pekerjaan tersebut
Jangka waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 1 (satu)
minggu pada akhir jangka waktu pelaksanaan.

Tenaga yang terlibat : Chief Inspector.

5.3.4. PELAPORAN
a). Laporan Harian dan Mingguan
Kegiatan ini meliputi pembuatan terhadap laporan harian dan mingguan
yang dibuat oleh Konsultan atas kemajuan fisik pekerjaan, dengan
menggunakan format standar yang telah disepakati sebelumnya, yang
SAHWANA 72
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

disampaikan setiap minggu kepada PPK Panitia Pengadaan Barang /


Jasa pada Kantor Pelabuhan Penyeberangan Kalabahi sebanyak 5
buku.
Jangka waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah selama masa
pelaksanaan.

Tenaga yang terlibat : Chief Inspector dan Inspector

b). Laporan Bulanan


Kegiatan ini meliputi pembuatan laporan kemajuan fisik pekerjaan, yang
disampaikan selambat-lambatnya 3 hari sebelum tanggal 5 setiap bulan,
sebanyak 5 buku dan disampaikan kepada PPK Kantor Pelabuhan
Penyeberangan Kalabahi.
Jangka waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 1 (satu)
minggu pada tiap bulan.

Tenaga yang terlibat : Chief Inspector dan Inspector

c). Laporan Akhir


Kegiatan ini meliputi tentang pembuatan laporan akhir pelaksanaan
konstruksi (100%), yang disampaikan selambat-lambatnya 3 hari
sebelum berakhirnya kontrak pengawasan, sebanyak 5 buku dan
disampaikan kepada PPK Satker Pengembangan LLASDP.NTT.
Jangka waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 1 (satu)
minggu pada akhir bulan.

Tenaga yang terlibat : Chief Inspector.

d). Dokumentasi
Kegiatan ini meliputi tentang pembuatan foto-foto pelaksanaan pekerjaan
mulai dari kondisi 0%, 50% dan 100% , yang disampaikan pada akhir
kontrak pengawasan atau selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah
serah terima pertama pekerjaan, sebanyak 5 buku dan disampaikan
kepada PPK Kantor Pelabuhan Penyeberangan Kalabahi.
Jangka waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 1 (satu)
minggu pada akhir bulan.

Tenaga yang terlibat : Chief Inspector.

SAHWANA 73
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

5.4. ORGANISASI DAN PERSONIL

Untuk dapat melaksanakan pekerjaan Pengawasan Teknik dengan baik, maka


diperlukan keahlian dan pengalaman dalam menangani pekerjaan sejenis serta
koordinasi kerja dan pembagian tugas yang jelas akan sangat berpengaruh pada
kelancaran pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Menyadari pentingnya faktor koodinasi dan tanggung jawab personil, Konsultan akan
melaksanakan sistim pengelolaan tim supervisi sebagai berikut :

5.4.1. ORGANISASI KONSULTAN

Secara kontraktual dan teknis, Konsultan bertanggung jawab kepada PPK Kantor
Pelabuhan Penyeberangan Kalabahi.

Dalam pelaksanaan pekerjaan phisik, Konsultan Supervisi akan bertanggung jawab


dan berkoordinasi secara teknis dan operasional pada/dari PPK. Konsultan akan
membina kerja sama yang baik dengan mengikuti jalur instruksi dan koordinasi.

Secara umum tim Konsultan Supervisi akan terdiri dari tenaga ahli, tenaga
pendukung dan tenaga penunjang. Tim Konsultan Pengawasan akan dipimpin oleh
Site Engineer yang bertindak sebagai pimpinan serta bertanggung jawab atas
segala aspek pekerjaan phisik yang diawasi.

Susunan organisasi tim Konsultan Pengawasan disajikan seperti pada Gambar di


bawah ini :

SAHWANA 74
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

Struktur Organisasi Konsultan

PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN DERMAGA


PENYEBERANGAN SEBA TAHAP VII

Ir. ALOYSIUS M. SATO


Site Engineer

WIDODO, SE
Opr. Komputer

DAN RHEN MOOY, A.MdT


Chief Inspector

ADI YAN S. PLAITUKA, A.Md KORNELIS S. BILO, A.Md


Inspector Surveyor

SAHWANA 75
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

5.4.2. URAIAN TUGAS PERSONIL

Alokasi tenaga ahli harus dilakukan secara efisien dan terjadual secara akurat agar
pekerjaan berjalan lancar dan dapat dilaksanakan secara ekonomis dan efisien. Dan
untuk dapat menunjang pekerjaan dengan hasil optimal maka tenaga ahli yang
dikerahkan disini adalah yang memiliki keahlian dan pengalaman cukup banyak dan
diatas dari ketentuan kualifikasi dalam Kerangka Acuan Kerja (TOR). Kesemuanya
ini bertujuan agar hasil pekerjaan benar-benar berkualitas, serta dapat
dipertanggung jawabkan.

