Anda di halaman 1dari 55

PETUNJUK PRAKTIKUM

KUALITATIF

Disusun Oleh:
Ibnu Muhariawan Restuaji, M.Si

LABORATORIUM ANALISA
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2022
2|Petunjuk Praktikum Kualitatif

KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM

Peralatan Keselamatan Kerja Pribadi - Pakaian yang Sesuai


 Pakailah pakaian kerja yang sesuai dengan pekerjaan di Laboratorium. Gunakan
selalu jas lab lengan panjang. Gunakan sepatu tertutup yang layak untuk keamanan
bekerja di laboratorium. Gunakan selalu kacamata pelindung dan sarung tangan
ketika bekerja dengan zat-zat yang berbahaya dan iritan.
 Jangan pernah menggunakan lensa kontak ketika bekerja di laboratorium kimia.
Gunakanlah selalu kacamata pelindung yang sesuai.
 Sepatu terbuka, sandal atau sepatu hak tinggi tidak boleh digunakan di laboratorium.
 Rambut yang panjang harus selalu diikat dan dimasukkan ke dalam jas lab,
sementara itu mahasiswa yang memakai jilbab harus memasukkan jilbabnya ke
dalam jas lab juga, hal ini untuk menghindari kontak dengan zat-zat berbahaya,
mesin yang bergerak dan nyala api.
 Selalu cuci tangan dan lengan anda sebelum meninggalkan laboratorium.

Melakukan Percobaan
 Jangan pernah melakukan pekerjaan, penyiapan sampel atau percobaan tanpa
adanya pengawasan asisten/dosen laboratorium.
 Selalu persiapkan prosedur keselamatan kerja sebelum bekerja di laboratorium.
anda harus mengacu pada Material safety Data Sheet (MSDS) setiap kali bekerja
dengan zat-zat kimia tertentu.
 Cek semua peralatan sebelum digunakan. Apabila terdapat kerusakan, segera
laporkan pada petugas laboratorium untuk segera diganti/diperbaiki.
 Pilihlah tempat yang tepat untuk melakukan percobaan. Percobaan yang melibatkan
zat-zat berbahaya dan beracun harus dilakukan di dalam lemari asam.
 Diskusikan selalu setiap perkembangan dalam percobaan kepada asisten atau dosen
pemimpin praktikum.
3|Petunjuk Praktikum Kualitatif

 Jangan meninggalkan suatu percobaan tanpa pengawasan, terutama percobaan yang


menggunakan bahan-bahan yang mudah meledak atau mudah terbakar.

Penanganan Khusus Zat-zat Beracun dan Berbahaya


 Anda harus mengetahui sifat fisik dan kimia zat-zat yang akan digunakan dalam
setiap percobaan. Baca dan pahami MSDS (Material Safety Data Sheet) tiap-tiap
zat !
 Beri label pada botol reagen dan sampel yang anda gunakan.
 Simpan zat-zat kimia di lokasi yang sesuai.
 Jangan membuang zat-zat kimia ke wasbak !
 Pindahkan zat-zat kimia sisa, residu atau zat tak terpakai ke botol-botol atau
jurigen yang khusus untuk zat-zat sisa, yang tersedia di laboratorium.
 Jangan pernah memipet sesuatu dengan mulut, gunakan bola hisap pushball !
 Segera bersihkan setiap tumpuhan zat kimia maupun air dengan lap kering.
Laporkan setiap kejadian bila anda ragu cara menanggulanginya!

Bahan Kimia
 Bahan-bahan kimia di laboratorium harus dianggap beracun dan berbahaya.
jangan makan dan minum di laboratorium ! Cucilah tangan anda setiap akan
meninggalkan laboratorium! dan bila perlu segera minum susu setelah
melaksanakan praktikum.
 Selalu buka pintu dan jendela serta nyalakan lemari asam dan blower ketika
bekerja di laboratorium. Kerjakan reaksi-reaksi yang melibatkan senyawa yang
mudah menguap dan mudah terbakar di dalam lemari asam !
 Jika anda menyimpan zat-zat yang mudah menguap di meja anda, tutuplah selalu
wadah yang digunakan untuk menyimpan zat tersebut !
4|Petunjuk Praktikum Kualitatif

 Jika anda menumpahkan zat kimia di meja anda, segera bersihkan dengan lap
kering atau tissu. Buanglah tissu pada tempatnya, jangan buang sampah di dalam
wasbak !
 Jika anda terkena zat kimia, segeralah cuci dengan sabun dan bilaslah dengan air
mengalir yang banyak. kecuali apabila anda terkena tumpahan atau cipratan
brom, fenol atau asam-asam pekat, hindari membilas dengan air !!
 Jika terkena H2SO4 pekat, laplah bagian tubuh anda yang terkena asam sulfat
pekat dengan tissue kering atau lap kering. Kemudian setelah beberapa saat,
cucilah bagian tubuh anda dengan air sabun dan air mengalir yang banyak.
 Zat-zat kimia berikut sangat iritan, kecuali jika dalam konsentrasi encer : asam
sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl), asam asetat
(CH3COOH), larutan kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH).
Berhati-hatilah!
 Dimetilsulfoksida, walaupun tidak iritan, tapi cepat sekali terserap oleh kulit.
Berhati-hatilah !
5|Petunjuk Praktikum Kualitatif

TATA TERTIB PRAKTIKUM


 Praktikan harus hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai. Keterlambatan lebih
dari 10 menit menyebabkan praktikan tidak dapat mengikuti percobaan, kecuali
dengan ijin resmi dari dosen.
 Sebelum dimulai praktikum, diadakan pretes atau ujian pra praktikum yang akan
menjadi poin penilaian pratikum. Pretes berkaitan dengan judul praktikum yang
akan dilakukan.
 Praktikan dilarang duduk pada saat praktikum berlangsung. Praktikan
diperbolehkan duduk pada saat pretes, dan pada saat selesai praktikum untuk
mengerjakan jurnal.
 Praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum harus menunjukkan surat izin atau
keterangan yang sah, misalnya surat keterangan dokter bagi mereka yang sakit.
 Praktikan yang akan melaksanakan praktikum diwajibkan untuk mengatur
pembagian piket disetiap praktikum, piket dilakukan bergantian satu sama lain.
Apabila pembagian piket tidak dilaksanakan maka praktikan akan menerima
konsekuensi yang telah disepakati.. Berikut ini Tabel 1 adalah pembagian piket yang
harus diatur:
Tabel 1. Pembagian Kerja Piket
No. Piket Tugas Waktu Jumlah
Membuat
reagen yang Maksimal : sehari
akan digunakan sebelum praktikum
1 Reagen praktikum 1 Meja
Menyiapkan
10 menit sebelum
reagen di meja
praktikum dimulai
reagen
20 menit Sebelum
Menghitung
Inventa- praktikum dimulai
2 jumlah alat 1 Meja
ris Alat Sesudah praktikum
dalam rak
dimulai
Menyapu lantai
Bersih- dan mengelap
3 meja Sesudah praktikum 2 Meja
bersih
Mengepel lantai
PERLENGKAPAN PRAKTIKAN
6|Petunjuk Praktikum Kualitatif

Perlengkapan dibawah ini harus disediakan dan dibawa setiap kali melakukan
praktikum. Jangan sampai lupa !
 Buku petunjuk praktikum.
 Laporan praktikum.
 Telah memakai jas lab yang sudah dikancingkan.
 Telah membuat laporan sementara yang dikumpulkan di meja dosen.
 Berpakaian rapi dan sopan (dilarang memakai kaos), bercelana kain, bersepatu
tertutup (tidak boleh pakai sandal), memakai kaos kaki.
 Membawa kotak praktek yang berisi : Pengaduk gelas, sikat alat gelas, korek api,
tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, lap kain, tissue, sabun cuci alat-alat gelas,
kaca objek, dll.
 Membawa peralatan P3K seperti antiseptik, kasa, maupun plester.
 Setiap satu kelas praktikum wajib mengumpulkan sabun cuci piring kental
sebanyak 1 botol kecil untuk membersihkan peralatan yang digunakan pada waktu
praktikum. Sabun tersebut diberi label nama kelas dan disimpan di laboratorium,
sehingga tiap praktikan tidak perlu membawa sabun.
Catatan :
Praktikan sebelum masuk praktek harus mengumpulkan jurnal yang merupakan
laporan sementara. Praktikan yang boleh masuk praktek adalah praktikan yang
jurnalnya telah di acc oleh asisten.
Buku laporan disampul seragam satu kelas dengan warna sampul yang telah
ditentukan oleh asisten laboratorium
7|Petunjuk Praktikum Kualitatif

PENILAIAN PRAKTIKUM
Seluruh praktikum yang dilakukan di laboratorium analisa air, makanan, dan
minuman, Nilai akhir praktikum diambil dari nilai prosentase beberapa aspek yaitu :
1. Nilai Kehadiran
Mengikuti kuliah di kelas merupakan situasi sosial yang diciptakan oleh dosen
untuk membantu mahasiswa mencapai tujuan belajarnya. Persyaratan kehadiran
kuliah minimal 80% dari 15 kali pertemuan. Bila tidak memenuhi persyaratan
tersebut, maka mahasiswa tidak boleh mengikuti ujian akhir semester. Bobot
maksimum 10.
2. Nilai Pre-test
Pre-test merupakan test parameter untuk mengetahui persiapan mahasiswa
sebelum praktikum. Bobot maksimum 15.
3. Nilai Laporan
Laporan merupakan hasil perlakuan dan pengamatan setelah melaksanakan
praktikum. Bobot maksimum 45.
4. Post Test
Post test/UAS dilaksanakan di akhir perkuliahan untuk mengetahui tingkat
pencapaian kompetensi mahasiswa dalam memahami materi praktikum. Bobot
maksimum 30.

