Anda di halaman 1dari 38

Bandung, 16 April 2020

PENATAAN RUANG BERBASIS RDTR

Yudha Perdana, ST., MT

Direktorat Jenderal Tata Ruang - Kementerian ATR/BPN


OUTLINE

Roadmap Pengembangan SDM Penata Ruang:


Analytical Expert vs Planning Advisor

Mind Mapping Modul RDTR Tingkat Dasar

Penataan Ruang Berbasis RDTR:


16 Komponen Kinerja Penataan Ruang
A. Roadmap Pengembangan SDM Penata Ruang:
Analytical Expert vs Planning Advisor
I. Analytical Expert
NO Kompetensi Beginner Intermediate Advanced Legend
Tabulasi/Kompilasi • Menyimpulkan Menemukan Analisis dan Sintesis
I semua arahan strategi parameter parameter
RTRW dengan operasionalisasi pengembangan pengembangan
kebijakan nasional perwujudan perkotaan dari dalam RTRW
dan menemukan pusat kegiatan semua arahan dibandingkan
hal-hal yang yang didetailkan kebijakan dengan kebijakan-
bersinergi dan/atau • Menyusun kebijakan
Keterkaitan dengan yang bertentangan konsep delineasi nasional/sektoral
RTRW dan Kebijakan awal BWP

II Analisis dan Sintesis


Menetapkan Indikator-Indikator
Membuat gambaran Indikator Kunci Pengembangan
Analisis SWOT tema blok-blok Pengembangan BWP dengan
besar BWP beragam skenario

Potensi dan Masalah

Klasifikasi Klasifikasi Arahan Kepadatan Pemodelan 3D Real


III Kemampuan Lahan Kemampuan Lahan Penduduk per Grid Time dalam satuan
sederhana dari dari analisis geologi (Blok Besar) dan kubus berisi Digital
Overlay Kelerengan, dan DAS serta Daya Mikrozonasi Surface Model
Jenis Tanah, Curah Tampung Penduduk Bencana (DSM), Digital
Hujan pada masing-masing Terrain Model
kelas (DTM), dan Digital
Fisiografis dan Ground Space
Kependudukan Model (DGSM).
A. Roadmap Pengembangan SDM Penata Ruang:
Analytical Expert vs Planning Advisor
I. Analytical Expert
NO Kompetensi Beginner Intermediate Advanced Legend
IV Menggunakan Menurunkan basis Land Value Model ekonomi
basis ekonomi dan ekonomi dan Capture makro dan mikro
sektor unggulan sektor unggulan ke pada satuan BWP
level kecamatan level kelurahan

Ekonomi Perkotaan

V Membuat pusat Membuat pusat Beragam skenario Inovasi tools dan


pelayanan yang pelayanan yang pengembangan instrumen model
berhierarki merata dan pusat-pusat pengembangan
berhierarki pelayanan dan pusat-pusat
dampaknya secara pelayanan
ekonomi,
lingkungan, dan
Struktur Internal BWP
sosial budaya

VI Membangun Membangun Beragam skenario Inovasi tools dan


jaringan jaringan pengembangan instrumen model
pergerakan yang pergerakan jaringan pengembangan
yang berhierarki berhierarki dan pergerakan dan jaringan
menghubungkan menggali filosofi transportasi dan pergerakan dan
pusat-pusatnya kota membentuk dampaknya secara transportasi
sesuai standar urban pattern ekonomi,
Jaringan Pergerakan
yang ada yang estetis lingkungan, dan
dan Transportasi
sosial budaya
A. Roadmap Pengembangan SDM Penata Ruang:
Analytical Expert vs Planning Advisor
I. Analytical Expert
NO Kompetensi Beginner Intermediate Advanced Legend
Menghitung Menghitung semua Mengembangkan Memperhitungkan
VII kebutuhan ruang kebutuhan ruang standar kebutuhan semua skenario
SPU, Perdagangan zona-zona dan ruang sesuai dengan kebutuhan ruang
jasa, ruang terbuka, prasarana dari karakteristik lokal sesuai trend global
dan prasarana dari standar permukiman dan tipologi kawasan dan prediksi
standar permukiman dan semua standar kemajuan teknologi
perkotaan sektoral
Kebutuhan Ruang

