KUALITATIF
Disusun Oleh:
Ibnu Muhariawan Restuaji, M.Si
LABORATORIUM ANALISA
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2022
2|Petunjuk Praktikum Kualitatif
Melakukan Percobaan
Jangan pernah melakukan pekerjaan, penyiapan sampel atau percobaan tanpa
adanya pengawasan asisten/dosen laboratorium.
Selalu persiapkan prosedur keselamatan kerja sebelum bekerja di laboratorium.
anda harus mengacu pada Material safety Data Sheet (MSDS) setiap kali bekerja
dengan zat-zat kimia tertentu.
Cek semua peralatan sebelum digunakan. Apabila terdapat kerusakan, segera
laporkan pada petugas laboratorium untuk segera diganti/diperbaiki.
Pilihlah tempat yang tepat untuk melakukan percobaan. Percobaan yang melibatkan
zat-zat berbahaya dan beracun harus dilakukan di dalam lemari asam.
Diskusikan selalu setiap perkembangan dalam percobaan kepada asisten atau dosen
pemimpin praktikum.
3|Petunjuk Praktikum Kualitatif
Bahan Kimia
Bahan-bahan kimia di laboratorium harus dianggap beracun dan berbahaya.
jangan makan dan minum di laboratorium ! Cucilah tangan anda setiap akan
meninggalkan laboratorium! dan bila perlu segera minum susu setelah
melaksanakan praktikum.
Selalu buka pintu dan jendela serta nyalakan lemari asam dan blower ketika
bekerja di laboratorium. Kerjakan reaksi-reaksi yang melibatkan senyawa yang
mudah menguap dan mudah terbakar di dalam lemari asam !
Jika anda menyimpan zat-zat yang mudah menguap di meja anda, tutuplah selalu
wadah yang digunakan untuk menyimpan zat tersebut !
4|Petunjuk Praktikum Kualitatif
Jika anda menumpahkan zat kimia di meja anda, segera bersihkan dengan lap
kering atau tissu. Buanglah tissu pada tempatnya, jangan buang sampah di dalam
wasbak !
Jika anda terkena zat kimia, segeralah cuci dengan sabun dan bilaslah dengan air
mengalir yang banyak. kecuali apabila anda terkena tumpahan atau cipratan
brom, fenol atau asam-asam pekat, hindari membilas dengan air !!
Jika terkena H2SO4 pekat, laplah bagian tubuh anda yang terkena asam sulfat
pekat dengan tissue kering atau lap kering. Kemudian setelah beberapa saat,
cucilah bagian tubuh anda dengan air sabun dan air mengalir yang banyak.
Zat-zat kimia berikut sangat iritan, kecuali jika dalam konsentrasi encer : asam
sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl), asam asetat
(CH3COOH), larutan kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH).
Berhati-hatilah!
Dimetilsulfoksida, walaupun tidak iritan, tapi cepat sekali terserap oleh kulit.
Berhati-hatilah !
5|Petunjuk Praktikum Kualitatif
Perlengkapan dibawah ini harus disediakan dan dibawa setiap kali melakukan
praktikum. Jangan sampai lupa !
Buku petunjuk praktikum.
Laporan praktikum.
Telah memakai jas lab yang sudah dikancingkan.
Telah membuat laporan sementara yang dikumpulkan di meja dosen.
Berpakaian rapi dan sopan (dilarang memakai kaos), bercelana kain, bersepatu
tertutup (tidak boleh pakai sandal), memakai kaos kaki.
Membawa kotak praktek yang berisi : Pengaduk gelas, sikat alat gelas, korek api,
tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, lap kain, tissue, sabun cuci alat-alat gelas,
kaca objek, dll.
Membawa peralatan P3K seperti antiseptik, kasa, maupun plester.
Setiap satu kelas praktikum wajib mengumpulkan sabun cuci piring kental
sebanyak 1 botol kecil untuk membersihkan peralatan yang digunakan pada waktu
praktikum. Sabun tersebut diberi label nama kelas dan disimpan di laboratorium,
sehingga tiap praktikan tidak perlu membawa sabun.
