TOKSIKOLOGI KLINIK
Disusun Oleh:
Tim Laboratorium Kimia Kualitatif
Melakukan Percobaan
Jangan pernah melakukan pekerjaan, penyiapan sampel atau percobaan tanpa adanya
pengawasan asisten/dosenlaboratorium.
Selalu persiapkan prosedur keselamatan kerja sebelum bekerja di laboratorium. anda harus
mengacu pada Material safety Data Sheet (MSDS) setiap kali bekerja dengan zat-zat kimia
tertentu.
Cek semua peralatan sebelum digunakan. Apabila terdapat kerusakan, segera laporkan pada
petugas laboratorium untuk segeradiganti/diperbaiki.
Pilihlah tempat yang tepat untuk melakukan percobaan. Percobaan yang melibatkan zat-zat
berbahaya dan beracun harus dilakukan di dalam lemariasam.
Diskusikan selalu setiap perkembangan dalam percobaan kepada asisten atau dosen pemimpin
praktikum.
Jangan meninggalkan suatu percobaan tanpa pengawasan, terutama percobaan yang
menggunakan bahan-bahan yang mudah meledak atau mudahterbakar.
2
Segerabersihkansetiaptumpuhanzatkimia maupunairdenganlapkering.Laporkansetiap
kejadian bila anda ragu caramenanggulanginya!
Bahan Kimia
Bahan-bahan kimia di laboratorium harus dianggap beracun dan berbahaya. jangan makan
dan minum di laboratorium ! Cucilah tangan anda setiap akan meninggalkan laboratorium!
dan bila perlu segera minum susu setelah melaksanakanpraktikum.
Selalu buka pintu dan jendela serta nyalakan lemari asam dan blower ketika bekerja di
laboratorium. Kerjakan reaksi-reaksi yang melibatkan senyawa yang mudah menguap dan
mudah terbakar di dalam lemari asam!
Jika anda menyimpan zat-zat yang mudah menguap di meja anda, tutuplah selalu wadah
yang digunakan untuk menyimpan zat tersebut!
Jika anda menumpahkan zat kimia di meja anda, segera bersihkan dengan lap kering atau
tissu. Buanglah tissu pada tempatnya, jangan buang sampah di dalam wasbak!
Jika anda terkena zat kimia, segeralah cuci dengan sabun dan bilaslah dengan air mengalir
yang banyak. kecuali apabila anda terkena tumpahan atau cipratan brom, fenol atauasam-
asam pekat, hindari membilas dengan air!!
Jika terkena H2SO4 pekat, laplah bagian tubuh anda yang terkena asam sulfat pekat
dengantissue kering atau lap kering. Kemudian setelah beberapa saat, cucilah bagian tubuh
anda dengan air sabun dan air mengalir yangbanyak.
Zat-zat kimia berikut sangat iritan, kecuali jika dalam konsentrasi encer : asam
sulfat(H2SO4), asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl), asam asetat (CH 3COOH),
larutankaliumhidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH).Berhati-hatilah!
Dimetilsulfoksida, walaupun tidak iritan, tapi cepat sekali terserap oleh kulit. Berhati-
hatilah!
TATA TERTIB PRAKTIKUM
Praktikan harus hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai. Keterlambatan lebih dari 10 menit
menyebabkanpraktikantidakdapatmengikutipercobaan,kecualidenganijinresmidaridosen.
Sebelum dimulai praktikum, diadakan pretes atau ujian pra praktikum yang akan menjadi poin
penilaian pratikum. Pretes berkaitan dengan judul praktikum yang akandilakukan.
Praktikan dilarang duduk pada saat praktikum berlangsung. Praktikan diperbolehkan duduk
pada saat pretes, dan pada saat selesai praktikum untuk mengerjakanjurnal.
Praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum harus menunjukkan surat izin atauketerangan
yang sah, misalnya surat keterangan dokter bagi mereka yangsakit.
Praktikan yang akan melaksanakan praktikum diwajibkan untuk mengatur pembagian piket
disetiap praktikum, piket dilakukan bergantian satu sama lain. Apabila pembagian piket tidak
dilaksanakan maka praktikan akan menerima konsekuensi yang telah disepakati.. Berikut ini
Tabel 1 adalah pembagian piket yang harusdiatur:
Perlengkapan dibawah ini harus disediakan dan dibawa setiap kali melakukan praktikum.
Jangan sampai lupa !
Buku petunjukpraktikum.
Laporanpraktikum.
Telah memakai jas lab yang sudahdikancingkan.
Telah membuat laporan sementara yang dikumpulkan di mejadosen.