Menghitung selisih Menghitung selisih Mengkaji semua Membangun model


VIII (delta) jaringan (delta) jaringan alternatif teknik pembiayaan
prasarana dan prasarana dan pembiayaan pembangunan dalam
penggunaan lahan penggunaan lahan pembangunan yang mewujudkan delta
eksisting vs rencana, eksisting vs rencana, paling efisien eksisting vs rencana
mengalikan dengan mengalikan dengan mewujudkan delta
biaya satuan dibagi biaya satuan dibagi eksisting vs rencana
Pengembangan empat PJM empat PJM, dan
Program salternatif umber
pembiayaannya

IX Mengadopsi Mengadopsi Membangun Mengantisipasi


langsung kriteria kriteria performa kriteria lokal alternatif kriteria
performa dari dari pedoman minimal untuk lokal setiap blok
pedoman penyusunan RDTR setiap peruntukan yang
penyusunan RDTR dan memodifikasi zona/subzona/blok paling efisien
sebagian dengan peruntukan dalam mencapai
kriteria lokal indikator
Peraturan Zonasi
pengembangan
BWP.
A. Roadmap Pengembangan SDM Penata Ruang:
Analytical Expert vs Planning Advisor
II. Planning Advisor
Pelatihan Pertama Muda Madya Utama
Mengetahui Menyusun Mengevaluasi Melakukan Inovasi
Spesifikasi Muatan RDTR dan PZ Kualitas RDTR dan Penataan Ruang Berbasis
dan Garis Besar PZ RDTR dan PZ
Penyusunan RDTR
dan PZ
Kompetensi: Kompetensi: Kompetensi: Kompetensi:
• Memahami Urgensi • Melakukan • Memberikan • Menemukan SoP Teknis,
RDTR PZ penyusunan RDTR Survey Data penilaian kualitas metode, teknik, perangkat
dan PZ Primer dan RDTR dan PZ baru yang membuat
• Mengetahui Ragam Sekunder berdasarkan penataan ruang berbasis
Persoalan secara terukur tipologi dan RDTR lebih cepat, lebih
Penyusunan RDTR • Melakukan kemampuan mudah dimutakhirkan,
dan PZ serangkaian daerah menyentuh semua elemen
• Memahami Garis Analisis • Memberikan masyarakat, dan lebih
Besar Tahapan Penyusunan rekomendasi dan berkualitas
Penyusunan RDTR RDTR dan PZ preskripsi penataan • Mengembangkan SoP
dan PZ ruang administratif baru yang
membuat tatakelola
penataan ruang berbasis
RDTR lebih efisien dan
akuntabel.
A. Roadmap Pengembangan SDM Penata Ruang:
Analytical Expert vs Planning Advisor
III. Perbandingan Opsi Pengembangan SDM
No Aspek Analytical Expert Planning Advisor
Kontinyuitas dan
1 √
Konsistensi
2 Ukuran Kualitas Produk √
Pemberdayaan Beragam √
3 Disiplin Ilmu dan Tenaga
Ahli
Penjenjangan Karier √
4
Struktural
Kesesuaian dengan √
5 Kebijakan Pemerintah
(Permen PAN)
2 3
Uraian pada tabel menyimpulkan bahwa yang dipilih sebagai Roadmap Pelatihan
adalah Opsi Planning Advisor, sehingga puncak karier SDM Penyusun RDTR adalah
Sebagai Inovator Penataan Ruang Berbasis RDTR.
B. Mind Mapping Modul RDTR PZ tingkat Dasar
C. Penataan Ruang Berbasis RDTR:
16 Komponen Kinerja Penataan Ruang
• Penataan Ruang adalah suatu sistem
proses perencanaan tata ruang
(REN), pemanfaatan ruang (FAT),
pengendalian pemanfaatan ruang
(DAL), dan Peninjauan Kembali (PK)
→ 4 (Empat) Komponen.
• Penata Ruang Daerah, meliputi
lingkup produk penataan ruang
daerah (PROD), sumber daya
manusia (SDM), Perangkat Daerah,
Kelembagaan (KEL), dan Sistem
Tatalaksana & Sistem Aplikasi (SIS)
→ 4 (Empat) Komponen.
• Komponen Kinerja dari Sistem
Penataan Ruang Daerah, meliputi
Kinerja PROD, SDM, KEL, dan SIS
terhadap proses REN, FAT, DAL, dan
PK → 4 x 4 = 16 (Enam Belas)
Komponen.
Penataan Ruang Berbasis RDTR adalah
Melaksanakan 16 (Enam Belas) Komponen Kinerja
Sistem Penataan Ruang Daerah Berbasis RDTR
secara Proporsional dan Terukur.
Penataan Ruang Berbasis RDTR:
16 Komponen Kinerja Penataan Ruang
Penataan Ruang Berbasis RDTR: 16 Komponen Kinerja Penataan Ruang
Penataan Ruang Berbasis RDTR: 16 Komponen Kinerja Penataan Ruang

