Disusun Oleh:
FALENTINA SYIVASARI
NIM. 1952B0043
Disusun Oleh:
FALENTINA SYIVASARI
NIM. 1952B0043
i
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN RESIDENSI
Diajukan Oleh
Falentina Syivasari
NIM. 1952B0043
Menyetujui,
Pembimbing Institusi
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN RESIDENSI
Diajukan Oleh
Falentina Syivasari
NIM. 1952B0043
Mengetahui,
Dr. Yuly Peristiowati, S.Kep., Ns., M.Kes Ratna Wardani, S.Si., M.M
NIDN. 0706077601 NIDN. 0706127802
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat TuhanYang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga laporan residensi ini
Pasien di RSUD Mardi Waluyo Blitar” dapat terselesaikan dengan baik. Tujuan
laporan residensi ini adalah memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
residensi ini diharapkan hasil yang dicapai dengan segala masalah dan
yang bisa diambil oleh RSUD Mardi Waluyo Blitar dalam meningkatkan
pelayanan.
dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. dr. Sentot Imam Suprapto, MM selaku Plt Rektor Institut Ilmu Kesehatan
Strada Indonesia.
3. Ratna Wardani, S.Si., MM, selaku Ketua Program Studi Pascasarjana Ilmu
4. Sri Rahayu, SKM., M.Kes selaku pembimbing residensi RSUD Mardi Waluyo
Blitar.
iv
5. Semua dosen dan staf Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia yang telah
Laporan residensi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis menerima
residensi ini. Harapan penulis semoga laporan residensi ini dapat memberikan
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Tujuan Residensi .................................................................................. 3
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) .................................... 5
2.1.1 Pengertian Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) ............................ 5
2.1.2 Tujuan dan Jenis KIE ........................................................................ 6
2.2 Konsep Radiologi ................................................................................. 7
2.3 Konsep Dosis Radiasi .......................................................................... 8
2.3.1 Pengertian Radiasi ............................................................................. 8
2.3.2 Pengertian Dosis Radiasi................................................................... 8
2.3.3 Konsep Dosis .................................................................................... 9
2.3.4 Proses Identifikasi Maksimum .......................................................... 10
2.4 Konsep Penentuan Prioritas Masalah ................................................... 12
2.4.1 Diagram Fishbone (Diagram Tulang Ikan) ....................................... 11
2.4.2 Metode USG (Urgency, Seriousness dan Growth) ........................... 14
2.4.3 Metode SWOT .................................................................................. 15
BAB III HASIL RESIDENSI
3.1 Kondisi Tempat Residensi ................................................................... 17
3.1.1 Lokasi ................................................................................................ 17
3.1.2 Visi dan Misi ..................................................................................... 17
3.2 Pengkajian ............................................................................................ 22
3.3 Perumusan Masalah ............................................................................. 26
vi
3.4 Prioritas Masalah .................................................................................. 27
3.5 Rencana Intervensi ............................................................................... 28
3.5.1 Perhitungan SWOT ........................................................................... 28
3.5.2 Diagram Layang SWOT ................................................................... 29
3.5.3 Analisis SWOT ................................................................................. 30
3.6 Implementasi ........................................................................................ 31
3.6.1 Implementasi Residensi .................................................................... 33
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan .......................................................................................... 35
4.2 Saran ..................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 38
LAMPIRAN ................................................................................................................................ 40
Lampiran 1 SOP Pelayanan Edukasi Pemberian Informasi Dosis Radiasi........................ 41
Lampiran 2 Dokumentasi Residensi ........................................................................................ 43
vii
BAB I
PENDAHULUAN
pelayanan kesehatan bagi orang banyak. Salah satu pelayanan kesehatan yang
ada di rumah sakit adalah pelayanan radiologi yang dilakukan oleh sebuah unit
dipelihara dengan baik akan menimbulkan resiko dan bahaya seperti kebocoran
tenaga kesehatan yang selalu berada didalam medan radiasi pengion (Akhadi
M, 2012).
