5 Pendekatan Teknis, Metodologi Dan Program Kerja
5 Pendekatan Teknis, Metodologi Dan Program Kerja
Setelah mempelajari secara mendalam terhadap isi dari Kerangka Acuan Kerja
(KAK) serta penjelasan dari pemberi pekerjaan yang tertuang dalam Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan (Aanwizjing) secara umum uraian dan materi Kerangka Acuan
Kerja (KAK) sudah cukup jelas, meskipun Kerangka Acuan Tugas pekerjaan ini
belum dituangkan dengan jelas, akan tetapi konsultan sudah memberikan
usulan/masukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam bab sebelumnya
yaitu pemahaman terhadap kerangka acuan kerja sehingga diharapkan paling tidak
sudah mencakup segala aspek yang diperlukan dalam suatu pekerjaan Pengawasan
Teknis meskipun demikian dalam implementasi pelaksanaan di lapangan apabila
ada permasalahan yang tidak sesuai dengan kondisi proyek, akan dikonsultasikan
dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Kerangka Acuan Kerja (KAK) tersebut telah memuat segala keterangan yang dapat
dipakai oleh Konsultan untuk dapat melaksanakan pekerjaan pengawasan/supervisi.
SAHWANA 53
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
Keterangan yang ada di dalam kerangka acuan kerja telah sangat jelas dan terinci
memuat apa yang harus dikerjakan oleh Konsultan dan hasil apa yang harus
diserahkan kepada PPK, dengan demikian Konsultan dapat menyusun Dokumen
Usulan Teknis yang mana merupakan rangkuman dari pemahaman Kerangka Acuan
Kerja.
Beberapa masalah yang belum dimengerti telah diajukan pada waktu penjelasan
pelelangan dan sudah dijawab langsung oleh Panitia Penyedia Jasa Konsultansi
serta jawaban atau penjelasan tersebut juga telah disajikan dalam bentuk Adendum
Dokumen Pelelangan Pengadaan Jasa Konsultansi. Jadi pada umumnya Konsultan
telah mengerti betul apa tugas dan tanggung jawab Konsultan, hal ini tercermin
dalam seluruh rangkaian dokumen penawaran (Administrasi, Teknik dan Biaya).
Namun tidak tertutup kemungkinan akan meminta penjelasan lagi pada PPK
dikemudian hari apabila pada waktu pelaksanaan timbul masalah yang sebelumnya
tidak atau belum muncul.
Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) serta hasil penjelasan pekerjaan
(Aanwizjing), jenis dan lingkup pekerjaan, yang perlu dipahami adalah sebagai
berikut:
SAHWANA 54
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
3) Lingkup tugas yang harus ditangani oleh Konsultan Pengawas dapat diuraikan
dalam beberapa kegiatan, antara lain :
SAHWANA 55
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
SAHWANA 56
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
Pekerjaan Persiapan
Pengawasan Detail Teknik
Penyelesaian Pekerjaan Konstruksi
SAHWANA 57
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
SPESIFIKASI TEKNIK
GAMBAR KERJA
PENGAWASAN
TEKNIS
TUJUAN
DATA PROYEK
LAPANGAN PENGAWASAN
ADMINISTRASI
SYARAT UMUM
KONTRAK
SAHWANA 58
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
1. Koordinasi Awal
Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperlancar segala
urusan surat menyurat sebagai sarana dalam berkomunikasi dengan pihak-
pihak terkait dalam proyek.
Persyaratan Kontrak;
Spesifikasi Teknik;
Gambar Rencana.
Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah dalam rangka mengatur strategi
pelaksanaan dan menyatukan visi antara pihak konsultan Pengawas, PPK dan
Kontraktor.
Hasil yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah kesepakatan mengenai :
SAHWANA 59
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
Persiapan Kontraktor;
Jadual Mobilisasi Personil dan Peralatan Kontraktor;
Pemeriksaan terhadap jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah
dibuat oleh kontraktor;
Metode pelaksanaan;
Metode pengujian mutu bahan dan pekerjaan terlaksana;
Prosedur pengajuan dan persetujuan melaksanakan pekerjaan;
Sistim pelaporan;
Rapat koordinasi.
Konsultan akan melakukan pengawasan dan monitor secara rutin setiap hari
terhadap seluruh kegiatan Kontraktor yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi.
Secara garis besarnya kegiatan pengawasan detail teknik ini akan mencakup aspek
– aspek berikut ini.