1. Produk Perencanaan (PROD_REN)


KEBIJAKAN EKSISTING REKOMENDASI KEBIJAKAN

Pedoman Penyusunan RTR belum memuat DJTR menyusun Pedoman Penyusunan RTR yang
Kualitas RTR
standar kualitas input, proses, dan output memuat standar kualitas input, proses, dan
belum
RTR. output RTR.
sepenuhnya
running Minimnya ketersediaan Peta dan Datin. BIG mengawal IGT (bahan penyusun RTRW) ke
menjawab Saat ini IGT dibuat di skala yang di bawah skala yang mendekati skala output produk RTR.
kebutuhan 1:5.000
dan
Kelemahan ITBX Statis: Dengan akumulasi Buat RTR Real Time yang dengan Progress
dinamika di
izin-izin, maka tidak selamanya suatu zona Pemanfaatan Ruang dan ITBX yang Real Time
lapangan
bernotasi I (Diizinkan)
Percepatan Penyusunan RDTR PZ Kemenko Perekonomian buat MoU/Perpres
terlambat dijadikan agenda prioritas paksa K/L buat dan terapkan SoP Administratif
nasional antar K/L dan SoP Teknis internal K/L dalam
Jumlah
rangka Percepatan RDTR
RDTR PZ
baru 53 dari Percepatan RDTR OSS 4 bulan dengan Buat standar biaya berbasis kedalaman analisis
1.838 se- sumberdaya yang sama dengan 12 bulan dan luas/kepadatan kota
Indonesia
(3%)
Investasi besar justru banyak masuk di Buat pedoman RDTR yang juga compatible
area nonperkotaan untuk nonperkotaan atau buat KUPZ RTRW jadi
Matriks ITBX yang operasional
RTR belum DJTR menginisiasi Integrasi Tata Ruang RTR harus disusun mengintegrasikan
terintegrasi dengan Pertanahan 2016 dan Pembekalan penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan
dengan Kanwil/Kantah Tahun 2019 pemanfaatan tanah.
Pertanahan
Alur Kerja Lengkap Penyusunan RDTR
1 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 3 Bulan 1 Bulan

KRP
Prioritas
Isu PB KLHS Reko
Prioritas men
KLHS dasi
KLHS
DAN PEMENUHAN LIMA
Isu vs
MUATAN STRATEGIS
KRP
KLHS

1. Delineasi
Akhir BWP
2. Potensi dan
Masalah
3. Ekonomi
Perkotaan
4. Struktur
SK Internal BWP
Pokja 5. Jaringan
KLHS Pergerakan
dan
Transportasi
6. Kebutuhan Integrasi
Ruang KLHS
7. Pengembang
an Program
8. Peraturan
Zonasi

Penjamin
Alternatif
an
Mitigasi
Kualitas
KLHS
KLHS
RAB PENYUSUNAN RDTR DARI PERSPEKTIF OBJEK, KEDALAMAN ANALISIS,
DAN UKURAN PERKOTAAN
RAB PENYUSUNAN RDTR DARI PERSPEKTIF OBJEK, KEDALAMAN ANALISIS,
DAN UKURAN PERKOTAAN
RAB PENYUSUNAN RDTR DARI PERSPEKTIF OBJEK, KEDALAMAN ANALISIS,
DAN UKURAN PERKOTAAN
Penataan Ruang Berbasis RDTR: 16 Komponen Kinerja Penataan Ruang