Catatan :
Praktikan sebelum masuk praktek harus mengumpulkan jurnal yang merupakan
laporan sementara. Praktikan yang boleh masuk praktek adalah praktikan yang
jurnalnya telah di acc oleh asisten.
Buku laporan disampul seragam satu kelas dengan warna sampul yang telah
ditentukan oleh asisten laboratorium
7|Petunjuk Praktikum Kualitatif
PENILAIAN PRAKTIKUM
Seluruh praktikum yang dilakukan di laboratorium analisa air, makanan, dan
minuman, Nilai akhir praktikum diambil dari nilai prosentase beberapa aspek yaitu :
1. Nilai Kehadiran
Mengikuti kuliah di kelas merupakan situasi sosial yang diciptakan oleh dosen
untuk membantu mahasiswa mencapai tujuan belajarnya. Persyaratan kehadiran
kuliah minimal 80% dari 15 kali pertemuan. Bila tidak memenuhi persyaratan
tersebut, maka mahasiswa tidak boleh mengikuti ujian akhir semester. Bobot
maksimum 10.
2. Nilai Pre-test
Pre-test merupakan test parameter untuk mengetahui persiapan mahasiswa
sebelum praktikum. Bobot maksimum 15.
3. Nilai Laporan
Laporan merupakan hasil perlakuan dan pengamatan setelah melaksanakan
praktikum. Bobot maksimum 45.
4. Post Test
Post test/UAS dilaksanakan di akhir perkuliahan untuk mengetahui tingkat
pencapaian kompetensi mahasiswa dalam memahami materi praktikum. Bobot
maksimum 30.
1. KATION GOLONGAN 1
A. Ag+ (larutan AgNO3)
Reaksi Pendahuluan
1) Tambahkan Na2S akan terjadi endapan hitam
2AgNO3 + Na2S Ag2S + 2NaNO3
(endapan hitam)
Reaksi Spesifik
2) Tambahkan larutan K2CrO4, terbentuk endapan berubah merah cokelat
2AgNO3 + K2CrO4 Ag2CrO4 + 2KNO3
(merah cokelat)
Reaksi Penegasan
3) Tambahkan larutan HCl encer, terjadi endapan putih, endapan larut dalam
larutan NH4OH encer, bila ke dalam larutan yang terjadi tersebut ditambahkan
HNO3 encer, terbentuk endapan putih
AgNO3 + HCl AgCl + HNO3
(putih)
AgCl + 2 NH4OH [Ag(NH3)2]Cl + 2H2O
[Ag(NH3)2]Cl + 2NHO3 AgCl + NH4NO3
(putih)
9|Petunjuk Praktikum Kualitatif
Reaksi Pendahuluan
3) Tambahkan larutan HCl encer, terjadi endapan putih, endapan larut dalam air
panas (dipanaskan), jika didinginkan akan terjadi endapan seperti jarum.
Pb(NO3)2 + 2HCl PbCl2 + 2HNO3
(putih)
4) Tambahkan larutan K2CrO4, etrbentuk endapan kuning
Pb(NO3)2 + K2CrO4 PbCrO4 + 2KNO3
(kuning)
5) Tambahkan larutan NaOH, terjadi endapan putih
Pb(NO3)2 + 2NaOH Pb(OH)2 + 2NaNO3
(putih)
6) Tambahkan larutan H2SO4 terjadi endapan putih
Pb(NO3)2 + H2SO4 PbSO4 + 2HNO3
( putih)
Reaksi Penegasan
3) Tambhakan larutan KI, maka akan terjadi endapan hijau kuning. Endapan larut
dalam penambahan reagen yang berlebih.