1
2
Dosis radiasi adalah jumlah energi radiasi yang diserap atau diterima oleh
materi yang dilaluinya. Dosis maksimum radiasi yang diijinkan yaitu jumlah
maksimum penyerapan radiasi yang sampai pada seluruh tubuh individu, atau
sebagai dosis spesifik pada organ tertentu yang masih dipertimbangkan aman.
Aman dalam hal ini berarti tidak adanya bukti bahwa individu mendapatkan
dosis maksimal yang telah di tetapkan, dimana cepat atau lambat efek radiasi
(Swamardika, 2009).
merupakan bagian dari sistem pelayanan keamanan proteksi radiasi baik pada
pasien, pekerja maupun masyarakat di Rumah Sakit. Hal ini dilakukan agar
dapat mengetahui dan menghindari terjadi nya pemilihan faktor eksposi yang
batas acuan yang diberikan oleh Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga
mengetahui nilai dosis maksimum yang didapatkan oleh pasien dan sekaligus
sebagai proteksi radiasi bagi pasien agar pada saat mendapat paparan radiasi
tidak melebihi dari Acuan Dosis yang diberikan oleh BAPETEN dan AAPM.
3
Dengan adanya batasan dosis maksimal yang terima oleh pasien, maka perlu
adanya edukasi atau informasi tentang dosis yang diterima oleh pasien ketika
seperti pemeriksaan CT Scan kontras, foto rontgen serial dan pemeriksaan yang
Setiap pasien berhak untuk mengetahui seberapa besar dosis radiasi yang
lebih peduli terhadap dirinya dan tidak ada pemeriksaan atas dasar permintaan
tentang dosis radiasi kepada pasien di RSUD Mardi Waluyo Blitar sehingga
4
optimal?”.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Komunikasi
adalah pertukaran fakta, gagasan, opini atau emosi antara dua orang
(Notoatmodjo, 2012).
5
6
2. Informasi
3. Edukasi
1. Meningkatkan pengetahuan.
informasi terkini dan isu, menggunakan komunikasi satu arah atau dua
pencitraan dan penggunaan radiasi dengan sinar X dan zat radioaktif (Perka
1. Radiologi Diagnostik
2. Radiologi Intervensional
Adalah cabang ilmu radiologi yang terlibat dalam terapi dan diagnosis
pasien, dengan melakukan terapi dalam tubuh pasien melalui bagian luar
tubuh dengan kawat penuntun, stent, dan lain-lain dengan menggunakan sinar
X.
8
energi dalam bentuk gelombang atau partikel yang dipancarkan oleh sumber
radiasi atau zat radioaktif (Swamardika, 2009). Zat radioaktif ialah zat yang
Dosis Radiasi adalah jumlah energi radiasi yang diserap atau diterima
oleh materi yang dilaluinya. Dosis maksimum radiasi yang diijinkan yaitu
individu, atau sebagai dosis spesifik pada organ tertentu yang masih
dipertimbangkan aman. Aman dalam hal ini berarti tidak adanya bukti
cepat atau lambat efek radiasi tersebut dapat membahayakan tubuh secara
keseluruhan atau bagian tertentu. Daftar Informasi Dosis yang diterima oleh
Pasien untuk setiap jenis pemeriksaan baik rontgen maupun ct scan yang
sesuai dengan acuan Perka BAPETEN No. 8 Tahun 2011, DRL Nasional
BAPETEN 2017, AAPM No.96 Tahun 2008 dan ICRP No. 103 Tahun 2007.
online atau surat pengantar tertulis dari dokter dan menggunakan faktor
eksposi dengan paparan dosis radiasi yang sesuai dengan acuan dari Perka
Dosis adalah jumlah radiasi yang terdapat dalam medan radiasi atau
jumlah energi radiasi yang diserap atau diterima oleh materi yang dilaluinya
1. Dosis Efektif
2. Dosis Ekuivalen
asal nilai dosis ekuivalennya sama akan menimbulkan efek biologi yang
jaringan. Kualitas radiasi ini mencakup jenis dan energi dari radiasi
yang bersangkutan.