Tabel 3. Prosentasi Penilaian dan Rinciannya

No Komponen Bobot (%)


1 Partisipasi kuliah 10
2 Pre-test 15
3 Laporan 45
4 UAS 30
Jumlah 100
8|Petunjuk Praktikum Kualitatif

REAKSI IDENTIFIKASI KATION

Dari reaksi pendahuluan dan analisa penggolongan kation (yang mungkin


dilakukan) kita sudah memperoleh gambaran tentang kation apa yang mungkin ada
dalam contoh bahan yang diperiksa. Namun untuk mengambil kesimpulan yang pasti,
kita harus melakukan reaksi indentifikasi terhadap masing-masing kation, dengan
reaksi yang lebih spesifik. Untuk itu contoh yang direaksikan umumnya dalam bentuk
larutan (analisa basah).

1. KATION GOLONGAN 1
A. Ag+ (larutan AgNO3)
 Reaksi Pendahuluan
1) Tambahkan Na2S akan terjadi endapan hitam
2AgNO3 + Na2S Ag2S + 2NaNO3
(endapan hitam)
 Reaksi Spesifik
2) Tambahkan larutan K2CrO4, terbentuk endapan berubah merah cokelat
2AgNO3 + K2CrO4 Ag2CrO4 + 2KNO3
(merah cokelat)
 Reaksi Penegasan
3) Tambahkan larutan HCl encer, terjadi endapan putih, endapan larut dalam
larutan NH4OH encer, bila ke dalam larutan yang terjadi tersebut ditambahkan
HNO3 encer, terbentuk endapan putih
AgNO3 + HCl AgCl + HNO3
(putih)
AgCl + 2 NH4OH [Ag(NH3)2]Cl + 2H2O
[Ag(NH3)2]Cl + 2NHO3 AgCl + NH4NO3
(putih)
9|Petunjuk Praktikum Kualitatif

4) Tambahkan larutan KI, terjadi endapan kuning


AgNO3 + KI AgI + KNO3
(kuning)

5) Tambahkan larutan NaOH, terjadi endapan cokelat


2AgNO3 + 2NaOH Ag2O + 2NaNO3 + H2O
(Cokelat)
6) Tambahkan larutan NH4OH encer, mula-mula terbentuk endapan putih yang
segera berubah menjadi cokelat dari Ag-oksida yang sukar larut dalam larutan
NH4OH encer berlebih
AgNO3 + 2NaOH AgOH + NH4NO3
(putih)
2AgOH Ag2O + H2O
(cokelat)

B. Pb2+ (Larutan Pb(NO3)2)


 Reaksi Pendahuluan
1) Tambahkan larutan Na2S terjadi endapan hitam
Pb(NO3)2 + Na2S PbS + 2NaNO3
( hitam)
 Reaksi Spesifik
2) Tambahkan larutan KI, terjadi endapan kuning. Jika endapan ditambah air dan
dipanaskan, maka endapan akan larut. Jika didinginkan akan terbentuk keping-
keping kuning emas seperti sisik ikan.
Pb(NO3)2 + 2KI PbI2 + 2KNO3
(kuning)
10 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

 Reaksi Pendahuluan

3) Tambahkan larutan HCl encer, terjadi endapan putih, endapan larut dalam air
panas (dipanaskan), jika didinginkan akan terjadi endapan seperti jarum.
Pb(NO3)2 + 2HCl PbCl2 + 2HNO3
(putih)
4) Tambahkan larutan K2CrO4, etrbentuk endapan kuning
Pb(NO3)2 + K2CrO4 PbCrO4 + 2KNO3
(kuning)
5) Tambahkan larutan NaOH, terjadi endapan putih
Pb(NO3)2 + 2NaOH Pb(OH)2 + 2NaNO3
(putih)
6) Tambahkan larutan H2SO4 terjadi endapan putih
Pb(NO3)2 + H2SO4 PbSO4 + 2HNO3
( putih)

C. Hg+/Hg2+ (Larutan Hg(NO3)2)


 Reaksi Pendahuluan
1) Tambahkan larutan H2S akan terjadi endapan hitam
Hg(NO3)2 + Na2S HgS + Hg + 2 NaNO3
(hitam) (hitam)
 Reaksi Spesifik
2) Tambahkan sekeping kecil Cu ditambah HNO3 encer kemudian dipanaskan.
Permukaan Cu akan menjadi abu-abu yang jika digosok akan mengkilat.
HNO Δ
Hg(NO3)2 + Cu 3 Cu(NO3)2 + 2Hg
(abu-abu)
HNO Δ
Atau : 2Hg + Cu 3 Cu2+ + 2Hg
(abu-abu)
11 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

 Reaksi Penegasan
3) Tambhakan larutan KI, maka akan terjadi endapan hijau kuning. Endapan larut
dalam penambahan reagen yang berlebih.
Hg(NO3)2 + 2KI Hg2I2 + 2KNO3
(hijau kuning)
4) Tambahkan larutan HCl encer, terjadi endapan putih yang tidak larut dalam air
panas dan dalam asam encer
Hg(NO3)2 + 2HCl Hg2Cl2 + 2 HNO3
(putih)
5) Tambahkan larutan K2CrO4, terjadi endapan cokelat. Jika dididihkan endapan
akan menjadi kristal-kristal merah

Hg(NO3)2 + K2CrO4 Hg2CrO4 + 2KNO3


(cekelat)
6) Tambahkan larutan NaOH terjadi endapan hitam
Hg(NO3)2 + 2NaOH Hg2O + 2NaNO3 + H2O
(hitam)

2. KATION GOLONGAN II

A. Cu2+ (Larutan CuSO4)


 Reaksi Pendahuluan
1) Tambahkan HCl encer kemudian tambahkan larutan Na2S, maka akan terjadi
endapan hitam

CuSO4 + 2 HCl H2S + 2 NaCl


12 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

CuSO4 + H2S CuS + H2SO4


(hitam)
 Reaksi Spesifik
2) Tambahkan NH4OH, maka akan terjadi endapan biru muda. Apabila ditambah
larutan NH4OH berlebih maka akan larut dan menjadi larutan yang berwarna
biru tua
CuSO4 + 2 NH4OH Cu(OH)2 + (NH4)2SO4
(biru)
Cu(OH)2 + (NH4)2SO4 + 6 NH4OH 2 [Cu(NH3)2] + 8H2O
(lar.biru tua)
 Reaksi Penegasan
3) Tambahkan larutan NaOH, terjadi endapan biru, jika dipanaskan berubah
menjadi hitam
CuSO4 + 2 NaOH Cu(OH)2 + Na2SO4
(biru)
Δ
Cu(OH)2 CuO + H2O
(hitam)
4) Tambahkan K4[Fe(CN)6], terjadi endapan cokelat merah
CuSO4 + 2 K4[Fe(CN)6] Cu2[Fe(CN)6] + 2K2SO4
(merah cokelat)
5) Tambahkan larutan KI, terjadi terjadi endapan putih dan larutan cokelat, jika
dipanaskan dengan ditutup kertas amilum akan terjadi uap ungu dan kertas
amilum menjadi biru
CuSO4 + 2 KI CuI2 + K2SO4
CuI2 2CuI + I2
(putih) (uap ungu)
I2 + amilum Iodamilum
(biru)
13 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

B. Hg2+ (Larutan HgCl2)


 Reaksi Pendahuluan
1) Tambahkan Na2S, mula-mula terbentuk endapan putih lalu kuning, cokelat
akhirnya hitam. Berikut ini adalah karakteristik endapan HgS:
a) Sukar larut dalam:
 Air
 HNO3 encer panas
 KOH
 (NH4)2S
b) Mudah larut dalam:
 Aqua regia
 Na2S dapat diendapkan lagi oleh NH4Cl
Na2S + 2 HCl H2S + 2 NaCl
3 HgCl2 + 2 H2S Hg3S2Cl2 + 4 HCl
(putih)
Hg3S2Cl2 + H2S 3HgS + 2 HCl
 Reaksi Spesifik
2) Asamkan dengan asam asetat encer, celupkan kawat Cu diamkan, terbentuk
lapisan amalgam yang melekat pada tembaga yang jika digosok mengkilat
seperti perak dan jika dipanaskan hilang
HgCl2 + Cu Hg + CuCl2
(abu-abu)
 Reaksi Penegasan
3) Tambahkan larutan KI, terjadi endapan merah oranye, yang larut dalam
kelebihan KI
HgCl2 + 2 KI HgI2 + 2 KCl
(merah jingga)
HgI2 + 2 KI K2[HgI4]
4) Tambahkan larutan NaOH encer, terjadi endapan kuning
14 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

HgCl2 + 2 NaOH Hg2OCl2 + 2 NaCl + H2O


(cokelat merah)
Atau:
3HgCl2 + 4 NaOH Hg2OCl2 + 4 NaCl + 2 H2O
(cokelat merah)
HgCl2 + 2 NaOH HgO + 2 NaCl
(kuning)
5) Tambahkan amonia encer, terjadi endapan putih yang sukar larut dalam air tapi
mudah larut dalam asam nitrat dan larutan pekat NH4Cl
HgCl2 + 2 NH4OH Hg(OH)2 + 2 NH4Cl
(putih)
Hg(OH)2 + 2 HNO3 Hg(NO3)2 + 2 H2O
Hg(OH)2 + 2 NH4Cl HgCl + 2 NH4OH
6) Tambahkan larutan SnCl2, terjadi endapan putih yang menjadi hitam bila SnCl2
nya berlebih
2HgCl + 2SnCl2 HgCl2 + SnCl2