2. Produk Pemanfaatan Ruang (PROD_FAT)


KEBIJAKAN EKSISTING REKOMENDASI KEBIJAKAN

Standar Pemanfaatan Ruang • Terlalu banyak laporan DJTR menyusun standar


belum ada penyelenggaraan pemerintah pemanfaatan ruang
daerah yang harus dibuat
DJTR menyusun Pedoman
pemda (LPPD, LKPJ, LPPD,
Pedoman Sinkronisasi Sinkronisasi Program
SAKIP, LAKIP)
Program belum ada
• Terlalu banyak dokumen Satukan semua laporan
evaluasi kinerja yang dibuat kinerja tersebut menjadi satu
Pusat (EKPPD, EKPOD, EDOB) Dokumen Teknis Sinkronisasi
Program Pembangunan.
Sinkronisasi Program • Bandara Kertajati selesai, Terapkan Sinkronisasi
melalui RTPIJM belum namun KA Cepat dari Program
dilakukan di tingkat Bandung belum ada
kab/kota sebagai bahan • Waduk diresmikan belum
musrenbang terkoneksi sampai irigasi
tersier dan cetak sawah baru
Belum ada Instrumen - Terapkan Analisis Land Value
Menaksir dan Capture
Memanfaatkan Kenaikan
Nilai Lahan dan Penggantian
yang layak
Konsolidasi Lahan berbasis • Konsolidasi Lahan baru Kemen ATR/BPN menyusun
tata ruang, belum dilakukan dilakukan dalam rangka pedoman dan melakukan
di tingkat kab/kota pembebasan jalan di kota- pilot project Konsolidasi
kota besar. Lahan Berbasis Tata Ruang.
Penataan Ruang Berbasis RDTR: 16 Komponen Kinerja Penataan Ruang

3. Produk Pengendalian Pemanfaatan Ruang (PROD_DAL)

KEBIJAKAN EKSISTING REKOMENDASI KEBIJAKAN

Absennya RDTR PZ, Jumlah Pembinaan dan Bappenas tetapkan


membuat KUPZ Persetujuan Substansi Percepatan Penyusunan
RTRW masih jadi RDTR Reguler belum RDTR PZ sebagai agenda
acuan perizinan maksimal karena belum prioritas nasional 2018-
prioritas. 2020
Mekanisme Kebijakan PTSP masih • ATR/BPN menyusun SOP
Perizinan berbasis memerlukan Administratif dan SOP
Penataan Ruang rekomendasi dari TKPRD, Teknis perizinan, insentif
masih minim SKPD, dan/atau K/L disinsentif dan arahan
sanksi untuk PTSP dan
• ATR/BPN menyusun SOP
Administratif dan SOP
Belum ada Rapermen Insentif dan Teknis Penertiban
perangkat hukum Disinsentif Penataan Pemanfaatan Ruang.
Insentif dan Ruang menunggu
Disinsentif disahkan
Penataan Ruang Berbasis RDTR: 16 Komponen Kinerja Penataan Ruang

4. Produk Peninjauan Kembali RTR (PROD_PK)

KEBIJAKAN EKSISTING REKOMENDASI KEBIJAKAN

Tingkat Kualitas RTR Belum ada standar tingkat


• Kedalaman dan Kualitas Rencana Tata Ruang,
Ditjen Tata Ruang membuat
Kelengkapan RTR sehingga baik pemda maupun
Standar Kualitas Rencana Tata
• Ketentuan Data Pemerintah Pusat memiliki
Ruang
Minimal RTR penilaian sendiri-sendiri.

UU Nomor 23 Tahun 2014 Ditjen Tata Ruang harus


tentang Pemerintah Daerah, menegaskan kembali bahwa
menarik beberapa Rencana Tata Ruang yang
Kesesuaian dengan
kewenangan kabupaten/kota digunakan sebagai dasar
Peraturan Perundang-
ke provinsi yang berimplikasi perizinan hanyalah RDTR dan
undangan
pada berubahnya perizinan. Perda RTRW Kabupaten/Kota,
jika keduanya tidak ada
barulah dipakai RTRW lainnya.
Audit Tata Ruang belum Ditjen Tata Ruang harus
sepenuhnya dilaksanakan memantau audit atat ruang
Pelaksanaan
sebagai proses reguler daerah secara rutin.
Pemanfaatan Ruang
Penataan Ruang Berbasis RDTR: 16 Komponen Kinerja Penataan Ruang