Hg(NO3)2 + 2KI Hg2I2 + 2KNO3
(hijau kuning)
4) Tambahkan larutan HCl encer, terjadi endapan putih yang tidak larut dalam air
panas dan dalam asam encer
Hg(NO3)2 + 2HCl Hg2Cl2 + 2 HNO3
(putih)
5) Tambahkan larutan K2CrO4, terjadi endapan cokelat. Jika dididihkan endapan
akan menjadi kristal-kristal merah
2. KATION GOLONGAN II
8. Tambahkan larutan natrium phospat maka akan terjadi endapan putih yang
sukar larut dalam asam kuat encer.
Bi(NO3)3 + Na3PO4 BiPO4 + 3NaNO3
(putih)
(hitam)
(biru prussian)
4. Tambah larutan NaOH, terjadi endapan hijau kotor, yang kemudian berubah
menjadi cokelat
FeSO4 + 2NaOH Fe(OH)2 + Na2SO4
(hijau kotor)
4Fe(OH)2 + 2H2O + O2 4Fe(OH)3
(cokelat)
(biru)
4. Dengan larutan asam asetat encer dan ditambah larutan kalium nitrit berlebih
kemudian dikocok dengan kuat. Didiamkan beberapa waktu akan terjadi
endapan berwarna kuning
Co(NO3)2 + 7KNO2+ CH3COOH K3[Co(NO2)6] + 2KNO3
(kuning)
+ 2CH3COOK + NO + H2O
Atau:
Co2+ + 7NO2- + 3K+ + 2H+ K3[Co(NO2)6 + OH + H2O
(kuning)
5. Dengan aseton dan ditambah larutan ammon thiosianat pekat, larutan akan
berubah warna menjadi biru.
Co(NO3)2 + 4NH4CSN (NH4)2[Co(CSN)4] + 2NH4NO3
Lar. biru
Atau:
Co2+ + 4CSN- + 2NH4+ (NH4)[Co(CNS)4]
Lar. Biru
H3C C NOH
2 + NiSO4 + 2NH4OH
H3C C NOH
OH O
H3C C N N C CH3
Ni
+ (NH4)2SO4 + H2O
H3C C N N C CH3
O OH
merah
Reaksi Penegasan
3. Tambah larutan NaOH berlebih, akan terbentuk endapan berwarna hijau
NiSO4 + 2NaOH Ni(SO4) + Na2SO4
(hijau)
4. Tambah larutan NH4OH encer, akan terbentuk endapan berwarna hijau, yang
akan larut kembali jika ditambah reagen berlebih
NiSO4 + 2NH4OH Ni(OH)2 + (NH4)2SO4
(hijau)
Ni(OH)2 + 6NH4OH [Ni(NH3)6](OH)2 + 6H2O
Lar. Hijau
Reaksi Spesifik
2. Reagen zink
Tambah larutan H2SO4 encer, kemudian ditambah 1 tetes larutan CuSO4 0,1%,
selanjutnya ditambah larutan ammonium. Merkuri tiosianat (reagen zink) akan
terbentuk endapan berwarna ungu
Zn2+ + (NH4)2[Hg(CNS)4] Zn[Hg(CNS)4]
(putih)
Cu2+ + (NH4)2[Hg(CNS)4] Cu[Hg(CNS)4]
(ungu)
Reaksi Penegasan
3. Tambah larutan NaOH, akan terbentuk endapan putih
ZnSO4 + 2NaOH Zn(OH)2 + Na2SO4
(putih)
Zn(OH)2 + 2NaOH Na2[ZnO2] + 2H2O
4. Tambah larutan NH4OH encer, akan terbentuk endapan berwarna putih
ZnSO4+ 2NH4OH Zn(OH)2 + (NH4)SO4
putih
Zn(OH)2 + 4NH4OH [Zn(NH3)4](OH)2 + 4H2O
5. Tambah larutan K4[Fe(CN)6], akan terbentuk endapan putih yang akan larut
dengan penambahan NaOH
2ZnSO4 + K4[Fe(CN)6] Zn2[Fe(CN)6] + 2K2SO4
Zn2[Fe(CN)6] + 8NaOH 2Na2[ZnO2] + Na[Fe(CN)6] + 4H2O
28 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f
4. KATION GOLONGAN IV
Reaksi Spesifik
2. Reaksi nyala dengan kawat Ni-chrom, terbentuk nyala berwarna merah
kekuningan
Ca2+ + meditreen CH3COOH 2N
bintik-bintik jingga
Reaksi Penegasan
3. Tambah asam sulfat terjadi endapan putih, endapan dilihat di bawah mikroskop