C. Cd2+ (Larutan CdSO4)


 Reaksi Pendahuluan
1) Tambah Na2S, terjadi endapan kuning yang:
a. Sukar larut dalam larutan KCN
b. Mudah larut dalam HNO3 encer panas dan H2SO4 panas
Na2S + HCl H2S + 2 NaCl
CdSO4 + H2S CdS + H2SO4
(kuning)
 Reaksi Spesifik
2) Tambahkan larutan NaOH encer, terjadi endapan putih Cd(OH)2 yang tidak
larut dalam larutan NaOH berlebihan
15 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

CdSO4 + 2NaOH Cd(OH)2 + Na2SO4


(putih)
 Reaksi Penegasan
3) Tambah amonia encer , terjadi endapan putih Cd(OH)2 yang larut dalam
ammonia berlebih
CdSO4 + 2NH4OH Cd(OH)2 + (NH4)2SO4
(putih koloid)
Cd(OH)2 + 2NH4Cl + 2NH4OH Cd(NH3)2Cl2 + 4 H2O
4) Tambahkan larutan NaCN encer, terjadi endapan putih Cd(CN)2 yang mudah
larut dalam NaCN berlebih, larutan dengan gas H2S terjadi endapan kuning
CdSO4 + 2NH4CN Cd(CN)2 + Na2SO4
(putih)
Cd(CN)2 + NaCN Na2[Cd(CN)4]
Na2[Cd(CN)4] CdS + 2 NaCN + 2HCN
(kuning)
5. Tambahkan larutan KCNS tidak akan berakasi

D. Bi3+ (Larutan Bi(NO3)3)


 Reaksi Pendahuluan
1. Tambah Na2S terjadi endapan cokelat yang:
a) Yang sukar larut dalam:
 Asam encer dingin
 Larutan (NH4)2
 Larutan KOH
b) Mudah larut dalam:
 HCl mendidih
 HNO3 panas
Na2S + 2 HCl H2S + 2 NaCl
16 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

2Bi(NO3)3 + 3 H2S Bi2S3 + 6 HNO3


(cokelat)
 Reaksi Spesifik
2. Tambah larutan NaOH encer, terjadi endapan putih yang agak larut dalam
NaOH berlebih
Bi(NO3)3 + 3 NaOH Bi(OH)3 + 3 NaNO3
(putih)
 Reaksi Penegasan
3. Tambah amonia encer, terjadi endapan putih yang sukar larut dalam ammonia
berlebih
Bi(NO3)3 + 3 NH4OH Bi(OH)3 + 3NH4NO3
(putih)
4. Reaksi khusus:
Pada lempeng (spot test) larutan zat ditambah HNO3 encer, ditambah sedikit
cinochin nitrat dan larutan KI terjadi warna merah jingga
5. Tambahkan larutan KI encer, terjadi endapan cokelat yang larut lagi dalam KI
berlebih
Bi(NO3)3 + 3KI BiI3 + 3KNO3
(cokelat tua)
BiI3 + KI K[BiI4]
H O
K[BiI4] 2 BiI3 + KI
(cokelat tua)
BiI3 + H2O (BiO)I
(jingga)
6. Tambahkan larutan reduktor seperti formaldehid/natrium stanat(I), maka akan
terjadi endapan hitam
7. Tambahkan HCl dan pengenceran dengan air menyebabkan hidrolisa parsial
sehingga terjadi endapan putih
17 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

8. Tambahkan larutan natrium phospat maka akan terjadi endapan putih yang
sukar larut dalam asam kuat encer.
Bi(NO3)3 + Na3PO4 BiPO4 + 3NaNO3
(putih)

E. As3+ (Larutan As2O3/larutan Na3AsO3)


 Reaksi Pendahuluan
1. Tambah Na2S dan H2SO4 pekat akan terbentuk endapan kuning yang:
a. Tidak larut dalam HCl pekat
b. Larut dalam HNO3 pekat panas
c. Mudah larut dalam larutan alkali hidroksida/ammonia
Na2S + 2HCl H2S + 2NaCl
2Na3AsO3 + 6HCl + 3H2S As2S3 + 6NaCl + 6H2O
(kuning)
 Reaksi Spesifik
2. Tambah AgNO3, terbentuk endapan kuning yang larut dalam HNO3 dan
ammonia
Na2SO3 + 3AgNO3 Ag3AsO3 + 3NaNO3
(kuning)
 Reaksi Penegasan
3. Tambahkan larutan SnCl2 jenuh dan HCl pekat, akan terbentuk larutan
berwarna merah cokelat tua kemudian menjadi hitam
2Na2SO3 + 3SnCl2 Sn3(AsO3)3 + 6NaCl
(merah cokelat)
Sn3(AsO3)3 + 6HCl 3SnCl2 + AsO3 + 3H2O
(hitam)
18 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

F. Sb3+ (Larutan SbCl3)


 Reaksi Pendahuluan
1. Tambah Na2S, etrbentuk endapan merah jingga yang larut dalam:
a. HCl pekat panas
b. KOH
c. (NH4)2S biasa
d. (NH4)2S kuning
Na2S + 2HCl H2S + 2NaCl
2SbCl3 + 3H2S Sb2S3 + 6HCl
(jingga)
 Reaksi Spesifik
2. Tambah larutan KI, terbentuk warna merah karena terbentuk garam kompleks
SbCl3 + 3KI SbI3 + 3KCl
(larutan kuning)
 Reaksi Penegasan
3. Tambah larutan NaOH/NH4OH, terjadi endapan putih yang larut bila
berlebihan
4SbCl3 + 12NaOH Sb4O6 + 12NaCl + 6H2O
(putih)
Sb4O6 + 4NaOH 4NaSbO2 + 2H2O
4. Tambah aquadest akan terbentuk endapan putih yang mudah larut dalam
HCl/As tartat
SbCl3 + H2O SbO.Cl + 2HCl
(putih)
SbO.Cl + 2HCl SbCl3 + H2O
5. Tambah kawat seng atau besi (larutan tidak terlalu asam) maka akan direduksi
menjadi antimony yang berwarna hitam
2SbCl3 + 3Zn 2Sb + 3ZnCl2
19 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

(hitam)

G. Sn2+ (Larutan SnCl2)


 Reaksi Pendahuluan
1. Tambah Na2S (larutan tidak terlalu asam) terbentuk endapan cokelat yang:
a. Sukar larut dalam:
 KOH atau NH4OH
 (NH4)2S biasa
b. Dapat larut dalam:
 (NH4)2S kuning
 HCl pekat
Na2s + 2HCl H2S + 2NaCl
SnCl2 + H2S SnS + 2HCl
(cokelat)
 Reaksi Spesifik
2. Tambah larutan NaOH/amonia, terbentuk endapan putih kental yang mudah
larut dalam larutan NaOH berlebih
SnCl2 + 2NaOH Sn(OH)2 + 2NaCl
(putih)
Sn(OH)2 + 2NaOH Na2(SnO2) + 2H2O
 Reaksi Penegasan
3. Tambah Hg2Cl encer, terbentuk endapan putih, bila samplenya belebih
terbentuk endapan hitam/abu-abu.
SnCl2 + 2HgCl2 Hg2Cl2 + SnCl4
(putih)

SnCl2 + Hg2Cl2 2Hg + SnCl4


(hitam)
20 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

4. Tambah bismuth nitrat encer kemudian ditambah NaOH etrbentuk endapan


hitam
SnCl2 + 2Bi(NO3)3 3Sn(NO3)3 + 2BiCl3
BiCl3 + 3NaOH Bi(OH)3 + 3NaCl
(hitam)
5. Larutan ditambah serbuk Mg kemudian 2 tetes larutan FeCl3 dan 2 tetes larutan
dimetil glikokdim dan encerkan dengan amonia 4N maka akan terjadi warna
merah

3. KATION GOLONGAN III

A. Fe2+ (larutan FeSO4)


 Reaksi Pendahuluan
1. Tambah larutan Na2S, maka akan terbentuk endapan hitam
FeSO4 + Na2S FeS + Na2SO4
(hitam)
 Reaksi Spesifik
2. Tambah larutan K3[Fe(CN6)], maka akan terbentuk endapan biru tua (biru
turnbull)
3FeSO4 + K3[Fe(CN6)] Fe3[Fe(CN6)]2 + 3K2SO4
(biru turnbull)
 Reaksi Penegasan
3. Tambah larutan K4[Fe(CN6)], maka akan terbentuk endapan putih. Endapan
dapat berubah menjadi biru tua karena pengaruh udara
2FeSO4 + K4[Fe(CN6)] Fe2[Fe(CN6)] + K2SO4
Putih
6Fe2[Fe(CN6)] + 6H2O + 3O2 Fe4[Fe(CN6)]3 + 4Fe(OH)3
21 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

(biru prussian)
4. Tambah larutan NaOH, terjadi endapan hijau kotor, yang kemudian berubah
menjadi cokelat
FeSO4 + 2NaOH Fe(OH)2 + Na2SO4
(hijau kotor)
4Fe(OH)2 + 2H2O + O2 4Fe(OH)3
(cokelat)

