Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN DIAGNOSIS HOLISTIK

TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK DITINJAU DARI


ASPEK INTERNAL MELALUI PENDEKAT
KEDOKTERAN KELUARGA

Disusun Oleh:
Amayliah 1102018241

Pembimbing:
dr. Maya Trisiswati, M.KM

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 12 FEBRUARI – 18 MARET 2023
JAKARTA
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “Tuberkulosis Paru pada Anak
Ditinjau dari Aspek Internal Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga” ini telah
disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah
satu tugas dalam kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, April 2023


Pembimbing,

dr. Maya Trisiswati, M.KM

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan


kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada tim
penulis sehingga Laporan Lingkaran Pemecahan Masalah yang berjudul “Laporan
Diagnosis Holistik ISK Pada Remaja Ditinjau Dari Aspek Internal Melalui
Pendekatan Kedokteran Keluarga” ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat
beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
kepada keluarganya, kepada sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir
zaman. Aamiin.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber
pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai ilmu kesehatan
masyarakat, semoga dapat memberikan manfaat.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing,
staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang sekitar yang
terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. dr. Maya Trisiswati, M.KM, selaku Koordinator Kedokteran
Keluarga dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Universitas YARSI sekaligus dosen pembimbing yang
telah membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat.
2. dr. Siti Maulidya Sari, M.Epid, Dipl.DK selaku Kepala
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Koordinator Kedokteran
Komunitas dan staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
3. Dr. dr. Fathul Jannah, M.Si, Sp.KKLP, Dr. Kholis Ernawati,

iii
Ssi, M. Kes, dr. Rita Komalasari, MoD PhD, Dr.
Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, dr. Erlina Wijayanti, MPH,
DiplDK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
4. dr. Hayfa Husaen selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Senen, Jakarta
Pusat.
5. dr. Aisyah, selaku penanggung jawab kepaniteraan di Puskesmas
Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.

6. Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kecamatan Senen,


Jakarta Pusat.
7. An. M, yang telah bersedia berpartisipasi sebagai pasien dalam laporan ini.
8. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


laporan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini
dapat memberi manfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, April 2023

Penulis

iv
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................................... i
PERNYATAAN PERSETUJUAN ..........................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vii
LEMBAR PENATALAKSANAAN KASUS KEDOKTERAN KELUARGA ..... 1
A. IDENTITAS PASIEN ..................................................................................... 1
B. IDENTITAS KELUARGA PASIEN .............................................................. 1
C. ANAMNESIS PENYAKIT (DISEASE) ......................................................... 1
D. ANAMNESIS PENGALAMAN SAKIT (ILLNESS) ..................................... 5
E. INSTRUMEN PENILAIAN KELUARGA (FAMILY ASSESMENT TOOLS)8
F. PEMERIKSAAN FISIK ............................................................................... 14
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG .................................................................. 27
H. DIAGNOSIS BANDING .............................................................................. 27
I. DIAGNOSIS HOLISTIK .............................................................................. 27
J. PENGELOLAAN KOMPERHENSIF .......................................................... 29
K. DATA ANGGOTA KELUARGA INTI (KELUARGA ASAL) .................. 31
L. RUMAH DAN LINGKUNGAN SEKITAR ................................................ 32
M. INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) .......... 35
N. CATATAN TAMBAHAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH ..................... 36
O. PROGNOSIS ................................................................................................ 38
P. COPING SCORE .......................................................................................... 38
Q. LAMPIRAN & DOKUMENTASI ............................................................... 45

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Persepsi Religi Pasien............................................................................... 6


Tabel 2. APGAR Keluarga An.M ........................................................................ 10
Tabel 3. Diagnosis Holistik Aspek Keluarga Persepsi Religi Keluarga An. M ... 12
Tabel 4. Food Record An. M................................................................................ 19
Tabel 5. Aktivitas Fisik An. M ............................................................................. 24
Tabel 6. Family Focused An.M ............................................................................ 30
Tabel 7. Data Anggota Keluarga An.M ................................................................ 31
Tabel 8. Kriteria Rumah Sehat ............................................................................. 32
Tabel 9. Indikator Penilaian PHBS An. M ........................................................... 36

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Genogram Keluarga An. M dan Keterangannya ................................... 9


Gambar 2. Peta Keluarga (Family Map) An. M .................................................... 10

vii
LEMBAR PENATALAKSANAAN KASUS KEDOKTERAN KELUARGA

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. M
Usia : 7 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Kramat 5 No. 12 Jakarta Pusat
Pendidikan : SD
Agama : Kristen
Suku : Betawi
Pekerjaan : Pelajar
Tanggal pemeriksaan : Kamis, 30 Maret 2023
Tanggal home visit : Senin, 31 Maret dan 5 April
2023

B. IDENTITAS KELUARGA PASIEN


Nama Ayah : Tn. A Nama Ibu : Ny.B
Usia : 37 Tahun Usia : 36 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMK
Agama : Islam Agama : Kristen
Suku : Betawi Suku : Batak
Pekerjaan : Karyawan Swasta Pekerjaan : IRT

C. ANAMNESIS PENYAKIT (DISEASE)


1. Keluhan Utama: Pasien mengeluhkan batuk berdahak sejak 3 bulan
yang lalu
2. Keluhan Tambahan: Demam
3. Riwayat Penyakit Sekarang:

1
An. M berusia 7 tahun datang bersama neneknya ke Puskesmas Senen dengan
keluhan batuk sejak 3 bulan yang lalu disertai dahak warna putih. Keluhan batuk
dirasa setiap saat baik itu saat aktifitas diluar maupun di rumah. Batuk darah dan
sesak disangkal. Satu minggu sebelumnya sempat demam naik turun dan turun
jika diberi obat penurun panas. Keluhan mimisan, gusi berdarah, kejang dan
muntah disangkal. Nenek pasien juga mengatakan pasien suka berkeringat pada
malam hari kamudian berat badan pasien tidak kunjung naik dalam 3 bulan
terakhir ini. Selain itu pasien juga tampak lemas dan nafsu makan menurun.
Tidak ada keluhan BAB dan BAK.

Nenek pasien mengatakan bahwa dirumah yaitu kakek pasien pernah


mengalami keluhan batuk-batuk. Sewaktu kakek pasien muncul gejala batuk-
batuk, kakek pasien tidak menjaga jarak dengan pasien dan orang – orang yang
dirumah dan kakeknya mengidap TB paru. Keluhan batuk darah, demam, sesak
dan muntah darah di sangkal. Kakek pasien tidak pernah mengkur berat badan
maupun tinggi badan. Pada saat ini kakek pasien sedang pengobatan TB paru
sudah berjalan 2 tahun. Kakek pasien minum obat rutin dan selalu diingatkan
oleh orangtua pasien dan sempat sembuh namun kambuh lagi. Nenek, tante dan
sepupu – sepupu pasien tidak mengalami hal yang serupa. Nenek pasien
khawatir jika pasien mengenai penyakit seperti kakeknya dan akhirnya
menularkan. Maka dari itu nenek pasien membawa pasien ke puskesmas
dikarenakan pasien sudah batuk 3 bulan. Nenek pasien berharap agar batuknya
berkurang.