Berpakaianrapidansopan(dilarangmemakaikaos),bercelanakain,bersepatutertutup(tidak
boleh pakai sandal), memakai kaoskaki.
Membawa kotak praktek yang berisi : Pengaduk gelas, sikat alat gelas, korek api, tabung
reaksi, penjepit tabung reaksi, lap kain, tissue, sabun cuci alat-alat gelas, kaca objek,dll.
Membawa peralatan P3K seperti antiseptik, kasa, maupunplester.
Setiap satu kelas praktikum wajib mengumpulkan sabun cuci piring kental sebanyak 1 botol
kecil untuk membersihkan peralatan yang digunakan pada waktu praktikum. Sabun tersebut
diberi label nama kelas dan disimpan di laboratorium, sehingga tiap praktikan tidak perlu
membawasabun.
Catatan :
Praktikan sebelum masuk praktek harus mengumpulkan jurnal yang merupakan laporan
sementara.Praktikanyangbolehmasukpraktekadalahpraktikanyangjurnalnyatelahdiaccoleh
asisten.
Buku laporan disampul seragam satu kelas dengan warna sampul yang telah ditentukan oleh
asisten laboratorium
PENILAIAN PRAKTIKUM
Seluruh praktikum yang dilakukan di laboratorium analisa air, makanan, dan minuman,
Nilai akhir praktikum diambil dari nilai prosentase beberapa aspek yaitu :
1. NilaiKehadiran
Mengikuti kuliah di kelas merupakan situasi sosial yang diciptakan oleh dosen untuk
membantu mahasiswa mencapai tujuan belajarnya. Persyaratan kehadiran kuliah minimal
80%dari15kalipertemuan.Bilatidakmemenuhipersyaratantersebut,makamahasiswatidak
boleh mengikuti ujian akhir semester. Bobot maksimum10.
2. NilaiPre-test
Pre-test merupakan test parameter untuk mengetahui persiapan mahasiswa sebelum
praktikum. Bobot maksimum 15.
3. NilaiLaporan
Laporan merupakan hasil perlakuan dan pengamatan setelah melaksanakan praktikum.Bobot
maksimum45.
4. Post-Test
Post-test/UAS dilaksanakan di akhir perkuliahan untuk mengetahui tingkat pencapaian
kompetensi mahasiswa dalam memahami materi. Bobot maksimum 30.
1. Etanol
a. ProsedurKerja
Perlakuan Pengamatan
Uji K2Cr2O7
Dimasukkan kedalam dua tabung Terjadi perubahan warna dari kuning
reaksiyang berbeda 2 ml K2Cr2O7 2% menjadi kuning coklat kehijauan
dan tambahkan 5 tetes H2SO4pekat padatabung reaksi 1 (UjiK2Cr2O7).
Terjadi perubahan warna dari bening
Ditambahkan pada tabung reaksi 1 ml menjadi bening sedikit
etanol kemerahan(UjiH2SO4).
Reaksi positif ditandai dengan terjadinya
perubahan warna dari jinggakehijauan
Uji FeCl3 Terjadi perubahan warna dari kuning
Dimasukkan kedalam tabung reaksi 20 cerah menjadi kuningkehijauan.
tetesetanol
Ditambahkan 5 tetes FeCl3
kedalamtabungreaksi
Reaksi positif ditandai denganterjadinya
perubahan dari warna kuning terang
menjadi hijau hinggaungu
Uji Nyala Tampak warna api kuning, oarnge dan
Diambil 5 tetes etanol dengan pipettetes kebiruan
Lima tetes etanol dimasukkan kedalam
beaker glass kecil
Etanol dibakar dengantisu
Amati warna nyalaapi
b. Pembahasan
Nilai Tanggal
Paraf Dosen
Pre-test Kerja Laporan Praktikum
¤ 21 April 2021
2. Nipagin
a. ProsedurKerja
i. UjiOrganoleptik
Perlakuan Hasil Pengamatan
Bau -
Rasa -
Warna Putih
Bentuk (dengan mikroskop) Seperti kristal-kristal
ii. UjiKelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + aquades Tidak larut Larut
Sampel + alkohol Larut Tetap larut (berwarna bening)
Sampel + NaOH Tidak larut Tidak larut
Sampel + HCl Tidak Larut Larut
iii. UjiPendahuluan
Perlakuan Hasil teori Pengamatan
Sampel + FeCl3 + alkohol Ungu cokelat Ungu kecoklatan
Sampel + reagen Millon Merah darah Merah muda
Sampel + HNO3 Kuning keruh, ada tetesan minyak Putih keruh
Sampel + NaOH + asam Bau gondopuro -
salisilat + H2SO4 pekat
Sampel + aseton + air -
(mic)
Sampel + NaOH + HCl -
(mic)
b. Pembahasan
Nipagin atau Metil Paraben merupakan senyawa turunan Alkohol yang memiliki rumus
kimia
C8H8O3,memilikititikleburpadasuhu125°CdandapatlarutdalamEtanol.Nipaginmemiliki
gugus benzen sehingga membuat Nipagin dapat menyerap warna (kromofor). Gugus
hidroksil
padasenyawaNipaginjugamempengaruhuisifatkimiaNipaginsaatbereaksidenganbeberapa
tambahanpadakosmetikdanobat.NamunNipaginmemilikistandarbatasamanberbedabeda, pada
kosmetik hanya boleh sebesar 0,4%, dalam pengawet makanan sebesar 250 ppm atau setara
250 mg/kg. Penggunaan nipagin yang secara berlebih dapat menimbulkan efek toksik bagi
Pada praktikum kali ini digunakan Nipagin murni dalam bentuk bubuk/serbuk.