B. Fe3+ (Larutan FeCl3)


 Reaksi Pendahuluan
1. Tambah larutan Na2S, maka akan terbentuk endapan hitam
2FeCl3 + 3Na2S Fe2S3 + 6NaCl
(hitam)
 Reaksi Spesifik
2. Tambahkan larutan KSCN/NH4SCN, akan terbentuk larutan berwarna merah
darah
FeCl3 + 3NH4SCN Fe(SCN)3 + 3NH4Cl
(lar.merah darah)
Atau: Fe3+ + SCN [Fe(SCN)3]2+
(lar.merah darah)
 Reaksi Penegasan
3. Tambah larutan K4[Fe(CN6)], akan terbentuk endapan biru Prussian
4FeCl3 + 3K4[Fe(CN6)] Fe4[Fe(CN6)]3 + 12KCl
(biru prussian)
4. Tambah larutan K3[Fe(CN6)], akan terbentuk larutan cokelat
FeCl3 + K3[Fe(CN6)] Fe[Fe(CN6)] + 3KCl
(lar.cokelat)
5. Tambah larutan NaOH, akan terbentuk endapan berwarna cokelat merah
22 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

FeCl3 + 3NaOH Fe(OH)3 + 3NaCl


(cokelat merah)

C. Al3+ (Larutan Al2(SO4)3)


 Reaksi Pendahuluan
1. Tambah larutan Na2S maka akan terbentuk endapan putih yang akan larut
kembali jika ditambah berlebih
Al2(SO4)3 + 3Na2S Al2S3 + 2Na2SO4
Al2S3 + 6H2O 2Al(OH)3 + 3H2S
(putih)
 Reaksi Spesifik
2. Ditambah NH4OH encer dan Na alizarin slfonilat maka akan terbentuk endapan
merah
 Reaksi Penegasan
3. Tambah larutan NH4OH encer, akan terjadi endapan berwarna putih yang
apabila ditambah reagen yang berlebih endapan akan sedikit larut kembali

Al2(SO4)3 + 6NH4OH Al(OH)3 + 3(NH4)2SO4


(putih)
4. Tambah larutan NaOH, akan terjadi endapan putih yang akan larut kembali jika
ditambah reagen berlebih
Al2(SO4)3 + 6NaOH 2Al(OH)3 + 3Na2SO4
(putih)
Al(OH)3 + NaOH Na[AlO2] + 2H2O
5. Tambah larutan Na3PO4, akan terjadi endapan putih
Al2(SO4)3 + 2Na3PO4 2AlPO4 + 3Na2SO4
(putih)
6. Tambah larutan Na2CO3, akan terjadi endapan putih
23 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

Al2(SO4)3 + 3Na2CO3 Al2(CO3)3 + 3Na2SO4


Al2(CO3)3 + 6H2O 2Al(OH)3 + 3H2O + 3CO2
(putih)

D. Cr3+ (Larutan CrCl3)


 Reaksi Pendahuluan
1. Tambah larutan Na2S, akan terbentuk endapan berwarna kehijauan
2CrCl3 + 3Na2S Cr2S3 + 6NaCl
Cr2S3 + 6H2O 2Cr(OH)3 + 3H2S
(abu-abu kehijauan)
 Reaksi Spesifik
2. Tambah larutan NH4OH encer, akan terbentuk endapan hijau abu-abu atau biru
abu-abu. Endapan lebih mudah terbentuk jika dididihkan. Endapan akan larut
sebagian jika ditambah reagen berlebih dan dalam keadaan dingin akan
terbentuk larutan berwarna ungu atau merah jambu.

CrCl3 + 3NH4OH Cr(OH)3 + 3NH4Cl


(abu-abu kehijauan)
Cr(OH)3 + 6NH3 [Cr(NH3)6](OH)3
(lar.ungu)
 Reaksi Penegasan
3. Tambah larutan NaOH akan terbentuk endapan hijau abu-abu atau biru abu-
abu. Endapan akan larut jika ditambah reagen berlebih dan membentuk larutan
berwarna hijau. Jika larutan ini dipanaskan maka akan terbentuk endapan lagi
seperti semula. Jika pada larutan hijau jadi ditambah H2O2 maka larutan akan
berwarna kuning.
CrCl3 + 3NaOH Cr(OH)3 + 3NaCl
(abu-abu kehijauan)
24 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

Cr(OH)3 + NaOH Na[CrO2] + 2H2O


Lar. hijau
2Na[CrO2] + 3H2O2 + 2NaOH 2Na2[CrO4] + 4H2O
Lar. kuning
4. Tambah latutan Na2CO3 akan terbentuk endapan hijau abu-abu atau biru abu-
abu.
2CrCl3 + Na2CO Cr2(CO3)3 + 6NaCl
Cr2(CO3)3 + 6H2O 2Cr(OH)3 + 3H2O + 3CO2
(abu-abu kehijauan)
5. Tambah larutan Na3PO4 akan terbentuk endapan hijau
CrCl3 + Na3PO4 CrPO4 + 3NaCl
(hijau)

E. Co2+ (Larutan Co(NO3)2)


 Reaksi Pendahuluan
1. Dengan Na2S terbentuk endapan berwarna hitam
Co(NO3)2 + Na2S CoS + 2NaNO3
(hitam)
 Reaksi Spesifik
2. Dengan NaOH, terbentuk endapan berwarna biru. Jika ditambah reagen
berlebih dan dipanaskan akan terbentuk endapan merah jambu
Co(NO3)2 + NaOH Co(OH)NH3 + NaNO3
(biru)
Co(OH)NH3 + NaOH Co(OH)2 + NaNO3
(merah jambu)
 Reaksi Penegasan
3. Dengan larutan NH4OH encer, akan terbentuk endapan berwarna biru
Co(NO3)2 + NH4OH Co(OH)NO3 + NH4NO3
25 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

(biru)
4. Dengan larutan asam asetat encer dan ditambah larutan kalium nitrit berlebih
kemudian dikocok dengan kuat. Didiamkan beberapa waktu akan terjadi
endapan berwarna kuning
Co(NO3)2 + 7KNO2+ CH3COOH K3[Co(NO2)6] + 2KNO3
(kuning)
+ 2CH3COOK + NO + H2O
Atau:
Co2+ + 7NO2- + 3K+ + 2H+ K3[Co(NO2)6 + OH + H2O
(kuning)

5. Dengan aseton dan ditambah larutan ammon thiosianat pekat, larutan akan
berubah warna menjadi biru.
Co(NO3)2 + 4NH4CSN (NH4)2[Co(CSN)4] + 2NH4NO3
Lar. biru
Atau:
Co2+ + 4CSN- + 2NH4+ (NH4)[Co(CNS)4]
Lar. Biru

F. Ni2+ (Larutan NiSO4)


 Reaksi Pendahuluan
1. Tambah larutan Na2S, akan terbentuk endapan berwarna hitam
NiSO4 + Na2S NiS + Na2SO4
(hitam)
 Reaksi Spesifik
2. Tambah larutan NH4OH encer dan larutan dimetilglioksim akan terbentuk
endapan berwarna merah
26 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

H3C C NOH
2 + NiSO4 + 2NH4OH
H3C C NOH

OH O

H3C C N N C CH3
Ni
+ (NH4)2SO4 + H2O
H3C C N N C CH3

O OH

merah

 Reaksi Penegasan
3. Tambah larutan NaOH berlebih, akan terbentuk endapan berwarna hijau
NiSO4 + 2NaOH Ni(SO4) + Na2SO4
(hijau)
4. Tambah larutan NH4OH encer, akan terbentuk endapan berwarna hijau, yang
akan larut kembali jika ditambah reagen berlebih
NiSO4 + 2NH4OH Ni(OH)2 + (NH4)2SO4
(hijau)
Ni(OH)2 + 6NH4OH [Ni(NH3)6](OH)2 + 6H2O
Lar. Hijau

G. Zn2+ (larutan ZnSO4)


 Reaksi Pendahuluan
1. Tambah larutan Na2S akan terbentuk endapan berwarna putih
ZnSO4+ Na2S ZnS + Na2SO4
(putih)
27 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

 Reaksi Spesifik
2. Reagen zink
Tambah larutan H2SO4 encer, kemudian ditambah 1 tetes larutan CuSO4 0,1%,
selanjutnya ditambah larutan ammonium. Merkuri tiosianat (reagen zink) akan
terbentuk endapan berwarna ungu
Zn2+ + (NH4)2[Hg(CNS)4] Zn[Hg(CNS)4]
(putih)
Cu2+ + (NH4)2[Hg(CNS)4] Cu[Hg(CNS)4]
(ungu)
 Reaksi Penegasan
3. Tambah larutan NaOH, akan terbentuk endapan putih
ZnSO4 + 2NaOH Zn(OH)2 + Na2SO4
(putih)
Zn(OH)2 + 2NaOH Na2[ZnO2] + 2H2O
4. Tambah larutan NH4OH encer, akan terbentuk endapan berwarna putih
ZnSO4+ 2NH4OH Zn(OH)2 + (NH4)SO4
putih
Zn(OH)2 + 4NH4OH [Zn(NH3)4](OH)2 + 4H2O
5. Tambah larutan K4[Fe(CN)6], akan terbentuk endapan putih yang akan larut
dengan penambahan NaOH
2ZnSO4 + K4[Fe(CN)6] Zn2[Fe(CN)6] + 2K2SO4
Zn2[Fe(CN)6] + 8NaOH 2Na2[ZnO2] + Na[Fe(CN)6] + 4H2O
28 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

H. Mn2+ (larutan MnCl2)


 Reaksi Pendahuluan
1. Tambah larutan Na2S terjadi endapan merah jambu seperti daging
MnCl2 + Na2S MnS + 2NaCl
Merah jambu
 Reaksi Spesifik
2. Tambah larutan NH4OH encer berlebih, kemudian tambah larutan Na3PO4,
akan terbentuk endapan berwarna merah seperti daging
MnCl2 + 2NaOH Mn(OH)2 + 2NaCl
putih
4Mn(OH)2 + 2H2O + O2 4Mn(OH)3
Cokelat
 Reaksi Penegasan
3. Tambah larutan NaOH, akan terbentuk endapan putih yang akan berubah
cokelat karena pengaruh udara
MnCl2 + NH4OH + Na2PO4 + 6H2O Mn(NH4)PO4.7H2O + NaO
Merah daging