1. Pengendalian Mutu
Kendali mutu merupakan salah satu aspek penting dalam pengawasan teknik
ini, Konsultan akan menggunakan metode, langkah pengawasan serta sistim
pelaporan yang teliti sehingga dapat menjamin setiap pekerjaan konstruksi
terlaksana sesuai dengan Spesifikasi, Pekerjaan pengendalian mutu akan
meliputi kegiatan – kegiatan seperti berikut ini :
SAHWANA 60
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
Pekerjaan Beton
Semua bahan/material yang akan digunakan untuk setiap bagian
pekerjaan harus diperiksa di laboratorium. Kontraktor wajib
menyerahkan contoh material misalnya untuk pekerjaan beton.
Selanjutnya material yang telah disetujui dilakukan percobaan
campuran (Mix Design) untuk kekuatan karakteristik beton yang
disyaratkan dalam spesifikasi teknis (RKS).
Baja Tulangan
Mutu baja tulangan harus sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan dan diameter baja tulangan yang dipakai harus sama
dengan gambar rencana.
Begisting
Bahan begisting adalah dari klas kayu yang sesuai dengan
persyaratan dari PPKI 1970 atau kayu local yang setara.
SAHWANA 61
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
SAHWANA 62
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
a) Pekerjaan Pembesian
Semua tulangan terlebih dahulu diperiksa untuk memastikan
ketelitian penempatan dan kebersihannya.
Tulangan harus dijaga jarak antara tulangan dengan begisting dan
diberi beton decking.
Dudukan tulangan harus kuat agar dijamin tidak bergeser waktu
pengecoran.
b) Pekerjaan Pengecoran
Sebelum pengecoran dimulai, semua peralatan, material serta
tenaga yang diperlukan sudah harus siap setelah mendapat
persetujuan dari konsultan pengawas.
Pengecoran boleh dihentikan pada tempat-tempat yang
diperhitungkan aman.
Untuk penyambungan pengecoran, sebelumnya harus dibersihkan
lebih dulu permukaannya dan disiram dengan air semen.
Setelah pengecoran selesai, maka harus dilakukan penyiraman
dengan air bersih selama 1 (satu) minggu.
SAHWANA 63
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
SAHWANA 64
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
Selanjutnya hasil evaluasi Konsultan ini akan diserahkan kepada PPK untuk
evaluasi akhir dan pengambilan keputusan. Apabila rencana perubahan
pekerjaan diterima, Konsultan akan menyiapkan Perintah Perubahan Pekerjaan
untuk ditandatangani oleh PPK dan Kontraktor.
Pekerjaan yang tercantum dalam perintah perubahan akan dinilai pada harga
satuan sesuai Dokumen Kontrak, Konsultan akan membuat analisa harga
satuan baru untuk dipergunakan oleh PPK dalam penentuan harga dengan
kontraktor.
6. Koordinasi Kerja
Dengan mengadakan koordinasi kerja yang harmonis antara PPK, Konsultan
dan Kontraktor akan dapat dicapai hasil yang sebaik–baiknya dalam
menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Koordinasi kerja akan
dilakukan dengan mengadakan pertemuan secara rutin maupun pada waktu
tertentu, bilamana diperlukan.
a) Rapat Mingguan
Tim Konsultan
Rapat Intern Konsultan dilakukan pada akhir pekan dan dihadiri oleh
tenaga ahli dan tenaga teknis Konsultan Supervisi. Tim akan
membahas segala aktivitas mingguan Kontraktor yang mencakup
pekerjaan pengujian, hasil inspeksi pekerjaan, kemajuan pekerjaan,
pengukuran kuantitas dan permasalahan di lapangan serta
menyiapkan agenda untuk pertemuan mingguan untuk pihak
Kontraktor.
SAHWANA 66
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
b) Rapat Bulanan
Rapat ini dilakukan pada akhir atau awal bulan dan dihadiri oleh PPK
beserta staf, tenaga ahli Konsultan dan tim inti Kontaktor. Konsultan akan
menyampaikan agenda rapat dan melaporkan hasil pengawasan bulanan
terhadap kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang mencakup masalah
kemajuan pekerjaan, kendali mutu, pengajuan pembayaran serta
penanganan permasalahan yang ada. Status kemajuan pekerjaan terakhir
disajikan dalam grafik dan ditetapkan sebagai acuan untuk kemajuan
pekerjaan selanjutnya.
Konsultan akan menyiapkan risalah hasil rapat yang merupakan arsip
proyek.
SAHWANA 67
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
5.2.2.4 PELAPORAN
SAHWANA 68
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
Pelaporan merupakan salah satu bagian terpenting dari aktivitas kerja Konsultan
Pengawas, dimana produk laporan tersebut merupakan interpretasi dari kondisi
pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan.
Ketepatan waktu dalam penyerahan produk laporan sangat dipentingkan, mengingat
sistim informasi yang diperlukan dalam memantau pekerjaan konstruksi, sehinggga
kendala / hambatan yang terjadi dapat diantisipasi sedini mungkin.