(bentuk kristal seperti jarum)
Reaksi Spesifik
2. Reaksi nyala dengan kawat Ni-chrom terbentuk nyala berwarna merah karmin
Sr2+ Reaksi nyala
nyala merah karmin
Reaksi Penegasan
3. Tambah asam sulfat encer terjadi endapan putih yang tidak larut dalam larutan
ammonium sulfat
SrCl2 + H2SO4 SrSO4 + 2HCl
(putih)
4. Tambah ammonium karbonat akan terbentuk endapan putih
SrCl2 + (NH4)CO3 SrCO3 + 2NH4Cl
(putih)
5. Tambah ammonium encer maka tidak akan terbentuk endapan
5. KATION GOLONGAN V
putih
4. Dengan NaOH akan terbentuk endapan putih yang sukar larut dalam NaOH
berlebih
MgSO4 + 2NaOH Mg(OH)2 + Na2SO4
putih
5. Tambah aminium karbonat terbentuk endapan putih
5MgSO4 + 5Na2CO3 + H2O 4MgCO3. Mg(OH)2 + 5Na2SO4 + CO2
Putih
Atau:
5MgSO4 +5Na2CO3+H2O Mg(MgCO3)4(OH)2 + 5Na2SO4 + CO2
putih
6. Tambah natrium karbonat akan terbentuk endapan berwarna putih
MgCl2 + Na2CO3 MgCO3 + 2NaCl
putih
7. Ditambah dinatrium hydrogen fosfat ditambah larutan buffer akan terbentuk
endapan putih hablur. (buffer: NH4OH encer + NH4Cl (1:1)) dan lihat secara
mikroskopi (reaksi kristal)
NH4Cl
MgSO4 + Na2HPO3 + +NH4OH Mg(NH4)PO4 + Na2SO4 + H2O
Putih
B. K+ (Larutan KCl)
Reaksi Pendahuluan
1. Tambah larutan Na2S tidak terjadi perubahan
Reaksi Spesifik
2. Reaksi nyala dengan kawat Ni-chrom, dan diamati dengan kaca kobalt, maka
akan terlihat warna nyala ungu
Reaksi Penegasan
33 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f
NaZn(UO2)3(C2H3O2)9 + HCl
kuning
4. Tambah kalium dihidropirostibiat terjadi endapan putih
5. Tambah asam pikrat (lihat secara mikroskopi), terbentuk kristal jarum-jarum
yang halus
ANALISA ANION
Berbeda dengan pemeriksaan kation, untuk pemeriksaan anion tidak ada suatu
sistematika tertentu, sehingga untuk pemeriksaan ini harus dilakukan reaksi-reaksi
terhadap masing-masing anion.
Meskipun demikian dari hasil-hasil pemeriksaan pendahuluan kita telah dapat
memperkirakan anion apa yang mungkin ada ataupun yang pasti tidak ada dalam
contoh bahan. Misalnya ada pemeriksaan pendahuluan zat, kita panaskan dengan asam
klorida encer. Reaksi tersebut membebaskan gas CO2, maka diduga zat zat
mengandung karbonat atau bikarbonat. Demikian pula jika zat larut dalam air dan pH
nya rendah (< 7) maka dapat diperkirakan zat tersebut bukan suatu basa, karbonat
ataupun sianida.
Secara umum anion dapat kita bagi dalam 2 golongan besar yaitu:
1. Anion yang menghasilkan gas bila direaksikan dengan larutan HCl encer:
Klorida, biokarbonat, sulfat, tiosulfat, sulfide
Nitrit dan sianida
2. Anion yang tidak menghasilkan gas, bila dipanaskan dengan larutan HCl encer:
Klorida, bromida, iodide, nitrat, sulfat, pospat
Arsenat,kromat, bikromat
Anion-anion organik seperti asetat, formiat, oksalat, dan lain-lain.