5. SDM Perencanaan Tata Ruang (SDM_REN)


KEBIJAKAN EKSISTING REKOMENDASI KEBIJAKAN

• SDM Planologi/PWK Kebijakan Penempatan


Permendagri Standar Kualifikasi
sangat minim dan pegawai di daerah
Penata Ruang Daerah, diantaranya
sering tidak pada belum mengikuti
batas minimal lima tahun bertahan di
tempatnya kualifikasi.
SKPD penataan ruang, standar
• Mutasi sangat tinggi
pendidikan, dan standar kompetensi

Beragamnya kualitas Kurangnya kontinuitas


SDM Bidang Penataan Pemetaan Kompetensi, ATR/BPN melakukan Pemetaan
Ruang Penyusunan Standar Kompetensi, Penyusunan Standar
Kompetensi, dan Kompetensi penata ruang daerah
evaluasi kompetensi
penataan ruang.
Belum Jelas Roadmap Diklat, Bimtek, Bantek, ATR/BPN menyusun Roadmap
Pembinaan SDM dan Bangsitas belum Pembinaan Penataan Ruang Berbasis
Perencana, baik Tim mengikuti Roadmap Standar Kompetensi yang Terukur
Teknis Daerah, Pusat, Pembinaan Penataan yang digunakan sebagai bahan Diklat,
maupun Tim Ruang yang Terukur. Bimtek, Bantek, dan Bangsitas
Penyusun (tenaga ahli
perencana
wilayah/kota) ATR/BPN melakukan Diklat, Bimtek,
Bantek, dan Bangsitas berdasarkan
Roadmap Pembinaan dan melakukan
Evaluasi Kompetensi.
Penataan Ruang Berbasis RDTR: 16 Komponen Kinerja Penataan Ruang

6. SDM Pemanfaatan Ruang (SDM_FAT)


KEBIJAKAN EKSISTING REKOMENDASI KEBIJAKAN

KPBU baru sebatas


Developer swasta pembangunan bersama
membangun pusat infrastruktur, belum
• Transfer ilmu developer ke dalam
pelayanan dan dalam rangka
materi diklat pemanfaatan ruang
mengisi pola ruang; mewujudkan struktur
• Buat kolaborasi bersama
tidak terintegrasi dan pola ruang sesuai
membangun perkotaan baru
dengan Pemerintah pentahapannya dalam
atau blok/koridor prioritas
yang mengisi Jaringan rencana tata ruang.
Prasarana
(ingrastruktur)
Public-Private KPBU belum Bangun pilot project pengembangan
Partnership (P3) tidak mengaktivasi peran kawasan perdesaan dengan skema
menyasar masyarakat masyarakat umum Public-Private-People Partnership
umum secara (P4) dengan koperasi masyarakat dan
langsung. masyarakat adat sebagai aktor utama
pengembangan kawasan.
Penataan ruang belum Online Single
menjangkau utuh para Submission yang Kemendagri mengadakan
pimpinan politik, ditegaskan langsung pembekalan tata ruang dan
investor hingga Presiden memastikan visi, misi bakal calon
masyarakat umum mengharuskan semua pemimpin negara/daerah
usaha harus berbasis berdasarkan tata ruang
RDTR
Penataan Ruang Berbasis RDTR: 16 Komponen Kinerja Penataan Ruang

7. SDM Pengendalian Pemanfaatan Ruang (SDM_DAL)

KEBIJAKAN REKOMENDASI
EKSISTING KEBIJAKAN
• Jumlah dan Diklat dan Perbanyak Diklat dan
distribusi PPNS Pengangkatan Pengangkatan PPNS
• Mutasi sangat PPNS masih
tinggi terbatas
Penataan Ruang Berbasis RDTR: 16 Komponen Kinerja Penataan Ruang