4. KATION GOLONGAN IV

A. Ba2+ (Larutan BaCl2)


 Reaksi Pendahuluan
1. Tambah larutan Na2S akan terbentuk endapan berwarna putih
BaCl2 + Na2S BaS + 2NaCl
(putih)
 Reaksi Spesifik
2. Tambah larutan K2CrO4 akan terbentuk endapan kuning yang larut asam
mineral tetapi tidak larut dalam asam asetat encer
29 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

BaCl2 + K2CrO4 BaCrO4 + 2KCl


(kuning)
 Reaksi Penegasan
3. Tambah ammonia encer. Pada awalnya tidak mengendap akan tetapi lama
kelamaan akan keruh (karena pengaruh udara)
BaCl2 + 2NH4OH Ba(OH)2 + 2NH4Cl
4. Tambah ammonium oksalat, akan terbentuk endapan putih yang akan larut
dalam asam mineral tetapi tidak larut dalam asam asetat encer
BaCl2 + (NH4)2C2O4 BaC2O4 + NH4Cl
(putih)
5. Tambah asam sulfat akan terbentuk endapan putih yang tidak larut dalam asam
mineral ataupun dalam larutan ammonium sulfat
BaCl2 + H2SO4 BaSO4 + 2HCl
(putih)
6. Tambahkan larutan natrium/ammonium karbonat akan terbentuk endapan
putih
BaCl2 + (NH4)2CO3 BaCO3 + 2NH4Cl
putih
7. Reaksi nyala dengan kawat Ni-chrom, akan terbentuk nyala berwarna hijau
kekuningan

B. Ca2+ (Larutan CaCl2)


 Reaksi Pendahuluan
1. Tambah larutan Na2S terjadi endapan putih
CaCl2 + Na2S CaS + 2NaCl
(putih)
30 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

 Reaksi Spesifik
2. Reaksi nyala dengan kawat Ni-chrom, terbentuk nyala berwarna merah
kekuningan
Ca2+ + meditreen CH3COOH 2N
bintik-bintik jingga
 Reaksi Penegasan
3. Tambah asam sulfat terjadi endapan putih, endapan dilihat di bawah mikroskop
(bentuk kristal seperti jarum)

CaCl2 + H2SO4 CaSO4 + 2HCl


(Putih)
4. Tambah kalium kromat, maka tidak akan terbentuk endapan (bedakan dengan
Ba2+)
CaCl2 + K2CrO4 CaCrO4 + 2KCl
5. Tambah ammonium karbonat, terjadi endapan putih amorf yang bila
a. Ammonium ditambah asam mineral akan larut, apabila dipanaskan
akan mengendap kembali
b. Ammonium ditambah aquadest yang mengandung CO2 maka akan
larut, dan apabila dipanaskan akan larut kembali karena CO2
dibebaskan
CaCl2 + (NH4)2CO3 CaCO3 + 2NH4Cl
(putih)
6. Tambah ammonium encer, maka tidak akan terbentuk endapan
CaCl2 + 2NH4OH Ca(OH)2 + 2NH4Cl

C. Sr2+ (larutan SrCl2)


 Reaksi Pendahuluan
1. Tambah larutan Na2S akan terbentuk endapan putih
31 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

 Reaksi Spesifik
2. Reaksi nyala dengan kawat Ni-chrom terbentuk nyala berwarna merah karmin
Sr2+ Reaksi nyala
nyala merah karmin
 Reaksi Penegasan
3. Tambah asam sulfat encer terjadi endapan putih yang tidak larut dalam larutan
ammonium sulfat
SrCl2 + H2SO4 SrSO4 + 2HCl
(putih)
4. Tambah ammonium karbonat akan terbentuk endapan putih
SrCl2 + (NH4)CO3 SrCO3 + 2NH4Cl
(putih)
5. Tambah ammonium encer maka tidak akan terbentuk endapan

5. KATION GOLONGAN V

A. Mg2+ (Larutan MgSO4)


 Reaksi Pendahuluan
1. Tambah larutan Na2S tidak terjadi perubahan
 Reaksi Spesifik
2. Tambah titan yellow dan NaOH akan terbentuk endapan berwarna merah
MgSO4 + 2NaOH Mg(OH)2 + Na2SO4
(putih)
Mg(OH)2 + Titan yellow endapan merah
 Reaksi Penegasan
3. Tambah ammonium encer akan terbentuk endapan putih seperti gelatin yang
larut dalam larutan garam ammonium
MgSO4 + 2NH4OH Mg(OH)2 + (NH4)2SO4
32 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

putih
4. Dengan NaOH akan terbentuk endapan putih yang sukar larut dalam NaOH
berlebih
MgSO4 + 2NaOH Mg(OH)2 + Na2SO4
putih
5. Tambah aminium karbonat terbentuk endapan putih
5MgSO4 + 5Na2CO3 + H2O 4MgCO3. Mg(OH)2 + 5Na2SO4 + CO2
Putih
Atau:
5MgSO4 +5Na2CO3+H2O Mg(MgCO3)4(OH)2 + 5Na2SO4 + CO2
putih
6. Tambah natrium karbonat akan terbentuk endapan berwarna putih
MgCl2 + Na2CO3 MgCO3 + 2NaCl
putih
7. Ditambah dinatrium hydrogen fosfat ditambah larutan buffer akan terbentuk
endapan putih hablur. (buffer: NH4OH encer + NH4Cl (1:1)) dan lihat secara
mikroskopi (reaksi kristal)
NH4Cl
MgSO4 + Na2HPO3 + +NH4OH Mg(NH4)PO4 + Na2SO4 + H2O
Putih

B. K+ (Larutan KCl)
 Reaksi Pendahuluan
1. Tambah larutan Na2S tidak terjadi perubahan
 Reaksi Spesifik
2. Reaksi nyala dengan kawat Ni-chrom, dan diamati dengan kaca kobalt, maka
akan terlihat warna nyala ungu

 Reaksi Penegasan
33 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

3. Tambah asam perklorat pekat terjadi endapan putih


KCl + HClO4 KClO4 + HCl
putih
4. Tambah asam pikrat akan terbentuk edapan kuning
Lihat secara mikroskopi (reaksi kristal) terlihat kristal jarum panjang berwarna
kuning
Δ
2KCl + Na3[Co(NO2)6] K2Na[Co(NO2)6] + 2NaCl
Kuning
Atau:
3KCl + Na3[Co(NO2)6] K3[Co(NO2)6 ] + NaCl
kuning
5. Tambah triple nitrit terjadi endapan hitam
Lihat secara mikroskopi (reaksi kristal) terlihat kubus/kotak/bujrsangkar
berwarna hitam
6. Tambah asam tartat terbentuk endapan yang larut dalam asam pekat

KCl + H2.C4H4O6 KH(C4H4)6 + HCl


putih
7. Tambah natrium cobalt nitrit akan terbentuk endapan kuning

C. Na+ (Larutan NaCl)


 Reaksi Pendahuluan
1. Tambah larutan Na2S tidak terjadi perubahan
 Reaksi Spesifik
2. Reaksi nyala dengan kawat Ni-chrom, terbentuk nyala berwarna kuning stabil
 Reaksi Penegasan
3. Tambah Zn uranil asetat (mikrosopi) akan terbentuk kristal seperti berlian
NaCl + 3UO2(C2H3O2)2 + Zn(C2H3O2)2 + H.C2H3O2
34 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

NaZn(UO2)3(C2H3O2)9 + HCl
kuning
4. Tambah kalium dihidropirostibiat terjadi endapan putih
5. Tambah asam pikrat (lihat secara mikroskopi), terbentuk kristal jarum-jarum
yang halus

D. NH4+ (larutan NH4Cl)


 Reaksi Pendahuluan
1. Tambah larutan Na2S tidak terjadi perubahan
NH4Cl + NaOH NH3 + NaCl + H2 O
 Reaksi Spesifik
2. Dengan pereaksi nessler terjadi endapan kuning cokelat
2K2(HgI4) + NH3 + 3KOH O.Hg2.NH2.I + 7KI + 2H2O
Cokelat
 Reaksi Penegasan
3. Tambah NaOH, didihkan diamati:
a. Mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru
b. Berbau khas
c. Memberi kabut putih pada batang pengaduk yang telah dibasai HCl
pekat
NH4Cl + NaOH NH3 + NaCl + H2 O
NH3 + HCl NH4Cl
Kabut putih
2NH3 + Hg2(NO3)2 Hg(NH2)NO3 + Hg +NH4NO3
Hitam Hitam
35 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

ANALISA ANION

Berbeda dengan pemeriksaan kation, untuk pemeriksaan anion tidak ada suatu
sistematika tertentu, sehingga untuk pemeriksaan ini harus dilakukan reaksi-reaksi
terhadap masing-masing anion.
Meskipun demikian dari hasil-hasil pemeriksaan pendahuluan kita telah dapat
memperkirakan anion apa yang mungkin ada ataupun yang pasti tidak ada dalam
contoh bahan. Misalnya ada pemeriksaan pendahuluan zat, kita panaskan dengan asam
klorida encer. Reaksi tersebut membebaskan gas CO2, maka diduga zat zat
mengandung karbonat atau bikarbonat. Demikian pula jika zat larut dalam air dan pH
nya rendah (< 7) maka dapat diperkirakan zat tersebut bukan suatu basa, karbonat
ataupun sianida.
Secara umum anion dapat kita bagi dalam 2 golongan besar yaitu:
1. Anion yang menghasilkan gas bila direaksikan dengan larutan HCl encer:
 Klorida, biokarbonat, sulfat, tiosulfat, sulfide
 Nitrit dan sianida
2. Anion yang tidak menghasilkan gas, bila dipanaskan dengan larutan HCl encer:
 Klorida, bromida, iodide, nitrat, sulfat, pospat
 Arsenat,kromat, bikromat
 Anion-anion organik seperti asetat, formiat, oksalat, dan lain-lain.