1. UjiOrganoleptik
Adalah uji yang bertujuan untuk mengidentifikasi sifat fisik meliputi bentuk, warna, bau
dan rasa yang dapat dirasakan oleh indera manusia. Uji organoleptik bertujuan untuk
melihat daya penerimaan indera terhadap senyawa nipagin. Uji organoleptik nipagin
menunjukan bentuk nipagin berupa serbuk hablur yang halus, berwarna putih, dan tidak
berbau. Sedangkan jika nipagin diamati dibawah mikroskop, maka permukaan nipagin
2. UjiKelarutan
Adalah uji yang bertujuan untuk melihat kelarutan senyawa nipagin atau metil paraben
dalam pelarut organik seperti air atau akuades maupun dalam larutan alkohol. Uji ini
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara dipanaskan dan tidak dipanaskan. Proses
pemanasan ini bertujuan untuk melihat perubahan pada senyawa selama terjadiperbedaan
suhu. Fungsi dari pemanasan (refluks) pada saat percobaan untuk melarutkan senyawa
seluruhnya dalam etanol dan juga untuk mempercepat reaksi. Pada tabung pertama yang
ditambahkan akuades tanpa pemanasan tidak terjadi kelarutan pada nipagin, hal ini
disebabkan nipagin bersifat non polar sedangkan air atau akuades bersifat polar. Nipagin
juga memiliki sifat sukar larut dalam air. Namun ketika tabung dipanaskan diatas bunsen
terjadi kelarutan padan serbuk nipagin didalam tabung. Hal ini disebabkan karena pada
suhunormalnipaginlarutdalam500bagianair,sedangkanpadaairmendidihnipaginlarut
dalam 20 bagian air. Nipagin memiliki titik leleh pada suhu 125°C, sehingga suhu pada
saat percobaan juga sangat mempengaruhi kelarutan nipagin dalam air atauakuades. Pada
tabung kedua dengan penambahan etanol, nipagin terlarut. Berbeda dengan akuades,
nipagin memiliki sifat yang mudah larut dalam larutan seperti etanol dalam keadaan
dipanaskanmaupuntidak,nipagintetapakanlarutdalametanol.Nipagindapatlarutdalam
3,5bagianetanol(95%).PadatabungketigadankeempatdenganpenambahanNaOHdan HCl,
nipagin tidak larut sama sekali, hal ini merupakan salah satu sifat dari nipagin yang
hanya mudah larut dalam senyawa seperti etanol dan eter. Namun pada saat adanya
pemanasan pada tabung tiga dan empat, tabung keempat yang ditambahi dengan HCl
mengalami kelarutan, hal ini dipengarhu oleh adanya perubahan suhu titik leleh yang
3. Uji Pendahuluan
Adalahujiyangbertujuanuntukmelihatmengetahuigolongansenyawayangterdapatpada
suatu senyawa. optimal. Pada percobaan ini menggunakan FeCl3 dan etanol. Sebagai
akibat penambahan FeCl3 senyawa kompleks ini menghasilkan suatu warna yang dapat
khas untuk setiap sampel uji terhadap setiap reagen yang digunakan. FeCl3 mempunyai
reaksi yang cukup spesifik dan mampu bereaksi menghasilkan warna yang spesifik untuk
setiap senyawa terutama yang mengandung cincin aromatis didalamnya. Karena dengan
bergantung seberapa aktif FeCl3 dapat bereaksi dengan senyawa. Perubahan yang terjadi
adalah terbentuk larutan berwarna ungu kecoklatan kompleks. Nipagin dapat diuji
menggunakan eter dalam suasana asam untuk menghidrolisis esternya. Uji kualitatif
tidak spesifik karena beberapa senyawa aromatik dengan gugus hidroksil yang terikat
pada inti benzen juga memberikan warna dengan pereaksi Millon, misalnya asam