8. SDM Peninjau Kembali RTR (SDM_PK)

KEBIJAKAN EKSISTING REKOMENDASI KEBIJAKAN

Perluas Lingkup kerja dan buat


penanggung jawab wilayah pada
Akademisi bidang penataan ruang Asosiasi Sekolah Perencanaan
Akademisi hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa Indonesia (ASPI) hingga ke seluruh
dsknya dan Sulawesi dsknya. wilayah Indonesia.
Pantau Perubahan Penggunaan
Lahan Time Series.
Perluas Lingkup kerja dan buat
Lembaga Penelitian Bidang
penanggung jawab wilayah pada
Penataan Ruang masih sangat
Lembaga Ikatan Ahli Perencana (IAP) hingga
minim. Saat ini proses PK RTR masih
Penelitian ke seluruh wilayah Indonesia.
mendapat bantuan dari Lembaga
Pantau Perubahan Penggunaan
Penelitian bidang Lingkungan Hidup
Lahan Time Series.
Pegawai
Mutasi pegawai yang sangat tinggi di Harus ada kebijakan dari kepala
pada
daerah sehingga pengawal daerah untuk mempertahankan
Instansi
penyusunan RTRW tidak sampai pegawai penataan ruang minimal 5
Penataan
mengawal hingga proses peninjauan (lima) tahun.
Ruang
kembali.
Daerah
Penataan Ruang Berbasis RDTR: 16 Komponen Kinerja Penataan Ruang

9. Kelembagaan Penyusun RTR (KEL_REN)

KEBIJAKAN EKSISTING REKOMENDASI KEBIJAKAN

TKPRD kab/kot dan provinsi • Susun dan sepakati bersama


sudah melaksanakan tugas rutin indikator pengembangan wilayah
evaluasi RTR dalam rangka • Jalin Kerjasama Kelembagaan
TKPRD persetujuan substansi, namun Sister Cities dengan Daerah Lain
masih terbatas membawa misi
program SKPD masing-masing
Ikatan Ahli Perencana (IAP) DJTR membuat standar kompetensi
masih sebatas bekerja sebagai perencana dan melakukan sertifikasi
Kelompok konsultan penyusun RTR dengan
Akademisi tingkat kompetensi yang DJTR bekerjasama dengan IAP
bervariasi. membuat kesepakatan roadmap
penelitian dan pengembangan
Lembaga Penelitian masih • Kemenristek Dikti
didominasi yang bergerak di mengkoordinasikan semua
bidang lingkungan hidup, jarang lembaga penelitian di Pusat dan
Lembaga yang bergerak di penataan daerah dibantu Kemendagri
Penelitian ruang. • Buat Riset Kontinyu Neraca
Sumber Daya Alam Real Time dan
Lembaga Penelitian tersebar
Kebijaka Pembangunan
tanpa koordinasi.
Penataan Ruang Berbasis RDTR: 16 Komponen Kinerja Penataan Ruang

10. Kelembagaan Pemanfaatan Ruang (KEL_FAT)

KEBIJAKAN EKSISTING REKOMENDASI KEBIJAKAN

Kemampuan TKPRD • Susun dan sepakati bersama indikator


memutuskan kesesuaian terukur pengembangan wilayah
Rekomendasi pemanfaatan ruang • Operasionalkan KUPZ RTRW dalam
Pemanfaatan belum maksimal Matriks ITBX Persentase Dominasi
Ruang Fungsi
• Jalin Kerjasama Kelembagaan Sister
Cities dengan Daerah Lain
TKPRD belum bergerak Pemda menyusun SOP TKPRD evaluasi
Kelembagaan
pada evaluasi dokumen sinkronisasi program berdasarkan
sinkronisasi
sinkronisasi program dan RTR dan penerapannya di tingkat
Program
penerapannya di tingkat musrenbagda
penataan ruang
musrenbangda

• Pemda menyusun SOP Konsolidasi


TKPRD belum bergerak Lahan berdasarkan RTR.
Kelembagaan pada Konsolidasi Lahan • Bangun pilot project pengembangan
Konsolidasi berdasarkan RTR yang kawasan perdesaan dengan skema
Lahan meminimalkan konflik Public-Private-People Partnership (P4)
penataan ruang di dengan koperasi masyarakat dan
lapangan. masyarakat adat sebagai aktor utama
pengembangan kawasan.
RTRW SEBAGAI DASAR PERIZINAN PERCEPATAN INVESTASI
MELALUI KUANTIFIKASI DOMINASI FUNGSI KUPZ
RTRW SEBAGAI DASAR PERIZINAN PERCEPATAN INVESTASI MELALUI
KUANTIFIKASI DOMINASI FUNGSI KUPZ