A. REAKSI PENDAHULUAN
Khusus untuk anion tertentu dilakukan reaksi pendahuluan langsung dari zat asal
(bukan ekstrak soda) sabagai berikut:
1. Zat asal dalam tabung ditambah HCl encer, bila perlu dipansakan akan
membebaskan gas:
CO2 (mengeruhkan air kapur/air barit) berasal dari karbonat atau
bikarbonat
SO2 (kertas bikromat + asam sulfat akan membentuk warna hijau) berasal
dari sulfat atau tiosulfat
NO2 (bau kha warna cokelat tengguli), berasal dari nitrit
HCN (bau khas dan beracun) kertas ammonium sulfida menjadi NH4SCN
ditambah FeCl3 dari CN-
2. Reaksi nyala halogenida (Cl-, Br-, I-) atau dikenal dengan “reaksi beilstrain”.
Prosedurnya kawat Cu dipijar pada nyala bunsen tak berwarna sampai tidak ada
warna hijau, kawat yang masih panas dicelupkan pada zat asal (yang diduga garam
halogenida) bakar pada nyala tak berwarna akan tampak nyala warna hijau terang.
Catatan: test ini dapat diganggu nyala ion Na+, K+, dan ion Ba2+
37 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f
3. Reaksi pengenal ion borat. Contoh: H3BO3, Na2B4O7. Sedikit zat asal masukkan
ke dalam cawan porselen masukkan 3 tetes H2SO4 pekat dan sedikit methanol,
dibakar dan akan gterbentuk nyala hijau.
4. Anion yang mengoksidasi (oksidator)
Zat asal ditambah difenilamin dalam H2SO4 pekat akan terbentuk warna biru.
Kemungkinan berasal dari nitrit, permanganat, kromat, bikromat, iodat, bromat,
peroksida dan lain-lain
5. Membedakan anion halogenida
Zat asal apabila tidak mengandung kation gol I sampai IV seperti Fe dan Cu atau
ekstrak soda, ditambahkan asam nitrat encer sampai bereaksi asam lalu teteska
larutan AgNO3. Apabila terbentuk endapan putih samapi kuning, maka bisa
dipastikan positif ion halogen. Untuk membedakan klorida, bromida, dan iodida
yaitu: zat ditambah oksidator (MnO2) ditambah H2SO4 pekat, panaskan kemudian
ditambahkan beberapa tetes CCl4 atau CHCl3 lalu dikocok. Apabila lapisan
kloroform tetap tak berwarna maka positif ion Cl-, apabila berwarna cokelat merah
maka positif ion Br-, bila berwarna ungu positif ion I-.
putih
2. Tambah H2SO4 pekat dan dipanaskan maka akan timbul gas yang dapat
dibuktikan dengan:
Baunya yang merangsang
Membentuk kabut putih apabila batang pengaduk yang dibasahi
dengan NH4OH pekat didekatkan ke mulut tabung
Merubah lakmus biru menjadi merah
2NaCl + H2SO4 Na2SO4 + 2HCl
HCl + NH4OH NH4Cl + H2 O
Kabut putih
3. Tambah larutan Pb(NO3)2 akanterbentuk endapan putih, yang larut dalam air
panas, apabila didinginkan akan terbentuk endapan seperti jarum.
2NaCl + Pb(NO3)2 PbCl2 + 2NaNO3
Putih
O
Br
2 Br + O
O Br
O
HO
Br
O HO Br
OH
fluorescein O
tetrabromofluorescein OH
3. Tambah larutan Pb(NO3)2 akan terbentuk endapan putih yang larut dalam air
panas
2KBr + Pb(NO3)2 PbBr2 + 2KNO3
Putih
c. I- (Larutan KI)
1. Tambah larutan AgNO3 akan terbentuk endapan kuning muda
KI + AgNO3 AgI + KNO3
Kuning
2. Tambah H2SO4 pekat, akan timbul uap ungu. Uap ini dapat dibuktikan dengan
cara:
Ke dalam larutan ditambahkan kloroform maka lapisan kloroform akan
berwarnaungu
Kertas saring yang dibasahi dengan larutan amilum kan menjadi biru
jka diletakkan di atas tabung reaksi.