salisilat memberikan warna orange dengan pereaksi Millon. Mekanisme uji millon
dimulai saat sampel dan pereaksi millon dicampurkan dan kemudian bereaksi. HNO3
dengan sampel akan bereaksi yang disebut reaksi nitrasi dimana terjadi subtitusi atom
H+ dengan NO2. Endapan putih terkadang juga bisa timbul sebagai akibat yang
terbentuk setelah penambahan reagen Millon pada larutan nipagin tersebut berasal dari
endapan merkuri,
dimanapadaawalnyaHgyangterlarutdidalamHNO3teroksidasimenjadiHg+.IonHg+
iniselanjutnyamembentukgaramdenganguguskarboksil.Denganadanyareaksiakan
c. Kesimpulan
ptis nipagin berbentuk sebuk halus, berwarna putih. Pada uji kelarutan didapatkan bahwa nipagin tidak larut dalam air pada suh
dipanaskan nipagin tidak larut, tetapi nipagin larut dalam HCl setelah dipanaskan. Uji
klatan pada tabung pertama setelah penambahan FeCl3 dan etanol, berwarna merah muda pada penambahan reagen millon d
Nilai Tanggal
Paraf Dosen
Pre-test Kerja Laporan Praktikum
5 Mei 2021
3. Nipasol
a. ProsedurKerja
i. UjiOrganoleptik
Perlakuan Hasil Pengamatan
Bau Tidak berbau
Rasa Tidak Berasa
Warna Serbuk Putih
Bentuk (dengan mikroskop) Tidak dipraktikkan
ii. UjiKelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + aquades Tidak Larut Larut
Sampel + alkohol Larut, ada sedikit gumpalan Larut
Sampel + NaOH Tidak Larut Larut
Sampel + HCl Tidak larut Larut
iii. UjiPendahuluan
Perlakuan Hasil teori Pengamatan
Sampel + FeCl3 + NaHCO3 Kuning rose muda Kuning jingga
Kuning jingga
Sampel + reagen Millon Merah intensif dalam air Tidak dipraktikkan
Sampel + HNO3 Cairan kuning Putih Keruh
Sampel + H2O Tetesan minyak Tidak dipraktikkan
Sampel + aseton + air Tidak dipraktikkan
(mic)
Sampel + NaOH + HCl Tidak dipraktikkan
(mic)
b. Pembahasan
Nipasol adalah zat kimia turunan/golongan fenol yang berfungsi sebagai tambahan
makanan yaitu sebagai pengawet makanan yakni menghambat pertumbuhan
mikroorganisme. Pada uji organoleptik Nipasol berbentuk serbuk berwarna putih, tidak
berbau, dan tidak berasa. Sedangkan pada uji kelarutan pada suhu normal Nipasol larut
dalam etanol dan tidak larut dalam aquadest, NaOH dan HCl. Setelah dipanaskan Nipasol
larut dalam semua pelarut uyaitu Aquadest, etanol, NaOH dan HCl.
Pada uji pendahuluan Nipasol yang ditambahkan dengan larutan fetri
chlorida(FeCl3) dan 10 tetes Natrium bikarbonat terbentuk larutan berwarna kuning
jingga karena terjadi reaksi oksidasi reduksi antara Nipasol dengan FeCl3 dan NaHCP3.
Pada uji pendahuluan Nipasol ditambah HNO3 terbentuk cairan berwarna putih
keruh hal ini menandakan bahwa Nipasol tidak mudah larut pada asam kuat seperti
HNO3 atau membentuk endapan
c. Kesimpulan
Nipasol merupakan zat kimia turunan fenol yang berbentuk serbuk berwarna
putih tidak berbau dan tidak berasa. Nipasol larut dalam etanol pada suhu normal dan
pada proses pemanasan nipasol larut dalam semua pelarut yaitu aquadest etanol NaOH
dan HCL. Nipasol dengan FeCl3 dan NaHCO3 mengalami reaksi oksidasi reduksi
ditandai dengan terbentuknya laarutan berwarna kuning jingga. Nipasol tidak mudah
larut dalam asam kuat seperti HNO3 dimana akan terbentuk larutan putih keruh dan
terbentuk endapan.