RTRW KABUPATEN
Kawasan TAM IP KEB HUT TP TER PDES PKOT
No
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Kelompok Aktivitas
1 Pertambangan (TAM) 80% 2% 5% 2% X X X X
2 Industri dan
20% 70% 5% X X X X X
Pergudangan (IP)
3 Perkebunan (KEB) X X 50% 6% X 10% 5% X
4 Hutan Lindung/Kota
X 20% 20% 90% X 3% 5% 20%
(HUT)
5 Pertanian Tanaman
X X 10% X 90% 2% 20% X
Pangan (TP)
6 Peternakan (TER) X 5% 5% X X 80% 5% X
7 Permukiman
X X 5% 2% 10% 5% 60% 10%
Perdesaan (PDES)
8 Permukiman
X 3% X X X X 5% 70%
Perkotaan (PKOT)
Total 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
RTRW SEBAGAI DASAR PERIZINAN PERCEPATAN INVESTASI MELALUI
KUANTIFIKASI DOMINASI FUNGSI KUPZ
RTRW SEBAGAI DASAR PERIZINAN PERCEPATAN INVESTASI MELALUI
KUANTIFIKASI DOMINASI FUNGSI KUPZ

RTRW KOTA
Kawasan IP PJ PP PRP PRR RTH
No
Kelompok Aktivitas (1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Industri dan Pergudangan (IP) 70% X X X X X
2 Perdagangan dan Jasa (PJ) 4% 60% X X X X
3 Pendidikan dan Perkantoran (PP) 3% 10% 70% X X X
4 Perumahan Padat (PRP) 2% 7% 8% 60% X X
5 Perumahan Rendah (PRR) 1% 3% 2% 20% 80% X
6 Ruang Terbuka Hijau (RTH) 20% 20% 20% 20% 20% 100%
Total 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penataan Ruang Berbasis RDTR: 16 Komponen Kinerja Penataan Ruang

11. Kelembagaan Pengendalian


Pemanfaatan Ruang (KEL_DAL)

KEBIJAKAN EKSISTING REKOMENDASI KEBIJAKAN

Kelembag Masih jarang perda ATR/BPN menyusun standar


aan yang mengatur khusus khusus insentif, disinsentif,
pemberi insentif, disinsentif, dan arahan sanksi.
insentif dan arahan sanksi. Pemda menyusun
dan perda/perbup/wal yang
disinsentif mengatur khusus insentif,
disinsentif, dan arahan
sanksi.
Kelembag PPNS terikat ATR/BPN menarik struktur
aan PPNS tanggungjawab organisasi kelembagaan
Penataan struktural ke SKPD PPNS ke Pusat.
Ruang di masing-masing
daerah sehingga efektivitas
penyidikan terbatas.
Penataan Ruang Berbasis RDTR: 16 Komponen Kinerja Penataan Ruang

12. Kelembagaan Peninjau Kembali RTR (KEL_PK)

KEBIJAKAN EKSISTING REKOMENDASI KEBIJAKAN

Akademisi Belum ada hubungan Institusi perguruan tinggi dan


(perguruan tinggi), yang sinergi dan lembaga penelitian agar
lembaga peneliti berkesinambungan dimasukkan ke dalam anggota
bidang penataan antara TKPRD, institusi TKPRD.
ruang, dan perguruan tinggi, dan
instansi penataan lembaga penelitian.
ruang daerah
Penataan Ruang Berbasis RDTR: 16 Komponen Kinerja Penataan Ruang

13. SOP dan Sistem Aplikasi


Perencanaan Tata Ruang (SIS_REN)
KEBIJAKAN
REKOMENDASI KEBIJAKAN
EKSISTING

Pemodelan Dinamika Spasialkan Populasi dan


Beberapa variabel
Spasial yang pernah PDRB yang masih
penyusunan rencana tata
dikembangkan beralamatkan administrasi ke
ruang masih belum bersifat
Bappenas dan BIG unit piksel 3D berukuran 1m3
spasial, biasanya masih
belum diterapkan membentuk Data DSM, DTM,
beralamatkan administrasi,
secara masif di dan DUGSM sekaligus.
yaitu PDRB, dan Populasi
daerah.
• Bagi tugas membangun
dan memutakhirkan data
spasial pada masing-
Belum ada Sistem Aplikasi masing walidata dan
Penyusun RTR Full spatial pengguna data
Engine • Bangun dan optimalkan
Pemodelan Dinamika
Spasial 3D dalam
penyusunan RTR.
Kelemahan ITBX Statis: Buat RTR Real Time yang
Dengan akumulasi izin-izin, dengan Progress
maka tidak selamanya Pemanfaatan Ruang dan ITBX
suatu zona bernotasi I yang Real Time
(Diizinkan)
Penataan Ruang Berbasis RDTR: 16 Komponen Kinerja Penataan Ruang