Laporan
Harian
DATA
DATA
DATA Laporan
LAPANGAN
LAPANGAN
LAPANGAN Bulanan
Laporan
Mingguan
Laporan
Akhir
GAMBAR 5.8. Bagan Alir Sistim Pelaporan
SAHWANA 69
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
Jangka waktu yang dialokasikan pada kegiatan ini adalah selama 1 (satu)
hari, dimulai pada minggu ketiga.
SAHWANA 70
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
SAHWANA 71
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
Jangka waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah selama masa
pelaksanaan.
Tenaga yang terlibat : Chief Inspector danInspector.
5.3.4. PELAPORAN
a). Laporan Harian dan Mingguan
Kegiatan ini meliputi pembuatan terhadap laporan harian dan mingguan
yang dibuat oleh Konsultan atas kemajuan fisik pekerjaan, dengan
menggunakan format standar yang telah disepakati sebelumnya, yang
SAHWANA 72
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
d). Dokumentasi
Kegiatan ini meliputi tentang pembuatan foto-foto pelaksanaan pekerjaan
mulai dari kondisi 0%, 50% dan 100% , yang disampaikan pada akhir
kontrak pengawasan atau selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah
serah terima pertama pekerjaan, sebanyak 5 buku dan disampaikan
kepada PPK Kantor Pelabuhan Penyeberangan Kalabahi.
Jangka waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 1 (satu)
minggu pada akhir bulan.
SAHWANA 73
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
Menyadari pentingnya faktor koodinasi dan tanggung jawab personil, Konsultan akan
melaksanakan sistim pengelolaan tim supervisi sebagai berikut :
Secara kontraktual dan teknis, Konsultan bertanggung jawab kepada PPK Kantor
Pelabuhan Penyeberangan Kalabahi.
Secara umum tim Konsultan Supervisi akan terdiri dari tenaga ahli, tenaga
pendukung dan tenaga penunjang. Tim Konsultan Pengawasan akan dipimpin oleh
Site Engineer yang bertindak sebagai pimpinan serta bertanggung jawab atas
segala aspek pekerjaan phisik yang diawasi.
SAHWANA 74
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
WIDODO, SE
Opr. Komputer
SAHWANA 75
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
Alokasi tenaga ahli harus dilakukan secara efisien dan terjadual secara akurat agar
pekerjaan berjalan lancar dan dapat dilaksanakan secara ekonomis dan efisien. Dan
untuk dapat menunjang pekerjaan dengan hasil optimal maka tenaga ahli yang
dikerahkan disini adalah yang memiliki keahlian dan pengalaman cukup banyak dan
diatas dari ketentuan kualifikasi dalam Kerangka Acuan Kerja (TOR). Kesemuanya
ini bertujuan agar hasil pekerjaan benar-benar berkualitas, serta dapat
dipertanggung jawabkan.
Agar tidak terjadi tumpang tindih dalam hal pelaksanaan pekerjaan, maka dapat
diuraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing personil
1. Site Engineer
Site Engineer akan menjadi Pimpinan/Leader dari tim konsultan pengawas.
dan akan bertanggung jawab langsung kepada Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) Satker Pengembangan LLASDP NTT, dalam pelaksanaan tugas, serta
membantu PPK dalam pengawasan pelaksanaan proyek.
Tugas- tugas dari Site Engineer meliputi tetapi tidak terbatas pada hal-hal
sebagai berikut :
a. Tinggal ditempat atau tempat yang terdekat dengan lokasi proyek yang
diawasi.
SAHWANA 76
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
e. Metode yang tepat dari pengukuran kuantitas agar sesuai dengan cara-
cara pembayaran dalam kontrak.
f. Detail teknik bila ada perintah perubahan untuk kondisi lapangan dan
kejadian yang khusus.
2. Chief Inspector
Chief Inspector/Quality Engineer bertanggung jawab langsung kepada Site
Engineer untuk pekerjaan yang ditugasinya
Bertanggungjawab terutama pada pekerjaan pengendalian kegiatan konstruksi
yang berhubungan dengan aspek desain, mutu pelaksanaan, volume bahan
dan pekerjaan terlaksana sebagai dasar pembayaran dan monitor kemajuan
SAHWANA 77
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
SAHWANA 78
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
3. Inspector
Inspector bertanggung jawab langsung kepada Site Engineer untuk pekerjaan
yang ditugasinya.
4. Surveyor
SAHWANA 79
Supervisi Dermaga Penyeberangan Seba
5. Tenaga Pendukung
a. Operator Komputer/Administrasi,
Bertugas melaksanakan administrasi kantor, pengetikan laporan, surat
menyurat dan pekerjaan administrasi yang diperlukan.
SAHWANA 80