Nilai Tanggal
Paraf Dosen
Pre-test Kerja Laporan Praktikum
19 Mei 2021
4. α-Naftol
a. ProsedurKerja
i. UjiOrganoleptik
Perlakuan Hasil Pengamatan
Bau Tidak berbau
Rasa Tidak berasa
Warna Serbuk Putih agak kekuning kuningan
Bentuk (dengan mikroskop) -
ii. UjiKelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + aquades Tidak larut Tidak larut
Sampel + alkohol Larut Tetap larut
Sampel + NaOH Tidak larut (ada gumpalan) Larut
Sampel + HCl Tidak larut larut
iii. UjiPendahuluan
Perlakuan Hasil teori Pengamatan
Sampel + FeCl3 Hijau mengendap violet Warna sebelum dipanaskan
: Kuning dengan gumpalan
putih.
Warna setelah dipanaskan :
hijau dengan endapan
berwarna ungu gelap
Sampel + reagen Marquis Cokelat Endapan putih dan larutan
berwarna cokelat
b. Pembahasan
α-Naftol atau 1- naftol merupakan sennyawa turunan fenol dengan rumus kimia
C10H7OH. Senyawa ini sering digunakan sebagai bahan dasar insektisida dan pestisida.
1-naftol merupakan senyawa organik yang bersifat berpendar. Gugus naftol dikatakan
lebih reaktif dibandingkan dengan senyawa fenol. 1-naftol memiliki penampakan serbuk
berwarna putih sedikit kekuningan dengan titik lebur 95/96° C dan titik leleh 278-280°C.
Padaujikelarutan1-naftoltidaklarutdalamakuadesbaiksebelummaupunsedudah
dipanaskan,halinidisebabkankerenasalahsatusifatdari1-naftoladalahtidakmudahlarut dalam
air maupun akuades. Sedangkan pada etanol 1-naftol sudah larut sebelum mendapat
perlakukan dipanaskan yang menunujukan sifat bahwa 1-naftol larut dalam 95 bagian
etanol. Dan yang terakhir pada larutan NaOh dan HCl 1-naftol sebelumnya tidak larut,
namunsetelahdipanaskanserbuk1-naftolberubahterlarut.Halinidipengaruhiolehadanya
perubahan suhu terhadap larutan NaOH maupun HCl yang menimbulkan proses hidrolisis
dan mempercepat proses hidrolisis serbuk sehingga 1-naftol mejadi terlarut dalam NaOH
dan HCl.
Uji pendahuluan pada 1-naftol bertujuan untuk membedakan dua golongan Naftol
yaitu antara 1-naftol dan 2-naftol. Meski berasal dari turunan yang sama, namun 1-naftol
memiliki perbedaan pada susunan gugud hidroksil. Pada uji ini dilakukan beberapa uji
dengan larutan FeCl3, reagen Marquis dan uji Flouresensi. Pada uji dengan larutan FeCl3
didapatkan warna Kuning dengan gumpalan putih sebelum dipanaskan, dan setelah
dipanaskan berubah Warna menjadi hijau dengan endapan berwarna ungu gelap. Hal ini
terjadi karena adanya reaksi oksidasi dan reduksi antara 1-naftol dan fecl3 yang kemudian
membentuk kompleks berwarna hijau. Sedangkan pada uji dengan reagen marqius
didapatkan hasil berwarna cokelat dengan endapan warna putih. Hal ini dipengaruhi oleh
adanya penambahan asam sulfat pekat yang akan mempercepat proses perubahan warna
pada 1-naftol.
c. Kesimpulan
Dari praktkum didapatkan uji organoleptis 1-naftol sebagai serbuk berwarna putih
sedikit kekuningan, tidak berbau dan tidak berasa. Sedangkan pada uji kelarutan 0-naftol
tidaklarutdalamakuadesbaiksebelumdipanaskanmaupunsetelahdipanaskan.Sedangkan pada
larutan NaOH dan HCl 1-naftol hanya akan terlarut ketika dipanaskan.
Pada uji pendahuluan 1-naftol menunjukan hasil berwarna hijau dengan endapan
ungu ketika direaksikan dengan reagen FeCl3, dan menujukan warna cokelat dengan
endapan putih ketika ditambahkan reagen marquis dan pada uji flouresensi menunjukan
pendaran berwarna biru muda.