14. SOP dan Sistem Aplikasi


Pemanfaatan Ruang (SIS_FAT)
KEBIJAKAN REKOMENDASI
EKSISTING KEBIJAKAN

Sistem DJTR Pemda mengisi Sistem


Pemantauan mengembangkan pemantauan
Implementasi Sistem pemanfaatan ruang
RTR berdasarkan pemantauan daerah (SIFATARUDA)
Dokumen teknis pemanfaatan sebagai bagian dari
Sinkronisasi ruang nasional SIFATARUNAS.
Program belum (SIFATARUNAS)
ada.
Sistem Land ATR/BPN
Readjustment/K mengembangkan Sistem
onsolidasi Lahan Aplikasi Land
belum ada. Readjustment/Konsolida
si Lahan secara real time
Penataan Ruang Berbasis RDTR: 16 Komponen Kinerja Penataan Ruang

15. SOP dan Sistem Aplikasi


Pengendalian Pemanfaatan Ruang (SIS_DAL)

KEBIJAKAN
REKOMENDASI KEBIJAKAN
EKSISTING

Sistem RDTR PZ online • Gistaru ATR/BPN memutakhirkan


untuk PTSP dan • Perizinan Sistem RDTR PZ online untuk
Pengaduan On Line Berusaha PTSP dan Pengaduan On Line
secara Daring yang diakses melalui
(On Line Single Smartphone dimana saja dan
Submission) kapan saja, berbasis poligon
masih input bahkan 3D yang
titik dan belum mengakumulasi izin-izin yang
mengamulasi terbit.
perizinan yang
diberikan
Penataan Ruang Berbasis RDTR: 16 Komponen Kinerja Penataan Ruang

16. SOP dan Sistem Aplikasi


Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang (SIS_PK)
KEBIJAKAN
REKOMENDASI KEBIJAKAN
EKSISTING

Sistem Pemantauan - • Ditjen Tata Ruang agar membuat


Tingkat Kualitas RTR standar Kedalaman dan
• Kedalaman dan Kelengkapan RTR serta standar
Kelengkapan RTR Ketentuan Data Minimal RTR
• Ketentuan Data • Ditjen Tata Ruang agar membuat
Minimal RTR Sistem pemantauan pemenuhan
RTR terhadap standar-standar
tersebut.
Sistem Pemantauan Sistem registrasi • Kemenkumham agar membuat
Tingkat Kesesuaian dengan nomor-nomor Sistem Aplikasi Ketentuan
Peraturan Perundang- perda elektronik Perundang-Undangan
undangan sudah dilakukan seIndonesia dan analisis
Kemendagri. kesesuaiannya.
• Kemenko Perekonomian dan BIG
mengkaji tumpang tindih
penetapan kawasan dan
perizinan
Sistem Pemantauan Sifataru (nasional) • Pemda agar mereplikasi Sifataru
Tingkat Pelaksanaan ke dalam muatan RTR daerah
Pemanfaatan Ruang masing-masing
Penataan Ruang Berbasis RDTR: 16 Komponen Kinerja Penataan Ruang

3 40 60 0

10 10 30 20

70
30 30 20

30 0
30 20
PENUTUP
“Juara Diklat RDTR bukanlah Juara sebenarnya. The Real Champion adalah orang-
orang yang tulus mencintai profesi penata ruang, commit, menginspirasi, membangun
tim, dan konsisten menjadikan filosofi penataan ruang sebagai nafas dalam kehidupan
yang menggerakkan semua jenis aktivitas dengan profesi apa saja, dengan siapa saja,
kapan saja, dan dimana saja.”

-yperdana, 16 April 2020


SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

DitjenTataRuang

Ditjen Tata Ruang

Anda mungkin juga menyukai