Pelaksanaan pemeriksaan anion dilakukan dalam 2 tahap, yaitu:


a. Analisa pendahuluan
Dimaksudkan analisa langsung dari zat asal (sebelum ditambah pereaksi lain)
karena ada beberapa anionakan terurai atau terganggu oleh adanya pereaksi
tersebut
36 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

b. Identifikasi dari larutan “Ekstrak Soda”


Identifikasi ini dimaksudkan agar anion yang terikat dengan kation (golongan I
sampai IV) bereaksi membentuk garam natrium yang mudah larut sehingga ion
logam tidak mengganggu dan mudah diidentifikasi
Cara membuat ekstrak soda:
Sebanyak ± 1 gram sample dimasukkan dalam beaker glass 100 mL,
ditambahkan 20 mL larutan Na2CO3 jenuh. Kemudian dididihkan selama 15 menit,
dinginkan lalu disaring. Filtrat disebut “ekstrak soda” yang digunakan untuk
identifikasi anion (selain karbonat). Endapan pada kertas saring merupakan garam
karbonat dari kation logam yang dapat dipakai untuk analisa kation.

A. REAKSI PENDAHULUAN
Khusus untuk anion tertentu dilakukan reaksi pendahuluan langsung dari zat asal
(bukan ekstrak soda) sabagai berikut:
1. Zat asal dalam tabung ditambah HCl encer, bila perlu dipansakan akan
membebaskan gas:
 CO2 (mengeruhkan air kapur/air barit) berasal dari karbonat atau
bikarbonat
 SO2 (kertas bikromat + asam sulfat akan membentuk warna hijau) berasal
dari sulfat atau tiosulfat
 NO2 (bau kha warna cokelat tengguli), berasal dari nitrit
 HCN (bau khas dan beracun) kertas ammonium sulfida menjadi NH4SCN
ditambah FeCl3 dari CN-
2. Reaksi nyala halogenida (Cl-, Br-, I-) atau dikenal dengan “reaksi beilstrain”.
Prosedurnya kawat Cu dipijar pada nyala bunsen tak berwarna sampai tidak ada
warna hijau, kawat yang masih panas dicelupkan pada zat asal (yang diduga garam
halogenida) bakar pada nyala tak berwarna akan tampak nyala warna hijau terang.
Catatan: test ini dapat diganggu nyala ion Na+, K+, dan ion Ba2+
37 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

3. Reaksi pengenal ion borat. Contoh: H3BO3, Na2B4O7. Sedikit zat asal masukkan
ke dalam cawan porselen masukkan 3 tetes H2SO4 pekat dan sedikit methanol,
dibakar dan akan gterbentuk nyala hijau.
4. Anion yang mengoksidasi (oksidator)
Zat asal ditambah difenilamin dalam H2SO4 pekat akan terbentuk warna biru.
Kemungkinan berasal dari nitrit, permanganat, kromat, bikromat, iodat, bromat,
peroksida dan lain-lain
5. Membedakan anion halogenida
Zat asal apabila tidak mengandung kation gol I sampai IV seperti Fe dan Cu atau
ekstrak soda, ditambahkan asam nitrat encer sampai bereaksi asam lalu teteska
larutan AgNO3. Apabila terbentuk endapan putih samapi kuning, maka bisa
dipastikan positif ion halogen. Untuk membedakan klorida, bromida, dan iodida
yaitu: zat ditambah oksidator (MnO2) ditambah H2SO4 pekat, panaskan kemudian
ditambahkan beberapa tetes CCl4 atau CHCl3 lalu dikocok. Apabila lapisan
kloroform tetap tak berwarna maka positif ion Cl-, apabila berwarna cokelat merah
maka positif ion Br-, bila berwarna ungu positif ion I-.

B. REAKSI IDENTIFIKASI ANION


Di bawah ini akan diuraikan reaksi identifikasi anion-anion yang dianggap
penting:
a. Cl- (Larutan NaCl)
1. Tambah larutan AgNO3, akan terbentuk endapan putih, endapan larut dalam
NH4OH encer dan apabila ditambah asam nitrat akan terbentuk endapan
kembali
NaCl + AgNO3 AgCl + NaNO3
Putih
AgCl + 2NH4OH (2N) [Ag(NH3)2]Cl + 2H2O
[Ag(NH3)2]Cl + 2HNO3 AgCl + 2NH4OH
38 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

putih
2. Tambah H2SO4 pekat dan dipanaskan maka akan timbul gas yang dapat
dibuktikan dengan:
 Baunya yang merangsang
 Membentuk kabut putih apabila batang pengaduk yang dibasahi
dengan NH4OH pekat didekatkan ke mulut tabung
 Merubah lakmus biru menjadi merah
2NaCl + H2SO4 Na2SO4 + 2HCl
HCl + NH4OH NH4Cl + H2 O
Kabut putih
3. Tambah larutan Pb(NO3)2 akanterbentuk endapan putih, yang larut dalam air
panas, apabila didinginkan akan terbentuk endapan seperti jarum.
2NaCl + Pb(NO3)2 PbCl2 + 2NaNO3
Putih

b. Br- (larutan KBr)


1. Tambah larutan AgNO3 akan terbentuk endapan kuning muda
KBr + AgNO3 AgBr + KNO3
kuning
2. Tambah alarutan HNO3 pekat, kocok, maka larutan akan enjadi cokelat merah,
kemudian akan timbul uap berwarna cokelat merah. Uap ini dapat dibuktikan
dengan cara ke dalam larutan tambahkan kloroform maka lapisan kloroform
akan berwarna cokelat merah.
KBr + HNO3 KNO3 + HBr
HBr + HNO3 Br2 + NO2 + H2 O
39 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

O
Br
2 Br + O

O Br

O
HO
Br
O HO Br
OH
fluorescein O

tetrabromofluorescein OH

3. Tambah larutan Pb(NO3)2 akan terbentuk endapan putih yang larut dalam air
panas
2KBr + Pb(NO3)2 PbBr2 + 2KNO3
Putih

c. I- (Larutan KI)
1. Tambah larutan AgNO3 akan terbentuk endapan kuning muda
KI + AgNO3 AgI + KNO3
Kuning
2. Tambah H2SO4 pekat, akan timbul uap ungu. Uap ini dapat dibuktikan dengan
cara:
 Ke dalam larutan ditambahkan kloroform maka lapisan kloroform akan
berwarnaungu
 Kertas saring yang dibasahi dengan larutan amilum kan menjadi biru
jka diletakkan di atas tabung reaksi.
KI + H2SO4 KHSO4 + HI
2HI + H2SO4 I2 + SO2 + 2H2O
I2 + amilum Iodoamilum (biru)
3. Tambah larutan Pb(NO3)2 akan terbentuk endapan kuning, ika diencerkan
dengan aquadest lalu dipanaskan maka endapan akan larut. Apabila
40 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

didinginkan akan terbentuk endapan kembali berbentuk keping-keping kuning


emas seperti sisik ikan.
2KI + Pb(NO3)2 PbI2 + 2KNO3
kuning
4. Tambah larutan HgCl2 terjadi endapan merah jingga, jika ditambah KI berlebih
endapan akan larut
2KI + HgCl2 HgI2 + 2KCl
Merah jingga
HgI2 + KI K2[HgI4]

d. Carbonat = CO32-( larutan Na2CO3 )


1. Larutan Natrium Carbonat yang berlebih ditambah larutan Argentum nitrat
terjadi endapan putih. Jika reagent berlebih terjadi endapan kuning. Jika
dipanaskan terjadi endapan coklat.
Na2CO3 + 2AgNO3 Ag2CO3 + 2NaNO3
Putih
Δ
Ag2CO3 Ag2O + CO2
Cokelat hitam
2. Larutan Natrium Carbonat + asam chloride encer, akan timbul gas. Jika batang
pengaduk yang telah dibasahi dengan aqua barit / aqua calcis didekatkan diatas
mulut tabung maka akan terjadi endapan putih.
Na2CO3 + 2HCl2N 2NaCl + H2O + CO2
CO2 + Ba(OH)2 BaCO3 + H2 O
Putih
3. Larutan Natrium Carbonat + larutan magnesium sulfat terjadi endapan putih.
Na2CO3 + MgSO4 MgCO3 Putih + Na2SO4
4. Larutan natrium Carbonat + larutan Barium chlorida terjadi endapan putih.
Endapan larut dalam asam chloride encer dan timbul gelembung gas.
41 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

Na2CO3 + BaCl2 BaCO3 + 2NaCl


Putih
BaCO3 + 2HCl2N BaCl2 + H2O + CO2
5. Larutan Natrium Carbonat + larutan Calcium chlorida terjadi endapan putih.
Endapan larut dalam asam chlorida encer dan timbul gelembung gas cair.
Na2CO3 + CaCl2 CaCO3 + 2NaCl
Putih
CaCO3 + 2HCl2N CaCl2 + H2O + CO2

e. Bicarbonat = HCO3- (NaHCO3)