Nilai Tanggal
Paraf Dosen
Pre-test Kerja Laporan Praktikum
2 Juni 2021
5. β-Naftol
a. ProsedurKerja
i. UjiOrganoleptik
Perlakuan Hasil Pengamatan
Bau Tidak berbau
Rasa Tidak berasa
Warna Serbuk kecoklatan
Bentuk (dengan mikroskop) -
ii. UjiKelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + aquades Tidak larut Sedikit larut
Sampel + alkohol Larut (larutan berwaran Larut
kecoklatan)
Sampel + NaOH Tidak larut Larut
Sampel + HCl Tidak larut Sedikit larut
iii. UjiPendahuluan
Perlakuan Hasil teori Pengamatan
Sampel + FeCl3 Larutan panas hijau gumpalan Sebelum dipanaskan :
putih kuning dengan endapan
Sesudah dipanaskan :
larutan hujau
Sampel + reagen Marquis Hijau Endapan merah muda,
sedikit kecoklatan
Beta naftol atau 2-naftol merupakan senyawa turunan bersama dengan 1 naftol. 2-
naftol disebut juga dengan turunan dari naftalena dan fenol yang sering digunakansebagai
bahan dasar dari zat pewarna yang dapat mempertahankan warna dengan kuat. 2-naftol
memiliki penampakan serbuk berwarna sedikit kecoklatan, tidak berbau dan tidak berasa.
2-naftoljugamemilikisifatsamaseperti1-naftolyaitudapatmemendarkancahaya.Namun pada
uji kalarutan pada praktikum ini terdapat sedikit perbedaan pada kelarutan 2-naftol
terhadap akuades. Pada saat sebelum dianaskan, 2-naftol tidak larut dalam akuades,NaOH
maupun HCl. Tetapi setelah dipanaskan 2-naftol berubah menjadi sedikit terlarut. Hal ini
disebabkankarena2-naftolmemilikititiklelehdantitikleburyangsedikitlebihtinggidari pada
isomernya1-naftol.
Pada uji pendahuluan dilakukan dengan FeCl3, reagen marquis, reagen millon dan
ujiflouresensi.PadaujidenganFeCl3didapatkanhasillarutanberwarnahijau,samahalnya
dengan 1-naftol, perubahan ini disebabkan karena adanya reaksi oksidasi reduksi oleh 2-
naftol dan FeCl3 yang menyebabkan perubahan warna kompleks. Pada uji dengan reagen
marquis deidapatkan hasil yang berbeda dengan teori. Secara teoritis seharusnya
didapatkan hasil berwarna hijau, namun pada praktikum ini didapatkan hasil berwarna
sedikit kecoklatan dengan endapan merah muda. Hal ini dapat disebabkan karena
kemungkinan reagen marquis yang bermasalah. Reagen marquis mengharuskan
penyimpananpadasuhuyangsejukdantidakterpaparoksigensecaraterusmenerus.halitu
dilakukan karena komposisi dari reagen marquis sangat mudah menguap dan bersifat
mudah teroksidasi oleh cahaya. Kemungkinan inilah yang dapat menyebabkan adanya
perbedaan pada hasil praktikumini.
Sedangkanpadaujidenganreagenmillondidapatkanhasilberwarnacoklat.Reagen
milonsendirimerupakanreagenyangseringdigunakanuntkmengidentifikasikarbohodrat
danproteindalamsuatusenyawa.Namunpadapraktikuminiperubahanwarnayangterjadi pada
2- naftol disebabkan karena adanya reaksi yang terjadi antara fenol dan merkuri di HNO2,
yang merupakan komposisi utama dari reagen milon. Uji yang terakhir yaitu uj
flouresensi, mendapatkan hasil pendaran cahaya berwarna biru keunguan, yang
menunjukan sifat dari 2-naftol yaitu dapat memendarkan cahaya lampuflourosensi.
c. Kesimpulan
Pada praktikum ini didapatkan hasil uji organoleptis 2-naftol yaitu serbuk
kecoklatan,tidakberbaudantidakberasa.2-naftoltidaklarutdalamakuades,NaOHdan HCl
dan hanya larut dalam etanol sebelum dipanaskan. Setelah dipanaskan serbuk 2- nafto
berubah menjadi sedikit terlarut dalam semua larutanuji.
Pada uji pendahuluan, 2-naftol menujukan hasil perubahan warna menjadi hijau
setelahpenambahanFeCl3,danwarnacoklatendapanmerahmudapadareagenmarquis dan
warna cokelat pada penambahan reagen miloon. Uji terakhir yaitu uji flouresnsi
mendapatkan pendaran cahaya berwarna birukeunguan.