KI + H2SO4 KHSO4 + HI
2HI + H2SO4 I2 + SO2 + 2H2O
I2 + amilum Iodoamilum (biru)
3. Tambah larutan Pb(NO3)2 akan terbentuk endapan kuning, ika diencerkan
dengan aquadest lalu dipanaskan maka endapan akan larut. Apabila
40 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f
4. Larutan Natrium bicarbonat dipanasi terjadi gas, yang dengan aqua barit / aqua
calcis membentuk endapan putih.
2NaHCO3 Na2CO3 + H2O + CO2
42 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f
Uap cokelat
4. Tambah serbuk seng + larutan NaOH, panaskan akan timbul gas yang dapat
dibuktikan dengan :
a. Bau amonia
b. Kertas lakmus merah menjadi biru jika diletakkan di atas tabung reaksi.
NaNO3 + 4Zn + 7NaOH NH3 + 4Na2[ZnO2] + 2H2O
Atau:
NO3- + 4Zn + 8NaOH NH3 + 4Na2[ZnO2] + OH- + 2H2O
NH3 + HCl NH4Cl
Kabut putih
4. Tambah larutan KI ditambah Asam Asetat encer atau Asam Sulfat encer terjadi
gas yang dapat dibuktikan dengan :
Kertas saring yang dibasahi larutan amylum menjadi biru.
NaNO2 + CH3COOH2N CH3COONa + NHO2
2KI + 2HNO2 + 2CH3COOH 2CH3COOK + 2NO + I2 + 2H2O
I2 + amilum Iodamilum
biru
5. Tambah larutan KMnO4 + H2SO4 encer, ditambah NaNO2 warna ungu akan
dilunturkan.
2KMnO4 + 3H2SO4 2N + 5NaNO2 K2SO4 + 2MnSO4 + 5NaNO3 + H2O
6. Tambah asam sulfanilat dan naftil amina, terjadi larutan warna merah.
m. Chromat = CrO42-
47 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f
n. Asetat ( CH3COO-)
1. Larutan Natrium acetat + larutan Argentum nitrat, terjadi endapan putih.
CH3COONa + AgNO3 CH3COOAg + NaNO3
Putih
2. Larutan Natrium acetat + Alkohol + asam sulfat pekat dipanaskan, terjadi
bau harum.
∆
CH3COONa + C2H5OH + H2SO4conc CH3COOC2H5 + NaOH
3. Larutan Natrium acetat + larutan Ferri chloride, terjadi larutan coklat merah.
48 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f
∆
3CH3COONa + FeCl3 Fe (CH3COO)3 + 3NaCl
lar. Coklat merah
p. Permanganat ( MnO4-)
1. Larutan Kalium permanganate + larutan Argentum nitrat tidak terjadi
perubahan.
KMnO4 + AgNO3 AgMnO4 + KNO3
2. Larutan kalium permanganat + larutan Kalium hydroksida pekat, dipanaskan
terjadi larutan hijau.
Jika kedalam larutan tersebut ditambah air kemudian diasamkan dengan asam
sulfat pekat maka warna larutan akan berubah menjadi ungu, tapi ungunya tidak
sama akan lebih muda.
∆
4KMnO4 + 4 KOH 4K2MnO4 + 2H2O + O2
49 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f
lar. hijau
3K2MnO4 + 2H2O 2KMnO4 + MnO2 + 4KOH
3. Larutan Kalium permanganat + larutan asam sulfat encer + hydrogen
peroksida, timbul gas dan warna ungu dari kalium permanganate dilunturkan.