10
BAPETEN) No.8 Tahun 2011, AAPM No. 96 Tahun 2008, ICRP No.
11
103 Tahun 2007 dan DRL BAPETEN. Berikut adalah Standar Acuan
Dewasa 2,5
1 CT Kepala Anak-anak 4
Bayi 9
2 CT Kepala+Kontras Dewasa 4
5 CT Nasofaring+Kontras Dewasa 12
7 CT Thorax+Kontras Dewasa 20
Dewasa 8-14
9 CT Abdomen
Anak-anak 4-7
10 CT Abdomen+Kontras Dewasa 25
11 CT Pelvis Dewasa 8
12 CT Thoracolumbal Dewasa 35
13 CT Lumbal Dewasa 35
14 CT Ekstremitas Dewasa 22
15 CT Cardiac Dewasa 69
1. Tulis permasalahan utama pada bagian kepala ikan. Gambar garis panah
bidang yang tepat. Beberapa contoh faktor atau kategori utama adalah
sebagai berikut:
power.
1. Urgency
2. Seriousness
menimbulkan masalah lain dari pada suatu masalah yang berdiri sendiri.
3. Growth
USG dimulai dengan membuat daftar akar masalah, membuat table matriks
Skor Keterangan
5 Sangat Penting
4 Penting
3 Netral
2 TidakPenting
1 Sangat Tidak Penting
berikut:
Analisis SWOT ini merupakan salah satu metode yang digunakan untuk
berikut:
1. Strengths (kekuatan)
kreatif.
2. Weaknesses (kelemahan)
3. Opportunities (peluang)
datang yang akan terjadi. Peluang dapat muncul dari pasar, persaingan,
4. Threat (ancaman)
HASIL RESIDENSI
3.1.1 Lokasi
TugasPokok, Fungsi dan Tata Kerja RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.
1. Visi
diKota Blitar dan sekitarnya, maka untuk mencapai tujuan dimaksud perlu
menetapkan Visi, Misi, Tujuan, Filosofi dan Moto RSUD Mardi Waluyo
17
18
tentang Tata Kelola RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Pernyataan Visi
2. Misi
penelitian.
transparan.
Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Mardi Waluyo Kota Blitar, dalam
Sakit Umum Daerah Mardi Waluyo Blitar dapat dilihat padaTabel 3.1
berikut.
D-III 25
IV. Tenaga Kefarmasian
1 Apoteker S-1/D-IV 13
2 Teknis Kefarmasian S-1/D-IV 1
D-III 22
V. Tenaga Kesehatan Lingkungan
1 Tenaga Sanitasi Lingkungan S-1/D-IV 2
D-III 4
SLTA 1
VI. Tenaga Gizi
1 Nutrisionis (klinis) S-1/D-IV 5
D-III 11
VII. Tenaga Keterapian Fisik
1 Fisioterapis S-1/D-IV 1
D-III 5
2 Terapis Wicara D-III 2
VIII. Tenaga Keteknisan Medis
1 Perekam Medis dan Informasi S-1/D-IV 1
Kesehatan
D-III 16
2 Refraksionis Obtision D-III 2
3 Teknisi Gigi D-III 3
4 Terapis Gigi dan Mulut D-III 3
IX. Tenaga Teknik Biomedika
1 Radiografer S-1/D-IV 1
D-III 8
2 Elektromedis D-III 11
3 Ahli Teknologi Laboratorium Medik D-III 18
4 Fisikawan Medik S-1/D-IV 1
X. Tenaga Non Medis (Struktural dan Staf)
1 Dokter S-1 3
2 Dokter Spesialis S-2 1
3 Dokter Gigi S-1/D-IV 1
4 Magister Kesehatan S-2 1
5 Magister Manajemen S-2 1
6 Sarjana Keperawatan Ners S-1/D-IV 5
7 Sarjana Kesehatan MAsyarakat S-1/D-IV 1
8 Sarjana Ekonomi/ Akuntansi S-1/D-IV 7
9 Sarjana Sosial S-1/D-IV 6
10 Sarjana Komputer S-1/D-IV 3
11 Sarjana Muda (DIII)
Keperawatan DIII 1
SLTA 1
12 Teknik Manajemen Informatika DIII 3
Teknik Elektronika S-1/D-IV 1
DIII 1
13 Teknik Mesin DIII 1
Ekonomi/ Akuntansi/ Lainnya DIII 3
21
Kebidanan DIII 2
Teknik Sipil DIII 1
14 SLTA Sederajat SLTA 157
SMK Keperawatan SLTA 4
15 SLTP SLTP 5
16 SD SD 5
JUMLAH TOTAL 686
4. Manajemen Tugas
Bidang:
2) Bagian Keuangan
4) Instalasi – Instalasi
5) Komite – Komite
3.2 Pengkajian
Mardi Waluyo Blitar perlu mencari solusi untuk menjamin terlaksana proses
tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian lebih mendalam terhadap
masalah tersebut dan mencari srategi yang tepat untuk mengetahui kendala
23
dan ancaman serta untuk mengetahui strategi yang bisa diambil oleh RSUD
masalah.
24
FISHBONE DIAGRAM
(Diagram Tulang Ikan)
Method Material
25
informasi dosis radiasi kepada pasien dan SOP tentang pelaksanaan pemberian
terpenuhinya pemberian informasi dosis radiasi kepada pasien dan SOP tentang
pemberian informasi dosis radiasi kepada pasien di RSUD Mardi Waluyo Blitar,
2. Belum ada SPO tentang pemberian informasi dosis radiasi kepada pasien
belum tersedia
informasi dosis radiasi kepada pasien di RSUD Mardi Waluyo Blitar, untuk
Dari tabel tersebut maka prioritas masalah yang diambil adalah belum ada
0,1
-1,4 II I
W
S
IV III
T
3.5.3 Analisis SWOT
Tabel 3.5 Analisis SWOT Pemberian Informasi Dosis Radiasi Kepada Pasien
di RSUD Mardi Waluyo Blitar
SWOT strategi yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang ada maka
(SOP) dan Formulir tentang Edukasi Pemberian Informasi Dosis Radiasi kepada
3.6 Implementasi
SOP atau yang sering disebut sebagai prosedur tetap (protap) adalah
penetapan tertulis mengenai apa yang harus dilakukan, kapan, dimana dan oleh
siapa dan dibuat untuk menghindari terjadinya variasi dalam proses pelaksanaan
2. SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada
memberikan pelayanan.
oleh siapapun, dan dalam kondisi apapun oleh seluruh jajaran organisasi
pemerintahan.
pemerintahan.
pasien.
pasien.
Waluyo
5. Melakukan sosialisasi kepada staf radiologi dan unit lain yang terkait
4.1 Kesimpulan
1. Dosis radiasi adalah jumlah energi radiasi yang diserap atau diterima oleh
materi yang dilaluinya. Dosis maksimum radiasi yang diijinkan yaitu jumlah
maksimum penyerapan radiasi yang sampai pada seluruh tubuh individu, atau
sebagai dosis spesifik pada organ tertentu yang masih dipertimbangkan aman.
2. Setiap pasien berhak untuk mengetahui seberapa besar dosis radiasi yang
lebih peduli terhadap dirinya dan tidak ada pemeriksaan atas dasar permintaan
dan ancaman serta mengetahui strategi yang akan diambil oleh RS Mardi
Waluyo Blitar.
yang ada maka rencana intervensi residensi ini adalah pembuatan standar
36
37
kepada pasien di RSUD Mardi Waluyo Blitar di RSUD Mardi Waluyo Blitar
RSUD Mardi Waluyo Blitar di RSUD Mardi Waluyo Blitar dapat berlangsung
maksimal.
4.2 Saran
1. SPO tentang pemberian informasi dosis radiasi kepada pasien yang telah
Waluyo Blitar sehingga tidak ada kendala yang muncul dan kegiatan bisa
Anizar. (2019). Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di industri. Graha Ilmu.
Djuari, L., (2021). Buku Ajar Manajemen Pelayanan Kesehatan. Surabaya: Airlangga
University Press.
Fayanto, S., Pati, S., Suwardi, E., Afiudin, A., Uleo, H. H., Nigsih, S. A., Jurusan, M.,
& Fisika, P. (2016). Peluruhan Zat Radioaktif. Jurnal Praktikum Fisika Modern.
Japeri, J., Helmi, Z. N., & Marlinae, L. (2016). Analisis Pengaruh Pengawasan,
Pengetahuan Dan Ketersediaan Terhadap Kepatuhan Pemakaian Alat Pelindung
Diri. Jurnal Berkala Kesehatan, 2(1), 41. https://doi.org/10.20527/jbk.v2i1.4845
Kurniasih, D., (2020). Metode Analisis Kecelakaan Kerja. Sidoarjo : Zifatama Jawara.
39
40
Mayerni, Ahmad, A., & Abidin, Z. (2013). Dampak Radiasi Terhadap Kesehatan
Pekerja Radiasi di RSUD Arifin Achmad, RS Santa Maria Dan RS Awal Bros
Pekanbaru. Jurnal Ilmu Lingkungan.
Riadi, M. (no date) Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Manfaat SOP, 2016.
Ridley, A. J. (2006). Rho GTPases and actin dynamics in membrane protrusions and
vesicle trafficking. In Trends in Cell Biology.
https://doi.org/10.1016/j.tcb.2006.08.006
Sudarmo, S., Helmi, Z. N., & Marlinae, L. (2017). Faktor Yang Mempengaruhi
Perilaku Terhadap Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (Apd) Untuk
Pencegahan Penyakit Akibat Kerja. Jurnal Berkala Kesehatan, 1(2), 88.
https://doi.org/10.20527/jbk.v1i2.3155
Utari, E., Sultan, U. and Tirtayasa, A. (2020) ‘Analisis Matriks USG (Urgency,
Seriousness and Growth) Banten Mangrove Center Bagi Masyarakat
Kelurahan’, Biodidaktika: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya, 15(2), pp. 31–
42. Available at: https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/biodidaktika/article/
download/8720/5797
LAMPIRAN
41
42
Revisi :-
RSUD MARDI WALUYO BLITAR
Halaman : 1
1 Tujuan SOP ini bertujuan untuk memberikan informasi dan edukasi tentang dosis
radiasi ke pasien atau keluarga.
2 Ruang Lingkup SOP ini berlaku sebagai pedoman dalam proses pemberian informasi dan
edukasi tentang dosis radiasi kepada pasien atau keluarga di RSUD Mardi
Waluyo Blitar meliputi proses pelaksanaan dan tindak lanjut.
3 Definisi Dosis Radiasi adalah jumlah energi radiasi yang diserap atau diterima oleh
materi yang dilaluinya. Dosis maksimum radiasi yang diijinkan yaitu jumlah
maksimum penyerapan radiasi yang sampai pada seluruh tubuh individu,
atau sebagai dosis spesifik pada organ tertentu yang masih dipertimbangkan
aman. Aman dalam hal ini berarti tidak adanya bukti bahwa individu
mendapatkan dosis maksimal yang telah di tetapkan, dimana cepat atau
lambat efek radiasi tersebut dapat membahayakan tubuh secara keseluruhan
atau bagian tertentu.
Pemberian informasi terkait dosis radiasi penting dilakukan untuk
penambahan informasi kepada pasien dan keluarga tentang dosis radiasi
yang diterima oleh pasien tidak melebihi dosis maksimum dari standar yang
di tetapkan dalam memberikan pelayanan pemeriksaan radiologi yang
optimal.
Identifikasi dosis maksimum radiasi mempunyai peranan yang penting yaitu
untuk menjaga pemakaian faktor eksposi yang menghasilkan dosis radiasi
oleh Radiografer dalam setiap pemeriksaan Radiodiagnostik, Imajing dan
Radiologi Intervensional tidak melebihi dari batas acuan yang diberikan
oleh Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir.
4 Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
43
( ) ( )
46