Selanjutnya cv. SAHWANA akan menempatkan tenaga ahli maupun tenaga


pendukung yang sudah berpengalaman untuk menangani paket pekerjaan
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN
SEBA TAHAP VII ini.

Agar tidak terjadi tumpang tindih dalam hal pelaksanaan pekerjaan, maka dapat
diuraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing personil

1. Site Engineer
Site Engineer akan menjadi Pimpinan/Leader dari tim konsultan pengawas.
dan akan bertanggung jawab langsung kepada Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) Satker Pengembangan LLASDP NTT, dalam pelaksanaan tugas, serta
membantu PPK dalam pengawasan pelaksanaan proyek.

Tugas- tugas dari Site Engineer meliputi tetapi tidak terbatas pada hal-hal
sebagai berikut :

a. Tinggal ditempat atau tempat yang terdekat dengan lokasi proyek yang
diawasi.

b. Mengatur dan mengawasi semua detail teknis lapangan yang diminta


dalam acuan tugas untuk pelaksanaan yang baik.

c. Penafsiran yang benar dari gambar standard dan spesifikasi.

d. Teknis pelaksanaan konstruksi yang tepat untuk kegiatan-kegiatan yang


berbeda disesuaikan dengan keadaan lapangan.

SAHWANA 76
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

e. Metode yang tepat dari pengukuran kuantitas agar sesuai dengan cara-
cara pembayaran dalam kontrak.

f. Detail teknik bila ada perintah perubahan untuk kondisi lapangan dan
kejadian yang khusus.

g. Mengunjungi lokasi pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dan


memantau kemajuan pekerjaan selama pelaksanaan.

h. Memberi rekomendasi untuk menerima atau menolak pekerjaan atau


bahan yang meragukan yang akan digunakan dalam pekerjaan.

i. Memantau dengan cermat kemajuan seluruh pekerjaan dan memberikan


peringatan kepada Kontraktor bila proyek telah terlambat lebih dari 5%
dari prestasi yang ditargetkan serta memberikan rekomendasi secara
tertulis bagaimana cara mengejar keterlambatan tersebut.

j. Memantau dengan baik semua pengukuran volume dan mengikuti secara


langsung pengukuran akhir pada tiap-tiap segmen pekerjaan.

k. Menyiapkan laporan mingguan kemajuan fisik dan laporan bulanan dan


menyampaikannya kepada PPK.

l. Melengkapi seluruh detail desain yang dibutuhkan termasuk perhitungan


dan gambar guna keperluan perubahan pekerjaan (change order).

m. Menyiapkan rekomendasi kepada PPK untuk keperluan termyn


pembayaran dan ikut menandatangani berita acara pemeriksaan
kemajuan pekerjaan di lapangan.

n. Mengawasi kegiatan Kontraktor sehari-hari selama pelaksanaan serta


mengontrol mutu bahan dan pengendalian pekerjaan.

2. Chief Inspector
Chief Inspector/Quality Engineer bertanggung jawab langsung kepada Site
Engineer untuk pekerjaan yang ditugasinya
Bertanggungjawab terutama pada pekerjaan pengendalian kegiatan konstruksi
yang berhubungan dengan aspek desain, mutu pelaksanaan, volume bahan
dan pekerjaan terlaksana sebagai dasar pembayaran dan monitor kemajuan