1. Larutan Natrium bicarbonat + larutan Argentum nitrat, terjadi endapan putih.
NaHCO3 + AgNO3 AgHCO3 + NaNO3
2AgHCO3 Ag2CO3 + H2O + CO2
Putih
2. Larutan Natrium bicarbonat + asam chlorida encer, terjadi gas, yang dapat
ditangkap dengan batang pengaduk yang dibasahi dengan aqua barit / aqua
calcis membentuk endapan putih.
NaHCO3 + HCl2N NaCl + H2O + CO2
CO2 + Ba(OH)2 BaCO3 + H2O
3. Larutan Natrium bicarbonat + larutan Magnesium sulfat tak terjadi endapan.
Jika dipanasi terjadi endapan putih.
NaHCO3 + MgSO4 Mg(HCO3)2 + Na2SO4
Δ
Mg(HCO3)2 MgCO3 + H2O + CO2
Putih

4. Larutan Natrium bicarbonat dipanasi terjadi gas, yang dengan aqua barit / aqua
calcis membentuk endapan putih.
2NaHCO3 Na2CO3 + H2O + CO2
42 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

CO2 + Ba(OH)2 BaCO3 + H2O


Putih

f. CN- ( Larutan KCN )


1. Tambah AgNO3 encer terjadi endapan putih.
a. Sukar larut dalam HNO3 encer
b. Mudah larut dalam :
- KCN berlebih
- Ammonia
- Larutan Natrium Triosulfit
2. Reaksi biru Berlin
Tambah KOH sampai bersifat basa + 1 butir kristal FeSO4 diasamkan dengan
HCl akan terbentuk endapan biru Berlin.
3. Tambah HCl encer akan menimbulkan gas HCN yang berbau spesifik ( gas
beracun )

g. CNS- ( Larutan NH4CNS )


1. Tambah larutan AgNO3, terbentuk endapan putih seperti didih susu, yang larut
dalam ammonia encer , tetapi tidak larut dalam HNO3 encer .
NH4CNS + AgNO3 AgCNS + NH4NO3
Putih

2. Tambah larutan FeCl3 terbentuk larutan berwarna merah darah.


3NH4CNS + FeCl3 Fe(CNS)3 + 3NH4Cl
Lar. Merah darah
43 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

Atau: CNS- + Fe3+ Fe(CNS)2+


Lar. Merah darah
3. Tambah larutan CuSO4, mula – mula kelihatan warna hijau, lalu terbentuk
endapan hitam dan kemudian menjadi endapan putih setelah ditambah asam
sulfat ( = larutan jenuh SO2 ).
2NH4CNS + CuSO4 Cu(CNS)2 + (NH4)2SO4
Hitam
4. Tambah larutan Hg ( II ) nitrat, terbentuk endapan putih. Yang mudah larut
dalam SCN- berlebih. Jika endapan dipanaskan akan mengembang besar sekali
membentuk ular “ Firaun “ ( polimerisasi sianogen )

h. NO3- ( Larutan NaNO3 )


1. Tambah larutan AgNO3 tidak terjadi perubahan ( untuk membedakan dengan
nitrit )
NaNO3 + AgNO3
2. Reaksi “ Cincin Coklat “, ada 2 cara :
a. Tambah larutan FeSO4 jenuh yang baru di buat, kedalamnya tambahkan
pelan – pelan melalui dinding tabung reaksi H2SO4pekat, akan terbentuk
“cincin coklat “ pada pertemuan kedua cairan tersebut.
2NaNO3 + H2SO4 Na2SO4 + 2HNO3
6FeSO4 + 3H2SO4 + 2HNO3 3Fe2(SO4)3 + 4H2O + 2NO
FeSO4 + NO [Fe(NO)]SO4
Cincin cokelat

3. Tambah larutan H2SO4 dipanaskan terjadi uap coklat.


NaNO3 + H2SO4 NaHgO4 + HNO3
4HNO3 4NO2 + O2 + H2O
44 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

Uap cokelat
4. Tambah serbuk seng + larutan NaOH, panaskan akan timbul gas yang dapat
dibuktikan dengan :
a. Bau amonia
b. Kertas lakmus merah menjadi biru jika diletakkan di atas tabung reaksi.
NaNO3 + 4Zn + 7NaOH NH3 + 4Na2[ZnO2] + 2H2O
Atau:
NO3- + 4Zn + 8NaOH NH3 + 4Na2[ZnO2] + OH- + 2H2O
NH3 + HCl NH4Cl
Kabut putih

i. NO2- ( Larutan NaNO2 )


1. Tambah larutan AgNO3 terjadi endapan putih ( bedakan dengan nitrat )
NaNO2 + AgNO3 AgNO2 + NaNO3
Putih
2. Larutan FeSO4 diasamkan dengan As. Asetat encer atau dengan H2SO4 encer,
perlahan – lahan melalui dinding tabung reaksi maka terbentuk “cincin coklat”
pada pertemuan kedua larutan tersebut.
NaNO2 + CH3COOH2N CH3COONa + NHO2
3HNO2 H2O + HNO3 + 2NO
FeSO4 + NO [Fe(NO)]SO4
Cincin cokelat
3. Tambah HCl encer, terjadi gas warna coklat ( bedakan dengan nitrat )
NaNO2 + HCl2N NaCl + HNO2
3HNO2 H2O + HNO3 + 2NO
2NO + O2 2NO2
Uap cokelat
45 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

4. Tambah larutan KI ditambah Asam Asetat encer atau Asam Sulfat encer terjadi
gas yang dapat dibuktikan dengan :
Kertas saring yang dibasahi larutan amylum menjadi biru.
NaNO2 + CH3COOH2N CH3COONa + NHO2
2KI + 2HNO2 + 2CH3COOH 2CH3COOK + 2NO + I2 + 2H2O
I2 + amilum Iodamilum
biru
5. Tambah larutan KMnO4 + H2SO4 encer, ditambah NaNO2 warna ungu akan
dilunturkan.
2KMnO4 + 3H2SO4 2N + 5NaNO2 K2SO4 + 2MnSO4 + 5NaNO3 + H2O
6. Tambah asam sulfanilat dan naftil amina, terjadi larutan warna merah.

j. B4O72- (Larutan Na2B4O7)


1. Tambah AgNO3 terjadi endapan putih jika dipanaskan menjadi endapan coklat
Na2B4O7 + 2AgNO3 + 3H2O 2AgBO2 + 2 H3BO3 + 2NaNO3
putih

2AgBo2 + 3H2O Ag2O + 2H3BO3
coklat
2. Zat tambah metanol dan H2SO4, jika dibakar akan menghasilkan nyala hijau
(bila sampel dalam benuk larutan harus diuapkan terlebih dahulu).
Na2B4O7 + H2SO4 + 5H2O 4H3BO3 + NaSO4
H3BO3 + CH3OH B(C2H5O3)3 + 3H2O
Nyala hijau
3. Zat tambah HCL pekat, celupkan kertas kurkumin kedalam larutan terbentuk
warna merah kecoklatan

k. SO42- (Larutan Na2SO4)


1. Tambah larutan AgNO3 tidak terjadi perubahan
46 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

Na2SO4 + 2AgNO3 Ag2SO4 + 2NaNO3


2. Tambah larutan BaCl2 terbentuk endapan putih, jika ditambah HCl encer
endapan tidak larut.
Na2SO4 + BaCl2 BaSO4 + 2NaCl
putih

l. Phosphat atau Hydrogenphospat ( PO43- atau HPO42-)


1. Larutan Natrium phospat + larutan Argentum nitrat terjadi endapan kuning.
Na3PO4 + 3AgNO3 Ag3PO4 + 3NaNO3
kuning
2. Larutan Natrium phosfat + reagent Ammonium Molybdat + asam nitrat encer,
dipanaskan terjadi endapan kuning.
Na3PO4 + 12 (NH4) 2MOO4 + 23HNO3 (NH4)3 [ PMO12O4O ]
Kuning
+ 2NaNO3 + 21NH4NO3 + NaOH + 11H2O
3. Larutan Natrium phosphate + Magnesia Mixture, terjadi endapan putih
NH4Cl
Na3PO4 + MgCl2 + NH4OH Mg (NH4) PO4 + 2NaCl + NaOH
Putih
4. Larutan Natrium phospat + larutan Barium chlorida terjadi endapan putih.
2Na3PO4 + 3BaCl2 Ba3 (PO4)2 + 6NaCl
Putih
5. Larutan Natrium phosphate + larutan Ferri chloride, terjadi endapan putih
kekuningan (kuning muda).
Na3PO4 + FeCl3 FePO4 + 3NaCl
putih kekuningan

m. Chromat = CrO42-
47 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

1. Larutan Kalium chromat + larutan Argentum nitrat, terjadi endapan merah


coklat.
K2CrO4 + 2AgNO3 Ag2CrO4 + 2KNO3
merah coklat
2. Larutan Kalium chromat + larutan asam sulfat encer + hydrogen peroksida,
terjadi larutan biru tua kemudian timbul gas dan terjadi larutan hijau
2K2CrO4 + H2SO4 K2Cr2O7 + K2SO4 + H20
K2Cr2O7 + H2SO4 H2Cr2O7 + K2SO4
H2Cr2O7 + 7H2O2 2H3CrO8 + 5H2O
lar. Biru tua
2H3CrO8 + 3H2SO4 Cr2(SO4)3 + 5O2 + 6H2O
lar. hijau
3. Larutan Kalium chromat + larutan Barium chloride terjadi endapan kuning.
K2CrO4 + BaCl2 BaCrO4 + 2KCl
kuning
4. Larutan kalium chromat + larutan Plumbum nitrat terjadi endapan kuning.
K2CrO4 + Pb (NO3) 2 PbCrO4 + 2KNO3
Kuning

n. Asetat ( CH3COO-)
1. Larutan Natrium acetat + larutan Argentum nitrat, terjadi endapan putih.
CH3COONa + AgNO3 CH3COOAg + NaNO3
Putih
2. Larutan Natrium acetat + Alkohol + asam sulfat pekat dipanaskan, terjadi
bau harum.