Nilai Tanggal
Paraf Dosen
Pre-test Kerja Laporan Praktikum
2 Juni 2021
Uji Analisis Golongan Logam Berat Pada Sampel Kosmetik :
Timbal (Pb2+), Kadmium (Cd2+) dan Merkuri (II) (Hg2+)
1. Sampel ShampooDewasa
a. TujuanPraktikum
Menguji kation Pb2+dan Cd2+pada sampel shampoo dewasa.
b. ProsedurKerja
i. PersiapanSampel
Sampel shampoo dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan aquades.
ii. UjiKelarutan
Pelarut Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Aquades Larut Larut
NaOH Tidak Larut Tidak Larut
HCl Tidak Larut Larut
iii. UjiOrganoleptis
Uji Hasil
Bentuk Cair Agak Kental
Warna Hitam
Rasa -
Bau Harum
iv. UjiMikroskopis
v. UjiPh
Teteskan sampel pada kertas pH universal. Amati dan catat pH sampel yang didapatkan
:5
c. Pembahasan
Kosmetik saat ini telah menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari yang tidak terlepas
dari kehidupan manusia. Tidak hanya wanita, bahkan pria pun saat ini telah menggunakan
kosmetik.Kosmetiksaatinitelahbanyakvariasi,mulaidariwarnahitamdanabu-abuhingga
warnagradasinya.Munculnyawarna-warnayangmenarikinisalahsatunyadapatdisebabkan
adanya penambahan pigmen berwarna yang mengandung logam berat. Logam berat yang
sengaja ditambahkan sebagai pewarna pada dasarnya dimungkinkan atau diperbolehkan,
namunadabatasannya.Masing-masingnegaramemilikiaturan,termasukIndonesia.Menurut
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan MakananNomor
HK.03.1.23.07.11.6662Tahun2011TentangPersyaratanCemaranMikrobadanLogamBerat
dalam Kosmetika, batasan logam berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd)masing-masing.
sebesar < 20 mg/kg dan terhadap cemaran logam timbal dan kadmium juga dilakukan oleh negara
Jerman (Batistadkk., 2016). Meski demikian, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, masih
ditemukan adanya kandungan logam berat yang melebihi batas yang telah ditetapkan BPOM.
Pada uji kelarutan sebelum dipanaskan sampel larut dalam aquadest dan tidak larut dalam bas
NaOH serta asam HCl. Sedangkan pada uji kelarutan setlah dipanaskan sampel larut dalam aquadest
serta larutan asam HCl, namun tetap tidak larut dalam basa NaOH.
Sedangkan pada uji pengukuran pH sampel memiliki pH asam yaitu 5 yang dikur dengan kertas
pH.
Kemudian uji kandungan Pb2+, untuk uji pendahuluan sampel ditambahhkan Na 2S tidak terjadi
perubahan warna serta tidak terbentuk endapan. Untuk uji spesifik, sampel ditambahkan larutan KI
tidak terjadi perubahan serta tidak terbentuk endapan kuning/putih. Dan untuj uji penegasan dimana
sampel ditambahkan larutan NH4OH, sampel juga tidak terjadi perubahan warna dan tidak terbentuk
endapanputih.Halinimenunjukkanhasilnegatifyaitusampelshampotidakmengandunglogamberat Pb.
Pada uji kandungan Cd2+, uji pendahuluan dimana sampel ditambhakan larutan Na 2S,
sampel sedikit larut tanpa terbentuk endapan kuning. Uji spesifik, sampel ditambahkan NaOH tidak
terjadi perubahan pada sampel, dan untuk uji penegasan, dimana sampel ditambahkan NH 4OH juga
tidak terjadi perubahan. Hal ini menunjukkan hasil negatif dimana sampel tidak mengandung logam
Cd2+.
d. Kesimpulan
Timbal (Pb) dan kadmium (Cd) merupakan logam berat yang memiliki sifat sebagai zat
toksik dan karsinogenik karena sifat logamnya yang susah diuraikan. Pada praktikum kalini
sampel yang diuji adalah shampoo rambut dewasa merk Sunsilk Blackshine yang dilakukan uji
organoleptik, uji kandungan Pb2+dan uji kandungan logam Cd2+shampo diperoleh hasil bahwa
shampo tidak mengandung logam berat Pb maupun Cd.
Nilai Tanggal
Paraf Dosen
Pre-test Kerja Laporan Praktikum
9 Juni 2021
2. Sampel SabunDewasa
a. TujuanPraktikum
Menguji kation Pb2+, Cd2+dan Hg2+pada sampel sabun dewasa.
b. ProsedurKerja
i. PersiapanSampel
Sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan aquades.
ii. UjiKelarutan
Pelarut Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Aquades
NaOH
HCl
iii. UjiOrganoleptis
Uji Hasil
Bentuk
Warna
Rasa
Bau
iv. UjiMikroskopis
v. UjiPh
Teteskan sampel pada kertas pH universal. Amati dan catat pH sampel yang didapatkan
:….