SAHWANA 77
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

yang dilaksanakan kontraktor berdasarkan ketentuan dan persyaratan dalam


Dokumen Kontrak
Tugas dan tanggung jawab Chief Inspector/Quality Engineer antara lain akan
mencakup hal-hal sebagai berikut
a. Mengawasi dan mengontrol semua pekerjaan pengujian yang dilakukan
Kontraktor guna pemilihan sumber material atau untuk pengawasan mutu
bahan, dan segera melaporkan secara tertulis kepada PPK atau Site
Engineer bila terdapat penyimpangan dalam prosedur pengujian yang
dilaksanakan atau pun mutu bahan yang digunakan dalam paket kontrak
tersebut.
b. Memeriksa dan meringkas semua data dari setiap kontrak tentang kendali
mutu serta memberikan nasihat dan bantuan kepada Site Engineer dalam
menerima atau menolak usulan Kontraktor tentang rancangan campuran.
c. Membantu Site Engineer dengan berbagai macam tugas, khususnya
penyiapan laporan kendali mutu.
d. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan nasihat dari Site Engineer
dalam pelaksanaan tugas-tugasnya.
e. Mengadakan pengawasan yang terus menerus di lokasi proyek yang
sedang dikerjakan dan memberikan masukan kepada Site Engineer atas
pekerjaan yang tidak sesuai dengan kontrak.
f. Terus menerus mengawasi dan mencatat serta mengontrol semua hasil
pengukuran, perhitungan kuantitas dan termyn pembayaran. Menjamin
bahwa Kontraktor dibayar sesuai dengan syarat-syarat Kontrak.
g. Mengawasi dan mengontrol ketelitian semua hasil pengukuran di
lapangan yang dilaksanakan oleh Kontraktor untuk memudahkan Direksi
Teknik menyelesaikan pekerjaan pemeliharaan yang mendesak.
h. Mempelajari dengan baik gambar-gambar pelaksanaan dan spesifikasi
sebelum pekerjaan dimulai.
i. Memeriksa semua bahan yang dikirim ke lapangan apakah sudah sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan.
j. Mencatat kemajuan pekerjaan Kontraktor setiap hari dan membandingkan
dengan jadual pelaksanaan pekerjaan yang telah disahkan.

SAHWANA 78
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

k. Senantiasa menjaga ketelitian dan memperbaharui gambar- gambar As-


Built Drawing dan mengawasi pekerjaan penggambaran yang dilakukan
oleh juru gambar.

Menyimpan arsip-arsip surat dari proyek, laporan mingguan, diagram kemajuan


pekerjaan, pengukuran dan sebagainya.

3. Inspector
Inspector bertanggung jawab langsung kepada Site Engineer untuk pekerjaan
yang ditugasinya.

Bertanggung jawab terutama pada pekerjaan pengendalian kegiatan konstruksi


yang berhubungan dengan aspek desain, mutu pelaksanaan, volume bahan
dan pekerjan terlaksana sebagai dasar pembayaran dan monitor kemajuan
pekerjaan.
a. Bersama-sama memeriksa rencana kerja dan schedule pelaksanaan yang
diajukan kontraktor
b. Memberikan teguran dan instruksi langsung kepada pemborong.
c. Membuat laporan mingguan.
d. Membantu Site Engineer melaksanakan tugas pengawasan kuantitas
pekerjaan.
e. Memeriksa setting out untuk awal pelaksanaan pekerjaan.
f. Memeriksa dan menghitung volume tiap-tiap jenis pekerjaan yang
dilaksanakan kontraktor.
g. Bersama-sama dengan Site Engineer menghitung dan memeriksa
permohonan pembayaran yang diajukan kontraktor.
h. Membuat dan menyiapkan dokumen fisik berupa data As-Built Drawing
dan dokumentasi foto-foto pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

4. Surveyor

Surveyor bertanggung jawab langsung kepada Site Engineer untuk pekerjaan


yang ditugasinya, antara lain :

a. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan Spesifikasi yang tercantum


dalam Dokumen Kontrak.
b. Membantu dan Site Engineer dalam menyiapkan data rinci serta
rekomendasi teknis sehubungan dengan variasi volume kontrak.

SAHWANA 79
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba

c. Membantu Site Engineer dalam mengecek pengukuran dan perhitungan


volume bahan dan pekerjaan yang dihasilkan oleh Kontraktor, untuk
dipakai sebagai dasar pembayaran termyn.

5. Tenaga Pendukung

Tenaga-tenaga ini diusulkan untuk membantu Site Engineer dalam


melaksanakan tugasnya terutama di bidang administrasi dan pelaporan.
Adapun tenaga pendukung ini, adalah :

a. Operator Komputer/Administrasi,
Bertugas melaksanakan administrasi kantor, pengetikan laporan, surat
menyurat dan pekerjaan administrasi yang diperlukan.

SAHWANA 80

Anda mungkin juga menyukai