2KMnO4 + 3H2SO4 + 5H2SO2 K2SO4 + 2MnSO4 + 5O2 + 8H2O
4. Larutan Kalium permanganat + asam sulfat encer + larutan Kalium iodide,
warna ungu dilunturkan jadi coklat dan timbul gas ungu yang dapat dibuktikan
dengan kertas saring yang dibasahi dengan larutan amylum 1% akan menjadi
biru jika diletakkan diatas tabung reaksi dan dipanaskan.
2KMnO4 + 8H2SO4 + 10KI 6K2SO4 + 2MnSO4 + 5I2 + 8H2O
I2 + amylum Jodamylum
biru
2. Tambah larutan HCl encer, kemudian dipanaskan hingga timbul gas, yang
dapat dibuktikan dengan:
a. Bau Belerang
b. Kertas saring dibasahi K2Cr2O7 kemudian ditambahkan dengan H2SO4
akan menjadi hijau
c. Kertas saring dibasahi KIO3 ditambah dengan Amylum akan menjadi biru
Na2SO3 + BaCl (2N) H2SO3 timbul gas + 2 NaCl
3. Tambah larutan BaCl2 kemudian terjadi endapan putih
Na2SO3 + BaCl2 BaSO3 + 2NaCl
putih
4. Tambah larutan Pb (NO3)2 akan menjadi endapan putih
Na2SO3 + Pb(NO3)2 Pb SO3 + 2NaNO3
putih
5. Tambah larutan Ba(OH)2 terjadi endapan putih
Na2SO3 + Ba(OH)2 BaSO3 + 2NaOH
putih
6. Tambah larutan kalium permanganate, lalu tambah asam sulfat akan terjadi
larutan ungu luntur.
Na2SO3 + 2KMnO4 + H2SO4 2 NaMnO4 + K2SO4 + H2SO3
Lar. Ungu Luntur
2. Tambah dengan larutan HCl encer kemudian panaskan hingga timbul gas yang
dapat dibuktikan dengan:
a. Bau belerang
b. Kertas saring dibasahi AgNO3, akan menjadi hitam
S2-
Reaksi Pendahuluan
1. Tambahkan AgNO3 hingga terjadi endapan hitam
Na2S + AgNO3 Hitam
Reaksi Spesifik
2. Tambahkan dengan HCl hingga menimbulkan gas
Na2S + HCL2N Gas
Bukti:
Bau Telur Busuk
KS. Dibasahi Pb (NO3)2 + CH3COOH KS. Berwarna hitam
Reaksi Penegasan
3. Tambahkan dengan BaCl2 sehingga menimbulkan putih
Na2S + BaCl2 Putih
2 NaCl + Ba2S Putih
Fe (CN) 63-
Reaksi Pendahuluan
1. K3Fe (CN)6 + 3 AgNO3 Jingga
Ag3 [ Fe (CN)6] + 3 KNO3
Merah Jingga
Reaksi Spesifik
2. 2K3Fe (CN)6 + 3 Fe SO4 Biru tua / Trunbull
Fe3 [ Fe (CN)6 + 3 K2SO4
Biru Tua
Reaksi Penegasan
3. K3 Fe (CN)6 + FeCl3 larutan hijau
Fe [(Fe (CN)6] + 3KCl
Lar. Coklat Hijau
Fe (CN)64-
Reaksi Pendahuluan
1. K4 Fe (CN)6 + 4 AgNO3 Putih
Ag 4 [ Fe (CN)6 ] + 4 KNO3
Putih
Reaksi Spesifik
2. 3 K4Fe (CN)6 + 4 FeCl3 Biru Prasian
Fe4 [ Fe(CN)6]3 + 12 KCl
Reaksi Penegasan
3. K4Fe (CN)6 + 2 FeSO4 Putih karena pengaruh udara (biru prusian)
Fe 2 [ Fe (CN)6] + 2 K2SO4
Putih
DAFTAR PUSTAKA
Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro I. PT. Kalman Media
Pustaka: Jakarta.
Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan SemimikroII. PT. Kalman
Media Pustaka: Jakarta.