Pasien makan 3 kali sehari, sering menkonsumsi ikan, ayam, dan telur.
Pasien tidak menyukai sayur-sayuran dan hanya menyukai beberapa jenis
buah. Ibu pasien mengatakan berat badan anaknya susah naik. Riwayat
imunisasi dasar pasien lengkap. Riwayat alergi obat, susu, makanan dan
minuman disangkal.

3. Riwayat Penyakit Dahulu (serta Pengobatan)

2
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit yang lain, pasien mengatakan
keluhan seperti batuk pilek yang sering berulang itu pun sembuh dengan
sendirinya. Pasien biasanya tidak langsung berobat, karena selalu sembuh
sendiri. Jika dirasa mulai memberat, pasien membeli obat warung dahulu, jika
tidak membaik baru dibawa ke Puskesmas Kecamatan Senen. Berikut riwayat
penyakit pasien lainnya:
- Riwayat diabetes melitus : Disangkal
- Riwayat hipertensi : Disangkal
- Riwayat trauma : Disangkal
- Riwayat keganasan : Disangkal
- Riwayat penyakit jantung : Disangkal
- Riwayat asma : Disangkal
- Riwayat penyakit ginjal : Disangkal
- Riwayat penyakit paru-paru : Disangkal
- Riwayat alerg : Disangkal
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Terdapat anggota keluarga dengan keluhan serupa yaitu ibu pasien. Ibu pasien
mengatakan bahwa dirinya sering mengalami BAK tidak lampias dan anyang-
anyangan, karena pasien tidak tahu itu adalah penyakit, pasien sudah mulai
terbiasa dan membiarkannya sampai sembuh.

- Riwayat diabetes melitus : Disangkal


- Riwayat hipertensi : Kakek dari ayah dan ibu
- Riwayat trauma : Disangkal
- Riwayat keganasan : Disangkal
- Riwayat penyakit jantung : Disangkal
- Riwayat asma : Disangkal
- Riwayat penyakit ginjal : Disangkal
- Riwayat penyakit TB : Kakeknya sedang dalam pengobatan
- Riwayat alergi : Disangkal
5. Riwayat Personal Sosial

3
An. M berusia 7 tahun datang bersama neneknya ke Puskesmas Senen dengan
keluhan batuk sejak 3 bulan yang lalu disertai dahak warna putih. Keluhan batuk
dirasa setiap saat baik itu saat aktifitas diluar maupun di rumah. Batuk darah dan
sesak disangkal. Satu minggu sebelumnya sempat demam naik turun dan turun
jika diberi obat penurun panas. Keluhan mimisan, gusi berdarah, kejang dan
muntah disangkal. Nenek pasien juga mengatakan pasien suka berkeringat pada
malam hari kamudian berat badan pasien tidak kunjung naik dalam 3 bulan
terakhir ini. Selain itu pasien juga tampak lemas dan nafsu makan menurun.
Tidak ada keluhan BAB dan BAK.

Nenek pasien mengatakan bahwa dirumah yaitu kakek pasien pernah


mengalami keluhan batuk-batuk. Sewaktu kakek pasien muncul gejala batuk-
batuk, kakek pasien tidak menjaga jarak dengan pasien dan orang – orang yang
dirumah dan kakeknya mengidap TB paru. Keluhan batuk darah, demam, sesak
dan muntah darah di sangkal. Kakek pasien tidak pernah mengkur berat badan
maupun tinggi badan. Pada saat ini kakek pasien sedang pengobatan TB paru
sudah berjalan 2 tahun. Kakek pasien minum obat rutin dan selalu diingatkan
oleh orangtua pasien dan sempat sembuh namun kambuh lagi. Nenek, tante dan
sepupu – sepupu pasien tidak mengalami hal yang serupa. Nenek pasien
khawatir jika pasien mengenai penyakit seperti kakeknya dan akhirnya
menularkan. Maka dari itu nenek pasien membawa pasien ke puskesmas
dikarenakan pasien sudah batuk 3 bulan. Nenek pasien berharap agar batuknya
berkurang.

Pasien makan 3 kali sehari, sering menkonsumsi ikan, ayam, dan telur.
Pasien tidak menyukai sayur-sayuran dan hanya menyukai beberapa jenis
buah. Ibu pasien mengatakan berat badan anaknya susah naik. Riwayat
imunisasi dasar pasien lengkap. Riwayat alergi obat, susu, makanan dan
minuman disangkal.
6. Review Sistem
- Respirologi : TB
- Sistem Kardiovaskular : Tidak ada kelainan

4
- Sistem Genitourinary : Tidak ada kelainan
- Sistem Gastrointestinal : Tidak Ada kelainan
- Sistem Reproduksi : Tidak ada kelainan
- Sistem Neurologi : Tidak ada kelainan
- Sistem Dermatomuscular : Tidak ada kelainan
- Sistem Panca Indera : Tidak ada kelainan
7. Riwayat Persalinan

An. M merupakan anak pertama atau anak tunggal dari pasangan


Tn. A dan Ny.B selama masa kehamilan Ny. B rutin melakukan antenatal
care di RS ke dokter dan ke puskesmas. Pada trisemester 1-3 tidak ada
keluhan seperti perdarahan, anemia, hipertensi, mual mual. Pasien lahir
spontan dengan umur kehamilan 38 mg berat badan lahir 2700 gram dan
panjang badan 50 cm, langsung menangis. Pasien lahir sehat dan tanpa
ada kelainan bawaan.

D. ANAMNESIS PENGALAMAN SAKIT (ILLNESS)


Pengalaman Sakit Pasien
Awalnya pasien mengira batuk yang dirasa itu diakibatkan dari kecapean
bermain dan sering hujan-hujanan bersama temannya. Sekitar 4 minggu batuk
secara terus menerus nenek pasien membelikan obat di apotek lalu di berikan obat
batuk (nenek pasien lupa) namun keluhan tidak berkurang. Batuk berdahak warna
putih, berat badan tidak kunjung naik kurang lebih 1 bulan. Keluhan seperti batuk
3 bulan, nenek pasien takut bahwa pasien tertular dari kakeknya, dan keluarga
berpikir keluhannya akan membaik jika istirahat dan makan sayur. Keluarga
pasien juga khawatir penyakitnya akan semakin parah dan dapat mengganggu
aktivitas sehari-hari serta kehidupan masa depannya. Pasien berharap agar
penyakinya ini cepat sembuh dan tidak kambuh lagi.

5
PERSEPSI RELIGI PASIEN
Tabel 1. Persepsi Religi Pasien
No. Pernyataan SS S R TS STS
Keimanan Pasien
1. Penyakit yang saya alami datangnya karena ✓
kehendak Tuhan
2. Saya menerima dengan ikhlas penyakit yang ✓
Tuhan berikan kepada saya
3. Saya sabar dalam menjalani masa ✓
pengobatan
4. Penyakit yang Tuhan berikan bisa ✓
membersihkan dosa-dosa saya
5. Saya yakin Tuhan bisa memberikan ✓
kesembuhan kepada saya
6. Saya yakin Tuhan selalu mendengar doa ✓
saya
7. Saya yakin Tuhan akan mengabulkan doa- ✓
doa saya
8. Saya yakin setiap penyakit Tuhan berikan ✓
obat untuk menyembuhkannya
9. Saya akan sembuh hanya dengan izin Tuhan ✓

10. Dokter hanya orang yang membantu ✓


menyembuhkan saya, yang menyembuhkan
saya adalah Tuhan
11. Meminum obat adalah ikhtiar saya agar ✓
sembuh, yang menyembuhkan saya adalah
Tuhan
12. Saya yakin Tuhan selalu memberikan yang ✓
terbaik untuk saya

6
13. Saya yakin setelah kehidupan di dunia, akan ✓
ada kehidupan di akhirat
14. Saya harus mempersiapkan amalan untuk ✓
bekal hidup di akhirat
Rutinitas Ibadah Pasien
15. Saya melaksanakan ibadah digereja setiap ✓
hari minggu sekalipun saat sakit
16. Saya melaksanakan ibadah dirumah setiap ✓
hari sekalipun saat sakit
17. Saya selalu membaca Al-Kitab setiap hari ✓
18. Saya selalu berdoa kepada Allah setiap hari ✓
Makan, Minum yang Halal dan Thayyib
19. Makanan yang saya makan selalu makanan ✓
yang sehat
20. Minuman yang saya makan selalu minuman ✓
yang sehat
21. Makanan yang saya makan selalu makanan ✓
yang baik untuk kesehatan (thayyib)
22. Minuman yang saya makan selalu minuman ✓
yang baik untuk kesehatan (thayyib)
23. Saya selalu berhenti makan sebelum ✓
kenyang
Bersedekah dan Berbuat Baik
24. Saya suka bersedekah (uang, makanan, dll) ✓
25. Saya yakin dengan bersedekah bisa ✓
membantu menyembuhkan penyakit saya
26. Saya merasa bahagia jika bisa berbagi ✓
dengan orang lain
27. Saya merasa bahagia jika bisa membantu ✓
orang lain

7
TOTAL KESELURUHAN 121
Kesimpulan: Persepsi religi pasien cukup dengan nilai sebesar 121 poin
KETERANGAN NILAI Persepsi Religi Pasien
SS Sangat Setuju 5 KATEGORI NILAI TOTAL

S Setuju 4 Baik > 108


R Ragu-ragu 3 Cukup 69- 107
TS Tidak Setuju 2 Kurang < 68
STS Sangat Tidak Setuju 1
a

E. INSTRUMEN PENILAIAN KELUARGA (FAMILY ASSESMENT TOOLS)


1. Genogram Keluarga (Family Genogram)

8
T
T n
T
n .
n
. M
.
H
A
4
= Perempuan = Pasien 6 3
1
7 T
7
T a
T
a h
a
h u
h
u n
= Laki-laki u =Keturunan n
n

= Cerai =Hubungan
Menikah

= TB = Tinggal Satu
Rumah

Gambar 1. Genogram Keluarga An. M dan Keterangannya

Legenda:
Dilihat dari bagan genogram diatas, pasien merupakan anak pertama. Pasien
tinggal bersama kakek neneknya, om, tante, dan sepupu – sepupunya. Di rumah
hanya pasien dan kakeknya yang menderita batuk. Anggota keluarga lainnya
dalam keadaan sehat. Sumber penghasilan nenek pasien adalah hasil dari bekerja
anak pertamanya sebagai karyawan. Pasien masih membutuhkan bantuan untuk
merawat diri.
2. Bentuk Keluarga (Family Structure)
Bentuk keluarga An. M yang hanya sendiri karena orangtua nya yang cerai dan
An.M dirawat oleh kakek neneknya
3. Tahapan Siklus Kehidupan Keluarga (Family Life Cycle)
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga berdasarkan konsep Duvall
dan Miller (Friedman, 2010), tahapan siklus keluarga pasien termasuk pada
tahap IV, yaitu keluarga dengan anak sekolah.

9
4. Peta Keluarga (Family Map) → mencakup keluarga inti/ tidak inti, baik
yang tinggal di rumah dan tidak

Laki-laki

Perempuan

Pasien

Harmonis

Kurang
harmonis

Gambar 2. Peta Keluarga (Family Map) An. M

Pasien tinggal bersama 7 orang dalam rumah yaitu kakek, nenek, tante, om
dan sepupu-sepupunya. Pasien memiliki hubungan yang baik dengan kakek,
nenek, tante, om dan sepupu-sepupunya. Pasien tidak begitu dekat dengan ayah
dan ibu karena tidak bercerai. Pola interaksi antara pasien dengan keluarga dapat
cukup terjaga dengan cara berkomunikasi atau berinteraksi secara langsung.

5. APGAR Keluarga (Family APGAR)


[Adaptability-Partnership-Growth-Affection-Resolve]
Tabel 2. APGAR Keluarga An.M
APGAR Keluarga Hampir Kadang- Hampir
selalu kadang tidak
(1) pernah
(2)
(0)

10
1. Saya merasa puas karena saya dapat ✓
meminta pertolongan kepada keluarga
saya ketika saya menghadapi
permasalahan

2. Saya merasa puas dengan cara keluarga ✓


saya membahas berbagai hal dengan
saya dan berbagi masalah dengan saya.

3. Saya merasa puas karena keluarga saya ✓


menerima dan mendukung keinginan-
keinginan saya untuk memulai kegiatan
atau tujuan baru dalam hidup saya.
4. Saya merasa puas dengan cara keluarga ✓
saya mengungkapkan kasih sayang dan
menanggapi perasaan-perasaan saya,
seperti kemarahan, kesedihan dan cinta.
5. Saya merasa puas dengan cara keluarga ✓
saya dan saya berbagi waktu bersama.

Skor Total 5 (keluarga disfungsional


sedang)

Skala pengukuran: Skor: Contoh:

Hampir selalu = 2 8-10 = Sangat fungsional Jumlah = 7 poin.

Kadang-kadang = 1 4-7 = Disfungsional sedang Keluarga


disfungsional
Hampir tidak pernah = 0 0-3 = Disfungsional berat
sedang

11
6. SCREEM Keluarga (Family SCREEM)
Tabel 3. Diagnosis Holistik Aspek Keluarga Persepsi Religi Keluarga An. M

DIAGNOSIS HOLISTIK ASPEK PERSONAL


PERSEPSI RELIGI KELUARGA
No Pernyataan SS S R TS STS
Dukungan spiritual dari keluarga (tinggal
serumah)
1 Keluarga saya melaksanakan ibadah setiap hari ✓
minggu di gereja
2 Keluarga saya selalu mengingatkan saya untuk ✓
melaksanakan ibadah
3 Keluarga saya selalu membaca Al-Kitab setiap ✓
hari
4 Keluarga saya selalu berdoa kepada Tuhan ✓
setiap hari
5 Keluarga saya selalu mendoakan agar saya ✓
segera sembuh
Total 10 4 6
Total Keseluruhan 18

12
KETERANGAN NILAI

SS Sangat Setuju 5 KATEGORI NILAI TOTAL

S Setuju 4 Baik > 20


R Ragu-ragu 3 Cukup 11- 19
TS Tidak Setuju 2 Kurang < 10
STS Sangat Tidak Setuju 1

Kesimpulan: Nilai persepsi religi keluarga = 18 yang menunjukkan bahwa


persepsi religi keluarga CUKUP

Aspek Kekuatan (di contoh tercantum sbg Kelemahan→ patologi


SCREEM sumber)
Social Pasien dapat bersosialisasi dan Pasien memiliki
memelihara hubungan baik dengan hubungan yang kurang
lingkungan rumah baik dengan ayah dan
ibunya, kecuali nenek,
kakek, tante,om dan
sepupu. Pasien kurang
bersosialisasi dengan
dengan tetangganya
kecuali dengan teman
sekolahnya.
Cultural Pasien dan keluarganya bersuku betawi Suku betawi dan batak
Religious Pasien dan keluarga beragama islam, -
pasien dan keluarga jarang
melaksanakan ibadah mahdhah dan
tidak menjalankan ketentuan sesuai
kaidah islam

13
Educational Pendidikan terakhir pasien adalah SD Pengetahuan pasien
masih rendah terkait
pola hidup bersih dan
sehat sehingga pasien
lebih rentang terkena
penyakit TB
Economic Pasien dibiaya sehari-hari olehkeluarga -
pasien dikarenakan pasien masih
bersekolah
Medical Akses fasilitas kesehatan dari rumah -
pasien cukup dekat dan cukup banyak
fasilitas kesehatan di dekat rumah
pasien.

7. Perjalanan Hidup Keluarga (Family Life Line)

Tahun Usia (Tahun) Life Events/ Crisis Severity of Illness

- - - -

F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum = Tampak sakit ringan
2. Kesadaran = Komposmentis
3. Tanda Vital =
• Tekanan Darah: Tidak dilakukan
• Nadi: 60 kali per menit, regular, isi cukup
• Respirasi: 20 kali per menit, regular
• Suhu: 36 °C
• SpO2: 99%
4. Antropometri

14
• Tinggi Badan: 120 cm
• Berat Badan: 23 kg
• Lingkar Pinggang: 30 cm
• Lingkar Panggul: 45 cm
• Lingkar Lengan Atas: 15 cm
• IMT: 16 kg/m2 (Normal)
• Status Gizi: Kurus
5. Pemeriksaan Umum
Kepala :

• Bentuk oval, simetris


- Rambut: Tumbuh lebat berwarna hitam pekat merata
- Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil bulat,
isokor, RCL +/+ RCTL +/+
- Hidung: Septum tidak deviasi, sekret (-/-) edema konka (-/-),
darah (-/-)
- Telinga: Tidak terdapat sekret, nyeri tekan tragus (-/-), massa
preauricula (-/-)
- Mulut: Mukosa basah berwarna merah muda, Bibir tidak sianosis,
lidah tidak kotor, tonsil T1-T1
Leher :

Tidak teraba pembesaran tiroid dan kelenjar KGB

Thoraks:

Paru- Paru

- Inspeksi: Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri


- Palpasi: Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri
- Perkusi: Sonor seluruh paru, peranjakan paru-hati (+)
- Auskultasi: Vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung

15
- Inspeksi: Iktus kordis tidak terlihat
- Palpasi: Iktus kordis teraba di ICS V linea Midclavicular sinistra
- Perkusi: Batas jantung normal
- Auskultasi: Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat murmur
Abdomen

- Inspeksi: Datar simetris, kelainan kulit (-), Pelebaran vena (-)


- Auskultasi: Bising usus (+) 7x/menit, arterial bruit (-)
- Palpasi: Nyeri tekan epigastrium (-), Hepar dan Lien tidak teraba
pembesaran.
- Perkusi: Timpani pada empat kuadran abdomen. Undulasi (-), shifting
dullnes (-), balotement (-)
Anogenital

Tidak diperiksa

Ekstremitas

- Atas: Akral hangat (+/+), oedema (-/-), deformitas (-/-), krepitasi (-),CRT
<2”, ROM tidak ada keluhan
- Bawah: Akral hangat (+/+), oedema (-/-), deformitas (-/-), krepitasi (-), CRT
<2”, ROM tidak ada keluhan

6. Pemeriksaan Khusus
Lansia, pemeriksaan neurologis, tumbuh kembang, ANC dll
Tidak ada

7. Status Nutrisi Dan Penilaian Aktifitas Fisik


• Tinggi Badan: 120 cm
• Berat Badan: 23 kg
• IMT: 16 Kg/m2
• Status Gizi : Normoweight
• BB ideal: (TB cm – 100) x 90% =18

16
Kalori Basal
Laki-laki 30 Kkal/KgBB
Perempuan 25 Kkal/KgBB

FAKTOR KOREKSI

a) Usia
• Usia 40-59 tahun : –5% kalori basal
• Usia 60-69 tahun : –10% kalori basal
• Usia >70 tahun : –20% kalori basal
b) Aktivitas Fisik
• Bed Rest : +10% kalori basal
• Ringan : +10-20% kalori basal
• Sedang : +20-30% kalori basal
• Berat : +30-40% kalori basal
c) Berat Badan
• Underweight : +20% kalori basal
• Overweight : –10% kalori basal
• Obesitas : –20% kalori basal
d) Stress Metabolik
• Ringan : +10% kalori basal
• Sedang : +20% kalori basal
• Berat : +30% kalori basal
e) Kehamilan
• Hamil : +300 kalori basal
f) Menyusui
• Masa laktasi : +500 kalori basal
• Perhitungan kalori
o Kalori basal :
• Kebhutuhan Kalori Basal = BBI x Kalori anak umur (7 tahun)
= 23 x 69
= 1600 kkal/hari

17
FOOD RECORD PASIEN

Tabel 7. Food record An. M


Senin, 3 April 2023
Menu Satuan Kalori Protein Karbohidrat Lemak
Nasi putih
1 porsi kecil 175 kkal 4g 40 g -
kangkung
Makan Pagi Tahu 2 gelas 100 kkal 6g 20 g -
Minyak 1 potong 32 kkal 4g - 2.4 g 20 g
goreng 2 SDM 180 kkal - - -
Air mineral 1 gelas - - -

Selingan Pagi Air mineral 1 gelas - - - -


Nasi putih
kangkung 1 porsi kecil 175 kkal 4g 40 g -
2 gelas 100 kkal 6g 20 g -
Tahu
Makan Siang Minyak 1 potong 32 kkal 4g - 2.4 g 20 g
goreng 2 SDM 180 kkal - - -
Air mineral 1 gelas - - -
Selingan Sore Biskuit 4 buah 175 kkal 4g 40 g -
Air mineral 2 gelas - - - -
Nasi putih 1 porsi kecil 175 kkal 4g 40 g -
Ikan goreng 1 potong 95 kkal 10 g - 6g
Makan Malam Labu siam 3 buah 50 kkal 3g 10 g -
Air mineral 2 gelas - - - -
Jumlah 1.469 kkal 49 g 200 g 50,8 g

18
Rabu, 5 April 2023
Menu Satuan Kalori Protein Karbohidrat Lemak
Nasi putih 1 porsi kecil 175 kkal 4g 40 g -
Telur 2 porsi 190 kkal 20 g - 12 g
Makan Pagi Tempe 4 potong 320 kkal 24 g 32 g 12 g
sdg
Sayur bayam 1 gelas 50 kkal 3g 10 g -
Minyak goreng 2 SDM 180 kkal - - 20 g
Air mineral 1 gelas - - - -

Selingan Pagi Air mineral 1 gelas - - - -


Nasi putih 1 porsi kecil 175 kkal 4g 40 g -
Telur 1 porsi 95 kkal 10 g - 6g
Tempe 2 potong 160 kkal 12 g 16 g 6g
Makan Siang Sayur bayam sdg 50 kkal 3g 10 g -
1 gelas
Minyak goreng 2 SDM 180 kkal - - 20 g
Air mineral 1 gelas - - - -
Selingan Sore Air mineral 2 gelas - - - -
Nasi putih 1 porsi 175 kkal 4g 40 g -
kangkung kecil 100 kkal 6g 20 g -
Makan Tahu 2 gelas 32 kkal 4g - 24 g
Malam 1 potong
Minyak goreng 180 kkal - - 20 g

19
Air mineral 2 SDM - - - -
1 gelas
2.062 kkal 94 g 208 g 120 g
Jumlah

Jumat, 7 April 2023


Menu Satuan Kalori Protein Karbohidr Lemak
at
Nasi putih 1 porsi 175 kkal 4g 40 g -
kecil
Makan Buncis 2 gls 100 kkal 6g 20 g -
Bakso 2 buah besar 190 kkal 20 g - 12 g
Pagi
Minyak 1 SDM 90 kkal - - 10 g
goreng
Air mineral 1 gelas - - - -
Roti 2 potong (80 175 4g 40 g -
Selingan Pagi Air g) kkal - - -
mineral 1 gelas -
Nasi putih 1 porsi kecil 175 kkal 4g 40 g -
Ayam goreng 1 ptg (100 95 kkal 10 g - 6g
g)
Makan Siang Sayur ½ porsi 40 kkal 1.5 g 6.5 g 1.3 g
asam
Minyak 2 SDM 180 kkal - - 20 g
goreng
Air 2 gelas - - - -
mineral

20
Selingan Sore - - - - - -
Nasi 1 porsi 175 kkal 4g 40 g -
kecil 95 kkal 10 g - 6g
Makan putih Ikan 1 potong 50 kkal 3g 10 g -
Malam goreng 3 buah
Labu - - - -
2 gelas
siam
Air mineral
Jumlah 1.540 66.5 g 196.5 g 55.3 g
kkal

Kebutuhan gizi pasien:

• Karbohidrat (60-70%) total kalori= 60% x 1600 kalori= 960 kkal : 4 = 240 g
• Protein (10-15%) total kalori = 15% x 1600 kalori= 240 kkal : 9 = 26.7 g
• Lemak (20-25%) total kalori = 25% x 1600 kalori= 400 kkal : 4 = 100 g

21
Kesimpulan:

Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food recall pasien
selama 3 hari dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kalori didapat
pasien perharinya rata-rata yaitu 1690 kkal, sedangkan kebutuhan kalori umur
7 tahun dengan berat badan 23 kg yaitu 1600 kkal, jadi kabutuhan kalori
makanan tercukupi, untuk menambah kalori yang cukup baik bisa
mengkonsumsi tempe.
PENILAIAN AKTIVITAS FISIK

Kategori Catatan Aktifitas Fisik Perkiraan Jumlah


Pengeluaran Energi

1 Berbaring: 0,26

• Tidur
• Beristirahat di Ranjang
2 Duduk: 0,38

• Mendengarkan di dalam kelas


• Makan
• Menulis atau mengetik
• Membaca
• Mendengarkan radio atau menonton TV
• Mandi
3 Berdiri, aktivitas ringan: 0,57

• Mencuci bagian tubuh


• Bercukur
• Menyisir rambut
• Memasak
• Membersihkan debu
4 • Berpakaian 0,7
• Mandi (berdiri)
• Mengendarai mobil
• Berjalan-jalan
5 Pekerjaan Manual Ringan: 0,83

22
• Pekerjaan Rumah Tangga (membersihkan jendela,
menyapu, dll)
• Pekerjaan laboratorium
• Pertukangan kayu, pertukangan batu
• Mengendarai traktor pertanian
• Memberi makan hewan di peternakan
• Membereskan ranjang
• Berjalan agak cepat (kesekolah, belanja)
• Penjahit
• Mekanik
• Tukang kue (roti)
6 Olahraga atau aktifitas di waktu senggang tingkat ringan: 1

• Kano (ringan)
• Bola voli
• Tenis meja
• Baseball (kecuali pitcher)
• Golf
• Mendayung
• Panahan
• Bowling
• Berlayar
• Bersepeda
7 Pekerjaan manual tingkat sedang: 1,2

• Mengoperasikan mesin
• Memperbaiki pagar
• Memasukkan tas – tas/kotak-kotak
• Bercocok tanam
• Pekerjaan kehutanan (menggunakan gergaji listrik dan
penanganan kayu gelondongan)
• Pekerjaan pertambangan, menyekop
8 • Olahraga atau aktifitas di waktu senggang tingkat 1,4
sedang:
• Baseball (pitcher)
• Bulutangkis
• Kani

23
• Bersepeda (kompetisi)
• Menari
• Tenis
• Mengendarai kuda
• Ski es
• Berenang
• Senam
• Jalan cepat
• Jogging (lari pelari)
9 Pekerjan manual yang berat: 1,95

• Menebang pohon dengan kampak


• Menggergaji dengan gergaji tangan
• Memotong cabang dahan pohon

Olahraga atau aktifitas senggang tingkat berat:

• Berlari (kompetisi)
• Tinju
• Mendaki gunung
• squash
• Ice hockey
• Bola basket
• Football

Tabel 4. Aktivitas Fisik An.M

Jam / Menit 00 -15 16 – 30 31 – 45 46 – 60


00. 1 1 1 1
01. 1 1 1 1
02. 1 1 1 1
03. 1 1 1 1
04. 1 1 1 1
05. 1 1 1 1
06. 1 1 1 1
07. 2 2 2 3
08. 4 4 4 4
09. 5 2 2 2
Hari ke- 1
10. 8 8 8 8

24
Senin, 3 11. 8 8 8 8
April 2023 12. 8 8 8 8
13. 2 2 2 2
14. 2 2 2 2
15. 2 2 2 2
16. 8 8 8 8
17. 8 8 8 8
18. 3 3 3 3
19. 2 2 2 2
20. 2 2 2 2
21. 1 1 1 1
22. 1 1 1 1
23. 1 1 1 1

Perkiraan Pengeluaran Energi Hari Ke-1 sebesar 47.94

Jam / Menit 00 -15 16 – 30 31 – 45 46 – 60


00 1 1 1 1
.
01 1 1 1 1
.
02 1 1 1 1
.
03 1 1 1 1
Hari ke- 2 .
Rabu, 5 04 1 1 1 1
April 2023 .
05 1 1 1 1
.
06 1 1 1 1
.
07 2 2 2 3
.
08 4 4 4 4
.
09 5 5 5 4
.
10 4 3 3 3
.
11 2 2 2 2
.
12 8 8 8 8
.
13 8 8 8 8
.
14 1 1 1 1
.

25
15 1 1 1 2
.
16 2 2 2 3
.
17 3 3 3 5
.
18 5 4 4 2
.
19 2 2 2 2
.
20 2 2 2 2
.
21 1 1 1 1
.
22 1 1 1 1
.
23 1 1 1 1
.
Perkiraan Pengeluaran Energi Hari Ke-2 sebesar 45,99

Jam /
00 -15 16 – 30 31 – 45 46 – 60
Meni
t
00. 1 1 1 1
01. 1 1 1 1
02. 1 1 1 1
03. 1 1 1 1
04. 1 1 1 1
05. 1 1 1 1
06. 1 1 1 1
07. 3 2 3 3
08. 2 2 2 5
Hari ke- 2 09. 5 5 5 4
Rabu, 5 10. 4 3 3 3
April 2023

11. 2 2 2 2

12. 2 2 2 2
13. 5 5 5 5
14. 5 3 3 1
15. 1 1 2 1
16. 2 2 2 2
17. 3 3 3 5
18. 5 4 4 2
19. 2 2 2 2

26
20. 2 2 2 2
21. 1 1 1 1
22. 1 1 1 1
23. 1 1 w1 1
Perkiraan Pengeluaran Energi Hari Ke-3 sebesar 46.79
Rata – rata perkiraan pengeluaran energi An. M selama tiga hari
adalah 46.9

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Hasil Uji Tuberkulin : >10 mm (+)
• Score TB
Parameter 0 1 2 3 skor
Kontak TB V 3
Uji Tuberkulin V 3
Keadaan Gizi V 1
Demam tidak di ketahui V 1
penyebabnya
Batuk Kronik V 1
Pembesaran kelenjar limfe kolli,
aksila, inguinal
Pembengkakan sendi
tulang/panggul, lutut, falang
Foto thorak
Total 9

H. DIAGNOSIS BANDING
-

I. DIAGNOSIS HOLISTIK
Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal

27
a. Keluhan Utama

Pasien batuk sudah 3 bulan secara terus menerus, di sertai demam


naik turun kamudian BB tidak naik dan nafsu makan menurun.
b. Harapan

Pasien berharap batuk berkurang dan sembuh supaya tidak perlu


minum obat.
c. Kekhawatiran

Pasien malas minum obat sehingga keluarga pasien khawatir jika


tidak terartur minum obat dan putus obat kemudian menjadwalkan
kembali pasien minum obat dari awal.
d. Persepsi Medis
Pasien beranggapan bahwa sakit ini timbul tertular dari kakeknya

e. Persepsi Religi
Pasien menilai penyakitnya datang Tuhan, Pasien selalu menjalakan
ibadah dan berdoa agar dilimpahkan kesehatan
2. Aspek Risiko Internal
a. Pendidikan pasien yang masih rendah
b. Kurangnya pengetahuan pasien mengenai penyakit
c. Pola diet dan kebiasaan makan yang tidak baik dan gizi tidak
seimbang
d. Pola pengobatan yang kuratif, jika pasien mengalami sakit selalu
membiarkan dahulu sampai sembuh atau melakukan pengobatan
mandiri dengan obat warung dan tidak segera melakukan
pemeriksaan di layanan kesehatan
e. Kurangnya pengetahuan pasien tentang penyakit TB dan
pentingya melakukan pengobatan rutin ICD 10 Z55.9
3. Aspek Risiko Eksternal
a. Kurangnya dorongan keluarga untuk agar pasien berobat di
layanan kesehatan

28
b. Rumah pasien termasuk kategori rumah tidak sehat
c. Lingkungan rumah dengan padat penduduk dan kumuh
d. Adanya riwayat kakek pasien terkena penyakit yang sama yaitu
TB Paru
e. Saat pertama kali kakek pasien terdiagnosis + Tb 2 tahun yang
lalu, sempat sembuh dan kambuh lagi
4. Aspek Derajat Fungsional
Berdasarkan kriteria ICPC, maka dapat disimpulkan dejarat
fungsional pasien saat ini adalah derajat 1 dikarenakan saat ini pasien
mampu melakukan aktivitas secara mandiri.
Uraian Diagnosis Holistik:
An. M usia 7 tahun datang ingin kontrol rutin penyakit TB dan saat ini pasien
masih batuk dan BB tidak bertambah. Faktot interal yang mempengaruhi pasien
yaitu Adanya riwayat kaka pasien terkena penyakit yang sama yaitu TB Paru dan
asien malas minum obat, sedangkan faktor eksternal Keluarga pasien memiliki
kebiasaan berobat ke dokter jika sudah tidak dapat ditangani sendiri, derajat
fungsional pasien saat ini adalah derajat 1, dikarenakan saat ini pasien mampu
melakukan aktifitas secara mandiri.

J. PENGELOLAAN KOMPERHENSIF
1. Patient-Centered
a. Promotif & Preventive Tersier

1) Edukasi terkait penyakit

• Edukasi kepada pasien mengenai penyakit TB dan status gizi; edukasi


dan motivasi kepada pasien untuk rutin minum obat dan selalu kontrol
sesuai jadwal
• Memberikan edukasi mengenai etika batuk dan menghindari
penularan TB; memberikan edukasi mengenai efek samping yang
mungkin timbul selama pengobatan

29
• Memberikan edukasi kepada pasien untuk memeriksakan dahaknya
setelah dua bulan dan enam bulan pengobatan; memberikan edukasi
kepada pasien untuk makan makanan yang bergizi berupa tinggi
kalori dan tinggi protein; serta memberikan edukasi mengenai
pentingnya menjaga kesehatan jasmani melalui aktivitas olahraga
yang rutin.

b. Kuratif
OAT 2 tab FDC (50 mg INH, 75 mg Rifampisin, 150 mg pirazinamid)

c. Rehabilitatif
-

2. Family Focused (Family Wellness Plan)

• Memberikan edukasi menggunakan media leaflet dan poster mengenai


penyakit TB dan risiko penularan kepada keluarga; memberikan edukasi
menggunakan media poster mengenai pencegahan penularan penyakit
TB;
• Memberikan edukasi kepada keluarga untuk memastikan cahaya matahari
masuk ke dalam rumah melalui jendela atau ventilasi rumah
• Memberikan edukasi kepada keluarga untuk berperan memberikan
dukungan serta pengawasan dalam meminum obat; serta deteksi dini
kuman TB pada keluarga yang tinggal serumah dengan pasien.
• Edukasi untuk pemantauan meminum obat kepada keluarga
Tabel 5. Family Focused An.M
No Nama Stastus Skrining Konseling Imunisasi Kemoprofilaksis
Kesehatan

1. An.M Sakit TB Edukasi tentang - -


gizi seimbang

2. Ny. B Sehat - - - -

3. Tn. A Sakit TB Edukasi tentang - -


gizi seimbang

4. Ny.A Sehat - - - -

30
5. Ny.F Sehat - - - -

6. Tn. T Sehat - - - -

7. An.A Sehat - - - -

2. Community-Oriented:
Mengedukasi komunitas di tempat tinggal pasien melalui sarana posyandu
mengenai penyakit tuberculosis meliputi pengertian, etiologi, perjalanan
penyakit, faktor risiko, gejala klinis, pencegahan, tatalaksana, dan
komplikasi yang dapat timbul.

K. DATA ANGGOTA KELUARGA INTI (KELUARGA ASAL)


Tabel 6. Data Anggota Keluarga An.M
Jenis Status
No Nama Kelamin Usia Pekerjaan No. HP Kesehatan

Buruh

Tn.A L
1 65 Th - Sakit

IRT
2 Ny. B P 63 Th - Sehat

Ny. .A
P Karyawan
3 30 Th
- Sehat
An.F P Pelajar
4 12 Th
- Sehat

5 An. T
P 4 Th - Sehat
-

6 An. A
P 1 Th - Sehat
-

31
7 An. M
7 Th - Sakit
Pelajar

Kepala keluarga pertama


L. RUMAH DAN LINGKUNGAN SEKITAR
1. Kondisi Rumah
An. M tinggal bersama kakek neneknya, tantenya dan sepupu-sepupunya
Rumah An. F merupakan rumah pribadi milik kakek neneknya. Rumahnya
ukuran 12 m x 10 m merupakan bangunan satu lantai dengan dinding bata, lantai
keramik, dan atap rumah dari genting yang tidak rawan kecelakaan. Rumah
keluarga An.M memiliki 1 pintu depan terdiri dari 1 ruang tamu digabung
dengan ruang keluarga, 1 dapur, 1 kamar mandi dan 3 kamar tidur. Ruang tamu
berukuran 5 m x 4 m kamar tidur 1 berukuran 4 x 3 m, kamar tidur 2 dan 3
berukuran 3x3, dapur berukuran 4 x 2 m, kamar mandi 3 x 2 m. Penghuni rumah
terdiri dari pasien, kakek nenek pasien, 1 tante dan 3 sepupu pasien. Rumah
pasien terlihat padat dan barang yang ada di rumah pasien tidak tertata seperti
baju ditumpuk tidak rapih. Pencahayaan ada di tiap ruangan lampu yang cukup.
Rumah pasien memiliki jendela dan ventilasi yang setiap hari dibuka oleh ibu
pasien. Ketersediaan air bersih untuk minum berasal dari galon isi ulang dan
mandi berasal dari PAM. Berdasarkan penilaian rumah sehat, didapatkan skor
rumah An.M sebesar 1170 yang dikategorikan sebagai rumah tidak sehat
(<1410).
PENILAIAN RUMAH SEHAT
Tabel 7. Kriteria Rumah Sehat
No. Komponen Rumah yang Kriteria Nilai Bx
Dinilai (N) N
I KOMPONEN FISIK RUMAH Bobot (B) : 31
a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan
1. 1 31
Langit - Langit rawan kecelakaan
c. Ada, bersih dan tidak rawan
2
kecelakaan

32
a. Bukan tembok (terbuat dari
1
anyaman bambu/ilalang)
b. Semi permanen/setengah
tembok/pasangan bata atau batu
2. 2 62
Dinding yang tidak diplester/papan yang
tidak kedap air.
c. Permanen (Tembok/pasangan batu
bata yang diplester/ papan kedap 3
air)

a. Tanah 1
b. Papan/anyaman bambu dekat
3. dengan tanah/plesteran yang retak 2
Lantai
dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan
3 93
(rumah panggung).

a. Ukuran kamar tidur < 8m2 untuk


2 orang, tidak dipisah antara
kamar tidur orang tua dan anak, 1 31
dan tidak dipisah antara kamar
tidur anak laki dan perempuan
b. Ukuran kamar tidur ≥ 8m2 untuk
2 orang, dipisah antara kamar
4. Ruang untuk istirahat/tidur tidur orang tua dan anak, tidak 2
dipisah antara kamar tidur anak
laki dan perempuan
c. Ukuran kamar tidur ≥ 8m2 untuk
2 orang, dipisah antara kamar
tidur orang tua dan anak, dipisah 3
antara kamar tidur anak laki dan
perempuan

a. Tidak ada 0
b. Ada dan tidak memenuhi syarat
5. Jendela Kamar (< 5% luas lantai 1 ruangan 1 31
Tidur kamar tidur)
c. Ada dan memenuhi syarat (≥5%
2
luas lantai ruang kamar 2 tidur)

a. Tidak ada 0
b. Ada dan tidak memenuhi syarat
6. 1 0
Jendela ruang keluarga (< 5% luas lantai ruangkeluarga)
c. Ada dan memenuhi syarat (≥ 5%
2
luas lantai ruang keluarga)

a. Tidak ada 0 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur
7. 1
Ventilasi < 10% dari luas lantai
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari
2
luas lantai

33
a. Tidak ada 0 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur <
1
10% dari luas lantai dapur
8. c. Ada, lubang ventilasi dapur >
Lubang asap dapur
10% dari luas lantai dapur (asap
keluar dengan sempurna) atau 2
ada exhaust fan atau ada
peralatan lain yang sejenis.

a. Tidak terang, tidak dapat


0 0
dipergunakan untuk membaca
b. Kurang terang, sehingga kurang
9. jelas untuk membaca dengan 1
Pencahayaan
normal
c. Terang dan tidak silau sehingga
dapat dipergunakan untuk 2
membaca dengan normal.

II SARANA SANITASI Bobot (B) : 25


a. Tidak ada 0
b. Ada, bukan milik sendiri dan
Sarana Air Bersih
tidak memenuhi syarat kesehatan 1
(SGL/SPT/PP/KU/PAH) fisik air bersih
Keterangan : Syarat
c. Ada, milik sendiri dan tidak
kesehatan fisik air bersih: Air
1. memenuhi syarat kesehatan fisik 2
tidak berwarna, tidak berbau,
air bersih
jernih dengan suhu di bawah
d. Ada, milik sendiri dan memenuhi
suhu udara sehingga 3
syarat kesehatan fisik air bersih
menimbulkan rasa nyaman
e. Ada, bukan milik sendiri dan
memenuhi syarat kesehatan fisik 4 100
air bersih

Jamban (sarana- a. Tidak ada 0 0


Pembuangan kotoran) b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada
Keterangan pembuangan tutup, disalurkan ke, 1
kotoran BAB yang baik: sungai/kolam
● Kotoran manusia tidak c. Ada, bukan leher angsa, ada
mencemari permukaan tutup, disalurkan ke sungai atau 2
tanah. kolam
● Kotoran manusia tidak d. Ada, bukan leher angsa, ada
mencemari air 3
2. tutup, septic tank
permukaan/ air tanah. e. Ada, leher angsa, septic tank
● Kotoran manusia tidak
dijamah lalat.
● Jamban tidak
menimbulkan bau yang 4
mengganggu
● Konstruksi jamban tidak
menimbulkan
kecelakaan

34
a. Tidak ada, sehingga tergenang
0
tidak teratur di halaman
b. Ada, diresapkan tetapi mencemari
sumber air (jarak sumber air <10 1
m)
Sarana Pembuangan Air
3. c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2
Limbah (SPAL)
d. Ada, diresapkan dan tidak
mencemari sumber air (jarak 3
dengan sumber air >10 m)
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup
(saluran kota) untuk diolah lebih 4 100
lanjut

a. Tidak ada 0
b. Ada, tetapi tidak kedap air dan
4. Sarana Pembuangan 1 25
tidak ada tutup
Sampah/Tempat Sampah
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2
d. Ada, kedap air dan bertutup 3

III PERILAKU PENGHUNI Bobot (B) : 44


a. Tidak pernah dibuka 0
1. Membuka Jendela
b. Kadang - kadang 1
Kamar Tidur
c. Setiap hari dibuka 2 88

a. Tidak pernah dibuka 0 0


Membuka jendela Ruang
b. Kadang-kadang 1
2. Keluarga
c. Setiap hari dibuka 2

Membersihkan rumah a. Tidak pernah 0


3. dan halaman b. Kadang-kadang 1 44
c. Setiap hari 2

a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam
0 0
Membuang tinja bayi dan sembarangan
4.
balita ke jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2

a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam
0
sembarangan
5. b. Kadang-kadang dibuang ke
Membuang sampah pada 1 44
tempat sampah
tempat sampah
c. Setiap hari dibuang ke tempat
2
sampah
Total Hasil Penilaian 1170
z

M. INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

35
Tabel 8. Indikator Penilaian PHBS An.M
No. Jawaban
Indikator PHBS
Ya Tidak

1. Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan ✓

2. Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 - 6 ✓


bulan

3. Menimbang berat badan balita setiap bulan ✓

4. Menggunakan air bersih yang memenuhi ✓


syarat kesehatan

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun ✓

6. Menggunakan jamban sehat ✓

7. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk di ✓


rumah dan Lingkungannya sekali seminggu

8. Mengkonsumsi sayuran dan atau buah setiap ✓


hari

9. Melakukan aktivitas fisik atau olahraga ✓

10. Tidak merokok di dalam rumah ✓

Kesimpulan:

Perilaku hidup bersih dan sehat keluarga An.M termasuk dalam kategori buruk,
terdapat 5 indikator yang tidak memenuhi.

N. CATATAN TAMBAHAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH


Nomor Tanggal Catatan, Kesimpulan dan RencanaTindak
Kunjungan Lanjut
1 Senin, 31 Wawancara dan pemeriksaan fisik
Maret 2023

36
- Pasien memiliki kebiasaan pola makan yang
tidak sehat
- Pasien memiliki kondisi rumah yang tidak
memenuhi kriteria rumah sehat
- Mencatat food record pada pasien dan juga
aktivitas fisik pasien
Kesimpulan:
- Pasien mengerti dan menerima mengenai
penyakitnya
- Pasien menerima edukasi dengan baik
Rencana Tindak Lanjut:
- Melakukan edukasi pasien mengenai teratur
minum obat jangan sampai putus obat
- Melakukan edukasi pasien mengenai etika batuk
yang benar
- Melakukan edukasi pasien bahwa penyakit ini
dapat disembuhkan dengan memperbaiki
minum obat teratur, pola makan dengan diet gizi
seimbang, mencukupi kebutuhan air, dan
olahraga
- Melakukan intervensi (menjaga pola hidup
bersih dan sehat)
- Follow up kembali hari Rabu, 5 April 2023
2 Rabu, 5 Follow up keluhan penyakit pasien, anamnesis
April 2023 lanjutan, pemeriksaan tanda vital, pola makan,
asupan makan dan menanyakan aktifitas sehari-hari
- Pasien tampak baik, kesadaran
kompomentis, ttv baik
- Keluhan batuk +
- Menyarankan pasien untuk tetap
melakukan aktivitas fisik dan berolahraga.

37
- Memberikan edukasi untuk tidak lupa
minum obat
- Mengedukasi agar makan makanan yang
sehat dan bergizi

Kesimpulan:
- Pasien menerima dan mulai menerapkan edukasi
yang telah diberikan dengan mengkonsumsi
obat tepat waktu dan pola makan yang baik

O. PROGNOSIS
a. Ad vitam: ad Bonam
b. Ad functionam: ad Bonam
c. Ad sanationam: ad Bonam

P. COPING SCORE
Coping score terdiri dari:
- 1 : Keluarga tidak peduli dengan pasien
- 2 : Keluarga hanya sesekali memperhatikan
- 3 : Keluarga memperhatikan pasien dan masih tergantung membutuhkan
orang lain sebagai pengingat (dokter)
- 4 : Keluarga memperhatikan pasien secara penuh kadang-kadang saja
membutuhkan orang lain sebagai pengingat
- 5 : Keluarga bisa full memperhatikan pasien
- Kesimpulan: Dari uraian diatas, dapat disimpulkan coping score pasien 3
(Keluarga memperhatikan pasien dan masih tergantung membutuhkan
orang lain sebagai pengingat (dokter).

LAMPIRAN

38
39
40

Anda mungkin juga menyukai