Nilai Tanggal
Paraf Dosen
Pre-test Kerja Laporan Praktikum
3. Sampel SabunWajah
a. TujuanPraktikum
Menguji kation Pb2+, Cd2+dan Hg2+pada sampel sabun wajah.
b. ProsedurKerja
i. PersiapanSampel
Sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan aquades.
ii. UjiKelarutan
Pelarut Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Aquades
NaOH
HCl
iii. UjiOrganoleptis
Uji Hasil
Bentuk
Warna
Rasa
Bau
iv. UjiMikroskopis
v. UjiPh
Teteskan sampel pada kertas pH universal. Amati dan catat pH sampel yang didapatkan
:….
Nilai Tanggal
Paraf Dosen
Pre-test Kerja Laporan Praktikum
4. Sampel TabirSurya
a. TujuanPraktikum
Menguji kation Pb2+, Cd2+dan Hg2+pada sampel tabir surya.
b. ProsedurKerja
i. PersiapanSampel
Sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan aquades.
ii. UjiKelarutan
Pelarut Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Aquades
NaOH
HCl
iii. UjiOrganoleptis
Uji Hasil
Bentuk
Warna
Rasa
Bau
iv. UjiMikroskopis
v. UjiPh
Teteskan sampel pada kertas pH universal. Amati dan catat pH sampel yang didapatkan
:….
Nilai Tanggal
Paraf Dosen
Pre-test Kerja Laporan Praktikum
5. Sampel BedakDewasa
a. TujuanPraktikum
Menguji kation Pb2+, Cd2+dan Hg2+pada sampel bedak dewasa.
b. ProsedurKerja
i. PersiapanSampel
Sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan aquades.
ii. UjiKelarutan
Pelarut Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Aquades
NaOH
HCl
iii. UjiOrganoleptis
Uji Hasil
Bentuk
Warna
Rasa
Bau
iv. UjiMikroskopis
v. UjiPh
Teteskan sampel pada kertas pH universal. Amati dan catat pH sampel yang didapatkan
:….
Nilai Tanggal
Paraf Dosen
Pre-test Kerja Laporan Praktikum
Uji Analisis Golongan Pestisida
a. ProsedurKerja
Perlakuan Pengamatan
Sampel
Identifikasi klorin dengan cara
menimbang seksama 10,0 g beras,
kemudianditumbuk.
Ditambahkan 50,00 mL air aquadest,
Kemudianaduk.
Saring dan ambil filtratnya sebanyak1
mL masukkan kedalam tabungreaksi.
Ditambahkan 1,00 mL larutan
AgNO3.Bila terjadi endapan putih
menggumpal, maka sampel positif
mengandungklorin.
Kontrol Positif
Identifikasi klorin dengan cara
menimbang seksama 10,0 g beras,
kemudianditumbuk.
Ditambahkan 50,00 mL air aquades,
Kemudianaduk.
Saring dan ambil filtratnya sebanyak1
mL masukkan kedalam tabungreaksi.
Ditambahkan larutan pemutih 1mL.
Ditambahkan 1,00 mL larutan
AgNO3.Terbentuk endapan
putihmenggumpal.
b. Pembahasan
c. Kesimpulan
Nilai Tanggal
Paraf Dosen
Pre-test Kerja Laporan Praktikum
Uji Analisis Golongan Asam Sianida
a. ProsedurKerja
Perlakuan Pengamatan
Pertama daun singkong ditumbuk
halus dimasukkan 25 gram ke dalam
erlenmeyer
Ditambahkan asam tartrat 5 % sebanyak
10 ml, lalu celupkan kertas saring ke
dalam larutan asam pikrat jenuh, dan
keringkan di udara(angin-anginkan)
Kertas saring menjadi kering
dibasahidengan larutan Na2CO3 8%,
lalugantungkan kertas saring tersebut
pada leher erlenmeyer yang berisi
larutan sampel.
erlenmeyer ditutup sedemikian
rupa sehingga kertas saring tidak
bersinggungan denganlarutan.
Dipanaskan erlenmeyer yang berisi
campuran diatas penangas air 50 oC
selama 15menit.
Amati perubahan pada kertas saring jika
warna pikrat menjadi merah, berarti
dalam bahan terdapat asamsianida.
b. Pembahasan
c. Kesimpulan
Nilai Tanggal
Paraf Dosen
Pre-test Kerja Laporan Praktikum