CH3COONa + C2H5OH + H2SO4conc CH3COOC2H5 + NaOH

3. Larutan Natrium acetat + larutan Ferri chloride, terjadi larutan coklat merah.
48 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f


3CH3COONa + FeCl3 Fe (CH3COO)3 + 3NaCl
lar. Coklat merah

o. (COO-COO)2- (Larutan Na. Oksalat)


1. Tambah H2SO4 encer, tidak nampak perubahan, uapnya juga tidak berbau
2. Tambah H2SO4 pekat, dengan garam oksalat dihasilkan gas-gas CO dan CO2
yang dapat dikenal dengan air kapur membentuk endapan putih
3. Tambah larutan AgNO3 encer, terbentuk endapan putih yang mudah larut dalam
asam nitrat encer dan ammonia
4. Tambah BaCl2 encer, terbentuk endapan putih yang mudah larut dalam As.
Asetat dan asam kuat encer
5. Tambah BaCl2 encer, terbentuk endapan putih yang mudah larut dalam asam
kuat encer tetapi sukar larut dalam asam asetat
6. Tambah larutan KMnO4 + H2SO4 encer, warna ungu dan luntur dengan
terbentuk gas CO2

p. Permanganat ( MnO4-)
1. Larutan Kalium permanganate + larutan Argentum nitrat tidak terjadi
perubahan.
KMnO4 + AgNO3 AgMnO4 + KNO3
2. Larutan kalium permanganat + larutan Kalium hydroksida pekat, dipanaskan
terjadi larutan hijau.
Jika kedalam larutan tersebut ditambah air kemudian diasamkan dengan asam
sulfat pekat maka warna larutan akan berubah menjadi ungu, tapi ungunya tidak
sama akan lebih muda.


4KMnO4 + 4 KOH 4K2MnO4 + 2H2O + O2
49 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

lar. hijau
3K2MnO4 + 2H2O 2KMnO4 + MnO2 + 4KOH
3. Larutan Kalium permanganat + larutan asam sulfat encer + hydrogen
peroksida, timbul gas dan warna ungu dari kalium permanganate dilunturkan.
2KMnO4 + 3H2SO4 + 5H2SO2 K2SO4 + 2MnSO4 + 5O2 + 8H2O
4. Larutan Kalium permanganat + asam sulfat encer + larutan Kalium iodide,
warna ungu dilunturkan jadi coklat dan timbul gas ungu yang dapat dibuktikan
dengan kertas saring yang dibasahi dengan larutan amylum 1% akan menjadi
biru jika diletakkan diatas tabung reaksi dan dipanaskan.
2KMnO4 + 8H2SO4 + 10KI 6K2SO4 + 2MnSO4 + 5I2 + 8H2O
I2 + amylum Jodamylum
biru

5. Larutan kalium permanganate + asam sulfat encer + larutan Natrium Nitrit,


warna ungu dilunturkan.
2KMnO4 + 3H2SO4 +5NaNO2 K2SO4 + 2MnSO4 + 5NaNO3 + 3H2O
6. Larutan kalium permanganat + asam sulfat encer + larutan Ferro sulfat, warna
ungu dilunturkan.
2KMnO4 + 8H2SO4 + 10FeSO4 K2SO4 + 2MnSO4 +5Fe2(SO4)3 + 8H20
7. Larutan kalium permanganat + asam sulfat encer + larutan asam oxalate,
dipanaskan, warna ungu dilunturkan.
2KMnO4 + 3H2SO4 + 5H2C2O5 K2SO4 + 2MnSO4 + 10CO2 + 8H2O

q. SO32- (larutan Na2SO3)


1. Tambah larutan AgNO3 terjadi endapan putih
Na2SO3 + 2 AgNO3 Ag2SO3 + 2NaNO3
Putih
50 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

2. Tambah larutan HCl encer, kemudian dipanaskan hingga timbul gas, yang
dapat dibuktikan dengan:
a. Bau Belerang
b. Kertas saring dibasahi K2Cr2O7 kemudian ditambahkan dengan H2SO4
akan menjadi hijau
c. Kertas saring dibasahi KIO3 ditambah dengan Amylum akan menjadi biru
Na2SO3 + BaCl (2N) H2SO3 timbul gas + 2 NaCl
3. Tambah larutan BaCl2 kemudian terjadi endapan putih
Na2SO3 + BaCl2 BaSO3 + 2NaCl
putih
4. Tambah larutan Pb (NO3)2 akan menjadi endapan putih
Na2SO3 + Pb(NO3)2 Pb SO3 + 2NaNO3
putih
5. Tambah larutan Ba(OH)2 terjadi endapan putih
Na2SO3 + Ba(OH)2 BaSO3 + 2NaOH
putih
6. Tambah larutan kalium permanganate, lalu tambah asam sulfat akan terjadi
larutan ungu luntur.
Na2SO3 + 2KMnO4 + H2SO4 2 NaMnO4 + K2SO4 + H2SO3
Lar. Ungu Luntur

7. Tambah Iodium akan terjadi larutan Coklat Luntur


Na2SO3 + I2 2NaI Lar. Coklat Luntur + SO32-

r. S2O32- (larutan Na2S2O3)


1. Tambah larutan AgNO3 hingga terjadi endapan putih dan lambat laun berubah
menjadi kuning coklat dan hitam
Na2S2O3 + 2AgNO3 Ag2S2O3 + 2NaNO3
Putih, kuning, coklat, hitam
51 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

2. Tambah dengan larutan HCl encer kemudian panaskan hingga timbul gas yang
dapat dibuktikan dengan:
a. Bau belerang
b. Kertas saring dibasahi AgNO3, akan menjadi hitam

Na2S2O3 + 2 HCl(2N) H2S2O3 timbul gas + 2 NaCL


3. Tambah larutan BaCl2 akan terbentuk endapan putih
Na2S2O3 + BaCl2 BaS2O3 + 2NaCl
putih
4. Tambah larutan Pb (NO3)2 terbentuk endapan putih
Na2SO3 + Pb (No3)2 PbS2O3 + 2NaNO3
putih
5. Tambah larutan FeCl3 akan terjadi larutan violet dan akhirnya tidak berwarna
3Na2S2O3 + 2FeCl3 Fe2 (S2O3)3 + 6 NaCl
Violet tak berwarna

6. Tambah larutan KMnO4 dan H2SO4 terjadi larutan ungu luntur


Na2S2O3 + 2 KMnO4 + H2SO4 2NaMnO4 + K2SO4 + H2S2O3
Lar. Ungu Luntur

7. Tambah Iodium (I2) terjadi larutan coklat luntur


Na2S2O3 + I2 2NaI Lar. Coklat Luntur + S2O32-
52 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

 S2-
Reaksi Pendahuluan
1. Tambahkan AgNO3 hingga terjadi endapan hitam
Na2S + AgNO3 Hitam

Reaksi Spesifik
2. Tambahkan dengan HCl hingga menimbulkan gas
Na2S + HCL2N Gas
Bukti:
 Bau Telur Busuk
 KS. Dibasahi Pb (NO3)2 + CH3COOH KS. Berwarna hitam

Reaksi Penegasan
3. Tambahkan dengan BaCl2 sehingga menimbulkan putih
Na2S + BaCl2 Putih
2 NaCl + Ba2S Putih

4. Tambahkan I2 menghasilkan warna coklat dan I2 luntur


Na2S + I2 Warna coklat dan I2 luntur + S2-

5. Tambahkan KMnO4 + H2SO4 menghasilkan warna ungu dan KMnO4 luntur


Na2S + KMnO4 + H2SO4 Warna ungu dan KMnO4 luntur
53 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

 Fe (CN) 63-
Reaksi Pendahuluan
1. K3Fe (CN)6 + 3 AgNO3 Jingga
Ag3 [ Fe (CN)6] + 3 KNO3
Merah Jingga

Reaksi Spesifik
2. 2K3Fe (CN)6 + 3 Fe SO4 Biru tua / Trunbull
Fe3 [ Fe (CN)6 + 3 K2SO4
Biru Tua

Reaksi Penegasan
3. K3 Fe (CN)6 + FeCl3 larutan hijau
Fe [(Fe (CN)6] + 3KCl
Lar. Coklat Hijau

4. 2 K3 Fe (CN)6 + 3 CuSO4 Hijau


Co3 [ Fe (CN)6] + 3K2SO4
Hijau
54 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

 Fe (CN)64-
Reaksi Pendahuluan
1. K4 Fe (CN)6 + 4 AgNO3 Putih
Ag 4 [ Fe (CN)6 ] + 4 KNO3
Putih

Reaksi Spesifik
2. 3 K4Fe (CN)6 + 4 FeCl3 Biru Prasian
Fe4 [ Fe(CN)6]3 + 12 KCl

Reaksi Penegasan
3. K4Fe (CN)6 + 2 FeSO4 Putih karena pengaruh udara (biru prusian)
Fe 2 [ Fe (CN)6] + 2 K2SO4
Putih

4. K4Fe (CN)6 + 2 CuSO4 Coklat merah

Cu2 [Fe (CN)6]2 + 2 K2SO4


Coklat merah
55 | P e t u n j u k P r a k t i k u m K u a l i t a t i f

DAFTAR PUSTAKA
Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro I. PT. Kalman Media
Pustaka: Jakarta.
Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan SemimikroII. PT. Kalman
Media Pustaka: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai