Disusun oleh :
Pembimbing :
Dr. dr. Erlina Wijayanti, MPH, SpKKLP
Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “Laporan Diagnosis Holistik Diare Akut
Tanpa Dehidrasi Ditinjau Dari Aspek Risiko Internal Melalui Pendekatan Kedokteran
Keluarga” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi
salah satu tugas dalam kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
Pembimbing,
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya kepada tim penulis sehingga Laporan
Diagnosis Holistik yang berjudul “Laporan Diagnosis Holistik Diare Akut Tanpa
Dehidrasi Ditinjau Dari Aspek Risiko Internal Melalui Pendekatan Kedokteran
Keluarga” ini dapat diselesaikan.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik
bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. Selain itu, tujuan
lainnya adalah sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan
mengenai Ilmu Kesehatan Masyarakat, semoga dapat memberikan manfaat.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf pengajar,
serta orang-orang sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. dr. Maya Trisiswati, MKM, selaku Koordinator Kedokteran dan staf pengajar
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Universitas YARSI sekaligus dosen
pembimbing yang telah membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat.
2. dr. Siti Maulidya Sari, Mm. Epid, selaku kepala bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, serta selaku dosen pembimbing dan staf pengajar
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
3. Dr. dr. Fathul Jannah, M.Si, Sp.KKLP, Dr. Kholis Ernawati, Ssi, M. Kes, dr. Rita
Komalasari, PhD, dan Dr. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes selaku staf pengajar
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
4. dr. Ovi Norfiana, M.K.M, selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Tanah Abang.
5. dr. Dwi Maisa Mawarti selaku penanggung jawab kepaniteraan di Puskesmas Kecamatan
Tanah Abang.
ii
6. Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang.
7. Keluarga An. R yang telah bersedia berpartisipasi sebagai pasien dalam kasus ini.
8. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama sehingga tersusun
laporan ini
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk
perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
LEMBAR PENATALAKSANAAN
KASUS KEDOKTERAN KELUARGA
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. R
Usia : 3 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Bendungan Hilir, Gang Alfalah 2 RT 09 RW 01
Pendidikan : Belum bersekolah
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pekerjaan : Tidak bekerja
Tanggal pemeriksaan : Selasa, 13 Desember 2022
Tanggal home visit : Senin, 19 Desember 2022
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis dengan ibu pasien di poli anak pada tanggal 13
Desember 2022 pukul 14.00 WIB.
An. R, 3 tahun, datang diantar oleh ayah dan ibunya ke Puskesmas Tanah Abang pada
tanggal 13 Desember 2022 dengan keluhan Buang Air Besar (BAB) cair sejak 2 hari SMRS.
Buang air besar sebanyak 4 kali/hari, jumlah tiap buang air besar sebanyak ¼-½ gelas aqua,
konsistensi cair, berwarna kekuningan, menyemprot, awalnya terdapat ampas namun lama
kelamaan hanya cairan saja, tidak disertai lendir maupun darah.
Keluhan BAB cair disertai muntah sejak 1 hari SMRS. Muntah sebanyak 2 kali sebanyak ½
gelas aqua berisi sisa makanan dan cairan.
Ibu pasien juga mengatakan anaknya demam sejak pagi hari, serta pilek sejak 3 hari yang
lalu dengan lendir berwarna putih.
1
Pasien biasa mengonsumsi susu UHT 2 kotak kecil per hari. Pasien tidak ada Riwayat
mengganti susu dari yang biasa diminum.
Terdapat juga penurunan nafsu makan semenjak diare. Menurut ibu pasien, anaknya
memang sulit makan, tetapi lebih sulit semenjak sakit. Ibu pasien mengatakan anaknya tidak
suka jajan sembarangan.
Saat ini pasien masih aktif bergerak, masih mau minum air putih, belum ada tanda – tanda
dehidrasi.
Pasien lahir cukup bulan dan sesuai masa kehamilan. Menurut ibu pasien, sejak lahir
anaknya mudah sakit, 2 minggu setelah lahir anaknya didiagnosa radang paru oleh dokter
spesialis anak yang menanganinya, tetapi pasien tidak mengonsumsi obat yang diminum selama
6 bulan.
Ibu pasien merasa sakit yang diderita anaknya tidaklah berat dan dapat sembuh dengan
pertolongan dokter serta ibu pasien percaya apabila mereka tekun berobat dan berdoa kepada
Allah SWT, penyakitnya dapat disembuhkan. Ibu pasien ingin sakit pada anaknya hilang
sehingga anaknya dapat menjalani aktivitas kembali dengan normal. Selain itu, ibu pasien
juga mempercayai setiap sakit ada obatnya, dan semua penyakit didatangkan oleh Allah
SWT serta dapat disembuhkan oleh Allah melalui perantara dokter dan obat yang diberikan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu (serta Pengobatan)
• Saat berusia 2 minggu, pasien didiagnosa menderita radang paru oleh dokter
spesialis anak
2
e. Riwayat penyakit Ginjal : disangkal
f. Riwayat asma : disangkal
g. Riwayat penyakit jantung : disangkal
h. Riwayat alergi obat : disangkal
Pasien adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara. Pasien memiliki kakak perempuan berusia 8 tahun
dan adik laki – laki berusia 5 bulan. Pasien sudah dapat menggosok gigi sendiri, mencuci
tangan sendiri, dan berpakain sendiri. Pasien juga sudah bisa diajak bermain ular tangga.
Pasien dapat berdiri dengan satu kaki selama 2 detik dan meloncat jauh, dapat menyebutkan
beberapa warna, benda, serta beberapa fungsinya.
Keseharian pasien saat ini adalah bermain. Pasien bangun pagi setiap jam 07.00 WIB dan saat
akhir pekan bangun pukul 09.00 WIB, setelah itu pasien mandi dan sarapan, lalu pasien main
diluar rumah bersama teman – temannya hingga pukul 12.00 WIB, setelah itu pasien pulang
kerumah dan tidur siang hingga pukul 17.00 WIB, setelah itu pasien mandi sore lalu makan
malam pukul 18.00 WIB, setelah itu pasien bermain bersama keluaga dan tidur pukul 21. 00
WIB. Pasien memiliki pola makan yang tidak teratur sebanyak 1 – 2 kali sehari dengan cemilan
1 kali sehari.
3
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah mencuci tangan setelah selesai bermain diluar
bersama teman – temannya ataupun saat setelah selesai BAK dan BAB, pasien juga jarang
mencuci tangannya sebelum makan.
Saat ini pendapatan keluarga pasien berasal dari ayahnya yang bekerja sebagai security pabrik.
Ibu pasien mengatakan penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari
pasien dan keluarganya dengan hidup sederhana.
Riwayat Obstetri
• Mengoceh : 2 bulan
• Tertawa : 2 bulan
• Berguling : 3 bulan
• Tengkurap : 3 bulan
• Duduk : 6 bulan
• Merangkak : 9 bulan
• Memanggil mama dan papa : 8 bulan
• Berdiri dengan berpegangan : 10 bulan
• Berjalan : 11 bulan
• Tumbuh gigi pertama : 9 bulan
Riwayat Makan
ASI : 0 - 6 bulan
4
ASI + MPASI : 6 – 24 bulan
Riwayat Imunisasi
Pasien belum imunisasi secara lengkap dikarenakan pasien selalu sakit setiap bulan,
pasien baru 2 kali dibawa ke puskesmas untuk imunisasi saat usia 3 bulan dan 7 bulan
tetapi ibu pasien lupa jenis imunisasinya.
Sebelum pasien kontrol ke puskesmas, ibu pasien beranggapan bahwa BAB cair dan
muntah pasien akan sembuh dan keluhan tersebut akan hilang dengan sendirinya. Ibu
pasien belum memberikan obat apapun untuk anaknya. Lalu akhirnya pasien dibawa ke
puskesmas karena ibu pasien khawatir dengan keluhan anaknya yang sudah 2 hari belum
membaik.
Saat di diagnostik pasien menderita diare akut tanpa dehidrasi, ibu pasien tidak mengelak
bahwa anaknya sakit. Pasien tetap melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik. Ibu pasien
selalu membantu pasien untuk meminum obat secara rutin. Ibu pasien khawatir anaknya
lemas dan tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa karena penyakitnya ini. Saat ditanya
terkait kondisi sakitnya selama ini, ibu pasien percaya bahwa penyakit yang dialami
anaknya ini merupakan ujian dan sebagai pengingat untuk lebih mendekatkan diri kepada
Allah SWT dan sudah dalam kondisi menerima apapun yang ia alami.
5
3 Saya sabar dalam menjalani masa pengobatan ✓
6
20 Minuman yang saya makan selalu minuman yang halal ✓
TOTAL 5 76 9 8 0
TOTAL KESELURUHAN 98
KETERANGAN NILAI
SS sangat setuju 5
S Setuju 4
R ragu-ragu 3
TS tidak setuju 2
STS sangat tidak setuju 1
CUKUP 69-107
7
KURANG <=68
Pasien tinggal di rumahnya sendiri dengan luas bangunan sekitar 3 x 6 m. Lokasi lingkungan
padat penduduk karena tidak terdapat jarak antar rumah. Rumah ini terletak di tengah
pemukiman yang padat penduduk. Bangunan tempat tinggal berlantaikan keramik, dinding
permanen berupa bata putih, atap rumah kotor dan bocor karena sulit dibersihkan. Ibu pasien
membersihkan rumah 1 kali dalam sehari. Rumah terdiri dari satu ruang utama untuk tidur dan
berkumpul keluarga berukuran 3 x 4 m, satu dapur berukuran 1,5 x 2 m, terdapat satu kamar
mandi berada di dalam rumah dengan ukuran 1,5 x 2 m. Rumah pasien memiliki jamban
pribadi, terdapat tempat pembuangan sampah di luar lingkungan rumah, dan sumber air bersih.
Tidak terdapat ventilasi di kamar, ruang utama, maupun dapur, pencahayaan rumah kurang
baik. Sumber air berasal dari air PAM, kualitas air bersih, tidak berbau, tidak berwarna, dan
tidak berasa. Berdasarkan penilaian rumah sehat didapatkan score 695 yang artinya termasuk
kedalam kategori rumah tidak sehat.
8
2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari 1
anyaman bambu/ilalang)
b. Semi permanen/setengah 2 ✓ 62
tembok/pasangan bata atau batu yang
tidak diplester/papan yang tidak
kedap air.
c. Permanen (Tembok/pasangan batu 3
bata yang diplester) papan kedap air.
3 Lantai a. Tanah 1
b. Papan/anyaman bambu dekat 2
dengan tanah/plesteran yang retak
dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan 3 ✓ 93
(rumah panggung).
4 Ruang untuk a. ukuran kamar tidur < 8m2 untuk 2 1 ✓ 31
orang, tidak dipisah antara kamar
istirahat/tidur
tidur orang tua dan anak, dan tidak
dipisah antara kamar tidur anak laki
dan perempuan
b. ukuran kamar tidur ≥ 8m2 untuk 2 2
orang, dipisah antara kamar tidur
orang tua dan anak, tidak dipisah
antara kamar tidur anak laki dan
perempuan
c. ukuran kamar tidur ≥ 8m2 untuk 2 3
orang, dipisah antara kamar tidur
orang tua dan anak, dipisah antara
kamar tidur anak laki dan perempuan
5 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0 ✓ 0
9
c. Ada dan memenuhi syarat (≥ 5% 2
luas lantai ruang keluarga)
7 Ventilasi a. Tidak ada 0 ✓ 0
10
2 Jamban (sarana a. Tidak ada. 0
pembuangan kotoran
BAB).
b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada 1
tutup, disalurkan ke sungai / kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, 2 ✓ 50
disalurkan ke sungai atau kolam
Keterangan
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, 3
pembuangan kotoran
septic tank, tidak memenuhi
BAB yang baik:
pembuangan kotoran BAB yang
• Kotoran manusia baik.
tidak mencemari
e. Ada, leher angsa, septic tank, 4
permukaan tanah.
memenuhi
• Kotoran manusia pembuangan kotoran BAB yang baik
tidak mencemari air
permukaan/ air
tanah.
• Kotoran manusia
tidak dijamah lalat.
• Jamban tidak
menimbulkan bau
yang mengganggu.
• Konstruksi jamban
tidak menimbulkan
kecelakaan.
3 Sarana Pembuangan Air a. Tidak ada, sehingga tergenang 0
Limbah (SPAL) tidak teratur
di halaman
b. Ada, diresapkan tetapi mencemari 1 ✓ 25
sumber air (jarak sumber air (jarak
dengan sumber air <
10m).
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2
d. Ada, diresapkan dan tidak 3
mencemari
11
sumber air (jarak dengan sumber air
≥ 10m).
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup 4
(saluran kota) untuk diolah lebih
lanjut.
4 Sarana Pembuangan a. Tidak ada 0
Sampah/Tempat
Sampah
b. Ada, tetapi tidak kedap air dan 1 ✓ 25
tidak ada tutup
c. Ada, kedap air, tidak bertutup, dan 2
dipisah antara sampah organic- an
organik
d. Ada, kedap air, bertutup, dan 3
dipisah antara sampah organic- an
organik
III PERILAKU Bobot (B): 44
PENGHUNI
1 Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka 0 ✓ 0
Kamar Tidur
b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2
2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0 ✓ 0
Ruang Keluarga
b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2
3 Mebersihkan rumah dan a. Tidak pernah 0
halaman
b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari 2 ✓ 88
12
b. Kadang-kadang dibuang ke tempat 1
sampah
c. Setiap hari dibuang ke tempat 2 ✓ 88
sampah.
TOTAL HASIL PENILAIAN 643
Hasil Penilaian : Nilai x Bobot
I. Komponen Rumah 248
Kriteria Penilaian:
Kesimpulan:
Rumah yang dihuni keluarga An. R (total skor = 643) termasuk ke dalam kriteria rumah tidak
sehat berdasarkan Pedoman Penilaian Rumah Sehat.
13
Gambar 1. Denah Rumah Pasien
Ya Tidak
14
Kesimpulan : Pasien menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Bentuk keluarga pasien menurut teori Friedman (2010) adalah nuclear family yaitu satu
keluarga yang dikepalai oleh ayah sebagai kepala keluarga, istri dan ketiga anaknya yang
belum menikah.
15
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall (1985), tahap siklus
keluarga pasien termasuk tahap keempat (IV) yaitu keluarga dengan anak yang telah masuk
sekolah dasar (Families with school children).
[Adaptability-Partnership-Growth-Affection-Resolve]
16
Berdasarkan kuesioner tersebut APGAR family pasien termasuk kategori keluarga
fungsional dengan nilai skor 10 yaitu sangat fungsional.
17
Kadang-kadang = 1 4-7 = Disfungsional sedang Keluarga disfungsional sedang
(Social-Cultural-Religious-Educational-Economic-Medical)
Tabel 5. Aspek Screem keluarga
Religious Pasien dan keluarga beragama Islam, Pasien dan keluarga terkadang
melaksanakan ibadah dan menjalankan lalai dalam ibadah solat 5
ketentuan sesuai kaidah Islam. waktu, berdoa, dan berdzikir.
18
Tabel 6. Persepsi Religi Keluarga
KETERANGAN NILAI
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
R Ragu-Ragu 3
TS Tidak Setuju 2
BAIK >=20
CUKUP 11 SAMPAI 19
KURANG <=10
19
Kesimpulan :
Nilai persepsi religi keluarga = 19 yang menunjukan bahwa persepsi keluarga cukup,
keluarga tidak rutin melaksanakan ibadah untuk sholat 5 waktu setiap hari, tetapi selalu
mendoakan untuk kesembuhan pasien.
2022 3 tahun Menderita diare akut tanpa dehidrasi Rawat jalan dan
mengonsumsi obat
G. PEMERIKSAAN FISIK
2. Kesadaran = Composmentis
3. Tanda Vital
TD : 110/60 mmHg,
RR : 20x/menit,
HR : 93x/menit,
20
Suhu : 36,8OC
4. Antropometri
Tinggi Badan : 95 cm
Berat Badan : 12 kg
5. Pemeriksaan Umum
Kepala :
− Bentuk : Normocephal
21
− Rambut : Berwarna hitam, distribusi merata
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat, isokor, refleks cahaya
+/+, kelopak mata tidak cekung
Thoraks :
Jantung
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat gallop dan murmur
Pulmo
Abdomen
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba membesar, nyeri tekan (-), massa (-)
22
Anogenital:
Tidak dilakukan
Ekstremitas:
Akral hangat, turgor kulit Kembali cepat, sianosis (-/-), edema (-/-)
IDENTITAS
Nama : An. R
Tinggi Badan : 95 cm
Berat Badan : 12 kg
PERHITUNGAN KALORI
Perhitungan kalori pada anak perempuan usia 3 – 10 tahun menggunakan rumus Scofield
sebagai berikut :
Kalori basal anak perempuan =
(16,969 x BB) + (1,618 x TB) + 371,2
= (16,969 x 12) + (1,618 x 95) + 371,2
= 203,628 + 153,71 + 371,2
23
= 728,538 kkal
Koreksi
- Aktivitas Fisik Ringan = 20% x 728,538 kkal = 145,7 kkal
- Total Kebutuhan = 728,538 kkal + 145,7 kkal
= 874,25 kkal
FOOD RECORDS
NAMA : An. R Usia : 3 tahun
TB : 95 Cm BB : 12 Kg IMT : 13,3 kg/m2
Hari ke-1 (Rabu, 14 Desember 2022)
24
FOOD RECORDS
NAMA : An. R Usia : 3 tahun
TB : 95 Cm BB : 12 Kg IMT : 13,3 kg/m2
Hari ke-1 (Rabu, 14 Desember 2022)
Makan Siang - - - - - -
Selingan Siang - - - - - -
Roti tawar 2
lembar
205,5
75 gr 38,9 gr 6,6 gr 2,3 gr
Selai strawberry 1 kkal
Makan Malam sendok makan 15 gr 10 gr 0 gr 0 gr
40 kkal
Susu kental manis 5 gr 2,7 gr 0,4 gr 0,4 gr
16 kkal
coklat 1 sendok
teh
Selingan
- - - - - -
Malam
749,4
Total 130,3 gr 21,8 gr 14,4 gr
kkal
25
Hari ke-2 (Jumat, 16 Desember 2022)
Biskuit regal 3 45 gr
keping 193,9 kkal 35,4 gr 3,4 gr 4,5 gr
75 gr
Selingan Pagi Wafer nabati satu 229,5 kkal 47,8 gr 4,6 gr 1,9 gr
bungkus 250 ml
165 kkal 12 gr 8 gr 9,8 gr
Susu UHT 250 ml
Nasi
70 gr 91 kkal 20 gr 1,7 gr 0,1 gr
Makan Siang Sayur sop ayam 1
100 gr 72 kkal 3,4 gr 5,9 gr 3,8 gr
mangkuk kecil
Selingan Siang - - - - - -
Bubur kacang
Makan Malam hijau satu 100 gr 140 kkal 24,7 gr 3,1 gr 3,5 gr
mangkuk kecil
Selingan
- - - - - -
Malam
1.094,6
Total 164 gr 35,3 gr 32,5 gr
kkal
26
Nasi 1 centong
70 gr 91 kkal 20 gr 1,7 gr 0,1 gr
Makan Pagi Bakso 3 butir
15 gr 55,5 kkal 0 gr 3,5 gr 4,5 gr
kecil
Roti tawar 2
lembar
70 gr 191,8 kkal 36,3 gr 6,2 gr 2,1 gr
Selai coklat 1
Selingan Pagi 15 gr 3,3 kkal 0,5 gr 0 gr 0,1 gr
sendok makan
250 ml 165 kkal 12 gr 8 gr 9,8 gr
Susu UHT coklat
250 ml
Mie goreng
Makan Siang 100 gr 141 kkal 4,8 gr 0,7 gr
dengan sayuran 28,3 gr
Selingan Siang - - - - - -
Selingan
- - - - - -
Malam
Dari tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa An. R mendapat total kalori perhari, sebagai
berikut :
Rata-rata asupan karbohidrat 132,7 gr, protein 27,2 gr, dan lemak 21,7 gr.
Kesimpulan : Kebutuhan kalori total Pasien dalam sehari yaitu berkisar antara 874,25
kkal/hari. Dari hasil food record 3 hari maka didapatkan jumlah kalori rata-rata pasien adalah
27
842,2 kkal, yang mana input kalori kurang dari kebutuhan kalori pasien dalam sehari yaitu 32
kkal/hari atau setara dengan 1 mangkuk kecil bubur sum – sum. Selain itu juga didapatkan rata-
rata asupan karbohidrat 132,7 gr, protein 27,2 gr, dan lemak 21,7 gr
1. Berbaring :
0,26
• Tidur
• Beristirahat di Ranjang
2. Duduk :
• Mendengarkan di dalam kelas
• Makan
0,38
• Menulis atau mengetik
• Membaca
• Mendengarkan radio atau menonton TV
• Mandi
3. Berdiri, aktivitas ringan :
4. • Berpakaian
• Mandi (berdiri)
0,7
• Mengendarai mobil
• Berjalan - jalan
28
• Pertukangan kayu, pertukangan batu
• Mengendarai traktor pertanian
• Memberi makan hewan di Peternakan
• Membereskan ranjang
• Berjalan agak cepat (ke sekolah, belanja)
• Penjahit
• Pelukis
• Mekanik
• Tukang kue (roti)
• Kano (ringan)
• Bola voli
• Tenis meja
• Baseball (kecuali pitcher)
• Golf 1
• Mendayung
• Panahan
• Bowling
• Croquet
• Berlayar
• bersepeda
• Mengoperasikan mesin
• Memperbaiki pagar
• Memasukkan tas – tas/kotak-kotak
1,2
• Bercocok tanam
• Pekerjaan kehutanan (menggunakan gergaji
listrik dan penanganan kayu gelondongan)
• Pekerjaan pertambangan, menyekop
29
8. Olahraga atau aktivitas di waktu senggang tingkat
sedang :
• Baseball (pitcher)
• Bulutangkis
• Kani
• Bersepeda (kompetisi)
• Menari
1,4
• Tenis
• Mengendarai kuda
• Ski es
• Berenang
• Senam
• Jalan cepat
• Jogging (lari pelari)
• Berlari (kompetisi)
• Tinju
• Mendaki gunung
• Squash
• Ice hockey
• Bola basket
• Football
30
Tabel 10. Aktivitas Fisik An. R
Rabu, 14 0 1 1 1 1
Desember
2022 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1
3 1 1 1 1
4 1 1 1 1
5 1 1 1 1
6 1 1 1 1
7 1 1 1 1
8 4 4 4 4
9 2 2 2 2
10 4 4 4 4
11 4 4 4 4
12 4 4 4 4
13 2 2 2 2
31
14 1 1 1 1
15 1 1 1 1
16 1 1 1 1
17 1 1 1 1
18 4 4 4 4
19 2 2 2 2
20 2 2 2 2
21 1 1 1 1
22 1 1 1 1
23 1 1 1 1
Jumat, 16 0 1 1 1 1
Desember
2022 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1
3 1 1 1 1
32
4 1 1 1 1
5 1 1 1 1
6 1 1 1 1
7 1 1 1 1
8 4 4 4 4
9 2 2 2 2
10 4 4 4 4
11 4 4 4 4
12 4 4 4 4
13 2 2 2 2
14 1 1 1 1
15 1 1 1 1
16 1 1 1 1
17 1 1 1 1
18 4 4 4 4
19 2 2 2 2
20 2 2 2 2
21 1 1 1 1
22 1 1 1 1
23 1 1 1 1
33
= (0,26 x 56) + (0,38 x 16 ) + (0,7 x 20 )
= 14,56 + 6,08 + 14 = 34,64
Minggu, 0 1 1 1 1
18
Desember 1 1 1 1 1
2022
2 1 1 1 1
3 1 1 1 1
4 1 1 1 1
5 1 1 1 1
6 1 1 1 1
7 1 1 1 1
8 1 1 1 1
9 1 1 1 1
10 4 4 4 4
11 2 2 2 2
12 2 2 2 2
13 2 2 2 2
14 1 1 1 1
15 1 1 1 1
16 1 1 1 1
34
17 1 1 1 1
18 4 4 4 4
19 2 2 2 2
20 2 2 2 2
21 1 1 1 1
22 1 1 1 1
23 1 1 1 1
Total Perkiraan Jumlah Pengeluaran Energi Hari Ke-3 An. R :
= (0,26 x 64) + (0,38 x 20 ) + (0,7 x 8 )
= 16,64 + 7,6 + 5,6 = 29,84
Kesimpulan : Berdasarkan tabel penilaian aktivitas fisik, jumlah rata-rata pengeluaran energi
aktivitas fisik An. R selama 3 hari adalah 33,04 kkal/kgBB/15menit dengan kegiatan aktivitas
ringan sedang.
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
-
J. DIAGNOSIS BANDING
-
K. DIAGNOSIS HOLISTIK
Diagnosis Holistik
● Aspek Personal:
- Keluhan utama : Pasien datang diantar oleh ayah dan ibunya ke Puskesmas Tanah
Abang pada tanggal 13 Desember 2022 dengan keluhan Buang Air Besar (BAB) cair
sejak 2 hari SMRS.
35
- Harapan : Ibu pasien berharap penyakit ini tidak kambuh lagi sehingga tidak
mengganggu aktivitas anaknya.
- Kekhawatiran : Ibu pasien sangat mengkhawatirkan keluhan anaknya yang tidak
kunjung membaik yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit lain dan membuat
anaknya lemas sehingga orang tuanya anaknya khawatir tidak dapat beraktivitas
seperti biasanya.
- Persepsi Medis : Ibu pasien mengaku tidak mengetahui bahasa medis dari penyakit
anaknya sehingga tidak mengetahui penyebab dan komplikasi penyakit anaknya.
- Persepsi Religi : Dari aspek keimanan, persepsi religi orang tua pasien cukup.
Keluarga pasien terkadang masih lalai dalam beribadah sholat 5 waktu, membaca
alquran, dan berdzikir. Ibu pasien percaya bahwa penyakit yang dialaminya ini
merupakan ujian dan sebagai pengingat untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah
SWT.
● Aspek Klinis :
- Rumah pasien termasuk kategori rumah tidak sehat dan berada di lingkungan padat
penduduk
- Ibu pasien tidak memberikan makanan bergizi seimbang
● Aspek Derajat Fungsional : Menurut International Classification Primary Care
(ICPC), derajat fungsional pasien menurut ICPC saat ini adalah derajat 1, dikarenakan
saat ini tidak ada keterbatasan apapun
Pasien An.R, 3 tahun datang diantar oleh orangtuanya ke puskesmas dengan keluhan dengan
keluhan Buang Air Besar (BAB) cair sejak 2 hari SMRS. Faktor yang mempengaruhi dari
aspek internal adalah pasien berusia 3 tahun dengan riwayat imunisasi pasien tidak lengkap,
36
personal hygiene pasien buruk, dan pola makan tidak teratur dan tidak makan makanan
bergizi seimbang. Faktor eksternal yang mempengaruhi kondisi pasien adalah rumah pasien
masuk kategori rumah yang tidak sehat dan berada di lingkungan padat penduduk, dan ibu
pasien tidak memberikan makanan bergizi seimbang. Aspek fungsional pasien termasuk
dalam derajat 1 yang mana saat ini tidak ada keterbatasan apapun.
L. PENGELOLAAN KOMPREHENSIF
1. Patient-Centered
- Edukasi kepada ibu mengenai diare, bahaya diare, tanda – tanda kegawatdaruratan
diare, dan tanda – tanda dehidrasi pada anak bila diare.
- Edukasi kepada ibu pasien untuk melengkapi imunisasi pada anaknya agar
meningkatkan imunitas pasien.
- Menerapkan pola hidup yang sehat dan tidak jajan sembarangan dan senantiasa cuci
tangan dengan air mengalir bila setelah dari luar rumah, akan memasak, makan, dan
setelah dari kamar mandi
- Memotivasi pasien untuk selalu bersabar dan bertawakkal dalam menghadapi ujian
dari Allah SWT
- Mengedukasi pasien untuk menjaga pola makan agar mencukupi kebutuhan kalori
perhari.
- Pasien dianjurkan untuk memperhatikan kebersihan makanan dari luar
- Mengedukasi pasien untuk mencukupi kebutuhan nutrisi seperti karbohidrat, protein,
vitamin, serat, dan lain-lain secara seimbang
c. Kuratif
37
• Oralit setiap habis BAB
• Pulveres campuran domperidone 10 mg dan vitamin B6 10 mg 2x1 dibuat 10
pulveres (bila muntah)
d. Rehabilitative
- Edukasi keluarga tentang pentingnya memilih makanan yang bersih dan sehat untuk
anggota keluarga.
- Edukasi keluarga untuk pola hidup sehat dan pentingnya aktifitas fisik.
- Edukasi keluarga tentang pentingnya personal hygiene.
- Edukasi keluarga tentang pencegahan penyakit diare, pertolongan pertama penyakit
diare pada anak, komplikasi diare, dan pengetahuan tanda – tanda dehidrasi pada anak.
- Edukasi mengenai dukungan keluarga dalam pengobatan pasien, berupa :
• Dukungan psikososial, seperti memberikan perhatian dan kepedulian, sehingga pasien
merasa lebih nyaman, meluangkan waktu untuk memasak makanan sendiri untuk
pasien, mengingatkan pasien untuk minum obat, dan memperhatikan keluhan pasien
apakah keluhan masih ada atau tidak.
• Dukungan finansial, yaitu penyediaan sarana, seperti tenaga dan dana dari anggota
keluarga, agar pasien dapat mencukupi kebutuhan gizi yang sesuai ataupun bantuan
dalam proses pengobatan pasien.
• Dukungan Religi, Mengingatkan keluarga pasien agar selalu melaksanakan ibadah dan
berdoa untuk kesembuhan pasien agar senantiasa diberikan kesembuhan dan
kesehatan oleh Allah SWT.
38
1. Tn. I Sehat Pengukuran - - -
tekanan
darah dan
factor
resiko
hipertensi,
assessment
stress kerja
39
5. An. A Sehat ASI - - -
eksklusif,
BB : 7,2 kg,
TB : 62 cm,
kesan Gizi
baik,
perawakan
normal
3. Community-Oriented:
Umur
40
4 An. R P 09 Belum - Sakit
Desemb bekerja
er 2019 /
3 Th 0
bulan 9
hari
N. PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
O. COPING SCORE
3 : Keluarga memperhatikan pasien dan masih tergantung membutuhkan orang lain sebagai
pengingat (dokter)
Kesimpulan : Dari uraian diatas, dapat disimpulkan coping score pasien sebelum dilakukan
pemeriksaan dan mendapatkan edukasi adalah 4 (Keluarga memperhatikan pasien secara
penuh kadang-kadang saja membutuhkan orang lain sebagai pengingat), lalu setelah
dilakukan pemerikdaan kedua dan diberikan edukasi coping score pasien menjadi 5
(Keluarga bisa full memperhatikan pasien).
41
P. CATATAN TAMBAHAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH
Tabel 13. Catatan Follow Up An. R
Nomor
Tanggal Catatan, Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut
Kunjungan
1 Jumat, 16 • Anamnesis :
Desember - Keluhan pasien mulai berkurang, pasien sudah dapat
2022 beraktivitas seperti biasanya
- Konsumsi obat oleh pasien
- Aktifitas sehari – hari pasien, pola makan dan pola hidup
pasien
• Melihat dan menilai keadaan rumah, lingkungan dan
perilaku, dan persepsi religi keluarga
• Mengedukasi untuk mengenali dan menghindari faktor
pencetus diare, pertolongan pertama pada anak diare, tanda
– tanda dehidrasi bila anak sedang diare, dan kapan perlu
dibawa ke IGD
42
Q. LAMPIRAN
43